-
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Tempat penelitian adalah SDN 01 Tanggel Kecamatan
Randublatung,
Kabupaten Blora. SDN 01 Tanggel memiliki 6 kelas yang tersebar
dari kelas 1-6.
Setiap kelas rata-rata memiliki siswa antara 20-30 siswa.
Penelitian dilakukan
pada mata pelajaran IPS, semester II tahun pelajaran
2015-2016.
SDN 01 Tanggel terletak di Desa Tanggel, Kecamatan
Randublatung,
Kabupaten Blora. Suasana SDN 01 Tanggel masih asri karena
terletak di sebuah
desa. Siswa memiliki tempat yang cukup untuk dapat belajar dan
bermain di
halaman sekolah yang cukup luas. Di samping sekolah terdapat
lapangan sepak
bola dan Kantor Kelurahan. Keadaan ini menjadi keuntungan SDN 01
Tanggel
untuk dapat ikut mempergunakan lapangan dan memudahkan hubungan
dengan
pihak Kelurahan.
Tenaga pengajar dan karyawan yang dimiliki SDN 01 Tanggel
sudah
memadahi, terlihat bahwa SDN 01 Tanggel memiliki 1 Kepala
Sekolah, 6 guru
kelas yang tersebar dari kelas 1 sampai kelas 6, guru agama
islam, guru olah raga,
pegawai perpustakaan, staf TU, dan penjaga sekolah. Semua
memiliki peran dan
ambil bagian dalam tugasnya masing-masing sebagai guru maupun
karyawan.
Dari beberapa guru, sudah ada 6 guru yang PNS, 3 guru tetap dan
yang lain
sebagai guru tidak tetap. Walaupun masih banyak guru tidak
tetap, SDN 01
Tanggel masih memperhatikan kesejahteraan guru dengan memberi
gaji sesuai
dengan standar yang disepakati daerah.
-
37
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik subjek pennelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN 01
Tanggel
Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora yang berjumlah 24 siswa
dengan
jumlah siswa laki-laki sebanyak 11 siswa, sedangkan siswa
perempuan sebanyak
13 siswa. Semua siswa dalam kondisi normal, tidak ada yang
memiliki riwayat
penyakit berbahaya. Siswa kelas 5 berasal dari latar belakang
yang berbeda-
beda.Semua anak bersuku Jawa dan asli orang Randublatung, yang
membedakan
dalam perilaku adalah didikan orang tua dan latar belakang
ekonomi keluarga.
Sebagian besar siswa kelas 5 adalah anak dari petani. Kebanyakan
orang tua siswa
menyerahkan pendidikan anaknya secara penuh kepada sekolah,
karena mereka
kurang memperhatikan pendidikan anaknya. Disini yang menjadi
sampel adalah
seluruh siswa kelas 5 yang berjumlah 24 siswa. Penelitian
dilaksanakan
bekerjasama dengan guru kelas dan mengajar sebanyak 4 kali dalam
dua siklus
dengan menyesuaikan jadwal belajar di SDN 01 Tanggel kabupaten
Blora.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
seseorang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2010: 38-39).
Macam-macam variabel menurut hubungan antara satu variabel
dengan variabel
yang lain, maka macam variabel yang digunakan peneliti ini,
yaitu:
3.2.1.1 Variabel bebas (x)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (x) adalah
Metode Problem
Solving.
3.2.1.2 Variabel terikat (y)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (y) adalah
hasil belajar IPS.
-
38
3.2.2 Definisi Operasional
3.2.2.1 Metode Problem Solving
Metode Problem solving (metode pemecahan masalah) adalah
cara
menyampaikan pembelajaran dengan memberikan permasalahan kepada
siswa
untuk dapat dipecahkan sendiri. Siswa tidak semata-mata diberi
pengetahuan,
namun mereka mencari tahu sendiri pengetahuan itu dengan
berbagai cara
pemecahan masalah. Langkah yang digunakan dalam pembelajaran
problem
solving adalah merumuskan masalah, menelaah masalah, merumuskan
hipotesis,
menguji hipotesis, menarik kesimpulan, dan membuat laporan.
3.2.2.2 Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa
setelah dia memperoleh pengetahuan baru. Perubahan ini
dikategorikan sebagai
perubahan yang menyangkut aspek kognitif. Aspek kognitif dapat
diukur dengan
memberikan penilaian sebelum dan sesudah kegiatan belajar.
Pengertian hasil
belajar seperti yang diuraikan tadi dipertegas oleh Nawawi dalam
Ahmad Susanto
(2013: 5) bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan
dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu.
-
39
3.3 Prosedur Penelitian / Rencana Tindakan
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang
menggunakan
meodel spiral dari Kemmis dan MC. Taggart. Penelitian ini akan
menggunakan 2
siklus, setiap siklus akan ada 4 tahap yaitu: tahap perencanaan,
tindakan,
pengamatan dan refleksi. Model tersebut digambarkan sebagai
berikut:
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Gambar 2. Siklus penelitian tindakan kelas (Wijaya Kusumah &
Dedi
Dwitagama 2010:21).
3.3.1 Siklus 1
3.3.1.1 Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan pada siklus I antara lain terdiri atas:
a. Merancang rencana pembelajaran siklus I.
b. Pembuatan alat peraga berupa permainan KAMU (kartu ilmu dan
amplopnya)
c. Pembuatan lembar kerja siswa untuk menilai hasil belajarnya
bersama
kelompok.
d. Pembuatan lembar observasi guru dan siswa yang akan digunakan
untuk
mengobservasi/mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas pada
mata
-
40
pelajaran IPS dengan penggunaan metode problem solving melalui
permainan
KAMU.
3.3.1.2 Pelaksappnaan Tindakan dan Observasi
a. Pertemuan Pertama
Tabel 5
Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama
Kegiatan Diskripsi Kegiatan
Aloka
si
waktu
Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.
2. Siswa dan guru berdoa bersama.
3. Guru melakukan absensi dan menanyakan
kabar siswa.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5
menit
Kegiatan inti
1. Guru melakukan apersepsi.
2. Guru mengingatkan materi lalu.
3. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan
hal yang belum diketahuinya.
4. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan
meminta 1 orang sebagai ketua kelompoknya.
5. Guru menjelaskan aturan permainan KAMU
dan langkah pembelajaran dengan metode
problem solving.
6. Guru membagikan lembar kerja kelompok.
Fase1
7. Siswa melakukan permainan KAMU dipandu
oleh guru. Kelompok mengikuti aturan main
KAMU hingga KAMU yang tersedia selesai
75
menit
-
41
dikerjakan. Materi ajar berupa usaha-usaha
yang dilakukan dalam memperoleh
kemerdekaan, serta pentingnya merumuskan
dasar Negara sebelum memproklamasikan
kemerdekaan.
Fase2
8. Siswa mencari sebab akibat dari badan usaha
persiapan kemerdekaan.
9. Siswa mencari informasi tentang badan usaha
persiapan kemerdekaan.
Fase 3
10. Siswa membuat hipotesa jawaban.
Fase 4
11. Siswa menguji hipotesa.
12. Siswa mencari jawaban dari pengujian
hipotesa dan membuat kesimpulan berupa
laporan hasil diskusi. Hasil diskusi dituangkan
dalam bentuk tulisan, gambar, atau diagram
sesuai dengan perintah yang terdapat dalam
kartu.
13. Setelah permainan selesai, setiap kelompok
diminta maju untuk mempresentasikan hasil
kerja yang telah diselesaikan pada lembar
kerja.
14. Kelompok yang belum mendapat giliran maju,
mengoreksi hasil kerjanya sehingga
memperoleh jawaban yang benar.
Fase 5
15. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang
belum mengerti tentang pelajaran hari ini
untuk bertanya.
-
42
16. Siswa dan guru membuat kesimpulan tentang
pelajaran.
Kegiatan
Penutup Fase 5
1. Siswa membuat kesan pembelajaran.
2. Evaluasi.
3. Refleksi dan pesan moral.
25
menit
Observasi atau pengamatan dilakukan saat PBM berlangung
dalam
pembelajaran IPS. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti
saat guru kelas
5 melaksanakan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk
mengetahui jalannya
kegiatan pembelajaran dan digunakan untuk pedoman pelaksanaan
perbaikan pada
tahap berikutnya.
b. Pertemuan kedua
Tabel 6
Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Kedua
Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi
waktu
Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.
2. Siswa dan guru berdoa bersama.
3. Guru melakukan absensi dan menanyakan kabar
siswa.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5 menit
Kegiataninti
1. Guru melakukan apersepsi.
2. Guru mengingatkan materi lalu.
3. Guru menjelaskan tentang beberapa tokoh
75
menit
-
43
pejuang kemerdekaan dalam mempersiapkan
kemerdekaan.
4. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan
meminta 1 orang sebagai ketua kelompoknya.
5. Guru membagikan lembar kerja kelompok.
Fase 1
6. Siswa melakukan permainan KAMU dipandu
oleh guru. Kelompok mengikuti aturan main
KAMU hingga KAMU yang tersedia selesai
dikerjakan. Materi ajar berupa potongan kertas
puzzle bergambar tokoh dalam mempersiapkan
kemerdekaan. Setiap kelompok diminta
menyusun potongan kertas agar menjadi gamar
yang utuh, kemudian memberikan informasi
penting tentang tokoh tersebut.
Fase 2
7. Siswa mencari sebab mengapa tokoh tersebut
dapat menjadi seorang Pahlawan.
8. Siswa mencari informasi tentang gambar
pahlawan tersebut.
Fase 3
9. Siswa membuat hipotesa jawaban.
Fase 4
10. Siswa menguji hipotesa.
11. Siswa membuat jawaban dari pengujian
hipotesa.
12. Setelah permainan selesai, setiap kelompok
diminta maju untuk mempresentasikan hasil
kerja yang telah diselesaikan pada lembar
kerja.
13. Kelompok yang belum mendapat giliran maju,
-
44
mengoreksi hasil kerjanya sehingga
memperoleh jawaban yang benar.
Fase 5
14. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang
belum mengerti untuk bertanya.
15. Siswa dan guru membuat kesimpulan.
Kegiatan
Penutup
Fase 6
1. Siswa membuat kesan kegitan.
2. Evaluasi.
3. Refleksi dan pesan moral
25
menit
Observasi atau pengamatan dilakukan saat PBM berlangung
dalam
pembelajaran IPS. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti
saat guru kelas
5 melaksanakan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk
mengetahui jalannya
kegiatan pembelajaran dan digunakan untuk pedoman pelaksanaan
perbaikan pada
tahap berikutnya.
-
45
c. Pertemuan Ketiga
Tabel 7
Tahap Pelaksanaan Tindakan Pertemuan Ketiga
Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi
waktu
Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.
2. Siswa dan guru berdoa bersama.
3. Guru melakukan absensi dan menanyakan
kabar siswa.
5 menit
Kegiataninti 1. Guru melakukan apersepsi.
2. Guru mengingatkan materi lalu.
3. Guru melakukan evaluasi
denganmemberikan soal evaluasi.
4. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara
individu.
75 menit
Kegiatan
Penutup
1. Siswa membuat kesan kegitan.
2. Refleksi dan pesan moral.
25 menit
3.3.1.3 Refleksi
Refleksi yaitu dengan melakukan penelitian dan pengkajian
terhadap hasil
evaluasi yang telah dilaksanakan pada siklus I. Apabila terdapat
kekurangan
dalam penyampaian materi, penguasaan alat peraga, dan
ketidaktuntasan nilai
siswa, maka akan dilakukan siklus II. Siklus II berfungsi untuk
memperbaiki
pembejalaran pada siklus I dan memppertahankan kelebihan dari
siklus I.
-
46
3.3.2 Siklus II
3.3.2.1 Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan pada siklus I antara lain terdiri atas:
a. Memperbaiki dan menyempurnakan model pembelajaran problem
solving yang
didasarkan pada hasil refleksi siklus I.
b. Menyempurnakan RPP yang akan dijadikan sebagai scenario
pembelajaran.
c. Membuat KAMU (kartu ilmu) dengan materi ajar yang baru.
3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
a. Pertemuan pertama
Tabel 8
Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama
Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi
waktu
Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.
2. Siswa dan guru berdoa bersama.
3. Guru melakukan absensi dan menanyakan
kabar siswa.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5 menit
Kegiatan inti
1. Guru melakukan apersepsi.
2. Siswa menanyakan hal yang belum
diketahuinya.
3. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.
4. Guru membagikan lembar kerja kelompok.
Fase 1
5. Siswa melakukan permainan KAMU yang
berisi pertanyaan tentang 10 tokoh pahlawan,
75 menit
-
47
soal diskusi tentang jasa dan peran tokoh
pahlawan.
Fase 2
6. Siswa mencari sebab permasalahan dalam
kartu.
7. Siswa mencari informasi tentang soal yang
tersedia di kartu.
Fase 3
8. Siswa membuat hipotesa jawaban.
Fase 4
9. Siswa menguji hipotesa.
10. Menentukan hasil dari pengujian hipotesa.
11. Setelah permainan selesai, setiap kelompok
diminta maju untuk mempresentasikan hasil
kerja yang telah diselesaikan pada lembar
kerja.
12. Kelompok yang belum mendapat giliran
maju, mengoreksi hasil kerjanya sehingga
memperoleh jawaban yang benar.
Fase 5
13. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang
belum mengerti untuk bertanya.
14. Siswa dan guru membuat kesimpulan.
Kegiatan
Penutup
Fase 6
1. Siswa membuat kesan.
2. Evaluasi.
3. Refleksi dan pesan moral
25 menit
Observasi atau pengamatan dilakukan saat PBM berlangung
dalam
pembelajaran IPS. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti
saat guru kelas
5 saat melaksanakan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk
mengetahui
-
48
jalannya kegiatan pembelajaran dan digunakan untuk pedoman
pelaksanaan
perbaikan pada tahap berikutnya.
a. Pertemuan kedua
Tabel 9
Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Kedua
Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi
waktu
Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.
2. Siswa dan guru berdoa bersama.
3. Guru melakukan absensi dan menanyakan
kabar siswa.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5 menit
Kegiatan inti
1. Guru melakukan apersepsi dengan melafalkan
teks Proklamasi bersama dengan siswa.
2. Guru melakukan tanya jawab secara acak
tentang bagaimana jalannya proses pembuatan
teks proklamasi.
3. Siswa menanyakan hal yang belum
diketahuinya.
4. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
dan meminta 1 orang sebagai ketua
kelompoknya.
5. Guru membagikan lembar kerja kelompok.
Fase 1
6. Siswa melakukan permainan KAMU dipandu
oleh guru. Kelompok mengikuti aturan main
KAMU hingga KAMU yang tersedia selesai
dikerjakan. KAMU berisi pertanyaan tentang
75 menit
-
49
apa saja yang dapat kita lakukan untuk
menghargai jasa para pehlawan.
Fase 2
7. Siswa mencari sebab mengapa kita harus
menghargai jasa para pahlawan.
8. Siswa mencari informasi tentang cara
menghargai jasa para pahlawan.
Fase 3
9. Siswa membuat hipotesa jawaban.
Fase 4
10. Siswa menguji hipotesa.
11. Menentukan hasil dari pengujian hipotesa.
12. Setelah permainan selesai, setiap kelompok
diminta maju untuk mempresentasikan hasil
kerja yang telah diselesaikan pada lembar
kerja.
13. Kelompok yang belum mendapat giliran
maju, mengoreksi hasil kerjanya sehingga
memperoleh jawaban yang benar.
Fase 5
14. Guru memberi kesempatan bagi siswa yang
belum mengerti untuk bertanya.
15. Siswa dan guru membuat kesimpulan
Kegiatan
Penutup
Fase 6
1. Siswa membuat kesan.
2. Evaluasi.
3. Refleksi dan pesan moral
25 menit
Observasi atau pengamatan dilakukan saat PBM berlangung
dalam
pembelajaran IPS. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti
saat guru kelas
-
50
5 saat melaksanakan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk
mengetahui
jalannya kegiatan pembelajaran dan digunakan untuk pedoman
pelaksanaan
perbaikan pada tahap berikutnya.
c. Pertemuan Ketiga
Tabel 10
Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Ketiga
Kegiatan Diskripsi KegiatanAlokasi
waktu
Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan salam.
2. Siswa dan guru berdoa bersama.
3. Guru melakukan absensi dan menanyakan kabar
siswa.
5 menit
Kegiataninti 1. Guru melakukan apersepsi.
2. Guru mengingatkan materi lalu.
3. Guru melakukan evaluasi dengan memberikan
soal evaluasi.
4. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara
individu.
75
menit
Kegiatan
Penutup
1. Siswa membuat kesan kegitan.
2. Refleksi dan pesan moral.
25
menit
3.3.2.3 Refleksi
Setelah siklus II selesai, maka diadakan analisis semua data
yang diperoleh
melalui proses observasi dan evaluasi. Penulis merekap
kekurangan dan kelebihan
apa yang diperoleh saat guru kelas melakukan proses belajar
mengajar dengan
mengunakan metode problem solving yang berbantuan media
permainan KAMU.
Kekurangan dan kelebihan itu dilihat dari segi penyampaian
materi ajar,
-
51
penggunaan alat peraga serta hasil belajar siswa.Siswa yang
mendapat nilai di atas
KKM atau dikatakan tuntas, yaitu ≥66. Apabila hasil evaluasi
pada siklus ini
menunjukkan bahwa indikator kinerja telah tercapai, maka dapat
disimpulkan
bahwa hasil belajar dengan metode problem solving berbantuan
permainan
KAMU dalam mata pelajaran IPS kelas 5 SDN 01 Tanggel meningkat
dan
langkah-langkah penerapan metode problem solving berbantuan
permainan
KAMU terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1.1 Tes
Wijaya Kusuma & Dedi Dwitagama (2010:78) mengatakan bahwa
“Tes
adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada
seseorang dengan
maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan
penetapan skor
angka”. Tes dalam penelitian ini yaitu menggunakan soal pilihan
ganda yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa kelas 5
semester 2 dengan
menggunakan model problem solving dan media permainan KAMU
(kartu ilmu).
3.4.1.2 Observasi
Sutrisno Hadi (dalam sugiyono 2012:145) mengemukakan bahwa
“Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai
proses biologis dan psikologis”. Dalam penelitian ini observasi
dilakukan di SDN
01 Tanggel. Observasi akan dilakukan oleh penulis/peneliti saat
pembelajaran
menggunakan metode problem solving berbantu permainan KAMU
berlangsung.
3.4.1.3 Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi dan data yang
lebih
lengkap yaitu berupa foto, data yang dimaksud disini yaitu: data
tentang siswa,
-
52
guru, media dan alat peraga yang digunakan pada saat proses
pembelajaran
berlangsung.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
untuk
mengetahui hasil belajar siswa kelas 5 dalam pelajaran IPS
adalah soal tes tertulis
dalam bentuk pilihan ganda. Sedangkan untuk instrumen non tes
berupa penilaian
menggunakan lembar observasi aktivitas guru, dan aktivitas
siswa.
3.4.2.1 Soal Test
Kisi-kisi instrumen tes untuk mengukur hasil belajar IPS
disusun
berdasarkan SK dan KD yang telah ditentukan. Adapun kisi-kisi
instrumen tes
untuk mengukur hasil belajar IPS dapat dilihat pada tabel
berikut:
-
53
Tabel 11
Kisi-Kisi Instrumen Butir Soal IPS Kelas 5
Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015
StandarKompetensi
Kompetensi Dasar IndikatorNomerItem
Ujivaliditas
ValidTidakValid
2. Menghargaiperanan tokohpejuang
danmasyarakatdalammempersiapkandanmempertahankankemerdekaanIndonesia.
2.2 Menghargaijasa dan peranantokoh
perjuangandalammempersiapkankemerdekaanIndonesia.
· Menyebutkanbeberapa usahadalam
rangkamempersiapkankemerdekaanIndonesia
1, 2, 3,4, 5, 12,13, 20
1, 3, 4,5, 12,13, 20
2
· Menjelaskanperlunyaperumusan dasarnegara
sebelumkemerdekaan.
6, 7, 16,17, 18,19, 26,
27
7, 17,18, 26,
27
6, 16,19
· Mengidentifikasibeberapa
tokohdalammempersiapkankemerdekaan.
8, 9, 10,11, 14,15, 21,22, 23,24, 25,28, 29,
30
9, 10,11, 14,22, 24,25, 28,
30
8, 15,21, 23,
29
2.3 Menghargaijasa dan peranantokoh
perjuangandalammemproklamasikankemerdekaanIndonesia.
· Menyebutkantokoh dalammemproklamasikankemerdekaan.
1, 2, 4,6, 11,12, 14,16, 18,23, 24
2, 4,11, 14,18, 24
1, 6,12, 16,
23
· Menyebutkanjasa dan peranantokoh
dalammemproklamasikankemerdekaanIndonesia.
3, 5, 7,8, 9, 10,13, 15,17, 19,20, 21,
22
3, 5, 7,9, 10,13, 17,19, 20,
21
8, 15,22
· Menyebutkansikap menghargaijasa para
tokohdalammempersiapkankemerdekaan.
25, 26,27, 28,29, 30
25, 26,27, 28,
30
29
-
54
Berdasarkan tabel 11 di atas, dalam kolom Kompetensi Dasar
2.2
Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam
mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia terdapat 21 soal yang valid yaitu 1, 3, 4,
5, 7, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 17, 18, 20, 22, 24, 25, 26, 27, 28, dan 30. Hasil
perhitungan ini
terdapat pada kolom Corrected Item Total Coreliation yang
nilainya lebih dari
0,388. Dari 21 soal yang valid hanya 20 soal dengan tingkat
kesukaran tertinggi
yang akan digunakan sebagai soal evaluasi.
Berdasarkan tabel 11 di atas, dalam kolom Kompetensi Dasar
2.3
Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuangan dalam
memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia terdapat 21 soal yang valid yaitu 1, 3, 4,
5, 7, 9, 10, 11,
13, 14, 17, 18, 20, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 28, dan 30.
Hasil perhitungan ini
terdapat pada kolom Corrected Item Total Coreliation yang
nilainya lebih dari
0,388. Dari 21 soal yang valid hanya 20 soal dengan tingkat
kesukaran tertinggi
yang akan digunakan sebagai soal evaluasi.
3.4.2.2 Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi
perilaku guru dan siswa ketika pembelajaran IPS berlangsung.
Hasil observasi ini
berfungsi untuk menilai apakah perilaku guru dan siswa sudah
sesuai RPP dengan
urutan sintaks metode problem solving berbantuan media permainan
KAMU yang
sesuai dengan standar proses. Adapun kisi-kisi lembar observasi
perilaku guru
dan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
-
55
Tabel 12
Lembar Observasi Kinerja Guru
No Aspek yang DiamatiKeterangan
Ya Tidak
1 Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa bersama.
2 Guru melakukan absensi siswa.
3 Guru melakukan apersepsi dan motivasi.
4 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa dan menyiapkan
alat peraga.
5 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.
6 Guru mengingatkan materi sebelumnya dan mengaitkan
dengan materi yang akan diajarkan.
7 Guru membagi siswa dalam 6 kelompok.
8 Guru memfasilitasi siswa untuk merumuskan masalah.
9 Guru memfasilitasi siswa untuk mencari informasi.
10 Guru memfasilitasi siswa untuk menentukan
hipotesajawaban.
11 Guru memfasilitasi siswa untuk menguji hipotesa jawaban.
12 Guru memfasilitasi siswa untuk menarik kesimpulan
daripengujian hipotesa.
13 Guru memfasilitasi siswa untuk mengevaluasi
hasilkerjanya.
14 Guru membimbing siswa untuk melakukan
kegiatanpembelajaran.
15 Guru memfasilitasi siswa dalam presentasi kelompok.
16 Guru memberi kesempatan siswa yang belum mengertiuntuk
bertanya.
17 Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.
18 Melakukan tindak lanjut (PR, evaluasi)
19 Melakukan refleksi, dan memberikan pesan moral.
20 Menyampaikan salam penutup.
-
56
Tabel 13Lembar Observasi Respon Siswa
No Aspek yang DiamatiKeterangan
Ya Tidak
1 Siswa memberi salam dan berdoa bersama.
2 Siswa mempersiapkan buku dan alat tulisnya.
3 Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan
tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pembelajaran.
4 Siswa bersedia bekerjasama dalam
kelompoknya.
5 Siswa mampu menjalin kerjasama di dalam
kelompok.
6 Siswa mampu mencari sebab akibat
terjadinya suatu peristiwa sejarah.
7 Siswa mampu mengumpulkan informasi-
informasi dan membuat hipotesa jawaban.
8 Siswa mampu menguji hipotesa.
9 Siswa mampu menemukan jawaban dari
pengujian hipotesa.
10 Siswa mampu membuat laporan terhadap
hasil kerjanya.
11 Siswa berani mempresentasikan jawabannya.
12 Siswa mampu membuat kesimpulan.
13 Siswa percaya diri mengerjakan soal evaluasi
yang diberikan guru.
-
57
3.4.3 Validitas dan Reliabilitas
3.4.3.1 Uji Validitas Tes
Menurut Sugiyono (2009), validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan suatu instrument. Uji
validitas instrumen
dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item
soal yang
nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah
pembelajaran dengan
menggunakan metode problem solving berbantuan permainan KAMU.
Suatu soal
dapat dikatakan valid atau tidak valid itu tergantung pada mampu
tidaknya alat
ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan
tepat. Uji
validitas dilakukan pada siswa kelas 6 SDN 01 Tanggel dengan
peserta tes
sebanyak 21 siswa, dengan jumlah responden (N) = 21, maka nilai
rtabel = 0,388
dengan taraf signifikasi 5% (Purwanto 2014:219). Untuk
menghitung nilai
corrected item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS
versi 16.0. Berikut
ini merupakan uji validitas siklus I dan siklus II yang
dilakukan dikelas 6 SDN 01
Tanggel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut
Setelah melakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uji
kesukaran soal.
Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta
didik yang
menjawab betul suatu butir soal (Slameto dalam Wardani 2012).
Semakin besar
tingkat kesukaran, berarti soal itu semakin mudah, demikian juga
sebaliknya
semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu semakin
sukar.
Tingkat kesukaran soal pada tingkat kemampuan tertentu yang
biasanya
dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P)
dapat dihitung
dengan rumus:
Di mana:
P = Indeks kesukaran
B = jumlah peserta didik yang menjawab betul
N = Jumlah seluruh peserta didik
=
-
58
Untuk mengukur nilai tingkat kesukaran (TK) suatu soal, item
instrumen
merentang antara 0 sampai 1. Nilai 0 digunakan apabila siswa
menjawab salah,
sementara siswa yang menjawab benar diberi nilai 1. Berikut
merupakan
pembagian kategori tingkat kesukaran menurut Purwanto
(2013:101).
Tabel 14
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Siklus 1 Siklus II
0,00 – 0,32 Sukar 18 12, 17
0,33 – 0,66 Sedang
1, 2, 4, 5, 6,
8, 12, 14, 17,
19, 20
2, 4, 5, 6,
8, 11, 13,
14, 16, 18,
19
0,67 – 1,00 Mudah
3, 7, 9, 10,
11, 13, 15,
16,
1, 3, 7, 10,
15, 20
3.4.3.2 Uji Reliabilitas Tes
Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan
hasil
pengukuran yang konstan dan ajeg (Wardani, dkk 2010:344). Uji
reliabilitas
dilakukan menggunakan SPSS versi 16.0. Sebagai perkiraan
koefisien reliabilitas
berdasarkan nilai alfa dapat diinterpertasikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 15
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interprettasi
1 0,80-1,00 Sangat reliable
2
-
59
Tabel 16Reliabilitas Soal Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.879 30
Dari pengujian reliabititas di atas, diketahui bahwa alpha
0,879.
Berdasarkan kategori reliabilitas, maka dapat dikatakan bahwa
reliabilitas data
berada pada kategori sangat reliabel.
Tabel 17Reliabilitas Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.891 30
Dari pengujian reliabititas di atas, diketahui bahwa alpha
0,891.
Berdasarkan kategori reliabilitas, maka dapat dikatakan bahwa
reliabilitas data
berada pada kategori sangat reliabel.
3.5 Indikator Kinerja
Sebagai tolak ukur untuk memudahkan pemantauan, analisis,
dan
pengambilan kesimpulan terhadap keberhasilan tindakan yang
dilakukan adalah
ditentukan kriteria keberhasilan dalam penelitian ini 80 % siswa
tuntas sesuai
dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar ≥ 66 yang
dapat dilihat
dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar.
3.6 Analisis Data
Data yang didapat dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
yaitu skor
hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I dan
siklus II. Data tersebut
-
60
diolah dengan menganalisis ketuntasan hasil belajar IPS siswa.
Kriteria ketuntasan
minimal di SDN 01 Tanggel untuk mata pelajaran IPS di kelas 5
adalah ≥ 66. Jadi
siswa dikatakan tuntas apabila nilainya ≥ 66. Setelah itu data
diolah dan dianalisis
secara komparatif untuk melihat adanya perbedaan dan peningkatan
hasil belajar
IPS siswa. Selain hasil belajar, analisis data komparatif juga
menganalisis hasil
observasi guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung.