Top Banner
11 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas perancangan tugas akhir yang meliputi mekanik robot yang dibuat, sistem kontrol robot, dan algoritma perangkat lunak pada robot. 3.1. Bagian Perangkat Keras Pada bagian mekanik akan dijelaskan bentuk dan ukuran robot, hardware yang digunakan dan cara kerja hardware. 3.1.1. Robot Humanoid Kondo KHR-3HV Basis perancangan menggunakan robot Kondo KHR-3HV yang merupakan robot humanoid yang dirakit oleh Jepang dan digunakan sebagai robot petarung di negara asalnya. Kondo KHR-3HV merupakan edisi ketiga dari robot Kondo Kagaku. Pemilihan Kondo KHR-3HV karena harga robot dan suku cadang lebih terjangkau, badan robot yang kokoh, dan pada dasarnya robot digunakan untuk bertarung. Robot ini mampu menggerakkan servo motor hingga 22 Degree of Freedom (DOF). Saat mengikuti kompetisi KRSBI, robot ini hanya menggunakan 20 DOF. Dengan rincian dua servo motor untuk kepala dan leher, tiga pasang servo motor untuk dua lengan, dan enam pasang servo motor untuk dua kaki. Bagian mekanik robot memiliki tinggi 48 cm, lebar 20,5 cm dan sudah memenuhi aturan ukuran robot maksimal pada KRSBI. Pada tugas akhir ini hanya menggunakan kaki robot saja untuk mengaplikasikan kinematika balik. Ukuran kaki robot memiliki panjang 26 cm dan digunakan sebagai besaran perhitungan kinematika balik, dengan enam servo pada masing-masing kaki. Gambar 3.1 menunjukkan ukuran panjang kaki robot tiap frame dan arah perputaran servo.
15

BAB III PERANCANGAN · 2017. 6. 13. · 11 BAB III . PERANCANGAN . Pada bab ini akan dibahas perancangan tugas akhir yang meliputi mekanik robot . yang . dibuat, sistem kontrol robot,

Feb 13, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 11

    BAB III

    PERANCANGAN

    Pada bab ini akan dibahas perancangan tugas akhir yang meliputi mekanik robot yang

    dibuat, sistem kontrol robot, dan algoritma perangkat lunak pada robot.

    3.1. Bagian Perangkat Keras

    Pada bagian mekanik akan dijelaskan bentuk dan ukuran robot, hardware yang

    digunakan dan cara kerja hardware.

    3.1.1. Robot Humanoid Kondo KHR-3HV

    Basis perancangan menggunakan robot Kondo KHR-3HV yang merupakan robot

    humanoid yang dirakit oleh Jepang dan digunakan sebagai robot petarung di negara

    asalnya. Kondo KHR-3HV merupakan edisi ketiga dari robot Kondo Kagaku.

    Pemilihan Kondo KHR-3HV karena harga robot dan suku cadang lebih terjangkau,

    badan robot yang kokoh, dan pada dasarnya robot digunakan untuk bertarung. Robot

    ini mampu menggerakkan servo motor hingga 22 Degree of Freedom (DOF). Saat

    mengikuti kompetisi KRSBI, robot ini hanya menggunakan 20 DOF. Dengan rincian

    dua servo motor untuk kepala dan leher, tiga pasang servo motor untuk dua lengan,

    dan enam pasang servo motor untuk dua kaki.

    Bagian mekanik robot memiliki tinggi 48 cm, lebar 20,5 cm dan sudah

    memenuhi aturan ukuran robot maksimal pada KRSBI. Pada tugas akhir ini hanya

    menggunakan kaki robot saja untuk mengaplikasikan kinematika balik. Ukuran kaki

    robot memiliki panjang 26 cm dan digunakan sebagai besaran perhitungan

    kinematika balik, dengan enam servo pada masing-masing kaki. Gambar 3.1

    menunjukkan ukuran panjang kaki robot tiap frame dan arah perputaran servo.

  • 12

    Berikut adalah foto robot :

    Gambar 3.1 Robot Kondo KHR-3HV tampak depan

    Gambar 3.2 Robot Kondo KHR-3HV tampak samping

    Gambar 3.3 Ukuran Panjang Kaki Robot dan Arah Perputaran Servo

  • 13

    3.1.2. Servo Motor ICS KRS-2552RHV

    Servo yang digunakan adalah dua belas servo KRS-2552RHV (Gambar 3.4)

    dengan torsi sebesar 14 kgfcm dan besar perputaran sudut maksimal 270o. Gambar

    3.5 menunjukan nama setiap servo kaki yang terpasang.

    Gambar 3.4 Servo KRS-2552RHV

    Gambar 3.5 Penamaan Servo Motor

  • 14

    3.1.3. Serial USB Adapter High Speed

    Serial USB Adapter High Speed (HS) (Gambar 3.6) merupakan USB bawaan dari

    robot Kondo KHR-3HV yang digunakan untuk memberi nomor identitas ke servo

    KRS-2552RHV. Namun USB adapter ini juga bisa digunakan sebagai pengirim data

    dari Odroid XU4 ke servo motor ICS KRS-2552RHV. Data yang dikirim berupa nilai

    servo yang dikonversi dari derajat ke nilai yang bisa dibaca servo yaitu sebagai

    berikut : untuk data dari Odroid XU4 berupa derajat dari 0o hingga 270o, di mana 270o

    merupakan perputaran sudut maksimum dari servo KRS-2552RHV. Sedangkan nilai

    yang dapat diterima oleh servo KRS-2552RHV adalah angka offset servo yaitu angka

    dari 3500 hingga 11500. Maka dilakukan konversi dengan cara dibandingkan 0o

    dengan 3500 dan 270o dengan 11500.

    Gambar 3.6 Serial USB Adapter HS

  • 15

    3.1.4. Odroid XU4

    Odroid XU4 (Gambar 3.7) adalah mini PC yang digunakan sebagai prosesor

    algoritma dan kontroler servo motor. Odroid XU4 merupakan sebuah Single Board

    Computer (SBC) yang terdiri dari satu buah board dengan kemampuan operasi

    layaknya komputer personal. Odroid XU4 dipilih karena ukurannya kecil yaitu 82 x

    58 x 22 mm dan kecepatan proses 1.5Ghz quad core. Odroid XU4 akan diisi sistem

    operasi Linux dengan distro Ubuntu. Odroid XU4 ini mampu memproses algoritma

    dengan ringan dan cepat serta dapat mengontrol servo motor. Pada perancangan

    digunakan komunikasi serial antara mini PC dengan ke 12 servo kaki melalui Serial

    USB Adapter HS. Pada Odroid hanya digunakan Port USB saja dan disambungkan

    ke Serial USB Adapter HS. Supply Odroid menggunakan Battery Turnigy 2.2mah

    11.1Volt 3 cells yang telah dipotong menjadi 5 Volt menggunakan Regulator UBEC

    Turnigy 5 Volt.

    Gambar 3.7 Odroid XU4

  • 16

    3.1.5. Bagan Perangkat Keras

    Gambar 3.8 Bagan Skematik Sistem

    Gambar 3.8 adalah bagan pada sistem yang dibuat, terdapat board PCB yang

    tidak dijelaskan pada diagram blok sistem. Pada board PCB terdapat rangkaian

    supply dari battery menuju regulator ke Odroid XU4 dan servo, serta rangkaian untuk

    pengiriman data dari Serial USB Adaptor HS ke servo.

  • 17

    3.2. Bagian Sistem dan Algoritma

    3.2.1. Bagian Sistem

    Gambar 3.9 Diagram Blok Sistem

    Sistem terdiri dari Power Supply, Voltage Regulator, Odroid XU4, Serial USB

    Adapter, dan 12 Servo KRS-2552RHV. Sistem dimulai dari Odroid XU4 yang

    bekerja sebagai prosesor algoritma dan kontroler servo. Odroid XU4 dicatu dengan

    daya sebesar 5 Volt dari Battery 2.2mAh 11.1 Volt melalui Voltage Regulator UBEC

    5 Volt. Data masukan Odroid merupakan input melalui program atau data dari

    pembangkit pola gerakan kemudian diproses sehingga didapat hasil nilai-nilai sudut

    servo yang akan dikomunikasikan ke servo KRS-2552RHV melalui Serial USB

    Adapter HS yang terhubung dengan Odroid XU4 melalui USB Port. Serial USB

    Adapter HS akan mengirimkan nilai ke masing-masing servo KRS-2552RHV. Servo

    KRS-2552RHV dicatu menggunakan Battery 2.2mAh 11.1Volt tanpa menggunakan

    regulator.

  • 18

    Pada Diagram Blok Sistem (Gambar 3.8) terdapat dua jenis anak panah,

    warna putih dan warna hitam. Anak panah warna putih menunjukan distribusi

    tegangan dari Battery ke Servo KRS-2552RHV dan Odroid XU4. Anak panah warna

    hitam menunjukan aliran data dari Odroid XU4 ke Serial USB Adapter HS kemudian

    ke setiap servo KRS-2552-RHV.

    3.2.2 Kinematika Balik

    Untuk memudahkan perhitungan kinematika balik digunakan pendekatan

    geometri segitiga untuk mencari besar sudut pada konfigurasi setiap rantai

    kinematika. Pertama diketahui adalah panjang kaki robot yaitu 260 mm, akan

    digunakan sebagai posisi standby pada sumbu y. Panjang frame 1 dan frame 2

    masing-masing 65 mm (Gambar 3.10).

    Gambar 3.10 Gambar Frame Kaki Robot

    Pergerakan kaki dalam tiga dimensi (x, y, z) akan dihitung dan dibagi menjadi

    tiga tahap. Perhitungan dimulai dari bidang yang memakai DOF yang paling sedikit

    ke bidang yang memakai DOF yang paling banyak, pada masing-masing bagian yaitu

    bidang X-Y memakai satu DOF, bidang Y-Z dua DOF, dan bidang X-Y memakai

    tiga DOF. Berikut adalah gambar urutan servo yang akan digunakan dalam penjelasan

    diagram kartesian dan perhitungan matematis.

  • 19

    Gambar 3.11 Gambar Urutan Servo Kaki dan Pergerakan Kaki

    Tahap pertama perhitungan arah hadap atau heading dan gerak kaki pada bidang

    X-Z. Pada tahap ini, nilai-nilai input yang harus diketahui adalah Heading, px, dan pz.

    Untuk heading hanya menggunakan input nilai sudut saja. Heading, px, dan pz adalah

    input nilai bisa berasal dari perhitungan pembangkit pola gerakan langkah atau

    diinput melalui program. Terdapat empat buah frame pada setiap kaki, dan panjang

    frame dari servo 0 ke servo 2, servo 2 ke servo 3, servo 3 ke servo 4, dan servo 4 ke

    telapak kaki masing-masing adalah sama yaitu 65 mm (Gambar 3.11). Berikut adalah

    gambar joint space pada bidang X-Z :

    Gambar 3.12 Pemodelan Kinematika pada bidang X-Z

  • 20

    Gambar di atas adalah pemodelan kinematika tampak atas dari kaki robot jika

    kaki robot digerakkan pada bidang X-Z. Dapat diketahui (px, pz) adalah titik (point =

    p) input algoritma, Ɵ1 adalah besar sudut untuk heading (servo 0) yang dituju, Rxz

    adalah resultan gerak kaki pada sumbu (x) dan sumbu (z). B adalah besar sudut untuk

    mencari arah orientasi gerak kaki (ax, az) menuju sumbu (z). ax dan az akan memiliki

    nilai jika terdapat nilai input heading tidak sama dengan 0. Berikut adalah persamaan-

    persamaan yang dipakai untuk mencari nilai-nilai diatas :

    𝜃1 = ℎ𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 (1)

    𝑅𝑥𝑧 = √𝑝𝑥2 + 𝑝𝑧2 (2)

    𝐵 = 𝑡𝑎𝑛−1 (𝑝𝑧

    𝑝𝑥) − ℎ𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 (3)

    𝑎𝑧 = 𝑅𝑥𝑧 × 𝑠𝑖𝑛𝐵 (4)

    𝑎𝑥 = 𝑅𝑥𝑧 × 𝑐𝑜𝑠𝐵 (5)

    Tahap kedua berisi perhitungan gerak kaki pada bidang Y-Z yaitu gerakan kaki

    mengangkat (y) dan ke arah samping (z). Pada tahap ini, nilai-nilai input yang harus

    diketahui adalah nilai py, ay, dan az. Nilai az sudah diketahui dari perhitungan tahap

    pertama. Pada perhitungan ini menggunakan pergerakan servo 1 (Ɵ2) dan servo 5 (Ɵ6)

    pada Gambar 3.11. Nilai sudut yang dihasilkan adalah sama antara nilai Ɵ2 dan Ɵ6

    namun orientasi perputaran servo berbeda. Hal ini disebabkan konfigurasi kaki robot

    yang mengharuskan telapak kaki harus tetap mendatar agar robot dapat berdiri.

    Berikut adalah gambar pemodelan kinematika pada bidang Y-Z.

  • 21

    Gambar 3.13 Pemodelan Kinematika pada bidang Y-Z

    Dari gambar di atas dapat dilihat Ɵ2 dan Ɵ6 memiliki besar sudut yang sama, dan

    nilai Ɵ2 dapat dicari besar sudut yang terbentuk dari frame ay dengan az, ay adalah

    panjang frame yang bergerak dari servo 1 ke servo 5 sepanjang sumbu y (Gambar

    3.10), dan Ryz adalah resultan gerak kaki pada sumbu (y) dan sumbu (z). by dan bz

    adalah panjang garis bantu untuk menghitung resultan gerak kaki yang memiliki titik

    tumpu yang berbeda pada bidang Y-Z dan X-Y. Berikut adalah persamaan 6 untuk

    mencari nilai diatas:

    𝑎𝑦 = 𝑝𝑦 − 25𝑚𝑚 − 25𝑚𝑚 (6)

    𝜃2 = 𝜃6 = 𝑡𝑎𝑛−1 (

    𝑎𝑧

    𝑎𝑦) (7)

    𝑏𝑦 = 𝑐𝑜𝑠𝜃2 × 40𝑚𝑚 (8)

    𝑏𝑧 = 𝑠𝑖𝑛𝜃2 × 40𝑚𝑚 (9)

  • 22

    Tahap terakhir adalah perhitungan kinematika pada bidang X-Y yang akan

    mengatur gerak kaki robot melangkah ke depan sumbu (x) dan mengangkat sumbu

    (y). Pada tahap ini, nilai-nilai input yang harus diketahui adalah py, ax, az, by,dan bz.

    Nilai ax dan az sudah diketahui dari perhitungan tahap pertama, sedangkan nilai by,

    dan bz, diketahui dari perhitungan tahap kedua.

    Gambar 3.14 Pemodelan Kinematik pada bidang X-Y

    Tahap ini merupakan tahap yang paling panjang karena memiliki tiga DOF.

    Pergerakan kaki pada bidang X-Y akan terjadi pada servo 2, servo 3, dan servo 4

    (Gambar 3.11), di mana servo 3 adalah lutut robot. Ryz adalah resultan gerak antara

    sumbu (y) dan sumbu (z). Selanjutnya dapat dilihat dari Gambar 3.14 bahwa Ɵ3

    terbentuk dari penjumlahan sudut sA dengan sudut sB. sA terbentuk dari sudut antara

    Rxy dengan panjang garis antara servo 2 dengan servo 4 atau Rb, Rb didapat dari

    pitagoras Ry dengan ax. Ɵ4 dapat diketahui dari sudut 180o yang dikurangi oleh sudut

    yang terbentuk antara frame1 dengan frame2 dengan panjang yang sama. Kemudian

    Ɵ5 dapat diperoleh dari selisih Ɵ4 dengan Ɵ3, atau bisa dilihat dari persamaan berikut:

    𝑅𝑦𝑧 = √(𝑝𝑦 − 50𝑚𝑚 − 2 × 𝑏𝑦)2

    + (𝑎𝑧 − 2 × 𝑏𝑧)2 (10)

    𝑅𝑥𝑦 = √𝑅𝑦𝑧2 + 𝑎𝑥2 (11)

    𝑠𝐴 = sin−1(𝑎𝑥/𝑅𝑥𝑦) (12)

  • 23

    𝑠𝐶 = cos−1 (𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒2+𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒2−𝑅𝑥𝑦2

    2×𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒×𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒) (13)

    𝑠𝐵 = sin−1 (𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒×sin 𝑠𝐶

    𝑅𝑥𝑦) (14)

    𝜃3 = 𝑠𝐴 + 𝑠𝐵 (15)

    𝜃4 = 180 − 𝑠𝐶 (16)

    𝜃5 = 𝜃4 − 𝜃3 (17)

    3.2.3 Bagian Algoritma

    Gambar 3.15 Diagram Alir Algoritma

    Algoritma dimulai dari deklarasi nilai seperti phi dan radian, inisialisasi variabel

    seperti nama sudut, dan variabel untuk menyimpan perhitungan matematis.

    Nilai posisi final diinput ke dalam program atau mendapat masukan dari

    perhitungan pembangkit pola gerakan langkah, kemudian masuk ke perhitungan

    kinematika balik yang berisi algoritma penghitungan yang menghasilkan nilai sudut-

    sudut yang akan membentuk posisi akhir end-effector.

    Setelah melakukan perhitungan, selanjutnya masuk ke koversi nilai hasil

    perhitungan yang berupa nilai sudut akan dikonversi ke nilai offset servo agar servo

  • 24

    dapat menerima nilai tersebut. Konversi nilai dan pengaturan orientasi servo

    dilakukan secara bersamaan. Pengaturan orientasi servo akan mengatur arah

    perputaran servo, yaitu ke arah putaran clockwise atau counter-clockwise agar

    perputaran servo berputar sesuai pergerakan kaki manusia.

    Langkah selanjutnya adalah mengirimkan nilai offset servo ke servo agar servo

    dapat bergerak sesuai nilai perhitungan algoritma. Pengiriman data nilai merupakan

    protokol pengiriman dari Serial USB Adapter HS. Pergerakan langkah akan

    disempurnakan dengan algoritma keseimbangan dan algoritma selesai.

  • 25