23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini membahas mengenai prosedur penelitian serta hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan melalui penjelasan yang detail mengenai penjelasan data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan ini akan menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: ”Apakah dengan penerapan bola modifikasi dapat meningkatkan keterampilan servis bawah bola voli dalam pembelajaran penjaskes kelas VII A di SMP N 1 Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah.”. Pertanyaan ini akan dijawab melalui penjelasan dari data yang diambil dari hasil uji tes siswa mengenai teknik servis bawah bola voli, lembar observasi siswa serta APKG 2. 1. Deskripsi Data Pra Siklus Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas maka penelitian ini melalui beberapa tahap atau siklus dengan tiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan serta refleksi. Hasil pada tiap-tiap siklus akan digunakan sebagai refleksi sebagai bahan diskusi untuk meningkatkan hasil yang lebih baik pada siklus berikutnya. Peneliti juga dibantu oleh teman sejawat, yaitu rekan peneliti Letra Arianche yang akan menilai peneliti dalam memberikan pembelajaran pada siswa pada tiap siklusnya. Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Karang Tinggi pada
70
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil …repository.unib.ac.id/9061/1/IV,V,LAMP,II-14-nop.FK.pdf · APKG 2, yang sudah diisi oleh observer. Untuk nilai APKG 2 peneliti yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini membahas mengenai prosedur penelitian serta hasil
penelitian dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan melalui
penjelasan yang detail mengenai penjelasan data kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian dan pembahasan ini akan menjawab rumusan masalah dalam
penelitian ini, yaitu: ”Apakah dengan penerapan bola modifikasi dapat
meningkatkan keterampilan servis bawah bola voli dalam pembelajaran
penjaskes kelas VII A di SMP N 1 Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu
Tengah.”. Pertanyaan ini akan dijawab melalui penjelasan dari data yang diambil
dari hasil uji tes siswa mengenai teknik servis bawah bola voli, lembar observasi
siswa serta APKG 2.
1. Deskripsi Data Pra Siklus
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas maka penelitian ini
melalui beberapa tahap atau siklus dengan tiap siklusnya meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan serta refleksi. Hasil pada tiap-tiap siklus akan
digunakan sebagai refleksi sebagai bahan diskusi untuk meningkatkan hasil yang
lebih baik pada siklus berikutnya. Peneliti juga dibantu oleh teman sejawat, yaitu
rekan peneliti Letra Arianche yang akan menilai peneliti dalam memberikan
pembelajaran pada siswa pada tiap siklusnya.
Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Karang Tinggi pada
24
kelas VII A dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Berikut data siswa :
Tabel 3 Data Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Karang Tinggi
No Gender Jumlah
1. Putra 25
2. Putri 10
Jumlah 35
Dari tabel di atas diketahui jumlah siswa putra sebanyak 25 orang dan
jumlah siswa putri 10 orang. Dari siswa-siswi yang ada jelas mempunyai latar
belakang yang berbeda, mulai dari tingkat ekonomi, karakteristik dan sebagainya.
Hal ini dapat mempegaruhi tingkat minat siswa dalam proses pembelajaran, untuk
itu dalam pembelajaran guru harus dapat membuat program/metode pembelajaran
yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk itu dalam penelitian ini
akan diterapkan metode bola modifikasi untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa, serta meningkatkan keterampilan siswa dalam pelajaran pendidikan
jasmani dalam hal ini permainan bola voli.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengumpulkan data awal
terlebih dahulu mengenai minat siswa dalam pembelajaran serta tes awal servis
bawah bola voli. Dari observasi awal masih kurangnya minat siswa dengan
pembelajaran penjaskes, terutama pada pembelajaran bola voli. Hal ini dapat
dilihat pada tabel berikut :
25
Tabel 4 Data Observasi Awal Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Karang Tinggi dalam
5 Tingkat Kesalahan saat latihan 25 71,4 10 28,6 5 14,3
6 Tanggapan siswa saat
pembelajaran
26 74,3 4 11,4 5 14,3
7 Situasi pembelajaran 25 71,4 5 14,3 5 14,3
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa minat siswa kelas VII A SMP
Negeri 1 Karang Tinggi pada pembelajaran penjaskes sudah meningkat dibanding
pada pertemuan siklus 1. Hasil lembar observasi pada siklus 2 adalah sebagai
berikut : Pada poin 1). Dari segi apakah siswa memperhatikan bila guru
41
memberikan perintah, dari hasil observasi siklus 1meningkat menjadi 20 siswa
yang mengikuti perintah guru dengan baik, 10 siswa yang masih bermalas-
malasan ketika diperintah guru tapi tetap dijalankan, serta ada 5 siswa yang tidak
memperhatikan perintah guru.. 2). Dari segi siswa melaksanakan tes keterampilan
dengan tertib, terdapat 24 siswa yang melaksanakannya, sedangkan 6 siswa
melaksanakan dengan setengah hati serta ada 5 siswa melaksanakan dengan
dengan kurang baik. 3). Untuk keseriusan pelaksanaan tes hanya sekitar 25 siswa
yang melaksanakan tes dengan serius. 7 siswa kurang serius dan 4 siswa tidak
serius melaksanakan tes. 4). Untuk kehadiran, seluruh siswa hadir dalam
pembelajaran. 5). Tingkat kesalahan dalam pelaksanaan latihan tes, ada 25 siswa
yang melakukan dengan benar, 8 siswa melakukan dengan benar tetapi masih ada
kesalahan pada beberapa aspek yang dilakukan. Sebanyak 2 siswa melakukan tes
dengan kesalahan yang cukup tinggi atau belum memenuhi kriteria dari penilaian.
6). Tanggapan siswa pada saat pembelajaran, hanya ada sekitar 26 siswa yang
menanggapi pembelajaran dan bertanya kepada gurunya, 4 siswa hanya
mendengarkan serta 5 siswa tidak memperhatikan guru menaggapi pertanyaan
temannya.7). Bagimana dengan situasi pembelajaran secara keseluruhan, hanya
sekitar 25 siswa yang benar-benar mengikuti pelajaran dengan serius dari awal
hingga akhir pembelajaran. 5 siswa mengikuti pelajaran tetapi konsentrasi dalam
mengikuti pembelajaran hilang sebelum pembelajaran berakhir. Kemudian hanya
sbagian kecil siswa sebanyak 5 siswa hanya bermain-main dari awal pembelajaran
hingga akhir pembelajaran.
42
Dari hasil observasi siklus 2 siswa terjadi peningkatan minat siswa dengan
pembelajaran penjaskes. Dilihat dari nilai yang sudah didapat siswa secara
keseluruhan peneliti dan mitra menganggap sudah cukup penilaian siswa hingga
siklus 2 ini. Setelah itu kita akan menilai hasil tes pelaksanaan servis bawah bola
voli.
Pada hasil tes pelaksanaan tes servis bawah bola voli pada siklus 2 terjadi
peningkatan yang baik. Untuk lebih jelas dapat dilihata pada tabel berikut :
Tabel. 9
Data Tes Siklus 2 servis bawah bola voli
NO Kriteria Frekuensi Persentase %
1 Baik 28 80
2 Cukup 4 11,4
3 Kurang 3 8,6
Pada siklus 2 terjadi peningkatan yang signifikan. hal ini dikarenakan
peneliti sudah memperbaiki cara mengajar agar siswa dapat menangkap apa yang
diberikan dalam pembelajaran. Ini dimungkinkan setelah peneliti memberikan
pembelajaran teknik servis yang baik dan menggunakan bola modifikasi yaitu
bola karet, siswa merasa tidak berat dalam melakukan servis karena bola dirasa
ringan untuk melakukan servis. Dari hasil data sebanyak 80% atau sebanyak 28
siswa mendapatkan nilai baik yang artinya telah mencapai KKM mata pelajaran
penjaskes. sejumlah 4 siswa atau 11,4 % mendapatkan nilai cukup. Sedangkan
yang masih mendapat nilai kurang sebanyak 3 siswa atau 18,6%. Walaupun
43
kemampuan teknik servis bawah siswa sudah meningkat, tetapi nilai siswa belum
mencapai KKM yaitu nilai 7. Setelah hasil yang didapat pada siklus 2 peneliti
sudah merasa cukup karena sebagian besar siswa sudah mencapai KKM, ada 7
siswa yang masih belum mencapai KKM.
3.4.Refleksi
Pada proses pembelajaran siklus 2 telah mendapatkan hasil yang positif,
dapat dilihat dari peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2, baik perilaku siswa dalam
belajarmaupun peningkatan kemampuan teknik servis bawah bola voli. Pemberian
model pembelajaran berupa modifikasi bola voli, memberikan dampak yang psitif
bagi pembelajaran siswa. Materi yang disampaikanpun dapat ditangkap dengan
baik oleh para siswa.
Menurut peneliti, pada siklus 2 peningkatan keterampilan siswa sudah
cukup, karena sebagian besar siswa sudah mencapai nilai KKM, walaupun ada
beberapa siswa yang belum mencapai nilai KKM. Ini berarti peneliti mengambil
kesimpulan penelitian cukup dilaksanakan sampai pada siklus 2.
B. Pembahasan Data Hasil Penelitian
Pada bagian ini, akan menyajikan hasil penelitian dari pra siklus hingga
pada siklus 2. Data yang disajikan adalah hasil penilaian tes keterampilan servis
bawah bola voli siswa, serta melihat peningkatan kemampuan siswa dari pra
siklus hingga siklus 2.
44
Tabel 10. Data Hasil Tes Keterampilan Siswa dari Tes Awal, Siklus 1, dan Siklus 2
NO Kategori Tes Awal Siklus 1 Siklus 2
1 Baik - - 80%
2 Cukup 42,8 % 71,4% 11,4%
3 Kurang 57,2 % 28,6% 8,6%
Dari hasil tes keterampilan servis bawah bola voli pada tabel di atas,
menunjukkan peningkatan pada tiap siklusnya. Pada pra siklus untuk nilai
kategori baik dalam melakukan keterampilan servis belum ada. 42,8 % siswa
masih mendapatkan nilai cukup dan 57,2% mendapatkan nilai kurang. Pada siklus
1 terjadi peningkatan walaupun belum ada siswa yang mencapai kategori baik.
Untuk kategori cukup sebesar 71,4% dan kategori kurang sebesar 28,6%. Pada
siklus 2 setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan modifikasi bola
karet, serta perbaikan-perbaikan yang dilakukan peneliti dalam memberikan
pembelajaran, terjadi peningkatan yang sangat baik, yaitu sebesar 80% siswa
mendapatkan nilai dengan kategori baik, yang diartikan telah mencapai KKM.
Yang mendapatkan nilai cukup sebesar 11,4%, sedangkan yang masih
mendapatkan nilai kurang sebesar 8,6%.
Dari pemeberian materi pembelajaran teknik servis bawah bola voli dengan
menggunakan metode modifikasi bola dengan menggunakan bola karet, terjadi
peningkatan keterampilan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli. Hal ini
dapat dilihat dari peningkatan yang terjadi pada tiap siklusnya.
45
C. Hasil Ketuntasan Belajar Secara Keseluruhan
Setelah hasil data didapat dari pra siklus sampai siklus 2 kita akan mencari
persentase nilai KKM siswa secara keseluruhan, berikut hasil persentase capaian
KKM secara keseluruhan :
28 Kb = 100% 35 Kb = 80 % Dari nilai yang didapat sebesar 80 % berarti nilai ketuntasan belajar siswa
secara keseluruhan telah mencapai KKM, karena telah mencapai nilai lebih dari
70 %.
46
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian ini dapat kita lihat bagaimana modifikasi perlatan
dalam pembelajaran pendidikan jasamani di sekolah. Dari hasil data penelitian
maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Modifikasi bola voli menggunakan bola karet memberikan kontribusi
meningkatkan keterampilan siswa dalam menguasai teknik servis bola voli. Dapat
dilihat dari hasil pada siklus 1 dan 2 mengalami peningkatan. Pada siklus 1 71, 4
% siswa dapat menguasai teknik servis bola voli dan pada siklus 2 meningkat
menjadi 80 %
Modifikasi bola voli dapat memberikan kontribusi siswa menjadi tertarik
dalam mata pelajaran penjaskes dalam sub materi servis lebih menyenangkan
serta dalam proses pembelajaran menjadi lancar. Dapat dilihat dari hasil
pengamatan pada siklus 1 dan siklus 2, ketertarikan siswa menjadi meningkat
yang sudah disajikan pada BAB IV sebelumnya.
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa
keberhasilan proses pembelajaran tergantung dari beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang
digunakan. Dari guru yaitu bagaimana kemampuan guru dalam mengembangkan
materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam
mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta
47
teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.
Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat
juga membantu motivasi belajar siswa sehingga akan diperoleh pembelajaran
pasing bawah yang optimal.
Faktor-faktor tersebut saling berkaitan untuk mendukung satu sama lain,
sehingga harus diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat
dimiliki oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di
kelas maupun di lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam
menyampaikan materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan
sarana dan prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi
dengan baik. Siswa juga akan termotivasi apabila media yang pembantu dalam
pembalajaran dibuat secara menarik.
Penelitian ini juga memberikan gambaranyang jelas bahwa dengan
penerapan modifikasi peralatan (bola karet) dalam pembelajaran servis bawah
bola voli dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (baik proses maupun hasil),
sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru
yang ingin menggunakan media alat bantu yang berupa peralatan yang sederhaha
bola karet ataupun alat yang lain sebagai media alternatif dalam pembelajaran
pasing bawah bola voli.
Dengan diterapkannya pembelajaran menggunakan modifikasi perlatana
yaitu bola karet sebagai pengganti bola voli asli dapat memotivasi belajar siswa
48
terhadap pembelajaran servis bawah bola voli, maka siswa memperoleh
pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran Penjas. Pembelajaran
Penjas yang pada awalnya membosankan bagi siswa, menjadi pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan bagi siswa.
C. Saran
1. Bagi peneliti, dalam penelitian ini masih banyak kekurangan dalam
berbagai hal, berupa kesiapan perangkat pembelajarannya maupun
peralatan pembelajarannya.peneliti mengharapkan masukan dan sarannya
dari berbagai pihak yang telah membaca penelitian ini.
2. Bagi pihak sekolah, diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan
bagaimana dapat meningkatkan keterampilan dan potensi siswa dalam
pelajaran pendidikan jasamani dan kesehatan serta bagi guru penjaskes
dapat menjadi masukan bagaimana membuat metode pembelajaran yang
dapat meningkatkan proses pembelajaran dan membuat pembelajaran
menjadi menyenagkan bagi siswa.
3. Bagi peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini dapat dijadikan acuan
untuk mengembangkan kembali penelitian dalam pembelajaran penjaskes
dengan metode-metode yang lain.
49
DAFTAR PUSTAKA
Agus Mukholid (2001). Pendidikan Jasmani untuk Kelas 1 SMA.Surakarta:Yudisthira.
American Sport Education Program (2007). Melatih Bola Voli Remaja. Kemegpora.Jakarta
Bachtiar. (2001).Permainan Besar II Bola Voli. Universitas Terbuka: Jakarta
Blume, R. (2004). Teknik Dasar Bola Voli. Penerbit Usaha Nasional: Surabaya
Hartini,(2011). Upaya Peningkatan Keterampilan Passing Bawah Siswa Kelas V Sdn 02 Tanjung Kemuning Dalam Pembelajaran Penjaskes Melalui Modifikasi Bola voli
Muhajir. (2004). Pendidikan Jasmani Kelas X.Jakarta:Erlangga.
Sarumpaet dkk. ( 1991). Permainan Bola Voli. Bumi Aksara: Jakarta
Suharsimi (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.
Sugiyono (2003). Statistika untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta
www.answer.question.com
www.ingintahu.com
Yunus, M. ( 1992). Dasar permainan Bola Voli. -. Jakarta.
Yoyo Bahagia (2010). Pengembangan Media pembelajaran Penjas. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional
5 Tingkat Kesalahan saat latihan 25 71,4 8 22,8 2 5,7
6 Tanggapan siswa saat
pembelajaran
26 74,3 4 11,4 5 14,3
7 Situasi pembelajaran 25 71,4 5 14,3 5 14,3
58
Lampiran 6
PENJELASAN SKALA NILAI APKG 2 LEMBAR PENILAIAN
KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PERBAIKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN 1. Menata ruang dan sumber belajar, serta melaksanakan tugas rutin
Indikator : 1.1 Menata ruang dan sumber belajar Penjelasan: Indikator ini meliputi ruang belajar dan sumber belajar yang
dimanfaatkan guru dalam kelas. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut.
Skala Penilaian Penjelasan
1
2
3
4
5
Tata ruang dan sumber belajar tidak sesuai dengan kebutuhan perbaikan kegiatan pengembangan. Tata ruang tidak sesuai dengan kebutuhan perbaikan kegiatan pengembangan tetapi sumber belajar sesuai. Tata ruang sesuai dengan kebutuhan perbaikan kegiatan pengembangan tetapi sumber belajar tidak sesuai Tata ruang dan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan perbaikan kegiatan pengembangan. Tata ruang dan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan dan dapat mengefektifkan perbaikan kegiatan pengembangan
Indikator : 1.2 Melaksanakan tugas rutin kelas Penjelasan: Tugas rutin adalah kegiatan yang secara rutin dilaksanakan oleh guru di
setiap awal kegiatan harian. Tugas-tugas rutin mungkin berhubungan atau tidak berhubungan langsung dengan kegiatan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut. a. Ketersediaan alat tulis (kapur, spidol) dan penghapus. b. Kehadiran anak. c. Kebersihan serta kerapian perabot kelas dan pakaian anak. d. Kesiapan anak mengikuti kegiatan.
Skala Penilaian Penjelasan
1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
59
2. Melaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan
Indikator : 1.1 Melakukan pembukaan kegiatan pengembangan sesuai perbaikan kegiatan pengembangan
Penjelasan: Pembukaan kegiatan pengembangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam rangka menyiapkan fisik dan mental anak untuk mulai belajar. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut. Memulai pembelajaran dapat dilakukan dengan cara: a. menarik perhatian anak, b. memotivasi anak, c. mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman anak, dan d. menggambarkan garis besar materi dan kegiatan sebagai pijakan
pembelajaran.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator : 2.2 Melaksanakan kegiatan pengembangan yang sesuai dengan tujuan
perbaikan, anak, situasi, dan lingkungan Penjelasan: Indikator ini menunjukkan tingkat kesesuaian antara pembelajaran
dengan tujuan perbaikan kegiatan, kebutuhan anak, perubahan situasi, dan lingkungan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut. a. Kegiatan pengembangan sesuai dengan tujuan dan atau hakikat
perbaikan kegiatan pengembangan. b. Kegiatan pengembangan sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan anak. c. Kegiatan pengembanganterkoordinasi dengan baik (guru dapat
mengendalikan pelajaran, perhatian anak terfokus pada pelajaran, disiplin kelas terpelihara).
d. Kegiatan pengembangan sesuai dengan situasi dan lingkungan belajar (ruang, perabotan, perubahan situasi, dan sebagainya).
Skala Penilaian Penjelasan
1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator : 2.3. Menggunakan alat bantu (media) pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan perbaikan , anak, situasi, dan lingkungan *)
Penjelasan: Indikator ini memusatkan perhatian kepada penggunaan alat bantu (media) pembelajaran yang digunakan guru dalam kelas, tidak termasuk papan tulis, kapur/spidol, dan penghapus.
60
Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut. Dalam menggunakan alat bantu, guru : a. menggunakan sendiri alat bantu pembelajaran. b. melibatkan beberapa anak dalam menggunakan alat bantu pembelajaran. c. mengelompokkan anak untuk menggunakan alat bantu pembelajaran d. memberi anak kesempatan untuk menggunakan alat bantu pembelajaran
baik secara kelompok maupun individual.
Skala Penilaian Penjelasan
1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
*) Jika dalam pembelajaran tidak dibutuhkan media, butir ini tidak diperhitungkan.
Indikator: 2.4 Melaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan dalam urutan
yang logis Penjelasan: Indikator ini digunakan untuk menentukan apakah guru dapat memilih
dan mengatur secara logis kegiatan sehingga kegiatan satu dengan yang lain merupakan tatanan yang runtun. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut. a. Kegiatan disajikan dari mudah ke yang sukar. b. Kegiatan yang disajikan berkaitan satu dengan yang lain. c. Kegiatan bermuara pada suatu kesimpulan. d. Ada tindak lanjut yang dapat berupa pertanyaan atau tugas-tugas,
pada akhir pembelajaran.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator : 2.5 Melaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan secara individual,
kelompok atau klasikal Penjelasan: Dalam kegiatan pengembangan, variasi kegiatan yang bersifat individual,
kelompok, dan klasikal sangat penting dilakukan untuk memenuhi perbedaan individual anak. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor sebagai berikut. a. Pelaksanaan kegiatan klasikal, kelompok atau individual sesuai dengan
tujuan/materi/kebutuhan anak. b. Pelaksanaan kegiatan klasikal, kelompok atau individual sesuai dengan
waktu dan fasilitas pembelajaran. c. Perubahan dari kegiatan individual ke kegiatan kelompok, klasikal ke
kelompok, atau sebaliknya berlangsung dengan lancar. d. Peran guru sesuai dengan jenis kegiatan (klasikal, kelompok atau
61
individual) yang sedang dikelola. e. Dalam setiap kegiatan (klasikal, kelompok, atau individual) anak terlibat
secara optimal.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat atau lima deskriptor tampak.
Indikator: 2.6 Mengelola waktu kegiatan perbaikan secara efisien Penjelasan: Indikator ini mengacu kepada pemanfaatan secara optimal waktu
perbaikan pembelajaran yang telah dialokasikan. Untuk menilai butir ini perlu deskriptor berikut. a. Kegiatan dilaksanakan tepat waktu b. Waktu yang tersedia dipergunakan sesuai dengan alokasi waktu dalam
SKH b. Waktu yang tersedia dipergunakan secara efektif untuk
membelajarkan anak d. semua kegiatan dalam SKH dapat dilaksanakan seluruhnya dalam
waktu yang tersedia
Skala Penilaian Penjelasan
1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator: 2.7 Melakukan penutupan kegiatan sesuai dengan perbaikan kegiatan Penjelasan: Penutupan kegiatan pengembangan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
guru pada akhir kegiatan harian. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut. a. guru melakukan kegiatan merangkum b. isi rangkuman jelas dan lengkap c. memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya terhadap topik
atau kegiatan yang telah dilakukan d. memberi tindak lanjut melalui pertanyaan, tugas atau menyampaikan
tugas yang akan dilakukan esok hari.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
62
3. Mengelola interaksi kelas
Indikator : 3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan perbaikan kegiatan pengembangan
Penjelasan: Indikator ini digunakan untuk menilai kemampuan guru dalam menjelaskan secara efektif konsep, ide, dan prosedur yang bertalian dengan perbaikan kegiatan pengembangan. Penilai perlu mengamati reaksi anak agar skala penilaian dapat ditentukan secara tepat. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut.
Skala Penilaian Penjelasan 1
2
3
4
5
Petunjuk dan penjelasan guru sulit dimengerti dan tidak ada usaha guru untuk mengurangi kebingungan anak. Petunjuk atau penjelasan guru sulit dimengerti dan ada usaha guru untuk mengurangi kebingungan anak tetapi tidak efektif. Meskipun anak umumnya mengerti, guru menjelaskan kembali untuk menghilangkan kesalahpahaman. Hanya beberapa anak yang salah mengerti atau tak dapat melaksanakan tugas yang diberikan guru; namun, guru membantu anak secara individual, misalnya setelah pembelajaran. Semua anak dapat memahami penjelasan guru dan dapat melakukan kegiatan yang ditugaskan guru.
Indikator : 3.2 Menangani pertanyaan dan respons anak Penjelasan: Indikator ini merujuk kepada cara guru menangani komentar dan
pertanyaan anak. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut.
Skala Penilaian Penjelasan
1
2
3
4
Menggunakan kata atau tindakan yang mengurangi keberanian anak untuk bertanya atau memberi tanggapan/menjawab. Mengabaikan anak yang ingin mengajukan pendapat dan/atau tidak menanggapi kontribusi (pendapat) anak. Tanggap terhadap anak yang ingin mengajukan pendapat; sesekali menggali respons atau pertanyaan anak dan memberikan respons yang sepadan. Menggali respons atau pertanyaan anak selama pembelajaran berlangsung dan memberi balikan bagi anak. Guru meminta anak lain untuk merespons pertanyaan temannya atau menampung respons dan pertanyaan anak untuk kegiatan selanjutnya.
63
5
Indikator : 3.3 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat, dan gerakan badan Penjelasan: Indikator ini mengacu pada kemampuan guru dalam berkomunikasi,
dengan bahasa lisan, tulisan, isyarat, ataupun dengan gerakan badan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut. a. Komunikasi berlangsung dengan lancar. b. Bahasa yang digunakan guru dapat dimengerti anak. c. Materi yang tertulis di papan tulis atau di media lainnya (berupa
tulisan dan gambar) dan lembar kerja dapat dibaca dengan jelas. d. Isyarat dan gerakan badan efektif.
Skala Penilaian Penjelasan
1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator : 3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan anak
Indikator ini memusatkan perhatian pada prosedur dan cara yang digunakan guru dalam mempersiapkan, menarik minat, dan mendorong anak untuk berpartisipasi dalam pembelajaran
Penjelasan:
.
Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut. a. Membantu anak mengingat kembali pengalaman atau pengetahuan
yang sudah diperolehnya. b. Mendorong anak yang pasif untuk berpartisipasi. c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka yang
mampu menggali reaksi anak. d. Merespons/menanggapi secara positif anak yang berpartisipasi.
Skala Penilaian Penjelasan
1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator : Memantapkan kompetensi anak saat perbaikan
kegiatan pengembangan
Penjelasan: Indikator ini berkaitan dengan kemampuan guru memantapkan kompetensi anak saat perbaikan kegiatan pengembangan dengan cara merangkum, meringkas, mereviu (meninjau ulang), dan sebagainya. Kegiatan ini dapat terjadi beberapa kali selama proses pembelajaran. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian sebagai berikut.
64
Skala Penilaian Penjelasan
1
2
3
4
5
Tidak ada kegiatan merangkum, meringkas, atau meninjau ulang. Guru merangkum atau meringkas atau meninjau ulang tetapi tidak lengkap. Guru merangkum atau meringkas atau meninjau ulang secara lengkap tetapi tidak melibatkan anak. Guru merangkum atau meringkas atau meninjau ulang dengan melibatkan anak. Guru membimbing anak membuat rangkuman atau ringkasan atau meninjau ulang.
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif anak terhadap kegiatan bermain sambil belajar
Indikator : 4.1 Menunjukkan sikap ramah, luwes, terbuka, penuh pengertian, dan
sabar kepada anak Penjelasan: Indikator ini mengacu kepada sikap ramah, hangat, luwes, terbuka, penuh
pengertian, dan sabar kepada anak. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan apakah guru melakukan hal-hal berikut. a. Menampilkan sikap bersahabat kepada anak. b. Mengendalikan diri pada waktu menghadapi anak yang berperilaku
kurang sopan. c. Menggunakan kata-kata sopan dalam menegur anak. d. Menghargai setiap perbedaan pendapat, baik antaranak maupun
antara guru dengan anak.
Skala Penilaian Penjelasan *) 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator : 4.2 Menunjukkan kegairahan dalam membimbing Penjelasan: Indikator ini akan mengukur tingkat kegairahan guru dalam
membimbing. Tingkat kegairahan ini dapat diperlihatkan melalui wajah, nada suara, gerakan, isyarat. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan apakah guru/calon guru menunjukkan kesungguhan dengan: a. pandangan mata dan ekspresi wajah, b nada suara pada bagian pelajaran yang penting, c. cara mendekati anak dan memperhatikan hal yang sedang dikerjakan,
dan d. gerakan atau isyarat pada bagian kegiatan yang penting.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
65
Indikator : 4.3 Mengembangkan hubungan antarpribadi yang sehat dan serasi Penjelasan: Indikator ini mengacu kepada sikap mental guru terhadap hal-hal yang
dirasakan dan dialami anak ketika mereka menghadapi kesukaran. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut.
Skala Penilaian Penjelasan *)
1
2
3
4
5
Tidak memberi perhatian terhadap masalah-masalah anak. Memberi perhatian dan tanggapan terhadap anak yang membutuhkan. Memberikan bantuan kepada anak yang membutuhkan. Mendorong anak untuk memecahkan masalahnya sendiri. Mendorong anak untuk membantu temannya yang membutuhkan.
Indikator : 4.4 Membantu anak menyadari kelebihan dan kekurangannya *) Penjelasan: Indikator ini mengacu kepada sikap dan tindakan guru dalam
menerima kenyataan tentang kelebihan dan kekurangan setiap anak. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor sebagai berikut. a. Menghargai perbedaan individual setiap anak. b. Memberikan perhatian kepada anak yang menampakkan
penyimpangan (misalnya cacat fisik, pemalu, agresif). c. Memberikan tugas tambahan kepada anak yang memiliki
kelebihan dalam belajar atau membantu anak yang lambat belajar.
d. Mendorong kerja sama antara anak yang lambat dan yang cepat dalam belajar.
Skala Penilaian Penjelasan *)
1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
*) Jika selama pembelajaran tidak ada anak yang mengalami kesulitan, maka butir ini tidak disertakan dalam penilaian.
Indikator : 4.5 Membantu anak menumbuhkan kepercayaan diri Penjelasan: Indikator ini mengacu kepada usaha guru dalam membantu anak
menumbuhkan rasa percaya diri. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut. a. Mendorong anak agar berani mengemukakan pendapat sendiri. b. Memberi kesempatan kepada anak untuk memberikan alasan
tentang pendapatnya. c. Memberi kesempatan kepada anak untuk memimpin. d. Memberi pujian kepada anak yang berhasil dan atau memberi
66
semangat kepada anak yang belum berhasil.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
5. Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus dalam Perbaikan Kegiatan pengembangan
Indikator: 5.1 Menggunakan Pendekatan Tematik Penjelasan: Guru melakukan kegiatan pengembangan
dengan menggunakan pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang menarik minat anak, dekat dengan kehidupan/dunia anak, sederhana dan dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.
Indikator ini dinilai dengan menggunakan deskriptor berikut. a. Pemilihan tema mampu menyatukan isi
kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh. b. Memperkaya perbendaharaan kata anak. c. Tema yang dikembangkan berasal dari
hal-hal yang paling dekat dengan anak. d. Tema yang dikembangkan sesuai tingkat
perkembangan anak. e. Tema yang dikembangkan berasal dan
sesuai dengan kurikulum sekolah.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator : 5.2 Berorientasi pada Kebutuhan Anak Penjelasan: Guru melakukan kegiatan berorientasi pada kebutuhan anak.
Perbaikan kegiatan pengembangan yang dilakukannya didasarkan pada apa yang diperlukan oleh anak dan disesuaikan dengan tingkat perkembangannya.
Indikator ini dinilai dengan menggunakan deskriptor berikut. a. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kemampuan anak.
67
b. Kegiatan berpusat pada anak. c. Kegiatan yang dilakukan diminati anak. d. Kegiatan yang dilakukan guru mampu mengembangkan aspek-
aspek perkembangan anak.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator: 5.3 Menggunakan Prinsip Bermain sambil Belajar atau Belajar seraya Bermain
Penjelasan: Kegiatan yang dilakukan guru dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi dan alat dan bahan yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak sehingga kegiatan menjadi bermakna. Bermain bagi anak merupakan proses kreatif untuk bereksplorasi, mempelajari keterampilan baru dan membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya. Indikator ini dinilai dengan menggunakan deskriptor berikut.
a. Kegiatan yang dilakukan tidak menyebabkan anak ketakutan. b. Kegiatan yang dilakukan membuat anak bebas menyalurkan
kreativitasnya. c. Menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan menyenangkan
bagi anak. d. Memberi kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi
lingkungannya
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator: 5.4 Menciptakan Suasana Kegiatan yang Kreatif dan Inovatif Penjelasan: Guru melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan
rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis. Indikator ini dinilai dengan menggunakan deskriptor berikut.
a. Anak tidak hanya dijadikan objek, tetapi juga sebagai subjek
68
dalam kegiatan. b. Memancing anak untuk mengemukakan pendapat atau
bertanya. c. Menghargai pendapat anak. d. Kegiatan yang dilakukan bersifat dinamis, tidak monoton dan
tidak membosankan.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator: 5.5 Mengembangkan Kecakapan Hidup Penjelasan: Proses kegiatan di TK diarahkan untuk
mengembangkan kecakapan hidup. Pengembangan konsep kecakapan hidup didasarkan atas pembiasaan- pembiasaan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya. Indikator ini dinilai dengan menggunakan deskriptor berikut.
a. Melakukan kegiatan pembiasaan yang memiliki tujuan (seperti mencuci tangan sebelum makan).
b. Melakukan kegiatan mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri (seperti membereskan makanan).
c. Melakukan penanaman disiplin yang dilakukan secara konsisten (seperti istirahat tepat pada waktunya).
d. Melakukan kegiatan pengembangan keterampilan dasar (seperti pengenalan warna dan bentuk).
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar Indikator : 6.1 Melaksanakan penilaian selama proses kegiatan Penjelasan: Penilaian dalam proses pembelajaran bertujuan mendapatkan balikan mengenai
tahap pencapaian tujuan selama proses pembelajaran.
69
Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut. Guru menilai anak dalam proses pembelajaran dengan cara : a. mengajukan pertanyaan kepada anak b. mengajak anak berdiskusi c. memberi anak tugas dalam proses pembelajaran d. meminta anak melakukan unjuk kerja
Skala Penilaian Penjelasan
1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator :
6.2 Melaksanakan penilaian pada akhir kegiatan
Penjelasan: Penilaian pada akhir kegiatan bertujuan mengetahui penguasaan anak terhadap materi pelajaran. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut. Guru menilai anak pada akhir pembelajaran dengan cara : a. mengajukan pertanyaan kepada anak dan menilai jawaban-jawabannya b. meminta anak menyimpulkan kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dan
menilai kesimpulan yang dibuat anak c. menilai tugas-tugas yang telah dilakukan anak d. meminta anak melakukan unjuk kerja dan menilai unjuk kerja anak
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
7. Kesan umum pelaksanaan perbaikan kegiatan pengembangan Indikator : 7.1 Keefektifan proses perbaikan kegiatan pengembangan Penjelasan: Indikator ini mengacu kepada tingkat keberhasilan guru dalam mengelola
pembelajaran sesuai dengan perkembangan proses pembelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut.
Skala Penilaian Penjelasan
1 2 3 4 5
a. Suasana kelas tidak terkendali sama sekali b. Suasana kelas kurang terkendali c. Suasana kelas terkendali melalui penyesuaian. d. Suasana kelas terkendali sesuai dengan rencana e. Mengarah pada terbentuknya dampak pengiring (misalnya ada
kesempatan bagi anak untuk dapat bekerja sama, bertanggung jawab,
70
tenggang rasa). Indikator : 7.2 Penggunaan bahasa Indonesia lisan Penjelasan: Indikator ini mengacu kepada kemampuan guru dalam menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut. a. Ucapan jelas dan mudah dimengerti. b. Pembicaraan lancar (tidak tersendat-sendat). c. Menggunakan kata-kata baku (membatasi penggunaan kata-kata daerah atau
asing). d. Berbahasa dengan menggunakan tata bahasa yang benar.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Indikator : 7.3 Peka terhadap ketidaksesuaian prilaku dan kesalahan berbahasa anak. Penjelasan: Guru perlu menunjukkan rasa peka terhadap kesalahan berbahasa anak agar anak
terbiasa menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Rasa peka dapat ditunjukkan dengan berbagai cara, seperti menegur, menyuruh memperbaiki atau menanyakan kembali. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian berikut.
Skala Penilaian Penjelasan *)
1
2
3
4
5
Membiarkan anak melakukan ketidaksesuaian prilaku dan/atau kesalahan berbahasa. Memberitahu ketidaksesuaian prilaku dan/atau kesalahan anak dalam berbahasa tanpa memperbaiki. Memperbaiki langsung ketidaksesuaian prilaku dan/atau kesalahan anak dalam berbahasa. Meminta anak menemukan ketidaksesuaian prilaku temannya dan/atau kesalahan temannya dalam berbahasa dengan tuntunan. Meminta anak menemukan dan memperbaiki ketidaksesuaian prilaku temannya dan/atau kesalahan temannya dalam berbahasa dengan tuntunan.
*) Jika selama kegiatan tidak ada anak yang melakukan ketidaksesuaian perilaku dan/atau kesalahan berbahasa, maka butir ini tidak disertakan dalam penilaian.
Indikator : 7.4 Penampilan guru dalam perbaikan kegiatan pengembangan Penjelasan: Indikator ini mengacu kepada penampilan guru secara keseluruhan dalam
mengelola kegiatan pengembangan (fisik, gaya mengajar, dan ketegasan). Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut. a. Berbusana rapi dan sopan. b. Suara dapat didengar oleh seluruh anak dalam kelas yang bersangkutan. c. Cara melakukan kegiatan bervariasi (tidak terpaku pada satu tempat).
71
d. Tegas dalam mengambil keputusan.
Skala Penilaian Penjelasan 1 2 3 4 5
Tidak satu deskriptor pun tampak. Satu deskriptor tampak. Dua deskriptor tampak. Tiga deskriptor tampak. Empat deskriptor tampak.
Kriteri Penilaian:
Nilai 1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang/cukup
4 = baik
5 = sangat baik
72
Lampiran 7
APKG Siklus 1
Deskripsi 1 2 3 4 5 1. Menata ruang dan sumber belajar, serta melaksanakan tugas rutin
1.1 Menata ruang dan sumber belajar sesuai perbaikan kegiatan 1.2 Melaksanakan tugas rutin kelas sesuai perbaikan kegiatan Rata-rata butir 1 = A = 6/2 = 3
v v
2. Melaksanakan perbaikan kegiatan 2.1 Melakukan pembukaan kegiatan sesuai perbaikan kegiatan pengembangan 2.2 Melaksanakan kegiatan pengembangan yang sesuai dengan
tujuan perbaikan, anak, situasi, dan lingkungan. 2.3 Menggunakan alat bantu (media) pembelajaran yang sesuai dengan tujuan perbaikan , anak, situasi, dan lingkungan 2.4 Melaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan dalam
urutan yang logis 2.5 Melaksanakan perbaikan kegiatan
pengembangan secara individual, kelompok atau klasikal 2.6 Mengelola waktu kegiatan perbaikan secara efisien 2.7.Melakukan penutupan kegiatan sesuai dengan perbaikan
kegiatan pengembangan Rata-rata butir 2 = B = 19/7 = 2,7
v v
v v v v v
3. Mengelola interaksi kelas 3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan
perbaikan kegiatan pengembangan 3.2 Menangani pertanyaan dan respons anak 3.3 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat, dan gerakan badan 3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan anak 3.5 Memantapkan kompetensi anak saat perbaikan kegiatan pengembangan Rata-rata butir 3 = C = 15/5 = 3
v v v v v
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif anak terhadap kegiatan bermain sambil belajar
4.1 Menunjukkan sikap ramah, luwes,terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada anak 4.2 Menunjukkan kegairahan dalam membimbing 4.3 Mengembangkan hubungan antar-pribadi yang sehat dan serasi 4.4 Membantu anak menyadari kelebihan dan kekurangannya 4.5 Membantu anak menumbuhkan
v v v v
v
73
kepercayaan diri Rata-rata butir 4 = D = 16/5 = 3,2 5. Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus dalam Perbaikan
Kegiatan pengembangan 5.1 Menggunakan pendekatan tematik 5.2 Berorientasi pada kebutuhan anak 5.3 Menggunakan prinsip bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain 5.4 Menciptakan suasana kegiatan yang kreatif dan inovatif 5.5 Mengembangkan kecakapan hidup
Rata-rata butir 5 = E = 15/5 = 3
v v v v v
6. Melaksanakan penilaian selama proses perbaikan kegiatan pengembangan
6.1 Melaksanakan penilaian selama proses kegiatan pengembangan
sesuai dengan perbaikan kegiatan
6.2 Melaksanakan penilaian pada
akhir kegiatan sesuai perbaikan kegiatan pengembangan Rata-rata butir 6 = F = 8/2 = 4
v v
7. Kesan umum pelaksanaan perbaikan kegiatan pengembangan 7.1 Keefektifan proses perbaikan kegiatan pengembangan. 7.2 Penggunaan bahasa Indonesia lisan. 7.3 Peka terhadap ketidaksesuaian prilaku dan kesalahan berbahasa anak. 7.4 Penampilan guru dalam perbaikan kegiatan pengembangan Rata-rata butir 7 = G = 12/4 = 3
v v v v
Nilai APKG (Y)
3+2,7+3+3,2+3+4+3 Y = 7
21,9 Y = 7 Y = 3,13
74
Lampiran 8
APKG Siklus 2
Deskripsi 1 2 3 4 5 1. Menata ruang dan sumber belajar, serta melaksanakan tugas rutin
1.2 Menata ruang dan sumber belajar sesuai perbaikan kegiatan 1.2 Melaksanakan tugas rutin kelas sesuai perbaikan kegiatan Rata-rata butir 1 = A = 8/2 = 4
v v
2. Melaksanakan perbaikan kegiatan 2.1 Melakukan pembukaan kegiatan sesuai perbaikan kegiatan pengembangan 2.2 Melaksanakan kegiatan pengembangan yang sesuai dengan
tujuan perbaikan, anak, situasi, dan lingkungan. 2.3 Menggunakan alat bantu (media) pembelajaran yang sesuai dengan tujuan perbaikan , anak, situasi, dan lingkungan 2.4 Melaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan dalam
urutan yang logis 2.5 Melaksanakan perbaikan kegiatan
pengembangan secara individual, kelompok atau klasikal 2.6 Mengelola waktu kegiatan perbaikan secara efisien 2.7.Melakukan penutupan kegiatan sesuai dengan perbaikan
kegiatan pengembangan Rata-rata butir 2 = B = 28/7 = 4
v v v v v v v
3. Mengelola interaksi kelas 3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan
perbaikan kegiatan pengembangan 3.2 Menangani pertanyaan dan respons anak 3.3 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat, dan gerakan badan 3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan anak 3.5 Memantapkan kompetensi anak saat perbaikan kegiatan pengembangan Rata-rata butir 3 = C = 19/5 = 3,8
v
v v v v
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif anak terhadap kegiatan bermain sambil belajar
4.1 Menunjukkan sikap ramah, luwes,terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada anak 4.2 Menunjukkan kegairahan dalam membimbing 4.3 Mengembangkan hubungan antar-pribadi yang sehat dan serasi 4.4 Membantu anak menyadari kelebihan dan kekurangannya 4.5 Membantu anak menumbuhkan
v v v v
v
75
kepercayaan diri Rata-rata butir 4 = D = 21/5 = 4,2 5. Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus dalam Perbaikan
Kegiatan pengembangan 5.3 Menggunakan pendekatan tematik 5.4 Berorientasi pada kebutuhan anak 5.3 Menggunakan prinsip bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain 5.4 Menciptakan suasana kegiatan yang kreatif dan inovatif 5.5 Mengembangkan kecakapan hidup
Rata-rata butir 5 = E = 19/5 = 3,8
v
v v v v
6. Melaksanakan penilaian selama proses perbaikan kegiatan pengembangan
6.2 Melaksanakan penilaian selama proses kegiatan pengembangan
sesuai dengan perbaikan kegiatan
6.3 Melaksanakan penilaian pada
akhir kegiatan sesuai perbaikan kegiatan pengembangan Rata-rata butir 6 = F = 9/2 = 4,5
v
v
7. Kesan umum pelaksanaan perbaikan kegiatan pengembangan 7.1 Keefektifan proses perbaikan kegiatan pengembangan. 7.2 Penggunaan bahasa Indonesia lisan. 7.3 Peka terhadap ketidaksesuaian prilaku dan kesalahan berbahasa anak. 7.4 Penampilan guru dalam perbaikan kegiatan pengembangan Rata-rata butir 7 = G = 16/4 = 4