Top Banner
30 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Kasus Pesatnya perkembangan smartphone saat ini, dan hampir semua orang dapat dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi. Bukan hanya untuk sekedar memperoleh informasi, smartphone juga bisa membantu memudahkan dalam berbagai hal. Dalam hal ini dunia kesehatan juga membutuhkan suatu sistem yang lebih efisien dan efektif. Seperti dalam proses pengkajian luka diabetes para praktisi kesehatan membutuhkan suatu terobosan untuk mempermudah kinerja. Sistem pakar dapat membantu dalam proses pengkajian luka diabetes agar lebih portable, efektif, dan efisien. Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang kompleks dan memerlukan perawatan medis berkelanjutan. Khususnya pada penderita Diabetes Mellitus yang mengalami luka luar. Sedikit luka pada penderita diabetes merupakan salah satu hal yang serius. Luka bisa menjadi rumit dan membutuhkan waktu penyembuhan yang lama jika tidak dilakukan perawatan yang baik. Tingkat keparahan luka sangat mempengaruhi lama waktu penyembuhan luka pada penderita Diabetes Mellitus. Untuk mengetahui tingkat keparahan luka dan waktu penyembuhan digunakan instrumen pengukuran luka Bates-Jansen Wound Assessment Tool (BWAT). Pengkajian penyembuhan luka berdasarkan instrumen Bates-Jensen Wound Assessment Tool (BWAT) dapat menggambarkan waktu penyembuhan luka yang tepat, sehingga penanganan dapat diberikan dengan tepat. Saat ini pengukuran
32

BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

Jul 30, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

30

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Kasus

Pesatnya perkembangan smartphone saat ini, dan hampir semua orang dapat

dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi. Bukan hanya untuk sekedar

memperoleh informasi, smartphone juga bisa membantu memudahkan dalam berbagai

hal. Dalam hal ini dunia kesehatan juga membutuhkan suatu sistem yang lebih efisien

dan efektif. Seperti dalam proses pengkajian luka diabetes para praktisi kesehatan

membutuhkan suatu terobosan untuk mempermudah kinerja. Sistem pakar dapat

membantu dalam proses pengkajian luka diabetes agar lebih portable, efektif, dan

efisien.

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang kompleks dan memerlukan

perawatan medis berkelanjutan. Khususnya pada penderita Diabetes Mellitus yang

mengalami luka luar. Sedikit luka pada penderita diabetes merupakan salah satu hal

yang serius. Luka bisa menjadi rumit dan membutuhkan waktu penyembuhan yang

lama jika tidak dilakukan perawatan yang baik. Tingkat keparahan luka sangat

mempengaruhi lama waktu penyembuhan luka pada penderita Diabetes Mellitus.

Untuk mengetahui tingkat keparahan luka dan waktu penyembuhan digunakan

instrumen pengukuran luka Bates-Jansen Wound Assessment Tool (BWAT).

Pengkajian penyembuhan luka berdasarkan instrumen Bates-Jensen Wound

Assessment Tool (BWAT) dapat menggambarkan waktu penyembuhan luka yang

tepat, sehingga penanganan dapat diberikan dengan tepat. Saat ini pengukuran

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

31

penyembuhan luka dengan metode BWAT yang umum digunakan adalah pengkajian

berupa paper based. Untuk membantu kinerja para praktisi kesehatan di butuhkan

suatu sistem yang lebih efektif, efisien, dan portable dalam mengukur tingkat

keparahan dan lama penyembuhan luka. Sistem Pakar Pengkajian Luka Penyakit

Diabetes Mellitus Berdasarkan Instrumen Bates-Jensen Wound Assessment Tool

(BJWAT) diharapkan bermanfaat bagi praktisi kesehatan untuk mengevaluasi

efektivitas intervensi mereka dan dapat memprediksi penyembuhan luka secara

portable, valid, akurat, mudah digunakan, dan konsisten.

3.1.1. Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai

dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat sekresi insulin, kerja

insulin keduannya. Penderita diabetes mengalami gangguan syaraf (neuropati),

penderita juga DM memiliki resiko luka yang cukup tinggi.

Faktor penyebab diabetes mellitus:

1. Pola Makan

Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan

oleh tubuh dapat memacu timbulnya DM. Hal inidisebabkan jumlah atau kadar insulin

oleh sel β pankreas mempunyaikapasitas maksimum untuk disekresikan.

2. Obesitas

Orang yang gemuk dengan berat badan melebihi 90 kg mempunyai kecenderungan

lebih besar untuk terserang DM dibandingkan dengan orang yang tidak gemuk.

3. Faktor genetik

Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab DM dari orang tua. Biasanya seseorang

yang menderita DM mempunyai anggota keluarga yang terkena juga.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

32

4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan

Bahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang

pankreas. Peradangan pada pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak berfungsi

secara optimal dalam mensekresikan hormone yang diperlukan untuk metabolisme

dalam tubuh, termasuk hormone insulin.

5. Penyakit dan infeksi pada pankreas

Mikroorganisme seperti bakteri dan virus dapat menginfeksi pankreas

sehingga menimbulkan radang pankreas. Hal itu menyebabkan sel β pada pankreas

tidak bekerja secara optimal dalam mensekresi insulin.

3.1.2. Luka Diabetes

Luka diabetes ( diabetic ulcers) sering kali disebut diabetics foot ulcers, luka

neuropati, luka diabetik neuropath. Luka diabetes atau neuropati adalah luka yang

terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan

otonomik.

Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki penderita diabetes, dimana

terdapat kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes melitus yang tidak terkendali.

Kelainan kaki diabetes mellitus dapat disebabkan adanya gangguan pembuluh darah,

gangguan persyarafan dan adanya infeksi.

Luka diabetes merupakan kejadian luka yang tersering pada penderita diabetes,

dimana neuropati menyebabkan hilang rasa pada kondisi terpotong kaki, blister/ bullae

atau kalus yang diikuti dengan penurunan sirkulasi juga penyakit mikrovaskuler.

Luka diabetes dengan gangren didefinisikan sebagai jaringan nekrosis atau

jaringan mati yang disebabkan oleh karena adanya emboli pembuluh darah besar arteri

pada bagian tubuh sehingga suplai darah terhenti. Dapat terjadi sebagai akibat proses

inflamasi yang memanjang , perlukaan ( digigit serangga, kecelakaan kerja atau

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

33

terbakar), proses degenerative ( arteriosklorosis) atau gangguan metabolik (diabetes

melitus).

Luka diabetes di klasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan kedalaman jaringan

a. Partial Thickness adalah luka mengenai lapisan epidermis dan dermis

b. Full Thickness adalah luka mengenai lapisan epidermis, dermis dan

subcutaneous. dan termasuk mengenai otot, tendon dan tulang (

Ekaputra,2013).

2. Berdasarkan waktu dan lamanya

a. Akut

Luka baru, terjadi mendadak dan penyembuhannya sesuai dengan waktu yang

diperkirakan ( Moreau, 2003 dalam Ekaputra, 2013). Luka akut merupakan luka

trauma yang biasanya segera mendapat penanganan dan biasanya dapat sembuh

dengan baik bila tidak terjadi komplikasi ( Ekaputra, 2013).

b. Kronik

Luka yang berlangsung lama atau sering timbul kembali (rekuren), terjadi

gangguan pada proses penyembuhan yang biasanya disebabkan oleh masalah

multifaktor dari penderita. Pada luka kronik luka gagal sembuh pada waktu yang

diperkirakan, tidak berespon baik terhadap terapi dan punya tendensi untuk timbul

kembali.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

34

3.1.3. Tabel Diagnosa

Berikut adalah diagnosis yang ada pada aplikasi Sistem Pakar Pengkajian Luka

Penyakit Diabetes Mellitus Berdasarkan Instrumen Bates-Jensen Wound Assessment

Tool (BJWAT).

Tabel III.1 Diagnosa Luka

Sumber : Database program

3.1.4. Metode Pengkajian Luka Berdasarkan Instrumen Bates-Jensen

Dalam dunia kesehatan pengkajian luka memerlukan suatu alat untuk

mempermudah. Pengkajian luka digunakan untuk mengetahui sejauh mana keadaan

luka. Dalam pengkajian luka menggunakan format-format seperti narasi, gambar,

ataupun skor. Adapun alat pengkajian luka seperti skala BJWAT (Bates Jensen Wound

Assesment Tool), DESIGN, TELLER, skala WAGNER dan lain sebagainya.

BJWAT (Bates Jensen Wound Assesment Tool) atau pada asalnya dikenal dengan

nama PSST (Pressure Score Status Tool) merupakan skala yang dikembangkan dan

digunakan untuk mengkaji kondisi luka kronis khususnya luka tekan. Nilai yang

No Instrumen

1 Ukuran luka

2 Kedalaman luka

3 Tepi luka

4 GOA (lubang pada luka yang ada dibawah jaringan sehat)

5 Tipe Jaringan Nekrosis (jaringan mati)

6 Jumlah Jaringan Nekrosis (jaringan mati)

7 Tipe Eksudate (cairan hasil reksi imflamasi)

8 Jumlah Eksudat (cairan hasil reksi imflamasi)

9 Warna Sekitar Luka

10 Jaringan Yang Edema (pembengkakan)

11 Pengerasan Jaringan Tepi

12 Jaringan Granulasi (berwarna merah, lembab, lembut jika disentuh, dan

memiliki penampilan bergelombang)

13 Epitelisasi (warna merah muda,mulai terjadi penutupan luka)

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

35

dihasilkan dari skala ini menggambarkan status keparahan luka. Semakin tinggi nilai

yang dihasilkan maka menggambarkan pula status luka pasien yang semakin parah.

BJWAT (Bates Jensen Wound Assesment Tool) memiliki 13 tools untuk

melakukan pengkajian luka. Dan setiap tools memiliki 5 status kondisi luka

berdasarkan tingkat keparahan luka. Semakin besar score yang diperoleh semakin

parah kondisi luka. Berikut ini instrumen BJWAT (Bates Jensen Wound Assesment

Tool):

1. Ukuran luka

a. 1 = P x L < 4 cm

b. 2 = P x L < 16 cm

c. 3 = P x L 16 < 36 cm

d. 4 = P x L 36 < 80 cm

e. 5 = P x L < 80 cm

2. Kedalaman

a. 1 = stage 1 (kulit berwarna merah,belum tampak adanya lapisan epidermis

yang hilang)

b. 2 = stage 2 (hilangnya lapisan epidermis/lecet sampai batas dermis paling

atas)

c. 3 = stage 3 (rusaknya lapisan dermis bagian bawah hingga lapisan

subkutan)

d. 4 = stage 4 (rusaknya lapisan subkutan hingga otot dan tulang)

e. 5 = necrosis wound

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

36

3. Tepi luka

a. 1 = samar, tidak jelas terlihat

b. 2 = batas tepi terlihat, menyatu dengan dasar luka

c. 3 = jelas, tidak menyatu dengan dasar luka

d. 4 = jelas, menyatu dengan dasar luka, tebal

e. 5 = jelas, fibrotik, parut tebal/hyperkeratinik

4. GOA

a. 1 = tidak ada

b. 2 = goa < 2cm di area manapun

c. 3 = goa 2-4 cm < 50% pinggir luka

d. 4 = goa 2-4 cm < 50% pinggir luka

e. 5 = goa > 4cm direa manapun

5. Tipe jaringan nekrosis

a. 1 = tidak ada

b. 2 = putih abu abu jaringan mati atau slough yang lengket(mudah

dihilangkan)

c. 3 = slough mudah dihilangkan

d. 4 = lengket lembut dan ada jaringan parut palsu berwarna hitam (black

eschar)

e. 5 = lengket berbatas tegas, keras dan ada black eschar

6. Jumlah jaringan nekrosis

a. 1 = tidak tampak

b. 2 = <25% dari dasar luka

c. 3 = 25%-50% dari dasar luka

d. 4 = >50% hingga <75% dari dasar luka

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

37

e. 5 = 75% hingga 100% dasar luka

7. Tipe eksudat

a. 1 = tidak tampak

b. 2 = bloody(berdarah)

c. 3 = serosanguineous (brdarah dengan plasma darah)

d. 4 = serous (bening)

e. 5 = purulent(pus/nanah)

8. Jumlah eksudat

a. 1 = kering

b. 2 = basah/lembab

c. 3 = sedikit

d. 4 = sedang

e. 5 = banyak

9. Warna sekitar luka

a. 1 = pink atau normal

b. 2 = merah terang jika ditekan

c. 3 = putih atau pucat/hipopigmentasi

d. 4 = merah gelap/abu abu

e. 5 = hitam atau hyperpigmentasi

10. Jaringan yang edema

a. 1 = no swelling atau edema

b. 2 = non pitting edema kurang dari 4mm di sekitar luka

c. 3 = nonpitting edema lebih dari 4mm di sekitar luka

d. 4 = pitting edema kurang dari 4mm di sekitar luka

e. 5 = krepitasi atau pitting edema > 4mm

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

38

11. Pengeras jaringan tepi

a. 1 = tidak ada

b. 2 = pengerasan <2cm disebagian kecil sekitar luka

c. 3 = pengerasan 2-4cm menyebar

d. 4 = pengerasan 2-4 cm menyebar >/= 50% di tepi luka

e. 5 = pengerasan > cm diseluruh tepi luka

12. Jaringan granulasi

a. 1 = kulit utuh atau stage

b. 2 = terang 100% jaringan granulasi

c. 3 = terang 50% jaringan granulasi

d. 4 = granulasi 25%

e. 5 = tidak ada jaringan granulasi

13. Epitelisasi

a. 1 = 100% epitelisasi

b. 2 = 75%-100% epitelisasi

c. 3 = 50%-75% epitelisasi

d. 4 = 25%-50% epitelisasi

e. 5 = <25%% epitelisasi

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

39

Berikut adalah indikator status kondisi luka;

Sumber: fikes.ummgl.ac.id

Gambar III.1. Status Kondisi Luka

Rumus mengetahui lama waktu penyembuhan sebagai berikut:

55 / X = 12 : N atau N = X * 12 : 55………a)

Keterangan:

1. 55 : nilai scor tertinggi rentang sakit

2. 12 : prediksi waktu penyembuhan

3. X : scor nilai

4. N : hasil prediksi (waktu dalam minggu)

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

40

3.2. Spesifikasi Rancangan program

3.2.1. Spesifikasi Bentuk Masukan

Bentuk masukan yang berada pada menu diagnosa luka diabetes, pengguna akan

disajikan dengan 13 instrumen bates-jensen wound assesment tools dan menjawab

pertanyaan yang ada dengan cara memilih 1 dari 5 pilihan jawaban pada aplikasi

sistem pakar.

Nama Dokumen : Diagnosa

Fungsi : Untuk menampilkan pertanyaan gejala penyakit

Sumber : Pengguna

Tujuan : Untuk mengkaji dan memprediksi lama penyembuhan luka

pada penderita diabetes

Media : Form

Jumlah : 1

Frekuensi : Ketika pengguna ingin melakukan pengkajian luka

Bentuk : Lampiran A.1

Gambar III.2. Layout Diagnosa

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

41

Keterangan :

1. Label : menampilkan pertanyaan

2. Radio button 1 : menampilkan pilihan jawaban satu

3. Radio button 2 : menampilkan pilihan jawaban dua

4. Radio button 3 : menampilkan pilihan jawaban tiga

5. Radio button 4 : menampilkan pilihan jawaban empat

6. Radio button 5 : menampilkan pilihan jawaban lima

7. Button 1 : selanjutnya

3.2.2. Spesifikasi Bentuk Keluaran

Bentuk keluaran merupakan hasil dari diagnosa dari apa yang dimasukan

pengguna dalam menu diagnosa.

Nama Dokumen : Hasil

Fungsi : Untuk menampilkan hasil diagnosa penyakit

Sumber : Program

Tujuan : Untuk menampilkan hasil dari pengkajian luka, mengetahui

tingkat keparahan luka dan memprediksi lama penyembuhan

luka oleh pengguna.

Media : Form

Jumlah : 1

Frekuensi : Setiap pengguna selesai melakukan pengkajian luka

Bentuk : Lampiran B.1

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

42

Gambar III.3. Layout Hasil

Keterangan :

1. Label 1 : menampilkan tulisan score

2. Label 2 : menampilkan jumlah score

3. Label 3 : menampilkan hasil diagnosa

4. Image view : menampilkan indicator warna

5. Label 4 : menampilkan tingkat keparahan

6. Button 1 : kembali

7. Button 2 : beranda

3.2.3. Spesifikasi File

Spesifikasi berisi database dengan nama file app.db , dan terdapat tabel diagnosa.

Tabel III.2 Tabel database

No Field Name Field Type Keterangan

1 Iddiagnosa Text Primary Key

2 Diagnosa Text

1. Spesifikasi File Diagnosa

Nama file : app.db

Nama tabel : diagnosa

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

43

Fungsi : Menyimpan data intstrumen atau pertanyaan diagnosa

Primary Key : iddiagnosa

Software : SQLite

3.2.4. HIPO

HIPO (Heirarchy Input Process Output) dari sistem pakar pengkajian luka

berdasarkan instrumen bates-jensen wound assesment tools sebagai berikut

Gambar III.4. Diagram HIPO

Keterangan :

Pertama kali masuk aplikasi nanti akan masuk ke menu utama (beranda) atau

main yang didalamnya berisi diagnosa, info, perawatan luka, tentang, dan bantuan.

Ketika masuk ke menu diagnosa, penguna akan disuguhkan 13 instrumen

pertanyaan berdasarkan bates-jensen, dengan masing-masing pertanyaan memiliki

5 pilihan jawaban. Ketika masuk ke menu info, disitu terdapat artikel yang berisi

tentang penyakit diabetes dan luka. Selain itu pada menu utama terdapat menu

perawatan luka yang berisi tentang cara merawat luka secara sederhana. Tentang

adalah profil singkat tentang aplikasi dan juga pembuat aplikasi tersebut.

5.1 4.1

1.0

Diagnosa

2.0

Perawatan

Luka

3.0

Informasi

4.0

Tentang

0.0

Menu

Utama

5.0

Bantuan

1.1

13 Pertanyaan

3.1

Deskripsi

Penyakit

2.2

Deskripsi

Solusi Penyakit

Fungsi

Button

Deskripsi profil

1.2

Hasil Diagnosa

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

44

3.2.5. Spesifikasi Program

Spesifikasi program dalam sistem pakar pengkajian luka berdasarkan instrumen

bates-jensen wound assesment tools adalah sebagai berikut :

1. Menu Utama

Nama Program : Main

Akronim : lymain

Fungsi : Tampilan utama yang dapat mengakses semua menu.

Bahasa Pemrograman : Basic

Bentuk Lampiran : Lampiran C-1

Proses : Ketika membuka aplikasi otomatis akan

masuk ke menu utama

2. Menu Informasi

Nama Program : Info

Akronim : lyinfo

Fungsi : Untuk melihat deskripsi tentang luka diabetes

Bahasa Pemrograman : Basic

Bentuk Lampiran : Lampiran C-2

Proses : Tekan tombol informasi akan tampil deskripsi

luka diabetes.

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

45

3. Menu Perawatan Luka

Nama Program : Perawatan Luka

Akronim : lytips

Fungsi : Menampilkan cara merawat luka.

Bahasa Pemrograman : Basic

Bentuk Lampiran : Lampiran C-3

Proses : Tekan tombol perawatan luka akan tampil cara

merawat luka.

4. Menu Diagnosa

Nama Program : Diagnosa

Akronim : lydiagnosa

Fungsi : Untuk memulai pengkajian luka.

Bahasa Pemrograman : Basic

Bentuk Lampiran : Lampiran C-4

Proses : Pengguna akan menjawab 13 pertanyaan

masing-masing memiliki 5 pilihan jawaban dan

setiap jawaban memiliki skor, kemudian akan

diproses oleh sistem menggunaan rumus.

Page 17: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

46

Tabel III.3 Tabel Coding Menu Diagnosa

Lampiran C-4 Menu Diagnosa

#Region Activity Attributes

#FullScreen: False

#IncludeTitle: False

#End Region

Sub Process_Globals

'These global variables will be declared once when the application starts.

'These variables can be accessed from all modules.

Public lama As Double

Public parah As String

Public jml As Int

End Sub

Sub Globals

'These global variables will be redeclared each time the activity is created.

'These variables can only be accessed from this module.

Private BtnNext As Button

Private LblTanya As Label

Private Rb1 As RadioButton

Private Rb2 As RadioButton

Private Rb3 As RadioButton

Private Rb4 As RadioButton

Private Rb5 As RadioButton

Private dtTanya As Cursor

Private noTanya As Int

Dim Jawab(50) As Int

Private JmlTanya As Int

End Sub

Sub Activity_Create(FirstTime As Boolean)

'Do not forget to load the layout file created with the visual designer. For

example:

Activity.LoadLayout("lydiagnosa")

'baca pertanyaan

dtTanya=Main.DB.ExecQuery("SELECT * FROM tbluka ORDER By id

ASC")

'set no awal pertanyaan

JmlTanya=dtTanya.RowCount

Page 18: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

47

End Sub

Sub Activity_Resume

noTanya=1

'kosongkan jawaban 13,mulai 0-12

For i=0 To JmlTanya-1

Jawab(i)=0

Next

bertanya

End Sub

Sub Activity_Pause (UserClosed As Boolean)

End Sub

Sub BtnNext_Click

Private no As Int

no=noTanya-1

If Rb1.Checked=True Then

Jawab(no)=1

Else If Rb2.Checked=True Then

Jawab(no)=2

Else If Rb3.Checked=True Then

Jawab(no)=3

Else If Rb4.Checked=True Then

Jawab(no)=4

Else

Jawab(no)=5

End If

noTanya=noTanya+1

bertanya

End Sub

Sub bertanya

If noTanya>JmlTanya Then

Selesai

Else

dtTanya.Position=noTanya-1

LblTanya.Text=noTanya & "." & dtTanya.GetString("tanya")

Page 19: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

48

Rb1.Text=dtTanya.GetString("p1")

Rb2.Text=dtTanya.GetString("p2")

Rb3.Text=dtTanya.GetString("p3")

Rb4.Text=dtTanya.GetString("p4")

Rb5.Text=dtTanya.GetString("p5")

Rb1.Checked=True

Rb2.Checked=False

Rb3.Checked=False

Rb4.Checked=False

Rb5.Checked=False

End If

End Sub

Sub Selesai

Private i As Int

'Private lama As Double

jml=0

For i=0 To JmlTanya-1

jml=jml+Jawab(i)

Next

If jml>55 Then

parah="Tingkat Keparahan Luka = Luka Ekstrim"

else if jml>30 Then

parah="Tingkat Keparahan Luka = Luka Berat"

else if jml>15 Then

parah="Tingkat Keparahan Luka = Luka Sedang"

Else

parah="Tingkat Keparahan Luka = Luka Ringan"

End If

lama=jml*12/55

Activity.Finish

StartActivity(hasil)

End Sub

Page 20: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

49

5. Menu Hasil

Nama Program : Hasil

Akronim : lyhasil

Fungsi : Untuk melihat hasil pengkajian luka.

Bahasa Pemrograman : Basic

Bentuk Lampiran : Lampiran C-5

Proses : Menu hasil akan langsung tampil ketika

diagnosa penyakit yang dilakukan pengguna

telah selesai.

Tabel III.4 Tabel Coding Menu Hasil

Lampiran C-5 Menu Hasil

#Region Activity Attributes

#FullScreen: False

#IncludeTitle: False

#End Region

Sub Process_Globals

'These global variables will be declared once when the application starts.

'These variables can be accessed from all modules.

End Sub

Sub Globals

'These global variables will be redeclared each time the activity is created.

'These variables can only be accessed from this module.

Private btnTips As Button

Private lbLama As Label

Private lbParah As Label

Private hijau As ImageView

Private hitam As ImageView

Private kuning As ImageView

Page 21: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

50

Private merah As ImageView

Private keluar As Button

Private back As Button

Private lblskor As Label

End Sub

Sub Activity_Create(FirstTime As Boolean)

'Do not forget to load the layout file created with the visual designer. For

example:

Activity.LoadLayout("lyhasil")

hijau.Visible=False

kuning.Visible=False

merah.Visible=False

hitam.Visible=False

End Sub

Sub Activity_Resume

lbLama.Text=Round (diagnosa.lama) & " Minggu Luka Diharapkan

Sembuh"

lbParah.Text=diagnosa.parah

lblskor.Text=diagnosa.jml

If diagnosa.parah="Tingkat Keparahan Luka = Luka Ekstrim" Then

hitam.Visible=True

Else If diagnosa.parah="Tingkat Keparahan Luka = Luka Berat" Then

merah.Visible=True

Else If diagnosa.parah="Tingkat Keparahan Luka = Luka Sedang" Then

kuning.Visible=True

Else If diagnosa.parah="Tingkat Keparahan Luka = Luka Ringan" Then

hijau.Visible=True

End If

End Sub

Sub Activity_Pause (UserClosed As Boolean)

End Sub

Sub keluar_Click

Activity.Finish

StartActivity(Main)

End Sub

Sub back_Click

Activity.Finish

StartActivity(diagnosa)

End Sub

Page 22: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

51

6. Menu Tentang

Nama Program : Tentang

Akronim : lytentang

Fungsi : Untuk melihat profil pembuat aplikasi.

Bahasa Pemrograman : Basic

Bentuk Lampiran : Lampiran C-6

Proses : Saat pengguna menekan tombol tentang sistem

akan menampilkan informasi pembuat apikasi.

7. Menu Bantuan

Nama Program : Bantuan

Akronim : lybantuan

Fungsi : Untuk melihat fungsi button aplikasi.

Bahasa Pemrograman : Basic

Bentuk Lampiran : Lampiran C-7

Proses : Saat pengguna menekan tombol bantuan sistem

akan menampilkan fungsi button.

Page 23: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

52

3.2.6. Flowchart

Flowchart merupakan sebuah bagan yang memiliki arus untuk menggambarkan

suatu langkah penyelesaian dalam suatu masalah. Flowchart merupakan cara

penyajian dari suatu algoritma. Berikut merupakan flowchart dari sistem pakar ini.

1. Flowchart menu utama

Gambar III.5.Tampilan flowchart menu utama

Keterangan:

Ketika kita membuka aplikasi sistem pakar ini pada menu awal akan ada 5

button yaitu Diagnosa, Info, Tentang, Perawatan Luka dan Bantuan.

Page 24: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

53

2. Flowchart menu diagnosa

Gambar III.6. Tampilan flowchart menu diagnosa

Keterangan:

Pada menu utama jika pengguna memilih menu Diagnosa maka system akan

membuka jendela baru yang berisi 13 instrumen yang masing masing memiliki 5

pilihan jawaban. Setelah nya pengguna dapat memilih salah satu dari 5 pilihan jawaban

sesuai dengan kondisi luka yang akan dilakukan pengkajian. Dari 13 instrummen

tersebut akan diperoleh score dan diproses menggunakan rumus pengkajian luka.

Selanjutnya hasil perhitungan akan ditampilkan ketika 13 instrumen telah dijawab.

Dalam menampilkan hasil akan ada indikator yang menunjukan tingkat keparakan

luka. Dan prediksi lamanya luka akan sembuh dinytaakan dalam minggu. jika

pengguna sudah selesai dalam mengkaji luka akan ada button untuk kembali ke

beranda.

Page 25: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

54

3.2.7. UML

1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan hubungan antara sistem pakar pengkajian luka

berdasarkan instrumen bates-jensen wound assesment tools. Use case diagram dari

sistem pakar yang akan dibuat adalah sebagai berikut :

Gambar III.7. Tampilan Use Case Diagram

Dari gambar use case diagram, actor atau pengguna menjalankan sistem pakar

dengan memilih jawaban sesuai dengan kondisi luka. Setelah memilih jawaban,

pengguna akan melihat hasil diagnosa luka diabetes. Pengguna juga dapat mengetahui

informasi tentang luka diabetes dan cara perawatannya.

Page 26: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

55

2. Class Diagram

Class Diagram adalah sebuah class yang menggambarkan struktur dan penjelasan

class, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain. Adapun class diagram dari

sistem pakar yang akan dibuat adalah sebagai berikut :

Gambar III.8. Tampilan Class Diagram

3. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk

mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam satu operasi sehingga dapat juga untuk

aktivitas lainnya. Adapun activity diagram dari sistem ini adalah sebagai berikut :

Page 27: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

56

Gambar III.9. Tampilan Activity Diagram

Penjelasan :

1. Pengguna menjalankan sistem pakar di smartphone, sistem pakar menampilkan

splashscreen. Dilanjutkan dengan menampilkan tampilan menu utama.

2. Pengguna memilih menu diagnose, sistem pakar menampilkan 13 daftar

pertanyaan dengan masing-masing 5 pilihan jawaban.

3. Pengguna memilih sesuai dengan kondisi luka diabetes, sistem pakar

menampilkan hasil diagnosa. Dilanjutkan dengan menampilkan tampilan menu

utama.

4. Penguna memilih perawatan luka, sistem pakar menampilkan cara perawatan

luka. Dilanjutkan dengan menampilkan tampilan menu utama.

5. Pengguna memilih menu info, sistem pakar menampilkan informasi tentang

diabetes. Dilanjutkan dengan menampilkan tampilan menu utama.

Page 28: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

57

6. Pengguna memilih tentang diabetes, sistem pakar menampilkan profil.

Dilanjutkan dengan menampilkan tampilan menu utama.

7. Pengguna memilih bantuan, sistem pakar menampilkan fungsi button.

3.2.8 Implementasi

Setelah semua proses selesai dikerjakan, langkah berikutnya adalah

mengimplementasikan aplikasi sistem pakar yang akan dibuat ke perangkat Android.

Berikut ini adalah tampilan yang diimplementasikan.

1. SplashScreen

Pada halaman SplashScreen menampilkan gambar aplikasi sistem pakar

Gambar III.10. Halaman SplashScreen

2. Menu Utama

Pada halaman menu utama menampilkan 5 menu, yaitu menu diagnosa, menu info,

menu perawatan luka, menu tentang, dan menu bantuan. Pengguna dapat memilih

masing-masing menu yang dituju.

Page 29: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

58

Gambar III.11. Halaman Menu Utama

3. Diagnosa

Pada halaman diagnosa menampilkan pilihan daftar 13 pertanyaan yang masing-

masing memiliki 5 pilihan jawaban. Setelah pertanyaan ke-13 kemudian akan

menampilkan hasil pengkajian luka.

Gambar III.12. Halaman Diagnosa

4. Hasil Diagnosa

Pada halaman hasil diagnosa menampilkan hasil pengkajian luka berdasarkan 13

instrumen bates-jensen wound assesment tools. Kemudian klik tombol beranda untuk

kembali ke menu utama dan klik tombol kembali untuk ke menu diagnosa.

Page 30: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

59

Gambar III.13. Halaman Hasil Diagnosa

5. Menu Info

Pada halaman info menampilkan informasi diabetes.

Gambar III.14. Halaman Info

6. Menu Tentang

Pada halaman tentang menampilkan profil.

Gambar III.15. Halaman Tentang

Page 31: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

60

7. Menu Bantuan

Pada halaman tentang menampilkan fungsi tombol.

Gambar III.16. Halaman Bantuan

8. Menu Perawatan Luka

Pada halaman perawatan luka menampilkan cara merawat luka.

Gambar III.17. Halaman perawatan luka

Page 32: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · terjadi pada pasien yang diabetik melibatkan gangguan pada saraf perifer dan otonomik. Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki

61

3.3. Spesifikasi Pendukung Program

3.3.1. Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware) merupakan klasifikasi perangkat keras yang penulis

gunakan, antara lain :

a. Monitor : LCD 14”

b. Proccessor : Intel Dual-Core, up to 2.16 GHz

c. Memory : RAM 2048 MB (2 GB)

d. Hardisk : 500 GB

3.3.2. Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) yang digunakan oleh penulis untuk membuat aplikasi

sistem pakar , antara lain :

a. Sistem Operasi : Microsoft Windows 10 64-bit

b. Bahasa pemrograman : Basic

c. Software : B4A (Basic4Android)