BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi B. Jumlah murid di SD ini ada 117 siswa.Kondisi Penelitian ini dilakukan di SDN Kutowinangun 09 Salatiga semester II tahun pelajaran 2011/2012 dengan subyek penelitian kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang. SDN Kutowinangun 09 Salatiga terletak di desa canden kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Dengan letaknya yang berada dikawasan pinggiran kota menjadikan SDN Kutowinangun 09 ini memiliki suasana yang tenang dan nyaman sehingga cocok untuk dijadikan tempat belajar. Fasilitas pembelajaran di SD Negeri Kutowinangun 09 masih terbatas, yakni masih kurangnya alat peraga. Buku paket di SD ini cukup menunjang untuk sarana belajar siswa dan terdapat juga buku-buku lain yang dapat dijadikan sumber bacaan bagi siswa. Adapun tenaga mengajar di SD Negeri Kutowinangun 09 terdiri dari guru kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan setiap kelas diampu oleh 1 guru, 1 guru olahraga, dan 1 guru agama dengan pendidikan terakhir setiap guru adalah S1. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1. Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kelas VI SDN Kutowinangun 09 Salatiga yang berjumlah 24 siswa pada mata pelajaran IPS, terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil evaluasi siswa pada mata pelajaran IPS yang telah dilakukan yang dimana, sebagian besar peserta didik memperoleh nilai di bawah KKM = 65. 43
31
Embed
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/821/5/T1_292008058_BAB IV.pdf · Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga
Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan
merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi B. Jumlah murid di
SD ini ada 117 siswa.Kondisi Penelitian ini dilakukan di SDN Kutowinangun
09 Salatiga semester II tahun pelajaran 2011/2012 dengan subyek penelitian
kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang. SDN Kutowinangun 09
Salatiga terletak di desa canden kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Dengan
letaknya yang berada dikawasan pinggiran kota menjadikan SDN
Kutowinangun 09 ini memiliki suasana yang tenang dan nyaman sehingga
cocok untuk dijadikan tempat belajar.
Fasilitas pembelajaran di SD Negeri Kutowinangun 09 masih terbatas,
yakni masih kurangnya alat peraga. Buku paket di SD ini cukup menunjang
untuk sarana belajar siswa dan terdapat juga buku-buku lain yang dapat
dijadikan sumber bacaan bagi siswa.
Adapun tenaga mengajar di SD Negeri Kutowinangun 09 terdiri dari
guru kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan setiap kelas diampu oleh 1
guru, 1 guru olahraga, dan 1 guru agama dengan pendidikan terakhir setiap
guru adalah S1.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1. Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian
tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan pada kelas VI SDN Kutowinangun 09 Salatiga yang
berjumlah 24 siswa pada mata pelajaran IPS, terlihat bahwa hasil
belajar siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil evaluasi
siswa pada mata pelajaran IPS yang telah dilakukan yang dimana,
sebagian besar peserta didik memperoleh nilai di bawah KKM = 65.
43
44
Data hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan, dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 1
Rekapitulasi Hasil Belajar IPS Sebelum Tindakan
No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Jumlah Siswa Prosentase
2 (tidak setuju), dam skor 1 (sangat tidak setuju). Skor
keseluruhannya diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor
butir pernyataan. Rentangan yang dipakai 1 sampai 4, maka
diperoleh skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 4.
Berikut ini dipaparkan hasil pengamatan minat belajar
siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan
metode mind mapping. Patokan untuk mengukur hasil belajar
siswa adalah skor perolehan siswa dalam menjawab angket
dibagi skor maksimal yairu 15 dikali 4, 15 adalah jumlah item
soal dan 4 adalah skor tertinggi, lalu dikalikan 100. Uraiannya
adalah seperti berikut:
Tabel 4.7
Kategori Interval Skala Likert Angket Minat Belajar Siswa Interval Kategori
60 – 48,75 Sangat berminat 48,74 – 37,5 Berminat 37,49 – 26,25 Kurang berminat
26,24 - 15 Tidak berminat
Hasil angket minat belajar siswa pada siklus 1 dapat diketahui
bahwa minat belajar siswa pada siklus 1 dikategorikan sangat
berminat sebanyak 17 siswa, 2 siswa berminat dan 5 siswa kurang
berminat dalam mengikuti pembelajaran IPS.
58
d. Refleksi
Pembelajaran IPS kelas IV pada materi perkembangan
teknologi produksi pada siklus I ini belum berhasil sesuai
kriteria yang ditentukan karena ketuntasan belajar baru 50%.
Ini berarti baru 12 dari 24 siswa mempunyai hasil belajar yang
tuntas atau mendapat nilai 65 ke atas.
Hasil diskusi guru dengan observer dapat mengungkapakan
faktor penyebab kekurang keberhasilan dalam pembelajaran
yaitu:
a) Pembelajaran masih gaduh dan kurang terkendali saat pada
saat siswa mulai diminta untuk membuat materinya sendiri
dengan menggunakan metode mind mapping.
b) Guru masih kaku dalam memandu siswa yang belum
memahami langkah-langkah pembuatan mind mapping,
juga dalam mengeksplorasi pengetahuan siswa untuk
diasosiasikan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
Berdasarkan data yang telah dianalisis dan data hasil
diskusi, penulis melakukan penelaahan dan mencoba
menyimpulkan hasil tindakan yang telah dilakukan. Hasil ini
menunjukkan bahwa penguasaan siswa sudah meningkat,
meskipun belum sesuai dengan kriteria keberhasilan yang
ditentukan karena ketuntasan belajar baru 50%, atau baru 12
dari 24 siswayang tuntas belajar atau mendapat nilai 65 ke
atas.
Berdasarkan hasil evaluasi observasi, peneliti memutuskan
untuk mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II
sebagai berikut:
1) Memandu siswa dalam mengeksplorasi pengetahuan siswa
untuk diasosiakan dengan materi yang sedang dipelajari
melalui metode mind mapping.
59
2) Memberi penguatan dalam penggunaan metode mind
mapping agar siswa cepat memahami.
4.2.3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Bersama-sama dengan supervisor dan observer penulis yang
berperan sebagai pengajar merevisi RPP dan menyiapkan kembali
skenario tindakan yang akan dilaksanakan pada perbaikan
pembelajaran siklus II. Berdasarkan hasil diskusi dengan observer
dan refleksi siklus I maka penulis selaku pengajar melakukan
upaya perbaikan pembelajaran, memandu siswa dalam
mengeksplorasi pengetahuan siswa untuk diasosiakan dengan
materi yang sedang dipelajari melalui metode mind mapping. dan
memberikan reward atau penguatan kepada siswa yang
menjawab benar. Selain itu penulis juga menyiapkan kembali
lembar kerja siswa, lembar evaluasi, dan menyiapakan alat
peraga. Juga, observer bersama guru juga menyepakati fokus
observer dan kriteria yang akan digunakan.
b. Pelaksanaan
Pertemuan I
1) Kegiatan awal
Pelaksanaan pada pertemuan II guru membuka pelajaran
dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa,
mengatur suasana di ruangan kelas, dan apersepsi. Kemudian,
guru bertanya kepada siswa “siapa yang tidak mengerjakan
PR?”. Guru mencocokkan PR dan mengingatkan kembali
tentang materi tentang diajarkan dipertemuan sebelumnya.
2) Kegiatan inti, pengajar menjelaskan kembali materi tentang
perkembangan alat produksi,komunikasi, dan transportasi.
Setelah bertanya jawab sebentar, pengajar melanjutkan materi
perkembangan teknologi tansportasi dan komunikasi.
60
Pengajar pmengambil kata kunci yaitu alat transportasi
sebagai konsep kunci dalam menjelaskan materi yang
diajarkan. Pengajar lebih dahulu menempelkan gambar alat
transportasi pada karton yang telah disediakan, kemudian
membuat cabang dengan menggunakan spidol berwarna
mulai dari alat transportasi masa kini dan masa lalu.
Kemudian penulis membuat cabang – cabang alat transportasi
masa kini yaitu alat transportasi darat, laut serta udara, begitu
juga seterusnya.Sambil membuat cabang-cabang, pengajar
juga ikut menjelaskan isi dari cabang-cabang tersebut kepada
siswa. Setelah selesai membuat cabang-cabang, pengajar
meminta kepada siswa untuk membuat peta konsep yang
sama dengan menambahkan konsep yang dicontohkan.
Pada saat siswa diminta untuk memulai menggunakan peta
konsep dengan kata kunci di atas, tampak bahwa tidak seperti
pada siklus I, siswa sudah mulai lebih tenang, ada siswa yang
sudah berani mengangkat tangan dan bertanya tentang
melanjutkan dari membuat cabang ke ranting-ranting dan
bagaimana mengaitkan antara dua cabang yang berbeda,
namun ada titik temu yang sama. Sambil memberikan
penjelasan tentang manfaat menggunakan metode mind
mapping, penulis bersama dengan observer membagikan
angket minat belajar untuk diisi berminat dalam belajar
setelah mengerti cara menggunakan metode mind mapping.
3) Kegiatan akhir
Setelah waktu selesai, siswa diberikan tugas secara individual
untuk dikerjakan di rumah, penulis sebagai pengajar
memberikan kesempatan kepada siswa yang belum
memahami pelajaran termasuk metode pembelajarn untuk
bertanya, pengajar selaku pengajar bersama-sama dengan
siswa mengambil kesimpulan dan pengajar mengingatkan
61
untuk mempelajari sub materi berikutnya yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya. Tidak lupa, pengajar
juga memberikan pujian kepada siswa yang aktif bertanya,
sambil mengingatkan pada siswa yang lain, bahwa bertanya
adalah hal penting dan mendasar di dalam belajar.
Pertemuan II
1) Kegiatan awal
Seperti pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, kegiatan
awal dimulai dengan salam, berdoa, mengabsensi siswa,
mengatur suasana di ruangan kelas, dan apersepsi.
Pengajar kemudian bertanya kepada siswa, “siapa yang
tahu alat komunikasi itu apa saja?”. Kemudian pengajar
memberikan kesempatan dari beberapa siswa untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan. Ada siswa yang
menjawab telepon,handphone ada yang menjawab bedug,
ketongan, alarm. Setelah siswa selesai menjawab tidak
lupa pengajar memberikan pujian. Setelah itu, pengajar
menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pertemuan itu.
2) Kegiatan inti
Melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya, pada
pertemuan II siklus II ini, dibahas materi tentang alat –
alat komunikasi dan trasportasi. Sama seperti pada
pertemuan sebelumnya, pengajar menempelkan karton
putih, kemudian menempelkan gambar jenis alat
komunikasi, kemudian membuat cabang-cabang dimulai
dengan menggunakan pertanyaan dasar yaitu (apa, kapan,
dimana, dan bagaimana), yang semua itu terkait dengan
alat komunikasi. Setelah itu, pengajar meminta siswa
62
untuk menjelaskan kegunaan alat tersebut dalam
kehidupan sehari – hari.
Sambil siswa mengerjakan tugasnya, pengajar
mengingatkan untuk siswa jangan lupa mengisi angket
minat belajar yang telah dibagikan pada pertemuan
sebelumnya. Pada pertemuan kedua siklus II ini, terlihat
siswa sangat tenang dalam mengerjakan tugasnya, siswa
paham menggunakan metode mind mapping, ini terlihat
dengan beragam warna yang digunakan siswa dalam
membuat cabang-cabang dan ranting-ranting dari konsep
utama yang diberikan.
3) Kegiatan akhir
Setelah semua siswa selesai mengerjakan tugasnya,
penulis memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
pada hal-hal yang belum dipahami. Sebelum menutup
pelajaran, pengajar melakukan penelitian. Pengajar juga
mengingatkan siswa, untuk dapat menggunakan metode
mind mapping pada mata pelajaran yang lain, atau
mungkin juga dalam membuat rencana-rencana yang lain.
Pertemuan III
Pada pertemuan ketiga merupakan akhir pelaksanaan dari
siklus 2. Kegiatan pada pertemuan ketiga untuk
melaksanakan evaluasi dari pembelajaran yang sudah
dilaksanakan pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus
2 dan penyebaran angket minat belajar siswa. Evaluasi yang
akan diberikan berupa tes tertulis dengan bentuk soal isian
pendek dan jumlah soal 15. Langkah-langkah kegiatan yang
akan dilakukan pada pertemuan ketiga yaitu guru
menyampaikan kepada siswa tentang kesiapan dalam
mengikuti evaluasi pembelajaran. Guru menjelaskan pada
63
siswa tentang peraturan dalam mengerjakan soal evaluasi,
kemudian guru membagikan soal evaluasi pada setiap siswa.
Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan baik dan guru
mengawasi jalannya tes dari awal sampai akhir. Setelah
semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, guru bersama
siswa mencocokkan hasil kerja siswa dan langsung
mengumumkan hasil nilai tes kepada siswa.
c. Observasi
Bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar,
pengajar meminta observer untuk melakukan observasi dengan
menggunakan lembar observasi guru dan siswa yang telah
disiapkan sebelumnya. Berikut diuraikan hasil observasi yaitu
hasil belajar siswa pada siklus II, pengajar ketika mengajar
dengan menggunakan metode mind mapping, termasuk minat
belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan
metode mind mapping.
Setelah akhir pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dan 2, maka di
dapatkan kinerja guru dalam mengajar dengan metode mind mapping
dapat dilihat di halaman selanjutnya.
64
Tabel 4.8
Hasil obesrvasi aktivitas guru
No
Indikator
Siklus 1
pertemuan
1 2 3
1 Guru sudah menentukan indikator yang akan dicapai √ √ √ 2 Guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran √ √ √ 3 Guru sudah menyusun RPP dengan metode Mind
mapping √ √ √
4 Kesesuaian RPP dengan kegiatan pembelajaran √ √ √ 5 Guru sudah mempersiapkan perlengkapan
pembelajaran √ √ √
6 Guru sudah menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan doa
√ √ √
7 Guru sudah menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
√ √ √
8 Guru sudah memotivasi peserta didik √ √ √ 9 Guru sudah melibatkan peserta didik mencari
informasi yang luas dalam materi IPS √ √ √
10 Guru sudah menggunakan metode mind mapping, dengan menggunakan Gambar tentang materi yang diajarkan
√ √ √
11 Guru sudah melakukan tanya jawab tentang materi pembelajaran
√ √ √
12 Guru bersama siswa sudah menemukan ide dalam pembuatan mind mapping tentang materi IPS
√ √ √
13 Guru sudah Memberikan penguatan kepada siswa atas pekerjaan yang sudah mereka kerjakan?
√ √ √
14 Sumber belajar guru sudah sesuai dengan materi ajar √ √ √ 15 Guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
sendiri membuat rangkuman/ simpulan pelajaran √ √ √
16 Guru sudah melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
√ √ √
17 Guru sudah memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
√ √ √
18 Guru sudah merencanakan kegiatan tindak lanjut √ √ √ 19 Guru sudah memberikan PR kepada siswa √ √ √ 20 Guru sudah menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan √ √ √
65
1. Paparan Hasil Belajar dan Minat Belajar Siklus II
Hasil observasi hasil belajar dan minat belajar pada siklus II yang
diperoleh selama proses pembelajaran IPS dengan menggunakan
metode mind mapping kelas IV SDN Kutowinangun 09 Salatiga,
adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 9
Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
No Nilai Tindakan Siklus II Keterangan Jumlah Siswa