37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian, sebab dalam mengadakan suatu penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu metode yang akan digunakan, karena metode ini akan menentukan baik tidaknya suatu penelitian yang dilakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2016:3) secara umum metode penelitian diartikan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Oleh karena itu metode penelitian perlu dilakukan karena akan memberikan urutan dan menentukan serta prosedur yang akan digunakan. Sedangkan menurut Arikunto (2013:203) ―metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya‖. Adapun Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu ( quasi experiment research). Menurut Sugiyono (2016:114) menyatakan bahwa ―Eksperimen semu merupakan jenis penelitian untuk memperoleh informasi yang diperoleh dengan eksperimen dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen‖. Peneliti menggunakan jenis penelitian kuasi eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dan berapa besar pengaruh penggunaan
31
Embed
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitianrepositori.unsil.ac.id/847/7/BAB III.pdf · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan hal penting
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
37
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian, sebab
dalam mengadakan suatu penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu metode yang
akan digunakan, karena metode ini akan menentukan baik tidaknya suatu
penelitian yang dilakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Sugiyono (2016:3) secara umum metode penelitian diartikan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Oleh karena itu
metode penelitian perlu dilakukan karena akan memberikan urutan dan
menentukan serta prosedur yang akan digunakan. Sedangkan menurut Arikunto
(2013:203) ―metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya‖.
Adapun Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (quasi
experiment research). Menurut Sugiyono (2016:114) menyatakan bahwa
―Eksperimen semu merupakan jenis penelitian untuk memperoleh informasi yang
diperoleh dengan eksperimen dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk
mengontrol semua variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen‖.
Peneliti menggunakan jenis penelitian kuasi eksperimen dengan tujuan
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dan berapa besar pengaruh penggunaan
38
model pembelajaran Reciprocal Learning berbantukan media Lectora Inspire
terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ekonomi.
3.2 Desain Penelitian
Menurut Sukardi, H.M (2015:27) mengemukakan pengertian desain
penelitian adalah semua proses (persiapan, pelaksanaan, dan penulisan laporan)
yang diperlukan oleh peneliti untuk memcahkan permasalahan dalam penelitian.
Menurut Arikunto (2010:90) ―Desain penelitian adalah rencana atau
rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai perencanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan‖. Atau dalam kata lain desain penelitian adalah pola atau rencana
mengenai kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan sebuah
penelitian.
Dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan merupakan sebuah
gambaran yang akan dilakukan dalam proses penelitian untuk mencapai
kesesuaian antara tujuan awal dengan penelitian hasil yang akan didapat.
Desain dalam penelitian ini menggunakan model penelitian Quasi
Eksperimen metode Nonequivalent Control Group Design, yang mana pada
design ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara
random tetapi ditentukan sendiri oleh peneliti, Sugiyono (2012:79).
Pada desain ini terdapat dua kelompok, sebelum dilakukan penelitian
kedua kelompok diberi pretest (O1) untuk mengetahui keadaan awal atau hasil
awalnya. Kelompok pertama yaitu kelompok eksperimen kelas X IPS 1 diberi
perlakuan (X) yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal
39
Learning dengan bantuan Lectora Inspire dan kelompok yang kedua yaitu kelas
kontrol yaitu kelas X IPS 3 tidak diberi perlakuan artinya diberi pembelajaran
langsung atau konvensional. Selanjutnya di akhir penelitian, kedua kelas diberi
posttest (O2).
Adapun gambaran mengenai rancangan Nonequivalent Control Group
Design (Sugiyono, 2016:116) sebagai berikut:
O1
O3
X O2
O4
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Keterangan:
O1 = Pengukuran keampuan awal kelas eksperimen
= Pengukuran kemampuan akhir kelas eksperimen
X = Pemberian perlakuan
= Pengukuran kemampuan awal kelas kontrol
= Pengukuran kemampuan akhir kelas kontrol
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2016:117) ―populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: onyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dioelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya‖.
40
Menurut Arikunto, Suharsimi (2013:173) populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian‖. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X IPSSMA Negeri 1Jatiwaras tahun pelajaran 2018/2019yang terdiri dari 4
kelas dengan jumlah 140 orang.
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah Nilai
Rata-rata
1 IPS 1 32 67,10
2 IPS 2 35 64,60
3 IPS 3 35 63,60
4 IPS 4 35 66,30
Jumlah 137
Sumber : Tata Usaha (TU) SMA Negeri 1 Jatiwaras
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2016:118) ―sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut‖. Bila populasi besar dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dalam populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diperlukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Teknik sampel penelitian ini adalah Nonprobability Sampling. Menurut
Sugiyono (2016:122) Nonprobability Sampling adalah ―teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel‖.
41
Teknik sampel yang digunakan dari Nonprobability Sampling adalah
teknik Sampling Purposive. Dimana menurut Sugiyono (2016:124) ―teknik
Sampling Purpose adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu‖.
Adapun pertimbangan yang dilakukan peneliti yaitu dari nilai hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi yang rendah. Baik kelas eksperimen maupun
kelas kontrol keduanya sama-sama meiliki perolehan nilai rata-rata yang rendah
serta perbedaan nilai di antara kelas tersebut tidak terlalu jauh.
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan maksud atau tujuan tertentu.
Jadi, dilakukan dengan pertimbangan, waktu dan kondisi yang diberikan oleh guru
mata pelajaran Ekonomi agar proses pembelajaran berjalan secara efektif dan
efisien.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3.2
berikut:
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No Kelas
Jumlah
Siswa
Nilai Rata-
rata
Keterangan
1 X IPS 2 35 64,60 Kelas Eksperimen
2 X IPS 3 35 63,60 Kelas Kontrol
Jumlah 70
Sumber : dokumentasi Penilaian Akhir Sekolah semester ganjil TA. 2018/2019)
42
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Definisi Operasional
Menurut Sugiyono (2016:60) variabel penelitian adalah ―segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan‖.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:
a. Variabel Independen (Variabel Bebas/X)
Variabel bebas (X) menurut Sugiyono (2016:61) variabel bebas (variabel
Independen) adalah ―variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau penyebab timbulnya variabel dependen (terikat)‖.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Reciprocal
Learning berbantukan media Lectora Inspire.
b. Variabel Dependen (Variabel Terikat/Y)
Variabel terikat (Y) sering disebut sebagai vaiabel output, kriteria,
konsekuen. Menurut Sugiyono (2016:61) variabel terikat adalah ―variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas‖.
Purwanto (2016:54) ―hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi
setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
Manusia memiliki potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan diubah
perilakunya yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotorik‖.
43
3.4.2 Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional tentang variabel yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dilihat dalam tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Skala Data
Hasil Belajar 1. Mengingat
2. Memahami
3. Mengaplikasikan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
6. Mencipta
Interval
3.5 Alat Penelitian
3.5.1 Alat Tes
Dalam penelitian ini, alat yang digunakan untuk memperoleh data adalah
soal tes yang diberikan kepada sampel untuk dikerjakan secara individu. Arikunto
(2010:193) berpendapat bahwa ―tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok‖.
Untuk melihat peningkatan hasil belajar pada peserta didik di kelas
eksperimen maupun di kelas kontrol dapat dilihat dari pretest dan posttest. Pretest
diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum perlakuan
44
(treatment) diberikan yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan awal peserta didik, sedangkan posttest dilakukan setelah kegiatan
pembelajaran pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol untuk mengetahui
kemampuan akhir peserta didik.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif yaitu
berupa soal berbentuk pilihan ganda sebanyak 50 soal. Bertujuan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam penguasaan materi. Aspek yang diukur yaitu
domain kognitif pada jenjang mengingat (C1) memahami (C2) mengaplikasikan
(C3) menganalisis (C4) mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6).
3.5.2 Uji Coba Instrumen
Sebelum penelitian dilakukan, instrumen yang digunakan untuk
mengambil data yang sebenarnya terlebih dahulu dilakukan uji coba atau tryout
instrumen untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Arikunto
(2013:212) menyatakan bahwa ―tujuan uji coba instrumen yang berhubungan
dengan kualitas adalah upaya untuk mengetahui validitas dan reliabilitas‖. Suatu
instrumen itu valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan
tinggi reliablitas menunjukkan bahwa instrumen tersebut dapat mengukur apa
yang dimaksud dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan diantara subjek.
Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada kelas XI IPS 4
SMA Negeri 1 Jatiwaras yang berjumlah 30 orang siswa. Berikut adalah kisi –
kisi instrumen soal dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai
berikut:
45
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Peningkatan Hasil Belajar siswa
Pada Mata Pelajaran Ekonomi
No Materi Aspek Kognitif Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Sejarah
Perkembangan
Koperasi
1, 2 3 3
2. Pengertian Koperasi 4, 5,
6, 7
4
3. Landasan dan Asas
Koperasi
8, 9,
10
3
4. Tujuan Koperasi 11 12, 13 3
5. Ciri-Ciri Koperasi 14, 15 2
6. Prinsip-Prinsip
Koperasi
16 17,
18
3
7. Fungsi Dan Peran
Koperasi
19,
20, 21
3
8. Jenis-Jenis Usaha
Koperasi
22,
23,
26,
27, 28
24,
25
7
9. Perangkat Organisasi
Koperasi
29,
30,
31, 32
33 5
10. Sumber Permodalan
Koperasi
34,
35,
36, 37
38 5
11. Sisa Hasil Usaha
(SHU)
39,
40, 41
42,
43
5
12. Prosedur Pendirian
Koperasi
44, 45 2
13. Tahapan Pendirian /
Pengembangan
Koperasi di Sekolah
46, 47 50 48 49 5
Jumlah Soal 16 23 3 4 3 1 50
46
a. Uji Validitas
Untuk mengetahui hasil uji coba instrumen tersebut, maka dapat
melakukan analisis butir soal berikut ini. Menurut Purwanto (2016:114) ―Validitas
berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang
diinginkan diukur‖. Sementara Menurut Arikunto (2013:211) memaparkan bahwa
―Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas rendah‖.
Uji validitas tiap butir soal dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi
product-moment dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Pearson dalam Arikunto, S (2013:213),
Keterangan :
= Validitas soal
= Jumlah siswa
= Jumlah betul setiap soal
= Jumlah betul seluruh soal setiap siswa
∑ = Jumlah betul dalam satu soal
∑ = Jumlah total betul seluruh siswa
Kemudian dengan bantuan software program, peneliti dalam melakukakn
uji validitas tiap butir soal menggunakan program SPSS. Dengan taraf signifikansi
5% atau 0.05. Apabila correlations> 0.05 maka soal dikatakan valid, sedangkan
47
jika correlations< 0.05 maka soal dikatakan tidak valid, yaitu apabila lebih
besar dari dan sebaliknya, apabila leih kecil dari pada maka
instrumen dikatakan tidak valid.
Uji coba instrumen pada penelitian ini dilakukan kepada 30 siswa kelas XI
IPS 4 yang telah menjadi responden penelitian. Untuk mengetahui validitas
dengan cara membandingkan dengan . Jika nilai lebih besar
dari ( ), maka item tersebut valid dengan menggunakan
(tabel harga rproduct moment) dengan taraf signifikan 5% ( ) dengan N
= 0.3494
Berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen pada saat uji coba
menunjukan bahwa tidak semua soal dalam kategori valid. Item soal yang valid
dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut :