29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri 6 Depok Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Semester II Tahun 2012/2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 terdiri dari 24 anak terdiri dari 12 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Karakteristik siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua siswa ada yang pegawai, pengusaha, sampai buruh pabrik, banyak juga yang menjadi petani. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Kurangnya perhatian orang tua menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Jumlah guru dan karyawan di SDN 6 Depok adalah 8 orang. 3.2. Variabel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2009:97) variabel adalah gejala yang bervariasi dan menjadi subjek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan variabel penelitian ini adalah faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel terpengaruh dan variabel tindakan. Variabel terpengaruh pada penelitian ini yaitu hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA siswa merupakan besarnya skor yang diperoleh dari skor tes (tes formatif) dan non tes yaitu observasi keaktifan siswa menyimak materi dan keaktifan siswa ketika belajar bersama baik dalam proses diskusi maupun presentasi dalam proses pembelajaran IPA. Hasil belajar IPA dalam penelitian ini adalah jumlah skor dari ada tidaknya identifikasi masalah yang berkaitan dengan Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia, ada tidaknya data yang berkaitan dengan permasalahan SDA di Indonesia, ada tidaknya rumusan hipotesis tentang solusi untuk mengatasi
15
Embed
BAB III METODE PENELITIAN - UKSW...29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri 6 Depok
Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Semester II Tahun 2012/2013.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 terdiri dari 24 anak terdiri dari 12
siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Karakteristik siswa berasal dari latar
belakang keluarga yang berbeda-beda. Ada yang sangat mampu, ada yang cukup
tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua siswa sangat lemah. Pekerjaan orang
tua siswa ada yang pegawai, pengusaha, sampai buruh pabrik, banyak juga yang
menjadi petani. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Kurangnya
perhatian orang tua menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya minat siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Jumlah guru dan karyawan di
SDN 6 Depok adalah 8 orang.
3.2. Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:97) variabel adalah gejala yang
bervariasi dan menjadi subjek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Sedangkan variabel penelitian ini adalah faktor-faktor yang
berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
menggunakan dua variabel yaitu variabel terpengaruh dan variabel tindakan.
Variabel terpengaruh pada penelitian ini yaitu hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA
siswa merupakan besarnya skor yang diperoleh dari skor tes (tes formatif) dan non
tes yaitu observasi keaktifan siswa menyimak materi dan keaktifan siswa ketika
belajar bersama baik dalam proses diskusi maupun presentasi dalam proses
pembelajaran IPA. Hasil belajar IPA dalam penelitian ini adalah jumlah skor dari
ada tidaknya identifikasi masalah yang berkaitan dengan Sumber Daya Alam
(SDA) di Indonesia, ada tidaknya data yang berkaitan dengan permasalahan SDA
di Indonesia, ada tidaknya rumusan hipotesis tentang solusi untuk mengatasi
30
permasalahan yang berkaitan dengan SDA di Indonesia, ada tidaknya hasil
penyelidikan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan SDA di Indonesia,
ada tidaknya kesimpulan mengenai solusi untuk mengatasi permasalahan tentang
SDA di Indonesia seperti menghemat penggunaan SDA sebijak mungkin, ada
tidaknya hasil survei untuk membuktikan bahwa penghematan penggunaan SDA
sebijak mungkin dapat mengatasi terjadinya permasalahan SDA di Indonesia, ada
tidaknya penyusunan laporan hasil kerja kelompok tentang permasalahan SDA di
Indonesia, ada tidaknya presentasi hasil laporan, dan ada tidaknya refleksi serta
evaluasi mengenai permasalahan SDA di Indonesia. Variabel tindakan dari
penelitian ini adalah model Problem Based Learning. Model Problem Based
Learning adalah suatu pembelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam dengan
langkah-langkah :
1. Orientasi tentang masalah berupa penyampaian tujuan pembelajaran dan
pemberian masalah.
2. Mengorganisasikan siswa untuk mandiri berupa pembentukan kelompok
(@kelompok terdiri dari 4-6 siswa)
3. Pelaksanaan investigasi mandiri dan kelompok yang meliputi :
a. Identifikasi masalah yang berkaitan dengan Sumber Daya Alam (SDA) di
Indonesia.
b. Pengumpulan data yang berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di
Indonesia. Misalnya data tentang faktor penyebab dan dampak dari
permasalahan SDA di Indonesia
c. Menyusun hipotesis untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan
SDA di Indonesia.
d. Melakukan penyelidikan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan
SDA di Indonesia.
e. Pemecahan masalah berupa penyimpulan solusi alternatif untuk mengatasi
permasalahan tentang SDA di Indonesia seperti misalnya menghemat
penggunaan SDA sebijak mungkin.
31
f. Uji hasil dari pemecahan masalah dengan cara melakukan pengujian hasil
(solusi) pemecahan masalah tentang permasalahan tentang SDA di
Indonesia.
4. Mengembangkan dan mempresentasikan hasil kerja kelompok mengenai
permasalahan yang berkaitan dengan SDA di Indonesia.
5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah mengenai
permasalahan yang berkaitan dengan SDA di Indonesia oleh guru.
3.3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Penelitian
Tindakan Kelas dilaksanakan karena ada kesenjangan atau perbedaan antara
harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi
keadaan yang ideal dimana harapan dapat sesuai dengan kenyataan. Penelitian
Tindakan Kelas ini yaitu tipe kolaborasi, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas
di SD tempat penelitian. Pada PTK tipe kolaborasi penelitilah yang merancang
RPP penelitian kolaboratif, sedangkan guru yang mengajarkan pada saat
pelaksanaan penelitian.
3.4. Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral
yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R melalui siklus yang terdiri
dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan
observasi, dan tahap refleksi. Untuk mempermudah pemahaman tentang gambar
model spiral ditunjukkan melalui (gambar 2) berikut.
Gambar 2. Model Spiral dari Kemmis S dan MC. Taggart, R
32
Berdasarkan prosedur penelitian PTK model Mc. Taggart, maka
pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning siswa kelas 4 SDN 6 Depok akan dilaksanakan dalam 2
siklus kegiatan dalam semester II Tahun Pelajaran 2012/2013, dimana pada akhir
masing-masing siklus guru dan peneliti melakukan refleksi untuk menilai atau
mengukur tingkat keberhasilan model pembelajaran Problem Based Learning
dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas 4 tersebut.
3.4.1. Pelaksanaan Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan
untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (Pra Siklus). Siklus
I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan tatap muka dan 1 pertemuan evaluasi,
dengan rincian prosedur tindakan sebagai berikut:
a) Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil tes awal dan observasi awal.
Dalam kegiatan perencanaan, guru dan peneliti mendiskusikan tentang rencana
tindakan yang akan dilakukan. Di samping itu, guru dan peneliti menyamakan
persepsi dalam menyusun perangkat pembelajaran berupa: penyusunan RPP,
tentang Sumber Daya Alam, lembar observasi implementasi RPP, dan lembar
penilaian.
b) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga
prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini
meliputi siapa melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana pelaksanaannya.
Skenario pembelajaran yang dibuat dilaksanakan dalam situasi yang aktual,
diikuti kegiatan observasi serta refleksi pembelajaran
Observasi dilakukan oleh observer, dalam hal ini adalah peneliti. Observasi
dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses pengajaran dan
siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan untuk menilai dua
aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1) aktivitas
mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua aktivitas
tersebut, maka digunakan lembar observasi.
33
c) Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada
Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari
tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan yang
dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan
dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk
menyusun rencana kegiatan pada siklus II. Siklus II akan dilaksanakan untuk
memantapkan model pembelajaran yang digunakan.
3.4.2. Pelaksanaan Siklus II
Tahapan pelaksanaan tindakan dalam siklus II dirancang apabila siklus I
belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang
dilakukan pada siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau
kekurangan pada siklus sebelumnya. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sama
dengan siklus I yaitu sebanyak 3 kali pertemuan dimana dengan perincian 2 kali
pertemuan tatap muka dan 1 kali pertemuan evaluasi yang terdiri dari:
a) Perencanaan Tindakan
Dalam kegiatan perencanaan hampir sama dengan siklus I, yaitu guru dan
peneliti mendiskusikan tentang rencana tindakan yang akan dilakukan. Di
samping itu, guru dan peneliti menyamakan persepsi dalam menyusun perangkat
pembelajaran berupa: penyusunan RPP tentang Sumber Daya Alam, lembar
observasi implementasi RPP, dan lembar penilaian.
Namun dalam siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan
hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan
penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah
pada siklus I atau dapat meningkatkan keterampilan yang diinginkan.
b) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga
prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini
meliputi siapa melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana pelaksanaannya.
34
Skenario pembelajaran yang dibuat dilaksanakan dalam situasi yang aktual,
diikuti kegiatan observasi serta refleksi pembelajaran
Observasi dilakukan oleh observer, dalam hal ini adalah peneliti. Observasi
dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses pengajaran dan
siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan untuk menilai dua
aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1) aktivitas
mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua aktivitas
tersebut, maka digunakan lembar observasi. Observasi dilakukan oleh observer,
dalam hal ini adalah peneliti.
c) Refleksi
Kegiatan refleksi dalam siklus II ini dilakukan sama seperti tahap refleksi
pada siklus I yaitu pada saat setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada
Siklus II dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan
kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta
hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat
keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan pada proses pembelajaran dengan
menggunakan model Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam.
3.5. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Jenis penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian yang
akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini akan dibahas secara lebih
terperinci sebagai berikut.
3.5.1. Jenis Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu
data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru; dan data
kuantitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes
formatif.
35
3.5.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini
adalah:
a. Teknik Tes
Tes dalam penelitian ini menggunakan bentuk tes formatif. Tes formatif ini
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa kelas 4 SDN 6 Depok Kecamatan
Toroh Kabupaten Grobogan setelah diberi model PBL. Tes berbentuk pilihan
ganda.
b. Teknik Non Tes
Non tes dalam penelitian berupa observasi aktivitas siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran selama penerapan model PBL berlangsung.
3.5.3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah butir-butir soal dan lembar observasi aktivitas
guru, serta lembar observasi aktivitas siswa. Kisi-kisi instrumen penelitian siklus I
disajikan pada tabel 3 dibawah ini.
36
Tabel 3Kisi-kisi Soal Evaluasi IPA Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi
DasarIndikator
No
Item
Jumlah
Item
Sumber Daya
Alam (SDA)
11. Memahami
hubungan
antara
sumber
daya alam
dengan
lingkungan,
teknologi,
dan
masyarakat.
11.1 Menjelaskan
hubungan
antara
sumber daya
alam dengan
lingkungan
11.2 Menjelaskan
hubungan
antara
sumber daya
alam dengan
teknologi
yang
digunakan
- Menjelaskan
pengertian SDA
1 1
- Menjelaskan macam
SDA berdasarkan
jenis dan
ketersediaannya
2, 3,
4
3
- Menyebutkan
contoh-contoh SDA
dan manfaatnya
5, 6, 7,
8, 9,
10, 15
7
- Mengidentifikasi
berbagai SDA yang
dapat langsung
dimanfaatkan
11, 12,
14
3
- Menjelaskan contoh
berbagai benda dri
SDA yang diolah
menggunakan
teknologi
13 1
Jumlah 15
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian siklus II untuk memudahkan observer
menentukan butir-butir soal dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut.