-
38
Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
3.1.1 Sejarah PT. ISS Indonesia
PT. ISS Indonesia, ISS bukan singkatan, itu adalah sebuah nama
yang
berdiri tahun 1901 di Copenhagen, Seratus tahun yang lalu,
kelompok ISS
didirikan sebagai perusahaan keamanan Denmark. Perusahaan ini
kemudian
memasuki pasar jasa pembersihan dan telah melalui waktu tambahan
layanan
unuk kompetensi, menjadi salah satu kelompok fasilitas layanan
terbesar dunia
saat ini. ISS Indonesia didirikan pada tahun 1996 dengan
mengakuisisi ESGO
anak perusahaan jasa lingkungan Hongkong. Pada tahun 1998
akusisi lain terjadi
dengan mengkusisi Reliance, anak perusahaan dari grup Jardine
Hongkong
dan.denmark dengan bisnis pertama kali adalah bidang security.
Berkembang di
51 negara dengan bisnis terbesar saat ini adalah Cleaning
Service. PT.ISS berdiri
di indonesia pada tahun 1996, Bisnis PT.ISS di Indonesia
melingkupi pelayanan
jasa kebersihan (Cleaning Service), jasa pelayan keamanan
(Access Control), jasa
pelayanan administratif (Businnes Support Service) Dan Property
Service.(jasa
pelayanan perbaikan property), jasa pelayanan penyedia komsumsi
makanan
(catering service). PT ISS beroperasi di 9 kota besar di
Indonesia, yaitu di Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Batam, Pekanbaru,
dan
Makassar.
3.1.2 Visi-Misi PT.ISS Indonesia.
a. Visi : Menjadi organisasi penyedia pelayanan terbaik di
dunia
b. Misi : Memberikan kinerja layanan dengan memfasilitasi tujuan
klient
melalui pemberdayaan sumber daya manusia.
c. Aspirasi : Perubahan dari single facilitiy service menjadi
multi facility
service menjadi intregrated facility service.
-
39
Universitas Bhayangkara Jaya
3.1.3 Struktur organisasi PT.ISS Indonesia Facility Service
RS.Awal
Bros Bekasi
Gambar 3.1 Struktur organisasi
Sumber : olah data tahun 2016
3.2 Tempat dan waktu penelitian :
3.2.1 Tempat penelitian
Berdasarkan judul yang diangkat “ Pengaruh Pelatihan dan
Gaya
kepemimpinan situasional terhadap Kinerja PT.ISS Indonesia
Facility Service
RS.Awal Bros Bekasi penelitian dilaksanakan ( Jl. KH. Noer Ali
Kav. 17-18
Kalimalang, Bekasi Barat 17144Telp : (021) 886 8888 Fax : (021)
888 55210 )
3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis dilaksanakan 10 juni 2016 s/d
10
agustus 2016.
Presiden direktur
General manager of
operational
Facility manager
Service supervisor
Team leader Team leader Team leader
Vice presiden metro
Jakarta dan regional
General Manager of
finance General manager of
marketing
-
40
Universitas Bhayangkara Jaya
3.3 Jenis Data dan Cara Pengambilan Sampel
3.3.1 Jenis Data
Penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif dan
kualitatif
a. Penelitian Kuantitatif, Penelitian ilmiah sistematis
berdasarkan
fenomena dan hubungan
3.3.2 Sumber Data
a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh per-
orangan atau langsung melaui obyeknya pengumpulan data ini
biasanya dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada ojek
penelitian dan diisi secara langsung oleh responden.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung atau melalui media perantara data yang didapatkan
dari
arsip yang dimiliki organisasi atau perusahaan,studi pustaka
penelitian terdahulu, literatur dan jurnal yang berhubungan
dengan
permasalahan yang diteliti.
3.3 Cara Pengambilan Sampel
3.4.1 Populasi dan Sample
a. Populasi Penelitian.
Adapun Pengertian populasi menurut Sugiyono
(2014:65) mengemukakan bahwa: “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek yang
mempunyai
kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk
dipelajari”. Dan kemudian ditarik kesimpulan.”Berdasarkan
data
yang dimilki, populasi dalam penelitian ini adalah yaitu
berjumlah
260 orang.
-
41
Universitas Bhayangkara Jaya
b. Sampel
Sugiyono (2014:65) memaparkan bahwa, “Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi
tersebut”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah
rumus slovin yaitu berjumlah 70 orang dengan tingkat
toleransi
10%
Keterangan :
n : jumlah sample
N : Populasi
e : margin of eror maximum yaitu tingkat kesalahan maksimum
yang
masih bisa ditolerir ( ditentukan 10 %)
3.4.2 Pelatihan (X1)
Pelatihan merupakan suatu upaya yang dilakukan perusahaan
untuk
mengembangkan kemampuan karyawan untuk mampu bersaing dan
memingkatkan kinerja .
3.4.3 Gaya Kepemimpinan Situasional (X2)
Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda
dalam
memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut
gaya
kepemimpinan, Gaya kepemimpinan dapat diartikan perilaku pribadi
seorang
pemimpin yang berbeda dalam memimpin para pengikutnya yang
mampu
meningkatkan kinerja baik. Dengan gaya kepemimpinan direktif,
supportif,
berorientasi prestasi, partisipatif. memperlihatkan pola cara
bekerja yang
berbeda mengenal kinerja bawahannya.
3.4.4 Kinerja (Y)
Kinerja adalah kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu
keahlian
tertentu. Salah satu faktor gaya kepemimpinan dan pelatihan
secara simultan
mempengaruhi kinerja.
-
42
Universitas Bhayangkara Jaya
3.5 Definisi Operasional Kisi- Kisi Intrumen Variabel
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Pengumpulan Instrumen
Variabel Teori Dimensi Indikator No.
Butir
Pelatihan (X1)
A.Prabu.
Mangkunegara
(2011:44)
Tujuan
- Pencapaian meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan karyawan.
1,6,7,
10
Para pelatih - Pelatih ahli dibidangnya 2
Materi - Memiliki materi yang mudah dimengerti
3
Metode - Memiliki metode yang mudah dipahami
4,5
Peserta
pelatihan
- Pelatihan yang dilakukan secara berkala
8,9
Gaya
Kepemimpinan
Situasional
(X2)
H.A.Hamdan
Dimyati
(2014:61)
Telling - Menjelaskan arahan instruksi dengan baik
1,3,5
Selling - Memberi kesempatan dan evaluasi
8
Participating - Memberi kesempatan berpendapat dan ikut
serta partisipasi
2,4
Delegating - Memberi kepercayaan kepada yang berprestasi
6,7,9,
10
Kinerja
Karyawan (Y)
Lijan Poltak
Sinambela
(2011:194)
Kecepatan -Mampu menyelesaikan
tugas tepat waktu sesuai
1
Kualitas -Inisiatif untuk menguji
ide-ide baru
2,3,4,
6
Pelayanan -Pekerjaan telah
diselesaikan secara benar
dan tepat waktu
5,10
Nilai -Memiliki hasil yang baik
-Meningkatkan kreatifitas
7,8
Sumber : olah data 2016
-
43
Universitas Bhayangkara Jaya
3.6 Teknik Pengumpulan Data
1) Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang
lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya. Prinsip Penulisan angket
menyangkut
beberapa faktor antara lain :
a. Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan
ditujukan untuk
mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan
jawaban.
b. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan
responden.
Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah
bahasa
Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris,
dsb.
c. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup. Jika
terbuka artinya
jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan
tertutup
maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang
disediakan.
2) Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
tidak
hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket).
Teknik ini
digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku
manusia,
proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden
yang tidak
terlalu besar. Penelitian ini skala pengukurannya menggunakan
rumus Bakrie
Siregar (1981: 20) Weight Mean Score (WMS) yaitu dengan
dilakukan
pembobotan nilai untuk setiap jawaban, dengan interval 1–5,
Tabel 3.2 Skala Likert
Alternatif jawaban Nilai (bobot)
Sangat setuju 5
Setuju 4
Cukup setuju 3
Kurang setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber : Sugiyono (2014)
-
44
Universitas Bhayangkara Jaya
Stanford Labovits Research dalam Siregar (1993: 35) digunakan
untuk
mengemukakan dan memperoleh angka penafsiran dipergunakan rumus
:
M = Perolehan angka kriteria penafsiran
f = Frekuensi Jawaban
x = Pembobotan (skala nilai)
∑ = Penjumlahan
n = Jumlah sampel penelitian.
Data pemberian skor diatas memiliki penafsiran:
Tabel 3.3 Penafsiran antar kriteria
Interval Skor Kriteria
1,00 – 1,80 Sangat buruk
1,81 – 2,60 Buruk
2,61 – 3,40 Sedang
3,41 – 4,20 Baik
4,21 – 5,00 Sangat Baik
Sumber : Sugiyono (2014)
M = Nilai tertinggi – Nilai terendah
Alternatif jawaban
M = 5-1 = 0.80
5
M= ∑ f(x)
n
-
45
Universitas Bhayangkara Jaya
3.7 Metode Analisa Data.
Analisa penelitian data ini dilakukan dalam analisis kuantitatif
dilakukan
untuk data yang menggunakan kuisioner mencakup, identitas
responden
berdasarkan kelompok karakteristik, usia, lama kerja, jenis
kelamin dll, dan
analisis kuantitatif dilakukan untuk uji kuisoner dan olah data
yang telah diisi
responden ,analisis menggunakan regresi sederhana dan korelasi
sederhana
Secara umum metode yang digunakan dalam penelitian yaitu
Analisis
data kuantitatif digunakan pada penelitian yang menggunakan
pendekatan
kuantitatif penelitian yang menghasilkan penemuan penemuan yang
tidak dapat
dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik dari data
kuantifikasi
(pengukuran) dengan menggunakan kuisioner. Menurut Sugiyono
(2014:2)
menjelaskan bahwa: “Metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa merupakan
cara
pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana
dan cermat
dengan maksud mendapatkan fakta Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan
bahwa metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif
merupakan
metode yang bertujuan menggambarkan secara sistematis, aktual
dan akurat
tentang fakta - fakta serta hubungan antar variabel yang
diselidiki dengan Penulis
menggunakan metode tersebut,
3.8. Uji Instrumen
Untuk menguji instrument penelitian digunakan uji validitas dan
uji
reliabilitas.
3.8.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
kevalidan
dan kesahihan suatu instrumen.Suatu instrumen yang valid atau
sahih
mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid berarti
memiliki validitas rendah.
-
46
Universitas Bhayangkara Jaya
Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan validatau
tidak,
maka r yang diperoleh (rhitung) dikonsultasikan dengan (rtabel)
maka
instrumen dikatakan valid, dan apabila rhitung > rtabel maka
instrumen
dikatakan valid, dan apabila rhitung< rtabel maka instrument
dikatakan
tidak valid. Uji validitas dapat diperoleh dengan rumus berikut
:
Rumus Korelasi Product Moment :
Keterangan :
Sumber : olah data tahun 2016
3.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengertian dari
reliability
(rliabilitas) adalah keajegan pengukuran (Walizer, 1987),
Ghozali (2011:48)
menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner
yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu
kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas
suatu test
merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan
akurasi.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah
pengukuran yang
dapat menghasilkan data yang reliabel
http://qmc.binus.ac.id/files/2014/11/spss5.jpghttp://qmc.binus.ac.id/files/2014/11/spss6.jpg
-
47
Universitas Bhayangkara Jaya
Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari
serangkaian
pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa
pengukuran
dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan
hasil yang
sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua
orang penilai
memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai).
Reliabilitas tidak sama
dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan
mengukur
secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya
diukur.
Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran
dari suatu tes
tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek
dan dalam
kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila
memberikan
hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa
diandalkan bila
pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang
berbeda-beda.
Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah
cukup
memuaskan jika ≥ 0.60.Pengujian reliabilitas instrumen dengan
menggunakan
rumus Alpha Cronbach karena instrumen penelitian ini berbentuk
angket dan
skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach sevagai berikut :
Keterangan :
Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi
(sufficient
reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan
seluruh item reliabel
dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang
kuat. Atau, ada
pula yang memaknakannya sebagai berikut:
http://qmc.binus.ac.id/files/2014/11/spss7.jpghttp://qmc.binus.ac.id/files/2014/11/spss8.jpg
-
48
Universitas Bhayangkara Jaya
Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha
antara 0.70 –
0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka
reliabilitas moderat.
Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha
rendah, kemungkinan
satu atau beberapa item tidak reliabel.
3.9 Analisis Statistik Deskriptif.
Teknik analisis data deskriptif merupakan teknik analisis yang
dipakai
untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau
menggambarkan data-
data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud
membuat
generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk dalam teknik
analisis data
statistik deskriptif diantaranya seperti penyajian data kedalam
bentuk grafik,
tabel, presentase, frekwensi, diagram, grafik, mean, modus dll.
Itulah
penjelasan mengenai tekhnik analisis data deskriptif.
Beberapa uji penyimpangan asumsi klasik yang perlu dilakukan
dalam
analisis jalur, antara lain :
a.) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi
normal.Kita dapat melihatnya dari normal probability plot
yang
membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi normal.
Jika
distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data
sebenarnya akan mengikut garis normalnya .
b.) Uji Multikolonieritas
Uji multikolineritas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas model
regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebas jika
variabel bebas berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi
antar
sesama variabel bebas = 0. Multikolineritas dapat dilihat dari
nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).,
-
49
Universitas Bhayangkara Jaya
Cara mendeteksi terhadap adanya multikolineritas dalam model
regresi adalah sebagai berikut:
Besarnya Variabel Inflation Factor (VIF), pedoman suatu
model
regresi yang bebas Multikolineritas yaitu nilai VIF ≤ 10.
Besarnya Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas
Multikoneritas yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1
c.) Uji Hetereokiditas
Uji hetereokiditas Adalah variansi dari eror dari model
regersi
tidak konstan atau variansi anatar eror yang satu dengena eror
lain
yang berbeda, selanjutnya untuk mengetahui apakah pola variabel
eror
mengandung hetereokiditas dapat dilakukan uji glejser.langkah
uji
glejser dapat dilakukan sebagai berikut :
a) Regresi varibel bebas (x) terhadap varibael teriat (y)
b) Hitung nilai prediksinya
c) Hitung nilai residualnya
d) Regresikan variabel beas terhadap nilai mutlak
residualnya
e) Jika signifikan berarti terjadi gejala hetereokiditas dan
sebaliknya
jika tidak signifikan bereti tidak terjadi gejala
hetereokiditas
3.10 Analisis Statistik Infrensial
Teknik analisis data inferensial merupakan statistik yang
dipakai untuk
melakukan analisis data dengan cara membuat kesimpulan yang
berlaku secara
umum. Ciri dari analisi data inferensial yaitu digunakanya rumus
statistik
tertentu, lalu hasil perhitungan yang sudah dilakukan itulah
yang nantinya akan
menjadi dasar dari pembuatan generalisasi yang berasal dari
samber bagi
populasi. Dengan begitu statistik inferensial mempunyai fungsi
untuk
mengeneralisasikan hasil dari penelitian sampel untuk populasi,
sesuai dengan
fungsi itulah maka statistik inferensial sangat berguna untuk
penelitian sampel.
Itulah penjelasan mengenai tekhnik analisis data
inferensial.
-
50
Universitas Bhayangkara Jaya
a. Analisis Koofisien Korelasi sederhana
Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan
untuk
mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk
mengetahui
arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana
menunjukkan
seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Dalam
SPSS ada
tiga metode korelasi sederhana (bivariate correlation)
diantaranya Pearson
Correlation, Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation.
Pearson
Correlation digunakan untuk data berskala interval atau
rasio,
sedangkan Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation lebih cocok
untuk
data berskala ordinal.
b. Analisis Regresi linier Berganda
Model regresi linier berganda adalah model yang digunakan
untuk
menganalisis pengaruh dari berbagai variabel independen terhadap
satu
variabel dependen.Model ini merupakan model regresi berganda
dimana
untuk mengetahui persamaan regresi pengaruh pelatihan dan
gaya
kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan pada PT.ISS
Indonesia
Facility Service RS.Awal Bros Bekasi Uji signifikan simultan
(uji F)
c. Uji Signifikansi Parameter (Uji t)
Uji t digunakan untuk menghitung signifikasi pengaruh secara
parsial
dari variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, dan
pelatihan
terhadap kinerja karyawan. Kriteria Pengujian.
1)Apabila t tabel > t hitung, maka Ho diterima dan Ha
ditolak
2)Apabila t tabel < t hitung, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
d. Uji Signifikan Parameter (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
Hipotesis satu
(H1) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol.
Artinya,
semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas
yang
signifikan terhadap variabel dependen.
-
51
Universitas Bhayangkara Jaya
Dalam penelitian ini menunjukkan apakah variabel independen
yang
terdiri dari variabel pelatihan dan gaye kepmimpinan situasional
layak
untuk menjelaskan variabel dependennya, yaitu kinerja
karyawan.
Adapun kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:
a. Ho: Diterima dan Ha ditolak jika F Hitung < F tabel,
sehingga tidak
ada pengaruh yang signifikan dari X1 dan X2 terhadap Y.
b. Ho: Ditolak dan Ha diterima jika F hitung > F tabel,
sehingga ada
pengaruh yang signifikan dari X1 dan X2 terhadap Y.
e. Uji Determinasi
Uji R2 atau uji determinasi merupakan suatu ukuran yang
penting
dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya
model
regresi yang terestimasi, atau dengan kata lain angka tersebut
dapat
mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan
data
sesungguhnya. Nilai koefisien determinasi (R2) ini mencerminkan
seberapa
besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh
variabel bebas X.