BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Rencana penelitian dilaksanakan di Dojang Taekwondo di Surakarta. 2. Waktu penelitian Rencana waktu penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 1 bulan pada bulan Januari 2016. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian No Kegiatan Penelitian Waktu Oktober 2015 November 2015 Desember 2015 Januari 2016 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Judul dan penyusunan proposal 2. Seminar proposal 3. Revisi dan penyempurnaan proposal 4. Pelaksanaan penelitian 5. Penyusunan laporan B. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat menentukan hasil penelitian. Seorang peneliti terlebih dahulu harus betul-betul memahami prosedur penelitian yang akan dilaksanakan, sehingga penelitiannya akan berjalan dengan lancar. Sesuai dengan hal itu, dalam melaksanakan penelitian diperlukan metode tertentu. Penggunaan metode 73
26
Embed
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu ... · 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Rencana penelitian dilaksanakan di Dojang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
73
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Rencana penelitian dilaksanakan di Dojang Taekwondo di
Surakarta.
2. Waktu penelitian
Rencana waktu penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 1 bulan
pada bulan Januari 2016.
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
NoKegiatan Penelitian
Waktu
Oktober 2015
November 2015
Desember2015
Januari2016
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.Judul dan penyusunan proposal
2. Seminar proposal
3.Revisi dan penyempurnaan proposal
4.Pelaksanaan penelitian
5.Penyusunan laporan
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat menentukan
hasil penelitian. Seorang peneliti terlebih dahulu harus betul-betul
memahami prosedur penelitian yang akan dilaksanakan, sehingga
penelitiannya akan berjalan dengan lancar. Sesuai dengan hal itu, dalam
melaksanakan penelitian diperlukan metode tertentu. Penggunaan metode
73
74
dalam suatu penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian agar
hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Metode
penelitian merupakan syarat pokok dalam sebuah penelitian. Berbobot
tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggungjawaban dari
metodologi penelitiannya.
Sutrisno Hadi (2004), menyatakan bahwa metode penelitian
memberi garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang besar
agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat mempunyai harga
ilmiah yang tinggi. Dalam bab ini akan diuraikan beberapa hal yang
berhubungan dengan metode penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari
penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari
membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada
analisis akhir data yang selanjutnya disimpulkan dan diberikan saran.
Dalam penelitian ini, penulis mengunakan metode deskriptif, yaitu suatu
metode penelitian dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
deskripsi suatu keadaan atau objektif serta memecahkan suatu masalah
dengan cara pencarian data- data mengenai masalah yang diteliti sesuai
dengan prosedur penelitian. Seperti yang dikemukakan Arikunto
(2003:3), metode penelitian deskriptif adalah “penelitian yang
dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain- lain yang
sudah disebutkan, yang hasilnya di paparkan dalam bentuk laporan”.
Terdapat beberapa jenis metode penelitian deskriptif, jenis metode
penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
deskriptif korelational. Pengertian penelitian korelational menurut
Arikunto (2010:4) adalah “penelitian yang dilakukan peneliti untuk
mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa
melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang
sudah ada”.
75
Alasan peneliti memilih metode deskriptif korelasional karena
penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan hubungan yang terjadi
antara variabel kepercayaan diri dan kondisi fisik terhadap prestasi dalam
olahraga Poomsae Taekwondo. Sedangkan teknik dalam penelititian ini
menggunakan teknik analisis korelasional regresi berganda. Peneliti
menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi ini dapat
digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai
hubunganantara variabel dependen dan independen secara menyeluruh
baik secara simultan atau secara parsial. Sebelum melakukan uji regresi
linier berganda, metode mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik
guna mendapatkan hasil terbaik (Ghozali,2011). Dengan pertimbangan
dalam penggunaan regresi berganda, pengujian hipotesis harus
menghindari adanya kemungkinan penyimpangan asumsi-asumsi klasik.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi menurut Arikunto (2006: 130) adalah keseluruhan subjek
penelitian. Sedangkan, sedangkan menurut Sugiyono (2012: 61) populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Taekwondoin Poomsae
Dojang di Surakarta, dalam penelitian awal mendapatkan kisaran jumlah
populasi sebesar 70 responden.
2. Sampel
Arikunto (2006: 131) menyatakan “sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti”. Pendapat lain menurut Sugiyono (2012:
62), “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi”. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah
Taekwondoin Dojang Di seluruh Surakarta. Adapun pengambilan sampel
dengan teknik consecutive sampling adalah jenis pengambilan sampel
non probability terbaik dan seringkali merupakan cara yang paling
76
mudah. Pada consecutive sampling, setiap responden yang memenuhi
kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sehingga jumlah
responden dalam penelitian terpenuhi, atau atas dasar pertimbangan
tententu yang dalam hal ini adalah pertimbangan lama berlatih olahraga
Taekwondo.
Sampel penelitian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti. Dalam
penelitian ini terdiri dari :
1) Taekwondoin putra
2) Menyandang sabuk hijau, biru dan merah
3) Kelompok umur 13-15 tahun (Pra-Junior)
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan /mengeluarkan subjek
yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.
Dalam penelitian ini kriteria eksklusi terjadi bila: Responden tidak
bersedia dan tidak bekerjasama dalam mengikuti penelitian.
3. Besar sampel
Penentuan besarnya sampel menggunakan hasil dari penjaringan
melalui metode pengambilan sampel yang menggunakan purposive
random sampling dengan jumlah sampel 40 responden.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006:118). Sedangkan menurut
Sugiyono (2012:3), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya, variabel
dalam penelitian ini memiliki rancangan sebagai berikut :
77
Keterangan dari variabel penelitian sebagai berikut :
1. Hubungan antara power otot tungkai terhadap prestasi Poomsae
Taekwondo.
2. Hubungan antara keseimbangan terhadap prestasi Poomsae Taekwondo
3. Hubungan antara koordinasi terhadap prestasi Poomsae Taekwondo.
4. Hubungan antara kepercayaan diri terhadap prestasi Poomsae
Taekwondo.
5. Hubungan power otot tungkai dan keseimbangan secara simultan
berhubungan terhadap prestasi Poomsae Taekwondo.
6. Hubungan power otot tungkai dan koordinasi secara simultan
berhubungan terhadap prestasi Poomsae Taekwondo.
7. Hubungan power otot tungkai dan kepercayaan diri secara simultan
berhubungan terhadap prestasi Poomsae Taekwondo.
8. Hubungan Keseimbangan dan koordinasi secara simultan berhubungan
terhadap prestasi Poomsae Taekwondo.
9. Hubungan Keseimbangan dan kepercayaan diri secara simultan
berhubungan terhadap prestasi Poomsae Taekwondo.
10. Hubungan Koordinasi dan kepercayaan diri secara simultan berhubungan
terhadap prestasi Poomsae Taekwondo.
Kepercayaan diri
Koordinasi
Keseimbangan
Power otot tungkai
Prestasi Taekwondo
78
11. Hubungan Power otot tungkai, keseimbangan, koordinasi dan
kepercayaan diri secara simultan berhubungan terhadap prestasi Poomsae
Taekwondo.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 4 (empat) variabel bebas
(independent) dan 1 (satu) variabel terikat (dependent) dengan rincian yaitu:
1. Variabel Bebas (independent)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(Sugiyono, 2012:4). Terdiri dari:
a. Power otot tungkai
b. Keseimbangan
c. Koordinasi
d. Kepercayaan diri : Rasa aman, ambisi normal, konsep diri, mandiri
dan tidak mementingkan diri sendiri.
2. Variabel terikat (dependent)
Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang diubah oleh variabel independent (Sugiyono, 2012:4). Variabel
dependen dalam penelitian ini yaitu :
a. Prestasi olahraga Poomsae Taekwondo.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Power otot tungkai
Daya ledak adalah kemampuan melakukan gerakan secara eksplosif pada
otot-otot tungkai
2. Keseimbangan
Keseimbangan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan
stabilitas tubuh pada pusat gravitasi terhadap bidang tumpu,
keseimbangan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
keseimbangan statis.
79
3. Koordinasi
Koordinasi merupakan kemampuan untuk mengintegrasikan sistem
motorik dan sensorik kedalam satu pola gerak yang efisien. Koordinasi
yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah koordinasi mata kaki.
4. Kepercayaan diri
Kepercayaan diri yang dipakai dalam hal penelitian ini
menggunakan konsep kepercayaan diri menurut Drajat ( 1992 ), dimana
aspek kepercayaan diri tersebut adalah terpenuhinya rasa aman,
mempunyai ambisi normal, memiliki konsep diri yang benar, mandiri dan
tidak mementingkan diri sendiri atau toleransi.
5. Pengukuran power otot tungkai
Pengukuran power otot tungkai dalam penelitian ini menggunakan
lompat jauh tanpa awalan (Two footed vertical jump test)
a) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur gerak eksplosif otot tungkai
b) Alat dan persiapan
1) Papan skala
2) Meteran dan alat pengukur
3) Kapur
4) Formulir dan alat tulis
c) Pengetes
1) Pengawas merangkap sebagai pencatat 1 orang
2) Pengukur 2 orang
3) Pembantu 1 orang
d) Teknik pelaksanaan tes
1) Peserta berdiri menghadap papan ukur
2) Dalam posisi berdiri dan kedua tangan diangkat, tandai ujung jari