32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Banyurip kecamatan Andong kabupaten Boyolali semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian akan dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. Waktu penelitian akan disesuaikan dengan kalender akademik sekolah agar dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Berikut rincian waktu penelitian disajikan dalam tabel 3.1 Tabel 3.1 Setting (Alokasi Waktu Penelitian) No Keterangan Tanggal 1 Observasi 16 November 2015 2 Dokumentasi awal 16 November 2015 3 Wawancara 16 November 2015 4 Persiapan 2 Februari 2016 5 Menyusun RPP 29 Februari 2016 6 Menyusun kisi-kisi instrumen lembar observasi dan soal tes 7 Maret 2016 7 Melakukan validasi instrumen lembar observasi, soal tes dan angket motivasi belajar 4 April 2016 8 Mempersiapkan surat observasi dan penelitian 10 Maret 2016 9 Mempersiapkan surat ijin uji validitas soal 5 April 2016 10 Melakukan uji validitas soal tes siklus 1 di SD Negeri 02 Kacangan 9 April 2016 11 Melakukan uji validitas soal tes siklus 2 di SD Negeri 02 Kacangan 11 April 2016 12 Melaksanakan tindakan pertemuan 1 siklus 1 di SD Negeri Banyurip 20 April 2016 13 Melaksanakan tindakan pertemuan 2 siklus 1 di SD Negeri Banyurip 21 April 2016 14 Melaksanakan tindakan pertemuan 1 siklus 2 di SD Negeri Banyurip 22 April 2016 15 Melaksanakan tindakan pertemuan 2 siklus 2 di SD Negeri Banyurip 23 April 2016 16 Pelaporan 27 April 2016 3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri Banyurip kecamatan Andong kabupaten Boyolali yang berjumlah 16 siswa. Pada siswa kelas 5 ini dalam mengikuti pembelajaran matematika cenderung malas, dan kurangnya
18
Embed
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10870/3/T1_292012070_BAB... · 3.1.1 Setting Penelitian ... 9 Mempersiapkan surat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Banyurip kecamatan Andong
kabupaten Boyolali semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian akan
dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. Waktu penelitian akan
disesuaikan dengan kalender akademik sekolah agar dapat terlaksana secara
efektif dan efisien. Berikut rincian waktu penelitian disajikan dalam tabel 3.1
Tabel 3.1
Setting (Alokasi Waktu Penelitian)
No Keterangan Tanggal
1 Observasi 16 November 2015
2 Dokumentasi awal 16 November 2015
3 Wawancara 16 November 2015
4 Persiapan 2 Februari 2016
5 Menyusun RPP 29 Februari 2016
6 Menyusun kisi-kisi instrumen lembar observasi dan soal
tes 7 Maret 2016
7 Melakukan validasi instrumen lembar observasi, soal tes
dan angket motivasi belajar 4 April 2016
8 Mempersiapkan surat observasi dan penelitian 10 Maret 2016
9 Mempersiapkan surat ijin uji validitas soal 5 April 2016
10 Melakukan uji validitas soal tes siklus 1 di SD Negeri 02
Kacangan 9 April 2016
11 Melakukan uji validitas soal tes siklus 2 di SD Negeri 02
Kacangan 11 April 2016
12 Melaksanakan tindakan pertemuan 1 siklus 1 di SD
Negeri Banyurip 20 April 2016
13 Melaksanakan tindakan pertemuan 2 siklus 1 di SD
Negeri Banyurip 21 April 2016
14 Melaksanakan tindakan pertemuan 1 siklus 2 di SD
Negeri Banyurip 22 April 2016
15 Melaksanakan tindakan pertemuan 2 siklus 2 di SD
Negeri Banyurip 23 April 2016
16 Pelaporan 27 April 2016
3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri Banyurip kecamatan
Andong kabupaten Boyolali yang berjumlah 16 siswa. Pada siswa kelas 5 ini
dalam mengikuti pembelajaran matematika cenderung malas, dan kurangnya
33
antusias/motivasi ketika mengikuti pembelajaran tersebut sehingga berdampak
pada hasil belajar mereka.
Untuk itu sangat dibutuhkan upaya dalam memperbaiki motivasi mereka
dalam mengikuti pembelajaran matematika agar dapat meningkatkan hasil belajar
pada siswa kelas 5 SD Negeri Banyurip kecamatan Andong kabupaten Boyolali.
3.2 Variabel Yang Diselidiki
Variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu dalam
bentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan diperoleh
informasinya untuk selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2014:
38). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diselidiki yaitu variabel
bebas dan variabel terikat yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas sering disebut juga sebagai variabel variabel independen,
stimulus, prediktor dan antecedent yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi
atau menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,
2014: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif
tipe CRH (Course Review Horay).
Model CRH (Course Review Horay) adalah pembelajaran yang memiliki
langkah-langkah (1) mengidentifikasi topik pembelajaranan serta membagi
kelompok, (2) perencanaan tugas yang akan dipelajari, (3) menyelesaikan tugas
kelompok, (4) permainan dengan mempresentasikan hasil diskusi, (5) evaluasi.
3.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat sering disebut juga sebagai variabel dependen, output,
kriteria dan konsekuen yaitu variabel yang menjadi akibat atau mendapat
pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar siswa dan motivasi belajar kelas 5 SD Negeri Banyurip pada mata
pelajaran matematika.
Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan digunakan adalah aspek
kognitif yang diberikan pada setiap akhir siklus. Variabel terikat pada penelitian
ini adalah motivasi belajar dan hasil belajar. Variabel motivasi belajar matematika
adalah dorongan untuk melakukan tindakan belajar matematika yang timbul dari
34
dalam diri siswa maupun kondisi yang diciptakan di dalam lingkungan belajar
siswa, sehingga siswa semangat untuk belajar matematika.
Motivasi belajar matematika dalam penelitian ini aspek yang diukur
adalah aspek intrinsik meliputi: perasaan senang terhadap matematika, keinginan
siswa memperoleh nilai baik dalam pembelajaran matematika, tingginya rasa
ingin tahu siswa tentang matematika.
Sedangkan aspek ekstrinsik meliputi; belajar matematika demi kewajiban,
belajar matematika demi mendapat pujian atau hadiah, belajar karena gengsi,
belajar untuk menghindar dari hukuman, belajar matematika untuk memenuhi
syarat tertentu seperti kenaikan kelas atau mendapatkan pemberian yang
dikehendaki.
Dalam penelitian ini disediakan alternatif jawaban “Sangat setuju”
diberikan skor 5, “setuju” diberikan skor 4, “ragu-ragu” diberikan skor 3, “tidak
setuju” diberikan skor 2, dan “sangat tidak setuju” diberikan skor 1. Skor motivasi
belajar dikelompokkan dalam kategori motivasi belajar rendah, sedang, dan
tinggi.
Hasil belajar di sini dapat diartikan sebagai keberhasilan siswa dalam
menguasai materi yang diajarkan dan dapat mencapai nilai yang telah ditentukan.
Hasil belajar tersebut dapat diketahui melalui tes tertulis yang diberikan setelah
proses pembelajaran selesai. Pencapaian hasil belajar dapat diketahui dalam
bentuk nilai.
3.3 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif,
artinya peneliti berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru kelas 5 SD Negeri
Banyurip tahun pelajaran 2015/2016. Guru dan peneliti mendiskusikan
permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan.
Penelitian juga dilakukan secara partisipasif, artinya peneliti dengan
dibantu rekan seangkatan secara langsung terlibat dalam penelitian. Penelitian ini
menggunakan model spiral dari Kemmis dan Taggart. Model ini terdiri dari
35
empat hal yaitu perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe) dan
refleksi (reflect) (Wirriatmadja, 2005).
Berikut dijelaskan oleh Suhardjono (2015) tentang apa yang harus
dilakukan dalam masing-masing kegiatan.
a. Tahap perencanaan berupa penyusunan secara rinci tentang apa dan
bagaimana tindakan yang akan dilakukan.
b. Tindakan merupakan kegiatan penerapan model atau cara mengajar
sesuai apa yang sudah direncanakan.
c. Pengamatan adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk mengetahui
tindakan yang sudah dilakukan sesuai dengan harapan atau tidak.
d. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dari tindakan yang
sudah dilakukan dan hasilnya digunakan untuk perbaikan siklus
berikutnya.
Pelaksanaan penelitian didesain dalam 2 siklus dan masing-masing siklus
terdiri dari 2 pertemuan dengan memberikan tindakan yang sama yaitu dengan
pembelajaran CRH (Course Review Horay). Setiap siklus dilaksanakan dalam 4
tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
3.3.1 Siklus 1
1.) Perencanaan
a. Menyusun RPP mata pelajaran matematika yang akan diterapkan guru
dalam pembelajaran dengan menentukan standar kompetensi yaitu
menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah, kompetensi dasar yang
digunakan adalah mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta
sebaliknya, dan kemudian diturunkan indikator mengubah pecahan biasa
menjadi persen, mengubah pecahan biasa menjadi desimal, mengubah
bilangan persen menjadi pecahan biasa, mengubah bilangan desimal
menjadi pecahan biasa, menyelesaikan soal cerita yang termasuk dalam
pecahan biasa menjadi persen dalam kehidupan sehari-hari, menyelesaikan
soal cerita yang termasuk dalam pecahan biasa menjadi desimal dalam
kehidupan sehari-hari, menjelaskan tanda-tanda ketaksamaan seperti >, <
dan = untuk membandingkan dua buah pecahan yang berbeda jenis,
36
menyelesaikan soal cerita yang termasuk dalam perbandingan dua pecahan
yang berbeda jenis, dan dirumuskan menjadi tujuan pembelajaran.
b. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa benda-benda dan
alat-alat yang akan diamati siswa.
c. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati motivasi dan hasil belajar
siswa dalam proses pembelajaran.
d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis (uraian) dan lembar kerja
siswa yang akan diberikan setiap akhir siklus dan menyiapkan lembar
observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran
dengan menggunakan model kooperatif tipe CRH (Course Review Horay).
2.) Pelaksanaan
Tahap tindakan yang merupakan implementasi dari RPP yang telah
disusun dengan model kooperatif tipe CRH (Course Review Horay) yang akan
dilaksanakan oleh guru kelas 5.
3.) Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh observer pada saat
pembelajaran berlangsung untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Pada tahap
ini juga dilakukan pengumpulan data motivasi dan penilaian hasil belajar siswa
dengan menggunakan angket motivasi dan soal evaluasi yang diberikan pada
akhir siklus. Tahap yang keempat yaitu:
4.) Refleksi
Tahap refleksi dilakukan pada akhir siklus. Refleksi didasarkan pada hasil
pengamatan sehingga dapat dianalisis hambatan dan kekurangan pada siklus 1
sebagai perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya. Nilai yang diperoleh
siswa pada evaluasi dibandingkan dengan nilai sebelum diberi tindakan. Jika
tindakan belum dapat meningkatkan hasil belajar maka dapat dilakuakan tindak
lanjut dengan memperbaiki kekurangan pada siklus sebelumnya.
3.3.2 Siklus 2
Rancangan untuk siklus 2 dibuat berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1.
Berdasarkan hasil refleksi dapat dikaji permasalah yang muncul pada siklus 1
untuk selanjutnya dicari alternatif pemecaham masalah agar dapat
37
menyempurnakan pelaksanaan siklus 2. Kekurangan dan kelemahan akan
diperbaiki sedangkan kelebihan akan ditingkatkan.
3.4 Data dan Cara Pengumpulannya
Metode pengumpulan data adalah hal yang penting dalam penelitian
karena berkaitan dengan cara yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data
yang diperlukan dalam penelitiannya (Sudaryono dkk., 2013:29). Metode yang
akan dilakukan dalam pengumpulan data penelitian adalah observasi dan tes yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.4.1 Tes
Tes dapat didefinisikan sebagai sejumlah pertanyaan yang memiliki
jawaban dan bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan sesorang atau
mengungkap aspek tertentu dalam diri seseorang (Rasyid dan Mansur, 2011:10).
Tes digunakan untuk menguji kemampuan siswa setelah mempelajari topik
tertentu. Dalam penelitian ini tes akan diberikan setiap akhir siklus.
3.4.2 Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengamati secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat atau instrumen
observasi (Sanjaya, 2013: 270). Dalam penelitian ini akan menggunakan
observasi secara langsung untuk mengamati aktivitas guru dan siswa sesuai
dengan proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
CRH (Course Review Horay).
Sedangkan untuk alat atau instrumen pengumpulan data yaitu lembar
observasi yang berupa check list, soal tes, dan angket yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Lembar observasi
Lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah check
list. Check list atau daftar cek adalah pedoman di dalam observasi yang berisi
aspek-aspek yang dapt diamati, observer atau pengamat memberi tanda centang
atau cek untuk menentukan ada atau tidaknya sesuatu berdasarkan pengamatannya
(Sanjaya, 2013: 274). Berikut kisi-kisi check list disajikan dalam Tabel 3.2, dan
Tabel 3.3
38
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru
Aspek Indikator No. Item Jumlah
Item
Pelaksanaan
pembelajaran dengan
menggunakan model
Course Review
Horay (CRH)
Pra Pembelajaran 1, 2 2
Kegiatan
Pendahuluan
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 7
Kegiatan Inti
Pembelajaran
23
Tahap 1 (penyajian
materi serta membagi
kelompok)
10, 11, 12, 13, 14
Tahap 2
(perencanaan tugas
yang akan dipelajari)
15, 16, 17,
Tahap 3
(menyelesaikan tugas
kelompok)
18, 19, 20, 21, 22,
Tahap 4 (permainan
dengan
mempresentasikan
hasil diskusi)
23, 24, 25, 26, 27,
28,
Tahap 5 (evaluasi) 29, 30, 31, 32
Kegiatan Akhir 33, 34, 35, 36 4
Jumlah 36
(Modifikasi dari Malechah,Nur.2011)
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
Aspek Indikator No. Item Jumlah
Item
Pelaksanaan
pembelajaran dengan
menggunakan model
Course Review Horay
(CRH)
Pra Pembelajaran 1, 2 2
Kegiatan
Pendahuluan
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 7
Kegiatan Inti
Pembelajaran
23
Tahap 1 (penyajian
materi serta membagi
kelompok)
10, 11, 12, 13, 14
Tahap 2 (perencanaan
tugas yang akan
dipelajari)
15, 16, 17,
Tahap 3
(menyelesaikan tugas
kelompok)
18, 19, 20, 21,
22,
Tahap 4 (permainan
dengan
mempresentasikan
hasil diskusi)
23, 24, 25, 26,
27, 28,
Tahap 5 (evaluasi) 29, 30, 31, 32
Kegiatan Akhir 33, 34, 35, 36 4
Jumlah 36
(Modifikasi dari Malechah,Nur.2011)
39
b. Angket
Angket yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan pemberian skor.
Dalam penelitian ini disediakan alternatif jawaban “Sangat setuju” diberikan skor
5, “setuju” diberikan skor 4, “ragu-ragu”diberikan skor 3, “tidak setuju” diberikan
skor 2, dan “sangat tidak setuju” diberikan skor 1.
Angket motivasi belajar ini diberikan untuk mengetahui kenaikan motivasi
belajar matematika siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar
menggunakan pembelajaran CRH (Course Review Horay). Berikut kisi-kisi check
list disajikan dalam Tabel 3.4
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Motivasi Siswa
Aspek Indikator No. Item
Intrinsik
Senang mengikuti pembelajaran matematika 1
Menyukai pembelajaran matematika 2
Memiliki kemauan mengerjakan tugas matematika 3
Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang
matematika
4
Senang mempelajari matematika karena mudah
dipelajari
5
Senang belajar matematika karena berhubungan
dengan apa yang telah saya ketahui
6
Senang karena menarik minat 7
Senang karena berhasil menyelesaikan pembelajaran
ini
8
Ekstrinsik
Belajar untuk memenuhi kewajiban 9
Senang dengan materi yang diajarkan guru 10
Senang terhadap guru matematika 11
Belajar karena pembelajarannya menarik 12
Belajar untuk menghindari hukuman 13
Belajar untuk meningkatkan prestasi belajar 14
Belajar matematika untuk mendapat pujian atau hadiah 15
Belajar untuk memenuhi syarat atau tuntutan tertentu 16
Belajar untuk mendapat prestasi dalam matematika 17
Belajar untuk menyenangkan orang tua 18
Belajar untuk menambah teman 19
Belajar karena mempengaruhi kelulusan 20
(Modifikasi dari Suherlina, Emi 2010)
c. Soal Tes
Soal tes adalah berupa tes objektif yang berbentuk uraian. Soal tes dibuat
berdasarkan indikator yang sudah diturunkan dari kompetensi dasar yang
diajarkan pada setiap siklus. Kisi-kisi soal tes disajikan dalam Tabel 3.5
40
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Tes
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Instrumen/
Soal
SIKLUS 1
5. Menggunakan
pecahan dalam
pemecahan
masalah.
5.1 Mengubah pecahan
kebentuk persen dan
desimal serta
sebaliknya.
5.1.1 Mengubah pecahan
biasa menjadi persen 1,2,3,4,5
5.1.2 Mengubah bilangan
persen menjadi
pecahan biasa
6,7,8,9,10
5.1.3 Mengubah pecahan
biasa menjadi desimal
11,12,13,14,
15
5.1.4 Mengubah bilangan
desimal menjadi
pecahan biasa
16,17,18,19,
20
5.1.5 Menyelesaikan soal
cerita yang termasuk
dalam pecahan biasa
menjadi persen dalam
kehidupan sehari-hari
26,33,34
5.1.6 Menyelesaikan soal
cerita yang termasuk
dalam pecahan biasa
menjadi desimal
dalam kehidupan
sehari-hari.
27,30,31
5.1.7 Menjelaskan tanda -
tanda ketaksamaan
seperti >, < dan =
untuk membandingkan
dua buah pecahan
yang berbeda jenis.
21,22,23,24,
25
5.1.8 Menyelesaikan soal
cerita yang termasuk
dalam perbandingan
dua pecahan yang
berbeda jenis.
28,29,32,35
SIKLUS 2
5.2 Menjumlahkan
dan mengurangkan
berbagai bentuk
pecahan
5.2.1 Menjumlahkan
pecahan berpenyebut
tidak sama.
1,2,3,14,
5.2.2 Menjumlahkan
pecahan biasa dengan
pecahan persen.
4,5,13,18
5.2.3 Menjumlahkan
pecahan biasa dengan
persen dan pecahan
desimal.
9,10
5.2.4 Mengurangkan
pecahan berpenyebut
tidak sama.
6,7,8,19,24,2
5,29
5.2.5 Penjumlahan dan
pengurangan pecahan
berpenyebut tidak
sama terhadap
11,12,22,30
41
masalah sehari-hari
5.2.6 Pengurangan dan
penjumlahan pecahan
biasa dengan persen
dan desimal terhadap
masalah sehari-hari
17,20,23,27,
5.2.7 Menghitung
penjumlahan dan
pengurangan terhadap
masalah sehari-hari.
15,16,21,26,
28
(Modifikasi dari Silabus)
Instrumen soal tes harus memiliki kualitas yang baik sehingga benar-benar
dapat mengukur kemampuan siswa. Kusnandar (2011: 124) memaparkan bahwa
untuk memperoleh data baik maka instrumen yang digunakan sebagai alat
pengumpul data haruslah valid dan reliabel. Dalam penelitian ini instrumen soal
akan dilakukan uji validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran soal.
3.5 Instrument Pengumpulan Data
Rasyid dan Mansur (2011: 132) mendefinisikan validitas sebagai ukuran
seberapa cermat atau tepat suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya yaitu
mengukur apa yang hendak diukur. Suatu butir instrumen dapat dikatakan valid
apabila memilki sumbangan yang besar terhadap skor total atau memiliki
kesejajaran (korelasi) dengan skor total (Widoyoko, 2014).
Uji validitas akan dilakukan dengan bantuan SPSS for Windows. Hasill uji
validitas instrumen siklus 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 3.6 dan 3.7