20 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT ASABRI (Persero) PT ASABRI (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perseroan Terbatas dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh negara yang diwakili oleh Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham atau RUPS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan kedudukan, tugas dan kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (Persero), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Jawatan (Perjan) kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara. Semula prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Dephan/Polri menjadi Peserta Taspen (Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri) yang didirikan pada tanggal 17 April 1963 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963. Namun dalam perjalanannya, keikutsertaan prajurit TNI dan anggota Polri dalam Taspen mempengaruhi penyelenggaraan Program Taspen, karena: 1. Perbedaan Batas Usia Pensiun (BUP) bagi prajurit TNI dan anggota Polri yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 dengan PNS yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969. 2. Sifat khas prajurit TNI dan Polri memiliki resiko tinggi, banyak yang berhenti karena gugur dan tewas dalam melaksanakan tugas. 3. Adanya kebijakasanaan Pemerintah untuk mengurangi jumlah prajurit secara besar-besaran dalam rangka peremajaan yang dimulai pertengahan Tahun 1971.
35
Embed
BAB III PEMBAHASAN · 20 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT ASABRI (Persero) PT ASABRI (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
20
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT ASABRI (Persero)
PT ASABRI (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang
berbentuk Perseroan Terbatas dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh negara yang
diwakili oleh Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham atau RUPS
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan
kedudukan, tugas dan kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan
(Persero), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Jawatan (Perjan) kepada
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.
Semula prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Dephan/Polri menjadi
Peserta Taspen (Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri) yang didirikan pada
tanggal 17 April 1963 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963.
Namun dalam perjalanannya, keikutsertaan prajurit TNI dan anggota Polri dalam
Taspen mempengaruhi penyelenggaraan Program Taspen, karena:
1. Perbedaan Batas Usia Pensiun (BUP) bagi prajurit TNI dan anggota Polri yang
berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 dengan PNS yang
berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969.
2. Sifat khas prajurit TNI dan Polri memiliki resiko tinggi, banyak yang berhenti
karena gugur dan tewas dalam melaksanakan tugas.
3. Adanya kebijakasanaan Pemerintah untuk mengurangi jumlah prajurit secara
besar-besaran dalam rangka peremajaan yang dimulai pertengahan Tahun 1971.
21
4. Jumlah iuran yang terkumpul pada waktu itu tidak sebanding dengan perkiraan
klaim yang diajukan oleh peserta.
Untuk menindak lanjuti hal tersebut dan meningkatkan kesejahteraan
Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/ Polri, maka Dephankam (saat itu)
memprakarsai untuk mengelola premi tersendiri dengan membentuk lembaga
asuransi yang lebih sesuai, yaitu Perusahaan Umum Asuransi Sosial Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia (Perum ASABRI) yang didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1971 pada tanggal 1 Agustus 1971, dan
selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Jadi ASABRI. Dalam upaya meningkatkan
operasional dan hasil usaha, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 68
Tahun 1991 bentuk badan hukum perusahaan dialihkan dari Perusahaan Umum
(Perum) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Perubahan bentuk badan usaha dari Perum menjadi Persero telah disertai
perubahan pada Anggaran Dasar melalui Akta Notaris Muhani Salim, S.H., Nomor
201 tanggal 30 Desember 1992 tentang Pendirian dan Anggaran Dasar Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akta Nomor 9 Tahun 2009
tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Nelfi Mutiara Simanjuntak,
S.H., pengganti dari Notaris Imas Fatimah, S.H.
Dalam rangka menindak lanjuti perkembangan peraturan perundang-
undangan, khususnya yang terkait dengan penyelenggaraan jaminan sosial, maka
diundangkan Peraturan Pemerintah no 102 tahun 2015 yang mengamanatkan
PT ASABRI (Persero) sebagai pengelola program dengan 18 (delapan belas)
manfaat, yang semula hanya terdiri dari 9 (sembilan) manfaat sesuai Peraturan
22
Pemerintah Nomor 67 Tahun 1991 dan 2 (dua) manfaat yang merupakan tugas
tambahan, dengan tujuan utama yaitu meningkatkan kesejahteraan Prajurit TNI,
Anggota Polri dan Pegawai ASN di lingkungan Kemhan dan Polri.
Dalam pengelolaan Perusahaan yang fokus dan visioner, manajemen perlu
menetapkan tujuan dari para pendiri maupun stakeholders lainnya dalam bentuk
Misi Perusahaan, diiringi dengan pandangan masa depan yang realistis dalam
jangka waktu tertentu dalam bentuk Visi Perusahaan, agar dapat menetapkan arah
dari kebijakan strategis yang tepat serta membangun keyakinan dan perilaku yang
berkinerja tinggi dalam bentuk Tata Nilai Perusahaan. Terjadinya dinamika
perkembangan dan tantangan bisnis Perusahaan, manajemen telah melakukan
penyesuaian terhadap Misi, Visi dan Tata Nilai Perusahaan yang diarahkan pada
transformasi bisnis dan budaya Perusahaan serta peningkatan kesejahteraan Peserta
ASABRI telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris, sebagai berikut:
Visi
Menjadi Perusahaan asuransi sosial nasional yang profesional dengan melakukan
transformasi bisnis dan budaya Perusahaan sampai dengan tahun 2021.
Misi
Meningkatkan kesejahteraan Peserta ASABRI melalui pengembangan sistem
pelayanan dan nilai manfaat asuransi sosial secara berkelanjutan.
Tata Nilai Perusahaan
1. Amanah, yaitu memegang teguh kepercayaan dan menjalankannya dengan
tulus dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
23
2. Melayani, yaitu ketulusan melayani peserta dan stakeholders lainnya secara
santun, memberikan sambutan yang hangat, bantuan dengan sepenuh hati serta
memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan para stakeholders khususnya bagi
para Peserta sehingga mampu memberikan kepuasan.
3. Kerjasama, yaitu bekerja secara bersama-sama dalam tim untuk mencapai
kinerja yang lebih baik demi tercapainya tujuan perusahaan secara
4. Kompeten, yaitu komitmen untuk senantiasa meningkatkan kompetensi yang
diperlukan dalam menjalankan target sesuai fungsi masing-masing, sehingga
pelaksanaan tugas dapat dijalankan secara prima dan optimal.
5. Respek, yaitu sikap saling menghormati dan menghargai serta kepedulian baik
terhadap sesama karyawan, Peserta ASABRI maupun stakeholders lainnya.
3.1.2. Stuktur Organisasi dan Tata Kerja Organisasi
Struktur Organisasi menggambarkan susunan dari beberapa fungsi yang
terdapat pada suatu lingkup yang menghubungkan suatu bagian dengan bagian yang
lainnya, serta saling terkait dalam melakukan setiap kegiatan yang ada pada
Perusahaan.
Susunan organisasi PT ASABRI (Persero) disusun berdasarkan
Keputusan Direksi Nomor: Kep/40-AS/V/2017 tanggal 30 Mei 2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (Persero).
Struktur Organisasi yang baik akan menunjukan pembagian yang jelas
dari masing-masing bagian pada Perusahaan, khususnya salah satu divisi pada
PT ASABRI (Persero), yaitu Divisi Pelatihan dan Pengembangan yang
24
menggunakan struktur organisasi berbaris lini yang struktur organisasinya dapat
digambarkan sebagai berikut
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan
Sekretaris Pribadi
Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Umum
Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Tim Ahli Pengembang
Staff Ahli Pengembangan Budaya
Staff Ahli Pengembangan Improvement
Staff Ahli Pengembangan Kompetensi Inti
Staff Bidang Pendidikan dan Pelatihan Umum
Staff Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis
Sumber: Keputusan Direksi PT ASABRI (Persero) Nomor: Kep/40-AS/V/2017
Gambar III.1 Struktur Organisasi Divisi Pelatihan dan Pengembangan
PT ASABRI (Persero)
Fungsi dari setiap bagian-bagian nya adalah sebagai berikut:
1. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum adalah direktur teknis sumber daya
manusia dan umum yang bertugas dan berfungsi dalam penyelenggaraan,
perencanaan, penetapan, pegarahan, pengoordinasian, dan pengendalian
kebijakan personalia, pelatihan dan pengembangan, sistem informasi, dan
umum guna tercapainya tujuan dari perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya
Direktur Sumber Daya Manusia dan anggota direksi lainnya, bertanggung
jawab kepada menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
dan secara koordinatif teknis bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
25
2. Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan
Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan bertugas dan berfungsi untuk
membantu Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum dalam merencanakan,
mengarahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pelatihan dan
pendidikan karyawan, baik yang bersifat umum maupun tekhnikal, serta
mengelola pengembangan talenta yang bertujuan untuk meningkatkan
kompensasi karyawan. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Divisi Pelatihan
dan Pengembangan bertanggung jawab kepada Direktur Sumber Daya Manusia
dan Umum.
3. Staff Ahli Pengembangan Budaya
Staff Ahli Pengembangan Budaya bertugas dan berfungsi untuk membantu
Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan dalam mengembangkan,
menstandarkan, dan menerbitkan materi pendidikan mengenai budaya kerja
dari perusahaan kepada untuk karyawan. Dalam melaksanakan tugasnya Staff
Ahli Pengembangan Budaya bertanggung jawab kepada Kepala Divisi
Pelatihan dan Pengembangan.
4. Staff Ahli Pengembangan Kompetensi Inti
Staff Ahli Pengembangan Kompetensi Inti bertugas dan berfungsi untuk
membantu Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan dalam
mengembangkan, menstandarkan, dan menerbitkan materi pendidikan
mengenai kompetisi inti perusahaan untuk seluruh karyawan. Dalam
melaksanakan tugasnya Staff Ahli Pengembangan Kompetensi Inti
bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan.
26
5. Staff Ahli Pengembangan Improvement
Staff Ahli Pengembangan Improvement bertugas dan berfungsi untuk
membantu Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan dalam
mengembangkan, menstandarkan, dan menerbitkan materi mengenai aktivitas
perbaikan (improvement) kerja dari perusahaan untuk karyawan. Dalam
melaksanakan tugasnya Staff Ahli Pengembangan Improvement bertanggung
jawab kepada Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan.
6. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Umum
Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Umum bertugas dan berfungsi untuk
membantu Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan dalam mengelola dan
melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan karyawan yang bersifat umum
serta mengelola dan mengembangkan talenta untuk memperoleh karyawan
yang kompeten. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pendidikan dan
Pelatihan Umum bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Pelatihan dan
Pengembangan.
7. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknikal
Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknikal bertugas dan berfungsi untuk
membantu Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan dalam mengelola dan
melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang bersifat teknikan dan
manajerial untuk karyawan perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala
Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknikal bertanggung jawab kepala Kepala
Divisi Pelatihan dan Pengembangan.
27
8. Staff Bidang Pendidikan dan Pelatihan Umum
Staff Bidang Pendidikan dan Pelatihan Umum bertugas dan berfungsi untuk
membantu Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Umum dalam mengelola
dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan karyawan yang bersifat
umum serta mengelola dan mengembangkan talenta untuk memperoleh
karyawan yang kompeten. Dalam melaksanakan tugasnya Staff Bidang
Pendidikan dan Pelatihan Umum bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pendidikan dan Pelatihan Umum.
9. Staff Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknikal
Staff Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknikal bertugas dan berfungsi untuk
membantu Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknikal dalam mengelola
dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang bersifat teknikan
dan manajerial untuk karyawan perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya
Staff Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknikal bertanggung jawab kepala
Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknikal.
10. Sekretaris Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan
Sekretaris Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan bertugas dan berfungsi
untuk membantu Kepala Divisi Pelatihan dan Pengembangan dalam mengelola
segala bentuk administrasi, baik surat masuk maupun surat keluar yang dituju
untuk Kepala Divisi, Kepala Bidang, maupun para Staff yang berada pada
Divisi Pelatihan dan Pengembangan.
28
3.1.3 Kegiatan Usaha/Organisasi
Kegiatan yang dijalani oleh PT ASABRI (Persero) berdasarkan Undang-
undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, menurut jenis usahanya
PT ASABRI (Persero) merupakan asuransi jiwa, sedangkan menurut sifat
penyelenggaraan usahanya PT ASABRI (Persero) bersifat sosial, sehingga dapat
dikatakan perusahaan asuransi jiwa yang bersifat sosial yang diselenggarakan
secara wajib berdasarkan undang-undang dan memberikan proteksi (perlindungan)
finansial untuk kepentingan Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri.
Penyelenggaraan kegiatan asuransi PT ASABRI (Persero) menekankan
pada prinsip dasar asuransi sosial yaitu kegotongroyongan, dimana “yang muda
membantu yang tua, yang berpenghasilan tinggi membantu yang berpenghasilan
rendah dan yang berisiko rendah membantu yang berisiko tinggi”.
3.2. Hasil Penelitian
3.2.1. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Karyawan Pada PT ASABRI
(Persero) Jakarta
A. Jenis Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Dalam mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan PT ASABRI
(Persero) memberikan kegiatan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan dengan
mengadakan kegiatan seminar, workshop, sertifikasi, dan sebagainya seperti:
a. Soft Skill Competency
Merupakkan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan dengan tujuan
untuk meningkatkan personality, brand, jiwa kepemimpinan, kemampuan
berbicara, serta kemampuan untuk melakukan pelayanan.
29
b. Hard Skill Competency
Merupakan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan dengan tujuan
untuk meningkatkan kebutuhan karyawan dalam men-support pekerjaan
karyawan tersebut secara teknis untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Pendidikan dan pelatihan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya
adalah pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
karyawannya seperti Information Technology (IT), komputer, keuangan, dan
sebagainya
Dalam mendukung berjalannya kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
ada pada PT ASABRI (Persero) khususnya untuk kegiatan soft skill competency
maupun hard skill competency. PT ASABRI (Persero) mengadakan kegiatan
seminar, workshop, dan sertifikasi untuk membantu berjalannya kegiatan
pendidikan dan pelatihan.
Kegiatan ini diselenggarakan agar setiap kegiatan pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan yang berjalan tetap berjalan lebih baik dan sesuai dengan rencana.
Berikut merupakan program pendidikan dan pelatihan yang diselengarakan
PT ASABRI (Persero) untuk karyawan, yaitu:
1. Inhouse Training
Merupakan suatu jenis pelaksanaan dari pendidikan dan pelatihan yang
diberikan perusahaan kepada karyawan dengan pelaksanaan yang
diselenggarakan oleh perusahaan adalah didalam perusahaan dan peserta
kegiatan berasal dari perusahaan. Dengan trainer atau pemateri yang disediakan
perusahaan berasal dari perusahaan sendiri maupun trainer yang berasal dari
luar perusahaan.
30
2. Public Training
Merupakan sebuah jenis pelaksanaan dari pendidikan dan pelatihan yang
diberikan perusahaan dengan mengirim karyawan untuk mengikuti kegiatan
pendidikan dan pelatihan diluar perusahaan yang diselenggarakan oleh
perusahaan lain maupun lembaga penyelenggara diluar perusahaan. Dengan
peserta kegiatan pendidikan pelatihan bukan hanya dari perusahaan tersebut
saja, akan tetapi terdapat karyawan dari perusahaan lainnya. Karena kegiatan
ini diadakan oleh lembaga penyelenggara dari luar perusahaan dan diadakan
diluar perusahaan.
3. Sertifikasi Kompetensi
Merupakan sebuah jenis pelaksanaan dari pendidikan dan pelatihan yang
diberikan perusahaan kepada karyawam dalam memberikan bentuk pengakuan
kepada karyawan, terhadap pengetahuan, kemampuan, dan sikap kerja yang
sesuai dengan syarat dari standar kompetensi bekerja. Jadi, dengan adanya
sertifikasi untuk karyawan adalah untuk menjamin kredibilitas karyawan
tersebut dalam melakukan pekerjaannya dan mempertanggung jawabkan
pekerjaan yang telah dilakukan.
B. Data Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2018
1. In House Training Tahun 2018
Tabel III.1.
In House Training Tahun 2018
No Nama Pendidikan dan Pelatihan Jumlah
Peserta Keterangan
1 Strategic Planning 14 orang Kepala Divisi
2 Manager Development 57 orang Kepala Bidang
3 Coaching Style Leadership 57 orang Kepala Bidang
31
4 Supervisory Management Staff Kelas
A (8-9)
15 orang Kepala Kantor Cabang
5 Team Building Staff Kelas B (6-7) 17 orang Kepala Kantor Cabang
6 QC 7 Tools Staff Kelas C (3-5) 63 orang Kepala Kantor Cabang
7 Improvement Skill Staff Kelas D (1-2) 63 orang Kepala Kantor Cabang
8 Problem Solving 20 orang Kepala Bidang
9 Pelatihan Mandiri Satuan Pengawas
Internal
12 orang Kepala, Kabidwas, Auditor
Bidwas, dan Spri SPI, serta
Staff Bid Diklatum
10 Penyusunan RKAP Berbasis Risiko 14 orang Ka SPI Sesper dan Para
Kadiv
11 Workshop Penyusunan RKAP 50 orang Ka SPI Sesper dan Kakancab
12 Pelatihan Ms. Excel Intermediate to
Advanced
30 orang Kabid, Kasir, Spri, dan Staff
13 CBHRM for SDM 10 orang Kabid dan Staff
14 Bela Negara 15 orang Kadiv dan Staff
15 Generation GAP 500 orang Direksi, Kadiv, Kabid, dan
Staff
16 Pelatihan Aplikasi AP3 (Termasuk
LRPP dan LSUP)
Disesuaikan Sluruh Staff Adum dan Staff
Pelayanan Kancab
17 Pelatihan Aplikasi Anggaran dan
Belanja Kantor Cabang
Disesuaikan Seluruh Staff Adum Kancab
18 Risk Officer Disesuaikan Seluruh Risk Officer Kanpus
dan Kancab
19 Pelatihan Pengolahan PKBL Disesuaikan Seluruh Staff Adum Kancab
20 Pelatihan Aplikasi Yandu Disesuaikan Seluruh Staff Pelayanan
Kancab
21 Pelayanan Prima dan Handling
Complain Kancab
Disesuaikan Staff Pelayanan Kancab
22 Pelayanan Prima dan Handling
Complain Pusat
Disesuaikan Staff Pelayanan Pusat
23 Pra Pensiun 39 orang Ka SPI, Kadiv, Sesper,
Kabid, Kakancab, Staff Ahli,
Staff, Spri, dan Spri
24 Persiapan Pensiun Dini Disesuaikan Pegawai Pensiun Dini
Kanpus
25 Capacity Building 500 orang Seluruh Pegawai ASABRI
(Kanpus)
26 Team Building (KM Team) 23 orang Kabid, Auditor Bidwas, dan
Staff
Sumber: Keputusan Direksi PT ASABRI (Persero) Nomor: KEP/01-AS/I/2018
Berdasarkan Tabel III.1. In House Training Tahun 2018, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan yang memiliki peserta
terbanyak adalah Generation GAP dan Capacity Building.
32
Kegiatan-kegiatan tersebut dihadiri oleh hampir seluruh karyawan
yang berada di Kantor Pusat dan Kantor Cabang PT ASABRI (Persero).
Karena, kegiatan tersebut merupakan pendidikan dan pelatihan yang wajib