Page 1
10
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1 Proses Kerja Produser
Menurut (Muslimin, 2018) Produser merupakan pihak yang memproduksi film,
bisa personal, lembaga, atau perusahaan. Biasanya dialah yang memiliki modal
finansial untuk memproduksi film.
Jadi, Produser merupakan seseorang yang memiliki tanggung jawab secara
umum terhadap produksi program, yang menjamin program tersebut berjalan
dengan baik sesuai apa – apa yang telah ditetapkan dan direncanakan
sebelumnya dari pra produksi hingga pasca produksi.
3.1.1 Pra Produksi
Menurut (Muslimin, 2018 : 31) Tahap Pra Produksi mengacu pada hal hal
yang dilakukan oleh tim produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar
(shooting) dalam membuat sebuah film sebelum produksi.
Sedangkan dalam (\ FFTV – IKJ, 2008. : 47), Tahap pra Produksi :
1. Bertanggung jawab atas pendistribusian skenario kepada semua yang
terlibat dalam produksi film atau televisi
2. Terlibat aktif dalam pelaksanaan rancangan produksi
3. Memimpin pengelolaan administrasi produksi.
4. Mengurus terlaksananya pembuatan surat ikatan kerja secara hukum
5. Menurus perizininan yang berhubungan dengan kegiatan produksi
6. Berkoordinasi dengan sutradara dalam pembuatan jadwal shooting.
Page 2
11
Menurut kerja nyata saat di lapangan, produser bersama dengan semua crew
menemukan ide cerita. Setelah melalui berbagai pertimbangan, kami
melanjutkan ke tahap pengembangan ide. Dalam tahap pengembangan ide ini
kami melakukan survey ke psikolog berpengalaman tentang bagaimana
kehidupan seseorang yang terkena depresi, ciri ciri atau gejala serta cara
menanggulanginya. Selanjutnya adalah menentukan jobdesk crew, lalu
menyusun jadwal kegiatan supaya progress tersusun secara teratur.
Melakukan hunting lokasi bersama crew, supaya tau blocking kamera,
blocking lighting, penataan artistik antara lokasi dengan skenario seiras, shot
shot yang akan diambil dapat langsung direncanakan. Setelah semua
rancangan sudah ditentukan, maka waktunya menentukan budget. Tanpa
budget, produksi film tidak akan terlaksana, karena setiap lokasi butuh uang
sewa, setiap pemain butuh diberi bayaran, dan sebagainya. Selanjutnya adalah
membantu sutradara dalam menentukan tokoh pemain dan reading, selain
pemain yang dicari sesuai dengan bayangan sutradara, budgetnya pun sesuai
dengan yang produser telah rancangkan. Lalu membantu penata artistik dalam
menyiapkan kostum dan property, membantu sutradara dalam memutuskan
equipment list yang digunakan. Karena harus seiras dengan budget yang
sudah produser buat.
Page 3
12
3.1.2 Produksi
Menurut (Muslimin, 2018 : 104) Tahap ini fokus pada pengambilan gambar
atau visual (shooting) beserta audio dari sebuah film, biasanya disebut
shooting day. Catatan penting sebelum tahap produksi yaitu bahwa tahap pra
produksi harus sudah fixed. Dan diusahakan tidak ada perubahan yang
signifikan jika sudah masuk dalam wilayah produksi, karena wilayah ini
adalah ruang eksekusi sebuah keputusan karya koletif.
Sedangkan dalam (FFTV – IKJ, 2008 : 48), Tahap Produksi :
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan produksi sesuai dengan rancangan
produksi
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi
3. Menjadi fasilitator antara kru produksi dengan pemain
Menurut kerja nyata di lapangan, Produser mengawasi jalannya produksi,
mengambil keputusan cepat dan tepat dikala ada kendala. Misalnya talent
secara mendadak membatalkan janji, cuaca yang labil, budget tidak sesuai
catatan alias lebih besar atau memerlukan sesuatu yang diluar dari rencana,
perubahan jam produksi karena talent telat atau tiba tiba hujan. Selain itu
produser mempersiapkan budget untuk konsumsi dan transport para talent,
karena biaya talent belum termasuk uang konsumsi dan transport.
3.1.3 Pasca Produksi
Menurut (Muslimin, 2018 : 119) pasca produksi (post-productio) secara simple
adalah bagian dari proses pembuatan film, video, iklan video, fotografi atau karya
digital lainnya yang dikerjakan setelah proses perekaman visual. Dalam konteks
film bisa penulis sederhanakan lagi, yaitu pasca produksi adalah kegiatan yang
dilakukan setelah pra produksi dan produksi.
Sedangkan dalam (FFTV – IKJ, 2008 : 48), Tahap Pasca Produksi :
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan produksi sesuai dengan rancangan produksi
Page 4
13
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi
3. Menjadi fasilitator antara kru produksi dengan pemain
Sedangkan saat di lapangan, produser membantu sutradara dan penulis naskah
mengarahkan editor supaya mengerti dan merasakan gambaran film sesuai
dengan rencana yang telah disepakati.
3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab
Dalam (FFTV – IKJ, 2008 : 41), Peran atau tugas dan tanggung jawab
seorang produser meliputi :
1. Mencari dan mendapatkan ide cerita untuk produksi
2. Membuat proposal produksi berdasarkan ide atau skenario film atau
program televisi
3. Menyusun rancangan produksi
4. Menyusun rencana Pemasaran
5. Mengupayakan anggaran – anggaran dana untuk produksi
6. Mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari
semua departemen perjobdesk
7. Bertanggung jawab atas kontrak kerja secara hukum dengan berbagai
pihak dalam produksi yang dikelola.
8. Bertanggung jawab atas seluruh produksi
Page 5
14
3.1.5 Proses Penciptaan Karya
A. Konsep Kreatif
Dalam pembuatan karya tugas akhir film televisi bergenre drama romantis ini,
seluruh crew membantu penulis naskah dalam mengembangkan ide juga
memikirkan apa pesan yang ingin disampaikan kepada audience. Karena menurut
kami, film yang baik adalah film yang memiliki kesan dan pesan. Dan kami
memutuskan untuk memberi pesan bahwa peran orang tua sangat berpengaruh
terhadap pembentukan karakter anak dan menentukan tingkat depresi seorang
anak. Melihat banyak sekali pasangan muda yang berlomba – lomba menikah
hanya karena mengejar target menikah secara ideal, mereka sampai lupa bahwa
ketika seseorang menikah, mereka juga harus siap suatu saat menjadi orang tua.
Dan kurangnya persiapan ini (ilmu parenting) yang menjadi alasan gagalnya
mereka membentuk, mendidik, mengedukasi anak secara baik dan benar.
B. Konsep Produksi
Tiga hari syuting kami menjalankan produksi sesuai dengan rencana yang sudah
disepakati sebelumnya. Selama crew dan talent patuh terhadap pada working
schedule, selama itu pula kegiatan produksi berjalan dengan lancar. Kecuali
terhalang oleh cuaca yang tiba – tiba hujan atau musibah seperti ban bocor dan
sebagainya. Dalam hal budget, Produser mempersiapkan konsumsi, biaya
transport serta menyiapkan biaya tak terduga jika terjadi sesuatu. Dalam segi
managemen, produser memanage keuangan dengan teliti dan detail. Seperti
memilah milah kembali apa apa saja yang harus dan tidak harus digunakan,
dalam hal terkecil seperti konsumsi, produser menyediakan konsumsi dari
penjual makanan pinggir jalan karena murah tapi disamping itu juga
Page 6
15
mesinkronkan antara kebersihan dan kelezatannya. Managemen waktu, setiap
talent pergi dan pulang menggunakan jasa ojek online, namun saat perpindahan
lokasi dan tidak memungkinkan naik mobil tapi juga tidak ingin keluar uang,
jalan keluarnya adalah naik motor bersama crew.
C. Konsep Teknis
Sebelum melakukan produksi, sutradara berrunding dengan kameramen, lighting
dan audioman untuk menentukan equipment list yang akan digunakan lalu
diserahkan kepada produser supaya menjadi bahan pertimbangan dan
menyesuaikan dengan budget. Equipment list yang dibutuhkan antara lain seperti
kamera Sony NX 100, lighting dengan lampu LED, audio dengan clip on
wireless dan boom mic, serta sterofoam putih untuk membounce cahaya. Jobdesk
lain yang menunjang teknis seperti artistik juga menyerahkan list yang
dibutuhkan kepada produser seperti wardrobe, hair & make up, property, dan
decoration.
3.1.6 Kendala Produksi dan Solusi
1. Pra Produksi
Kendalanya :
- Sulitnya dalam pembagian double jobdesk dikarenakan kekurangan anggota.
- Pembatalan perjanjian oleh pihak pemeran utama H – 1 sebelum syuting
karena ada pekerjaan mendadak.
Solusinya :
- Menggabungkan jobdesk yang sekiranya seiras dengan job utamanya,
misalnya kameramen mendapat tambahan job lighting. Alasannya karena
Page 7
16
kameramen lebih tau ketika dia ingin mengambil gambar, komposisi cahaya
dapat ia posisikan dengan pas, jadi lebih efisien dan sekali kerja saja. Lalu
penulis naskah diberi tambahan job menjadi penata artistik. Alasannya karena
ketika penulis membuat sebuah tulisan, ia adalah orang pertama yang
membayangkan bagaimana set lokasinya, pemeran seperti apa yang ia letakan
pada imajinasinya, bagaimana penampilan talentnya. Setelah itu baru ia
jelaskan kepada crew terutama sutradara untuk dipersatukan feelingnya dan
jika perlu direvisi atau ditambahkan agar menjadi lebih baik.
- Segera mencari pengganti dan cadangan lalu meyakinkan untuk tidak
membatalkan secara tiba – tiba.
2. Produksi
Kendalanya :
- Beberapa Talent datang tidak tepat waktu
- Adanya lokasi yang secara mendadak tutup.
- Dalam masalah budget, adanya property yang harus dibeli diluar dari list yang
penata artistik butuhkan
Solusinya :
- Sambil menunggu talent yang telat mengambil shot sesuai talent yang ada
agar waktu tidak terbuang sia – sia dan memperingatkan untuk tidak telat di
hari berikutnya.
- Segera mencari tempat yang mirip dengan set lokasi tersebut dan
mengarahkan crew lainnya juga talent untuk melakukan syuting di lokasi
berikutnya untuk scene selanjutnya.
- Menggunakan uang tak terduga yang sudah di rencakanan untuk membelinya.
Page 8
17
3.1.7 Lembar Kerja Produser
3.1.7.1 Konsep Program
Dalam pembuatan film tugas akhir ini, produser bersama crew yang lain telah
memikirkan matang matang bagaimana ide cerita , naskah dan skenario yang
telah dibuat dan telah melalui tahap revisi ini bisa dibungkus dengan menarik.
Bertemakan film romantis, kami menambahkan sedikit ilmu psikologi seperti
bagaimana kehidupan sehari – hari seseorang yang menderita depresi,
memperlihatkan faktor yang mendukung meningkatnya depresi seseorang serta
gejala hingga berakhir ke arah suicide yang terkadang psikolog enggan
mempertanyakan masalah tersebut. Bersama dengan psikolog berpengalaman,
kami berbincang – bincang tentang kasus real bagaimana kehidupan seseorang
yang terkena depresi ditambah dengan kisah nyata yang dialami oleh saudara
salah satu crew. Selain untuk penambah konflik, memperlihatkan kehidupan
penderita depresi juga merupakan pesan yang ingin disampaikan bahwa depresi
bisa separah itu dan kita bisa sama sama menganalisa bagaimana menghadapi
seseorang yang tingkat depresinya belum terlalu parah.
Dengan budget 15 juta rupiah, kami berharap bisa untuk membungkus film ini
menjadi film yang menarik, tersampaikan pesannya dan memberi kesan yang
baik untuk para penonton nantinya.
Page 9
18
3.1.7.2 Deskripsi Program
Kategori Program : Hiburan, Edukasi dan Informasi
Media : Televisi
Format Program : Drama Romantis
Judul Program : Zahra
Durasi Program : 20 menit
Target Audience : Remaja hingga Dewasa (17 – 35 tahun)
Jenis Kelamin : Laki – laki dan wanita
Status Ekonomi Sosial : C – A
Karakteristik Produksi : Record , Single Camera
Hari dan Jam tayang : Jumat, Pukul 17.00 – 17.20 WIB
Alasan : Karena target kami adalah menghibur masyarakat yang
baru pulang kerja, sekolah atau kuliah otomatis hari yang dipilih adalah hari
kerja. Dan memberikan reminder berupa edukasi juga informasi seputar ciri –
ciri, gejala dan cara meringankan depresi. Jadi diharap di penghujung hari kerja,
waktu menjadi lebih santai untuk satu keluarga menonton tayangan kami sebagai
reminder untuk bijak dalam menghadapi seseorang yang terkena depresi,
setidaknya dimulai dari lingkungan keluarga
Page 10
19
3.1.7.3 Working Schedule
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Judul : Zahra Durasi : 20 menit
Tabel III.1
No Tahap Aktifitas
Target Per Minggu
April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1
Pra
Pro
du
ksi
Penemuan Ide
2 Pengembangan Ide
3 Menentukan Jobdesk / Crew
4 Bimbingan Perdana
5 Penulisan Script
6 Bimbingan Tema pertama
7 Revisi tema
8 Bimbingan Tema kedua
9 Revisi Tema kedua
10 Bimbingan bab 1 dan Naskah
11 Revisi Naskah
Page 11
20
12 Riset ke Psikolog
13 Bimbingan Bab 2
14 Revisi Bab 2
15 Bimbingan BAB III
16 Hunting Lokasi
17 Menyusun Jadwal Shooting
18 Budgeting
19 Casting Pemain
20 Reading
21 Revisi Bab III, Pengajuan Bab IV
22 Acc Bab III dan Bab IV
23 Sewa Alat
24 Persiapan Kostum & Properti
25 Persiapan Equipment List
26 Technical Meeting
27
Pro
du
ksi
Shooting
28 Dailly Production report
29 Evaluasi Produksi
30 P a s c a
P r o d u k si
Convert
Page 12
21
Note : Syuting dilaksanakan pada hari Rabu, Kamis dan Sabtu (26, 27 dan 29 Juni 2019)
31 Rough Cut
32 Bumper Program
33 Ilustrasi Musik
34 Final Editing
35 Pengajuan Hasil Produksi
36 Acc laporan produksi dan hasil
produksi (Film dan Dispro)
Page 13
22
3.1.7.4 Breakdown Budget
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Judul : Zahra Durasi : 20 menit
Tabel III.2
NO ITEMS UNIT RATE AMOUNT NOTES
Pra Produksi
1 Print Bab 1,
Bab 2, Naskah 18 lbr Rp 500 Rp 9.000 1 rkp
2 Print lembar
bimbingan 1 lbr Rp 1.000 Rp 1.000 1 rkp
3
Fotokopi
lembar
bimbingan
1 lbr Rp 200 Rp 1.000 5 rkp
4
Print Bab 1,
bab 2, naskah
(revisi)
14lbr Rp 500 Rp 7.000 1 rkp
5 Print 1 dispro 72lbr Rp 500 Rp 36.000 1rkp untuk
bimbingan
6 Milimeter
block 1pcs Rp 7.500 7.500 -
7 Fotokopi
Floor Plan 50rkp Rp 200 Rp 10.000
untuk blocking
kamera,blocking
lighting
8 Print 1 dispro 350lbr Rp 500 Rp 175.000 1rkp untuk
bimbingan
9 Print 1 dispro 400lbr Rp 500 Rp 200.000 × 3 =
Rp 600.000
3rkp untuk
sidang
10 Hardcover 1pcs Rp 30.000 Rp 30.000 1 dispro
TOTAL = Rp 876.500
Produksi (Tehnik)
11 Kamera Sony
NX 100 1pcs Rp 400.000
Rp 400.000 × 3 =
Rp 1.200.000 Sewa 3 hari
12 Lampu LED 2pcs Rp 100.000 Rp 200.000 × 3 =
Rp 600.000 Sewa 3 hari
14 Boom Mic 1pcs Rp 100.000 Rp 100.000 × 3 =
Rp 300.000 Sewa 3 hari
15 Sterofoam
Putih 1pcs Rp 10.000 Rp 10.000 -
TOTAL = Rp 2.110.000
Produksi (Artistik)
16 Bingkai foto 1pcs Rp 50.000 Rp 50.000 ukuran 6R
17 Gordyn 1pcs Rp 150.000 Rp 150.000 Polos ukuran 1
meter
18 Foto keluarga 1pcs Rp 10.000 Rp 10.000 ukuran 6R
19 Kue ultah 1pcs Rp 100.000 Rp 100.000 ukuran untuk 10
Page 14
23
orang
20 Jam dinding 1pcs Rp 100.000 Rp100.000 ukuran sedang
21 Confetty Party 1pcs Rp 50.000 Rp 50.000 -
22 Lilin ultah 1pck Rp 25.000 Rp 25.000 merk alfamart
23 Spagetty La
Fonte Sachet 1pcs Rp 8.500 Rp 8.500 -
24 Pixy Conceal
base 1pcs Rp 40.000 Rp 40.000
Mak
e up
25 Pixy twin
blush 1pcs Rp 40.000 Rp 40.000
26 Purbasari
matte lipstick 1pcs Rp 30.000 Rp 30.000
27
Pixy UV
Whitening
TWC
1pcs Rp 20.000 Rp 20.000
TOTAL = Rp 623.500
Produksi (Unit)
28 Konsumsi
Siang 12org Rp 20.000
Rp 240.000 × 4 =
Rp 960.000 4 hari
29 Konsumsi
Sore 12org Rp 20.000
Rp 240.000 × 4 =
Rp 960.000 4 hari
30 Air mineral
gelas 2dus Rp 24.000 Rp 48.000
isi 48 gelas / 4
hari
31 Transport
Talent 6 org Rp 50.000
Rp 300.000 × 4 =
1.200.000
PP Ojek Online
/ 4 hari
32 Talent (Zahra) 4hr Rp 250.000 Rp 1.000.000 -
33 Talent (Ibu
Zahra) 4hr Rp 200.00 Rp 800.000 -
34 Talent (Bp
Zahra) 2 hr Rp 150.000 Rp 300.000 -
35 Talent (Alvin) 2hr Rp 150.000 Rp 300.000 -
36 Talent Teman
Zahra 1 2hr Rp 50.000 Rp 100.000 -
37 Talent Teman
Zahra 2 2hr Rp 50.000 Rp 100.000 -
38 Extras 5org Rp 20.000 Rp 100.000 1 hari
TOTAL = Rp 5.868.000
Pasca Produksi
39 Beli CD 3pcs Rp 15.000 Rp 45.000 -
40
Software
Adobe
Premier Pro
CC
1pcs Rp 55.000 Rp 55.000 -
TOTAL = Rp 100.000
BIAYA TAK TERDUGA = Rp 5.422.000
TOTAL KESELURUHAN = Rp 15.000.000
Page 15
24
3.1.7.5 Shooting Schedule
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Judul : Zahra Durasi : 20 menit
Tabel III.3
Rabu, 26 Juni 2019
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
06.00 – 06.15 Sarapan
06.15 – 06.30 Memeriksa Peralatan & Perlengkapan
07.30 – 08.00 Setting Peralatan & Persiapan Produksi
08.00 – 12.00 Produksi
12.00 – 12.30 Evaluasi
12.30 – 13.00 Makan Siang
13.00 – 17.00 Produksi
17.00 – 18.00 Evaluasi
18.00 – 18.30 Selesai Produksi & Perapihan Alat
18.30 – 19.00 Makan Malam
19.00 Host meninggalkan Studio
19.00 – 20.00 Pemulangan Alat
20.00 Crew meninggalkan studio
Kamis, 27 Juni 2019
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
06.00 – 06.15 Sarapan
06.15 – 06.30 Memeriksa Peralatan & Perlengkapan
07.30 – 08.00 Setting Peralatan & Persiapan Produksi
08.00 – 12.00 Produksi
12.00 – 12.30 Evaluasi
12.30 – 13.00 Makan Siang
13.00 – 17.00 Produksi
17.00 – 18.00 Evaluasi
18.00 – 18.30 Selesai Produksi & Perapihan Alat
18.30 – 19.00 Makan Malam
19.00 Host meninggalkan Studio
19.00 – 20.00 Pemulangan Alat
20.00 Crew meninggalkan studio
Page 16
25
Sabtu, 29 Juni 2019
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
06.00 – 06.15 Sarapan
06.15 – 06.30 Memeriksa Peralatan & Perlengkapan
07.30 – 08.00 Setting Peralatan & Persiapan Produksi
08.00 – 12.00 Produksi
12.00 – 12.30 Evaluasi
12.30 – 13.00 Makan Siang
13.00 – 17.00 Produksi
17.00 – 18.00 Evaluasi
18.00 – 18.30 Selesai Produksi & Perapihan Alat
18.30 – 19.00 Makan Malam
19.00 Host meninggalkan Studio
19.00 – 20.00 Pemulangan Alat
20.00 Crew meninggalkan studio
Page 17
26
3.1.7.6 Call Sheet
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Judul : Zahra Durasi : 20 menit
Tabel III.4
CREW
Jobdesk Nama Telp
Produser Cindy Aryani 089688001136
Sutradara Dimas Arief Aditya 087881599214
Penulis Naskah Farahdita Juliarefa 081318336496
Penata Kamera Ardi Santoso 082299133153
Penata Cahaya Ardi Santoso 082299133153
Penata Audio Fikri Afif 081290458914
Penata Artistik Farahdita Julia Refa 081318336496
Editor Ananda Septian 08979373440
TALENT
Peran Nama Telp
Zahra Eka Febyolla Dewi Herindra 085716871636
Ibu Zahra Cindy Hidayanti 085811547244
Ayah Zahra Farhan Sapta Juniardy 082110340063
Alvin Muhammad Harris Saputra 081220481113
Siska Kirana Putri Shinta Larasati 082112798398
Vina Tiara Virgina Bungatia 081284424002
Page 18
27
3.1.7.7 Daily Production Report
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Judul : Zahra Durasi : 20 menit
Tabel III.5
Rabu, 26 Juni 2019
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 08.00
Produksi 08.00 08.30
Makan Siang 12.30 12.30
Produksi 13.00 13.00
Makan Malam 18.30 19.30
Evaluasi Meeting 22.00 22.00
Kamis, 27 Juni 2019
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 08.00
Produksi 08.00 08.30
Makan Siang 12.30 12.30
Produksi 13.00 13.00
Makan Malam 18.30 19.30
Evaluasi Meeting 22.00 22.00
Sabtu, 29 Juni 2019
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 08.00
Produksi 08.00 08.30
Makan Siang 12.30 12.30
Produksi 13.00 13.00
Makan Malam 18.30 19.30
Evaluasi Meeting 22.00 22.00
Page 19
28
3.1.7.8 Equipment List
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Judul : Zahra Durasi : 20 menit
Tabel III. 6
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony NX 100 1 Sewa
3 Kabel Roll - 1 Milik Sendiri
4 Boom Mic - 1 Sewa
5 Lampu LED - 2 Sewa
7 Sterofoam putih - 1 Beli
Page 20
29
3.2 Proses Kerja Sutradara
Menurut (Muslimin, 2018) Sutradara adalah orang yang memimpin seluruh
kegiatan tim artistik film dan mengatur penampilan adegan-adegan dalam film.
Dia bertanggung jawab terhadap aspek kreatif film, termasuk konten dan
mengendalikan alur plot, mengarahkan aktor, menyusun dan memilih lokasi di
mana pelaksanaan shooting film, menentukan waktu dan isi dari soundtrack
film. Meskipun kekuasaan dan wewenang sutradara besar, ia tetap tunduk
dibawah komando produser.
Jadi, Sutradara adalah seseorang yang bertanggung jawab sepenuhnya secara
professional dalam melaksanakan suatu proses produksi film, sutradara juga
orang yang memberi pengarahan pada crew dan talent agar proses shooting
berjalan lancar dan sesuai dengan konsep yang diinginkan
3.2.1 Pra Produksi
Menurut (Muslimin, 2018 : 31) Tahap Pra Produksi mengacu pada hal hal yang
dilakukan oleh tim produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar (shooting)
dalam membuat sebuah film sebelum produksi.
Dalam (FFTV – IKJ, 2008 : 61) Tugas sutradara saat pra produksi :
1. Interpretasi Skenario/Script Conference
a. Sutradara melakukan analisa skenario yang menyangkut isi cerita,
struktur dramatik, penyajian informasi dan semua hal yang berhubungan
dengan estetika dan tujuan artistik dalam film tersebut.
b. Analisa yang telah dilakukan sutradara didiskusikan kepada semua kepala
departemen (penata fotografi, penata artistik, penata suara, editor) dan
juga produser. Kemudian merumuskan konsep penyutradaraan untuk film
tersebut.
Page 21
30
2. Pemilihan Kru
Sutradara dan produser memilih dan menentukan kru yang akan terlibat
dalam produksi film.
3. Casting
Sutradara menentukan dan melakukan casting terhadap para pemain utama
dan pemain pendukung, proses tersebut biasanya dibantu oleh asisten
sutradara dan juga casting director.
4. Latihan/Reherseal
a. Kepada pemain utama, sutradara menyampaikan visi dan misinya
terhadap penokohan yang ada didalam skenario, lalu mendiskusikannya
dengan tujuan untuk membangun kesamaan persepsi karakter tokoh
antara sutradara dan pemain utama.
b. Sutradara melakukan pembacaan skenario (reading) bersama seluruh
pemain untuk membaca bagian dari dialog dan action pemain masing-
masing.
c. Sutradara melakukan latihan pemeranan dengan pemain utama.
d. Sutradara melakukan evaluasi terhadap hasil latihan pemeranan yang
telah direkam sebelumnya.
5. Hunting
a. Sutradara melakukan pengarahan kepada tim hunting lokasi dengan
penata fotografi, penata artistik, asisten sutradara dan manajer produksi.
b. Sutradara menentukaan lokasi berdasarkan hasil hunting tersebut, setelah
berdiskusi yang melibatkan penata fotografi, penata artistik dan penata
suara.
c. Sutradara memastikan lokasi berdasarkan semua aspek teknis.
Page 22
31
6. Perencanaan shot dan Blocking/Planning Coverage dan Staging
a. Sutradara merumuskan dan menyusun director shot pada setiap scene
yang ada dalam skenario.
b. Sutradara Sutradara membuat ilustrasi staging pemain dan peletakkan
kamera kedalam bentuk floorplan.
c. Sutradara membuat storyboard dibantu oleh storyboard artist.
7. Final Pra Produksi
Sutradara melakukan diskusi / evaluasi bersama dengan kru produksi dan
pemain utama untuk persiapan shooting yang menyangkut teknis
penyutradaraan dan juga artistiknya.
Saat menjalani proses pra produksi seorang sutradara harus bisa mengatur
segala komponen penyusun film. Seorang sutradara juga bertanggung jawab
atas pemilihan aktris dan aktor untuk bermain dalam filmnya, juga segala
elemen produksi yang menunjang terciptanya konsep film yang telah
disepakati bersama.
Page 23
32
3.2.2 Produksi
Menurut (Muslimin, 2018 : 104) Tahap ini fokus pada pengambilan gambar atau
visual (shooting) beserta audio dari sebuah film, biasanya disebut shooting day.
Catatan penting sebelum tahap produksi yaitu bahwa tahap pra produksi harus
sudah fixed. Dan diusahakan tidak ada perubahan yang signifikan jika sudah
masuk dalam wilayah produksi, karena wilayah ini adalah ruang eksekusi sebuah
keputusan karya koletif.
Dalam (FFTV – IKJ, 2008 : 63) Tugas sutradara saat melakukan produksi
meliputi :
1. Berdasarkan breakdown shooting, sutradara menjelaskan adegannya kepada
asisten sutradara dan kru utama lainnya perihal urusan shot yang akan
diambil (take).
2. Mengkoordinasikan kepada asisten sutradara untuk melakukan latihan
blocking pemain yang disesuaikan dengan blocking kamera
3. Sutradara memberikan pengarahan terhadap pemain apabila dirasakan
kurang memuaskan dalam aktingnya.
4. Sutradara mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam wilayah kreatif
apabila ada persoalan di lapangan.
5. Melihat hasil rush copy hasil shooting hari pertama.
Dalam menjalankan produksi film seorang sutradara harus memiliki konsep,
konsep tersebut bisa saja menjadi ciri khas dirinya dalam setiap produksi karya
film. Seorang sutradara harus memperhatikan ekspresi dari aktris/aktor saat
sedang shooting agar memberikan kesan yang mendalam pada karya filmnya.
Page 24
33
3.2.3 Pasca Produksi
Menurut (Muslimin, 2018 : 119) pasca produksi (post-productio) secara simple
adalah bagian dari proses pembuatan film, video, iklan video, fotografi atau
karya digital lainnya yang dikerjakan setelah proses perekaman visual. Dalam
konteks film bisa penulis sederhanakan lagi, yaitu pasca produksi adalah kegiatan
yang dilakukan setelah pra produksi dan produksi.
Dalam (FFTV – IKJ, 2008 : 64) Tugas sutradara pada pasca produksi meliputi :
1. Bila ada catatan khusus dari laboratorium atau editor, sutradara mengevaluasi
hasil shooting/materi editing.
2. Melihat dan mendiskusikan dengan editor hasil rough cut dan fine cut
3. Melakukan evaluasi tahap akhir dan berdiskusi dengan penata musik perihal
ilustrasi musik yang telah dibuat konsepnya terlebih dahulu pada saat tahap
pra produksi
4. Melakukan evaluasi terhadap preview hasil mixing, berdasarkan konsep suara
yang telah ditentukan pada saat pra produksi
5. Sutradara melakukan supervisi/koreksi warna gambar di laboratorium/studio
berdasarkan konsep warna yang telah ditentukan pada saat pra produksi ,
setelah berdiskusi dengan produser dan penata fotografi.
Pada tahapan pasca produksi seorang sutradara juga harus mengarahkan/membantu
editor dalam proses editing agar tidak keluar dari konsep yang diinginkan.
Page 25
34
3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab
Menurut (Mabruri,2018) kualifikasi kemampuan seorang sutradara yang
diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Interpretasi skenario/script converence
2. Pemilihan dan mengarahkan kru
3. Casting
4. Latihan/rehearsal
5. Hunting
6. Perencanaan shot dan blocking/planning coverage
7. Final produksi
3.2.5 Proses Penciptaan Karya
A. Konsep Kreatif
Dalam pembuatan karya tugas akhir film televisi bergenre drama romantis ini,
seluruh crew membantu penulis naskah dalam mengembangkan ide juga
memikirkan apa pesan yang ingin disampaikan kepada audience. Karena menurut
kami, film yang baik adalah film yang memiliki kesan dan pesan. Dan kami
memutuskan untuk memberi pesan bahwa peran orang tua sangat berpengaruh
terhadap pembentukan karakter anak dan menentukan tingkat depresi seorang
anak. Melihat banyak sekali pasangan muda yang berlomba – lomba menikah
hanya karena mengejar target menikah secara ideal, mereka sampai lupa bahwa
ketika seseorang menikah, mereka juga harus siap suatu saat menjadi orang tua.
Dan kurangnya persiapan ini (ilmu parenting) yang menjadi alasan gagalnya
mereka membentuk, mendidik, mengedukasi anak secara baik dan benar.
Page 26
35
B. Konsep Produksi
Produser memberikan waktu empat hari syuting untuk menjalankan produksi
sesuai dengan rencana yang sudah disepakati sebelumnya. Sutradara harus
mengarahkan dan memantau jalannya produksi film agar bisa selesai sesuai
dengan waktu yang telah disepakati dan sesuai dengan konsep yang
diinginkan
C. Konsep Teknis
Sutradara akan mengarahkan film ini dengan konsep film drama yang kental,
yang terinspirasi dari drama televisi romansa Korea, Taiwan, dan Jepang.
Kamera yang dipakai adalah Sony NX 100, Karena gambar sudah tajam dan
memiliki resolusi 1080p dibandingkan dengan camcorder sekelasnya.
Alat audio recording yang dipakai adalah boom mic yang bertujuan untuk
mempertajam hasil rekaman agar suara terdengar jernih serta minim noise.
3.2.6 Kendala Produksi dan Solusi
Kendala sutradara pada saat tahap pra produksi :
- Sulitnya pencarian talent yang sesuai dengan kriteria
- Sulitnya pencarian soundtrack non copyright yang diinginkan
Solusinya adalah :
- Mencari talent melalui berbagai sosial media
- Mencari soundtrack non copyright di internet dan relasi
Kendala sutradara pada saat produksi :
- Cuaca yang tidak mendukung pada saat shooting outdoor, waktu shooting
dan situasi yang tidak diinginkan
Page 27
36
- Talent yang tiba-tiba berhalangan untuk ikut proses pembuatan film
- Talent pendukung tidak sesuai dengan yang direncanakan
Solusinya adalah :
- Berkoordinasi dengan produser pada saat tahap pra produksi untuk
menyusun jadwal dengan matang
- Untuk talent yang tiba-tiba membatalkan kesepakatan, kami mencari talent
yang setidaknya memenuhi syarat hadirnya tokoh yang telah dirundingkan dan
bersedia untuk shooting tepat pada jadwal yang telah dibuat
- Untuk talent pendukung yang tidak sesuai dengan rencana, solusinya adalah
dengan mengganti sinopsis
Kendala sutradara pada saat pasca produksi :
- Situasi yang tidak diinginkan, seperti editor yang jatuh sakit, Komputer
editor yang error, dan faktor force majeure lainnya
Solusinya :
- Perhitungan waktu yang matang pada tahap pra produksi dan perencanaan
yang tepat
Page 28
37
3.2.7 Lembar Kerja Sutradara
3.2.7.1 Konsep Penyutradaraan
“Zahra” adalah sebuah karya film drama televisi yang bergenre romance, yang
membuat film ini berbeda dari film drama lainnya adalah dimana film ini
mengangkat tentang sisi psikologis dari Zahra, tokoh utama dalam film ini. Film
ini akan dipenuhi dengan permasalahan psikis yang diderita Zahra agar audience
memahami bagimana perasaan dan sudut pandang orang yang terkena depresi.
Dalam film ini akan disajikan konflik-konflik psikologis yang terus
membayangi, seperti tekanan terhadap seseorang yang mengalami depresi,
kesalahan dalam parenting, dan tidak lupa jalan keluar untuk itu semua. Film ini
dibuat dengan alur maju mundur seperti, yang membedakan tampilan film ini
secara signifikan dari film lainnya adalah dimana pengambilan gambarnya
memiliki banyak stock shot, misalnya ketika diluar sedang hujan, hujan bukan
hanya sekedar jadi background atau bagian dari set,
dalam film ini gambar dari stock shot yang akan berbicara seperti “Di jendela
ada percikan air, berarti sedang hujan / Orang-orang berteduh, Ada yang
membuka payungnya, berarti sedang hujan”
Page 29
38
3.2.7.2 Konsep & Casting List
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Judul : Zahra Sutradara : Dimas Arief A
Durasi : 20 menit
Tabel III.7
No Cast Karakter Talent
Deskripsi Fisik Pemeran Contact Person
1 Zahra
Baik,
Melankolis,
Depresi
Tinggi badan
160cm
Berat badan
57kg
Eka Febyolla
Dewi Herindra 085716871636
2 Alvin Pendiam,
Playboy
Tinggi badan
170cm
Berat badan
55Kg
Muhammad
Harris Saputra 081220481113
3 Ibu
Zahra
Perhatian,
Depresi,
Agak
emosional
Tinggi Badan
157cm
Berat Badan
45kg
Cindy
Hidayanti 085811547244
4 Ayah
Zahra
Baik,
Perhatian
Tinggi Badan
188cm
Berat Badan
85kg
Farhan Sapta
Juniardy 08211034003
5 Siska Sabar, Baik
Tinggi Badan
160cm
Berat Badan
54kg
Kirana Putri
Shinta Larasati 082112798398
6 Vina
Sedikit
Tomboy,
Baik,
Perhatian
Tinggi Badan
157cm
Berat Badan
50kg
Tiara Virginia
Bungatia 081284424002
Page 30
39
39
3.2.7.3 Director Treatment
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Judul : Zahra Sutradara : Dimas Arief A
Durasi : 20 menit
Tabel III.8
NO
SHOT
VISUAL
DIRECTION
AUDIO SHOT SIZE MOVE ANGLE
SCENE 1
1 1 ELS (ES) STILL EL Gambar lalu lintas di malam hari -
2 2 LS (ES) STILL EL Gambar Rumah Zahra -
3 3 MS STILL EL Zahra sedang mengaduk
makanannya Ambience
4 4 MS STILL EL Ayah Zahra membuka pintu Ayah Zahra “Ayah pulang”
Zahra “Eh ayah”
5 5 TS STILL EL
Zahra sedang mengaduk
makanannya lalu ayahnya duduk
di sampingnya
Ayah Zahra “Kamu kenapa?”
Page 31
40
40
6 6 MCU STILL EL Ayah Zahra duduk di samping Ayah Zahra “Kok bengong? Lagi galau ya?”
7 7 TS STILL EL Zahra sedang duduk dan Ayahnya
duduk di sebelahnya Zahra “Nggak, gapapa, Zahra gak galau”
8 8 MCU STILL EL Zahra mengutarakan isi hatinya
kepada sang ayah
Zahra : “Cuma Zahra kesepian aja, gak ada yang
peduli sama Zahra”
9 9 MCU PAN
RIGHT EL
Ayah Zahra mendengarkan Zahra
lalu mengelus kepala Zahra, lalu
Ibu Zahra datang dan berbicara
Ayah Zahra : “Maaf ya, Ayah dan Ibu belum bisa
jadi orangtua yang baik sama kamu”
Ibu Zahra : “Ibu pulang.. Duh capek banget, Ayah
sama Zahra udah makan? Zahra kalo udah selesai
makan cuci piring ya”
10 10 MCU FOLLO
W EL
Ayah zahra ingin berbicara
dengan Ibu zahra, Ayah zahra
menghampiri Ibu Zahra
Ayah Zahra : “Bu ada yang mau saya omongin” Ibu
“omongin apasih?! Aku capek baru pulang kerja”
Ayah Zahra : “Tentang Zahra bu”
11 11 MCU STILL EL Ibu zahra sedang berbincang
dengan Ayah zahra
Ibu Zahra : “Kenapa Zahra? Butuh uang? mau
berapa sih?”
12 12 MS STILL EL Ayah zahra sedang berbincang
dengan Ibu zahra
Ayah Zahra : “Zahra tuh kesepian bu, Zahra butuh
kasih sayang oleh ibunya, mending aku aja yang
kerja”
13 13 CU STILL EL Ibu zahra sedang berbincang Ibu Zahra : “Loh kok jadi aku yang harus ngalah
Page 32
41
41
dengan Ayah zahra sih?! Aku udah nyaman sama kerjaan aku, aku udah
bersusah payah untuk dapetin kerjaan ini! Kenapa
aku yang harus mundur? Kenapa juga gak kamu
yang harus mundur dan jagain Zahra dirumah?!
14 14 MCU STILL EL Ayah zahra mulai kesal dengan
Ibu Zahra
Ayah Zahra : “Cukup ya! Bu, Zahra butuh kasih
sayang dari Ibu”
15 15 GS STILL EL
Ayah Zahra menunjuk Ibu Zahra
lalu mereka bertengkar, lalu Zahra
pergi
Ayah Zahra : “Sekarang terserah kamu mau jadi
apa”
Ibu Zahra : “Yaudah, kalo kamu sekarang udah gak
peduli aku juga udah capek sama kamu, lebih baik
kita cerai!”
SCENE 2
21 1 POV (ES) STILL EL Gambar pemandangan dari atas
balkon Ambience
22 2 MCU STILL EL Zahra sedang melihat
pemandangan lalu menoleh Ambience
23 3 MS FOLLO
W EL
Zahra mengambil makanan di
kantin, lalu berbalik arah dan
duduk bersama teman-temannya
Zahra : “Makasih ya mas. Nih guys makanannya”
Page 33
42
42
24 4 TS STILL EL Zahra berbicara pada Vina dan
Siska
Zahra : “eh guys ngerjain tugas bareng yuk”
Vina : “Sumpah gua juga gak ngerti tuh tugasnya
gimana”
25 5 MCU STILL EL Zahra melihat Vina -
26 6 MCU STILL EL
Zahra mengajak bicara teman-
temannya untuk mengerjakan
tugas bersama
Vina : “Kira-kira mau ngerjain kapan?” Siska :
“Bebas sih gue ikut aja”
27 7 TS STILL EL Vina dan Siska menanggapi Zahra Zahra : “Sabtu aja mau gak?”
28 8 MCU STILL EL Zahra menanggapi
Vina : “Gampang deh, ntar gua bilang sama nyokap
gue”
Zahra : “Siaaaap”
29 9 TS STILL EL Zahra, Vina dan Siska makan
sambil berbincang bersama -
SCENE 3
31 1 ES STILL HA Gambar rumah Zahra Ambience
32 2 MLS STILL EL Ibu Zahra sedang membaca
majalah lalu Zahra datang
Zahra : “Eh ibu, tumben bu udah pulang?” Ibu
Zahra : “iya nih lagi pulang cepet, gimana kuliahmu
di kampus?” Zahra : “Biasa aja bu kayak biasanya,
Cuma dosen tadi ngasih tugas”
Page 34
43
43
33 3 MLS STILL EL Zahra ke dapur lalu mengambil
piring Ambience
34 4 CU STILL EL Gambar piring pecah SFX
35 5 MS FOLLO
W EL
Ibu Zahra datang lalu memarahi
Zahra
Ibu Zahra : “Apaan tuh yang pecah? Yaampun
Zahra itu kan piring kesayangan ibu, kenapa bisa
pecah sih?!”
37 6 MCU STILL EL Zahra memunguti pecahan piring
sambil menjelaskan
Zahra : “Maaf ibu, tadi Zahra laper, Zahra gatau
kalo ini piring kesayangan ibu”
Ibu Zahra : “Ya tetep aja ini hadiah dari temen ibu
tau gak?”
38 7 MLS STILL EL Ibu Zahra memarahi Zahra
Ibu Zahra : “Makanya kamu kalo megang barang
tuh hati-hati, jangan ceroboh, tau gak ini harganya
mahal!”
39 8 MS STILL HA Zahra memunguti pecahan piring Ibu Zahra : “kamu tuh dari dulu bisanya nyusahin
aja! Sono pergi! Ibu males liat muka kamu”
40 9 MLS STILL EL Ibu Zahra pergi meninggalkan
Zahra Ambience
SCENE 4
48 1 ES STILL LA Gambar langit -
Page 35
44
44
49 2 ES STILL EL Gambar lorong kampus -
50 3 MCU STILL EL Zahra termenung dikelas, lalu
Zahra melihat Alvin Instrumen
51 4 MLS STILL TRACK
IN
Alvin mengobrol, lalu menoleh
kearah Zahra Instrumen
52 5 MCU STILL EL Zahra malu dan memalingkan
pandangannya Instrumen
53 6 ES PAN
RIGHT EL Gambar kampus Ambience
54 7 GS
TRAC
K OUT
(FOLL
OW)
EL
Zahra, vina dan Siska bercakap
cakap, lalu Vina memanggil Alvin
yang sedang berada diatas motor
Vina : “Alvin”
55 8 MS (OTS) STILL EL Vina berbicara pada Alvin Vina : “Mau pulang?” Alvin : “iya nih mau pulang”
56 9 TS STILL EL Vina dan Siska berbicara pada
Alvin
Vina : “Ohh, Yaudah ati ati dijalan ya” Siska : “Ati
ati yaa”
57 10 MS (OTS) STILL EL Alvin berbicara pada Vina dan
Siska
Alvin : “Iya, kalian juga hati-hati ya. Gua duluan
ya”
58 11 CU STILL EL Zahra melihat Alvin Ambience
Page 36
45
45
SCENE 5
60 1 ES STILL EL Gambar Jalanan Ambience
61 2 MLS STILL EL
Vina membuka pintu rumahnya
lalu masuk kedalam diikuti oleh
Zahra. Vina memanggil ibunya
dan berbicara pada ibunya
Vina : “Maah, Ada Zahra nih”
62 3 MS STILL EL Ibunya vina menanggapi Mama Vina : “Eh Zahra.. sendirian aja? Ssikanya
mana?”
63 4 MLS (OTS) STILL EL Zahra menjelaskan Zahra : “Iyaa, tadi Siskanya pergi”
64 5 MS STILL EL
Vina meminta izin ke ibunya, lalu
duduk di ruang tamu bersama
Zahra dan Siska, Ibunya
menawarkan makan
Mama Vina : ‘Oh gitu..” Zahra : “Oh iya tante, izin
ya mau ngerjain tugas dulu dirumah”
Mama Vina : “Iya.. Silahkan silahkan”
65 6 TS
PAN
RIGHT
(FOLL
OW)
EL
Vina duduk sambil membagikan
minumannya, Zahra dan Siska
menjawab tawaran Ibunya vina,
Lalu Zahra mengeluarkan
laptopnya
Vina : “Bentar ya mah.. mau ngerjain tugas dulu”
Zahra : “apaan tuh Na?”
Vina : “Kue, cobain”
Zahra : “kue apaan?
Vina : “Kue putu”
Zahra : “Ah enak banget nih kayaknya”
Page 37
46
46
66 7 TS STILL EL Zahra menanyakan soal tugas
Zahra : “Mmh enak nih, bikin sendiri?. Laptop
dong, oh ya btw tugas bahasa gimana sih? Gue
bingung”
Vina : “Bentar gua searching dulu”
Zahra : “oh iya, kemaren pas di parkiran lu ngobrol
sama siapa sih na? Gua gapernah liat dia deh di
kampus” Vina : “iyaa, itu Alvin. Kenapa lu?
Naksir?”
67 8 MCU STILL EL Zahra berbicara
Zahra : “Apaan sih lu na jadi ngeledekin gua gitu,
orang gua Cuma nanya. Gimana tugasnya? Udah
dapet belom di internet?”
68 9 TS STILL EL Vina memberi tau Zahra soal
tugas
Zahra : “Oh kayak gitu tugasnya tu. Yaudah kerjain
yuk”
SCENE 6
75 1 ES STILL EL Gambar timelapse perkotaan -
76 2 TS STILL EL
Ibu Zahra sedang melihat HP lalu
Zahra masuk kerumah, dan Ibu
Zahra memarahi Zahra
Ibu Zahra : “Eh eh eh eh! Dari mana aja kamu?!
Jam berapa ini?! Kenapa gak ngasih kabar?! Mau
jadi anak bandel?”
77 3 MCU STILL EL Zahra menjelaskan Zahra : “Maaf bu, tadi Zahra ngerjain tugas
Page 38
47
47
dirumah Vina, sekarang Zahra capek..”
78 4 MCU STILL EL Ibu zahra menegur Zahra
Ibu Zahra : “apa kamu bilang?! Capek? Ibu juga
kerja capek dari pagi, kamu tuh bisanya kerjanya
main main main dan main aja!”
79 5 CU STILL EL Zahra menjawab, lalu berbalik
arah mau ke kamarnya Zahra : “Apa bu? Main main doang??”
SCENE 7
95 1 MCU STILL EL Zahra sedang bermain komputer Ambience
96 2 MCU (OTS) TRAC
K IN EL
Ibu Zahra masuk ke kamar Zahra
dan berbicara pada Zahra
Ibu Zahra : “Ra, Anak temen ibu lulus kuliah
langsung pada kerja, nanti kamu lulus mau jadi
apa?”
97 3 MCU STILL EL Zahra menjawab
Zahra : “kenapa sih bu, ibu selalu bandingin aku
sama anak temen temen ibu?... Hmm kayaknya sih
nanti aku mau jadi reporter bu”
98 4 MCU (OTS) STILL EL Ibu Zahra menjawab
Ibu Zahra : “Ih, reporter? Kamu bisa nggak sih
banggain ibu sedikit? Anak temen ibu ni ya, pada
kerja di kantor, gajinya gede, masa depannya juga
terjamin. Ini apa? reporter? Kamu suka kelayapan
kan makanya kamu milih reporter?”
Page 39
48
48
99 5 MCU STILL EL Zahra menjawab Zahra : “Terserah deh ibu mau ngomong apa, aku
capek mau tidur”
100 6 MCU STILL EL Ibu Zahra marah mendengar
jawaban Zahra
Ibu Zahra : “kamu dibilangin! Yaudah ibu juga
terserah!”
SCENE 8
109 1 ES STILL LA Gambar Pohon Ambience
110 2 ES SLIDE
RIGHT EL Gambar kucing -
111 3 TS STILL EL
Zahra dan Alvin sedang belajar di
taman, lalu Alvin menoleh ke
Zahra
Ambience
112 4 MCU STILL EL Zahra sedang membaca Ambience
113 5 MCU STILL EL Alvin menatap mata Zahra lalu
tersenyum Ambience
114 6 MCU STILL EL
Zahra menunduk, lalu rambut
Zahra yang menutupi wajahnya
disibak oleh Alvin
Ambience
115 7 MCU (OTS) STILL EL Alvin dan Zahra melanjutkan
membaca Ambience
Page 40
49
49
SCENE 9
116 1 ES STILL EL Gambar bunga Ambience
117 2 MCU (OTS) STILL EL Vina berbicara pada Zahra Vina : “Sepi ya gak ada siska, dia pake ikut
orangtuanya pergi sih”
118 3 MCU STILL EL Zahra menjawab Zahra : “Iya bener sepi, berdua doang”
119 4 MCU STILL EL Vina bertanya pada Zahra Vina : “Btw lu ada hubungan apa sama Alvin?
Akhir akhir ini akrab banget kayaknya”
120 5 MCU STILL EL Zahra menjawab Zahra :”Yaampun kebiasaan kan lo, gua Cuma
ngajarin materi materi ujian doang..”
121 6 MCU STILL EL Vina bertanya Vina : “Gua juga mau kali diajarin.. Jadi kalian
berdua udah jadian?”
122 7 MCU STILL EL Zahra menjawab Zahra : “Tuhkan, pancing aja terus. Enggalah,
temenan doang”
123 8 MCU (OTS) STILL EL Vina tersenyum Zahra : “Dah tu deh, minum minuman lu”
SCENE 10
124 1 ES STILL LA Gambar Pepohonan Ambience
125 2 TS STILL EL Zahra sedang menunggu, lalu
Alvin datang Ambience
126 3 MS (OTS) STILL EL Alvin meminta maaf, Zahra Alvin : “Eh sorry Ra gua telat nih”
Page 41
50
50
menjawab Zahra : “Iya gapapa, terus kita mau kemana?”
127 4 MS (OTS) STILL EL Alvin mengajak Zahra jalan di
taman
Alvin : “Keliling taman ini aja yuk, cari tempat
yang adem”
128 5 MCU (OTS) STILL EL
Zahra menjawab lalu mereka
berdua berjalan
Zahra : “Oh.. boleh yuk”
129 6 TS
TRAC
K OUT
(FOLL
OW)
EL Zahra dan Alvin berjalan, lalu
Alvin berbicara pada Zahra Alvin : “Ra, ada yang pengen gua omongin nih”
130 7 MS (OTS) STILL EL Zahra menoleh ke Alvin Zahra : “Hah, apa? mau ngomong apa?”
131 8 MS (OTS) STILL EL Alvin menyatakan perasaannya ke
Zahra
Alvin : “Sebenernya gua suka sama lo Ra, lo mau
gak jadi pacar gue?”
132 9 MS (OTS) STILL EL Zahra bertanya Zahra : “Sejak kapan?”
133 10 MS (OTS) STILL EL Alvin menjelaskan Alvin : “Waktu pertama gue ketemu lo”
134 11 MS (OTS) STILL EL Zahra menjawab Zahra : “Oh..”
135 12 MS (OTS) STILL EL Alvin bertanya Alvin : “Jadi gimana jawabannya?”
136 13 MS (OTS) STILL EL Zahra menjawab Zahra : “Aduh gimana ya? Maaf banget ya Vin,
kayaknya gua gabisa jawab sekarang deh”
Page 42
51
51
137 14 MS (OTS) STILL EL Alvin berbicara pada Zahra Alvin : “Oh yaudah, nanti juga gapapa Ra”
Zahra : :Maaf banget ya Vin..”
138 15 MS (OTS) STILL EL Alvin berbicara pada Zahra Alvin : “Yaudah yuk pulang”
Zahra : “Ayo”
139 16 ES STILL EL Gambar rumah Zahra, Alvin dan
Zahra berhenti didepan rumah Ambience
140 17 MS (OTS) SLIDE
LEFT EL Zahra berbicara pada Alvin
Zahra : “Makasih ya Vin udah nganterin pulang”
Alvin : “sama-sama Ra. Jangan lupa ya.. gua
tunggu jawabannya”
Zahra : “Oh.. iya iyaa”
141 18 MCU (OTS) STILL EL Alvin berpamitan pada Zahra,
Lalu Alvin pergi
Alvin : “Gua pulang dulu ya”
Zahra : “Iya hati-hati yaa”
SCENE 11
142 1 ES STILL EL Timelapse perkotaan dari pagi ke
malam lalu ke pagi lagi -
143 2 ES STILL EL Gambar rumah Ambience
144 3 ES STILL EL Gambar rumah Zahra Ambience
145 4 MCU STILL EL Zahra terbangun dari tidurnya Ambience
146 5 MLS STILL EL Zahra membuka gordyn kamarnya Ambience
Page 43
52
52
147 6 MS STILL EL Gambar gelas yang dituang air
hangat Ambience
148 7 MCU STILL LA Gambar shower yang dinyalakan Ambience
149 8 MS
PAN
RIGHT
(FOLL
OW)
EL Zahra masuk ke kamarnya lalu
Zahra duduk dan melihat Hpnya Ambience
150 9 CU STILL EL Gambar HP Zahra yang menerima
pesan Alvin Ambience
151 10 MCU STILL EL Zahra tersenyum melihat Hpnya Ambience
152 11 CU STILL EL Zahra menerima cinta Alvin
melalui chat Ambience
153 12 MCU STILL EL Zahra tersenyum lalu menaruh
Hpnya di dada Ambience
SCENE 12
154 1 ES STILL EL Gambar pepohonan -
155 2 MLS STILL EL
Zahra menelepon Alvin, lalu
mengajak Alvin jalan, tapi Alvin
menolak
Zahra : “Halo, Alvin. Iya aku bete nih dirumah,
jalan yuk. Apa? kenapa? Kok gabisa? Sebentar aja
gabisa? Oh. Yaudah deh, yaudah
Page 44
53
53
156 3 ES PAN
LEFT EL Gambar kampus Ambience
157 4 MS FOLLO
W EL
Zahra masuk kelas dengan ceria,
menyapa Vina dan Siska lalu
duduk
Zahra : “Hai guyssss”
Vina : “Girang banget ni.. Habis dapet arisan?”
Zahra : “Bukan..”
158 5 TS (OTS) STILL EL Vina dan Siska bertanya Zahra : “Gua mau cerita nih sama kalian”
Vina dan Siska : “Yaudah ceritaaa”
159 6 MCU (OTS) STILL EL Zahra menjelaskan Zahra : “Gua udah jadian..”
160 7 TS (OTS) STILL EL Vina dan Siska bertanya pada
Zahra Vina dan Siska : “Serius??”
161 8 MCU (OTS) STILL EL Zahra berbicara kepada Vina dan
Siska
Vina dan Siska : “Sama siapa?”
Zahra : “Muka kalian santai aja ah. Sama Alvin”
162 9 TS (OTS) STILL EL Vina dan Siska menjawab Vina : “Sumpah lu harus ceritain sekarang”
163 10 MCU (OTS) STILL EL Zahra, Vina dan Siska berpelukan
Zahra : “Jadi ceritanya gini, kemaren, gua ketemuan
sama dia di taman, terus dia nembak gua, gua gak
nyangka banget kan tiba tiba dia nembak gua gitu,
makanya gua gak langsung jawab”
164 11 TS (OTS) STILL EL Vina bertanya Vina : “Terus?”
165 12 MCU (OTS) STILL EL Zahra menjelaskan Zahra : “Tapi setelah tiga hari kemudian baru gua
Page 45
54
54
jawab”
166 13 TS (OTS) STILL EL Siska dan Vina meledek Zahra
Siska : :Cie udah gak jomblo lagi...”
Vina : “Akhirnya dong.. lu jadian juga sama Alvin.
Gila”
167 14 MCU (OTS) STILL EL Zahra menjawab
Zahra : “Btw dia mau ulang tahun”
Vina : “Kapan?”
Zahra : “Bentar lagi sih. Bantuin gue ya buat
surprisein dia”
168 15 TS (OTS) STILL EL Vina dan Siska meyakinkan
Vina : “Pasti, nanti gue bantuin deh”
Siska : “Pasti..”
Zahra : “Kalian terbaik deh ah”
SCENE 13
169 1 ES STILL EL Gambar lalu lintas Ambience
170 2 MCU FOLLO
W EL Zahra sedang menelepon Alvin
Zahra : “Halo Alvin, lagi dimana? Bisa nggak
kerumah Vina? Temenin ngerjain tugas.. oke hati-
hati ya, bye”
171 3 MCU STILL EL Alvin mengetuk pintu lalu masuk
kerumah Vina Alvin : “Zahra”
172 4 POV PAN EL Alvin melihat sekeliling -
Page 46
55
55
RIGHT
&
LEFT
173 5 MCU STILL EL Alvin kaget Ambience
174 6 MS STILL EL Gambar hantu Vina : “Surpriseeeee”
175 7 MCU STILL EL Zahra bernyanyi sambil membawa
kue Zahra : “Happy birthday Alvin..”
181 8 GS STILL EL Alvin meniup lilinnya, lalu Vina
dan Zahra mengucapkan selamat Zahra dan Vina : “Selamat ulang tahun Alvin”
182 9 MCU (OTS) STILL EL Alvin berterima kasih Alvin : “makasih ya Ra, Vin”
183 10 TS STILL EL
Zahra mengucapkan selamat
ulang tahun pada Alvin, lalu
Zahra, Vina dan Siska bernyanyi
selamat ulang tahun
Zahra dan Vina : “Iya sama-sama Vin..”
SCENE 14
184 1 ES STILL EL Gambar bunga Ambience
185 2 LS STILL EL Alvin sedang duduk berdua
dengan wanita lain Ambience
186 3 TS STILL EL Vina dan Siska melihat Alvin, lalu Vina : “Itu orang mirip sama Alvin ya Sis”
Page 47
56
56
Vina bertanya ke Siska, dan
melaporkannya ke Zahra
Siska : “Iya sih, tapi dia sama siapa sih?”
Vina : “Sama cewek, tapi bukan sama Zahra deh.
Bentar, gua chat dulu Zahranya. Gak dibales lagi”
Siska : “Yaudah besok aja dikampus kita kasih tau”
SCENE 15
187 1 ES PAN
LEFT EL Gambar kampus Zahra Ambience
188 2 TS STILL EL Vina dan Siska sedang minum,
lalu Vina bertanya pada Zahra
Vina : “Eh Ra, kemaren kita liat Alvin jalan sama
cewek lain. Lu kenal siapa dia?”
189 3 MS (OTS) STILL EL
Zahra dan Siska saling bertanya
jawab, lalu Zahra menoleh ke arah
Alvin datang
Zahra : “Hah kemaren? Kemaren dia bilang main
sama temen SMAnya”
190 4 TS STILL EL Vina dan Siska saling bertukar
pandang
Zahra : “Terus pas gua telpon juga dia bilangnya
udah dirumah”
Siska : “Dan lo gak curiga gitu Ra?”
Zahra : “Engga, kan gua percaya”
191 5 TS STILL EL
Alvin datang dan duduk disebelah
Zahra, lalu Alvin mengajak masuk
ke kelas
Zahra : “Kamu udah makan Vin?”
Alvin : “udah kok, eh ke kelas yuk, sebentar lagi
masuk nih”
Page 48
57
57
Vina, Zahra dan Siska : “Ayo”
192 6 ES TRAC
K IN EL Gambar jalanan -
193 7 LS STILL EL Vina berjalan, Lalu melihat Alvin
bersama wanita lain Ambience
194 8 MLS
PAN
RIGHT
(FOLL
OW)
EL Alvin sedang berboncengan
dengan wanita lain Ambience
195 9 MCU STILL EL Vina bertanya tanya Monolog
Vina : “Itu kayak si Alvin deh. Sama cewek lain?”
SCENE 16
196 1 ES PAN
LEFT LA Gambar kampus Ambience
197 2 TS
PAN
RIGHT
(FOLL
WO)
EL
Vina dan Siska sedang duduk
dikelas, disebelah Vina ada teman
Vina yang sedang bermain game,
Vina mengusirnya lalu Zahra
datang dan duduk dibelakang
Vina : “Lu ngapain sih?”
Extras : “Suka suka sayaaa”
Vina : “pergi pergi pergi.
Page 49
58
58
Vina dan Siska
198 3 MCU STILL EL Siska menoleh ke arah Zahra lalu
bertanya pada Zahra Siska : “Lo berdua kenapa? Tumben diem dieman?”
199 4 GS STILL EL Vina memberi tau
permasalahannya kepada Siska
Vina : “Udah diemin aja Sis, dia udah gak butuh
kita. Dia lebih milih Alvin”
200 5 MCU STILL EL Siska bicara pada Zahra Siska : “Maksudnya gimana?”
201 6 GS STILL EL Vina menjelaskan Vina : “Dia gak percaya kalo gua liat Alvin sama
cewek lain!”
202 7 MCU STILL EL Siska berbicara pada Zahra
Siska : “Ra, kita berdua tuh udah pernah liat Alvin
jalan sama cewek lain, dan sekarang keulang lagi,
kita tuh gamau lu disakitin sama Alvin”
203 8 GS STILL EL Zahra marah lalu pergi
meninggalkan Vina dan Siska Ambience, Instrumen
SCENE 17
204 1 CU STILL EL Zahra sedang berjalan, lalu
melihat Alvin bersama wanita lain Instrumen
205 2 MCU TRAC
K IN EL
Zahra yang sedang melihat HP
melirik kearah Siska Instrumen
206 3 MCU HITCH EL Zahra terkejut, lalu berbalik arah Instrumen
Page 50
59
59
COCK dan pergi
207 4 TS FOLLO
W EL Zahra berlari sambil menangis Instrumen
SCENE 18
208 1 ES STILL EL Gambar rumah Zahra Instrumen, Ambience
209 2 MLS STILL EL Zahra sedang termenung diatas
kasur
Instrumen,
Ibu Zahra : “Zahraaa, makan dulu, ibu udah
masakin nih!”
Zahra : “Zahra gak laper buuu!”
210 3 MS STILL EL Ibu Zahra masuk ke kamar Zahra
dan memarahi Zahra
Ibu Zahra : “Kamu gimana sih?! Ibu udah capek
capek masak buat kamu, besok besok ibu males
masakin buat kamu lagi!”
211 4 MLS STILL EL Zahra menangis Instrumen
212 5 CU STILL EL Zahra menangis Instrumen
213 6 MLS STILL EL Zahra menangis lalu memeluk
guling Instrumen
SCENE 19
214 1 ES PAN EL Gambar kampus Instrumen
Page 51
60
60
LEFT
215 2 TS STILL EL Vina dan Siska mengobrol Instrumen
216 3 MCU FOLLO
W EL
Zahra masuk ke kelas dengan
murung Instrumen
217 4 TS STILL EL Vina dan Siska melihat Zahra Instrumen
218 5 MCU TRAC
K OUT EL
Zahra merenung (putar Video
Flashback) Instrumen
SCENE 20
219 1 ES STILL EL Gambar rumah Instrumen
220 2 MS STILL EL Zahra naik tangga dengan cepat,
lalu mencari cutter Instrumen, Ambience
221 3 MCU TRAC
K IN EL Gambar cutter Instrumen
222 4 MCU FOLLO
W EL
Zahra mengambil cutter lalu
mengeluarkan cutternya Instrumen
223 5 MCU STILL EL Ibu Zahra mengetuk pintu kamar
Zahra
Instrumen,
Ibu Zahra : “Zahra! Zahra! Zahra!”
224 6 MCU STILL
(FOLLEL
Ibu Zahra mengetuk pintu kamar
Zahra dengan panic
Instrumen,
Ibu Zahra : “Zahra! Zahra!”
Page 52
61
61
OW)
225 7 MCU STILL EL Zahra melihat cutternya Instrumen, Ambience
226 8 MCU STILL TA Zahra mau melakukan bunuh diri Instrumen, Ambience
227 9 MCU FOLLO
W EL
Ibu Zahra membuka pintu ke
kamar Zahra
Instrumen, Ambience
Ibu Zahra : “Zahra!”
228 10 MS STILL LA Ibu Zahra berlutut, membuang
cutter Zahra lalu memeluk Zahra
Instrumen, Ambience
Ibu Zahra : “Zahra!”
229 11 TS STILL EL
Mereka berpelukan sambil
menangis, Ibunya Zahra meminta
maaf sambil menangis histeris
Instrumen,
Ibu Zahra : “Maafin ibu, Zahra”
230 12 MCU STILL EL Zahra menangis sambil
berpelukan dengan ibunya Instrumen
SCENE 21
231 1 ES TRAC
K IN EL Gambar gang Ambience, Instrumen
232 2 ECU STILL EL Gambar Jam dinding Instrumen
233 3 CU STILL FEV Gambar kipas angin Ambience, Instrumen
234 4 MCU STILL EL Zahra tersenyum melihat Ayahnya Instrumen
235 5 MCU STILL EL Ayah Zahra membawa makanan Instrumen
Page 53
62
62
lalu duduk, Ayah Zahra menyuruh
Zahra untuk makan
236 6 MCU STILL EL Zahra tersenyum lalu makan
bersama ayahnya Instrumen
237 7 MLS (TS) TRAC
K OUT EL
Zahra dan Ayahnya makan
bersama Instrumen
Page 54
63
63
3.2.7.4 Script Breakdown Sheet
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Judul : Zahra Sutradara : Dimas Arief A
Durasi : 20 menit
Tabel III.9
NO SCENE LOCATION TALENT WARDROBE PROPERTY EQUIP
1 1 Ruang makan, Rumah
Zahra
Zahra,
Ayah,
Ibu
-Baju tidur
-Kemeja, celana bahan, sepatu
-Kemeja, celana kulot, flat shoes
Tas, Jam tangan,
kacamata, piring, sendok,
garpu, bingkai foto,jam
dinding
TRIPOD
2 2 Kantin, Kampus Zahra
Zahra,
Vina,
Siska
-Kemeja, celana jeans, sepatu
-Kaos hitam, celana jeans, sepatu
-Kaos putih polos, jaket cardigan,
flat shoes
-Jam tangan TRIPOD
3 3 Rumah Zahra, Ruang
makan, Kamar Zahra
Zahra,
Ibu Zahra
-Kemeja, celana jeans, sepatu,
-Kaos pendek, celana pendek
-Baju daster
Tas, gelas, sendok,
handphone, piring,
kompor, cutter
TRIPOD
Page 55
64
64
4 4 Kampus Zahra, Ruang
kelas, Parkiran
Zahra,
Vina,
Siska,
Alvin
-Kaos panjang, celana jeans, sepatu
-Kaos pendek, kemeja, celana jeans,
sepatu
-Kemeja, celana jeans, sepatu
-Kaos pendek, celana jeans, sepatu
Tas, Jam tangan, motor TRIPOD
5 5 Rumah Vina, Ruang
tamu
Zahra,
Vina,
Siska,
Ibu Vina
-Kaos panjang, celana jeans
-Kaos pendek, kemeja, celana jeans
-Kemeja, celana jeans
-Baju daster
Tas, Jam tangan, Gelas,
Botol, Laptop TRIPOD,
6 6 Rumah Zahra, Ruang
makan, Kamar Zahra
Zahra,
Ibu Zahra
-Kaos panjang, celana jeans
-Baju daster
Tas, Jam tangan,
Handphone, Laptop,
Gordyn
TRIPOD
7 7 Rumah Zahra, Ruang
makan, Kamar Zahra
Zahra,
Ibu Zahra
-Kaos pendek, celana pendek
-Baju daster
Handphone, Majalah,
bingkai foto TRIPOD
8 8 Kampus Zahra,
Perpustakaan Zahra, Alvin
-Kemeja, celana jeans, sepatu
-Kaos hitam panjang, celana jeans,
sepatu
Jam tangan, Buku TRIPOD
9 9 Ruang kelas, Kantin
Zahra,
Vina,
Siska
-Kaos pendek, jaket cardigan, sepatu
-Jaket hoodie, celana jeans, sepatu
-Blouse, rok, sepatu
Tas, Jam tangan TRIPOD
10 10 Kamar Zahra, Taman,
Depan rumah Zahra Zahra, Alvin
-Baju tidur
-Blouse, rok, sepatu
-Kemeja, celana jeans, sepatu
Laptop, buku, pulpen,
handphone, gelas, jam
tangan
TRIPOD
11 11 Rumah Zahra, Kamar
Zahra Zahra Kaos pendek, celana pendek
Gordyn, Gelas
Handphone, Handuk TRIPOD
Page 56
65
65
12 12 Kampus Zahra, Ruang
kelas
Zahra,
Vina,
Siska
-Kaos panjang, celana jeans, sepatu
-Kaos pendek, celana jeans, sepatu
-Kemeja, celana jeans, sepatu
Tas, jam tangan TRIPOD
13 13 Rumah Zahra
Zahra,
Vina,
Siska,
Alvin
-Kaos panjang, celana jeans, sepatu
-Dress putih panjang, celana jeans
-Kemeja, celana jeans
-Kaos pendek, celana jeans
Jam tangan, Handphone,
Lilin, Kue TRIPOD
14 14 Rumah Zahra, Kamar
Zahra, Tempat makan
Zahra,
Vina,
Siska,
Alvin,
Extras
-Kaos pendek, celana pendek
-Hoodie, celana jeans, sepatu
-Kaos panjang, celana jeans, sepatu
-Kemeja, celana jeans, sepatu
-Kaos, celana jeans, sepatu
Handphone, gelas,
kalender TRIPOD
15 15 Kampus Zahra, Kantin
Zahra,
Vina,
Siska,
Alvin
-Kemeja, celana jeans, sepatu
-Kemeja, celana jeans, sepatu
-Kaos pendek, celana jeans, sepatu
-Kaos pendek, celana jeans, sepatu
Jam tangan TRIPOD
16 16 Depan rumah Zahra,
Café
Zahra,
Vina,
Extras,
Alvin, Extras
-Kemeja, celana jeans, sepatu
-Kemeja, celana jeans, sepatu
-Kaos pendek, celana jeans, sepatu
-Kaos pendek, celana jeans, sepatu
-Kaos pendek, jaket, celana jeans,
sepatu
Jam tangan, Handphone TRIPOD,
CLIP ON
17 17 Kampus Zahra, Ruang
kelas
Zahra,
Vina,
Siska
-Kaos pendek, celana jeans, sepatu
-Jaket hoodie, celana jeans, sepatu
=Kaos pendek, celana jeans, sepatu
Jam tangan, Handphone,
Tas TRIPOD
18 18 Taman, Rumah Zahra,
Kamar Zahra
Zahra, Alvin,
Ibu Zahra
-Kaos pendek, jaket, celana jeans,
sendal
-Kemeja, celana jeans, sepatu
-Baju daster
Jam tangan, bingkai foto,
guling TRIPOD
Page 57
66
66
19 19 Kampus Zahra, Ruang
kelas
Zahra,
Vina,
Siska,
Alvin
-Kaos pendek, celana jeans, sepatu
-Kaos panjang, celana jeans, sepatu
-Kemeja, celana jeans, sepatu
-Kaos pendek, celana jeans, sepatu
Jam tangan TRIPOD
20 20 Rumah Zahra, Dapur,
Ruang TV
Zahra,
Ibu Zahra
-Kaos pendek, celana jeans
-Baju daster Cutter, Majalah TRIPOD
21 21 Rumah ayah Zahra Zahra,
Ayah Zahra
-Kaos pendek, celana pendek
-Baju atasan, celana pendek
Handphone, mangkok,
garpu, sendok TRIPOD
Page 58
67
67
3.3 Proses Kerja Penulis Naskah
Menurut (Jaya, 2016 : 106) menjelaskan bahwa “Scriptwriter adalah seorang
professional yang menciptakan sekaligus mengembangkan program acara, baik talk
show, varitety show, kuis, maupun reality show. Bahkan di sinetron, scriptwriter
membuat bagian-bagian cerita menjadi dramatis, sehingga penonton tetap
menyaksikan cerita.”
Unsur-unsur tersebut adalah tema, alur, latar dan pesan. “Tema atau
gagasan/ide/dasar cerita merupakan hal pertama yang menjadi perhatian dalam
membuat cerita. Menjadi point of view dan merupakan awal pengembangan kreatif
dari seluruh cerita. Kemudian alur cerita yang dibuat.
Alur cerita adalah rangkaian atau susunan cerita sejak awal hingga akhir yang
dimainkan oleh para pemeran atau tokoh pada tahapan peristiwa dalam sebuah cerita.
Ada tiga pedoman Teknik penyampaian cerita, yaitu maju, mundur dan campuran.”
(Latief dan Utud, 2017)
Setelah menentukan sebuah ide dan alur cerita, penulis menentukan tokoh yang ada
dalam skenario. Tokoh terbagi menjadi tiga watak, yaitu protagonist, antagonis, dan
tritagonis. Protagonist disebut juga peran utama yang memiliki peranan penting (inti)
dalam cerita. Antagonis adalah tokoh atau peran yang berseberangan dengan tokoh
protagonist. Tokoh yang jahat dan selalu membuat susah, menghalangi menghambat
niat baik tokoh protagonist. Tritagonist adalah peran penengah dan pendamai antara
protagonist dan antagonis. (Latief dan Utud, 2017)
Dalam pembuatan karya yang berjudul “Zahra” ini, penulis terinspirasi dari sebuah
masalah sosial yang sering terjadi di kalangan masyarakat, yaitu depresi. Banyaknya
kasus bunuh diri akibat depresi membuat penulis berempati, lewat karya ini penulis
menyajikan dari segi pandang seorang tokoh utama bernama “Zahra” yang memiliki
depresi akibat keluarganya. Penulis berharap lewat karya ini, masyarakat bisa lebih
peduli terhadap seseorang yang sedang mengalami depresi ini.
Page 59
68
68
3.3.1 Pra Produksi
Menurut (Supriyadi, dkk 2014) menjelaskan bahwa, “Pra produksi merupakan
tahapan yang penting dalam sebuah produksi program acara.”
Menurut (Jaya, 2017) mengatakan bahwa, “Sebelum membuat script, scriptwriter
harus melakukan sejumlah tahapan, mulai dari membuat gagasan cerita, synopsis,
atau treatment. Selain itu scriptwriter juga bertugas meriset, baik riset literatur
maupun lapangan. Riset literatur adalah riset yang dilakukan dengan cara
membaca buku.”
Di tahap inilah peran penulis sangat dibutuhkan. Penulis naskah menentukan ide
cerita yang akan dibuat. Penulis naskah dan kru melakukan brainstorming untuk
menentukan alur cerita dan tokoh yang berperan dalam cerita ini. Kemudian
penulis naskah membuat sebuah synopsis atau intisari cerita menggunakan bahasa
yang menarik dan lugas. Setelah itu, penulis naskah membuat treatment atau
gambaran umum yang di dalamnya terdapat garis besar jalan cerita dengan detail
kejadian dan peristiwa.
Sebelumnya penulis naskah dan juga kru memiliki beberapa ide cerita yang akan
dibuat. Setelah beberapa kali pertemuan, penulis naskah dan tim sepakat
mengangkat ide cerita berjudul “Zahra” ini. Kemudian Penulis juga melakukan
riset mengenai depresi agar penulis dapat mendalami isi cerita yang dibuat.
Penulis membuat cerita ini juga terinspirasi dari kisah nyata. Selain itu penulis
memikirkan karakter setiap pemeran yang ada di dalam skenario.
Dalam cerita ini diceritakan bahwa Zahra adalah seorang anak remaja yang aktif,
baik, dan juga periang. Dia memiliki dua sahabat baik yaitu Vina dan Siska.
Namun, sangat disayangkan karena Zahra ini adalah salah satu remaja yang
memiliki depresi akibat perceraian kedua orangtuanya dan juga sikap ibunya yang
membuat Zahra merasa depresi. Depresi Zahra semakin terlihat jelas ketika dia
merasakan sakit hati akibat Alvin, laki-laki yang dicintainya ternyata
menghancurkan hatinya Zahra.
Page 60
69
69
Dalam cerita ini, penulis menampilkan sikap depresi yang dimiliki oleh Zahra.
Penulis yakin dengan beberapa riset yang telah dilakukan, ide cerita ini akan
memiliki daya tarik sendiri karena diambil dari beberapa pengalaman pribadi
penulis dan juga alur cerita yang dibuat semenarik mungkin. Setelah ide cerita
disetejui oleh kru, skneario pun masuk ke tahap selanjutnya yaitu tahap Produksi.
3.3.2 Produksi
Tahap produksi adalah proses untuk merubah naskah ke dalam bentuk gambar atau
visual. Perubahan visual ini bertujuan agar program yang dibuat dapat dinikmati oleh
penonton dan pesan yang ingin disampaikan tercapai. (Supriyadi, dkk, 2014 : 75)
Menurut (Lutters, 2010) menjelaskan bahwa pekerjaan penulis skenario tidak hanya
berhenti sampai di dikertas, karena selain harus memikirkan agar cerita enak dibaca
secara tulisan(gunanya untuk dibaca produser, broadcast, kru, pemain, dll) yang
lebih penting lagi penulis skenario harus ikut membayangkan bagaimana visualisasi
tulisan tersebut menjadi tontonan sinetron atau film.
Di tahap produksi, penulis naskah bekerja sama dengan sutradara dan juga penata
kamera dalam pengambilan gambar agar sesuai dengan skenario yang telah
ditentukan. Selain itu, penulis naskah juga membantu penata artistik mengatur setting
lokasi agar sesuai dengan skenario yang telah dibuat.
3.3.3 Pasca Produksi
Menurut (Supriyadi, dkk, 2014) “Pasca produksi adalah proses atau tahap yang
dilalui setelah semua materi dasar program berupa shot-shot dan unsur
pendukungnya sudah selesai.”
Setelah shooting selesai, script boy/girl membuat logging, yaitu mencatat kembali
semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. (Fred Wibowo,
2007)
Page 61
70
70
Dalam tahap pasca produksi, penulis naskah mendampingi penata gambar atau
editor, sutradara dan juga produser agar shot-shot yang dihasilkan sesuai dengan
skenario yang telah dibuat. Penulis naskah bertanggung jawab penuh atas naskah
yang telah dibuat agar sesuai dengan skenario dari pra produksi sampai pasca
produksi.
3.3.4 Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah
Dalam (Pekerja Film. FFTV-IKJ, 2008) menjelaskan bahwa penulis naskah
“menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah (skenario) atas dasar ide
cerita sendiri atau ide dari pihak lain, bekerja dari tahap pengembangan ide
(development) sampai jangka waktu terakhir (pra produksi), membuat skenario
dengan format yang telah ditentukan.”
3.3.5 Proses Penciptaan Karya
Konsep Kreatif
Penulis mengambil genre Romance dalam pembuatan cerita ini. Penulis
mengangkat ide cerita ini karena terinspirasi dari beberapa kehidupan nyata.
Setelah produser sepakat, kemudian kru melakukan brainstorming untuk
mengembangkan ide cerita. Setelah semua kru sepakat, penulis naskah
menentukan tokoh pemain, kemudian membuat synopsis dan juga treatment.
Lalu penulis memberikan naskah kotor tersebut kepada semua kru agar kru dapat
memahami alur cerita yang dibuat oleh penulis naskah.
Konsep Produksi
Penulis sebagai seorang penulis naskah mendampingi sutradara dalam
mengarahkan pemain agar memainkan peran yang sesuai dengan yang
diharapkan oleh penulis. Selain itu, penulis juga membantu penata artistik dalam
mengatur set dan lokasi yang diinginkan.
Page 62
71
71
Penulis naskah berdiskusi dengan produser dan sutradara dalam membuat alur
cerita dan juga pemain dalam cerita ini. Penulis juga membuat cerita ini menjadi
drama yang cukup emosional dan juga menyentuh hati.
Konsep Teknis
Penulis menyesuaikan standar penulisan yang telah ditetapkan oleh kampus yaitu
font times new roman, ukuran 12pt dan paragraph 1,5 spasi. Pada tahap akhir,
penulis ditemani oleh sutradara untuk mendampingi editor pada saat mengedit
dan memilah gambar yang sesuai dengan naskah.
3.3.6 Kendala Produksi dan Solusi
Kendala
Pra Produksi
1. Penulis kesulitan dalam menentukan ide cerita yang akan diambil,
2. Kesulitan dalam mencari referensi film yang sesuai dengan naskah.
3. Pada saat menulis naskah, berbenturan dengan tugas kampus yang lain.
4. Kesulitan mencari pemain yang sesuai dikarenakan jadwal yang padat
Produksi
1. Sulitnya mengatur jadwal karena penulis mendapatkan double job desk
sebagai penata artistik
2. Pemain tidak hapal scenario yang telah dibuat
Pasca Produksi
1. Pada hari ke tiga shooting, salah satu pemain berhalangan hadir
Page 63
72
72
Solusi
Pra Produksi
1. Berdiskusi dengan anggota yang lain agar menemukan ide cerita yang sesuai.
2. Mencari film yang sesuai dengan ide cerita.
3. Menyelesaikan tugas satu per satu
4. Mencari pemain yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
Produksi
1. Memprioritaskan tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu
2. Membuat print out agar pemain dapat membaca scenario yang telah dibuat
Pasca Produksi
1. Merevisi skenario agar sesuai dengan alur cerita yang telah dibuat
Page 64
73
73
3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah
3.3.7.1 Konsep Penulisan Naskah
Drama Televisi ini berjudul “Zahra”. Penulis menjelaskan Zahra ini adalah sosok
remaja yang baik dan juga periang, namun tidak ada yang mengetahui dibalik
senyumannya itu, dia menyimpan beban yang berat karena perceraian kedua
orangtuanya. Di awal cerita, penulis menceritakan awal konflik dimana perasaan
Zahra hancur saat mengetahui kedua orangtuanya bertengkar yang berujung
perceraian. Penulis menggunakan sudut pandang Zahra agar penonton dapat
merasakan perasaan Zahra.
Dalam naskah ini, penulis membagi struktur cerita menjadi tiga babak, yaitu
pengenalan karakter tokoh, lalu berlanjut ke konflik yang mencapai klimaks atau
puncak permasalahan, kemudian masuk ke tahap terkahir yaitu penyelesaian atau
penutup. Penulis menggunakan grafik tensi dramatic yang terdiri dari :
1. Eksposisi yaitu bagian awal atau pembukaan dari sebuah cerita yang
memberikan gambaran, penjelasan, dan keterangan-keterangan mengenai
tokoh, masalah, waktu dan tempat.
2. Penanjakan yaitu sebuah cerita atau aksi tokoh yang membangun penanjakan
menuju konflik.
3. Komplikasi merupakan kelanjutan dari penanjakan. Pada bagian ini salah
seorang tokoh mulai mengambil prakarsa untuk mencapai tujuan tertentu atau
melawan suatu keadaan yang menimpanya.
4. Klimaks atau nilai tertinggi dalam perhitungan tensi dramatic dimana
penanjakan yang dibangun sejak awal mengalami puncaknya.
5. Resolusi yaitu mempertemukan masalah-masalah yang diusung oleh para
tokoh dengan tujuan untuk mendapatkan solusi atau pemecahan.
6. Konklusi yaitu tahap akhir dari peristiwa lakon biasanya para tokoh
mendapatkan jawaban atas masalahnya. (Andi Fachrudin, 2015 : 231)
Penulis menggunakan gaya bahasa yang sering digunakan dalam bahasa sehari-
hari, santai namun tetap sopan dalam dialog antar tokoh.
Page 65
74
74
3.3.7.2 Sinopsis
Zahra adalah seorang remaja yang sangat ceria. Dia memiliki sahabat yang
disayanginya, dia juga senang membantu teman – temannya. Namun, tidak ada
yang tau bahwa dibalik senyuman Zahra, dia menyimpan banyak sekali beban
yang ia rasakan. Dia merasa tidak satupun orang yang dapat memahami dirinya.
Suatu hari, Zahra bertemu dengan Alvin, laki – laki introvert yang membuatnya
jatuh cinta. Alvin membuat hidup Zahra menjadi lebih berwarna dan membuat
Zahra melupakan beban yang ia pendam. Namun, Zahra kembali merasakan
perasaan yang membuat ia menjadi orang yang murung dan tertutup.
3.3.7.3 Karakteristik Tokoh
Zahra : Seorang remaja berusia 19 tahun yang menjadi tokoh utama.
Memiliki kulit putih, rambut panjang, tinggi badan sedang. Memiliki watak rajin,
pintar, mandiri dan disiplin.
Ayah Zahra : Ayah dari tokoh utama. Bekerja sebagai karyawan swasta.
Berusia 39 tahun Memiliki kulit sawo matang, memiliki tubuh yang tinggi dan
gemuk. Memiliki watak sabar, penyayang dan perhatian.
Mama Zahra : Ibu dari tokoh utama yaitu Zahra yang berusia 39 tahun. Bekerja
sebagai wanita karir. Memiliki kulit kuning langsat, rambut pendek sebahu, tinggi
badan sedang. Memiliki watak yang emosional, perhatian dan tegas.
Vina : Salah satu sahabat baik Zahra. Berusia 19 tahun. Memiliki kulit
kuning langsat, rambut sebahu, tinggi badan sedang. Vina memiliki watak
perhatian, baik hati dan sedikit tomboy.
Page 66
75
75
Siska : Sahabat baik Zahra dan juga Vina. Berusia 19 tahun. Memiliki kulit
kuning langsat, rambut pendek sebahu, dan tinggi badan sedang. Memiliki watak
pendiam, baik hati, dan peduli kepada teman-temannya.
Alvin : Seorang remaja laki-laki yang berperan sebagai pacar Zahra.
Memiliki kulit sawo matang, tinggi badan yang cukup tinggi. Memiliki watak
pendiam, pemalu dan serius.
Page 67
76
76
3.3.7.4 Treatment
SCENE 1
INT. RUMAH ZAHRA - RUANG MAKAN – MALAM
Cast : Zahra, Ayah, Ibu
Zahra mengambil makanan kemudian duduk di meja makan.
Tiba-tiba ia kehilangan selera makan. Ia hanya memainkan
sendok dan garpu yang berada di piringnya. Ia merasa
kesepian karena kedua orangtuanya bekerja. Kemudian Ayah
pulang.
Zahra yang mendengar pertengkaran orangtuanya itu
menangis dan lari ke kamarnya.
SCENE 2
INT. KAMPUS - KANTIN – SIANG
CAST : Vina, Siska, Zahra
Setelah mata kuliah selesai, Zahra, Vina dan Siska pergi
ke kantin. Vina, Siska dan Zahra memesan makanan. Sambil
menunggu makanan datang, mereka membicarakan tugas
kuliah yang diberikan oleh Dosen.
Cut To
SCENE 3
INT. RUMAH ZAHRA – RUANG MAKAN – MALAM
CAST : Ibu, Zahra
Zahra masuk ke dalam rumahnya. Ibunya yang sedang duduk
di meja makan sambal membaca majalah bertanya pada Zahra
tentang kegiatannya di kampus.
Zahra menjawab seadanya dan masuk ke kamar, di dalam
kamar Zahra mengganti pakaiannya.
Cut To
INT. RUMAH ZAHRA – RUANG MAKAN – MALAM
CAST : Ibu, Zahra
Zahra tiba-tiba merasa lapar. Ia menuju ke ruang makan.
Zahra mengambil sebuah piring, namun tanpa sengaja ia
Page 68
77
77
menjatuhkan piring yang sudah ia ambil. Hal itu membuat
Ibunya marah karena itu adalah piring kesukaan ibunya.
Ibu yang sedang makan terkejut karena piring hadiah dari
temannya pecah karena Zahra.
Zahra berusaha membersihkan pecahan piring tersebut.
Cut To
SCENE 4
INT/EXT. KAMPUS – RUANG KELAS - PARKIRAN – PAGI/SIANG
CAST : Zahra, Vina, Siska, Alvin
Zahra mengikuti perkuliahan seperti biasanya. Namun,
kali ini ada yang berbeda, karena Zahra melihat seorang
mahasiswa baru yang ada di kelasnya.
Zahra, Vina dan Siska menuju ke parkiran motor. Tiba-
tiba mereka bertemu dengan Alvin. Vina dan Siska menyapa
Alvin. Zahra diam dan tidak peduli dengan Alvin.
Cut To
SCENE 5
INT. RUMAH VINA – RUANG TAMU – SIANG
CAST : Ibu Vina, Vina, Zahra
Zahra dan Vina sampai dirumah Vina. Mereka masuk kerumah
Vina dan berbincang dengan Ibunys Vina.
Vina mengambil laptopnya. Kemudian mereka mengerjakan
tugas yang diberikan oleh Dosen. Zahra yang sedang focus
mengerjakan tugasnya tiba-tiba bertanya tentang Alvin
Cut To
Page 69
78
78
SCENE 6
1. INT. RUMAH ZAHRA – RUANG TV – KAMAR ZAHRA – MALAM
CAST : Ibu, Zahra
Zahra baru sampai dirumahnya. Namun, ibunya memarahinya
karena Zahra pulang larut malam.
Zahra yang sudah lelah hanya menjawab seadanya dan pergi
ke kamarnya.
Cut To
SCENE 7
INT. RUMAH ZAHRA – KAMAR ZAHRA – MALAM
CAST : Ibu, Zahra
Saat sedang main laptop dikamarnya, tiba-tiba Ibu datang
ke kamar Zahra untuk membicarakan masa depan.
Cut To
SCENE 8
EXT. TAMAN – PAGI
CAST : Zahra, Alvin
Zahra dan Alvin belajar bersama. Zahra mengajarkan
beberapa materi yang tidak dimengerti Alvin. Diam – diam
timbul rasa suka dalam hati Zahra kepada Alvin.
Cut To
SCENE 9
INT. CAFÉ – SIANG
CAST : Zahra, Vina
Zahra dan VIna duduk di bangku café. Vina bertanya
kepada Zahra ada hubungan apa antara dirinya dan Alvin.
Zahra menjelaskan bahwa mereka tidak ada hubungan apa-
apa.
CUT TO
Page 70
79
79
SCENE 10
EXT. TAMAN/DEPAN RUMAH ZAHRA – SIANG/SORE
Cast : Zahra dan Alvin
Zahra sudah sampai di taman. Ia duduk di kursi taman
sambil menunggu Alvin datang. Beberapa menit kemudian
Alvin datang. Alvin mengajak Zahra berkeliling taman.
Mereka membicarakan banyak hal.
TIba-tiba Alvin menyatakan perasaan ke Zahra. Zahra
terdiam sejenak. Dia meminta waktu untuk menjawab
pertanyaan Alvin.
Alvin mengantar pulang Zahra sampai rumahnya. Zahra
mengucapkan terimakasih untuk hari ini. Alvin berkata
akan menunggu jawaban dati Zahra.
CUT TO
SCENE 11
INT. RUMAH ZAHRA – KAMAR ZAHRA – SIANG
CAST : Zahra
Setelah beberapa hari, Zahra akhirnya menjawab iya dan
resmi menjadi kekasih Alvin.
Zahra ingin pergi ke suatu tempat, dia menghubungi
Alvin, namun Alvin tidak bisa menemaninya.
CUT TO
SCENE 12
INT. KAMPUS – RUANG KELAS – PAGI
CAST : Zahra, Vina dan Siska
Zahra masuk ke kelas dan menghampiri Vina dan Siska.
Zahra memberitahu Vina dan Siska bahwa ia resmi menjadi
pacar Alvin. Vina dan Siska bertanya kapan mereka
jadian. Zahra menjelaskan bagaimana ia bisa jadian
dengan Alvin. Vina dan Siska senang karena Zahra
sekarang punya pacar. Sebentar lagi ulang tahun Alvin,
Zahra meminta bantuan kepada Vina dan Siska untuk
Page 71
80
80
memberi kejutan kepada Alvin. Mereka pergi untuk belanja
beberapa keperluan di hari ulangtahun Alvin nanti.
CUT TO
SCENE 13
INT. Rumah Vina – Ruang Tamu – MALAM
CAST : Zahra, Vina dan Alvin
Zahra menghubungi Alvin untuk datang kerumah Vina. Zahra
mengajak Vina untuk datang. Saat Alvin datang, Zahra dan
Vina mengucapkan Happy Birthday sambil membawa kue
ulangtahun untuk Alvin. Zahra senang karena rencananya
berhasil.
CUT TO
SCENE 14
INT. KANTIN – SIANG
CAST : Vina dan Siska
Vina dan Siska sampai di tempat makan. Vina dan Siska
melihat Alvin dengan wanita lain. Vina memberitahu Zahra
bahwa Alvin pergi dengan wanita lain. Zahra yang asyik
menonton TV tidak mendengar chat yang masuk dari Vina.
CUT TO
SCENE 15
INT. KAMPUS – KANTIN – PAGI
CAST : Zahra, Vina, Siska dan Alvin
Saat Vina, Siska dan Zahra sedang makan, Vina menanyakan
tentang Alvin yang pergi bersama wanita lain. Zahra
menjelaskan bahwa itu bukan Alvin. Tiba – tiba Alvin
datang menghampiri mereka dan duduk di samping Zahra.
Selesai makan, mereka menuju ke kelas.
CUT TO
Page 72
81
81
SCENE 16
EXT. PINGGIR JALAN – SIANG
Cast : Alvin, Vina
Vina sedang berjalan, tiba-tiba dia melihat Alvin sedang
Bersama wanita lain.
CUT TO
SCENE 17
INT. KAMPUS – RUANG KELAS – PAGI
CAST : Zahra, Vina dan Siska
Zahra masuk ke kelas. Kemudian ia duduk di belakang
Vina. Mereka berdua hanya diam. Siska merasa ada yang
aneh dengan mereka. Siska mencoba bicara kepada Zahra.
Zahra menjelaskan kepada Siska apa yang terjadi. Siska
menjelaskan bahwa yang dikatakan Vina itu benar. Zahra
marah dan meminta agar Siska dan Vina tidak mencampuri
hubungan Zahra.
CUT TO
SCENE 18
EXT. PINGGIR JALAN – SORE
CAST : Zahra dan Alvin
Zahra sedang berjalan-jalan sore, tiba-tiba Zahra
melihat ada seorang laki – laki yang sedang bermesraan
dengan pacarnya. Saat dilihat lagi, laki – laki itu
adalah Alvin. Zahra pergi ke rumahnya dengan perasaan
hancur.
CUT TO
INT. RUMAH ZAHRA – KAMAR ZAHRA – MALAM
CAST : Zahra dan Ibu
Zahra mengurung diri di dalam kamarnya. Ibunya mengajak
makan malam. Zahra menjawab sedang tidak nafsu makan.
Ibunya memarahinya karena ia sudah masak tapi Zahra
tidak memakannya.
Page 73
82
82
CUT TO
SCENE 19
INT. KAMPUS – RUANG KELAS – PAGI
CAST : Zahra, Vina, Siska.
Zahra masuk ke kelas dan duduk. Tatapan mata Zahra
sangat kosong. Vina dan Siska hanya memperhatikan Zahra
dari jauh. Zahra merasa bersalah karena tidak
mempercayai kedua temannya. Kini, Zahra merasa kesepian.
Tidak ada seorangpun yang bisa mengerti Zahra. Zahra
berpikir untuk mengakhiri hidupnya
CUT TO
SCENE 20
INT. RUMAH ZAHRA – KAMAR ZAHRA – MALAM
CAST : Ibu dan Zahra
Sesampainya dirumah, Zahra langsung membanting pintu dan
langsung ke dapur untuk mencari cutter. Ibunya Zahra
yang baru pulang kerja mengetuk pintu kamar Zahra, namun
tidak Zahra hiraukan. Zahra masuk ke kamar lalu menangis
dan mencoba bunuh diri. Ibunya Zahra menggedor gedor
pintu kamar Zahra karena dia tau ada yang tidak beres,
setelah beberapa kali menggedor pintu namun tidak
dihiraukan oleh Zahra akhirnya Ibunya Zahra mendobrak
pintu kamar Zahra dengan kursi. Setelah pintu dibuka
betapa kagetnya Ibu Zahra melihat anaknya sedang
melakukan percobaan bunuh diri, Ibunya Zahra langsung
menangis histeris dan memeluh Zahra dengan erat.
Semenjak kejadian itu, Ibunya menyadari bahwa Zahra
memiliki depresi yang sama dengan dirinya dan membawa
Zahra kerumah mantan suaminya.
Cut To
Page 74
83
83
SCENE 21
INT. RUMAH AYAH ZAHRA – PAGI
CAST : Zahra, Ayah
Zahra yang sedang asik bermain handphone dipanggil oleh
Ayahnya untuk makan siang. Zahra, Ayah menikmati makanan
yang sudah dihidangkan dengan perasaan bahagia,
sedangkan ibunya Zahra memutuskan untuk pergi ke seorang
psikolog untuk menyembuhkan depresinya.
MONTAGE
END
Page 75
84
84
3.3.7.5 Skenario
SCENE 1 INT. RUMAH ZAHRA - RUANG MAKAN – MALAM
Cast : Zahra, Ayah, Ibu
Zahra mengambil makanan kemudian duduk di meja makan.
Tiba-tiba ia kehilangan selera makan. Ia hanya memainkan
sendok dan garpu yang berada di piringnya. Ia merasa
kesepian karena kedua orangtuanya bekerja. Kemudian Ayah
pulang.
AYAH
(membuka pintu rumah)
Ayah pulang..
Ayah melihat Zahra yang sedang melamun di meja makan.
AYAH
(menghampiri Zahra)
Anak Ayah kenapa kok bengong sih? lagi galau yaa?
ZAHRA
Eh Ayah, enggak kok. Zahra ngerasa kesepian, enggak ada
yang peduli sama Zahra. Zahra iri sama anak-anak lain
yang bisa kumpul sama orangtuanya yah…
AYAH
(menghela napas)
Maaf ya, Ayah sama Ibu belum bisa jadi orangtua yang
baik…(mengelus rambut Zahra)
Kemudian Ibu pulang dan membuka pintu rumah.
IBU
Duhh, aku capek banget hari ini. Ayah sama Zahra udah
makan?
Zahra kalo udah selesai makan cuci ya piringnya, Ibu
capek banget hari ini.
AYAH
(menghampiri Ibu)
Bu, ada yang mau aku omongin..
Page 76
85
85
IBU
Ngomongin apa sih yah?Aku capek baru pulang kerjs msu
istirahat..
AYAH
Tentang Zahra bu..
IBU
Kenapa Zahra? Butuh uang? Mau berapa?
AYAH
(dengan nada sedikit tinggi)
Zahra kesepian bu, Zahra butuh kasih sayang dan
perhatian lebih dari kita. Bu, udah cukup aku aja yang
kerja, kamu cukup nemenin Zahra dirumah. Dia butuh
sesosok Ibu, kamu harusnya membimbing dia agar menjadi
anak yang lebih baik lagi..
IBU
(dengan nada tinggi)
Lho, kok jadi aku yang harus ngalah?? Aku udah nyaman
dengan pekerjaanku, aku juga udah susah payah untuk
dapetin kerjaan ini, gaji aku juga lebih besar dari gaji
kamu, kenapa gak kamu aja yang keluar dari kerjaan kamu
dan ngurus Zahra?
AYAH
(dengan nada tinggi)
Cukup!! Kamu harusnya jadi Ibu yang baik untuk Zahra,
tapi kamu lebih mementingkan diri kamu sendiri. Terserah
sekarang mau kamu gimana, aku udah gak peduli lagi
IBU
(nada tinggi)
Yaudah kalo kamu capek sama aku, aku juga udah gak
peduli lagi. Aku minta kita cerai!
Zahra yang mendengar pertengkaran orangtuanya itu
menangis dan lari ke kamarnya.
Cut To
Page 77
86
86
SCENE 2
INT. KAMPUS - KANTIN – SIANG
CAST : Vina, Siska, Zahra
Setelah mata kuliah selesai, Zahra, Vina dan Siska pergi
ke kantin. Vina, Siska dan Zahra memesan makanan. Sambil
menunggu makanan datang, mereka membicarakan tugas
kuliah yang diberikan oleh Dosen.
ZAHRA
Eh cuy, kerjain tugasnya bareng yuk..
VINA
Yuk yukkk, gue gak ngerti deh tugasnya gimana. Mau
ngerjain kapan nih?
SISKA
Bebas sih, gue ikut aja..
ZAHRA
Hmmmm, gimana kalo dirumah lo vin? Hari Sabtu aja
gimana?
VINA
Gampang atur aja itumah, nanti gue bilang nyokap gue
dulu..
Cut To
SCENE 3
INT. RUMAH ZAHRA – RUANG TV – MALAM
CAST : Ibu, Zahra
Zahra masuk ke dalam rumahnya. Ibunya yang sedang duduk
di meja makan sambil membaca majalah bertanya pada Zahra
tentang kegiatannya di kampus.
ZAHRA
(membuka pintu rumah)
Zahra pulang.. Tumben bu udah dirumah?
Page 78
87
87
IBU
Iya Ra, Ibu pulang cepet tadi, gimana tadi kuliahnya di
kampus?
ZAHRA
Biasa Bu, tadi ada tugas dari Dosen.
Zahra menjawab seadanya dan masuk ke kamar, di dalam
kamar Zahra mengganti pakaiannya.
Cut To
INT. RUMAH ZAHRA – RUANG MAKAN – MALAM
CAST : Ibu, Zahra
Zahra tiba-tiba merasa lapar. Ia keluar dari kamarnya
dan menuju ke ruang makan. Zahra mengambil sebuah
piring, namun tanpa sengaja ia menjatuhkan piring yang
sudah ia ambil. Hal itu membuat Ibunya marah karena itu
adalah piring kesukaan ibunya. Ibu yang sedang makan
terkejut karena piring hadiah dari temannya pecah karena
Zahra.
IBU
(dengan nada tinggi)
Ya ampun Zahra! Itu kan piring kesayangan ibu, kenapa
bisa pecah sih Ra?!
ZAHRA
(sambil mengambil pecahan piring)
Rara lapar bu, mau makan, tapi pas lagi ngambil piring
gak sengaja piring kesayangan ibu jatuh. Ini Rara
bersihin bu..
IBU
Tapi tetep aja, itu kan hadiah dari temen Ibu ra..kamu
bikin Ibu emosi aja malem-malem..
Cut To
Page 79
88
88
SCENE 4
INT/EXT. KAMPUS – RUANG KELAS - PARKIRAN – PAGI/SIANG
CAST : Zahra, Vina, Siska, Alvin
Zahra mengikuti perkuliahan seperti biasanya. Namun,
kali ini ada yang berbeda, karena Zahra melihat seorang
mahasiswa baru yang ada di kelasnya. Setelah mata kuliah
hari ini selesai.
Zahra, Vina dan Siska menuju ke parkiran motor. Tiba –
tiba mereka bertemu dengan Alvin. Vina dan Siska menyapa
Alvin. Zahra diam dan tidak peduli dengan Alvin.
VINA
(menyapa Alvin)
Hai Alvin!
SISKA
Eh Alvin, balik Vin?
ALVIN
Iya nih, mau pulang..
VINA
Ohh hati-hati di jalan yaa vin..
ALVIN
Iya, kalian juga hati-hati yaa. Gue duluan yaa..
SISKA
Iya vin, hati-hati dijalan..
Zahra hanya diam saja. Kemudian Zahra, Vina dan Siska
pergi menuju rumah Vina.
Cut To
SCENE 5
INT. RUMAH VINA – RUANG TAMU – MALAM
CAST : Ibu Vina, Vina, Zahra
Zahra dan Vina sampai dirumah Vina. Mereka masuk kerumah
Vina dan berbincang dengan Ibunys Vina.
Page 80
89
89
VINA
(membuka pintu rumah)
Mahh, ada Zahra nih..
ZAHRA
Misi tante…
IBU VINA
Eh yaa ampun, Zahra, apa kabar? Siska mana? Masuk yuk
sini..
ZAHRA
Baik kok tante hehe. Iya dia lagi pergi tante..
VINA
Mah aku mau ngerjain tugas dulu ya..
IBU VINA
Oh iya..udah pada makan belum?
ZAHRA
Izin kerjain tugas dulu ya tante..
IBU VINA
Iyaa silahkan..
Vina mengambil laptopnya. Kemudian mereka mengerjakan
tugas yang diberikan oleh Dosen. Zahra yang sedang focus
mengerjakan tugasnya tiba-tiba bertanya tentang Alvin
ZAHRA
Tugas bahasa tuh gimana deh?
VINA
(mengambil handphonenya)
Bentar gue searching dulu..
ZAHRA
Eh, by the way tadi yang lo sapa di parkiran siapa deh?
VINA
Oh itu..Alvin Namanya. Dia mahasiswa pindahan..kenapa?
naksir yaaa?
Page 81
90
90
ZAHRA
Enggak ah, biasa aja tuh, gak tertarik..
VINA
Halah hati-hati entar jadi suka lo haha..
ZAHRA
Kalian kenapa jadi ngeledekin gue sih? Gue Cuma nanya
doang lagian. Vin itu gimana udah ketemu belum?
VINA
Hehe abisnya seru ngeledekin elo Ra..Nih nih, contohnya
kaya gini bukan?
Zahra dan Vina kemudian melanjutkan mengerjakan
tugasnya.
Cut To
SCENE 6
INT. RUMAH ZAHRA – RUANG MAKAN – MALAM
CAST : Ibu, Zahra
Zahra baru sampai dirumahnya. Namun, ibunya memarahinya
karena Zahra pulang larut malam.
IBU
Darimana aja kamu? Udah jam berapa sekarang? Gak ngasih
kabar? mau jadi anak bandel kamu?
ZAHRA
Bu, aku capek abis ngerjain tugas dirumah Vina tadi.
Udah ya bu Zahra ke kamar dulu..
IBU
Heh, emang yang capek kamu doang? Ibu dari pagi kerja,
pulang bebenah ya! Lah kamu diluar main main doang!
ZAHRA
Main main doang?!
Zahra yang sudah lelah hanya menjawab seadanya dan pergi
ke kamarnya.
Page 82
91
91
Cut To
SCENE 7
INT. RUMAH ZAHRA – KAMAR ZAHRA – MALAM
CAST : Ibu, Zahra
Saat sedang main laptop dikamarnya, tiba-tiba Ibu datang
ke kamar Zahra untuk membicarakan masa depan.
IBU
Ra, lulus nanti kamu mau ngelamar kerja dimana?
ZAHRA
Belum tau bu, tapi sih aku mau jadi reporter..
IBU
Kamu tuh ya, bisa gak sih kaya anaknya temen Ibu, udah
enak gajinya gede, Lah kamu kerja gak jelas, Gaji kecil!
Lagipula anak cewek tuh harusnya dikantor, bukan yang
sukak kelayapan gitu, mau jadi cewek gak bener??
ZAHRA
Terserah ibu, aku mau tidur..
Zahra berjalan ke tempat tidur dan mengabaikan ibunya
Cut To
SCENE 8
EXT. TAMAN – PAGI
CAST : Zahra, Alvin
Zahra dan Alvin belajar bersama. Zahra mengajarkan
beberapa materi yang tidak dimengerti Alvin. Diam – diam
timbul rasa suka dalam hati Zahra kepada Alvin.
MONTAGE
Cut To
Page 83
92
92
SCENE 9
INT. CAFÉ – SIANG
CAST : Zahra dan Vina
Zahra dan VIna duduk di bangku café. Vina bertanya
kepada Zahra ada hubungan apa antara dirinya dan Alvin.
Zahra menjelaskan bahwa mereka tidak ada hubungan apa-
apa.
VINA
Ehmm ehmm..by the way lo ada hubungan apa Ra sama Alvin?
Kok akhir-akhir ini kayanya akrab banget..
ZAHRA
Hmm kan mulai, gue cuma ngajarin materi-materi buat
ujian doang kok, dia juga baru pindah kan jadi belum
terlalu ngerti..
VINA
(dengan nada meledek)
Gue juga mau dong Raa diajarin sama lo..
ZAHRA
Kalian apaan sih, gue gak ada hubungan apa – apa kok
sama Alvin..udah ah tuh makanan udah datang..
CUT TO
SCENE 10
EXT. TAMAN/DEPAN RUMAH ZAHRA – SIANG/SORE
Cast : Zahra dan Alvin
Zahra sudah sampai di taman. Ia duduk di kursi taman
sambil menunggu Alvin datang. Beberapa menit kemudian
Alvin datang. Alvin mengajak Zahra berkeliling taman.
Mereka membicarakan banyak hal.
ZAHRA
(menunggu Alvin datang)
ALVIN
(datang beberapa menit kemudian)
Eh Ra, sorry gue telat nih..
Page 84
93
93
ZAHRA
Iya gapapa, terus sekarang kita mau kemana?
ALVIN
Keliling taman ini aja yuk, cari tempat yang adem..
ZAHRA
Yaudah yuk..
Tiba – tiba Alvin menyatakan perasaan ke Zahra. Zahra
terdiam sejenak. Dia meminta waktu untuk menjawab
pertanyaan Alvin.
ALVIN
Ra, gue boleh ngomong sesuatu gak?
ZAHRA
(sedikit bingung)
Hsh? Ngomong sps? Daritadi bukannya lo udah ngomong?
ALVIN
Bukan ini serius. Gue..suka sama lo Ra, lo mau gak jadi
pacar gue?
ZAHRA
(sedikit terkejut)
Sejak kapan lo suka sama gue?
ALVIN
Sejak pertama gue ketemu lo Ra..jadi gimana jawabannya
Ra?
ZAHRA
(diam sejenak)
Hmmm kayanya gue gak bisa jawab sekarang deh Vin..
ALVIN
Ohh yaudah nanti aja gapapa kok Ra..
ZAHRA
(merasa bersalah)
Maaf banget ya Vin..
ALVIN
Yaudah yuk pulang..
Page 85
94
94
Alvin mengantar pulang Zahra sampai rumahnya. Zahra
mengucapkan terimakasih untuk hari ini. Alvin berkata
akan menunggu jawaban dari Zahra.
ZAHRA
Makasih ya udah nganter gue pulang..
ALVIN
Iya Ra sama-sama, jawaban jangan lupa ya, gue tunggu..
ZAHRA
Iyaa vin
ALVIN
Yaudah gue balik ya Ra..
ZAHRA
Iya vin, hati-hati dijalan..
CUT TO
SCENE 11
INT. RUMAH ZAHRA – KAMAR ZAHRA – SIANG
CAST : Zahra
Setelah beberapa hari, Zahra akhirnya menjawab iya dan
resmi menjadi kekasih Alvin.
ZAHRA
(mengetik di handphonenya)
Vin, iya Vin, gue mau jadi pacar lo..
Zahra ingin pergi ke suatu tempat, dia menghubungi
Alvin, namun Alvin tidak bisa menemaninya.
ZAHRA
Vin, sibuk gak? Jalan-jalan yuk, aku bete nih dirumah..
ALVIN(O,S)
Ra maaf ya hari ini aku gak bisa, gimana kalo lusa?
ZAHRA
Hmm yaudah deh kalo gitu, bye..
Page 86
95
95
CUT TO
SCENE 12
INT. KAMPUS – RUANG KELAS – PAGI
CAST : Zahra, Vina dan Siska
Zahra masuk ke kelas dan menghampiri Vina dan Siska.
Zahra memberitahu Vina dan Siska bahwa ia resmi menjadi
pacar Alvin. Vina dan Siska bertanya kapan mereka
jadian. Zahra menjelaskan bagaimana ia bisa jadian
dengan Alvin. Vina dan Siska senang karena Zahra
sekarang punya pacar. Sebentar lagi ulang tahun Alvin,
Zahra meminta bantuan kepada Vina dan Siska untuk
memberi kejutan kepada Alvin. Mereka pergi untuk belanja
beberapa keperluan di hari ulangtahun Alvin nanti.
ZAHRA
(menghampiri Vina dan Siska dengan wajah bahagia)
Pagi cuyyy..
SISKA
Pagi, ih tumben girang banget..
VINA
Iya tumben, abis dapet arisan ya lo?
ZAHRA
Hehe..gue mau ngasihtau sesuatu, tapi jangan kaget ya.
Gue resmi jadi pacar Alvin
SISKA & VINA
(terkejut)
HAHHH??? Serius? Gimana ceritanya? Coba jelasin
jelasin..
ZAHRA
(dengan wajah sedikit panik)
Ssssttt sumpah ya kalian berisik banget ih. Jadi kemarin
gue jalan sama dia di taman, tiba-tiba dia nanya gue mau
jadi ceweknya dia gak, gue gak langsung jawab disitu.
Tapi beberapa hari kemudian gue jawab iya ke dia..
SISKA
Ciee udah gak jomblo lagi nih yee..
Page 87
96
96
VINA
Ciee akhirnya yaa Ra jadian juga lo sama Alvin..
ZAHRA
Iya gue juga gak nyangka tiba-tiba aja gitu. Eh by the
way, Alvin bentar lagi ulang tahun, bantuin gue bikin
kejutan buat dia dong please..
SISKA
Hmmm so sweet banget sihhh yang lagi kasmaran..
VINA
Hahaha, tenang kita pasti bantuin kok Ra..
ZAHRA
(memeluk Vina dan Siska)
Makasih yaaaa jadi tambah sayang deh. Yuk sekarang kita
beli kue sama beli peralatan buat kejutan Alvin
CUT TO
SCENE 13
INT. Rumah Vina – Ruang Tamu – MALAM
CAST : Zahra, Vina dan Alvin
Zahra menghubungi Alvin untuk datang kerumahnya. Zahra
mengajak Vina untuk datang. Saat Alvin datang, Zahra dan
Vina mengucapkan Happy Birthday sambil membawa kue
ulangtahun untuk Alvin. Selesai memberi kejutan kepada
Alvin. Zahra senang karena rencananya berhasil.
ZAHRA
(menelpon Alvin)
Halo Vin, bisa kerumah aku gak?
ALVIN(O,S)
Kenapa Ra?
ZAHRA
Bantuin aku ngerjain tugas..
ALVIN(O,S)
Oh, yaudah, aku siap siap dulu..
Page 88
97
97
ZAHRA
Okedeh, hati-hati dijalan..
Alvin saampai dirumah Zahra. Zahra, Vina dan Siska sudah
menunggunya sambil membawa kue ulang tahun untuk Alvin.
ALVIN
(membuka pintu rumah)
ZAHRA
Happy birthday Alvin, happy birthday Alvin, Happy
birthday, Happy Birthday, Happy Birthday to you…
ALVIN
(terkejut)
Ini udah kamu rencanain ya?
ZAHRA
(tersenyum)
Iya hehe..
VINA
Happy birthday ya vin. Semoga langgeng sama Zahra
ZAHRA
Sekarang tiup lilinnya..
Zahra, Vina dan Alvin merayakan ulangtahun Alvin. Zahra
senang karena ia berhasil memberik kejutan untuk Alvin.
CUT TO
SCENE 14
INT. KANTIN – SIANG
CAST : Vina dan Siska
Vina dan Siska sampai di tempat makan. Vina dan Siska
melihat Alvin dengan wanita lain. Vina memberitahu Zahra
bahwa Alvin pergi dengan wanita lain.
VINA
Sis, itu cowok mirip Alvin deh..
SISKA
Itu bukannya Alvin ya? Itu dia sama siapa deh?
Page 89
98
98
VINA
Sama cewek, tapi bukan Zahra kan? Coba gue chat Zahra
deh
Vina mengechat Zahra, namun Zahra tidak membalasnya
VINA
Gak dibales Sis sama Zahra
SISKA
Yaudah besok aja dikampus kasihtau..
CUT TO
SCENE 15
INT. KAMPUS – KANTIN – PAGI
CAST : Zahra, Vina, Siska dan Alvin
Saat Vina, Siska dan Zahra sedang makan, Vina menanyakan
tentang Alvin yang pergi bersama wanita lain. Zahra
menjelaskan bahwa itu bukan Alvin. Tiba – tiba Alvin
datang menghampiri mereka dan duduk di samping Zahra.
Selesai makan, mereka menuju ke kelas.
VINA
Ra, gue kemarin liat Alvin jalan sama cewek deh, lo
kenal itu siapanya Alvin?
ZAHRA
Hah? Enggatau kemarin gue taunya dia lagi jalan sama
temen SMA nya, pas gue telpon juga dia udah dirumah kok
SISKA
Lo gak curiga sama sekali Ra?
ZAHRA
Enggak kok, gue percaya sama dia..
ALVIN
(jalan menghampiri Zahra, Vina dan SIska)
ZAHRA
Eh Vin, kamu udah makan?
Page 90
99
99
ALVIN
Udah kok. Eh, ke kelas yuk, bentar lagi masuk nih..
VINA & SISKA
Yuk….
CUT TO
SCENE 16
EXT. PINGGIR JALAN – SIANG
Cast : Alvin, Vina
Vina sedang berjalan, tiba-tiba dia melihat Alvin sedang
Bersama wanita lain.
VINA
(tiba-tiba melihat Alvin bersama wanita lain)
Itukan Alvin sama cewek yang kemarin, gue harus kasitau
Zahra.
CUT TO
SCENE 17
INT. KAMPUS – RUANG KELAS – PAGI
CAST : Zahra, Vina dan Siska
Zahra masuk ke kelas. Kemudian ia duduk di belakang
Vina. Mereka berdua hanya diam. Siska merasa ada yang
aneh dengan mereka. Siska mencoba bicara kepada Zahra.
Zahra menjelaskan kepada Siska apa yang terjadi. Siska
menjelaskan bahwa yang dikatakan Vina itu benar. Zahra
marah dan meminta agar Siska dan Vina tidak mencampuri
hubungan Zahra.
ZAHRA
(masuk ke kelas dan duduk di belakang Vina)
SISKA
(bertanya kepada Zahra dan Vina)
Lo berdua kenapa? Tumben diem-dieman, biasanya lo berdua
demen banget ledek-ledekan
Page 91
100
100
VINA
Udah diemin aja Sis, Zahra udah gak butuh kita lagi. Dia
lebih milih Alvin daripada kita..
SISKA
Maskutnya? Gue gak ngerti
VINA
Dia gak percaya waktu gue kasihtau kalo Alvin jalan sama
cewek lain..
SISKA
Hah? Lagi?? Ra, gue sama Vina pernah liat langsung kalo
Alvin lagi jalan sama cewek lain. Sekarang bahkan
kejadian lagi. Ra, kita gak mau lo sampe disakitin sama
Alvin..
Zahra menjauh dari Vina dan Siska.
CUT TO
SCENE 18
EXT. PINGGIR JALAN – SORE
CAST : Zahra dan Alvin
Zahra sedang berjalan-jalan sore, tiba-tiba Zahra
melihat ada seorang laki – laki yang sedang bermesraan
dengan pacarnya. Saat dilihat lagi, laki – laki itu
adalah Alvin. Zahra pergi ke rumahnya dengan perasaan
hancur.
CUT TO
INT. RUMAH ZAHRA – KAMAR ZAHRA – MALAM
CAST : Zahra dan Ibu
Zahra mengurung diri di dalam kamarnya. Ibunya mengajak
makan malam. Zahra menjawab sedang tidak nafsu makan.
Ibunya memarahinya karena ia sudah masak tapi Zahra
tidak memakannya.
IBU
(berteriak memanggil Zahra)
Ra, makan dulu. Ibu udah masakin nih makanan kesukaan
kamu..
Page 92
101
101
ZAHRA
Zahra gak nafsu makan bu..
IBU
(memarahi Zahra)
Kamu gimana sih, Ibu udah capek-capek masak buat kamu.
Besok-besok Ibu gak mau masak lagi..
ZAHRA
(diam dan menangis)
CUT TO
SCENE 19
INT. KAMPUS – RUANG KELAS – PAGI
CAST : Zahra, Vina, Siska
Zahra masuk ke kelas dan duduk. Tatapan mata Zahra
sangat kosong. Vina dan Siska hanya memperhatikan Zahra
dari jauh. Zahra merasa bersalah karena tidak
mempercayai kedua temannya. Kini, Zahra merasa kesepian.
Tidak ada seorangpun yang bisa mengerti Zahra. Zahra
berpikir untuk mengakhiri hidupnya
CUT TO
SCENE 20
INT. RUMAH ZAHRA – KAMAR ZAHRA – MALAM
CAST : Ibu dan Zahra
Sesampainya dirumah, Zahra langsung membanting pintu dan
langsung ke dapur untuk mencari cutter. Ibunya Zahra
yang baru pulang kerja mengetuk pintu kamar Zahra, namun
tidak Zahra hiraukan. Zahra masuk ke kamar lalu menangis
dan mencoba bunuh diri. Ibunya Zahra menggedor gedor
pintu kamar Zahra karena dia tau ada yang tidak beres,
setelah beberapa kali menggedor pintu namun tidak
dihiraukan oleh Zahra akhirnya Ibunya Zahra mendobrak
pintu kamar Zahra dengan kursi. Setelah pintu dibuka
betapa kagetnya Ibu Zahra melihat anaknya sedang
melakukan percobaan bunuh diri, Ibunya Zahra langsung
menangis histeris dan memeluh Zahra dengan erat.
Semenjak kejadian itu, Ibunya menyadari bahwa Zahra
Page 93
102
102
memiliki depresi yang sama dengan dirinya dan membawa
Zahra kerumah mantan suaminya.
Cut To
SCENE 21
INT. RUMAH AYAH ZAHRA – PAGI
CAST : Zahra, Ayah dan Istrinya
Zahra yang sedang asik bermain handphone dipanggil oleh
Ayahnya untuk makan siang. Zahra, Ayah menikmati makanan
yang sudah dihidangkan dengan perasaan bahagia,
sedangkan ibunya Zahra memutuskan untuk pergi ke seorang
psikolog untuk menyembuhkan depresinya.
MONTAGE
END
Page 94
103
103
3.4 Proses Kerja Penata Kamera
Penata kamera bertanggung jawab dalam pengambilan gambar maupun video,
secara teknis pengambilan gambar di bawah arahan Sutradara.
Menurut (Kusumawati , dkk. 2015:68) Penata kamera adalah seseorang yang
bertugas merekam gambar dengan menggunakan perangkat keras kamera video
yang di rekam melalui pita video,memory.hard disk atau penyimpanan lainya sesuia
dengan arahan sutradara.
Menurut (Jaya, 2015) Secara umum, penata kamera mempunyai tugas merekam
gambar. baik baik penata kamera multikamera ataupun Electric News Gathering
(ENG), tugas dan tanggung jawab camper harus berkoordinasi terlebih dahulu
sutradara.
Penata cameramen bertanggung jawab dalam peralatan nya agar supaya tidak
terjadi kesalahan teknis dalam pengambilan gambar tersebut. Camera person yang
bertugas merekam gambar dengan kamera harus memeriksa telebih dahulu
peralatan kameranya sebelum syuting. Hal ini di butuhkan untuk memastikan agar
kamera yang di bawa bukanlah kamera yang rusak.
Berdasarkan kutipan di atas seorang penata kamera bisa disebut juga sebagai
seseorang yang berperan aktif ke alat kamera yang di gunakan dan bertanggung
jawab terhadap pengambilan shot dan angle yang di berikan sutradara maupun yang
di susun sendiri oleh penata kamera tersebut.
Page 95
104
104
3.4.1 Pra Produksi
Menurut (Muslimin, 2018) “Tahap Pra Produksi mengacu pada hal – hal yang
dilakukan oleh tim produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar (Shooting)
dalam membuat sebuah film sebelum produksi.
Menurut (Kusumawati , dkk. 2015) Tahap pra produksi merupakan tahap yang
paling menentukan hasil gambar yang baik. Pada tahap ini, penata kamera akan
melakukan beberapa pekerjaan yang bersifat teknis maupun non teknis.
Sedangkan dalam (. FFTV – IKJ, 2008:76), Tahap pra produksi :
- Melakukan pengarahan, melakukan persiapan dan pemeliharaan peralatan
kamera serta sarana penunjangnya.
- Melakukan uji coba secara teknis atas peralatan dan bahan baku yang akan
dipergunakan dalam produksi
- Melakukan koordinasi dengan para crew sehingga secara teknis dan efisien
mampu melaksanakan konsep visual dan gerakannya.
Di tahapan Pra Produksi ini seorang camper memastikan kamera yang digunakan
tidak boleh dalam keadaan rusak, untuk menghindari masalah tersebut camper
wajib mengetes kamera terlebih dahulu agar tidak terjadi kendala dalam
pengambilan gambar.setelah dipastikan semuanya dalam keadaan baik barulah
camper bisa mengambil gambar tersebut dalam keadaan tenang. Seorang camper
harus menguasai macam – macam segi kamera agar sesuai dengan kualitas gambar
yang akan di pakai untuk proses produksi. Dalam tahap pra produksi sebagai
Page 96
105
105
penata kamera bersama crew yang lainnya berkumpul untuk membahas kebutuhan
apa saja yang diperlukan dalam produksi nanti agar mempelancar pada saat
produksi nanti sesuai dengan tugasnya masing-masing. setelah semua sepakat
tentang berdiskusi dimana alat – alat apa saja yang akan dibeli atau pun di sewa,
kemudian sebagai penata kamera dituntut untuk bisa menvisualisasikan naskah
kedalam bentuk gambar dan juga mendapatkan angle – angle yang membuat
penonton tidak merasa jenuh dan bosan, konsep sinematografi juga diperlukan
dalam pembuatan sebuah produksi drama televise tujuan nya agar gambar yang di
hasilkan bagus dan tidak berantakan. Tahap pra produksi merupakan tahap yang
paling menentukan hasil gambar yang baik. Pada tahap ini seorang penata kamera
akan melakukan beberapa pekerjaan yang bersifat teknis maupun non teknis.
3.4.2 Produksi
Menurut (Muslimin, 2018) Tahap ini fokus pada pengambilan gambar atau visual
(shooting) beserta audio dari sebuah film, biasanya disebut shooting day. Catatan
penting sebelum tahap produksi yaitu bahwa tahap pra produksi harus sudah fixed.
Dan diusahakan tidak ada perubahan yang signifikan jika sudah masuk dalam
wilayah produksi, karena wilayah ini adalah ruang eksekusi sebuah keputusan
karya koletif.
Menurut (Kusumawati, 2015) Segala perencanaan yang telah dipersiapkan dalam
tahap pra produksi, akan direalisasikan pada tahap produksi. Seorang penata
kamera akan membantu sutradara atau pengarah acara untuk menerjemahkan
Bahasa tulisan kedalam Bahasa visual.
Page 97
106
106
Sedangkan dalam (FFTV – IKJ, 2008:77) dalam tahap Produksi
- Melaksanakan perekaman visual secara teknis sesuai arahan PF baik dalam hal
komposisi, sudut pengambilan, gerak kamera dengan segala perubahannya
- Mengkoordinasi crew kamera dalam melaksanakan tugasnya
- Menjaga dan memelihara peralatan kamera dalam kondisi baik dan siap pakai.
Tugas camera person di tahapan produksi ini adalah syuting pengambilan gambar
,camper juga harus mendengar arahan dari sutradar di lapangan untuk mengambil
shot-shot apa saja yang dibutuhkan dalam pengambilan gambar, sehinga gambar
yang di ambil menjadi halus dan mendapatkan kualitas gambar yang baik dengan
komposisi lensa yang sangat bagus. Seorang camper harus bisa bekerja sama
dengan baik bersama semua kru produksi.
Teknik dan angle pengambilan adalah kunci pokok produksi, karena pada sebuah
karya televise yang sudah disajikan kepada para penonton dengan kualitas gambar
dan suaranya yang baik. Seorang pentaka kamera harus menguasai dasar – dasar
pengambilan gambar dikarenakan penata kamera harus tahu benar apa yang
seharusnya dilakukan seorang penata kamera dengan intruksi dari sutradara.
Sebagai seorang penata kamera harus memperhatikan pengaturan dalam
menggunakan diafragma karena sangat perlu diperhatikan agar mendapatkan
cahaya yang terbaik seperti yang sutradara inginkan.
Page 98
107
107
3.4.3 Pasca Produksi
Menurut (Muslimin, 2018) Pasca produksi ( post – production ) secara simple
adalah bagian dari proses pembuatan film, video, iklan video, fotografi atau karya
digital lainya yang dikerjakan setelah proses perekaman visual. Dalam konteks
film biasa penulis sederhanakan lagi, yaitu pasca produksi adalah kegiatan yang
dilakukan setelah pra produksi dan produksi.
Menurut (Kusumawati , 2015) Pada tahap pasca produksi tidak banyak hal yang di
lakukan oleh penata kamera. Untuk produksi drama televise penata kamera
biasanya membantu sutradara dan editor untuk menjelaskan hal – hal yang kurang
di mengerti.
Dalam Pasca Produksi cameramen bekerja sama dengan editor untuk memudahkan
editor bekerja, setalah pengambilan gambar cameramen juga harus membuat
camera report yang berisi tentang semua keterangan camera report lengkap dengan
keterangan waktu dalam hal ini seorang cameramen juga harus melakukan
pengecekan kembali agar tidak terjadi masalah sehabis produksi, seorang
cameramen juga memberikan hasil yang di kerjakan saat produksi kepada editor.
Sebagai soerang penata kamera juga membantu editor pada saat ingin memasuki
proses editing karena agar mempermudah keja editor dalam memilih shot apa saja
yang akan di jadikan sebuah drama telivisi karena penata kamera mengerti akan
apa saja shot – shot yang paling bagus dalam camera report yang sudah dibuat
pada saat proses shooting, dan penata kamera juga mengajak sutradara ikut dalam
pasca produksi untuk bekerja sama dalam menentukan shot – shot nya.
Page 99
108
108
3.4.4 Peran dan Tanggung Jawab
Menurut (Nugroho , 2015) seorang penata kamera merupakan tangan kanan dari
pengarah acara. Oleh karena itu, penata kamera harus mempunyai batin yang kuat
dengan pengarah acara. Seorang penata kamera juga harus mempunyai seni,
khususnya seni komposisi gambar. Dengan demikian gambar yang dihasilkan
mempunyai nilai – nilai artistic.”
Seorang cameramen mempunyai tanggung jawab yang spesifik, pada umum nya
seorang cameramen juga harus berdikusi dengan Producer dan Sutradara untuk
membahas rencana tentang Produksi, camper juga harus memberikan masukan
kepada Sutradara agar bisa mendapatkan kualitas gambar yang baik.
3.4.5 Proses Penciptaan Karya
Dalam proses ini saya beserta penulis membayangkan shot apa aja yang akan di
ambil, penulis dan bersama sutrada berdiskusi untuk memakai single camera. Saya
berserta penulis membayangkan konsep gambar yang dinamis sesuai dengan
naskah yang dibuat.
A. Konsep kreatif
Dalam konsep kreatif saya membayangkan shot apa saja yang akan di ambil
sesuai arahan dari sutradara beserta angle – angel nya. Misalnya Medium
Shot untuk kesan gerak tubuh, Medium Close Up untuk memberi kesan
ekspresi lebih detail dan gerak tubuh. Dan misal Low Angel untuk
menunjukkan kesan besar atau megah.
B. Konsep produksi
Dalam konsep ini saya menggunakan teknik kamera still agar menghasilkan
gambar yang dinamis dan atraktif, pada saat pengambilan gambar saya
menggunkan teknik kamera follow agar dapatlebih leluasa dalam proses
pengambilan gambar tersebut.
Page 100
109
109
C. Konsep teknis
Pada konsep teknis ini saya menggunakan camera Sony NX 100 karena
komposisi gambarnya cukup baik. Perencanaan konsep teknis sendiri
didukung dengan pembuatan floor plan, shot list, dan director treatment yang
akan memudahkan pemilihan alat – alat yang akan digunakan. Peralatan
yang saya gunakan yaitu:
Kamera Sony NX100 : 1 unit
Tripod : 1 unit
Baterai : 2 unit
SD card : 2 unit
3.4.6 Kendala Produksi dan Solusi
Pada proses produksi saya menemukan kendala yand saya dapatkan yaitu , Cuaca
yang kurang mendukung, pada saat proses suting saya dan segenap crew tidak dapat
melaksankan shooting dikarenakan cuaca yang tidak mendukung. Oleh sebab itu
saya dan crew berteduh untuk menghindari derasnya air hujan. Solusinya saya dan
crew yang bertugas menunggu hujan berhenti.
Pra Produksi
- Kendala yang saya alami dalam pra produksi ini adalah sulit menemukan buku
tentang penata kamera di karenakan tahunya itu tidak sesuai dengan standar
tahunnya
- solusinya adalah mencari ke perpustakaan yang lebih lengkap dan
efisien.Serta mencari tahun yang sesuai dengan standar yang di tentukan.
Page 101
110
110
Produksi
- Kendala yang saya alami dalam produksi ini adalah mengalami kejadian
supranatural sehingga saya tidak bisa mengambil gambar dengan bagus
- solusinya adalah berdoa kepada sang maha kuasa agar dipermudah saat proses
produksi tersebut.
3.4.7 Lembar Kerja Penata Kamera
3.4.7.1 Konsep Penata Kamera
Konsep dari seorang penata kamera adalah membuat hasil gambar yang
semaksimal mungkin . penata kamera juga bekerja sama kepada sutradara dan
semua crew dalam pengambilan gambar, angle. Blocking dan penggerakan
kamera yang baik. Dalam tugas ini saya menggunakan camera Sony EX 3 di
karenakan gambar nya sangat bagus untuk proses pengambilan gambar untuk
pengambilan gambar shot dan angel saya menggunakan shot : medium long
shot, close up, medium shot, long shot.
Page 102
111
111
3.4.7.2 Camera Report
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Judul : Zahra Sutradara : Dimas Arief Aditya
Durasi : 20 menit Cameramen : Ardi Santoso
Tabel III.10
NO SCENE SHOT
VISUAL
TAKE VIDEO NOTES SHOT
SIZE ANGLE MOVING
1 1 1 ES Eye
Level Still 1 Timelapse kota dari sore hari hingga malam Ok
2 1 2 ES Eye
Level Still 1 Gambar Rumah Zahra Ok
3 1 3 MCU Eye
Level Still 1
Zahra sedang mengaduk lalu termenung, disaat Zahra termenung
ayahnya datang lalu Zahra menoleh Ok
4 1 4 MLS Eye
Level Still 1 Ayah pulang kerja Ok
5 1 5 MCU Eye
Level Still 1 Zahra sedang mengaduk makananya Ok
6 1 6 MCU Eye
Level Still 2 Ayah zahra menghampiri Zahra Ok
7 1 7 MCU Eye
Level Pan right 1
Zahra mengutarakan isi hatinya kepada sang ayah, lalu Ibu
datang dan mereka berdua menoleh ke arah ibu Ok
Page 103
112
112
8 1 8 MCU Eye
Level Follow 1 Ibu zahra sedang berkeluh kesah Ok
9 1 9 MCU Eye
Level Follow 3 Ayah zahra ingin berbicara dengan Ibu Ok
10 1 10 MS Eye
Level Still 1 Ibu zahra sedang berbincang dengan Ayah Zahra Ok
11 1 11 MS Eye
Level Still 1 Ayah zahra sedang berbincang dengan Ibu Zahra Ok
12 1 12 MS Eye
Level Still 2 Ayah zahra mulai kesal dengan Ibu zahra Ok
13 1 13 CU Eye
Level Still 1 Ibu zahra meninggikan suaranya karena kesal Ok
14 1 14 MS Eye
Level Still 2 Ayah zahra mulai kesal dengan Ibu zahra Ok
15 1 15 MS Eye
Level Still 1 Ibu zahra meninggikan suaranya karena kesal Ok
16 1 16 TS Eye
Level Still 1 Ayah zahra menunjuk Ibu zahra dengan sangat kesal Ok
17 1 17 MCU Eye
Level Still 1 Ayah zahra membentak Ibu zahra Ok
18 1 18 MS Eye
Level Follow 1
Zahra menoleh ke arah orang tuanya, menahan tangis, lalu pergi
ke kamarnya Ok
19 2 1 MS Eye
Level Still 1 Gambar pepohonan Ok
20 2 2 MS Eye
Level Still 1 Zahra sedang melihat keluar , lalu Zahra melihat ke HPnya Ok
21 2 3 MS Eye
Level
Track Out
(Follow) 1 Zahra mengambil makanan di kantin, lalu berbalik arah dan Ok
Page 104
113
113
duduk bersama teman-temannya
22 2 4 MCU Eye
Level Still 2
Zahra mengajak bicara teman-temannya untuk mengerjakan
tugas bersama Ok
23 2 5 TS Eye
Level Still 1 Vina dan Siska menanggapi Zahra Ok
24 2 6 MS Eye
Level Still 1 Zahra menanggapi Ok
25 2 7 TS Eye
Level Track Out 1 Vina menanggapi lalu makan Ok
26 3 1 ES Eye
Level Still 1 Gambar Rumah Zahra Ok
27 3 2 MS Eye
Level Still 1 Ibu zahra sedang melihat majalah, lalu Zahra datang Ok
28 3 3 MCU Eye
Level Still 1 Ibu zahra menoleh Ok
29 3 4 MCU Eye
Level Still 1 Zahra bertanya kepada ibu Ok
30 3 5 MCU Eye
Level Still 1 Ibu Zahra menjawab pertanyaan Zahra Ok
31 3 6 MCU Eye
Level Still 1 Ibu bertanya kepada Zahra tentang keadaanya di kampus Ok
32 3 7 MCU Eye
Level Still 1
Zahra menjelaskan pada ibu keadaan di kampus tadi, lalu pergi
ke arah kamarnya Ok
33 3 8 MLS Eye
Level Still 1 Zahra sedang mencuci tangan di dapur untuk makan Ok
34 3 9 MLS Eye Still 1 Zahra sedang mengambil piring di lemari dapur Ok
Page 105
114
114
Level
35 3 10 MS Eyes
Level Still 3
Saat Zahra mengambil piring, piring yang di genggaman tangan
Zahra terlepas dan jatuh Ok
36 3 11 MCU High
Angle Still 1 Gambar Piring yang pecah berserakan OK
37 3 12 MLS Eye
Level Slide left 1
Zahra kaget karena piring yang dipegangnya jatuh, lalu Ibu
zahra datang dan langsung memarahi Zahra Ok
38 3 13 MLS Eye
Level Still 3 Ibu Zahra marah Ok
39 3 14 MCU Eye
Level Still 1
Zahra menjelaskan ke ibunya sambil memunguti dan
membersihkan pecahan piring
40 3 15 MLS Eye
Level Still 1 Ibu zahra masih saja marah Ok
41 3 16 MLS Eye
Level Still 1
Saat Zahra selesai membereskan pecahan piring, ibunya tetap
memarahinya, Zahra lalu pergi ke kamarnya Ok
42 4 1 ES Eye
Level Still 1 Gambar langit kampus di siang hari Ok
43 4 2 LS Eye
Level Still 1 Gambar lorong kampus
44 4 3 CU Eye
Level Still 2
Zahra termenung tatapannya kosong, ternyata dia melihat anak
baru di kelas Ok
45 4 4 MLS Eye
Level Track In 1
Gambar Alvin yang sedang duduk dipojok kelas, lalu Alvin
menoleh ke arah Zahra Ok
Page 106
115
115
46 4 5 MCU Eye
Level Still 1 Zahra segera memalingkan pandangannya Ok
47 4 6 ES Eye
Level Slide right 1 Gambar langit kampus di siang hari Ok
48 4 7 LS Eye
Level Follow 1 Zahra, Vina dan Siska bercakap cakap Ok
49 4 8 MlS Eye
Level Still 1
Zahra, vina dan Siska bercakap cakap, lalu Vina memanggil
Alvin yang sedang berada diatas motor Ok
50 4 9 CU Eye
Level Still 2
Zahra termenung tatapannya kosong, ternyata dia melihat anak
baru di kelas Ok
50 4 10 MLS Eye
Level Track In 1
Gambar Alvin yang sedang duduk ditengah keramaian kelas,
lalu Alvin menoleh ke arah Zahra Ok
51 4 11 MCU Eye
Level Still 1 Zahra segera memalingkan pandangannya Ok
52 4 12 ES Eye
Level Slide right 1 Gambar kampus disiang hari Ok
53 4 13 LS Eye
Level Follow 1 Zahra, Vina dan Siska bercakap cakap Ok
54 4 14 MlS Eye
Level Still 1
Zahra, vina dan Siska bercakap cakap, lalu Vina memanggil
Alvin yang sedang berada diatas motor Ok
55 4 15 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Vina dan Siska berbicara pada alvin Ok
56 4 16 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Alvin menanggapi pembicaraan vina dan siska Ok
Page 107
116
116
57 4 17 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 3 Alvin berpamitan Ok
58 4 18 CU Eye
Level Still 1 Wajah Zahra ya tersipu malu Ok
59 5 1 ES Eye
Level Still 1 Gambar jalan malam hari Ok
60 5 2 GS Eye
Level Still 1
Vina membuka pintu rumahnya lalu masuk kedalam diikuti oleh
Zahra . Vina memanggil ibunya dan berbicara pada ibunya Ok
61 5 3 MS Eye
Level Still 1 Ibunya vina menanggapi Ok
62 5 4 MLS
(OTS)
High
Angle Still 2
Zahra duduk sambil mengobrol dengan Ibunya Vina, sedangkan
Vina ke dapur mengambilkan makanan, lalu Vina kembali dan
meminta izin ke ibunya ingin mengerjakan tugas
Ok
63 5 5 MLS Eye
Level Still 1 Vina meminta izin ke ibunya untuk mengerjakan tugas Ok
64 5 6 MS Eye
Level Still 1
Vina duduk sambil membagikan makananya, Lalu Zahra
meminta Vina untuk mengeluarkan laptopnya Ok
65 5 7 MS Eye
Level Still 1 Zahra menanyakan soal tugas Ok
66 5 8 MS Eye
Level Still 1 Vina menjawab Ok
67 5 9 MS Eye
Level Still 1 Zahra menanyakan soal Alvin Ok
68 5 10 MS Eye
Level Still 1 Vina menjawab, lalu menunjukan Hpnya ke Zahra Ok
Page 108
117
117
69 5 11 MS Eye
Level Still 1 Zahra, Vina lanjut mengerjakan tugas mereka Ok
70 6 1 ES Eye
Level Still 1 Gambar timelapse kota dari sore ke malam Ok
71 6 2 MLS Eye
Level Still 2
Zahra membuka pintu rumahnya dan masuk, dia kaget saat Ibu
zahra menegurnya Ok
72 6 3 MLS Eye
Level Still 1 Ibu zahra menegur Zahra Ok
73 6 4 MCS Eye
Level Still 1 Zahra menjawab, lalu berbalik arah mau ke kamarnya Ok
74 6 5 MCU Eye
Level Still 1 Ibu zahra kembali memarahi Zahra Ok
75 6 6 CU Eye
Level Still 1
Zahra berbalik arah sebentar, Menjawab dengan kesal, dan
langsung berjalan ke kamarnya Ok
76 7 7 MCU Eye
Level Still 1 Zahra sedang memainkan di kamarnya laptopnya Ok
77 7 8 TS
(OTS)
Eye
Level Track In 2
Ibu Zahra masuk dan bertanya kepada Zahra soal pekerjaan
setalah lulus kuliah Ok
78 7 9 MCU Eye
Level Still 1 Zahra menjawab dengan wajah yang sangat bosan Ok
79 7 10 TS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Ibu Zahra kembali menegur Zahra soal cita – citanya Ok
80 7 11 MCU Eye
Level Still 1 Zahra dengan tidak senang hati beranjak tidur Ok
81 7 12 MCU Eye
Level Still 1 Ibu zahra kembali marah kepada Zahra dan mendorong pintu Ok
Page 109
118
118
dengan sangat keras
82 8 1 ES Eye
Level Till Up 1 Gambar Pepohonan Ok
83 8 2 ES Eye
Level
Slide
Right 1 Gambar Kucing yang ada di taman Ok
84 8 3 MLS Eye
Level Still 1 Zahra dan Alvin belajar di taman Ok
85 8 4 MLS Eye
Level Still 1 Alvin menatap Zahra Ok
86 8 5 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 3
Zahra menunduk, lalu rambut Zahra yang menutupi wajahnya
disibak oleh Alvin Ok
87 8 6 MCU Eye
Level Still 1 Zahra tersenyum tersipu malu Ok
88 8 7 MCU Eye
Still Track Out 1 Zahra dan Alvin melanjutkan belajarnya Ok
89 9 1 CU Eye
Still Still 1 Gambar Bunga Ok
90 9 2 TS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Vina bertanya kepada Zahra tentang siska Ok
91 9 3 TS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Zahra menjawab pertanyaan Vina Ok
92 9 4 TS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Vina bertanya Alvin kepada Zahra Ok
93 9 5 TS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Zahra menjawab pertanyaan Vina soal Alvin Ok
94 9 6 TS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Vina menggoda Zahra Ok
Page 110
119
119
95 9 7 TS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Zahra tertawa mendengar perkataan Vina Ok
96 10 1 ES Eye
Level Still 1 Gambar pepohonan Ok
97 10 2 MCU Eye
Level Still 2 Zahra melihat HP lalu, tiba tiba dibelakang Zahra ada Alvin Ok
98 10 3 TS Eye
Level Still 1 Zahra kaget lalu berbalik dan menghadap ke Alvin Ok
99 10 4 MCU Eye
Level Still 2 Alvin tersenyum lalu memberikan isyarat untuk jalan Ok
100 10 5 MS Eye
Level
Slide
Right 2
Alvin dan Zahra sedang berjalan dan Alvin ingin mengutarakan
sesuatu ke Zahra Ok
101 10 6 MCU Eye
Level Still 1
Tiba-tiba Alvin berhenti dan Imengungkapkan perasaannya ke
Zahra Ok
102 10 7 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Zahra berbicara pada Alvin Ok
103 10 8 MLS Eye
Level Still 1 Alvin menjawab Ok
104 10 9 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Zahra menjawab pertanyaan Alvin Ok
105 10 10 MLS Eye
Level Still 1 Alvin menjawab Ok
106 10 11 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Zahra meminta maaf Ok
107 10 12 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Alvin mengajak pulang Ok
Page 111
120
120
108 10 13 LS Eye
Level Still 1 Alvin menurunkan Zahra didepan rumahnya Ok
109 10 14 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Zahra berterima kasih kepada Alvin Ok
110 10 15 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Alvin langsung menjawab dan berpamitan. Ok
111 11 1 ES Eye
Level Still 1 Gambar Timelapse dari sore hingga pagi hari Ok
112 11 2 ES Eye
Level Still 1 Gambar rumah Zahra Ok
113 11 3 MCU Eye
Level Still 3 Zahra terbangun dari tidurnya seperti zombie Ok
114 11 4 MCU Eye
Level Still 1 Zahra sedang membuka gordyn Ok
115 11 5 CU Eye
Level Still 1 Gambar minuman panas di cangkir di taruh diatas meja Ok
116 11 6 MCU Eye
Level Still 1 Gambar shower dinyalakan Ok
117 11 7 MCU Eye
Level Follow 1
Zahra masuk ke kamarnya dengan handuk di kepala, lalu duduk
didepan meja dan mengambil HP nya Ok
118 11 8 CU Eye
Level Still 1 Zahra sedang melihat HP Ok
119 11 9 CU Eye
Level Still 1 Zahra tersenyum ketika Alvin mengechat Ok
120 11 10 CU Eye
Level Still 2 Gambar HP Zahra menerima cinta Alvin Ok
121 11 11 MCU Eye
Level Still 1 Zahra menaruh Hpnya di dada, lalu tersenyum malu Ok
Page 112
121
121
122 11 12 MCU Eye
Level Still 1 Zahra duduk di depan TV lalu menelpon Alvin Ok
123 11 13 MCU Eye
Level Still 1
Zahra sedang duduk didepan TV sambil menelepon Alvin lalu
menutup telponnya Ok
124 12 1 ES Eye
Level Slide left 1 Gambar kampus siang hari Ok
125 12 2 MS Eye
Level Follow 3
Zahra masuk kelas dengan girang, duduk, dan langsung
berbicara pada Vina dan Siska Ok
126 12 3 TS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Vina dan Siska bertanya pada Zahra Ok
127 12 4 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Zahra memberi tahu bahwa dia telah jadian dengan Alvin Ok
127 12 5 TS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Vina dan Siska kaget sekaligus penasaran Ok
128 12 6 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Zahra menjelaskan Ok
129 12 7 TS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Vina dan Siska meledek Zahra Ok
130 12 8 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Zahra meminta kepada Vina dan Siska Ok
131 12 10 TS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Vina dan Siska menjawab Ok
132 13 1 ES Eye
Level Still 1 Gambar jalan malam hari Ok
133 13 2 MS Eye
Level Still 1 Zahra sedang menelepon Alvin Ok
Page 113
122
122
134 13 3 MCU Eye
Level Still 1 Zahra menutup teleponnya Ok
135 13 4 MS Eye
Level Still 2
Gambar pintu rumah diketuk oleh Alvin, lalu merasa heran
mengapa tak ada yang menjawab salamnya, lalu Alvin membuka
pintunya karena penasaran lalu masuk kedalam
Ok
136 13 5 POV Eye
Level
Track In
(POV) 1
Alvin masuk kerumah, rumah Vina remang remang, Alvin
melihat kiri kanan, saat Alvin menoleh ke kiri dia melihat ada
hantu yang sedang berdiri
Ok
137 13 6 MCU Eye
Level Still 1 Alvin terkejut melihat ada hantu di rumah Vina Ok
138 13 7 MLS Eye
Level Still 1
Ternyata hantu tersebut adalah Vina yang mensuprise bahwa
Alvin sedang berulang tahun Ok
139 13 8 MS Eye
Level Still 1
Zahra mengucapkan selamat ulang tahun pada Alvin, lalu Zahra
bernyanyi selamat ulang tahun Ok
140 13 9 MS Eye
Level Still 1 Alvin meniup lilinnya, lalu Vina meniup peluit ulang tahun Ok
141 13 10 MS Eye
Level Still 2
Vina juga memberikan ucapan selamat ke Alvin saat masih
menggunakan kostum hantu Ok
142 13 11 MS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Alvin mengucapkan terima kasih kepada Zahra dan Vina Ok
143 13 12 TS Eye
Level Still 1 Zahra dan Vina membalas ucapan terima kasih tersebut Ok
Page 114
123
123
144 14 1 ES Eye
Level Still 1 Gambar bunga Ok
145 14 2 LS Eye
Level Still 1 Alvin sedang menyuapi wanita lain Ok
146 14 3 MS
(OTS)
Eye
Level Still 1
Vina berbicara pada Siska, lalu siska menoleh ke Alvin yang
sedang bersama wanita lain Ok
147 14 4 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Siska kembali menoleh ke Vina, lalu lanjut berbicara pada Vina Ok
148 14 5 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1
Vina menjawab, lalu Vina membuka Hpnya untuk mengabari
Zahra Ok
149 14 6 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Vina bilang ke Siska bahwa Zahra tak menjawab pesannya Ok
150 14 7 MCU
(OTS)
Eye
Level Still 1 Siska menjawab, sambil memegang botol minumnya Ok
151 15 1 ES Eye
Level
Slide
Right 1 Gambar kampus Zahra Ok
152 15 2 TS Follow Tilt Up 1
Shot dari minuman sampai ke wajah Vina dan Siska , Vina
bertanya Ok
153 15 3 MLS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Zahra menjawab petanyaan Vina Ok
154 15 4 TS Eye
Level Still 1 Vina dan Siska menanggapi jawaban Zahra dengan serius Ok
155 15 5 TS Eye
Level Still 1 Siska bertanya kepada Zahra,dan Zahra langsung menjawabnya Ok
156 15 6 MLS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Alvin datang lalu dia duduk Ok
Page 115
124
124
157 15 7 MLS
(OTS)
Eye
Level Still 1 Zahra menanyakan apakah Alvin sudah makan Ok
158 15 8 MLS
(OTS)
Eye
Level Still 1
Alvin menjawab, dan mengajak Zahra untuk masuk ke kelas,
lalu Alvin berdiri Ok
159 15 9 MLS Eye
Level Follow 1 Mereka ber empat pergi ke kelas Ok
160 16 1 LS
(ES)
Eye
Level Still 1 Gambar Jalan Raya Ok
161 16 2 MS Eye
Level Still 2
Vina sedang berjalan, saat dia menoleh ke depan dia melihat
Alvin bersama wanita lain Ok
162 16 3 MLS Eye
Level Follow 1
Alvin sedang berduaan dengan wanita lain menaiki sebuah
sepeda motor Ok
163 16 4 MS Eye
Level Still 1 Vina merasa curiga kepada Alvin Ok
164 17 1 LS
(ELS)
Eye
Level Slide Left 1 Gambar kampus di siang hari Ok
165 17 2 GS Eye
Level Follow 2
Vina dan Siska sedang mengobrol dikelas, lalu ada teman
mereka yang sedang bermain game disebelah mereka, lalu Vina
dan Siska merasa terganggu oleh temannya itu, Lalu teman
mereka pun pergi, Zahra datang dan duduk dibelakang. Suasana
menjadi sepi, Lalu Siska menoleh ke Zahra
Ok
166 17 3 MCU Eye
Level Still 1 Zahra yang sedang merenung Ok
Page 116
125
125
167 17 4 MCU Eye
Level Still 2 Siska bertanya, lalu dipotong oleh Vina Ok
168 17 5 TS Eye
Level Still 1
Vina menjawab, Lalu Siska dan Vina bercakap cakap, Zahra
marah mendengar omongan kedua temannya tersebut Ok
169 17 6 MCU Eye
Level Still 1 Zahra marah lalu pergi dari kelas Ok
170 18 1 - - - - Video Flasback Ok
171 19 1 LS
(OTS)
Eye
Level Slide Left 1 Gambar Kampus di siang hari Ok
172 19 2 MCU Eye
Level Still 1 Vina dan Siska sedang berbincang – bincang Ok
173 19 3 MLS Eye
Level Still 1 Zahra datang dengan wajah sedih Ok
174 19 4 MCU Eye
Level Still 1 Vina dan Siska melirik kea rah Zahra Ok
175 19 5 MCU Eye
Level Follow 1 Zahra duduk dengan wajah sedih Ok
176 19 6 MCU Eye
Level Still 2
Zahra termenung karena melihat kejadian Alvin bersama wanita
lain Ok
178 19 7 MCU Eye
Level Still 1
Zahra merasa bersalah tidak mendengarkan perkataan Vina dan
Siska Ok
179 20 1 EL Eye
Level Still 1 Gambar Rumah Zahra di malam hari Ok
180 20 2 MCU Eye
Level
Track Out
(Follow) 3 Zahra menaiki tangga rumahnya dengan grasak grusuk, Ok
Page 117
126
126
181 20 3 EL Eye
Level Track In 1 Gambar cutter di dekat kardus Ok
182 20 4 MS Eye
Level Still 1 Zahra menemukan sebuah cutter di dekat kardus Ok
183 20 5 MCU Eye
Level Still 1
Zahra mengunci pintunya lalu berdiri melihat cutter yang sudah
dia gengam ada di tanganya Ok
184 20 6 MCU Eye
Level Still 3
Ibunya zahra mendengarkan didepan pintu lalu mengetuk
ngetuk, Ibunya zahra semakin panic Ok
185 20 7 MCU High
Angle Still 2
Kemudian Zahra duduk dibawah, sambil menangis dia mau
memotong urat nadinya Ok
186 20 8 MS Eye
Level Still 1
Pintu kamar Zahra didobrak oleh Ibu zahra, Ibu zahra kaget
melihat anaknya mau bunuh diri lalu langsung ikut berlutut
untuk membuang cutter dan memeluk Zahra
Ok
187 20 9 TS Eye
Level Still 1 Ekspresi wajah Zahra yang sedang menangis Ok
188 20 10 TS Eye
Level Still 1
Mereka berpelukan sambil menangis, Ibunya Zahra meminta
maaf sambil menangis Ok
189 21 1 LS
(EL)
Eye
Level Track In 1 Gambar jalan siang hari Ok
190 21 2 CU
(EL)
Eye
Level Still 1 Gambar jam dinding Ok
191 21 3 MCU
(EL)
Eye
Level Still 1 Gambar kipas angin Ok
Page 118
127
127
193 21 4 MCU Eye
Level Still 1 Zahra sedang melihat Hpnya, lalu Ayah zahra memanggil Ok
194 21 5 MLS Eye
Level Still 1
Zahra menoleh ke Ayahnya lalu Ayahnya mengajak Zahra
makan Ok
195 21 6 MCU Eye
Level Follow 1 Ayah Zahra menaruh mie instan di meja, Lalu duduk Ok
196 21 7 MCU Eye
Level Still 1 Zahra tersenyum melihat Ayahnya Ok
197 21 8 MCU Eye
Level Still 1 Ayah zahra menyuruh Zahra untuk makan Ok
198 21 9 MCU Eye
Level Track Out 1 Zahra tersenyum lalu makan bersama ayahnya Ok
199 21 10 MLS Eye
Level Still 1 Zahra dan Ayahnya makan berdua sambil bercanda Ok
Page 119
128
128
3.4.7.3 Blocking Camera
Gambar III.1
Page 124
133
133
3.4.7.4 Spesifikasi Kamera
NX 100
Gambar III.2
Weight : 2,1 kg
Digital Still Camera Fungsion : Available
Optical Sensor Size and Type : Single 1” Exmor R CMOS Sensor
Focal Length : 9,3 To 111,6 mm
Dimensions (WHD) : 171,3 x 187,8 x 371,2 mm
Optical Zoom : 15x
Digital Storage Media : Memory Stick Duo
Memory Stick Pro Duo
Memory Stick Pro HG – Duo
Memory Stick XC – HG Duo
Packaged Contents : Sony HXR – NX100 Full HD NXCAM
Camcorder
Lens Hood
NP – F770 L - Series Info – Lithium Battery
Pack
(7,2v,4400mAh)
Battery Charger
Large Eyecup
Shoe Cap
Infrared Remote Commander (RMT – 845)
CR2025 Lithium Battery
AC – L100 AC Adepter
AC Cable
Limited 1- year Warranty
White Balance : 2300 to 15,000K
Digital Zoom : 48x
Page 125
134
134
3.5 Proses Kerja Penata Cahaya
Pengaturan pencahayaan dalam sebuah program acara ditentukan oleh seorang
penata cahaya. Penata cahaya dapat juga disebut sebagai Lighting designer
(director) adalah seseorang yang mengatur dan menerapkan kebutuhan disain
pencahayaan kedalam sebuah produksi di lokasi.
Menurut (Achlina dan Suwandi, 2011) penata cahaya dapat didefinisikan sebagai
penanggung jawab pengaturan dan pelaksanaan keberhasilan tata cahaya dalam
produksi studio
Pencahayaan dapat membentuk dan menentukan perbedaan garis, bentuk, warna
tekstur dan kedalaman gambar visual selain itu juga dapat memberikan kesan visual
mendalam untuk penonton untuk mensimulasikan realitas dan membantu penonton
untuk memberikan suasana hati / mood yang tepat bagi yang melihat dalam
rangkaian gambar yang ditampilkan. Cahaya ialah merupakan sinar yang
memungkinkan mata menangkap bayangan dari benda – benda di sekitarnya. Kita
dapat melihat sebuah benda karena ada berkas cahaya yang di pantulkan oleh benda
itu masuk ke mata cahaya yang dipantulkan oleh benda itu masuk ke dalam mata
kita. Dalam produksi televisi dan film, pencahayaan merupakan salah satu unsur
yang penting. Penataan cahaya dalam produksi televisi dan film mempunyai
maksud yang sama yaitu untuk menciptakan suasana lebih mendalam, menciptakan
karakter yang lebih kuat dari objek dan menciptakan efek yang lebih artistik.
Page 126
135
135
Perancangan tata lampu menurut (Pratista, 2008) dapat di bagi menjadi dua jenis
yaitu High key lighting dan Low key lighting :
High Key Lighting
High key lighting merupakan suatu Teknik tata cahaya yang menciptakan batas
yang tipis antara gelap dan terang. Teknik ini lebih mengutamakan pada warna,
bentuk dan garis yang tegas pada tiap elemen miseen scene. Efek bayangan yang
diusahakan seminimal mungkin. Teknik ini biasanya digunakan untuk adegan
yang sifatnya formal, dan banyak juga digunakan untuk film jenis drama ringan
bertema keluarga serta komedi.
Low Key Lighting
Low key lighting merupakan Teknik tata cahaya yang menciptakan batasan yang
tegas antara area gelap dan terang. Teknik ini lebih mengutamakan unsur yang
tegas bayangan yang tegas dalam miseen-scene.
Pada gambar penataan cahaya terdapat tiga point penting diantaranya yaitu : Key
Light, Fill Light, Back Light
Key Light
Key light adalah pencahayaan utama yang di arahkan pada objek, dan merupakan
pada objek, dan merupakan sumber pencahayaan paling dominan atau pokok
dalam frame tangkapan kamera. Biasnya, lebih terang dibandingkan dengan fill
light. Dalam desain tiga point pencahyaan, key light ditempatkan pada sudut 45
derajat di atas objek.
Page 127
136
136
Fill Light
Fill light merupakan pencahayaan tambahan, yang biasanya digunakan untuk
menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light
ditempatkan bersebrangan dengan objek yang mempunyai jarak yang sama
dengan key light. Intesitas pencahayaan fill light biasanya setengah dari key
light. Fill light juga berguna untuk mengisi bagian yang gelap, asalkan
perbandingan gelap terang disesuaikan dengan adegan yang diinginkan.
Back Light
Back light adalah pencahayaan dari arah belakang objek, yang berfungsi
memberikan dimensi agar objek tidak menyatu dengan latar belakang.
Pencahayaan ini di letakan 45 derajat di belakang objek. Intesitas
pencahayaan back light sangan tergantung pada pencahayaan key light dan
fill light, dan tentu saja tergantung dari objeknya. Misalnya, back light bagi
orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan warna rambut hitam.
3.5.1 Pra Produksi
Menurut (Muslimin, 2018) “Tahap Pra Produksi mengacu pada hal – hal yang
dilakukan oleh tim produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar (Shooting)
dalam membuat sebuah film sebelum produksi.
Dalam Pra Produksi tugas dari seorang penata cahaya ialah berkoordinasi
dengan sutradara terkait dengan jenis – jenis lighting yang ingin di pakai dalam
program Drama Televisi Langkah – langkah yang saya lakukan sebagai seorang
penata cahaya adalah :
Page 128
137
137
- Memahami dan mendalami naskah yang akan di produksi. Pemahaman ini
untuk mengetahui apa saja kebutuhan pencahayaan dalam scene yang akan di
produksi.
- Mengadakan rapat dengan produser dan sutradara untuk menyatukan persepsi
dan mengetahui apa keinginan dari produser dan sutradara.
- Membuat konsep pencahayaan dan blocking lighting yang tepat sesuia dengan
yang tertera pada naskah.
- Mengadakan rapat koordinasi dengan crew teknis yang lain.
- Melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran penempatan
pencahayaan yang tepat.
- Mendata keperluan peralatan teknis yang dibutuhkan pada saat produksi.
3.5.2 Produksi
Menurut (Muslimin, 2018) “Tahap Pra Produksi mengacu pada hal – hal yang
dilakukan oleh tim produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar (Shooting)
dalam membuat sebuah film sebelum produksi.
Dalam Pra Produksi tugas dari seorang penata cahaya ialah berkoordinasi dengan
sutradara terkait dengan jenis – jenis lighting yang ingin di pakai dalam program
Drama Televisi
Langkah – langkah yang saya lakukan sebagai seorang penata cahaya adalah :
- Memahami dan mendalami naskah yang akan di produksi. Pemahaman ini
untuk mengetahui apa saja kebutuhan pencahayaan dalam scene yang akan di
produksi.
Page 129
138
138
- Mengadakan rapat dengan produser dan sutradara untuk menyatukan persepsi
dan mengetahui apa keinginan dari produser dan sutradara.
- Membuat konsep pencahayaan dan blocking lighting yang tepat sesuia dengan
yang tertera pada naskah.
- Mengadakan rapat koordinasi dengan crew teknis yang lain.
- Melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran penempatan
pencahayaan yang tepat.
- Mendata keperluan peralatan teknis yang dibutuhkan pada saat produksi.
3.5.3 Pasca Produksi
Menurut Muslimin (2018) “ Pasca produksi ( post – production ) secara simple
adalah bagian dari proses pembuatan film, video, iklan video, fotografi atau karya
digital lainya yang dikerjakan setelah proses perekaman visual.
Dalam konteks film biasa penulis sederhanakan lagi, yaitu pasca produksi adalah
kegiatan yang dilakukan setelah pra produksi dan produksi”.Tugas dari seorang
penata cahaya pada tahap pasca produksi adalah :
- Mereview hasil gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah di produksi
- Menganalisa hasil akhir gambar, dan mendata kekurangan dari gambar yang
telah di ambil
- Merawat equipmet yang telah di pakai, agar dapat beroperasi dan digunakan
untuk pembuatan atau tahap selanjutnya.
- Mengevaluasi hasil akhir gambar.
3.5.4 Peran dan Tanggung Jawab
Page 130
139
139
Sebagai seorang penata cahaya Produksi Televisi mempunyai peran dan tanggung
jawab yang spesifik. Pada umumnya seorang penata cahaya tidak berkerja sendiri,
tugas dan tanggung jawab penata cahaya menurut (Karsito, 2008) ialah :
- Mengetahui berbagai jenis dan fungsi masing – masing lampu.
- Tugasnya menterjemahkan tata cahaya sesuai dengan pencahayaan dan arahan
penata kamera.
- Membantu pengukuran yang tepat lighting ratio, exposure dan warna cahaya
yang di inginkan sinematografer.
- Mencatat dan menginvensitarisasi dan merawat peralatan lampu. Penata
cahaya sering disebut sebagai chef lighting. Dalam melaksanakan tugasnya
dibantu beberapa asisten penata cahaya.
3.5.5 Proses Penciptaan Karya
Dalam proses ini seorang penata cahaya harus melakukan diskusi dengan sutradara
terkait dengan ide dan saran tentang perlengkapan lighting yang akan digunakan
pada saat produksi agar dapat menarik perhatian dari para penonton.
A. Konsep Kreatif
Seorang penata cahaya harus memberikan masukan atau ide kepada sutradara
tentang jenis lighting yang cocok digunakan untuk produksi sebuah film,
lighting yang cocok untuk shooting dengan tema dan keadaan seperti ini
adalah dengan menggunakan 3 lampu LED dengan filter agar gambar yang
dihasilkan sesuai dengan keinginan sutradara, sehingga para penonton dapat
merasakan alur cerita dari film tersebut.
Page 131
140
140
B. Konsep Produksi
Dalam proses produksi Penata cahaya dapat juga disebut sebagai Lighting
designer (director) yang artimya adalah seseorang yang mengatur dan
menerapkan kebutuhan disain pencahayaan kedalam sebuah produksi di
lokasi. Seorang penata cahaya juga harus memiliki konsep dalam blocking
kamera dan komposisi cahaya agar gambar yang didapat sesuai keinginan.
C. Konsep Teknis
Konsep teknis yang saya perlu lakukan adalah menentukan alat – alat yang
ingin kita pakai selain dari lighting yang diinginkan sutradara, alat – alat yang
kita gunakan dalam proses shoot yaitu :
- Lampu LED
- Batrey lampu LED
- Clip on
3.5.6 Kendala Produksi dan Solusi
Kendala juga bisa saja terjadi kepada seorang penata cahaya, berikut adalah
kendala dari seorang penata cahaya yaitu :
- Cuaca yang kurang mendukung, pada saat proses suting saya dan segenap
crew tidak dapat melaksankan shooting dikarenakan cuaca yang tidak
mendukung. Oleh sebab itu saya dan crew berteduh untuk menghindari
derasnya air hujan. Solusinya saya dan crew yang bertugas menunggu hujan
berhenti.
Page 132
141
141
- Kurangnya daya aliran listrik dari tempat yang akan di jadikan tempat shoot,
solusinya saya berdiskusi dengan sutradara untuk meminta aliran listrik dari
tempat yang lain untuk dapat melaksankan shooting dengan lancar.
- Kurangnya tempat untuk menaruh alat lighting sehingga shootingnya menjadi
terganggu, oleh karena itu solusinya adalah dengan meminta bantuan kepada
crew yang lain untuk memegang alat lighting yang tidak bisa diletakan sampai
shootnya selesai.
3.5.7 Lembar Kerja Penata Cahaya
3.5.7.1 Konsep Penata Cahaya
Sebagai panata cahaya dalam karna ini dalam pembuatan cahaya yang sesuai
dengan kebutuhan yang diarahkan sutradara. Penata cahaya harus selalu
berkoordinasi kepada semua crew untuk memastikan cahaya yang dihasilkan itu
sudah sesuai dengan keinginan sutradara. Disini penata cahaya menggunakan 2
unit Youngnuo 160 watt dan 2 Light Stand untuk produksi film ini.
Page 133
142
142
3.5.7.2 Light Sheet
Production Company : Skyline Production Produser : Chindy Aryani
Judul : Zahra Sutradara : Dimas Arief Aditya
Durasi : 20 Menit Lighting : Ardi Santoso
Tabel III.11
No SCENE ITEM KEY LIGHT FILL LIGHT BACK
LIGHT IN DOOR
OUT
DOOR DAY NOTE
1 1 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Ruang Makan
Zahra
Malam
Hari
Cahaya sedang di tambah
lampu ruangan
2 2 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Kantin Siang
hari
Cahaya redup di tambah
dari cahaya sinar matahri
3 3 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Ruang makan
Zahra
Malam
hari
Cahaya sedang di tambah
lampu ruangan
4 3 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Dapur Malam
hari
Cahaya sedang di tambah
lampu ruangan
5 4 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Ruang kelas Siang
hari
Cahaya redup di tambah
dari cahaya sinar
matahari dari jedela
ruang kelas
6 4 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Cahaya
matahari
Parkiran
Motor
Siang
hari
Bias cahaya matahari
Page 134
143
143
7 5 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Rumah vina malam
hari
Cahaya Sedang ditambah
lampu tengah
8 6 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Ruang makan Malam
hari
Cahaya Sedang ditambah
lampu belakang
9 7 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Kamar Zahra Malam
hari
Cahaya bounce ke langit
– langit
10 8 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Taman Siang
hari
Bias cahaya matahari
11 9 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Café Sore
hari
Cahaya matahri yang
menembus langit – langit
12 10 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Taman Siang
hari
Bias cahaya matahari
13 11 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Kamar Zahra Pagi
hari
Cahaya matahari masuk
dari ventilasi
14 12 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Ruang kelas Siang
hari
Bias cahaya matahari
yang masuk dari ventilasi
15 13 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Ruang tamu
Vina
Malam
hari
Cahaya Sedang ditambah
lampu tengah
16 14 LED light
Youngnuo
LED light
Youngnuo
LED light
Youngnuo 160
Kantin Sore
hari
Cahaya lampu redup di
tambah cahaya matahari
Page 135
144
144
160 160
17 15 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Kantin Siang
hari
Bias cahaya matahari
yang menembus langit –
langit
18 16 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Cahaya
Matahari
Jalan raya Siang
hari
Bias cahaya matahari
19 17 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Ruang kelas Siang
hari
Bias cahaya matahari
yang masuk dari ventilasi
20 18 - - - - - - - Video Flasback
21 19 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Cahaya
matahari
Ruang kelas Siang
hari
Bias cahaya matahari
yang masuk dari ventilasi
22 20 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Kamar Zahra Malam
hari
Cahaya bounce ke langit
– langit
23 21 LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo
160
LED light
Youngnuo 160
Ruang tamu
ayah
Siang
hari
Cahaya redup Ditambah
cahaya matahari
Page 136
145
145
3.5.7.3 Floor Plan Penata Cahaya
Gambar III.3
Page 141
150
150
3.5.7.4 Spesifikasi Alat
Lampu LED Video YoungNuo 160
Gambar III.4
Spesifikasi :
Temperatur Warna : 5,500k
Jumlah lampu LED : 160 butir
Daya pancar lampu LED : 1 meter pada 1480 lux
2 meter pada 450 lux
3 meter pada 178 lux
4 meter pada 101 lux
Daya : 6 x AA baterei, Sony NP F550/750/970 atau
Panasonic D285/D545
Perubahan daya : 14 step
Berat : 2kg
Light Stand
Tinggi Max : 220 cm
Tinggi Min : 90 cm
Berat : 1.650 kg
Page 142
151
151
3.6 Proses Kerja Penata Audio
Penata suara bertanggung jawab terhadap kualitas audio secara keseluruhan pada
saat produksi dikarenakan peranan suara menentukan yang menjadi pelengkap
adegan di dalam drama televisi.
Menurut (Waluyo, 2016 : 150) Tugas mengatur tata suara ini dapat di duble
menjadi juru musik. Akan tetapi jika dibutuhkan sound effect yang cukup banyak,
harus ada petugas tersendiri suara yang mengiringi suatu adegan atau
sebelum/sesudah adegan, ataupun menandai pergantian adegan, bahkan mungkin
juga mengakhiri adegan atau mengakhiri pertunjukan adalah sesuatu yang harus
disiapkan secara matang dan menuarakannya harus tepat waktu (tidak terlambat
atau terlalu cepat).
Sedangkan menurut (Kusumawati, dkk. 2015 : 124) Penata suara adalah orang yang
bertanggung jawab terhadap kualitas audio secara keseluruhan selama proses
produksi berlangsung
Penulis bertanggung jawab terhadap pengoprasian semua peralatan kontrol
elektronik audio yang digunakan dalam produksi. Penulis menyiapkan,
menempatkan, menginstalasi microphone dan alat-alat yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan perekaman suara. Penulis berperan dalam membuat
rancangan musik serta membuat efek efek suara yang sesuai dengan kebutuhan
yang akan dimasukan kedalam drama televisi “ZAHRA” agar lebih memperindah
dan mempermanis setiap adegan yang ada dalam scene nya.
3.6.1 Pra Produksi
Menurut (Muslimin, 2018) Tahap pra produksi mengacu pada hal yang dilakukan
oleh tim produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar (shooting) dalam membuat
sebuah film sebelum produksi.
Page 143
152
152
Pada proses pra produksi semua crew berkumpul untuk membahas produksi drama
televisi tugas akhir, untuk membahas tugas per jobdesknya. Pada pertemuan kedua
crew berkumpul untuk membahas tema dan konsep dari drama yang akan di
produksi. Dari beberapa ide-ide cerita yang dituangkan, penulis menentukan dari
usulan-usulan cerita yang akhirnya bertema tentang kisah cinta Zahra. Pada
akhirnya penulis merancang konsep pengambilan suara sesuai dengan naskah dan
permintaan sutradara.
Menurut (FFTV – IKJ, 2008) , Tugas saat Pra produksi :
1. Menganalisa skenario dan membahasnya bersama sutradara dan re-cording
mixer untuk mendesain konsep suara apa saja yang akan dibuat berdasarkan
skenario dan visi sutradara.
2. Membahas kembali konsep suara yang telah dibuat bersama dengan supervising
sound editor dan production mixer.
3. Melakukan perekrutan tim yang dapat bekerjasama dengan baik bersamanya.
Menurut (Kusumawati, dkk. 2015) Dari hasil pemahaman naskah kemudian penata
audio mengelompokan suara dan sound effect dalam bentuk treatment audio.
Treatment audio ini dibuat untuk mempermudah pada saat produksi, kita tinggal
memilih mana yang akan diproduksi dan direkam terlebih dahulu sesuai dengan
lokasi yang sudah ditentukan. Setelah konsep selesai dibuat, penulis memikirkan
apa-apa saja yang diperlukan pada saat produksi, seperti boomic, clip on,
headphone dan perlengkapan lainnya.
Penulis berperan dalam membuat rancangan musik serta membuat efek-efek suara
yang sesuai dengan kebutuhan yang akan dimasukan kedalam drama televisi
“ZAHRA”, agar lebih memperindah dan mempermanis setiap adegan yang ada
dalam scene nya.
Page 144
153
153
Menurut (Nugroho, 2014 : 187) Istilah folley diambil dari nama yang membuat
sound effect. Sebenarnya diambil dari kata foolish, yaitu bagaimana merekayasa
suara dengan cara tertentu sehingga menyerupai efek suara yang diinginkan dan
dibuat langsung (live), misalkan derit pintu, langkah kaki, dan lain sebagainya.
Penulis juga menciptakan Volley yang sesuai adegan yang ada di setiap scene nya
bertujuan menjadikan drama tersebut menjadi lebih hidup. Selain volley, penulis
juga harus menyiapkan instrument music untuk membuat adegan di setiap scene
nya menjadi membangun mood penonton ketika saat adengan senang, sedih, dan
panik.
3.6.2 Produksi
Menurut (Muslimin, 2018) Tahap ini fokus pada pengambilan gambar atau visual
(shoting) beserta audio dari sebuah film, biasanya disebut shooting day. Catatan
penting sebelum tahap produksi yaitu bahwa tahap pra produksi harus sudah fixed.
Dan diusahakan tidak ada perubahan yang signifkan jika sudah masuk dalam
wilayah produksi, karena wilayah ini adalah ruang eksekusi sebuah keputusan
karya kolektif.
Pada tahap produksi menurut (Kusumawati, dkk. 2015 : 128) mempersiapkan
peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk perekaman suara dan sound effect
sesuai dengan script dan scene yang akan diproduksi.
Menurut (FFTV – IKJ, 2008) , Tugas saat Pra produksi :
1. Mengawasi, menganalisa serta memberikan saran-saran kepada production
mixer mengenai hasil perekaman suara
2. Meminta kepada production mixer untuk merekam suara-suara selain dari
dialog yang bisa digunakan dan dibutuhkan pada saat paska produksi/mixing.
Page 145
154
154
Pada tahan produksi, penulis juga dituntut untuk menyiapkan, mengatur, dan
memonitor audio, penulis juga tidak lupa untuk membuat rekaman Volley yang
sesuai kebutuhan disetiap scene nya, pada setiap produksi “ZAHRA” berlangsung
audio menggunakan alat rekam audio ZOOM H6N.
Menurut (Nugroho, 2014 : 196) yang dimaksud dengan merekam suara adalah
suatu usaha/kegiatan menangkap dan mendokumentasikan informasi yang berupa
suara, kemudian menyimpan informasi tersebut suatu saat kita perdengarkan
kembali untuk tujuan/keperluan tertentu.
Penulis pada saat produksi berlangsung juga harus mengatur level suara agar
terdengar sama/balance, penulis juga meminta suasana tenang pada saat produksi
agar saat penulis memulai rekam audio hasil dialog nya pun terdengar bersih dan
tidak bocor.
Adapun hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat rekaman audio untuk
lokasi yang noice nya terlalu dominan (Nugroho, 2014.: 128) :
1.Dekatkan sumber suara maksimal mungkin dengan mik (jangan sampai suara
pecah)
2.Isolasi lokasi dengan kain (sound blanked)
3.Gunakan mic khusus super cardioit atau clip on
4.Pasang wind screen (wind shield) pada mic
Adapun penulis pada tahap produksi di lokasi taman, Cafe yang membuat suara di
audio menjadi noice. Penulis mengambil kesimpulan pada kutipan dan melakukan
Page 146
155
155
beberapa solusi yang ada pada kutipan dan melakukan beberapa solusi yang ada
pada kutipan diatas.
3.6.3 Pasca Produksi
Menurut (Muslimin, 2018) pasca produksi (post-production) secara simple adalah
bagian dari proses pembuatan film, video, iklan video, fotografi atau karya digital
lainnya yang dikerjakan setelah proses perekaman visual. Dalam konteks film bisa
penulis sederhanakan lain, yaitu pasca produksi adalah kegiatan yang dilakukan
setelah pra produksi dan produksi
Menurut (FFTV – IKJ, 2008) , Tugas saat Pra produksi :
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan produksi sesuai dengan rancangan produksi
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi
3. Menjadi fasilitator antara kru produksi dengan pemain
Setelah melakukan tahap produksi, penulis sebagai penata suara bersama sutradara
melakukan pasca produksi dengan mendampingi editor untuk memberikan
masukan pada saat proses editing berlangsung. Penulis dan editor saling memberi
saran untuk memasukan instrument ke dalam cerita agar cerita drama televisi
“ZAHRA” menjadi lebih hidup. Penulis juga melakukan seleksi suara yang sesuai
dengan gambar agar gambar dan suara terlihat harmonis. Penulis juga menseleksi
suara yang tidak ber noise. Pada tahap pasca produksi penulis juga melakukan
seleksi suara yang sesuai dengan gambar, dan memilih audio yang tidak terlalu
banyak noisenya serta menyamakan embients dalam setiap scene per scene nya
agar terdengar harmonis nantinya. Pada saat pasca produksi penulis membuat
musik instrument untuk mendukung adegan yang ada di dalam drama televisi
Page 147
156
156
“ZAHRA”. Tidak lupa penulis membuat rekaman volley untuk memperjelas dan
menyerupai effect suara yang diinginkan.
Adapun hal-hal yang harus dilakukan pada pasca produksi, sebagai berikut
Menurut (Kusumawati, dkk. 2015 : 178):
1. Mendampingi editor untuk memilih audio yang tepat.
2. Membantu editor untuk memilih dan menempatkanm pemisahan antara sound
effect dan sumber suara asli.
3. Membantu editor untuk menempatkan backsound, theme song dan scoring
music yang tepat.
4. Menganalisa hasil akhir gambar.
5. Mengevalusai hasil perekaman suara.
Pada tahap pasca produksi penulis juga melakukan seleksi suara yang sesuai
dengan gambar, dan memilih audio yang tidak terlalu banyak noisenya serta
menyamakan embients dalam setiap scene per scene nya agar terdengar harmonis
nantinya.
3.6.4 Peran dan Tanggung Jawab
Dalam peran dan tanggung jawab penulis harus melakukan persiapan dengan
matang, melakukan uji coba terhadap peralatan yang akan digunakan. Penulis
harus menguasai alat-alat audio yang akan digunakan saat produksi, karena akan
fatal jika penulis tidak faham tentang alaat yang dipakai.
Page 148
157
157
Disini penulis bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berhubungan dengan
audio seperti noise pada suara, instrument, efek audio dan lain-lain.
Adapun menurut (Kusumawati dkk 2015:126-127) :
1. Bertanggungjawab terhadap kualitas audio baik secara teknis maupun non
teknis.
2. Memahami instalasi jaringan distribusi audio secara teknis dan dapat
mengatasi apabila terjadi gangguan.
3. Mengetahui karakter mic dan peralatan audio dan yang lainnya dan
mempersiapkan perlatan audio sesuai dengan yang dibutuhkan.
4. Berkoordinasi dengan Program Ditrector/Produser dan rekan kerja yang lain
selama proses produksi program televisi berlangsung.
5. Mengoprasikan mixer audio dengan baik dan professional
Penulis juga bertanggungjawab untuk melakukan pembuatan rekaman Volley
untuk memperjelas audio pada adegan-adegan tertentu yang membutuhkan suara
Volley. Selain Volley penulis juga menyiapkan suara Instrumen Music untuk
memperindah dan membangun suasana adegan seperti adegan sedih dan senang.
Peran dan tanggungjawab penulis adalah memonitori audio disetiap scene nya dan
mengatur level suara agar tetap balance, penulis tidak lupa untuk meminta suasan
tenang pada saat produksi berlangsung agar hasil pada audio nya terdengar bersih
dan tidak bocor. Mempersipkan alat audio yang matang itu juga peran dan
tanggung jawab dari si penulis, penulis harus paham dengan alat yang penulis
pakai .
Page 149
158
158
3.6.5 Proses Penciptaan Karya
A. Konsep Kreatif
Konsep audio yang bergenre drama tragedi sesuai dengan naskah. Menggunakan
banyak instrument dan sound effect yang bernuansa sedih sehingga terbawa
dalam isi drama yang dibuat. Seperti petikan gitar, piano yang dimasukan ke
dalam instrument di drama “ZAHRA”. Terdapat juga beberapa vo untuk
memperkuat suasana.
B. Konsep Produksi
Tahap ini penulis bekerja sama dengan sutradara dan editor membicarakan
konsep yang digunakan untuk membawa penonton terbawa suasana di drama
televisi “ZAHRA”. Dan juga menambahkan BackSound maupun Sound Effect.
Untuk BackSound dan Sound Effect download No Copyright
C. Konsep Teknis
Pada saat produksi drama televisi “ZAHRA” penulis bertanggung jawab dalam
hal audio, baik itu saat perekaman dialog, instrument dan sound effect yang akan
membangun dan memperkuat adegan sesuai yang dibutuhkan pada naskah. Pada
saat sebelum produksi yang dilakukan penulis, yaitu membuat konsep terlebih
dahulu kemudian berimajinasi untuk membuat instrument sesuai keinginan
sutradara. Alat-alat audio yang akan digunakan pada saat produksi, adapun
nantinya dalam produksi penulis akan menggunakan alat rekam Boom Mic.
Alasan penulis memakai boom mic adalah Boom mic untuk menangkap suara
atmosphere dan dialog dalam setiap scene nya.
Page 150
159
159
3.6.6 Kendala Produksi dan Solusi
Dalam setiap proses produksi, mulai dari konsep hingga paska produksi tentu selalu
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Kendala pra,produksi, dan pasca produksi
sudah tidak lagi hal yang mustahil, bahkan itu adalah sebuah bentuk kemajuan dalam
proses berpikir dan tentu menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
Pra Produksi
- Kendala : Waktu yang dadakan sehingga sulit mempersiapkan peralatan untuk
digunakan saat produksi
- Solusi : kami lakukan adalah mencari peralatan rental studio kamera yang
cocok untuk produksi.
Produksi
- Kendala :
1. Suara pengendara motor dan mobil pun juga terdengar bising ketika saat rekaman
berlangsung.
2. Suara dialog pada talent terlalu pelan.
- Solusinya :
1. Penulis meminta untuk berhenti sejenak sampai suara bising jalanan hilang.
2. Meminta pada talent agar sedikit untuk mengeraskan suara nya agar terdengar
jelas di audio.
Pasca Produksi
- Kendala : 1. Sulit membuat Sound Effect
2. Membuat perizininan BackSound Azmi
- Solusi : 1. kami lakukan mencari Sound Effect No Copyright
2. kami lakukan berusaha membuat perijinan kepada Manager Azmi
Page 151
160
160
3.6.7 Lembar Kerja Penata Audio
3.6.7.1 Spesifikasi Kebutuhan audio produksi
Boom Mic
Gambar III.5
Frequency Response 40 … 20,000 Hz
Transducer Principle RF condenser microphone
Pick-up Pattern Super cardioid/lobar
Sensitivity (free field, no load) 25 mV/Pa 1 dB (1 kHz)
Nominal impedance 25 Ω
Min. terminating impedance approx. 800 Db
CCIR-weighted (CCIR468-3) approx.. 24 Db
A-weighted approx.. 13 Db
Max. sound pressure level 130 dB SPL
Power Supply 48 V 4 V phantom powering
Current consumption approx.. 2 Ma
Temperature range -10 C to 70 C
Finish Matt black
Connector 3-pin XLR connector
Pin Assignment
1: Groud, housing; supply (-)
2: AF (+); supply (+)
3: AF (-);supply(-)
According to IEC publication 268-14/2
Dimensions Ø 19 x 250 mm
Weight 175 g
Page 152
161
161
3.6.7.2 Konsep audio dan sound ilustrasi
Tabel III.12
NO SCENE BACKSOUND AUDIO
1 1, 4, 11 Instrument Azmi – Pernah
2 19, 20, 21 Azmi – Pernah
3.6.7.3 Treatment audio
Tabel III.13
Scene Script Equip Atsmosphere Volley Ket
1 Rumah Zahra Boom Mic Ruang Makan - INT
2 Kampus Boom Mic Kantin - INT
3 Rumah Zahra Boom Mic Ruang TV - INT
4 Kampus Boom Mic Ruang Kelas –
Parkiran - EXT
5 Rumah Vina Boom Mic Ruang Tamu - INT
6 Rumah Zahra Boom Mic Ruang TV - INT
7 Rumah Zahra Boom Mic Kamar Zahra - INT
8 Kampus Boom Mic Taman - INT
9 Cafe Boom Mic Cafe - EXT
10 Rumah Zahra –
Taman Boom Mic
Kamar Zahra /
Taman -
INT
/
EXT
11 Rumah Zahra Boom Mic Kamar Zahra - INT
12 Kampus Boom Mic Ruang Kelas - INT
13 Rumah Vina Boom Mic Ruang TV - INT
14 Tempat Makan Boom Mic Tempat Makan - EXT
15 Kampus Boom Mic Kantin - INT
16 Cafe Boom Mic Cafe - EXT
17 Kampus Boom Mic Ruang Kelas - INT
18 Tempat Makan Boom Mic Tempat Makan - EXT
19 Kampus Boom Mic Ruang Kelas - INT
20 Rumah Zahra Boom Mic Kamar Zahra - INT
21 Rumah Ayah
Zahra Boom Mic
Rumah Ayah
Zahra - INT
Page 153
162
162
3.7 Proses Kerja Penata Artistik
Seorang penata artsitik juga dituntut professional dalam menentukan set lokasi,
property dan juga make up yang sesuai dengan naskah. “Penata artistik harus
memiliki sense of artistic, kreatif, inovatif dan cerdas.
Menurut (Latief & Utud, 2015) mengatakan bahwa “Penata artistik atau pengarah
artistik, disebut juga art designer atau art director adalah seorang yang bertugas
menata, mendesain lokasi pengambilan gambar baik di studio maupun diluar studio
dengan karakteristik program yang akan diproduksi.”
Selain itu, Menurut (Kusumawati, 2017) mengatakan bahwa:
“Penata Artistik merupakan salah satu unit kerja pada stasiun penyiaran televisi atau
tim produksi film yang berfungsi sebagai penunjang acara siaran televisi atau
produksi film. Penata artistik merupakan suatu hal yang penting dalam menciptakan
suasana sebuah produksi acara drama televisi, film maupun program non drama.
Penata artistik ini juga dapat mendukung suasana dan karakter pemain dalam layar
dan termasuk juga sebagai daya tarik sebuah acara.”
Penata artistik biasanya berlatar belakang pendidikan di bidang seni artistik,
rekayasa seni, commercial art, atau berpengalaman yang cukup di bidang penataan
artistik sebelum bertanggung jawab penuh sebagai penata artistik program televisi.”
(Latief dan Utud, 2015)
3.7.1 Pra Produksi
Sebelum memulai produksi, seorang Penata artisitik menyiapkan kebutuhan untuk
produksi. Penulis bekerja sama dengan Produser, Sutradara dan Penulis naskah
untuk membahas apa saja yang dibutuhkan dalam produksi.
Menurut (Muslimin, 2018) Tahap Pra Produksi mengacu pada hal hal yang
dilakukan oleh tim produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar (shooting)
dalam membuat sebuah film sebelum produksi.
Page 154
163
163
Menurut (Freddy, 2017) menuturkan bahwa “Penata artistik bertugas untuk
membangun segala elemen visual yang tertampil dalam sebuah program TV.
Penata artistik harus memiliki kemampuan untuk menerjemahkan konsep program
TV ke dalam tampilan visual. Tata artistik dalam program TV meliputi pembuatan
set, atau setting dari sebuah adegan.”
Menurut (Freddy, 2017) juga menjelaskan bahwa “Penata artistik harus melakukan
breakdown naskah, untuk menentukan set yang akan dibangun. Jika sudah tahu set
yang dibutuhkan, maka ia sudah dapat memulai membuat checklist benda – benda
apa saja yang dibutuhkan.”
Selain itu, menurut (Kusumawati,dkk. 2017) menjelaskan beberapa tahapan
sebelum memulai produksi, yaitu:
1. Melakukan riset dan hunting lokasi
2. Merinci apa saja yang dibutukan dalam produksi
3. Merinci budget
Dalam Drama yang berjudul “Zahra” ini, penulis menggunakan lokasi seperti Rumah
Zahra, Kampus, Kafe dan juga sebuah taman. Setelah itu, penulis mencatat keperluan
untuk shooting seperti properti apa saja yang digunakan, wardrobe dan make up yang
akan digunakan sesuai keperluan. Setelah itu, penulis mencatat budget yang
dibutuhkan dan memberikannya kepada Produser.
Page 155
164
164
3.7.2 Produksi
Menurut (Muslimin, 2018) Tahap ini fokus pada pengambilan gambar atau visual
(shooting) beserta audio dari sebuah film, biasanya disebut shooting day. Catatan
penting sebelum tahap produksi yaitu bahwa tahap pra produksi harus sudah fixed.
Dan diusahakan tidak ada perubahan yang signifikan jika sudah masuk dalam
wilayah produksi, karena wilayah ini adalah ruang eksekusi sebuah keputusan
karya koletif.
Menurut (Kusumawati, 2017) mengatakan bahwa: “Pada saat Produksi, maka tiap
scene pun Penata artistik perlu ada dan berada di dekat sutradara untuk
memastikan gambar yang diambil sesuai dengan yang diharapkan, sesuai skenario
dan dalam tampakkan gambarnya pun terlihat nyata. Bisa saja ia ikut terlibat
langsung, misalnya saja membetulkan letak set atau properti yang tak pas di
adegan yang dimaksud. Mulai dari bongkar pasang set, sampai ke penataan set
sepanjang pengambilan gambar masih berlangsung.”
Penulis bertanggung jawab terhadap set yang akan dipakai shooting dimulai dari
properti apa yang digunakan dan peletakan properti sesuai dengan arahan
Sutradara. Penulis juga berdampingan dengan sutradara agar tahu properti apa saja
yang digunakan dan memindahkan barang yang tidak dipakai di dalam drama
televisi ini.
3.7.3 Pasca Produksi
Menurut (Muslimin, 2018.) pasca produksi (post-productio) secara simple adalah
bagian dari proses pembuatan film, video, iklan video, fotografi atau karya digital
lainnya yang dikerjakan setelah proses perekaman visual. Dalam konteks film bisa
penulis sederhanakan lagi, yaitu pasca produksi adalah kegiatan yang dilakukan
setelah pra produksi dan produksi.
Menurut (Kusumawati, 2017) “Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari semua divisi
yang terdapat di dalam Art Departemen, dilihat kekurangan – kekurangan pada
saat pengambilan gambar, kemudian mengembalikan dan merapihkan semua
properti dan peralatan art yang lain. Pada tahap ini dilihat juga balancing
pembiayaannya.”
Penulis juga memastikan bahwa properti yang digunakan dapat dikembalikan
dengan keadaan yang utuh dan dalam keadaan yang baik.
Page 156
165
165
3.7.4 Peran dan Tanggung Jawab
Menurut (Latief dan Utud, 2015 : 138) menjelaskan bahwa “Penata artistik atau
pengarah artistik, disebut juga art designer atau art director adalah seorang yang
bertugas menata, mendesain lokasi pengambilan gambar baik di studio maupun
diluar studio dengan karakteristik program yang akan diproduksi.
Penulis menenetukan set lokasi, properti, wardrobe dan juga make up yang akan
digunakan sesuai dengan skenario.
Menurut (Pratista, 2017) mengatakan bahwa, “Wardrobe atau kostum adalah
segala hal yang dikenakan pemain bersama seluruh aksesorisnya seperti topi,
perhiasan, jam tangan, kacamata, sepatu, serta tongkat.”
Penulis menyediakan wardrobe dan make up yang digunakan sesuai dengan
skenario yang telah dibuat oleh Penulis Naskah.
Menurut (Pratista, 2017 : 108) mengatakan bahwa, “Tata rias karakter secara
umum memiliki beragam fungsi, yakni menggambarkan usia, luka atau lebam
diwajah, kemiripan dengan seorang tokoh, sosok manusia unik, hingga sosok non
manusia”.
Make up terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Make up karakter, yaitu digunakan untuk memberikan kesan suatu karakter,
seperti kesan tua, muda, sakit, dan sangar
2. Make up minimalis, yaitu make up yang menonjolkan kesan natural dengan
sapuan tipis eyeshadow dan blush on natural
Page 157
166
166
3.7.5 Proses Penciptaan Karya
Konsep Kreatif
Hal pertama yang penulis lakukan sebagai penata artistic adalah menyiapkan
properti yang akan digunakan seperti set di dalam rumah Zahra, penulis
menambahkan properti seperti piring, garpu, sendok dan juga gelas agar
melengkapi set yang akan digunakan sesuai dengan skenario. Selain itu,
penulis juga mempersiapkan peralatan make up seperti bedak tabur, lip balm,
lipstick, dan pelembab. Untuk wardrobe penulis memakai wardrobe yang
dimiliki oleh talent agar sesuai dengan karakter talent. Penulis juga
menyediakan wardrobe untuk extras.
Menurut (Irwanto, dkk, 2017) mengatakan bahwa “Penata kostum atau
Wardrobe merupakan orang yang bekerja mengatur segala bentuk pakaian
atau yang dikenakan oleh pemain dalam melakukan adegan sesuai dengan
tuntutan cerita atau skenario.”
Kemudian (Irwanto, dkk, 2017) juga menuturkan bahwa “Make Up juga
dikatakan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan tata rias untuk
pemain melakukan adegan sesuai tuntutan naskah dan peran dalam cerita.”
Konsep Produksi
Penulis harus benar – benar memperhatikan adegan – adegan agar tidak
terjadi kekacauan saat shooting. Penulis bertanggung jawab untuk
Page 158
167
167
menyediakan kebutuhan talent seperti make up dan wardrobe yang akan
digunakan sesuai adegan yang ada.
Dalam drama “Zahra” ini penulis menggunakan wardrobe yang digunakan
adalah pakaian sehari – hari yang tidak terlalu formal namun tetap rapih dan
sopan, sedangkan make up penulis menggunakan make up natural.
Konsep Teknis
Sebagai penata artistik harus memperhatikan setiap scene satu ke scene
berikutnya agar tidak terjadi jumping disetiap adegan. Selain itu, penulis juga
harus memastikan bahwa properti yang digunakan dalam keadaan baik.
Penulis bekerja sama dengan sutradara agar semua kebutuhan artistik selama
shooting tidak ada yang kurang sedikitpun dan memastikan bahwa semuanya
sesuai dengan skenario.
3.7.6 Kendala Produksi dan Solusi
Pra Produksi
Penulis menemukan beberapa kendala, seperti properti yang sulit untuk
ditemukan sesuai dengan skenario, butuh waktu yang cukup lama untuk
menemukan properti yang cocok sehingga waktu untuk produksi harus
ditunda, dan perizinan lokasi yang cukup sulit karena harus meminta surat
izin dari kampus.
Produksi
Penulis kesulitan untuk memindahkan wardrobe karena lokasinya yang
berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain itu talent yang datang
Page 159
168
168
terlambat untuk shooting jadi membutuhkan waktu untuk talent
mempersiapkan diri seperti menggunakan wardrobe dan juga make up agar
sesuai dengan skenario.
Pasca Produksi
Ada beberapa properti dan juga wardrobe yang hilang saat selesai shooting
Solusi
Pra Produksi
Solusinya adalah sebaiknya menyiapkan segala kebutuhan produksi seperti
properti dari jauh – jauh hari agar tidak menyita waktu banyak, kemudian
sudah membuat surat perizinan dan juga survei lokasi agar perizinannya
mudah dan proses shooting tidak terhambat.
Produksi
Solusinya adalah talent dihubungi beberapa jam sebelum mulai shooting
kemudian talent diberikan wardrobe yang akan digunakan saat shooting.
Pasca Produksi
Solusinya adalah penulis mencatat properti dan wardrobe apa saja yang
digunakan, kemudian setelah selesai shooting penulis dan lainnya membantu
mengumpulkan properti dan wardrobe yang digunakan agar tidak ada yang
hilang.
Page 160
169
169
3.7.7 Lembar Kerja Penata Artistik
3.7.7.1 Konsep Penata Artistik
Dalam drama yang berjudul “Zahra” ini, penulis melakukan riset dan survey lokasi
yang akan digunakan untuk shooting. Lokasi yang digunakan ada 4 indoor dan juga
2 outdoor seperti rumah Zahra (rung tv, ruang makan, depan kamar), rumah Vina
(ruang tamu), kampus (ruang kelas, parkiran motor), cafe, kantin dan juga taman.
Untuk set lokasi, penulis memakai set yang real sesuai dengan lokasi masing-masing
tempat, selain itu penulis menambahkan beberapa properti seperti bingkai foto,
kalender, gelas, koran dan lain-lain. Untuk penggunaan wardrobe, penulis memilih
pakaian yang tidak terlalu formal, namun tetap rapih dan sopan. Untuk make up,
penulis menggunakan make up yang terlihat natural
Page 161
170
170
3.7.7.2 Breakdown Penata Artistik
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Project Title : Zahra Director : Dimas Arief
Durasi : 20 menit Art Director : Farahdita Juliarefa
Tabel III. 14
No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Make Up Property Ket
1 Rumah
Zahra
Ruang
makan 1 Int Malam
Zahra
Ayah
Ibu
Kaos panjang, celana
Kemeja, celana
bahan,
Kaos, blazer, celana
bahan
Natural dan
Corrective
-Tas
-piring
-sendok
-garpu
2 Kampus Kantin 2 Int Siang
Zahra
Vina
Kemeja, celana
jeans, sepatu
Kaos panjang, celana
jeans, sepatu
Corrective
-Piring
-Kacamata
Page 162
171
171
Siska Kaos panjang, celana
jeans, sepatu
3 Rumah
Zahra
Ruang
Makan 3 Int Sore
Zahra
Ibu Zahra
Kemeja, celana
jeans, sepatu
Baju daster
Corrective
-Tottebag
-gelas
-koran
4 Rumah
Zahra
Ruang
Makan 3 Int Malam
Zahra
Ibu Zahra
Kaos pendek, celana
pendek
Baju daster
Natural
-piring
5 Kampus Ruang
kelas 4 Int Pagi
Zahra
Vina
Siska
Alvin
Kemeja, celana
jeans, sepatu
Kemeja , celana
jeans, sepatu
Hodie merah, celana
jeans, sepatu
Kaos, jaket , celana
jeans, sepatu
Corrective
-Tas
-Kacamata
Page 163
172
172
6 Kampus Parkiran
motor 4 Ext Siang
Zahra
Vina
Siska
Alvin
Kemeja, celana
jeans, sepatu
Kemeja , celana
jeans, sepatu
Hodie merah, celana
jeans, sepatu
Kaos, jaket , celana
jeans, sepatu
Corrective
-Tas
-Motor
-Kacamata
7 Rumah
Vina
Ruang
Tamu 5 Int Malam
Zahra
Vina
Ibu Vina
Kemeja, celana
jeans, sepatu
Kemeja , celana
jeans, sepatu
Kemeja, celana
kulot, kerudung
Corrective
-Tas
-Piring
-Laptop
-Kacamata
Page 164
173
173
8 Rumah
Zahra
Ruang
makan 6 Int Malam
Zahra
Ibu Zahra
Kemeja, celana jeans
Baju daster
Natural
-Tas
-Handphone
9 Rumah
Zahra
Kamar
Zahra 7 Int Malam
Zahra
Ibu Zahra
Baju tidur
Baju daster
Natural -Laptop
10 Taman Taman 8 Ext Pagi
Zahra
Alvin
Kemeja, celana
jeans, sepatu
Kaos panjang, celana
jeans, sepatu
Corrective
dan Natural
-Pulpen
-Jam tangan
-Buku
-Handphone
11 Café Café 9 Ext Pagi
Zahra
Vina
Kaos, jaket jeans,
sepatu
Kaos panjang, celana
jeans, sepatu
Corrective
-Tas
-Jam tangan
-Kacamata
-Gelas
12 Taman Taman 10 Ext Siang
Zahra
Alvin
Baju atasan, celana
jeans, sepatu
Kaos pendek, celana
jeans, sepatu
Corrective
-Buku
-Pulpen
-Jam tangan
-Handphone
Page 165
174
174
13 Rumah
Zahra
Depan
Rumah
Zahra
10 Ext Sore
Zahra
Alvin
Baju atasan, celana
jeans, sepatu
Kaos pendek, jaket,
celana jeans, sepatu
Corrective
dan Natural
-Jam tangan
-Helm
-Motor
14 Rumah
Zahra
Kamar
Zahra 11 Int Pagi Zahra Baju tidur Natural
-Gelas
-Handuk
-Handphone
15 Rumah
Zahra
Ruang
TV 11 Int Siang Zahra Baju tidur Natural
-Handphone
-Remot TV
-Botol
16 Kampus Ruang
Kelas 12 Int Pagi
Zahra
Vina
Siska
Kaos pendek, jaket
jeans, celana jeans,
sepatu
Kaos, kemeja, celana
jeans, sepatu
Hodie merah, celana
jeans, sepatu
Corrective
-Tas
-Jam tangan
-Kacamata
-Handphone
17 Rumah
Vina
Ruang
tamu 13 Int Malam
Zahra
Vina
Alvin
Kaos putih, celana
jeans
Dress putih panjang,
celana jeans
Kemeja, celana jeans
Corrective
dan Natural
-Jam tangan
-Handphone
-Lilin
-Terompet
-Kue ultah
-Kacamata
Page 166
175
175
18 Kampus Kantin 14 Int Siang
Vina
Siska
Alvin
Extras
Kaos panjang, jaket
jeans, celana jeans,
sepatu
Kaos panjang, celana
jeans
Kaos pendek, celana
jeans, sepatu
Kaos pendek, celana
kulot, sepatu
Natural -Handphone
-Kacamata
19 Pinggir
jalan
Pinggir
jalan 16 Ext Siang
Vina
Alvin
Extras
Kemeja, celana
jeans, sepatu
Kaos pendek, celana
jeans, sepatu
Kaos panjang, celana
jeans, sepatu
Correctuve
-Tas
-Kacamata
-Helm
-Motor
20 Kampus Ruang
kelas 17 Int Pagi
Zahra
Vina
Siska
Extras
Kemeja, celana
jeans, sepatu
Kaos pendek, celana
jeans, sepatu
Kaos panjang, celana
jeans, sepatu
Kaos pendek, jaket,
Corrective
-Tas
-Jam tangan
-Handphone
-Kacamata
Page 167
176
176
celana jeans, sepatu
21 Pinggir
jalan
Pinggir
jalan 18 Ext Sore
Zahra
Alvin
Extras
baju atasan, celana
jeans, sepatu
Baju pendek, jaket,
celana jeans, sepatu
Kaos panjang, celana
kulot, sepatu
Natural -Jam tanggan
22 Rumah
Zahra
Kamar
Zahra 18 Int Malam
Zahra
Ibu Zahra
Kaos pendek
Baju daster Natural
-Handphone
-Guling
23 Kampus Ruang
kelas 19 Int Pagi
Zahra
Vina
Siska
Kaos pendek, celana
jeans, sepatu
Kaos pendek, jaket
jeans celana jeans,
sepatu
Kaos, celana jeans,
sepatu
Natural
-Jam tangan
-Handphone
-Kacamata
-Tas
24 Rumah
Zahra
Depan
kamar
Zahra
20 Int Malam
Zahra
Kaos pendek, celana
jeans
Natural -Cuttter
Page 168
177
177
Ibu Zahra
Kemeja, celana jeans
25 Rumah
ayah Zahra
Ruang
tamu 21 Int Pagi
Zahra
Ayah
Kaos panjang, celana
bahan
Kaos panjang,
sarung
Natural
-Mangkok
-Sendok
-Garpu
-Nampan
-Handphone
Page 169
178
178
3.7.7.3 Floor Plan
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Project Title : Zahra Director : Dimas Arief
Durasi : 20 menit Art Director : Farahdita Julia
Tabel III.6
Page 171
180
180
3.7.7.4 Wardrobe
Production Company : Sky Line Production Produser : Cindy Aryani
Project Title : Zahra Director : Dimas Arief
Durasi : 20 menit Art Director : Farahdita J
Gambar III.7 – Tabel III.15
No Wardrobe Cast Ket
1
Zahra,
Ayah, Ibu
Scene 1
2
Zahra,
Siska, Vina
Scene 2
3
Ibu, Zahra Scene 3
Page 172
181
181
4
Zahra,
Vina, Siska,
Alvin
Scene 4
5
Zahra Scene 5
6
Ibu Scene 6
7
Ibu, Zahra Scene 7
Page 173
182
182
8
Alvin,
Zahra
Scene 8
9
Vina, Zahra Scene 9
10
Alvin,
Zahra
Scene 10
11
Zahra Scene 11
12
Zahra,
Siska, Vina
Scene 12
Page 174
183
183
13
Zahra,
Vina, Alvin
Scene 13
14
Alvin, Vina,
Siska
Scene 14
15
Siska, Vina,
Zahra,
Alvin
Scene 15
Page 175
184
184
16
Vina, Alvin Scene 16
17
Siska, Vina,
Zahra
Scene 17
18
Zahra,
Alvin
Scene 18
19
Zahra, Ibu Scene 19
20
Zahra,
Vina, Siska
Scene 20
Page 176
185
185
21
Ibu Scene 21
22
Zahra, Ayah Scene 22
Page 177
186
186
3.7.7.5 Make Up (Sebelum – Sesudah)
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Project Title : Zahra Director : Dimas Arief
Durasi : 20 menit Art Director : Farahdita
Gambar III.8 - Tabel III.16
BEFORE AFTER
Page 178
187
187
3.7.7.6 Foto Lokasi
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Project Title : Zahra Director : Dimas Arief
Durasi : 20 menit Art Director : Farahdita
Gambar III.9 – Tabel III.17
No Gambar Ket
1
Ruang Tv Rumah
Zahra
Digunakan untuk
scene 1,3
2
Ruang Makan
Rumah Zahra
Digunakan untuk
scene 1,3,6
3
Kamar Zahra
Digunakan untuk
scene 6,7,11,20,
Page 179
188
188
4
Depan Rumah
Zahra
Digunakan untuk
scene 10
5
Ruang Tamu
Rumah Vina
Digunakan untuk
scene 5,13
6
Ruang Kelas
Kampus
Digunakan untuk
scene 4,12,17,19
7
Kantin
Digunakan untuk
scene 2,14,15
Page 180
189
189
8
Parkiran Motor
Digunakan untuk
scene 4
9
Café
Digunakan untuk
scene 9
10
Ruang Tamu
Rumah Ayah
Digunakan untuk
scene 21
11
Taman
Digunakan untuk
scene 8,10
Page 181
190
190
12
Pinggir Jalan
Digunakan untuk
scene 16
13
Pinggir Jalan
Perumahan
Digunakan untuk
scene 18
Page 182
191
191
3.8 Proses Kerja Editor
Dalam produksi flim pendek ini sebagai editor harus memikirkan konsep dan ide
kreatif secara matang. Dikarenakan peran editor yang diharuskan bertanggung
jawab penuh atas hasil akhir pada pembuatan film ini.
Menurut (FFTV – IKJ. 2008 : 137), Editor merupakan sineas professional yang
bertanggung jawab mengkonstruksi cerita secara estetis dari shot – shot yang dibuat
berdasarkan scenario dan konsep penyutradaraan.
Menurut (Jaya, 2016) mengatakan kreativitas tetap menjadi modal utama seorang
editor, karena editor juga manjadi “tangan kanan” produser di tahap paska-
produksi.
Dan juga Menurut (Yusanto & Esfandari, 2016) mengatakan selain unsur kreatif,
ketelitian, kecermatan, dan kesabaran, seorang editor harus memiliki sense of art,
sehingga hasil produksi lebih baik dan enak ditonton dengan adanya sentuhan
artistic,seni dan informasi.
Dalam proses pembuatan film ini kami mengerjakan jobdesk yang sudah disepakati
sebelumnya dengan ini kami memegang tanggung jawab masing – masing jobdesk
dalam pembuatan film ini. Sebagai editor mempunyai tanggung jawab yang besar
pada saat pasca – produksi nanti, menciptakan dan menggabung – gabungkan
gambar atau video yang sudah diambil saat syuting yang akan dikemas semenarik
mungkin agar para penonton tertarik ingin menonton film yang kami buat. Karena
itu editor akan menjelaskan proses kerja bagian jobdesk editor.
Page 183
192
192
Linear Editing/analog sendiri adalah proses editing secara langsung dari kaset (pita)
ke kaset (pita) dengan menggunakan media VTR ke VTR (Video Tape Recorder).
Bisa juga dijelaskan bahwa Editing Linear adalah proses editing secara langsung
dan tidak menggunakan software tertentu. Sedangkan Non Linear Editing adalah
proses editing yang menggunakan media lain seperti computer. Video yang ada
didalam kaset atau memory harus dipindahkan terlebih dahulu kedalam hardisk
computer. Setelah semua selesai dipindahkan baru kita bisa langgsung melakukan
tahap proses editing.
Menurut (Yusanto & Esfandari, 2016) mengatakan editor atau penyunting gambar
adalah sebutan bagi orang yang bertanggung jawab memotong gambar dan suara
yang dihasilkan dari tape. Dikenal juga dengan picture editor atau video tape editor.
3.8.1 Pra Produksi
Pra produksi merupakan tahap awal atau perencanaan dalam pembuatan sebuah
film, didalam tahap ini treatment dan naskah harus dibahas bersama – sama, tujuan
nya agar mempermudah penulis naskah memahami konsep yang diinginkan para
anggota terutama sutradara.
Menurut (Muslimin, 2018) Tahap Pra Produksi mengacu pada hal hal yang
dilakukan oleh tim produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar (shooting)
dalam membuat sebuah film sebelum produksi.
Menurut (FFTV-IKJ dan KFT, 2008 : 138) tugas seorang editor adalah
menganalisa scenario dengan melihat adegan yang tertulis dalam scenario dan
mengungkapkan penilaiannya pada sutradara, berdiskuski dengan derpartemen
yang lain dalam script conference untuk menganalisa scenario baik secara teknis,
artistic, dan dramatic.
Page 184
193
193
3.8.2 Produksi
Menurut (Muslimin, 2018) Tahap ini fokus pada pengambilan gambar atau visual
(shooting) beserta audio dari sebuah film, biasanya disebut shooting day. Catatan
penting sebelum tahap produksi yaitu bahwa tahap pra produksi harus sudah fixed.
Dan diusahakan tidak ada perubahan yang signifikan jika sudah masuk dalam
wilayah produksi, karena wilayah ini adalah ruang eksekusi sebuah keputusan
karya koletif.
Menurut (FFTV-IKJ dan KFT, 2008 : 138-139) dalam tahap ini seorang editor
tidak memiliki tugas dan kewajiban khusus, namun dalam proses produksi ini
seorang editor dapat membantu mengawasi pendistribusian dan kondisi materi
mulai dari laboratorium sampai materi tersebut berada di meja editing.
Dalam tahap ini konsep dari penyunting gambar juga diperlukan yang dimana
penulis naskah dapat memasukan konsep – konsep dari seorang penyunting
gambar, agar nantinya proses pembuatan film jadi lebih terarah dan tak melenceng
dari konsep yang sudah disepakati. Karena difilm ini tidak terpaku oleh satu ide,
akan tetapi dari semua pihak yang terlibat. Pada tahap ini penyunting gambar
harus sudah punya gambaran tentang bagaimana dana pa saja yang akan di
masukan pada proses editing nanti di pasca – produksi.
Dalam tahap produksi penulis naskah berperan sebagai penulis time code yaitu
berupa catatan – catatan dari hasil pengambilan gambar agar mempermudah kerja
dibagian editing nanti.
Page 185
194
194
Fungsi time code sendiri sangatlah berguna, baik untuk penyunting gambar
maupun untuk sutradara. Dimana operator kamera dapat mengiatkan kembali
tentang pengambilan gambar yang ingin dimasukan nantinya.
3.8.3 Pasca produksi
Menurut (FFTV-IKJ dan KFT, 2008 : 140) dalam tahap ini editor membuat
stuktur awal shot – shot yang sudah dibuat sesuai dengan stuktur scenario
(Rough Cut 1), kemudian mempresentasikan hasil susunan Rough Cut 1 kepada
sutradara dan produser, mempresentasikan stuktur baru yang dihasilkannya
bersama sutradara dan produser hingga stuktur yang paling diharapkan (Final
Edit),menghaluskan hasil final edit (Triming) hingga flim selesai dalam proses
kerja editing (Picture Lock).
Dalam hal ini kercermatan , kreatifitas dan ide – ide yang bagus ditambah
dengan konsep sutradara yang menarik dibutuhkan, untuk membuat audio visual
yang bercerita. Setelah semua peralatan editing telah disiapkan, langakah awal
editor membaca kembali treatment dan time code untuk persiapan membuat
audio visual/ film yang menarik.
Menurut (Yusanto & Esfandari, 2016) mengatakan “seorang editor harus
memperhatikan tujuan dan kepentingan programyang diedit, dengan
memperhatikan unsur gerak,kata,irama, dan aspek artistic. Tidak hanya
mengikuti alur ceritanya saja, tetapi merangkai kesatuan informasi, umsur seni
yang memperhatikan keindahan dan motivasi setiap gambar.
Menurut (http://www.mindafilm.com) Setelah semua gambar yang bagus dan
sudah diseleksi, dengan cara ;
a. Logging
Logging adalah proses editor memotong gambar, mencatat waktu
pengambilan gambar dan memilih shot – shot yang ada disesuaikan dengan
kemare report. Proses logging itu diperlukan sebagai antisipasi dari penuhnya
kapasitas hardisk.
Page 186
195
195
b. Digitizing
Digitizing adalah proses merekam atau memasukan gambar dan suara yang
telah dilogging. Disini editor mulai mengontrol kualitas gambar dan suara
yang disertakan dan disesuaikan dengan konsep film dan konsep edit yang
telah disetujui oleh sutradara.
c. Offline Editing
Offline editing merupakan sebuah proses menata gambar digitized sesuai
dengan scenario dan urutan shot yang telah ditentukan oleh sutradara. Dalam
proses ofline editing terdapat aktifitas memanggil file gambar yang telah di
logging dan di digitized untuk diurutkan sesuai konsep data yang sudah di
sepakati.
d. Online Editing
Online editing adalah proses editing kestika seorang editor mulai
memperhalus hasil offline, memperbaiki kualitas hasil, dan memberikan
transisi serta menambahkan efek – efek yang diperlukan.
e. Mixing
Mixing berkaitan dengan proses synchronizing audio dan juga pemberian
ilustrasi music maupun audio efek. Bagian yang harus di mixing pada proses
ini adalah dialog,efek, dan music. Dialog adalah suara yang perasal dari
pemeran. Efek suara digunakan untuk mempertegas suasana dan
memberinformasi suatu benda, misalnya ; suara mobil, suara keramaian, dan
lain – lain.
Page 187
196
196
3.8.4 Peran dan Tanggung Jawab
Menurut (FFTV-IKJ dan KFT, 2008 : 138) menganalisa scenario dengan melihat
adegan yang tertulis dalam scenario dan mengungkapkan penilaiannya pada
sutradara, berdiskusi dengan departemen yang lain dalam script conference untuk
menganalisa scenario baik secara teknis, artistic, dan dramatic.
Pada saat pra produksi editor memberikan masukan – masukan kepada penulis
naskah dan juga kepada sutradara agar konsep film ini berjalan seirama. Pada saat
produksi berlangsung editor mengikuti jalan nya proses produksi dan saling
membantu dengan anggota lainnya, terutama dengan operator kamera untuk
memperhatikan looking room dan framing dan bertanggung jawab pada hasil
produksi. Dikarenakan ini sangat diperlukan untuk menantisipasi agar tidak ada
shoot yang terlewatkan. Pada saat pasca produksi editor segera menyusun
potongan – potongan gambar/video yang sudah direkam oleh operator kamera
pada saat produksi. Editor dibantu oleh sutradara dan penulis naskah saat
melakukan Logging. Setelah semua itu sudah selesai editor langusng memasuki
tahap synchronizing audio yaitu memasukan audio, sound efek, dan instrument
yang disesuai kan dengan kondisi pada adegan tertentu, ini berjujuan untuk
menambah daya Tarik untuk penonton agar penonton sendiri dapat terbawa oleh
suasananya. Dan pada tahap akhir editor harus melakukan penyesuaian warna
(coloring), hal ini perlu dilakukan agar suasana dalam film yang akan dibuat
dengan sesuai dengan kenyataan.
Page 188
197
197
3.8.5 Proses Penciptaan Karya
A. Konsep Kreatif
Sang editor harus mempunyai konsep menarik untuk membuat film yang
mempunyai daya tarik tersendiri dengan menggunakan teknik coloring
dan memakai beberapa efek yang sesuai dengan adegan, ditambah
pemilihan audio yang sesuai.
B. Konsep Produksi
Dalam produksi editor turut ikut berperan untuk mengiatkan kembali
sutradara untuk mengambil beberapa beauty atau establish shot dan
beberapa gambar yang berguna untuk mempermudah proses editing.
Editor pun boleh memberi sedikit saran kepada operator kamera untuk
mengambil gambar yang akan berguna untuk proses editing nanti.
C. Konsep Teknis
Dalam hal teknis penyunting gambar bertugas untuk menyunting
gambar, memperhalus rekaman yang sudah direkam pada saat produksi,
Menggunakan transisi Cut untuk kontiniti gambar, dissolve untukransisi
shot untuk menandai pergantian hari atau waktu dan Fade untuk transisi
shot secara bertahap.
Page 189
198
198
3.8.6 Kendala Produksi dan Solusi
Dalam proses produksi flim ini, penulis mempunyai beberapa kendala yang
harus di tangani, antara lain :
Kendala :
1. Sulit menentukan tempat untuk proses editing
2. Penulis masuk rumah sakit (dirawat inap)
3. Sulitnya akomodasi karena factor jarak yang jauh (Bogor – Jakarta) dan
penulis masih dalam pemulihan
4. Durasi yang berlebih
Solusi :
1. Penulis memilih rumah penulis naskah untuk menjadi tempat editing
2. Penulis langsung mengejar materi yang tertinggal
3. Menginap dirumah saudara yang dijakarta
4. Beberapa pengambilan gambar yang kurang efektif dipotong atau dihapus
dan stok shoot yang terlalu lama bisa di ubah speed and duration nya
Page 190
199
199
3.8.7 Lembar Kerja Editor
3.8.7.1 Konsep Editing
Pada tahap pra produksi penulis dan sutradara melakukan brainstorming
untuk menentukan konsep editing yang akan dipakai pada saat pasca produksi
nantinya, penulis harus mempunyai beberapa konsep editing yang bertujuan
untuk ditawarkan kepada sutradara pada saat itu. Pada saat pasca produksi
atau pada saat proses editing penulis dan sutradara mencoba mengaplikasikan
konsep editing yang sudah disetujui sebelumnya. Penyunting gambar
mencoba untuk melakukan sendiri terlebih dahulu untuk mendapatkan proses
off-line editing, sampai dengan rough cut penulis memperlihatkan hasil yang
kasar kepada sutradara, pada saat itu editan kasar masih melebihi durasi yang
telah ditentukan, penulis harus meminta saran kepada sutradara untuk
memilah bagian – bagian mana yang harus dibuang oleh penulis. Selanjut nya
penulis dilanjutkan pada proses online editing
Page 191
200
200
3.8.7.2 Laporan Editing
Production Company : Skyline Production Produser : Cindy Aryani
Project Title : Zahra Editor : Ananda Septian
Durasi : 20 menit Tabel III,18
No SCENE EXT/
INT
KETERANGAN
Visual Audio Transisi Efek Durasi
1. 1 INT Bars and tone Natural Cutting 00.00-00.05
2. 1 INT Logo UBSI Cutting 05.00-00.10
3. 1 INT Format program Cutting 00.10-00.15
4. 1 INT Universal counting Cutting 00.15-00.20
5 1 INT Stok shoot kota Instrumental Cutting/dip to back 00.20-00.24
6 1 INT Stok shoot rumah Zahra Iinstrumental Cutting 00.24-00.25
7 1 INT Zahra mengaduk makanan Natural Cutting 00.25-00.30
8 1 INT Ayah Zahra pulang Natural Cutting 00.30-00.33
Page 192
201
201
9 1 INT Ayah Zahra duduk di bangku bersama Zahra Natural Cutting 00.33-00.39
10 1 INT Ayah bertanya kepada Zahra Natural Cutting 00.39-00.41
11 1 INT Zahra menjawab pertanyaan ayah Natural Cutting 00.41-00.45
12 1 INT Zahra menjawab pertanyaan ayah Natural Cutting 00.45-00.50
13 1 INT Ayah Zahra mengelus kepala Zahra, ibu pulang Natural Cutting 00.50-01.06
14 1 INT Ayah berdiri dan langsung menghampiri ibu Natural Cutting 01.06-01.15
15 1 INT Ibu berdebat dengan ayah Natural Cutting 01.15-01.17
16 1 INT Ayah berdebat dengan ibu Natural Cutting 01.17-01.23
17 1 INT Ibu marah menggunakan nada yang tinggi Natural Cutting 01.23-01.34
18 1 INT Ayah emosi sambil menunjung ibu Natural Cutting 01.34-01.39
19 1 INT Ayah dan ibu sedang berdebat, Zahra langsung
pergi
Natural Cutting 01.39-01.49
Page 193
202
202
20 2 EXT Stok shoot depan kampus Instrumen Cutting 01.49-01.54
21 2 EXT Zahra berdiri didepan kelas Instrumen Cutting 01.54-02.00
22 2 INT Zahra mengambil makanan dari kantin Natural Cutting 02.00-02.09
23 2 INT Zahra mengajak vina dan siska Natural Cutting 02.09-02.17
24 2 INT Zahra mendengarkan jawaban vina dan siska Natural Cutting 02.13-02.15
25 2 INT Zahra menjawab pertanyaan vina dan siska Natural Cutting 02.17-02.19
26 2 INT Vina menjawab pertanyaan Zahra Natural Cutting 02.19-02.22
27 2 INT Zahra menjawab siap Natural Cutting 02.22-02.25
28 3 EXT Stok shoot rumah Zahra Natural Cutting 02.25-02.27
29 3 INT Ibu Zahra sedang membaca, Zahra pulang dan
sedikit berbincang dengan ibu
Natural Cutting 02.27-02.53
30 3 INT Zahra mengambil piring lalu jatuh dan pecah Natural Cutting/dip to black 02.53-03.05
Page 194
203
203
31 3 INT Piring pecah Natural Cutting/dip to black 03.05-03.07
32 3 INT Ibu datang dan terkejut Natural Cutting 03.07-03.14
33 3 INT Zahra mengambil pecan piring Natural Cutting 03.14-03.21
34 3 INT Ibu memarahi Zahra Natural Cutting 03.21-03.25
35 3 INT Zahra mengambil pecahan piring Natural Cutting 03.25-03.31
36 3 INT Ibu pergi sambil emosi kepada Zahra Natural Cutting 03.31-03.32
37 4 EXT Stok shoot kampus Instrumen Cutting 03.32-03.36
38 4 EXT Stok shoot suasana kampus Instrumen Cutting 03.36-03.42
39 4 INT Zahra sedang melamun dan menoleh kearah
Alvin
Instrumen Cutting 03.42-03.53
40 4 INT Alvin menoleh kearah Zahra Instrumen Cutting 03.53-04.04
41 4 INT Zahra mengalihkan pandanganya Instrumen Cutting 04.04-04.07
Page 195
204
204
42 4 EXT Stok shoot kampus Instrumen Cutting 04.07-04.10
43 4 EXT Zahra,vina dan siska bertemu Alvin diparkiran Natural Cutting 04.10-04.15
44 4 EXT Siska bertanya kepada Alvin Natural Cutting 04.15-04.19
45 4 EXT Vina dan siska berpamitan kepada Alvin Natural Cutting 04.19-04.23
46 4 EXT Alvin berpamitan kepada vina,siska dan Zahra Natural Cutting 04.23-04.28
47 4 EXT Zahra menoleh kearah Alvin Instrumen Cutting 04.28-04.33
48 5 EXT Stok shoot jalanan malam Natural Cutting 04.33-04.36
49 5 INT Vina dan Zahra tiba di rumah vina Natural Cutting 04.36-04.49
50 5 INT Ibu vina datang menyapa Zahra Natural Cutting 04.49-04.55
51 5 INT Zahra menjawab pertanyaan ibu vina Natural Cutting 04.55-04.57
52 5 INT Zahra meminta izin kepada ibu vina untuk
belajar dirumahnya
Natural Cutting 04.57-05.04
Page 196
205
205
53 5 INT Vina datang sambil membawa piring yang
berisikan kue
Natural Cutting 05.04-05.15
54 5 INT Zahra dan vina berbincang – bincang soal tugas
dan Alvin
Natural Cutting 05.15-05.52
56 5 INT Zahra menjawab vina sambil memegang laptop Natural Cutting 05.52-05.59
57 5 INT Vina membertitahukan tugas yang akan di
kerjakan
Natural Cutting/dip to black 05.59-06.09
56 6 EXT Stok shoot perkotaan Natural Cutting Dissol
ve
06.09-06.17
57 6 INT Zahra pulang dan langsung dimarahi ibunya Natural Cutting 06.17-06.25
58 6 INT Zahra menjawab pertanyaan ibunya Natural Cutting 06.25-06.32
59 6 INT Ibu memarahi Zahra Natural Cutting 06.32-06.39
60 6 INT Zahra menoleh kearah ibu Natural Cutting/dip to black 06.39-06.44
61 7 INT Zahra sedang memainkan laptop Natural Cutting/dip to black 06.44-06.50
62 7 INT Ibu masuk kekamar Zahra Natural Cutting 06.50-06.59
Page 197
206
206
63 7 INT Zahra menjawab pertanyaan ibu Natural Cutting 06.59-07.11
64 7 INT Ibu marah Natural Cutting 07.11-07.27
65 7 INT Zahra menjawab pertanyaan ibu Natural Cutting 07.27-07.30
66 7 INT Ibu pergi sambil membanting pintu Natural Cutting 07.30-07.34
67 8 EXT Stok shoot pohon Natural Cutting 07.34-07.36
68 8 EXT Stok shoot taman Natural Cutting 07.36-07.39
69 8 EXT Zahra dan Alvin mengerjakan tugas Natural Cutting 07.39-07.52
70 8 EXT Zahra mengerjakan tugas Natural Cutting 07.52-07.54
71 8 EXT Alvin memandangi Zahra Natural Cutting 07.54-07.56
72 8 EXT Alvin menyentuh rambuh Zahra Natural Cutting 07.56-08.02
73 8 EXT Alvin dan Zahra sedang belajar Natural Cutting 08.02-08.07
74 9 EXT Stok shoot bunga Natural Cutting 08.07-08.10
Page 198
207
207
75 9 INT Vina bercerita tentang siska Natural Cutting 08.10-08.13
76 9 INT Zahra tak bersemangat Natural Cutting 08.13-08.16
77 9 INT Vina bertanya tentang Alvin Natural Cutting 08.16-08.21
78 9 INT Zahra mengelak dari pertanyaan dari vina Natural Cutting 08.21-08.27
79 9 INT Vina meledek Zahra Natural Cutting 08.27-08.32
80 9 INT Zahra menjawab sambil tertawa Natural Cutting 08.32-08.37
81 9 INT Vina menganggug sambil tersenyum Natural Cutting 08.37-08.41
82 10 EXT Stok shoot pohon Natural Cutting 08.41-08.44
83 10 EXT Zahra menunggu Alvin ditaman Natural Cutting 08.44-08.48
84 10 EXT Alvin datang mehampiri Zahra Natural Cutting 08.48-08.53
85 10 EXT Alvin mengajak Zahra berjalan ditaman Natural Cutting 08.53-08.56
86 10 EXT Zahra berjalan dengan Alvin Natural Cutting 08.56-09.01
Page 199
208
208
87 10 EXT Alvin bertanya kepada Zahra Natural Cutting 09.01-09.03
88 10 EXT Zahra menjawab pertanyaan Natural Cutting 09.03-09.06
89 10 EXT Alvin menyatakan cinta kepada Zahra Natural Cutting 09.06-09.10
90 10 EXT Zahra bertanya kepada Alvin Natural Cutting 09.10-09.12
91 10 EXT Alvin menjawab Natural Cutting 09.12-09.15
92 10 EXT Zahra merespon pertanyaan dari Alvin Natural Cutting 09.15-09.17
93 10 EXT Alvin mempertegas pertanyaannya Natural Cutting 09.17-09.19
94 10 EXT Zahra menunda jawabannya Natural Cutting 09.19-09.24
95 10 EXT Alvin menjawab dengan lemas Natural Cutting 09.24-09.29
96 10 EXT Alvin langsung mengajak vina pulang Natural Cutting 09.29-09.33
97 10 EXT Alvin dan Zahra sampai di rumah Zahra Natural Cutting 09.33-09.40
98 10 EXT Zahra memberikan helm kedapa Alvin, Alvin Natural Cutting 09.40-09.50
Page 200
209
209
mengingatkan kembali pertanyaannya
99 10 EXT Alvin pamit pulang kepada Zahra Natural Cutting 09.50-09.55
100 11 EXT Stok shoot perkotaan Instrumen Cutting 09.55-10.02
101 11 EXT Stok shoot rumah Zahra Instrumen Cutting 10.02-10.05
102 11 EXT Stok shoot rumah Zahra (depan) Instrumen Cutting 10.05-10.08
103 11 INT Zahra bangun tidur Instrumen Cutting 10.08-10.14
104 11 INT Zahra membuka gordyn Instrumen Cutting 10.14-10.16
105 11 INT Stok shootzahra menuangkan air Instrumen Cutting 10.16-10.21
106 11 INT Stok shoot shower Instrumen Cutting 10.21-10.26
107 11 INT Zahra masuk kamar Instrumen Cutting 10.26-10.35
108 11 INT Zahra mengecek handphone Instrumen Cutting 10.35-10.47
109 11 INT Expresi muka Zahra Instrumen Cutting 10.47-10.51
Page 201
210
210
110 11 INT Handphone Zahra Instrumen Cutting 10.51-11.06
111 11 INT Expresi muka Zahra Instrumen Cutting 11.06-11.08
112 11 INT Handphone Zahra Instrumen Cutting 11.08-11.25
113 11 INT Expresi muka Zahra yang bahagia Instrumen Cutting 11.25-11.29
114 12 EXT Stok shoot pohon Instrumen Cutting 11.29-11.31
115 12 INT Zahra sedang duduk diruang tamu sambil nonton
TV
Natural Cutting 11.31-12.22
116 13 EXT Stok shoot kampus Natural Cutting 12.22-12.24
117 13 INT Zahra masuk kekelas Natural Cutting 12.24-12.36
118 13 INT Vina dan siska menjawab pertanyaan Zahra Natural Cutting 12.36-12.39
119 13 INT Zahra menceritakan bahwa Zahra tela berpacaran Natural Cutting 12.39-12.41
120 13 INT Vina dan siska terkejut Natural Cutting 12.41-12.42
Page 202
211
211
121 13 INT Zahra membertahukan pacarnya Natural Cutting 12.42-12.46
122 13 INT Vina dan Siska meminta Zahra untuk
menceritakan proses nya
Natural Cutting 12.42-13.02
123 13 INT Expresi vina yang kebinguan Natural Cutting 13.02-13.03
124 13 INT Zahra menceritakan lebih detail kepada vina dan
siska
Natural Cutting 13.03-13.07
125 13 INT Expresi muka siska dan vina bahagia Natural Cutting 13.07-13.12
126 13 INT Zahra merencanakan kejutan ulangtahun untuk
Alvin
Natural Cutting 13.12-13.20
127 13 INT Vina dan siska setuju untuk membantu Zahra Natural Cutting 13.20-13.24
128 13 EXT Stok shoot jalanan Natural Cutting 13.24-13.27
129 13 INT Zahra menelfon Alvin Natural Cutting 13.27-13.46
130 13 INT Alvin masuk kerumah vina Natural Cutting 13.46-13.50
131 13 INT Alvin masuk kerumah vina Natural Cutting 13.50-13.56
Page 203
212
212
132 13 INT Expresi Alvin yang terkejut Natural Cutting 13.56-13.57
133 13 INT Vina mengagetkan Alvin Natural Cutting 13.57-14.00
134 13 INT Zahra memegang kue untuk Alvin Natural Cutting 14.00-14.05
135 13 INT Alvin meniup lilin ulang tahun Natural Cutting 14.05-14.10
136 13 INT Alvin berterimakasih kepada Zahra dan vina Natural Cutting 14.10-14.12
137 13 INT Zahra dan vina menjawab pertanyaan Alvin Natural Cutting 14.12-14.15
138 14 INT Stok shoot bunga Natural Cutting 14.15-14.17
139 14 INT Alvin sedang berduaan dengan wanita lain Natural Cutting 14.17-14.23
140 14 INT Vina dan siska melihat kearah Alvin Natural Cutting 14.23-14.47
141 14 EXT Stok shoot kamus Natural Cutting 14.47-14.52
142 15 INT Stok shot kantin Natural Cutting 14.52-14.53
143 15 INT Vina bertanya kepada Zahra Natural Cutting 14.53-14.59
Page 204
213
213
144 15 INT Zahra menjawab pertanyaan vina Natural Cutting 14.59-15.04
145 15 INT Expresi muka vina dan siska dan siska bertanya Natural Cutting 15.04-15.10
146 15 INT Alvin datang dan langsung mengajak ke kelas Natural Cutting 15.10-15.24
147 16 EXT Stok shoot jalanan Natural Cutting 15.24-15.26
148 16 EXT Siska sedang berjalan Natural Cutting 15.26-15.30
149 16 EXT Alvin sedang mengendarai motor Natural Cutting 15.30-15.34
150 16 EXT Vina meihat Alvin dengan wanita lain Natural Cutting 15.34-15.40
151 17 EXT Stok shoot kampus Natural Cutting 15.40-15.42
152 17 INT Vin dan siska sedang duduk dikelas dan Zahra
datang
Natural Cutting 15.42-16.07
153 17 INT Siska bertanya kepada Zahra dan vina Natural Cutting 16.07-16.09
154 17 INT Vina menjawab pertanyaan siska Natural Cutting 16.09-16.14
Page 205
214
214
155 17 INT Siska masih terlihat kebingungan Natural Cutting 16.14-16.15
156 17 INT Vina menjelaskan lebih detail kedapa siska Natural Cutting 16.15-16.19
157 17 INT Siska memberi nasihat kepada Zahra Natural Cutting 16.19-16.28
158 17 INT Zahra pergi dengan rasa kesal Natural Cutting 16.28-16.37
159 18 EXT Stok shoot bunga Natural/lagu Cutting 16.37-16.40
160 18 EXT Zahra terkejut melihat Alvin Natural/lagu Cutting 16.40-16.47
161 18 EXT Alvin sedang memegang tangan wanita lain Natural/lagu Cutting 16.47-16.50
162 18 EXT Zahra langsung berlari Natural/lagu Cutting/dip to black 16.50-17.03
163 19 EXT Stok shoot rumah Zahra Natural/lagu Cutting 17.03-17.04
164 19 INT Zahra duduk dikasur Natural/lagu Cutting 17.04-17.14
165 19 INT Ibu Zahra masuk kekamr Zahra Natural/lagu Cutting 17.14-17.23
166 19 INT Zahra menangis Natural/lagu Cutting 17.23-17.25
Page 206
215
215
167 19 INT Zahra menangis Natural/lagu Cutting 17.25-17.29
168 19 INT Zahra menangis Natural/lagu Cutting 17.29-17.38
169 20 EXT Stok shoot kampus Natural/lagu Cutting 17.38-17.39
170 20 INT Vina da siska sedang mengobrol di kelas Natural/lagu Cutting 17.39-17.44
171 20 INT Zahra datang Natural/lagu Cutting 17.44-17.49
172 20 INT Vina dan siska melihat kea rah Zahra Natural/lagu Cutting 17.44-17.52
173 20 INT Zahra duduk di banku Natural/lagu Cutting 17.52-17.58
174 20 EXT Flashback Zahra Natural/lagu Cutting/dip to white 17.58-18.00
175 20 INT Zahra melamun Natural/lagu Cutting 18.00-18.02
176 20 INT Flashback Zahra Natural/lagu Cutting/dip to white 18.02-18.05
177 20 INT Zahra melamun Natural/lagu Cutting/dip to black 18.05-18.07
178 20 EXT Stok shoot rumah Zahra Natural/lagu Cutting 18.07-18.08
Page 207
216
216
179 20 INT Zahra menaiki tangga Natural/lagu Cutting 18.08-18.10
180 20 INT Flashback Zahra Natural/lagu Cutting/dip to white 18.10-18.14
181 20 INT Zahra melihat cutter Natural/lagu Cutting 18.14-18.16
182 20 INT Gambar cutter Natural/lagu Cutting 18.16-18.19
183 20 INT Zahra mengabil cutter Natural/lagu Cutting 18.19-18.23
184 20 INT Flashback Zahra Natural/lagu Cutting/dip to white 18.23-18.27
185 20 INT Ibu Zahra mengetuk pintu Zahra Natural/lagu Cutting 18.27-18.34
186 20 INT Expresi wajah ibu Zahra Natural/lagu Cutting 18.34-18.37
187 20 INT Zahra menatap cutter Natural/lagu Cutting 18.37-18.39
188 20 INT Flashback Zahra Natural/lagu Cutting/dip to white 18.39-18.46
189 20 INT Zahra menatap cutter Natural/lagu Cutting 18.46-18.48
190 20 INT Flashback Zahra Natural/lagu Cutting/dip to white 18.48-18.54
Page 208
217
217
191 20 INT Zahra memegang cutter Natural/lagu Cutting 18.54-19.10
192 21 EXT Gambar jalanan Natural/lagu Cutting/dip to white 19.10-19.12
193 21 INT Gambar jam dinding Natural/lagu Cutting 19.12-19.15
194 21 INT Gambar kipas angina Natural/lagu Cutting 19.15-19.16
195 21 INT Zahra sedang bermain handphone Natural/lagu Cutting 19.16-19.19
196 21 INT Ayah membawa makanan Natural/lagu Cutting 19.19-19.21
197 21 INT Ayah duduk sambal memberi Zahra makanan Natural/lagu Cutting 19.21-19.24
198 21 INT Zahra memakan mie goring Natural/lagu Cutting 19.24-19.32
199 21 INT Ayah dan Zahra makan Bersama-sama Natural/lagu Cutting 19.32-19.42
200 Credit Tittle Lagu Cutting/dip to black 19.42-20.00
Page 209
218
218
3.8.7.3 Logging Picutre
Tabel III. 19
No Logging Time Video Audio
1. 00.00 – 00.05 Bar and tunes
2. 00.05 – 00.10 Logo UBSI
3. 00.10 – 00.15 Format program
4. 00.15 – 00.20 Universal counting
5. 00.20 – 01.49 Scene 1 Dialog
6. 01.49 – 02.24 Scene 2 Dialog
7. 02.24 – 03.31 Scene 3 Dialog
8. 03.31 – 04.33 Scene 4 Dialog
9. 04.33 – 06.08 Scene 5 Dialog
10. 06.08 – 06.43 Scene 6 Dialog
11. 06.43 – 07.34 Scene 7 Dialog
12. 07.34 – 08.09 Scene 8 Dialog
13. 08.09 – 08.40 Scene 9 Dialog
14. 08.40 – 09.54 Scene 10 Dialog
15. 09.54 – 12-24 Scene 11 Dialog +SFX
16. 12.24 – 13.23 Scene 12 Dialog
17. 13.23 – 14.14 Scene 13 Dialog
18. 14.14 – 14.46 Scene 14 Dialog
19. 14.46 – 15.23 Scene 15 Dialog
20. 15.23 – 15.39 Scene 16 Dialog
21. 15.39 – 16.36 Scene 17 Dialog
22. 16.36 – 17.37 Scene 18 Dialog
23. 17.37 – 18.05 Scene 19 SFX
24. 18.05 – 19.10 Scene 20 Dialog + SFX
25. 19.10 – 19.42 Scene 21 Dialog
Page 210
219
219
3.8.7.4 Proses pembuatan ID
Colour Bar
Logo UBSI
Program ID
Counting Down
Page 211
220
220
Content
Kredit Tittle
Page 212
221
221
3.8.7.5 Spesifikasi Alat Editing
Laptop acer E14-421
Gambar III.11
https://kliklaptop.com/
Prosesor : AMD A6-6310 APU 1.8 GHz up to 2.4 GHz
RAM : SODIMM 2GB DDR3 up to 16GB
Tipe Gravis : AMD Radeon R4 Intergrated
Ukuran Layar : 14” HD Acer CineCrystal™ LED-backlit
Resolusi Layar : 1366x768 pixel
Audio Sound : Sound AltecLansing
Kapasitas Penyimpanan : 500 GB SATA 5400rpm
Driver Optik : DVDRW SuperMulti
Webcam : HD Web Camera
Input : TFT LCD
Input Device : 1 x USB 3.0 ports
2xUSB 2.0 ports
1 x VGA port
1 x RJ45 LAN Jack
1 x HDMI
1 Combo Audio jack
Wireless 802.11 b/g/n
Card Reader
Sistem Operasi : DOS
Warna : Piano Black Color
Batterai : 5000 mAh
Berat : 2,4 Kg