Page 1
49
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
3.1.1 Setting penelitan
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Genengmulyo 02 Pati
pada peserta didik kelas 5 semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Subyek
penelitian yang akan peneliti kaji adalah siswa siswi kelas 5 SDN Genengmulyo
02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati sebanyak 14 siswa terdiri dari 10 siswa
putra dan 4 siswa putri yang heterogen dalam tingkatan kemampuan akademik
dan non akademik. Guru yang menjadi peneliti sekaligus penulis laporan
penelitian ini adalah penulis sendiri yaitu Puji Lestari. Dalam melaksanakan
penelitian penulis dibantu oleh kalborator teman sejawat sesama guru.
SD Negeri Genengmulyo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati beralamat
di jalan kusuma RT 02 RW 02 Desa Genengmulyo Kecamatan Juwana Kabupaten
Pati. Secara geografis SD ini terletak di desa daerah perbatasan Kecamatan
Juwana dengan Wedarijaksa dan merupakan SD terpencil. Lokasi Sekolah berada
diantara pemukiman dengan persawahan dan area tambak garam warga, karena
desa Genengmulyo merupakan daerah pesisir pantai utara dengan sebagian besar
penduduk bermata pencaharian sebagai petani sawah dan juga petani tambak.
SD Genengmulyo 02 02 memiliki halaman yang luas sehingga dapat
digunakan untuk berbagai kegiatan sekolah seperti: upacara bendera yang
diadakan setiap hari Senin dan hari besar nasional, senam, olah raga, pramuka, dll.
SD Negeri Genengmulyo 02, memiliki beberapa ruangan yang yaitu ruang belajar
sebanyak 6 kelas, perpustakaan, UKS, kantor Guru, kantin sekolah, toilet, kantor
guru, gudang dan ruang komputer yang semuanya memadai sebagai sarana dan
prasarana belajar.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian Menurut Slameto, (2012: 138) didefinisikan sebagai
faktor yang apabila diukur memberikan nilai bervariasi. Menurut Sugiyono (2009:
60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
49
Page 2
50
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa
variabel penelitian adalah suatu atribut dan sifat atau nilai orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
3.2.1. Variabel Bebas/ Independen
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini
variabel bebasnya adalah model pembelajaran Quantum Teaching dan Learning
dengan media Flashcard.
3.2.2. Variabel Terikat/dependen
Variabel dependen sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar IPS pada siswa
kelas V SDN Genengmulyo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati.
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model penelitian Kemmis &
Mc. Taggart, yakni siklus sistem yang dilakukan berulang-ulang sampai masalah
terselesaikan (Sanjaya, 2010). Model Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti
gunakan karena model ini sederhana dan dapat dilaksanakan oleh peneliti. Siklus
sistem yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap kegiatan,
yaitu: (1) tahap kegiatan perencanaan tindakan; (2) tahap kegiatan pelaksanaan
tindakan,kegiatan observasi tindakan; dan (3) tahap kegiatan refleksi tindakan.
Keempat tahap tersebut merupakan rangkaian kegiatan sebagai satu siklus.
Pelaksanaan penelitian dapat dilakukan 2 siklus sampai permasalahan
terpecahkan (Sanjaya, 2010). Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus
penelitian, karena diharapkan setelah siklus kedua selesai dilaksanakan,
permasalahan yang menjadi sasaran dari penelitian ini telah dapat terpecahkan
dengan hasil yang cukup baik. Setiap siklus Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri
Page 3
51
dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan / observasi tindakan, dan tahap
refleksi tindakan. Rangkaian alur siklus beserta tahapan-tahapannya seperti
tergambar pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.1
PTK Model Spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc.Taggart
Pada pelaksanaan Penelitian ini, guru sebagai peneliti melakukan kegiatan-
kegiatan dari awal sampai akhir secara sistematis. Hal itu dilakukan dengan
harapan dapat menyelesaikan masalah secara tuntas dan baik. Rangkaian
kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: Perencanaan penelitian (planing),
Pelaksanaan (action) / Observasi (observation) tindakan, dan Kegiatan refleksi
tindakan (reflection). Berikut akan peneliti uraikan masing-masing tiap langkah
kegiatan dari Penelitian Tindakan Kelas ini. Prosedur penelitian ini menggunakan
desain penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat kegiatan pokok dalam
setiap siklus atau putaran, yaitu perencanaan, tindakan/observasi, dan refleksi
yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus.
a. Perencanaan
Dalam perencanaan ini dibuat skenario pembelajaran untuk. Rumusan
skenario pembelajaran tiap siklus dapat dilihat pada lembar lampiran berupa RPP
dan lembar pengamatan oleh observer. Dalam tahap perencanaan ini dibuat pula
format-format observasi, lembar kerja siswa, serta menyediakan dan
mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran yang berhubungan dan
diperlukan dalam penelitian. Dilakukan juga konsultasi serta membuat
kesepakatan dengan guru yang akan membantu (kolaborator) tentang sasaran
Page 4
52
observasi, teknik observasi, dan alat observasi yang akan dipakai pada waktu
observasi pelaksanaan tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Persiapan-persiapan yang telah dilakukan secara matang pada tahap
perencanaan, selanjutnya dilakukan pelaksanaan tindakan penelitian di kelas 5 SD
Negeri Genengmulyo 02 sesuai dengan perencanaannya. Pada tahap pelaksanaan
tindakan ini, dilakukan proses pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran
yang telah dibuat pada tahap perencanaan, yakni setiap siklus dilakukan selama
satu hari pertemuan untuk siklus selanjutnya di lakukan di minggu berikutnya.
Secara garis besar proses pembelajaran pada setiap pertemuan meliputi kegiatan
orientasi umum secara individual, belajar kelompok, presentasi kelompok, tes
kelompok, serta tes individual.
Model yang digunakan adalah Quantum Teaching dan Learning dalam setiap
kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung sekaligus merencanakan perbaikan
pembelajaran pada tindakan selanjutnya. Untuk setiap tahap pembelajaran
dilakukan tindakan-tindakan bimbingan agar siswa dapat melakukan setiap tahap
pembelajaran tersebut dengan baik.
c. Observasi dan Monitoring
Kegiatan observasi dan monitoring akan dilakukan ketika pelaksanaan
tindakan dilakukan. Jadi, ketika tatap muka berlangsung, maka kegiatan observasi
dan monitoring ini dilakukan.Adapun yang melakukan kegiatan observasi dan
monitoring ini adalah peneliti sendiri dan teman sejawat (guru) sebagai
kolabolator. Adapun yang menjadi bahan observasi adalah kegiatan pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial dengan penerapan model model pembelajaran Quantum
Teaching dan Learningdengan media flashcard di kelas. Dengan demikian, sikap,
perilaku, dan hasil belajar siswa serta kegiatan guru dalam mengajar menjadi
bahan untuk diobservasi. Alat yang digunakan untuk kegiatan observasi dan
monitoring PTK ini adalah pedoman observasi dan catatan lapangan atau catatan
harian.
d. Analisis dan Refleksi
Page 5
53
Kegiatan analisis dan refleksi akan dilakukan oleh peneliti dan kolabolator
setelah pelaksanaan tindakan dilakukan. Adapun bahan yang dianalisis adalah
data-data hasil observasi dan monitoring. Jadi, data-data dari observasi dan
catatan lapangan atau catatan harian akan dianalisis untuk disimpulkan.
Berdasarkan analisis inilah peneliti dan kolabolator akan menyimpulkan: apakah
tindakan yang diterapkan sudah atau belum berhasil. Jika belum berhasil, dengan
mengetahui sebab ketidakberhasilan pada siklus I yang telah dianalisis
pemecahannya maka harus dilakukan siklus selanjutnya.
Ketidakberhasilan suatu siklus dapat terjadi pada waktu pembelajaran yang
tidak efisien, pengelompokan yang besar, perombakan model oleh guru yang
belum maksimal menerapkannya, interaksi sosial dan media yang belum
terintegrasi secara maksimal. Oleh karena itu penelitian akan dilakukan sebanyak
2 siklus hingga permasalahannya terselesaikan.
3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini adalah tes dan non tes
3.4.1.1 . Tes
Tes adalah seperangkat tugas yang dikerjakan atau sejumlah pertanyaan
dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya
terhadap cakupan materi dipersyaratkan dan sesuai tujuan pengajaran tertentu
(Poerwanti, 2008:1-5). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur
tingkat pemahaman siswa atau hasil belajar dalam pembelajaran IPS dengan
menggunakan model Quantum Teaching dan Learning dengan media flashcard.
3.4.1.2. Non Tes
Adapun teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
a. Observasi
Observasi adalah melengkapi dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrument dengan cara efektif (Arikunto, 2008:272). Observasi dilakukan saat
kegiatan berlangsung, terlebih dahulu menetapkan aspek-aspek tingkah laku yang
Page 6
54
hendak diobservasi selanjutnya membuat pedoman agar mudah mengisi (Sudjana,
2011: 85).
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan aktivitas
guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model Quantum
Teaching dan Learning dengan media flashcard. Sasaran dalam observasi ini
adalah guru dan siswa dengan menggunakan alat lembar observasi yang bertujuan
untuk mengetahui peningkatan keberhasilan dalam pembelajaran IPS.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal atau variabel berupa catatan
lapangan, transkrip, buku, surat notulen rapat, lengger, surat kabar, majalah,
prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2008:274).Dokumentasi digunakan
untuk memperkuat data yang diperoleh dari observasi. Dokumentasi berupa daftar
nama siswa, nilai siswa maupun foto ketika kegiatan pembelajaran sedang
berlangsung. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan
aktivitas siswa, aktivitas siswa, dan hasil belajar saat proses pembelajaran
menggunakan model Quantum Teaching dan Learning dengan media flashcard.
c. Catatan Lapangan
Menurut Arikunto (2008:207) catatan lapangan berisi catatan guru selama
pembelajaran berlangsung apabila ada hal-hal yang muncul dalam proses
pembelajaran, catatan lapangan memperkuat data yang diperoleh dalam observasi
sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi. Catatan lapangan berupa catatan
guru yang berisi tentang suatu hal yang terjadi pada saat kegiatan belajar mengajar
menggunakan model Quantum Teaching dan Learning dengan media flashcard.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
3.4.2.1 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan,
memeriksa, menyelidiki suatu masalah atau mengumpulkan, mengolah,
menganalisa dan menyajikan data data secara sistematis serta objektif dengan
tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.
Dalam penelitian ini, menggunakan instrumen penelitian sebagai berikut
Page 7
55
a. Instrumen pengamatan penerapan metode Quantum Teaching dan
Learning dengan menggunakan media Flashcard pada Aktivitas siswa
dalam kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas 5 SD Negeri
Genengmulyo 02 Kacamatan Juwana Kabupaten Pati.
Tabel 3.1
Instrumen Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Model CTL
No. Indikator Terlihat
Ya Tidak
1. Mempersiapkan diri untuk menerimapembelajaran
2. Memperhatikan penyajian informasi berupa materi
yang akan dipelajari
3. Menanggapi pertanyaan guru sesuai dengan materi
4. Melakukan diskusi kelompok untuk menamai
flashcard dan membuat peta pikiran.
5. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan
melakukan demonstrasi
6. Bermain flashcard dalam kelompok heterogen
7. mendapatkan umpan balik
8. mengerjakan evaluasi mandiri
b. Instrumen pengamatan penerapan metode Quantum Teaching dan
Learning dengan menggunakan media Flashcard pada Aktivitas guru
dalam kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas 5 SD Negeri
Genengmulyo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati.
Page 8
56
Tabel 3.2
Instrumen Aktivitas Guru dalam Pembelajaran IPS Model CTL
No. Indikator Terlihat
Ya Tidak
1. Mengelola ruang, waktu, fasilitas belajar.
2. Melaksanakan kegiatan awal dengan membuka
pelajaran.
3. Menyajikan informasi berupa materi yang akan
diajarkan.
4. Melibatkan siswa aktif untuk berpendapat dan
menjawab pertanyaan dalam pembelajaran
menggunakan flashcard.
5. Membagi siswa dalam kelompok secara heterogen.
6. Memfasilitasi siswa melakukan diskusi untuk
menamai flashcard dan membuat peta pikiran.
7. Memimpin siswa dalam mempresentasikan hasil
kerja kelompok dan demonstrasi.
8. Memimpin kegiatan bermain flashcard untuk
mengulangi materi.
9. Memberikan umpan balikan terhadap siswa.
10. Memberi tindak lanjut dan menutup pelajaran.
3.4.2.2 lembar Evaluasi
Lembar evaluasi siswa digunakan untuk mengetahui data hasil belajar siswa
aspek kognitif sebelum dan sesudah penerapan metode Quantum Teaching dan
Learningdengan media Flashcard. Bentuk evaluasi yang digunakan adalah test
dengan bentuk soal pilihan ganda.
Adapun kisi kisi soal untuk evaluasi siklus 1 adalah sebagai berikut
Page 9
57
Tabel 3.3
Kisi-kisi Penilaian IPS Siklus 1
SK KD Indikator Ranah Materi
1. Menghargai berbagai
peninggalan dan tokoh
sejarah yang berskala
nasional pada masa
Hindu-Budha dan
Islam, keragaman
kenampakan alam dan
suku bangsa, serta
kegiatan ekonomi di
Indonesia
1.4
Menghargai
keragaman
suku bangsa
dan
budaya di
Indonesia
1.4.1. Menyebutkan rumah
adat provinsi di Indonesia
1.4.2. Membedakan pakaian
adat provinsi di Indonesia
1.4.3 Mencontohkan judul
lagu dan tarian daerah di
Indonesia
C1
C2
C2
1. Persebaran suku
bangsa di Indonesia
a.rumah adat
b.pakaian adat
c.lagu dan tarian
1.4.4. Mencontohkan alat
musik daerah di Indonesia
1.4.5. Menentukan kesenian
daerah di Indonesia
1.4.6. Menyimpulkan cerita
rakyat dari provinsi di
Indonesia
1.4.7. Menyebutkan gambar
senjata tradisional provinsi di
Indonesia
C2
C3
C5
C1
a. alat musik daerah
b. kesenian
c. cerita rakyat
d. senjata tradisional
1.4.8. Menunjukkan contoh
“Bhineka Tunggal Ika”
1.4.9. Menyebutkan tata cara
tentang Berpendapat tentang
cara mehadapi budaya asing
C1
C2
2.
Mengembangkan
sikap
menghormati
keragaman suku
bangsa dan budaya
di Indonesia
Setelah dilakukan siklus 1, maka dilanjutakan dengan siklus 2. Evaluasi
dilakukan dalam bentuk test dengan soal pilihan ganda. Adapun kisi kisi soal
evaluasi siklus 2 adalah sebagai berikut
Page 10
58
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Evaluasi IPS Siklus 2
SK KD Indikator Ranah Materi
1.Menghargai ber
bagai peninggalan
dan tokoh sejarah
yang berskala na
sional pada masa
Hindu-Budha dan
Islam, keragaman
kenampakan alam
dan suku bangsa,
serta kegiatan eko
nomi di Indonesia
1.5
Mengenal
jenis-jenis
usaha dan
kegiatan
ekonomi di
Indonesia
1.5.1. Menyebutkan
jenis usaha
dalam
masyarakat
1.5.2. Membedakan
usaha yang
dikelola sediri
dan kelompok
1.5.3. Menunjukkan
sikap
menghargai jenis
usaha
masyarakat
C1
C2
C2
JENIS USAHA DAN
KEGIATAN EKONOMI
A. Jenis usaha dalam
bidang ekonomi
1. Jenis usaha dalam
masyarakat
-pertanian
-industri
-Dagang
-Jasa
-ekstraktif
2. Usaha yang dikelola
sendiri dan kelompok
3. Menghargai berbagai
jenis usaha
1.5.4. Mencontohkan
kegiatan
ekonomi
konsumsi,
distribusi,
produksi
1.5.5. Menentukan
kegiatan
ekonomi yang
dilakukan
masyarakat
tertentu
C2
C3
B.Kegiatan ekonomi di
Indonesia
1.5.6. Menunjukkan
contoh barang produksi
dalam negeri
1.5.7. Menyebutkan tata
cara Berpendapat
tentang cara menghargai
barang produksi dalam
negeri
C2
C1
C. Menghargai barang-
barang produksi dalam
negeri
3.5 Validitas Dan Reabilitas
3.5.1. Uji Validitas Tes
Page 11
59
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan
suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur
apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006:168).
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik
korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2006:170).
Rumus korelasi product moment dengan angka kasar.
𝑟𝑥𝑦 =𝑛 ∑ 𝑥𝑦−(∑ 𝑥) (∑ 𝑦)
{∑ 𝑥2− {∑ 𝑥2 )} {𝑛 ∑ 𝑦2 − {∑ 𝑦2)}
Keterangan:
rxy =koefisien korelasi pearson
x = variabel bebas
y = variabel terikat
n = jumlah data
Sebelum instrumen tes formatif (siklus 1 dan siklus II) diberikan, maka
sebelumnya perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen tes
formatif (siklus 1 dan siklus II) dilakukan pada 14 siswa kelas 5 di SDN
Genengmulyo 02 Pati pada semester 1 tahun 2015/2016, setelah selesai uji coba
instrumen tes formatif dan didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat
dilakukan penghitungan uji validitas instrumen hasil
Tabel 3.5
Hasil uji validitas soal evaluasi siklus 1
Butir
soal
Daya
pembeda
Tingkat
kesukaran
Sign.korelasi
1 50 Mudah Signifikan
2 70 Sedang Signifikan
3 50 Sedang Signifikan
4 50 Mudah Sangat signifikan
5 75 Sedang Sangat signifikan
6 25 Sedang signifikan
7 75 Sedang signifikan
8 75 Sedang signifikan
9 50 Sedang signifikan
10 25 Sedang signifikan
11 50 Mudah signifikan
12 100 Sedang Sangat signifikan
Page 12
60
13 50 Sedang signifikan
14 75 Sedang Sangat signifikan
15 50 Sedang signifikan
Dari 15 item soal evaluasi siklus 1, setelah dilakukan penghitungan uji
validitas dengan bantuan Ana Test diperoleh hasil item soal yang valid sebanyak
15 item soal, dengan tingkat kesukaran soal sedang 13 item soal dan mudah 2
item soal, daya pembedaberkisar antara 25 % s/d 100 % sehingga semua item soal
yang dibuat dinyatakan valid 100% .
Tabel 3.6
Hasil uji Validitas soal evaluasi siklus 2
Butir
soal
Daya
pembeda
Tingkat
kesukaran
Sign.korelasi
1 100 Sedang Sangat signifikan
2 100 Sedang Sangat signifikan
3 100 Sedang Sangat signifikan
4 100 Sedang Sangat signifikan
5 Sedang Signifikan
6 25 Sangat mudah Signifikan
7 50 Sedang Signifikan
8 50 Sedang Signifikan
9 75 Sedang Signifikan
10 50 Mudah Sangat Signifikan
11 25 Mudah Signifikan
12 100 Sedang Signifikan
13 50 Sedang Signifikan
14 75 Sedang Sangat Signifikan
15 100 Sedang Sangat Signifikan
Dari 15 item soal evaluasi siklus 2, setelah dilakukan penghitungan uji
validitas dengan bantuan Ana Test diperoleh hasil item soal yang valid sebanyak
15 item soal, dengan tingkat kesukaran soal sedang 12 item soal , mudah 2 item
soal dan sangat mudah 1 item soal, daya pembeda berkisar antara 25% s/d 100 %
sehingga semua item soal yang dibuat dinyatakan valid 100% .
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan Ana Test. Kriteria
validitas intrumen menurut Azwar dalam Wardani (2010:35) menyatakan bahwa
suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected item to
total correlation ≥ 0,20
Page 13
61
3.5.2. Uji Reliabilitas Tes
Menurut Sudjana (2011:16), reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau
keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat
penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Uji
reliabilitas tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi angket untuk tes
formatif (siklus 1 dan siklus 2). Untuk menentukan koefisien reliabilitas angket
menggunakan rumus K R.20. Rumus reliabilitas dengan KR.20 (Sugiyono.
2006:278) adalah:
Keterangan:
k = jumlah item dalam instrumen
pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1
q1 = 1- pi
𝑆𝑡𝑧 = varians total
Uji reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan Ana test
dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman
yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Wardani (2010:35) sebagai
berikut:
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan Ana Test. Untuk
penghitungan reliabilitas instrumen tes formatif siklus 1 mendapatkan hasil
penghitungan reliabilitas sebesar 0,82 dengan kategori reliabilitas bagus. Berikut
ini adalah tabel hasil uji reliabilitas soal menggunakan ana test pada evaluasi
siklus 1
Page 14
62
Tabel 3.7
Tabel uji reliabilitas siklus1
No subyek Skor ganjil Skor genap Skor total
1 4 4 8
2 2 4 6
3 4 4 8
4 5 4 9
5 7 7 14
6 5 2 7
7 7 6 13
8 1 2 3
9 7 5 12
10 5 5 10
11 2 0 2
12 3 5 8
13 7 4 11
14 7 7 14
Rata rata 8.93
Simpang baku 3,73
Korelasi XY 0,69
Reliabilitas Test 0,82
Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes formatif siklus
1 dapat digunakan untuk penelitian.
Penghitungan reliabilitas instrumen pada tes formatif siklus 2 mendapatkan
hasil penghitungan reliabilitas sebesar 0,90 dengan kategori reliabilitas
memuaskan, berikut adalah tabel hasil uji reliabilitas soal evaluasi mandiri pada
siklus 2
Page 15
63
Tabel 3.8
Tabel uji reliabilitas siklus1
No subyek Skor ganjil Skor genap Skor total
1 8 7 15
2 8 6 14
3 7 7 14
4 5 7 12
5 6 6 12
6 4 5 9
7 4 4 8
8 3 5 8
9 3 4 7
10 4 3 7
11 5 2 7
12 3 3 6
13 3 2 5
14 2 2 4
Rata rata 8.53
Simpang baku 4,19
Korelasi XY 0,81
Reliabilitas Test 0,90
Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka instrumen tes tes formatif
siklus 2 dapat digunakan untuk penelitian.
3.6 Indikator Kinerja
Keberhasilan pembelajaran, mengandung makna ketuntasan dalam belajar
dan ketuntasan dalam proses pembelajaran. Artinya belajar tuntas adalah
tercapainya kompetensi yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap, atau nilai
yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Fungsi ketuntasan
belajar adalah memastikan semua peserta didik menguasai kompetensi yang
diharapkan dalam suatu materi ajar sebelum pindah kemateri ajar selanjutnya.
Patokan ketuntasan belajar mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta indikator yang terdapat dalam kurikulum. Sedangkan ketuntasan dalam
pembelajaran berkaitan dengan standar pelaksanaannya yang melibatkan
komponen guru dan siswa. Dengan demikian pemahaman terhadap kriteria
Page 16
64
keberhasilan belajar, standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator
yang terdapat dalam kurikulum penting dipahami oleh guru.
Kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat pencapaian prestasi
belajar yang mengacu pada kompetensi dasar dan standar kompetensi yang
ditetapkan yang mencirikan penguasaan konsep atau ketrampilan yang dapat
diamati dan diukur. Sedangkan indikator adalah acuan penilaian untuk
menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai kompetensi. Untuk
mengumpulkan informasi apakah suatu indikator telah tampil pada siswa,
dilakukan penilaian sewaktu pembelajaran berlangsung atau sesudahnya.
Sebuah indikator dapat dijaring dengan beberapa soal/tugas. Selain itu,
sebuah tugas dapat dirancang untuk menjaring informasi tentang ketercapaian
beberapa indikator. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator yang telah
ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% - 100%. Kriteria
ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 75%. Namun sekolah dapat
menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, tetapi dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria
ketuntasan minimal dibawah ≥ 75. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi
sekolah, seperti kemampuan peserta didik dan guru serta ketersediaan prasarana
dan sarana.
3.7 Analisis Data
3.7.1. Teknik Kuantitatif
Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif berupa
hasil tes dari data pelaksanaan pada siklus I dan siklus II. Nilai yang diperoleh
siswa dari tiap-tiap siklus dijumlah untuk dicari rata-rata, ketuntasan KKM, dan
daya serap. Hasil penghitungan masing-masing siklus kemudian dibandingkan.
Melalui penghitungan itu akan diketahui peningkatan kompetensi siswa.
Keberhasilan penelitian ini mencapai peningkatan jika hasil tes belajar siswa
mencapai KKM 75 atau diatas 75.
Untuk memperoleh data hasil belajar siswa dianalisa dengan rumus:
Keterangan :
Na = n
× 100 N
Page 17
65
Na = Nilai akhir
n = Nilai yang diperoleh
N = Nilai maksimal
Untuk memperoleh data nilai rata-rata dianalisa dengan rumus:
Keterangan :
x = Nilai rata-rata
∑x = Jumlah semua nilai siswa
∑N = Jumlah siswa
Sedangkan untuk memperoleh data ketuntasan belajar dianalisa dengan rumus:
Keterangan :
p = ketuntasan belajar
∑t = Jumlah siswa yang tuntas belajar
∑n = Jumlah siswa
3.7.2Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang
diperoleh dari hasil pengamatan sikap/ perilaku guru dan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Hasil analisis pengamatan sikap atau perilaku siswa
dengan penerapan Pendekatan Quantum Teaching dan Learning dengan media
flashcard dalam pembelajaran, sehingga diketahui keefektifan penggunaan
Pendekatan quantum teachingdan learning dengan media flashcard dalam
pembelajaran.
Data aktivitas belajar guru dan siswa di analisa dengan memberikan angka
pada skala yang tampak. Adapun pedoman penskorannya sebagai berikut: (5) =
sangat baik; (4) = baik; (3) = cukup (2) = kurang; (1) = sangat kurang. Dapat
dianalisa dengan rumus:
Persentase aktifitas = Aspek yang muncul
× 100% Jumlah skor maksimal
x = ∑x
× 100 ∑N
p = ∑t
× 100% ∑n
Page 18
66
Hasil perhitungan disesuaikan dengan tabel kriteria ketuntasan persentase
seperti tabel berikut:
Tabel 3.7
Klasifikasi kategori nilai untuk lembar observasi guru dan siswa
Skala Penilaian Kategori
4,1 – 5 Sangat baik
3,1 – 4 Baik
2,1 – 3 Cukup
1,1 – 2 Kurang
0 – 1 Sangat kurang