116 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakan Tujuan penelitian ini, seperti yang telah dikemukakan di bab sebelumnya, secara umum bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai CSR, Kemitraan, Citra Perusahaan, Daya Saing dan Kinerja Perusahaan serta mengungkapkan dan menguji masing-masing pengaruh dari setiap variabel penelitian. Sehingga berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif dengan melakukan pengujian hubungan dan pengaruh CSR, Kemitraan, Citra Perusahaan, Daya Saing terhadap Kinerja Perusahaan. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu jenis penelitian yang dirancang untuk menggambarkan karakteristik-karakteristik suatu populasi atau fenomena. Pendekatan yang paling cocok untuk mengumpulkan informasi deskriptif yaitu dengan menggunakan penelitian survei (Kotler dan Amstrong 2006). Sedangkan penelitian kausal adalah yang paling tepat ketika hubungan fungsional antara faktor-faktor penyebab dan akibat pada variabel penelitian (Hair.et al 2014). Unit analisis dalam penelitian ini adalah industri perusahaan tekstil di Jawa Barat dan unit observasi adalah pihak manajemen dari perusahaan tekstil tersebut. Data dan informasi yang akan dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik pada satu waktu tertentu yaitu pada tahun 2015, sehingga pengamatan
55
Embed
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang Digunakanmedia.unpad.ac.id/thesis/120430/2012/120130120016_3_3344.pdf · Sedangkan penelitian kausal adalah yang paling tepat ketika hubungan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
116
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode yang Digunakan
Tujuan penelitian ini, seperti yang telah dikemukakan di bab sebelumnya,
secara umum bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif
mengenai CSR, Kemitraan, Citra Perusahaan, Daya Saing dan Kinerja Perusahaan
serta mengungkapkan dan menguji masing-masing pengaruh dari setiap variabel
penelitian. Sehingga berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini akan menggunakan
jenis penelitian deskriptif dan verifikatif dengan melakukan pengujian hubungan
dan pengaruh CSR, Kemitraan, Citra Perusahaan, Daya Saing terhadap Kinerja
Perusahaan.
Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu jenis penelitian
yang dirancang untuk menggambarkan karakteristik-karakteristik suatu populasi
atau fenomena. Pendekatan yang paling cocok untuk mengumpulkan informasi
deskriptif yaitu dengan menggunakan penelitian survei (Kotler dan Amstrong
2006). Sedangkan penelitian kausal adalah yang paling tepat ketika hubungan
fungsional antara faktor-faktor penyebab dan akibat pada variabel penelitian
(Hair.et al 2014).
Unit analisis dalam penelitian ini adalah industri perusahaan tekstil di Jawa
Barat dan unit observasi adalah pihak manajemen dari perusahaan tekstil tersebut.
Data dan informasi yang akan dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara
empirik pada satu waktu tertentu yaitu pada tahun 2015, sehingga pengamatan
117
117
dalam penelitian ini menggunakan cakupan waktu (time horizon) bersifat cross
section/one shoot, artinya informasi atau data yang dikumpulkan seperti yang
dikemukakan Sekaran (2010).
Rancangan analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dan
mengetahui hubungan antar variabel penelitian akan digunakan Structural Equation
Modeling (SEM). SEM adalah sebuah prosedur dalam statistika yang digunakan
untuk mengestimasi serangkaian hubungan antar variabel yang bersifat laten
(construct) yang diukur oleh sejumlah indikator yang bersifat observable
(measured variables) seperti yang dikemukakan oleh Malhotra (2010).
3.2 Operasionalisasi Variabel
Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, maka dilakukan
pengungkapan sejumlah variabel lengkap dengan konsep, sub variabel, indikator,
dan skalanya melalui operasionalisasi variabel. Terdapat dua macam variabel yaitu
variabel eksogen dan variabel endogen.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Dimensi Indikator Ukuran Skala Kuesioner
Corporate Social Responsibilities (CSR) (X1) adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang memastikan
keberhasilan komersial dengan cara memperhatikan nilai-nilai etis serta menghormati manusia dan lingkungan
Aspek
Keuangan /
Ekonomi
(X11)
Pengaruh kinerja keuangan/
ekonomi perusahaan dapat secara
langsung/tidak mempengaruhi
stakeholder
Tingkat kinerja keuangan
perusahaan yang baik dalam
pengembangan operasi untuk
jangka panjang dan
berinvestasi dalam
pembangunan dan
kesejahteraan stakeholder
Ordinal P.CSR1.1
Kontribusi pajak terhadap
pembangunan masyarakat sekitar
Tingkat signifikansi pajak
yang dibayarkan terhadap
tingkat kemakmuran
masyarakat sekitar
Ordinal P.CSR1.2
Tanggung jawab atas kepercayaan
dan dukungan komunitas lokal
tempat perusahaan beroperasi
Tingkat penghargaan dan
inisiatif perusahaan terhadap
komunitas disekitar
perusahaan
Ordinal P.CSR1.3
Aspek Sosial
(X12)
Tanggung jawab terhadap
pelanggan
Standar atau layanan purna
jual perusahaan atas produk
atau jasa yang dihasilkan
Ordinal P.CSR2.1
Tanggung jawab terhadap
karyawan
Perusahaan memberikan
kesempatan yang sama
kepada karyawan dalam
berkarir
Ordinal P.CSR2.2
Tanggung jawab terhadap
masyarakat
Memberikan pelatihan dan
keterampilan kepada
masyarakat sekitar
Ordinal P.CSR2.3
Aspek
Lingkungan
(X13)
Tanggung jawab lingkungan Tingkat inisiatif penyediaan
produk dan jasa yang
menggunakan energi efisien
atau sumber daya terbaru
serta pengurangan
penggunaan energi tidak
terbarukan
Ordinal P.CSR3.1
Tingkat signifikan yang
ditimbulkan oleh aktivitas
produk dan jasa pada
Ordinal P.CSR3.2
119
Dimensi Indikator Ukuran Skala Kuesioner
keanekaragaman hayati yang
ada di wilayah operasional
perusahaan
Tingkat inisaitif untuk
mengurangi dampak buruk
pada lingkungan yang
diakibatkan oleh produk dan
jasa yang dihasilkan
Ordinal P.CSR3.3
Tingkat biaya yang
dikeluarkan untuk
perlindungan lingkungan
Ordinal P.CSR3.4
Tingkat ketaatan pada
peraturan mengenai
tanggungjawab lingkungan
Ordinal P.CSR3.5
Tingkat inisiatif pemulihan
lingkungan yang terdampak
dari operasional perusahaan
Ordinal P.CSR3.6
Kemitraan (X2) adalah upaya untuk melakukan kerjasama dengan stakeholders, yang meliputi hubungan secara
vertikal, yang terdiri dari hubungan dengan supplier dan customer serta hubungan horizontal yang terdiri dari
kemitraan lateral dan internal
Internal
Partnership
(X21)
Penciptaan sinergitas antarbagian
di dalam perusahaan untuk
melayani kebutuhan pelanggan
Tingkat implementasi
penciptaan sinergitas
antarbagian di dalam
perusahaan untuk melayani
kebutuhan pelanggan
Ordinal P.KM1.1
Kolaborasi antarbagian untuk
saling melengkapi dalam
memecahkan masalah dalam
meningkatkan layanan
Tingkat implementasi
kolaborasi antarbagian di
perusahaan untuk saling
melengkapi dalam
memecahkan masalah dalam
meningkatkan layanan
Ordinal P.KM1.2
Kolaborasi antarbagian untuk
saling melengkapi dalam
memecahkan masalah dalam
meningkatkan kepuasan pelanggan
Tingkat implementasi
kolaborasi antarbagian
antarbagian di perusahaan
untuk saling melengkapi
dalam memecahkan masalah
dalam meningkatkan
kepuasan pelanggan
Ordinal P.KM1.3
120
Dimensi Indikator Ukuran Skala Kuesioner
Supplier
Partnership
(X22)
Program kemitraan dengan
supplier
Tingkat pelaksanaan program
kemitraan di perusahaan
dengan supplier
Ordinal P.KM2.1
Berpartner dengan supplier sesuai
dengan kebutuhan
Tingkat pelaksanaan bermitra
dengan supplier sesuai
dengan kebutuhan di
perusahaan
Ordinal P.KM2.2
Kontrak jangka panjang yang
saling menguntungkan dengan
supplier
Tingkat pelaksanaan kontrak
jangka panjang yang saling
menguntungkan dengan
supplier
Ordinal P.KM2.3
Buyer
Partnership
(X23)
Pelayanan sesuai harapan
pelanggan
Tingkat kualitas pelayanan
sesuai harapan pelanggan
Ordinal P.KM3.1
Fasilitas transaksi pembayaran
sistem perbankan
Tingkat kelengkapan fasilitas
transaksi pembayaran sistem
perbankan perusahaan
industri tekstil
Ordinal P.KM3.2
Kemudahan dalam melakukan
transaksi pembayaran
Tingkat kemudahan dalam
melakukan transaksi
pembayaran
Ordinal
P.KM3.3
Lateral
Partnership
(X24)
Bermitra dengan perusahaan terkait Tingkat kualitas kemitraan
dengan perusahaan terkait
Ordinal P.KM4.1
Bermitra dengan lembaga
intermediasi pemerintah
Tingkat kualitas kemitraan
dengan lembaga intermediasi
pemerintah
Ordinal P.KM4.2
Bermitra dengan lembaga
pendidikan tinggi, LSM dan
komunitas terkait
kemitraan dengan lembaga
pendidikan tinggi, LSM dan
komunitas terkait
Ordinal P.KM4.3
Citra (Y1) adalah persepsi publik terkait kualitas produk/jasa, program, dan fasilitas berdasarkan hasil
pengalaman atas aktivitas perusahaan
Kualitas Citra
(Y11)
Tingkat kualitas citra perusahaan
termasuk produk/jasa yang
dihasilkan
Tingkat kualitas citra
perusahaan
Ordinal P.CP1.1
121
Dimensi Indikator Ukuran Skala Kuesioner
Seberapa mudah citra merek
atas produk/jasa yang
diproduksi dapat ditiru oleh
perusahaan lain
Ordinal P.CP1.2
Seberapa mudah konsumen
memiliki asosiasi terhadap
produk/jasa yang diproduksi
perusahaan
Ordinal P.CP1.3
Citra Program
(Y12)
Tingkat kualitas program
pengenalan dan pemberian
informasi atas produk/jasa yang
dihasilkan
Kualitas program yang
diselenggarakan oleh
perusahaan
Ordinal P.CP2.1
Tingkat informasi produk
yang dihasilkan dapat
diketahui oleh masyarakat
Ordinal P.CP2.2
Seberapa sering perusahaan
dalam menyampaikan atau
memperkenalkan produk dan
perusahaan mereka melalui
bidang identitas perusahaan
Ordinal P.CP2.3
Citra
Infrastuktur
(Y13)
Tingkat kualitas citra infrastruktur
perusahaan yang dirasakan
Kualitas citra infrastuktur
perusahaan
Ordinal P.CP3.1
Seberapa mudah logo dan
kombinasi warna perusahaan
dikenal oleh masyarakat
Ordinal P.CP3.2
Seberapa besar jaringan
komunikasi yang dimiliki
oleh perusahaan
Ordinal P.CP3.3
Daya Saing (Y2) adalah posisi perusahaan yang mampu berinteraksi dengan lingkungannya dengan memberikan
harga produk yang kompetitif, memiliki produk yang unggul dibandingkan pesaingnya, mampu memberikan
pelayanan yang cepat kepada pelangganya serta mampu mengikuti dan mengantisipasi perubahan dengan cepat
sehingga menghasilkan kinerja perusahaan yang tinggi
Harga yang
Kompetitif
(Y21)
Harga produk yang lebih murah
dibanding produk sejenis dari
pesaing
Tingkat harga produk tekstil
yang lebih murah dibanding
produk sejenis dari pesaing
Ordinal P.DS1.1
122
Dimensi Indikator Ukuran Skala Kuesioner
Biaya operasional yang efisien
Tingkat efisiensi biaya
operasional pada industri
tekstil
Ordinal P.DS1.2
Harga produk yang lebih
terdiversifikasi dibanding produk
sejenis dari pesaing
Tingkat diversifikasi harga
sesuai dengan konsumen
yang dituju
Ordinal P.DS1.3
Produk
dengan
Kualitas
Unggul (Y22)
Produk dengan bahan yang
berkualitas tinggi
Implementasi segmentasi
pelanggan untuk produk
tekstil yang ditawarkan
perusahaan
Ordinal P.DS2.1
Produk dengan desain yang unik
Tingkat keunikan desain
produk tekstil
Ordinal P.DS2.2
Produk yang variatif Tingkat variasi produk tekstil
yang dihasilkan perusahaan
Ordinal P.DS2.3
Pelayanan
yang Cepat
(Y23)
Respon yang cepat atas pesanan
pelanggan
Tingkat kecepatan dalam
merespon pesanan pelanggan
produk tekstil
Ordinal P.DS3.1
Pengiriman pesanan yang tepat
waktu
Tingkat kecepatan
pengiriman pesanan produk
tekstil yang tepat waktu
Ordinal P.DS3.2
Kualitas yang diberikan Tingkat kecepatan
pengiriman atas kualitas yang
dihasilkan
Ordinal P.DS3.3
Kinerja (Z) adalah atau hasil dari penerapan segala aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan bisnis dengan
menggunakaan empat persektif keuangan, customer, proses bisnis/intern, serta pembelajaran dan pertumbuhan
yang dikenal juga dengan balance scorecard
Aspek
Keuangan (Z) Tingkat likuiditas perusahaan Kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang
jangka pendeknya
menggunakan aset jangka
pendek
Ordinal P.KP1.1
Kemampuan perusahaan
dalam membayar hutang
Ordinal P.KP1.2
123
Dimensi Indikator Ukuran Skala Kuesioner
jangka pendeknya
menggunakan aset jangka
pendek yang likuid
Tingkat leverage Perusahaan Sejauh mana perusahaan
mengelola hutang secara
efektif
Ordinal P.KP2.1
Kemampuan perusahaan
dalam menggunakan
pinjaman untuk membiayai
aset perusahaan
Ordinal P.KP2.2
Tingkat efektifitas sumber daya
perusahaan
Sejauhmana perusahaan
efektivitas penjualan yang
dihasilkan oleh setiap piutang
perusahaan
Ordinal P.KP3.1
Sejauhmana efektifitas
penagihan yang dilakukan
oleh perusahaan
Ordinal P.KP3.2
Tingkat profitability Perusahaan Kemampuan laba bersih
setelah pajak yang dihasilkan
dari penjualan/pendapatan
Ordinal P.KP4.1
Seberapa efisiensi
pengendalian Harga Pokok
Produksi perusahaan
Ordinal P.KP4.2
Kemampuan perusahaan
secara keseluruhan didalam
menghasilkan laba dengan
memanfaatkan keseluruhan
aset yang tersedia dalam
perusahaan
Ordinal P.KP4.3
Seberapa mampu modal yang
diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan
bersih
Ordinal P.KP4.4
124
Dimensi Indikator Ukuran Skala Kuesioner
Sejauh manakah perusahaan
mengelola modal sendiri
secara efektif
Ordinal P.KP4.5
Perspektif
Pelanggan
(Z2)
Pangsa Pasar Tingkat pertumbuhan pangsa
pasar perusahaan
Ordinal P.KP5.1
Kepuasan Pelanggan Sejauhmana pelanggan dapat
dilayani dengan baik
Ordinal P.KP5.2
Keluhan Pelanggan Sejauhmana tingkat keluhan
pelanggan terhadap produk
yang dihasilkan
Ordinal P.KP5.3
Perspektif
Proses Bisnis
Internal (Z3)
Tingkat pengembangan Produk Seberapa sering perusahaan
melakukan pengembangan
terhadap produk
Ordinal P.KP6.1
Produk baru dan Inovatif Seberapa sering perusahaan
meluncurkan produk yang
baru, berbeda dan inovatif ke
pasar
Ordinal P.KP6.2
Kualitas Produk Sejauhmana tingkat presisi
produk yang dihasilkan
perusahaan
Ordinal P.KP6.3
Kualitas Mesin dan alat Produksi Seberapa sering perusahaan
melakukan perbaikan mesin
dan alat – alat produksi
lainnya selama satu tahun
terakhir
Ordinal P.KP6.4
Perspektif
Pertumbuhan
dan
Pembelajaran
(Z4)
Kepuasan Karyawan Tingkat turnover karyawan
dalam satu tahun terakhir
Ordinal P.KP7.1
Produktivitas Tingkat produktivitas
karyawan dalam perusahaan
Ordinal P.KP7.2
Pembelajaran Pengarahan kepada karyawan
dalam setiap pekerjaan
Ordinal P.KP7.3
125
3.3. Sumber dan Cara Penentuan Data/Informasi
3.3.1. Sumber Data/Informasi
Sumber data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian berasal dari dua
sumber yaitu primer, data yang dikumpulkan peneliti dengan tujuan berkaitan
dengan masalah penelitian yang dihadapinya dan data sekunder yaitu data yang
dipakai untuk penelitian yang tidak dikumpulkan secara langsung tetapi masih
berkaitan dengan penelitian yang dimaksud.
Unit observasi dalam penelitian ini adalah perusahaan tekstil yang berada di
wilayah jawa barat, sedangkan unit analisis adalah manajemen/pimpinan dari
perusahaan - perusahaan yang bergerak dibidang tekstil yang berada di wilayah Jawa
Barat, Indonesia
3.3.2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan objek pengamatan yang ada dalam suatu
penelitian, Aaker, et. al. (2010) mengartikan populasi sebagai keseluruhan subjek
penelitian yang mengandung suatu objek atau subjek dengan qualitas yang spesifik
dan karakteristik yang ditentukan berdasarkan proses untuk dapat menjawab
hipotesis. Dalam penelitian ini, adapun yang menjadi populasi adalah perusahaan
yang bergerak dibidang tekstil yang berada di wilayah Jawa Barat
Berdasarkan data dari kementrian perindustrian dan Asosiasi Pertekstilan di
Indonesia diketahui bahwa perusahaan tekstil yang berada di Jawa Barat berjumlah
295 (Kementrian Perindustrian, 2015).
126
Ukuran sampel ditentukan dengan memperhatikan teknik analisis yang
digunakan dalam uji hipotesis yang menggunakan model persamaan struktural
Structural Equation Modelling (SEM). Hair, et al., (2014) menyatakan tidak ada
kriteria tunggal untuk menentukan ukuran sampel (sample size) dalam SEM. Namun
perlu diperhatikan rasio sampel terhadap parameter. Oleh karena itu, besar sampel
minimum sedikitnya adalah lima responden tiap parameter yang diukur, dan lebih
baik bila mencapai rasio sepuluh responden dari tiap parameter. Dalam
menggunakan analisis LISREL ukuran sampel agar memenuhi prosedur estimasi
yang umum, yakni Maximum Likelihood Estimation (MLE) adalah antara seratus
sampai dengan seratus lima puluh responden, dimana jumlah sampel kurang dari lima
puluh responden tidak direkomendasikan. Akan tetapi direkomendasikan besar
sampel adalah antara 100 sampai dengan dua ratus responden..
Malhotra (1993) memberikan panduan ukuran sampel yang diambil dapat
ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5 atau 5× jumlah
variabel. Dengan demikian jika jumlah variabel yang diamati berjumlah 20, maka
sampel minimalnya adalah 5 × 20 = 100
Hair, Anderson, Tatham dan Black (1995) menjelaskan bahwa dalam model
persamaan struktural, ukuran sampel memainkan peran penting dalam estimasi dan
interpretasi hasil. Mempertimbangkan bahwa tidak ada ukuran sampel yang benar,
maka direkomendasikan ukuran sampel memiliki rentang antara 100 hingga 200.
Pendekatan lainnya untuk menentukan ukuran sampel oleh Krejcie dan Morgan
(1970) mengenai ukuran sampel yang diperlukan untuk ukuran-ukuran populasi
tertentu, dihitung dengan tingkat kesalahan 5%.
127
Banyaknya perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
ukuran sampel perusahaan minimum yang dihitung menggunakan rumus