Top Banner
BAB III LAPORAN PRODUKSI 3.1. Proses Kerja Produser Menurut Morissan (2014:274) Produser adalah “Orang yang bertanggung jawab mengubah ide gagasan kreatif ke dalam konsep yang praktis dan dapat di jual. Keterampilan produksi merupakan hal yang mendasar pada proses pembuatan program di dunia pertelevisian, tanpa keahlian ini program yang baik serta unik tidak dapat dibuat. Tetapi keterampilan saja tidak cukup, kreatifitas serta kemampuan berpikir yang dimiliki juga sangat berpengaruh agar terciptanya suatu program yang sukses. Menurut Eva Arifin, (2014:264). “Seorang produser harus memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan tentang program televisi secara keseluruhan dan harus dapat menuangkan kemampuan ide, gagasan kreatifitasnya dalam pembuatan program televisi, atau mampu melakukan koordinasi, kontribusi dan distribusi produk secara sistematik, efektif dan efisien”. Berdasarkan teori diatas, maka produser adalah orang yang harus memiliki wawasan dalam bidang penyiaran secara menyeluruh, serta orang yang memiliki kedudukan dan tanggung jawab atas semua rekan tim nya dan program nya dengan melakukan kontribusi secara maksimal kepada tim agar terciptanya suatu program televisi yang sukses.
164

BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Aug 14, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

BAB III

LAPORAN PRODUKSI

3.1. Proses Kerja Produser

Menurut Morissan (2014:274) Produser adalah “Orang yang bertanggung

jawab mengubah ide gagasan kreatif ke dalam konsep yang praktis dan dapat di

jual. Keterampilan produksi merupakan hal yang mendasar pada proses pembuatan

program di dunia pertelevisian, tanpa keahlian ini program yang baik serta unik

tidak dapat dibuat. Tetapi keterampilan saja tidak cukup, kreatifitas serta

kemampuan berpikir yang dimiliki juga sangat berpengaruh agar terciptanya suatu

program yang sukses.

Menurut Eva Arifin, (2014:264). “Seorang produser harus memiliki wawasan

dan ilmu pengetahuan tentang program televisi secara keseluruhan dan harus dapat

menuangkan kemampuan ide, gagasan kreatifitasnya dalam pembuatan program

televisi, atau mampu melakukan koordinasi, kontribusi dan distribusi produk secara

sistematik, efektif dan efisien”.

Berdasarkan teori diatas, maka produser adalah orang yang harus memiliki

wawasan dalam bidang penyiaran secara menyeluruh, serta orang yang memiliki

kedudukan dan tanggung jawab atas semua rekan tim nya dan program nya dengan

melakukan kontribusi secara maksimal kepada tim agar terciptanya suatu program

televisi yang sukses.

Page 2: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Selain itu, seorang produser memiliki tanggung jawab yang sangat besar

dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses

pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Mulai dari mendapatkan ide

cerita, menyiapkan anggaran produksi, membuat jadwal, mengawasi pelaksanaan produksi

hingga selesai, serta tanggung jawab dalam manajemen produksi.

Adapun tugas dari produser itu sendiri adalah sebagai berikut :

A. Dapat membantu promosi melalui sebuah kreatifitas dan imajinaf dengan

mempergunakan berbagai macam kreasi program dan menghasilkan identitas yang jelas

pada persepsi audien pada program tertentu.

B. Memiliki banyak kemampuan dan kemahiran serta komitmen profesioal di dalam dunia

penyiaran.

C. Menyiapkan semua komponen dari awal sampai akhir pada waktu proses perekaman

yang akan dikerjakan sebelum jadwal penyiaran.

D. Dapat melakukan penyiaran sendiri dan dapat mengambil suatu keputusan pada

kelayakan sebuah program yang akan disiarkan.

E. Bertanggung jawab pada jadwal siar dan narasumber serta topik yang akan disiarkan.

Beberapa hal diatas tercantum dalam buku Broadcasting, to be a broadcaster,

Menurut Eva Arifin (2014:265–267). “Dalam prakteknya sesuai dengan peran serta

Page 3: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

tanggung jawab yang di emban oleh sorang produser, produser juga di wajibkan

mengkontrol kegiatan produksi baik dari segi pra produksi, produksi, serta pasca produksi”.

Sedangkan menurut Suprapto (2014:54). “Produser adalah seorang yang di tunjuk

mewakili produser pelaksana (excecutive produser) untuk melakukan apa yang di

kehendaki oleh produser pelaksana.” Pada tahap praproduksi produser wajib menetukan

tema yang akan dibahas dalam programnya, apa saja yang dibutuhkan dalam kegiatan

produksi nanti, membuat jadwal shooting, memutuskan siapa talent yang akan dipakai serta

mengatur dan mempersiapkan semua kebutuhan yang akan digunakan pada saat produksi

nanti. Pada tahap produksi produser bertugas untuk mengawasi kegiatan produksi, serta

mengatasi kendala kendala yang ada pada saat kegiatan produksi berlagsung. Produser juga

mengatur keefisienan waktu pada saat produksi berlangsung agar tidak over time dari

jadwal yang telah disepakati.

Selanjutnya pada tahap pasca produksi, produser melakukan evaluasi serta memantau

kegiatan editing. Disini produser mengawasi baik dari pengumpulan bahan editing sampai

kemajuan editing, juga bertugas mengawasi pemotongan gambar apakah layak atau tidak

untuk disiarkan dan disajikan kepada khalayak luas.

3.1.1. Pra Produksi

Dalam Memproduksi program televisi produser harus mengatur masa pra produksi

dari masa perencanaan, persiapan, perorganisasian, komunikasi, pengumpulan informasi

serta megecek segala hal sebelum proses shooting berlangsung. Proses yang penulis

Page 4: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

lakukan sebagai seorang produser sebelum memasuki tahap produksi Menurut Effendy

(2015:25) Antara lain:

1. Rapat Produksi

2. Mengajukan Proposal

3. Jadwal Shooting (Shooting Schedule)

4. Call Sheet

5. Anggaran

6. Menyusun tim produksi

Peran produser dalam persiapan produksi dimulai dari pembuatan jadwal, prakiraan

anggaran, pengrecrewtan crew, pemilihan peralatan shooting, pencarian talent, kontrak

kerja, konsumsi, transport, sampai serta perencanaan perencanaan untuk memperlancar

kegiatan produksi.

Juga mengadakan rapat rapat untuk melakukan diskusi tentang apa saja yang akan

dilakukan saat membuat suatu program, mengenai konten apa saja serta cara pengemasan

program secara menyeluruh dan terperinci, serta merencanakan semua hal yang berkaitan

dengan proses produksi nanti.

Menurut Irwanto (2014:33). “Perencanaan merupakan unsur yang sangat penting,

karena siaran memiliki pengaruh dan dampak besar yang sangat kuat dan besar”. Dari teori

diatas maka dapat disimpulkan bahwa produser melakukan kegiatan perencanaan secara

Page 5: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

menyeluruh sebelum melakukan kegiatan produksi untuk memastikan saat kegiatan

produksi berlangsung tidak ada hal-hal yang tidak dinginkan.

Pada tahap ini pula produser melakukan pencarian lokasi untuk dijadikan lokasi

shooting yang sesuai dengan hasil dari diskusi dengan crew, serta melakukan perjanjian

dengan pengurus lokasi setempat. Selain itu juga melakukan casting untuk menemukan

host yang cocok untuk program yang dibuat, dan juga mempersiapkan alat alat untuk

keperluan shooting atau produksi, agar produksi berjalan dengan lancar.

Menyusun tim produksi adalah proses dimana tim kreatif di bentuk. Menurut

Diki Umbara dan Wahyu Wary Pintoko (2015:151) “Tim kreatif merupakan sekumpulan

orang yang bertangung jawab atas ide cerita, mulai dari ide dasar hingga pada naskah

selesai. Bahkan pada beberapa acara tim kreatif juga terlibat hingga produksi berlangsung.

Setelah melakukan segala persiapan, produser beserta tim yang ada membuat

sebuah dummy atau contoh program yang akan dibuat pada saat produksi nanti, hal ini

dilakukan dengan tujuan agar pada saat produksi nanti seluruh tim memiliki gambar tentang

kendala apa yang nantinya akan muncul pada saat produksi, dan dari situ dapat

meminimalisir terjadinya hal hal yang juga tidak di inginkan.

Page 6: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Menyusun Tim Produksi

Adapun Team yang terlibat dalam proses produksi ini adalah :

1. Imam Taqiudin Sebagai Produser

2. Imam Taqiudin Sebagai Sutradara

3. Mario Pinsensius Sebagai Penulis naskah

4. Prabowo Sebagai Penata Kamera

5. Prabowo Sebagai Penata Cahaya

6. Dimas Surya Sebagai Penata Suara

7. Mario Pinsensius Sebagai Penata Artistik

8. Ratu Nia Aryanti Sebagai Penyunting Gambar

3.1.2. Produksi

Menurut FFTV IKJ-KFT Dalam Supriyadi dll (2014:91) “Peran produser dalam

tahap produksi adalah memastikan jalan nya produksi adalah memastikan jalan nya

produksi dan mengontrol agar berjalan sesuai dengan rencana serta selalu berkoordinasi

dengan semua anggota tim”.

Proses produksi akan berjalan dengan baik jika pra produksi sudah matang.

Sebagimana Menurut Diki Umbara dan Wahyu Wary Pintoko (2015:153) “Produksi akan

Page 7: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

berjalan dengan baik ketika semua proses di pra produksi sudah di lakukan dengan baik.

Segala kekurangan di pra produksi hendak nya segera di selesaikan agar tidak mengganggu

kelancaran pada proses berikut nya yakni produksi”.

Proses produksi merupakan tahapan yang paling utama karena dalam proses ini lah

semua hasil meeting (rapat) dapat terealisasikan. Penulis ditugaskan untuk mengawasi dan

mengkoordinir crew bertujuan agar mendapat arahan apabila crew mendapat kesulitan.

Mengawasi semua crew saat sedang produksi agar dapat mengetahui kendala apa saja yang

terjadi dan kemungkinan kemungkinan apa saja yang akan dialami dalam kegiatan produksi

ini, dari situ produser dapat memberikan keputusan kepada seluruh tim untuk melakukan

apa yang seharusnya dilakukan agar kendala yang ada dapat teratasi dengan baik. Selain itu

produser juga berperan untuk memenuhi kebutuhan crew, tentang apa saja yang akan

dibutuhkan serta digunakan untuk menunjang keberhasilan produksi dalam segi teknis .

3.1.3. Pascaproduksi

Menurut Mabruri (2014:101) Menyatakan bahwa “Tahap berikutnya adalah tahap

akhir atau editing. Hal yang di lakukan bukan sekedar memilih dan menggabungkan saja,

tetapi lebih dari itu. Pemilihan sentuhan seni juga perlu di lakukan, seperti meberi visual

effect atau sound effect yang mendukung jalan nya cerita”.

Menurut Effendy (2015:92) “Saat proses pasca produksi produser hanya

memonitoring proses editing agar tidak keluar dari konsep yang telah di tetapkan. Namun

ada beberapa hal yang harus di lakukan di antara nya memilih tempat editing dan

Page 8: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

mengumpulkan report seperti script continuity report, camera report, sound script report

agar kerja editor lebih mudah”. Saat masa pasca produksi merupakan tahap akhir dari suatu

proses penciptaan karya. Sebagai seorang produser selain memonitoring karya editor yang

di dampingi oleh sutradara, penulis juga bekerja menyusun proposal dalam bentuk laporan

yang di lakukan dan merevisi kembali penulisan secara benar agar hasil yang maksimal

baik proposal dan karya yang di buat sesuai dengan standarisasi kelulusan.

Melakukan evaluasi bersama dengan crew yang terkait untuk di presentasikan,

mencari jalan terbaik untuk mengantisipasi agar kesalahan yang sama tidak terjadi lagi.

Setelah melakukan evaluasi produser juga berperan dalam mengawasi kegiatan editing

yang di lakukan oleh editor, sejauh mana kegiatan editing di lakukan dan memantau

prosesnya secara bertahap sampai semua yang diharapkan dalam tahap praproduksi dan

produksi dapat tercipta dengan sukses. Selain itu juga menugaskan semua tim yang ada

untuk memberikan laporan kerja mereka guna disusun dan menjadikannya arsip dalam

kegiatan produksi kali ini sekaligus melakukan evaluasi lagi.

3.1.4. Peran dan Tanggung Jawab Produser

Menurut Sam Sarumpaet “Produser adalah seorang yang membuat film dan

bertanggung jawab secara langsung dan melaksanakannya secara sadar“. (2014:43).

Menurut Trianton (2014:82) menyatakan bahwa “Tugas seorang produser adalah

memimpin seluruh tim produksi agar sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan bersama,

Page 9: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

baik aspek kreatif maupun management produksi dengan anggaran yang telah di setujui

oleh excecutive produser.

Menurut Rahmawati dan Rusnandi (2015:22) “Produser adalah seseorang yang

bertanggung jawab secara umum terhadap seluruh produksi”. Menjadi seorang produser

sangat memegang tanggung jawab yang besar. Segala sesuatu nya harus di perhitungkan

dengan matang. Dari segi waktu, keuangan, juga kekompakan tim. Penulis sebagai

produser juga ada di dalam diri prnulis. Seorang produser harus memiliki sifat aktif dan

tegas untuk terus terlibat dalam pembuatan film. Mulai dari perencanaan hingga proses

editing karena produser memiliki tanggung jawab penuh atas seluruh produksi. Penulis

mencari dan mendapat ide atau tema untuk diproduksi, mengawasi dan mengontrol

kegiatan produksi sampai pascaproduksi.

Dalam produksi ini, produser bertanggung jawab seperti:

A. Ikut membantu menemukan ide cerita

B. Menyusun perancangan dan konsep design produksi

C. Mencari calon pemain dan ikut andil dalam proses casting

D. Membantu dan mengatur proses reading serta rehearsal

E. Mencari lokasi shooting dan mengurus perizinan lokasi

F. Menyediakan sarana dan pra sarana penunjang shooting

G. Mengumpulkan dana untuk proses produksi dari setiap personil tim

Page 10: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

H. Mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan yang terjadi selama masa pra produksi,

produksi dan pasca produksi berlangsung.

I. Membuat jadwal shooting untuk kru dan talent

J. Mengatur tim dan mengawasi jalan nya produksi sesuai dengan jadwal dan design

produksi yang telah di tentukan

K. Bertanggung jawab atas seluruh hasil produksi baik dari awal maupun hasil akhir

produksi

3.1.5. Proses Penciptaan Karya

Pada tahap ini tim melaksanakan semua yang telah di sepakati pada tahap sebelum

nya sebagai tahap pelaksanaaan sebagaimana telah di paparkan oleh Andi Fachrudin

(2015:4) “Di sebut sebagai tahap pelaksanaaan atau pembuktian karena di sini lah titik

seseorang memberi bentuk pada ide atau gagasan baru, untuk meyakinkan bahwa gagasan

tersebut dapat di gunakan”.

A. Konsep Kreatif

Pada tahap ini produser mulai melakukan rundingan bersama dengan kru yang ada,

lalu konsep yang telah dibuat akan dirundingkan kembali bersama dengan sutradara dan

penulis naskah agar dikembangkan menjadi suatu program yang menarik dan dapat

dikemas secara berbeda dari kebanyakan acara yang sejenis. Selanjutnya membicarakan

konsep teknis dan persiapan persiapan yang akan dilakukan untuk pengambilan gambar

yang menarik serta teknik pengambilan beauty shoot agar para audien tidak bosan dengan

Page 11: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

sajian gambar dan agar gambar yang ditampilkan dalam setiap frame menjadi daya tarik

tersendiri. Disamping itu juga ada pembahasan tentang konten apa yang akan di pilih

dalam produksi kali ini serta informasi apa saja yang akan diberikan baik dari unsur hiburan

dan juga pemberian informasi kepada audien.

B. Konsep Produksi

Saat produksi berlangsung, seorang produser dapat memantau kegiatan produksi

tersebut, mengatur jadwal, serta mempersiapkan apa saja yang akan digunakan dalam

kegiatan produksi, baik dari segi alat serta peralatan lain yang bersifat pendukung agar

produksi berjalan lancar.

Pemantauan yang di lakukan oleh produser pada saat produksi sangat dibutuhkan

agar pada kegiatan produksi selanjutnya, kendala kendala yang terjadi tidak akan terulang

dan dapat diantisipasi dengan cermat agar kegiatan produksi selanjutnya berjalan baik. Hal

tersebut dilakukan sjuga untuk evaluasi tim.

C. Konsep Teknis

Pada kegiatan produksi kamera yang akan digunakan adalah kamera SONY HXR-

NX5 agar gambar yang dihasilkan mendukung format HD dan tentunya untuk kepentingan

kualitas gambar, di samping itu penggunaan yang sudah dikuasi oleh tim tentunya sangat

mempengaruhi kegiatan produksi. Untuk audio sendiri menggunakan Wireless Clip on G4

ME2 Dan Zoom mic F8, karena selain penggunaan yang cukup mudah, disini kami hanya

menggunakan 5 clip on. Cilp on yang digunakan dalam kegiatan produksi ini adalah

Page 12: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Senheizer di karenakan daya tangkap suara yang jernih dan team juga sudah memahami

penggunannya. Lalu digunakan lighting kinoflo 4 Feet 4 Bank Sebanyak 3 buah untuk

mendukung pencahayaan pada lokasi shooting. Selanjutnya pada tahap editing digunakan

Komputer core i5 650, Motherboard intel h55, Ram 8 Gb ddr3, Hardisk 500Gb 7200rpm

Vga Eksternal GT1030 2Gb agar proses editing berjalan lancar dan untuk meminimalisir

kendala dalam tahap editing.

3.1.6. Kendala Produksi Dan Solusi nya

Kendala yang terjadi dalam kegiatan produksi Talkshow “Anak Millenials” ini

adalah

1. Sulit nya menemukan ide yang menarik dalam proses pra produksi, karena tim merasa

bingung mana tema yang menarik untuk di angkat. Solusi nya tim menentukan salah satu

konsep terbaik yang sudah di rancang dan menentukan konsep nya melalui voting tim

2. Sulit nya menemukan narasumber yang memiliki pengalaman, bakat dan inspirasi yang

menarik akhir nya tim menentukan casting dengan mewawancarai calon narasumber agar

mendapat cerita, pengalaman narasumber yang terbaik.

3. Sulit nya menemukan host yang cocok yang klop akhir nya tim melakukan casting agar

tercipta nya keserasian antar host sehingga tercipta nya program acara yang menarik, luwes

dan tidak kaku

4. Sulit nya menemukan lokasi yang cocok sehingga tim harus mondar-mandir mencari

lokasi terbaik. Setelah survei ke berbagai tempat akhir nya tim menemukan Warbox cafe

sebagai tempat untuk lokasi shooting program “Anak Millenials”.

Page 13: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

5. Harga alat yang terlalu mahal. Solusi nya tim mengurangi alat-alat yang tidak terlalu di

butuhkan dalam proses produksi

6. Durasi yang terlalu over pada saat editing dan akhir nya tim menentukan obrolan dan

konten yang menarik untuk di tayangkan

7. Budget yang over dari perkiraan. Solusi nya tim melakukan patungan kembali untuk

menutupi over dana yang ada

8. Lokasi Yang Terlampau Jauh Membuat Host, Kru Dan Pangisi Acara Terjebak Macet di

Mobil Dan Menyebabkan Proses Produksi Hampir Ngaret

Page 14: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.1.7. Lembar Kerja Produser

A. Deskripsi Program

B. Working Schedule

C. Breakdown Budget

D. Shoting Schedule

E. Call Sheet

F. Daily Production Report

G. Equipment List

Page 15: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.1.7. Lembar Kerja Produser

Pada kesempatan kali ini, penulis sebagai produser sangat senang sekali mendapat

jobdesk ini. Menambah pengalaman baru serta ilmu yang baru mengenai apa itu produser,

cara bekerja nya seperti apa dll. Begitu banyak perjalanan yang di lalui dari awal

pembentukan team, merumuskan ide dan konsep hingga hasil dispro dan kasil karya dapat

di acc oleh dosen pembimbing. Pada kesempatan ini penulis sebagai produser ingin

berterima kasih kepada Dosen Pembimbing Ibu Mike Indarsih M.Si yang telah sabar

membimbing tim kami dari awal hingga selesai. Para tim (crew) yang telah bekerja sama

dengan baik pada proses karya kali ini. Tak lupa para host dan narasumber yang sudah

membantu dalam proses karya kali ini. Tanpa mereka semua karya ini tidak akan tercipta

dengan baik. Juga BSM Entertainment sebagai tempat untuk sewa alat, Dan Warbox Cafe

sebagai tempat yang di gunakan untuk lokasi shooting. Kerja keras yang sangat panjang

sudah di lewati bersama. Suka duka tercipta selama ini. Keringat dan lelah, letih tentu

sangat di rasakan. Namun ini menjadi motivasi penulis agar lebih semangat lagi

menghadapi dunia broadcast yang sebenar nya. Semoga kelak kami dapat bekerja sama

kembali dalam program-program / karya yang lain. Serta tali silaturahmi yang tidak pernah

terputus.

Page 16: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

DESKRIPSI PROGRAM

Kategori program : Hiburan

Media : Televisi

Format Program : Talkshow

Judul Program : Anak Millenials

Durasi Program : 24 Menit

Target Audien : Umur Remaja 14-20 Tahun

Dewasa 21-35 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Dan Perempuan

Status Ekonomi Sosial : Golongan B

B : Menengah ke atas

Karakteristik Produksi : Taping Record Multi Camera

Jam Tayang : Senin – Jumat Pkl. 19.00 – 19.30 WIB

Alasan : Karena Pada Jam Tersebut Termasuk Jam Prime

Time Dimana Seluruh Keluarga Sedang Berkumpul Bersama

Page 17: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

WORKING SCHEDULE

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : JUMAT, 24-MEI-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 14.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 21.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Tabel III.1

Working Schedule

No Tahap Aktifitas Target Per Minggu

April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 PRA

PRODUKSI

Pembentukan

Kelompok

V

2 Perumusan

Ide & Konsep

V

3 Bimbingan 1 V

4 Bimbingan 1 V

5 Bimbingan

Bab 2

V

6 Bimbingan

Bab 2

V

7 PRODUKSI

Produksi V

8 PASCA

PRODUKSI

Evaluasi

Produksi

V

9 Bimbingan

Karya & Bab

3

V

10 Bimbingan

Karya & Bab

3

V

11 Bimbingan

Karya & Bab

3

V

12 Bimbingan

Karya & Bab

3, Bab 4 & 5

V

13 Acc Dispro &

Karya

V

Page 18: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

BREAKDOWN BUDGET

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : JUMAT, 24-MEI-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 14.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 21.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Tabel III.2

Breakdown Budget

No Item Harga Satuan Unit Harga Total Catatan

PRA PRODUKSI

1 Surat Menyurat Rp. 1.000,00 8 LBR Rp. 8.000,00

2 Perizinan Rp. 25.000,00 2X PP Rp. 25.000,00

3 Fotocopy Naskah,

Rundown

Rp. 102.000,00 1 Bh Rp. 102.000,00

4 Cetak Foto Dan

Tambahan Fotocopy

Rp. 27.000,00 1 Bh Rp. 27.000,00

TOTAL Rp. 162.000,00

PRODUKSI (Alat)

Page 19: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

1 Multicam HD 3 Cam Rp. 4.500.000,00 1 Set Rp. 4.500.000,00

2 Wireless Clip On G4 ME

2

Rp. 200.000 5 Set Rp. 1.000.000

3 Zoom F8 Rp. 250.000,00 1 Set Rp. 250.000,00

4 Lighting Kino Flo 4 Feet

4 Bank

Rp. 150.000,00 2 Bh Rp. 300.000,00

5 Audioman Rp. 500.000 1 Org Rp. 500.000,00

6 Crew Set Rp. 150.000,00 2 Org Rp. 300.000,00

7 Mobil Alat Rp. 250.000,00 1 Bh Rp. 250.000,00

8 BBM, TOL, Parkir Rp. 100.000,00 1 Set Rp. 100.000,00

9 TOTAL Rp. 7.200.000,00

PRODUKSI (Talent)

1 Host (Halilintar Saragih) Rp. 1.000.000,00 1 Org Rp. 1.000.000,00

2 Host (Tata) Rp. 1.000.000,00 1 Org Rp. 1.000.000,00

3 Narasumber (Irwan

Permadi)

Rp. 500.000,00 1 Org Rp. 500.000,00

4 Narasumber (M. Ibrahim) Rp. 500.000,00 1 Org Rp. 500.000,00

5 Narasumber (Wane A) Rp. 500.000,00 1 Org Rp. 500.000,00

6 Narasuber (Jefry F) Rp. 500.000,00 1 Org Rp. 500.000,00

7 Narasumber (M Rafly) Rp. 500.000,00 1 Org Rp. 500.000,00

TOTAL Rp. 4.500.000,00

PRODUKSI (Lain-Lain)

Page 20: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

1 Sewa Lokasi Dan

Property

Rp. 875.000,00 1 Set Rp. 875.000,00

2 Makan Siang Rp. 20.000,00 10

Box

Rp. 200.000,00

3 Makan Malam Rp. 20.000,00 20

Box

Rp. 400.000,00

4 Dus Aqua Rp. 32.000,00 2 Box Rp. 64.000,00

5 Aqua Botol Rp. 3000,00 1 Bh Rp. 3000,00

6 Tisu Rp. 21.000,00 1 Bh Rp. 21.000,00

7 White Coffee U/ Crew Rp. 6000,00 2 Bh Rp. 12.000,00

8 Good Day U/ Crew Rp. 13.000,00 5 Bh Rp. 65.000,00

9 Flashdisk 64 GB Rp. 200.000,00 1 Bh Rp. 200.000,00

10 Memorycard 64 GB Rp. 225.000,00 1 Bh Rp. 225.000,00

11 Card Reader Rp. 100.000,00 1 Bh Rp. 100.000,00

12

TOL, PARKIR Rp. 25.000,00 1 Bh Rp. 25.000,00

TOTAL Rp. 2.190.000,00

PASCA PRODUKSI

1 EDITOR Rp. 500.000 1 Org Rp. 500.000

TOTAL

KESELURUHAN

Rp. 14.552.000

Page 21: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

SHOOTING SCHEDULE

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : JUMAT, 24-MEI-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 14.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 21.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Tabel III.3

Shooting Schedule

NO Hari & Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan

1 JUMAT,

24-MEI-2019

12.00-13.00 WIB Kumpul Team Produksi, Breefing

Dan Makan Siang

2 13.00-14.00 WIB Persiapan Produksi, Setting Alat &

Make Up, Hair Do Talent

3 14.00-15.00 WIB Pengambilan Gambar Segmen I

4 16.00-17.00 WIB Pengambilan Gambar Segmen II

5 17.00-18.00 WIB Pengambilan Gambar Segmen III

6 18.00-19.00 WIB Istirahat & Makan Malam

7 19.00-20.00 WIB Evaluasi Produksi

8 20.00-21.00 WIB Pembersihan Alat & Perjalanan Pulang

Page 22: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

CREW CALL SHEET

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : JUMAT, 24-MEI-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 14.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 21.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Tabel III.4

Crew Call Sheet

Nama Job Desk NIM Nomor Telepon

Imam Taqiudin Produser & Sutradara 42161074 08558249997

Mario Pinsensius Penulis Naskah 42160004 081574175544

Prabowo Penata Kamera & Penata Suara 42161070 081380084235

Ratu Nia Aryanti Penata Artistik & Penyunting Gambar 42160999 087888176999

Dimas Surya Bintara Penata Cahaya 42160544 089635452315

Page 23: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

DAILY PRODUCTION REPORT

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : JUMAT, 24-MEI-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 14.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 21.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Tabel III.5

Daily Production Report

Keterangan Terjadwal Terlaksana

Crew Call 12.00 WIB 12.00 WIB

Talent Call 12.00 WIB 12.00 WIB

1st Camera Roll 14.00 WIB 14.00 WIB

Peran Pemeran Usia Kostum On

Location

Wrap Take

Host Halilintar

Saragih

25

Tahun

Blezer Biru Muda,

Kaos Putih Polos,

Sepatu Sneakers

12.00 WIB 21.00 WIB

Page 24: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Putih

Host Tata Cecilia 22

Tahun

Kemeja Wanita

Kantoran Kuning,

Celana Putih, Sepatu

Highheels Kuning

12.00 WIB 21.00 WIB

Narasumber Irwan

Permadi

22

Tahun

Kaos Putih Polos,

Jaket Bomber

Kuning, Celana

Hitam, Sepatu

Hitam

12.00 WIB 21.00 WIB

Narasumber Muhammad

Ibrahim

18

Tahun

Kemeja Putih Motif,

Celana Jeans Biru,

Sepatu Sneakers

12.00 WIB 21.00 WIB

Narasumber Wane Aziz 18

Tahun

Kemeja Putih Polos,

Celana Bahan

Hitam, Sepatu

Sneakers

12.00 WIB 21.00 WIB

Narasumber Muhammad

Rafly

18

Tahun

Kaos Putih Polos,

Jaket Bomber

Hitam, Celana

Chinos Krem,

12.00 WIB 21.00 WIB

Page 25: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Sepatu Sneakers

Narasumber Jefry

Ferniandy

18

Tahun

Kemeja Putih Polos,

Celana Jeans Hitam,

Sepatu Sneakers

12.00 WIB 21.00 WIB

Page 26: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

EQUIPMENT LIST

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : JUMAT, 24-MEI-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 14.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 21.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Tabel III.6

Equipment List

No Nama Seri Jumlah Keterangan

1 Kamera Sony HXR-NX5 3 Sewa

2 Tripod bowl 50mm 3 Sewa

3 Charger Sony 3 Sewa

4 Baterai Sony 6 Sewa

5 Headphone Sony 6 Sewa

6 Zoom Mic F8 1 Sewa

7 Clip On G4 ME2 5 Sewa

8 Lensa CANON EF 16 – 35 MM f 2.8 3 Sewa

9 Lighting Kinoflo 4 Feet 4 Bank 3 Sewa

10 Converter Metabones 1 Sewa

Page 27: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

11 Switcher SE 2200 (6 Channel Input HD) 1 Sewa

12 Laptop Asus X452E 1 Milik Sendiri

Page 28: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.2 Proses Kerja Sutradara

Menurut Naratama (2014:20) “Sutradara Televisi adalah seseorang yang

mampu mengarahkan dan menciptakan sebuah karya seni audio-visual dalam bentuk format

acara televisi drama atau nondrama engan menggunakan sistem rekaman gambar

elektronik, baik untuk Single camera maupun Multi camera

Menurut Morissan, M.A (2015:275) “Sutradara adalah orang yang bertanggung

jawab menerjemahkan kata-kata tertulis (naskah) menjadi suara atau gambar tertentu.

Sutradara bertugas memvisualkan konsep naskah yang abstrak ke dalam bentuk nyata.

Sutradara bertugas membangun sudut pandang dari setiap adegan yang akan menentukan

pilihan (shot), penempatan dan gerakan kamera. Sutradara bertanggung jawab mengatur

tingkat dramatisasi cerita, kecepatan dan aliran suara, dan gambar. Ia memeragakan dan

mengarahkan setiap adegan dan juga memberikan perintah dan saran dalam seluruh proses

pengambilan gambar dan editing. Sutradara harus mampu mempertahankan minat audiens

untuk terus menonton. Sutradara bekerja dengan seluruh tim kreatif dan teknis”.

Dari paparan teori di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sutradara

televisi itu adalah seseorang yang bertugas mengarahkan program televisi baik drama

maupun nondrama yang mampu mengarahkan dan menciptakan karya seni dengan pilihan

shoot dan aliran audio di setiap segmentasi acara nya dengan kreatifitas kru-kru serta tetap

mempertahankan minat audiennya.

Page 29: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Selain membuat sebuah karya yang menarik, tugas sutradara juga mencari ide

kreatif, agar setiap naskah yang di berikan penulis dapat di visualisasikan sesuai dengan

konsep awal melalui shoot-shoot yang di arahkan sutradara melalui pengambilan gambar

oleh cameraman. Dan yang terpenting sutradara juga harus memiliki jiwa kepemimpinan

karena dia yang akan mengarahkan semua kru yang ada di lapangan seperti cameraman,

audio, artistik, lighting dan editor.

Dalam penyutradaraan televisi juga perlu di kaji hubungan antara kebutuhan

artistik dan kebutuhan teknis dimana dalam industri televisi kita mengenal sistem rekaman

gambar visual dengan menggunakan single camera dan multicamera. Kebutuhan artistik

untuk produksi single camera. Demikian juga kebutuhan teknis lainnya, seperti penataan

cahaya, penataan audio, penataan rekaman gambar, dan kebutuhan kekuatan sumber tenaga

listrik.

3.2.1 Pra Produksi

Menurut Latief Dan Udud, (2015:148) “Tahapoan pelaksanaan pembahasan dan

pencarian ide atau gagasan perencanaan merupakan tahapan awal untuk membuat suatu

program yang di sebut sebagai pra produksi (pre production)

Sebelum terjun ke lapangan, sebagai sutradara akan mengadakan briefing bersama

kru-kru untuk menjelaskan konsep program acara yang akan di produksi, sampai peralatan

apa saja yang akan di pakai saat produksi.

Page 30: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Menurut Naratama (2014:11) “Director adalah seorang yang bertanggung jaab

terhadap kualitas gambar (film) yang tampak di layar dimana di dalam nya ia bertugas

mengontrol sistem sinemaik, pengambilan pemeran, kredibilitas dan kontinuitas cerita yang

di sertai elemen-elemen dramatik pada produksi nya”.

Dalam pra produksi, peran triangle system sangat penting. Karena di dalam pra

produksi produser, sutradara dan penulis naskah harus merencanakan sebuah ide awal yang

matang dengan segala macam kemungkinan yang akan terjadi, agar memperkecil ada nya

hambatan ketika produksi. Yang di hasilkan pada saat pra produksi dari triangle system

adalah:

A. Penentuan ide cerita

B. Hunting lokasi

C. Analisis naskah

D. Pembuatan director treatment

E. Blocking kamera

F. Casting host

G. Metode pelaksanaaan produksi dan pasca produksi

H. Merancang penjadwalan produksi

I. Mendampingi editor

J. Memberikan masukan untuk ilustrasi musik

Langkah-langkah di atas merupakan strategi yang penulis terapkan dalam rapat tim kami.

Agar dapat di visualkan dan di jelaskan kepada tim kreatif lapangan seperti kameraman,

Page 31: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

penata suara, penata cahaya, dan artistik. Sehingga menjadi rangkaian program yang

menarik di mata penonton nya.

3.2.2 Produksi

Menurut Latief dan Udud (2015:152) Produksi adalah upaya mengubah naskah

menjadi bentuk audio video (AV) Produksi berupa pelaksanaan perekaman gambar

(taping) atau siaran langsung (live).

Dalam proses produksi sutradara berperan penting dalam mengarahkan para pemain,

mengarahkan seorang camera person dalam pengambilan gambar yang sesuai dengan

konsep yang sudah di diskusikan sebelum nya.

Menurut Muttaqin (2015:138) “Jika di telusuri lebih dalamdi balik pemilihan shot

banyak pesan yang ingin di sampaikan seorang penilis. Di sinilah peran sutradara

memvisualkan nya” Pada saat produksi sutradara juga harus memikirkan jalan cerita yang

menarik dan di sukai penonton karena di dalam produksi sutradara harus menuntun dan

mengarahkan seorang juru kamera (cameraman) dalam setiap pengambilan detaik shoot,

selain itu sutradara mengecek kembali peralatan yang akan di pakai pada saat shooting

agar tidak ada yang tertinggal, dan penulis naskah juga membantu mengingatkan

kelengkapan alat produksi yang akan di gunakan.

Pada saat produksi, sutradara harus mengembangkan naskah atau solosi, walaupun

banyak kendala yang terjadi maupun ada yang tidak sesuai dengan naskah awal tapi

sutradara harus memikirkan atau memberikan masukan ide-ide menarik secara langsung di

Page 32: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

lokasi. Dan sutradara juga harus bisa mengarahkan seorang talent yang bertindak sebagai

host, agar bisa berekspresi dan membawakan acara sesuai dengan kemauan konsep yang

sudah di buat atas kesepakatan bersama.

3.2.3 Pasca Produksi

Menurut Nogroho (2014:110) “Tahapan pasca produksi merupakan suatu kerja

tahap terakhir dari bahan yang telah di produksi baik, baik dengan satu kamera maupun

beberapa kamera”.

Menurut Mabruri (2013:100) menyatakan bahwa “Tahap berikutnya adalah tahap

terakhir atau editing. Hal yang di lakukan bukan sekedar memilih gambar dan

menggabungkan saja tetapi nsentuhan seni juga perlu di lakukan, seperti memberi visual

effect, atau sound effect yang mendukung jalan nya cerita

Pada tahap pasca produksi sutradara harus bekerja sama dengan editor

mendampingi di meja editing agar program acara talkshow “Anak Millenials” dapat

menjadi program yang menarik sesuai konsep. Sutradara yang di temani oleh penulis

naskah dan produser harus membantu editor dalam penyusunan gambr, dan penata suara

harus memberikan musik yang di kehendaki oleh sutradara agar seimbang sesuai naskah

dan memiliki sebuah kekuatan di setiap segmen nya.

3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab Sutradara

Page 33: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Menurut Naratama (2014:26-27) Pemahaman tentang peran seorang sutradara televisi

antara lain:

A. Sutradara sebagai pemimpin

Jiwa kepemimpinan, itulah modal utama seorang sutradara. Tanpa leadership, seorang

sutradara tidak bisa membuat atau mengembangkan karya seni sesuai yang di inginkan

atau yang menjadi kebutuhan khalayak saat ini.

B. Sutradara sebagai seniman

Sebagai kreator, yang bertanggung jawab terhadap karya akhir tayangan visual, seorang

sutradara di tuntut untuk menjadi seorang seniman yang mempunyai cita rasa yang tinggi

tentang suatu nilai kesenian dan kebudayaan. Kecintaan akan suatu budaya adalah faktor

yang menyentuh setiap sendi-sendi imajinasi seni visual, baik dalam bentuk dramatik

maupun nondramatik. Sehingga memberikan kesan yang selalu baru dalam penayangan

program-program acara televisi.

C. Bertanggung jawab membuat alur cerita (treatment) yang bisa di mengerti

D. Bertanggung jawab mengarahkan juru kamera (cameraman) agar mendapat gambar atau

shoot yang baik

E. Bertanggung jawab membantu editor saat editing.

Sebagai sutradara, penulis juga mempunyai tanggung jawab yang sangat besar

karena setiap apa yang penulis putuskan dalam pra produksi, produksi, dan pasca produksi

Page 34: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

menjadi tanggung jawab penulis di kemudian hari. Sutradara juga mempunyai tanggung

jawab terhadap kru-kru lain saat berada di lapangan

3.2.5 Proses Penciptaan Karya

Dalam program Talkshow “Anak Millenials” penulis sebagai sutradara harus

menguasai teknik pengambilan gambar, karena teknik pengambilan gambar merupakan hal

yang sangat penting dalam pembuatan sebuah karya program nondrama. Sutradara juga

harus merangkai shoot yang cantik agar selalu terlihat menarik dan memiliki kekuatan bagi

program “Anak Millenials”, selain itu setiap program acara harus memiliki ciri khas dan

keunikan kemasan dalam pengambilan gambar

A. Konsep Kreatif

Dalam proses pembuatan suatu karya talkshow harus melakukan penemuan

ide, menulis naskah, setelah itu barulah tercipta judul “Anak Millenials” Yang

memiliki tujuan memberikan informasi beragam tentang anak-anak muda yang

mempunyai bakat unik dan menarik untuk di bahas. Sehingga “Anak Millenials”

memiliki daya tarik tersendiri yang dapat memikat hati para penonton dan tidak

melewatkan dari setiap episode yang akan di tayangkan setiap hari nya. Dengan konsep

yang sederhana namun memiliki konten yang menarik dengan gaya host yang asik dan

menggelitik membuat “Anak Millenials” mempunyai ciri dan keunikan tersendiri.

Page 35: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

B. Konsep Produksi

Dalam konsep produksi sutradara ikut ambil bagian dalam melakukan survei

tempat agar mendapat bayangan gambar yang bagus pada saat shooting di lapangan

dan mempermudah sutradara menentukan shoot-shoot yang akan di ambil pada saat

produksi agar mendapat shoot yang bagus dan bervariasi hingga menarik minat

penonton. Seorang sutradara juga harus bisa membuat treatment dan menguasai

treatment yang ada setiap segmen nya. Agar mampu bekerjasama dengan crew

lapangan dan tim yang lain dapat megerti shoot yang di inginkan sesuai dengan konsep

tetapi memiliki daya tarik yang khas. Dan yang lebih pening harus menguasai lokasi

dimana saat shooting berlangsung agar tidak membuang waktu yang ada dan dapat

memaksimalkan tenaga, waktu dan dana yang ada

C. Konsep Teknis

Dalam konsep teknis, sutradara bekerja sama dengan kru-kru terutama juru

kamera dalam menentukan angle kamera, blocking kamera, shoot per adegan,

pergerakan kamera, dan pencahayaan serta artistik nya mau di buat seperti apa

sehingga menciptakan kesamaaan yang serasi atau senada dan penonton pun dapat

menikmati nya

Misalkan dalam program acara Talkshow “Anak Millenials” ada 4 segmen,

tetapi karena keadaan yang tidak memungkinkan akhir nya di rombak menjadi 3

segmen, karena pada saat editing, durasi terlalu berlebihan sehingga ada beberapa

bagian yang harus di potong.

Page 36: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Dalam proses teknik editing, sutradara dan penulis membantu editor dalam

menentukan per adegan di segmen sesuai konsep, penentuan musuk per segmen hingga

menimbulkan rasa harmonisasi dari setiap pergerakan yang ada dalam adegan. Kru

editing juga harus memiliki rasa ketika mengedit program agar tidak mengulang dan

bisa menghemat waktu dan tenaga yang ada agar lebih efisien. Dan produser juga

berhak memberikan masukan, saran atau keputusan kalau memang di perlukan dalam

proses editing akhir sebelum di tayangkan kepada khalayak luas.

3.2.6 Kendala Produksi dan Solusi nya

A. Sulit nya menemukan ide yang menarik dalam proses pra produksi, karena tim

merasa bingung mana tema yang menarik untuk di angkat. Solusi nya tim menentukan

salah satu konsep terbaik yang sudah di rancang dan menentukan konsep nya melalui

voting tim

B. Sulit nya menemukan narasumber yang memiliki pengalaman, bakat dan inspirasi

yang menarik akhir nya tim menentukan casting dengan mewawancarai calon

narasumber agar mendapat cerita, pengalaman narasumber yang terbaik.

C. Sulit nya menemukan host yang cocok yang klop akhir nya tim melakukan casting

agar tercipta nya keserasian antar host sehingga tercipta nya program acara yang

menarik, luwes dan tidak kaku

Page 37: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

D. Sulit nya menemukan lokasi yang cocok sehingga tim harus mondar-mandir

mencari lokasi terbaik. Setelah survei ke berbagai tempat akhir nya tim menemukan

Warbox cafe sebagai tempat untuk lokasi shooting program “Anak Millenials”.

E. Harga alat yang terlalu mahal. Solusi nya tim mengurangi alat-alat yang tidak terlalu

di butuhkan dalam proses produksi

F. Durasi yang terlalu over pada saat editing dan akhir nya tim menentukan obrolan

dan konten yang menarik untuk di tayangkan

G. Budget yang over dari perkiraan. Solusi nya tim melakukan patungan kembali untuk

menutupi over dana yang ada

3.2.7 Lembar Kerja Sutradara

A. Konsep Penyutradaraan

B. Casting List

Page 38: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

C. Director Treatment

D. Script Breakdown Sheet

3.2.7 Lembar Kerja Sutradara

Pada kesempatan kali ini, penulis sebagai sutradara sangat senang sekali

mendapat jobdesk ini. Menambah pengalaman baru serta ilmu yang baru mengenai apa

Page 39: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

itu sutradara, cara bekerja nya seperti apa dll. Begitu banyak perjalanan yang di lalui

dari awal pembentukan team, merumuskan ide dan konsep hingga hasil dispro dan

kasil karya dapat di acc oleh dosen pembimbing. Pada kesempatan ini penulis sebagai

produser ingin berterima kasih kepada Dosen Pembimbing Ibu Mike Indarsih M.Si

yang telah sabar membimbing tim kami dari awal hingga selesai. Para tim (crew) yang

telah bekerja sama dengan baik pada proses karya kali ini. Tak lupa para host dan

narasumber yang sudah membantu dalam proses karya kali ini. Tanpa mereka semua

karya ini tidak akan tercipta dengan baik. Juga BSM Entertainment sebagai tempat

untuk sewa alat, Dan Warbox Cafe sebagai tempat yang di gunakan untuk lokasi

shooting. Kerja keras yang sangat panjang sudah di lewati bersama. Suka duka tercipta

selama ini. Keringat dan lelah, letih tentu sangat di rasakan. Namun ini menjadi

motivasi penulis agar lebih semangat lagi menghadapi dunia broadcast yang sebenar

nya. Semoga kelak kami dapat bekerja sama kembali dalam program-program / karya

yang lain. Serta tali silaturahmi yang tidak pernah terputus.

KONSEP PENYUTRADARAAN

Page 40: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Jiwa penyutradaraan itulah modal utama seorang sutradara. Menurut Naratama

(2014:28-29) “Tanpa Leadership, anda tidak akan pernah bisa menciptakan sebuah

karya seni yang anda inginkan”.

Menurut Naratama (2014:192) Dalam buku nya “Menjadi Sutradara Televisi”,

Talkshow adalah Program Diskusi atau Panel diskusi yang di ikuti lebih dari satu

pembicara atau narasumber untuk membicarakan suatu topik tertentu.

Penulis pada kesempatan kali ini menjabat sebagai seorang sutradara di program

“Anak Millenials” adalah sebuah tantangan baru yang pada akhir nya di jadikan

sebagai pengalaman berharga hidupn penulis yang kelak dapat bermanfaat ketika

berada dalam dunia pertelevisian, di karenakan penulis pada semester sebelum nya

belum pernah menjadi sutradara dalam program Non Drama Talkshow.

Sutradara televisi harus selalu mengerti tentang trend, warna baru dan teknik-

teknik dari belahan dunia sehingga menjadi kaya akan referensi yang akan membuka

cakrawala pencarian ide menjadi lebih luas dan penonton pum akan menyukai karya

kita yang selalu mengikuti selera penonton.

CASTING LIST

Page 41: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : JUMAT, 24-MEI-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 14.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 21.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Tabel III.7

Casting List

NO PEMERAN KARAKTER FOTO PEMERAN SIFAT FISIK

1 Halilintar

Saragih

(HOST)

Periang, Baik Hati

dan mudah

berkomunikasi

Usia 25 Tahun,

Tinggi 170 CM

Rambut hitam,

bentuk badan

yang proporsional

Gambar III.1

Halilintar Saragih 2 Tata Cecilia

(Host)

Kemampuan

komunikasi yang

Baik, baik hati,

senang bergaul

Cantik, Berambut

Panjang Berkulit

Putih. Usia 22

Tahun & Tinggi

168 CM

Gambar III.2

Tata Cecilia

Page 42: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3 Irwan Permadi

(Narasumber)

Mudah Bergaul

dengan orang lain,

mempunyai jiwa

desain dan

kreatifitas yang

tinggi

Ganteng,

Berambut

Pendek,

Berjambul,

Berkulit Putih,

Usia 22 Tahun &

Tinggi 175 CM

Gambar III.3

Irwan Permadi

4 Muhammad

Ibrahim

(Narasumber)

Mampu Ber akting

dengan baik,

humoris,hobi nya

menyanyi

Ganteng,

Berambut

pendek, Tinggi

170 CM,

Berpostur kurus

Gambar III.4

Muhammad Ibrahim

5 Wane Aziz

(Narasumber)

Senang bercanda,

Keturunan afrika,

Hobi bermain bola

Berkulit Hitam,

Tinggi 183 CM,

Berambut Hitam,

Usia nya masih

18 Tahun

Gambar III.5

Wane Aziz

Page 43: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

6 Muhammad

Rafly

(Narasumber)

Suka

menggombal,

humoris, hobi nya

bermain bola

Tinggi 170 CM,

Berambut

pendek, dan

mempunyai

postur badan

yang kurus

Gambar III.6

Muhammad Rafly

7 Jefry Ferniandy

(Narasumber)

Hobi nya menulis

lagu, tidak suka

makan sayur,

bercita-cita

menjadi aktor

yang hebat

Tinggi nya 172

CM, Postur badan

kurus, rambut

agak panjang dan

berponi

Gambar III.7

Jefry Ferniandy

Page 44: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

DIRECTOR TREATMENT

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : JUMAT, 24-MEI-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 14.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 21.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Tabel III.8

Director Treatment

NO SEG SHOOT

SIZE

ANGLE MOVING TEMPAT VIDEO DIALOG AUDIO KET

1 1 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host

membuka

program

“Anak

Millenials”

Hallo semua

nya senang

sekali saya

halilintar

saragihdan....”

2 1 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host

menjelaskan

apa itu

Program

“Anak

Millenials”

“Kamu mau

tau enggak

“Anak

Millenials itu

seperti apa?”

3 1 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host undang

narasumber

pertama

Irwan

Permadi

“Narasumber

kita yang

pertama

adalah seorang

designer...”

Page 45: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

4 1 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host chit-

chat dengan

Irwan

Permadi

“Irwan apa

kabar?? Udah

berapa lama

sih jadi

designer?..”

5 1 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host closing

Segmen 1

“Tadi kita

sudah

bincang-

bincang

dengan

Permadi...”

6 2 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host

Opening

Segmen 2

“Kembali lagi

di Anak

Millenials,

berkarya tidak

mengenal

usia...”

7 2 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host chit-

chat kembali

dengan

Irwan

“Ternyata

Irwan ini juga

pemenang dari

ajang...”

8 2 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host

berpamitan

dengan

Irwan

Oke thank you

Irwan, nanti

kita akan cit

chat lagi di

segmen

berikut nya...”

9 2 Longshoot Eye Still Warbox Host closing “Kita masih

Page 46: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

To

Medium

shoot

Level Cafe Segmen 2 ada

Narasumber

berikut nya

jadi jangan

kemana-

mana...”

10 3 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host

opening

segmen 3

“Itu dia hasil

karya anak

muda

indonesia,

Saya pengen

kenalan

dengan

Narasumber

berikut nya...”

11 3 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host chit

chat dengan

Yantra

Udrata

Hallo, Yantra

Udrata

Indonesia.

Boleh di

kenalin gak

nama nya

satu-satu...”

12 3 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host closing

segmen 3

“Jangan

kemana-mana

tetap di Anak

Millenials,

berkarya tidak

mengenal usia

Page 47: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

13 4 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host

opening

Segmen 4

Balik lagi di

Anak

Millenials,

Berkarya tidak

mengenal

usia...”

14 4 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Warbox

Cafe

Host undang

team Yantra

Udrata yang

lain

“Kalo boleh

tau nama nya

komunitas itu

kan banyak ya

kenapa yang

datang cuma 2

orang...”

15 4 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Warbox

Cafe

Host

bermain

Games

bersama

Irwan dan

Yantra

“Nah

mumpung lg

pd kumpul nih

gimana kalau

kita bermain

games...”

16 4 Longshoot

To

Medium

shoot

Eye

Level

Still Warbox

Cafe

Host closing

program

“Terima kasih

untuk semua

yang telah

menyaksikan

Anak

Millenials...”

Page 48: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

SCRIPT BREAKDOWN SHEET

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : JUMAT, 24-MEI-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 14.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 21.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Tabel III.9

Script Breakdown Sheet

NO LOKASI SET SEG INT

/ EXT

WA

KTU

CAST WARDROBE PROPS

1 Warbox

Cafe

Center

Stage

Opening

Segmen

1

INT Sore Host Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

2 Warbox

Cafe

Center

Stage

Host

Invite

Irwan

Permadi

INT Sore Host Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

3 Warbox

Cafe

Center

Stage

Host

Chit-

INT Sore Host,

Narasum

Kemeja

Casual, Celana

Cue Card

Page 49: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Chat

Dengan

Irwan

ber Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

4 Warbox

Cafe

Center

Stage

Closing

Semgen

1

INT Sore Host Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

5 Warbox

Cafe

Center

Stage

Opening

Segmen

1

INT Sore Host Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

6 Warbox

Cafe

Center

Stage

Host

Chit-

Chat

Dengan

Irwan

INT Sore Host,

Narasum

ber

Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

7 Warbox

Cafe

Center

Stage

Host

Berpamit

an

INT Sore Host,

Narasum

ber

Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Cue Card

Page 50: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Dengan

Irwan

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

8 Warbox

Cafe

Center

Stage

Host

Closing

Segmen

2

INT Sore Host Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

9 Warbox

Cafe

Center

Stage

Host

Opening

Segmen

3

INT Sore Host Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

10 Warbox

Cafe

Center

Stage

Invite

Narasum

ber 2

“Yantra”

INT Sore Host Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

11 Warbox

Cafe

Center

Stage

Chit-chat

Dengan

Narasum

ber 2

INT Sore Host,

Narasum

ber

Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Cue Card

Page 51: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

“Yantra” Celana Bahan,

Blezer

12 Warbox

Cafe

Center

Stage

Closing

Segmen

3

INT Sore Host Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

13 Warbox

Cafe

Center

Stage

Opening

Segmen

4

INT Sore Host Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

14 Warbox

Cafe

Center

Stage

Host

Menjelas

kan

Peraturan

Games

INT Sore Host Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

15 Warbox

Cafe

Center

Stage

Host

Bermain

Games

Bersama

Yantra

INT Sore Host,

Narasum

ber

Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Cue Card,

Cue Card

Games, Foto

Aktor

Page 52: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Blezer

16 Warbox

Cafe

Center

Stage

Chit-chat

dan

Pesanc

Narasum

ber

INT Sore Host,

Narasum

ber

Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

17 Warbox

Cafe

Center

Stage

Closing

Program

INT Sore Host,

Narasum

ber

Kemeja

Casual, Celana

Jeans, Sepatu

Sneakers,

Celana Bahan,

Blezer

Cue Card

3.3 Proses Kerja Penulis Naskah

Page 53: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Naskah adalah ide dasar yang diperlukan dalam sebuah produksi dari segala

format acara. Kualitas sebuah naskah sangat menentukan hasil akhir dari sebuah

program. Maka dari itu dalam sebuah produksi program ada pihak yang

bertanggung jawab sebagai penulis naskah.Dalam pembuatan program talkshow

Anak Millenials ini, Penulis berperan sebagai penulis naskah. Seperti yang kita

ketahui untuk program non drama talkshow. Penulis naskah adalah seorang pekerja

kreatif yang menulis cerita dan scenario,atau scenario saja, istilah asingnya disebut

script writer.

Script writer adalah seorang yang bertugas menyiapkan script atau naskah

untuk kepentingan sebuah program siaran. Penulis naskah harus menciptkan sebuah

ide yang menarik sehingga penulis naskah dapat membuat penonton merasa seakan

ikut dalam suatu program.Keberhasilan sebuah program bergantung pada

bagaimana naskah yang dibuat oleh seorang penulis naskah,karena semua yang

akan disampaikan kepada audience bersumber pada naskah. Maka dari itu konsep

yang dibuat juga harus matang,untuk mendapatkan konsep yang matang penulis

naskah harus melakukan berbagai macam survey dan riset seputar hal yang akan

dibahas.selain itu penulis naskah juga harus mempunyai pengetahuan yang luas.

Menurut Irwanto dkk (2014:57) “Penulis naskah adalah senias professional

yang menciptakan dan meletakkan dasar acuan bagi pemuatan talkshow dalam

bentuk (format) naskah atau ide cerita.”

Seorang penulis naskah harus memiliki pengetahuan yang luas untuk

melengkapi segala data yang di perlukan dalam sebuah naskah program acara.

Page 54: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

penulis naskah juga bertugas mendampingi pengisi acara, memberikan arahan untuk

pengisi acara. Arahan atau briefing ini dilakukan untuk memberikan gambaran apa

saja yang harus dilakukan ketika sudah on camera atau proses produksi sudah

dimulai.Dalam proses pembuatan karya acara non drama ini melewati 3 tahap yaitu

tahap pra produksi, produksi, pasca produksi.

3.3.1 Pra Produksi

Menurut Supriyadi dkk (2014:52) “Kreator / ide cerita mengeksplorasi

berbagai ide kreatif yang dapat tertuang dan diproduksi secara apik.Pada saat

pertemuan pertama tim dilakukan, semua anggota dibebaskan untuk memberikan

ide dan saran untuk pembuatan program yang akan di produksi.

Seluruh crew di bebaskan untuk menuangkan ide dan banyak ide yang

muncul baik dari penulis maupun dari crew yang lain. Selain melalui beberapa kali

pertemuan wajib yang diadakan setiap hari senin dan kamis, dan memikirkan

beberapa pertimbangan tim memutuskan untuk memilih program non drama talk

show dengan mengangkat tema Anak-anak muda yang mempunyai bakat serta hobi

yang menarik serta dapat memberikan informasi dan inspirasi bagi masyarakat

Program yang berjudul “Anak Millenials”.

Sebagai penulis naskah tahap Pra produksi merupakan proses terpenting

dalam menciptakan sebuah karya,karena proses pra produksi dapat dikatakan

sebagai ruang kerja bagi penulis naskah. Pada proses inilah penulis mendapatkan

ruang dan waktu yang cukup untuk menyanjikan bahan naskah yang akan diolah

lebih matang.

Page 55: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Menurut Kusumawati (2014:53) “Penulis naskah dalam pra produksi,

“Melakukan revisi naskah hingga final dan siap untuk di produksi dari sebuah ide

penulis mulai melaksanakan tugasnya untuk mempersiapkan konten perkonten isi

acara, membuat sinopsis, treatment, naskah sampai rundown. Namun tak jarang

dalam pembuatan naskah harus melewati beberapa tahap revisi sesuai dengan

permintaan produser dan sutradara”.

3.3.2 Produksi

Menurut Windratno (2015:59) “Menjadi sarana komunikasi seluruh kerabat

kerja”. Penulis harus dapat menerjemahkan naskahnya kepada seluruh tim yang

bertugas, karna naskah tersebut akan menjadi media komunikasi antara satu divisi

dengan divisi lain.

Seorang penulis naskah harus ikut serta dalam melancarkan pengambilan

gambar dan membantu sutradara dalam mengatur setiap pembahasan yang ada

disetiap segmen agar sesuai dengan naskah yang telah dibuat.Pada tahap produksi

penulis tidak banyak berperan, karna seorang penulis naskah lebih banyak bekerja

pada tahap praproduksi, dimana pada saat praproduksi penulis mengembangkan

sebuah ide menjadi naskah yang akan dijadikan acuan semua anggota tim dalam

proses produksi.

3.3.3 Pasca Produksi

Page 56: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Menurut Supriyadi dkk (2014:94) menggunakan bahwa “aktivitas pasca

produksi untuk seseorang penulis naskah yaitu relative tidak betanggung jawab pada

fase ini‟‟.

Setelah melakukan produksi tahap akhir penulis dan kru melihat kembali

hasil produksi dan mulai melakukan proses editing yang di kerjakan oleh

penyunting gambar (editor). Sebagai penulis naskah, penulis berusaha menjaga alur

cerita yang ada di dalam naskah, penulis juga tetap berkomunikasi dengan editor

dan sutradara. Apabila terdapat perubahan alur dalam proses editing. Dalam

melakukan proses editing seluruh tim berkumpul dan ikut membantu memberikan

saran untuk audio visual yang akan diambil. Sebagai seorang penulis harus

mengetahui gambar yang akan diambil serta lagu atau instrument musik apa yang

cocok untuk dimasukan kedalam Talkshow “Anak Millennials” pada saat proses

editing agar pesan yang ingin disampaikan oleh penulis sampai ke masyarakat.

Penulis juga harus kritis terhadap editor dalam melakukan proses

penyuntingan gambar, karena semua plot dalam naskah harus sesuai treatment yang

telah di buat, oleh karena itu penulis juga harus teliti dengan visual yang sudah di

rufcut oleh editor,dan tidak jenuh untuk melihat kembali hasil editing.

3.3.4 Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Menurut Supriyadi dkk (2014:49) “Penulis naskah, orang yang bertanggung

jawab pada pembuatan naskah, data riset sekaligus berperan sebagai televisi

maupun film.Bertugas sebagai seorang penulis naskah bisa dikatakan sebagai

penentu dibalik panggung layar kaca televisi . Namun sebagai seorang penulis

Page 57: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

naskah tentu sudah harus mengetahui hal- hal apa yang menjadi tanggung jawab

sebagai penulis naskah :

1. Membuat Naskah

Berbekal hasil riset bersama tim sebelum produksi maka penulis naskah

bergegas merangkai dan mengembangkan hasil riset tersebut ke dalam

sebuah naskah, karena naskah menjadi sebuah patokan dalam proses

produksi maka menulis naskah harus sesuai dengan keadaan ditempat

tersebut. Pembuatan naskah juga harus di dasari oleh konsep yang ada

ditempat tersebut karena saat proses produksi nanti pengambilan gambar

harus sesuai dengan penulis naskah agar gambar yang diambil nanti tidak

terjadi jumping dengan naskah yang dibuat.

2. Membuat Daftar Pertayaan

Dalam melakukan wawancara atau sesi Tanya jawab dengan

narasumber,penulis naskah harus menyiapkan beberapa daftar pertayaan

yang akan ditanyakan kepada narasumber,pertayaan pun harus sesuai

dengan kondisi yang ada ditempat tersebut agar tidak ada lagi kesalahan

maksud dan tujuan apa yang akan ditanyakan.

3. Wawancara

Dalam sesi wawancara penulis naskah harus menyiapkan pertayaan

wawancara dengan sebaik-baiknya agar jawaban keluar dari narasumber bisa

memancing narasumber untuk menjawab secara antusias dan lebih

memberikan informasi jelas bagi para penonton.

Page 58: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

4. Mengembangkan ide /Gagasan

Sebuah konsep saja tidak cukup untuk penulis naskah bias mengembangkan

ide dan gagasan yang variatif maka mencari tahu tantang liputan /talkshow

yang akan dilakukan sangatlah membantu. Mencari informasi bias lewat

media buku,internet dan program televisi karena dari situ penulis bisa lebih

mengembangkan konsep untuk menjadikan pengemasan acara itu berbeda

dari acara yang lainnya

Maka dari itu seorang penulis naskah harus mempunyai ide-ide kreatif dan dapat di

cerna oleh sutradara serta kru. seorang penulis naskah juga harus mempunyai

karakter yang kritis, karena pada tahap penulisan akan menentukan sebuah karya

yang menarik untuk di tayangkan. Seorang penulis naskah sangat penting, mulai pra

produksi, produksi, pasca produksi untuk mengembangkan ide cerita, dengan

melakukan riset lokasi daerah Jakarta timur. selain itu tugas dan peranan seorang

penulis naskah adalah membuat naskah berupa sinopsis, penulisan TOR dan

penulisan naskah itu sendiri yaitu lembat pertayaan dalam talkshow tenatang “Anak

Millenials”. karena pembuatan talkshow harus mengumpas tentang ide cerita lebih

jelas agar masyarakat tahu tentang “Anak Millenials”. Penulis naskah juga harus

berperan sebagai host dan mewawancai 2 narasumber yaitu Irwan dan Yantra agar

narasumber bisa menceritakan fakta dari isi cerita tentang pengalaman tersebut.

3.3.5 Proses Penciptaan Karya

Page 59: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Langkah awal penulis naskah adalah melakukan diskusi dengan seluruh tim

untuk menentukan ide dan tema yang akan di angkat. Setelah itu penulis mencari

informasi dan banyak refrensi audio visual untuk memunculkan banyak ide kreatif

yang bertujuan untuk membuat naskah semakin menarik baik secara tertulis maupun

audio visual. Kemudian penulis melakukan pengembangan ide berdasarkan

masukan dan saran yang diberikan oleh sutradara maupun crew yang lainnya.

3.3.5.1. Konsep Produksi

Penulis dan tim produksi melakukan kesepakatan untuk melakukan

produksi selama lima hari berdasarkan jadwal yang telah diatur oleh produser. Pada

saat produksi semua jobdesk akan menggali kemampuan masing-masing

berdasarkan peran yang di pilih.

3.3.5.2. Konsep Teknis

Penulis menggunakan media kertas pada saat pertemuan rapat dengan tim

dan saat riset tujuan supaya untuk memudahkan penulis jika ada hal yang harus

dicatat, dan juga mudah untuk di bawa kemana-mana. Karena untuk riset survey

lokasi tidak hanya ke satu tempat saja.

3.3.6 Kendala dan Solusinya Penulis Naskah

1. Kendala Pertama : Sulitnya mencari buku dengan tahun minimal 2014.

Solusi nya dengan meminjam buku yang ada di perpustakaan mercu buana

Page 60: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

2. Kendala kedua : Penulis naskah juga harus tau tata penulisan dari segi sisi

tulisan, huruf, ukuran penulisan. Solusi nya dengan bertanya pada teman

bagaimana cara penulisan yang baik dan benar.

3. Kendala ketiga : Sulit memiliki kedua jobdesk berbeda, Solusi nya saya

tetap belajar dan terus belajar dan terus berjuang mencari buku,dan

mendalami jobdesk tertentu.

Page 61: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.3.7 Lembar Kerja Penulis Naskah

A. Konsep Penulis Naskah

B. Sinopsis

C. Script Breakdown

D. Rundown

Page 62: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

KONSEP PENULIS NASKAH

Penulis membuat naskah berdasarkan ide awal yang telah disepakati oleh

tim dan kemudian di kembangkan melalui informasi dan data-data hasil riset yang

dilakukan oleh penulis. Setelah data-data terkumpul penulis mulai menyusun dan

merangkai naskah persegmen. Konsep penulisan naskah yang dibuat oleh penulis

dalam program talk show yang berjudul Anak Millennials bertujuan memberikan

informasi seputar hobi yang banyak diminati oleh kalangan muda. Dalam acara

berdurasi dua puluh empat menit ini, penulis menuangkan ide-ide kreatif penulis

banyak menonton acara Talkshow non drama lainnya agar dapat mengembangkan

naskah menjadi semakin kreatif dan menarik.

Dengan melihat banyak refrensi penulis beserta tim menentukan tema apa

saja yang akan ditampilkan oleh program Anak Millennials. Pada saat proses

pembuatan naskah penulis bersama tim juga turut adil dalam membuat naskah demi

kesepakatan bersama. Setelah naskah selesai dibuat, produksi pun dimulai.Bahasa

yang digunakan dalam naskah adalah bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti

dan host pun tidak terlalu kaku dalam membawakannya.

Page 63: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

SINOPSIS

“Anak Millennials” merupakan program acara televisi non drama dengan

format Talkshow yang berdurasi 24 menit. Dengan dipandu oleh dua host laki-laki

dan perempuan, program Anak Millennials ini mengusung pembahasan bakat dan

hobi dari para narasumber. Tayangan ini terdiri dari 3 segmen, dimana pada setiap

segmen nya akan terdapat beragam informasi yang seru dan menarik.

Pada setiap episodenya Anak Millennials akan membahas bakat dan hobi

yang berbeda, dan akan menghadirkan narasumber yang berkompeten pada bidang

yang sedang dibahas. Anak Millennials akan menghadirkan pembahasan yang

menarik di setiap segment, dan di sertai dengan games serta menampilkan adu bakat

antar narasumber.

Segmen satu diawali dengan opening yang dipandu oleh dua host, laki-laki

dan perempuan. Setelah opening kedua host memamnggil narasumber yang akan

hadir. pada episode kali ini Anak Millennials menghadirkan sesorang desainer.

Setelah sesi wawancara selesai, host menutup segmen tersebut. Pada segment dua

Host akan kembali berbincang dengan narasumber yang juga merupakan finalis

dari ajang Mister tourism jawa barat 2019. Narasumber yang ini memiliki bakat

yang sudah dari sejak kecil. Host akan melihat dan memberi informasi tentang

prestasi yang sudah dirahinya..

Segmen ketiga ini akan ada Komunitas Film Yantra Udrata Indonesia. Host

akan membahas bagaimana seluk belik, sejarah dari komuitas tersebut. Setelah

Page 64: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Berbincang, Host akan bermain games bersma para bintang tamu. Setelah games

selesai host bertanya pertanyaan terakhir kemudian menutup acara.

SCRIPT BREAKDOWN

Page 65: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : JUMAT, 24-MEI-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 14.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 21.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

SEGMEN 1

BUMPER IN

HOST OPENING PROGRAM

AL & TATA

HALLO SEMUA NYA APA KABAR?? KETEMU LAGI DENGAN KITA AL DAN

TATADI PROGRAM “ANAK MILLENIALS”...

KARENA BERKARYA TIDAK MENGENAL USIA...

APASIH PROGRAM ANAK MILLENIALS ITU??

AL

ANAK MILLENIALS ADALAH SEBUAH PROGRAM TALKSHOW YANG

MENGUPASTENTANG ANAK-ANAK MUDA YANG MEMPUNYAI BAKAT, DAN

DAPAT MENGINSPIRASI BAGI ORANG LAIN

Page 66: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

DALAM PROGRAM INI KITA AKAN MEMBAHAS SEGALA KEHIDUPAN DAN

INSPIRASI YANG ADA DALAM BINTANG TAMU TERSEBUT.

DAN DALAM PROGRAM INI JUGA AKAN MENAMPILKANBAKAT DARI PARA

NARASUMBER.MULAI DARI: MENYANYI, MENARI, AKTING DLL

ADA JUGA SEGMEN GAMES PENGETAHUANYANG AKAN MENGUJIKE AKTIFAN

DAN ILMUPENGETAHUAN NARASUMBER TERSEBUT.

TATA

NAH NARASUMBER KITA YANG PERTAMAADA SEORANG DESIGNER MUDA,

UMUR NYA SIH MASIH 11-12 SAMA AKU YAAAH HEHEHETAPI PRESTASI

NYA DALAM MENGESIGN BAJU SUDAH GAK DI RAGUKAN LAGI. DAN DIA

JUGA MERUPAKAN MISTER TOURISM JAWA BARAT 2019 DAN MENDAPATKAN

GELAR SEBAGAI MISTER PHOTOGENIC 2019

HOST INVITE NARASUMBER PERTAMA “IRWAN PERMADI”

NAH SEKARANG KITA PANGGIL AJA IRWAN PERMADI...

IRWAN PERMADI ON STAGE

HOST SALAM-SALAMAN DENGAN NARASUMBER, DAN MEMPERSILAHKAN

UNTUK DUDUK

AL

Page 67: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

#PERTANYAAN 1

IRWAN INI KAN DI KENAL BANGET YAA DENGAN DESIGN BAJU NYA YANG

KECE-KECE... APA YANG MENDORONG MU UNTUK MENJADI SEORANG

DESIGNER?

IRWAN

(MENJAWAB)

TATA

#PERTANYAAN 2

DARIMANA INSPIRASI UNTUK MEMBUAT DESIGN BAJU TERSEBUT?

IRWAN

(MENJAWAB)

AL

#PERTANYAAN 3

PERNAH ENGGAK SIH KAMU BUNTU DALAM MENEMUKAN SEBUAH IDE

DESIGN PAKAIAN?

IRWAN

(MENJAWAB)

Page 68: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

TATA

#PERTANYAAN 4

APA REAKSI ATAU KESAN TERBAIK ATAS KARYA DAN DESAIN BAJU YANG

KAMU BUAT DAN APA REAKSI ATAU KESAN TERBURUK NYA??

IRWAN

(MENJAWAB)

AL

#PERTANYAAN 5

SIAPA YANG MENJADI INSPIRASI DALAM MEMBUAT SEBUAH DESIGN

PAKAIAN??

IRWAN

(MENJAWAB)

AL & TATA CLOSING SEGMEN 1

AL

NAH ITU DIA KITA SUDAH BERBINCANG-BINCANG DENGAN IRWAN

PERMADI, SEORANG DESAINER MUDA YANG SUDAH SUKSES DI USIA NYA

Page 69: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

DAN DIA JUGA ADALAH MISTER TOURISM 2019. APA ITU MISTER

TOURISM 2019?

KITA AKAN BAHAS SESAAT LAGI...

BUMPER OUT

COMMERCIAL BREAK SEGMEN 1

SEGMEN 2

BUMPER IN

HOST OPENING PROGRAM

AL & TATA

KEMBALI LAGI DI PROGRAM TER KECE SAAT INI DENGAN HOST TER

KECE “ANAK MILENIALS”...

KARENA BERKARYA TIDAK MENGENAL USIA...

AL

#PERTANYAAN 6

DI SEGMEN SEBELUM NYA KITA SUDAH MENGULIK SEDIKIT TENTANG

MISTER TOURISM JAWA BARAT 2019.

NAH APA SIH MISTER TOURISM JAWA BARAT ITU??

Page 70: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

IRWAN

(MENJAWAB)

TATA

#PERTANYAAN 7

APA YANG DI LAKUKAN SELAMA MENGIKUTI AJANG

MISTER TOURISM JAWA BARAT 2019?

IRWAN

(MENJAWAB)

AL

#PERTANYAAN 8

BERAPA LAMA MASA KARANTINA DI AJANG TERSEBUT,

DAN SUDAH KE DAERAH MANA SAJA?

IRWAN

(MENJAWAB)

TATA

#PERTANYAAN 9

Page 71: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

PENGALAMAN APA AJA SIH YANG DI DAPAT SELAMA IKUT AJANG

TERSEBUT?

IRWAN

(MENJAWAB)

AL

#PERTANYAAN 10

ADA KEINGINAN ENGGAK UNTUK MENGIKUTI AJANG YANG LEBIH BESAR

LAGI? APA MISAL NYA?

IRWAN

(MENJAWAB)

TATA

AL

NAHHH TADI KITA UDAH NGOBROL-NGOBROL BANYAK NIH GENGS DENGAN

IRWAN, SEMOGA MENGINSPIRASI KALIAN YAA..

THANK YOU IRWAN...

AL & TATA BERPAMITAN DENGAN IRWAN

SEGMEN 3

Page 72: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

TATA

NARASUMBER KITA SELANJUT NYA NIH GENGGSS, KITA AKAN

MENGUNDANG IBRAHIM DAN WANE. MEREKA ADALAH PERWAKILAN ANAK-

ANAK BERBAKAT YANG TERGABUNG DALAM KOMUNITAS FILM “YANTRA

UDRATA INDONESIA”. WALAUPUN MEREKA MASIH SMA, TAPI FILM YANG

MEREKA BUAT BERSAMA YANTRA, SUDAH CUKUP BANYAK DI ANTARA NYA

FILM MEREKA YANG BERJUDUL: SOCIAL TOXIC,KULANTUNKAN SURAT AR-

RAHMAN,SATU HARI BERSAMA BAPAK,CATATAN SEKOLAHKU, CATATAN 10

MENIT DLL. NAH PENASARAN KAN?? YUK KITA PANGGIL AJA INILAH

MEREKA...

YANTRA ON STAGE

HOST SALAM-SALAMAN DENGAN YANTRA,

DAN MEMPERSILAHKAN UNTUK DUDUK

AL

#PERTANYAAN 11

HALLO KALIAN APA KABAR, MUNGKIN DI ANTARA PEMIRSA BANYAK YANG

UDAH TAU NIH MEREKA SIAPA... TAPI BUAT YANG BELUM KENAL, YUK

KITA KENALAN DENGAN MEREKA. SEBUTIN NAMA NYA SATU PER SATU

YANTRA

Page 73: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

(MENYEBUTKAN NAMA MEREKA SATU PERSATU)

TATA

#PERTANYAAN 12

NAHHH SEKARANG GUE MAU NANYA NIH UNTUK YANG BELUM TAU, APA

SIH “YANTRA UDRATA INDONESIA” ITU?

YANTRA

(MENJAWAB)

AL

#PERTANYAAN 13

SEJAK KAPAN TERBENTUK DAN BAGAIMANA SEJARAH AWAL NYA?

YANTRA

(MENJAWAB)

TATA

#PERTANYAAN 14

APA SAJA JUDUL FILM YANG UDAH KALIAN BUAT?

DAN BAGAIMANA KITA BISA MENONTON KARYA KALIAN (YOUTUBE/WEB

NYA?)

Page 74: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

YANTRA

(MENJAWAB)

AL

#PERTANYAAN 15

APA SAJA PENGHARGAAN YANG SUDAH KALIAN TERIMA?

YANTRA

(MENJAWAB)

TATA

#PERTANYAAN 16

PERNAH TERFIKIR AKAN MENDAPAT PENGHARGAAN SEBANYAK ITU?

YANTRA

(MENJAWAB)

AL

#PERTANYAAN 17

KALIAN KAN MASIH SEKOLAH JUGA, GIMANA SIH BAGI WAKTU ANTARA

SEKOLAH DENGAN KOMUNITAS INI?

Page 75: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

YANTRA

(MENJAWAB)

CLOSING SEGMEN 3

SESAAT LAGI KITA AKAN BERBINCANG-BINCANG KEMBALI DENGAN

MEREKA

JANGAN KEMANA-MANA YAA TETAP DI “ANAK MILLENIALS” BERKARYA

TIDAK MENGENAL USIA...

BUMPER OUT

COMMERCIAL BREAK SEGMEN 3

SEGMEN 4

BUMPER IN

HOST OPENING PROGRAM

AL & TATA

KEMBALI LAGI DALAM ACARA “ANAK MILLENIALS”...

KARENA BERKARYA TIDAK MENGENAL USIA...

Page 76: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

#GAMES

NAHHH SOBAT MILLENIALS, SEKARANG KITA MAU NANTANG MEREKA NIH

UNTUK “TEBAK AKTOR”

(REFERENSI PERMAINAN INDONESIA PINTAR)

JADI, CARA MAIN NYA ADALAH DARI MEREKA AKAN DI BAGI 2 TEAM

TEAM A

IBRAHIM, WANE DAN IRWAN

TEAM B

RAFLY,JEFRI DAN HOST CEWEK

TUGAS KALIAN ADALAH UNTUK TEAM A :

WANE MEMEGANG SEBUAH KERTAS DENGAN FOTO SEORANG AKTOR.

TUGAS IBRAHIM DAN IRWAN ADALAH MENEBAK SIAPA AKTOR TERSEBUT

MISAL NYA: AKTOR?? PEMAIN FILM DEAR NATHAN?? MUDA??

JAWAB : JEFRI NICOL

WANE DAN IRWAN BERTUGAS UNTUK MEMBERIKAN CLUE BERUPA KATA

Page 77: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

“IYA, TIDAK DAN BISA JADI”

PERMAINAN BERLANGSUNG SELAMA 3X

LANJUT KE TEAM B DENGAN RULES YANG SAMA

DAN UNTUK TEAM B RAFLY MEMEGANG SEBUAH KERTAS DENGAN FOTO

SEORANG AKTRIS.

TUGAS RAFLY ADALAH MENEBAK SIAPA AKTRIS TERSEBUT

MISAL NYA: AKTRIS?? PEMAIN FILM SUZANA?? BELUM MENIKAH??

JAWAB : LUNA MAYA

JEFRI DAN TATA BERTUGAS UNTUK MEMBERIKAN CLUE BERUPA KATA

“IYA, TIDAK DAN BISA JADI”

SETELAH GAMES SELESAI AL & TATA CLOSING PROGRAM

OKEEE TERIMA KASIH BANYAK NIHHH UNTUK SELURUH NARASUMBER YANG

UDAH HADIR PADA HARI INI... TERIMA KASIH BANYAK JUGAA UNTUK

SEMUA BUAT SOBAT MILLENIALS YANG UDAH NONTON ANAK MILLENIALS.

SAMPAI JUMPAAA

HOST DAN NARASUMBER JOGET HAPPYYY

CREDIT TILLE

Page 78: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

-END-

RUNDOWN PROGRAM

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : Jumat, 24-Mei-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 13.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 17.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Page 79: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Tabel III.10

Rundown Program

N

O

URUTAN

ACARA

PENGISI

ACARA

TEKNIK

KAMERA

DUR KET PROPS

1 BUMPER IN 00.00.15

OPENING HOST HOST 1,

HOST 2

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

00.00.30 HOST

MENYAPA

SELURUH

AUDIENCE

YANG ADA DI

STUDIO DAN

MEMBACAKA

N NARASI

OPENING

PROGRAM

2 VT VT VT 00.00.30

3 HOST INVITE

NARASUMBER

PERTAMA

“IRWAN

PERMADI”

DAN

MEMASUKI

STAGE

HOST 1,

HOST 2,

IRWAN

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

4 NARASUMBER

PERTAMA ON

STAGE

HOST SALAM-

SALAMAN

DENGAN

NARASUMBER,

DAN

MEMPERSILAH

KAN UNTUK

DUDUK

HOST 1,

HOST 2,

IRWAN

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

00.00.15

5 HOST CHIT

CHAT DENGAN

HOST 1,

HOST 2,

KAMERA 1

(CLOSE UP

00.04.00 HOST CHIT

CHAT

Page 80: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

NARASUMBER

PERTAMA

IRWAN IRWAN)

KAMERA 2

(CLOSE UP

HOST 1)

KAMERA 3

(CLOSE UP

HOST 2)

DENGAN

NARASUMBE

R PERTAMA

6 HOST CLOSING

SEGMEN 1

HOST 1,

HOST 2

KAMERA 2

(TWO

SHOOT)

HOST

00.00.15

7 BUMPER OUT VT VT 00.00.15 VT VT

8 COMMERCIAL

BREAK

SEGMEN 1

VT VT 00.02.00 VT VT

9 BUMPER IN VT VT VT VT VT

10 HOST OPENING

PROGRAM

SEGMEN 2

HOST 1,

HOST 2

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

00.00.15 HOST

OPENING

PROGRAM

SEGMEN 2

POSISI MASIH

DI TEMPAT

DUDUK

11 HOST KEMBALI

CHIT-CHAT

DENGAN

BINTANG

TAMU

HOST 1,

HOST 2,

IRWAN

KAMERA 1

(CLOSE UP

IRWAN)

KAMERA 2

(CLOSE UP

HOST 1)

KAMERA 3

(CLOSE UP

HOST 2)

00.02.30 HOST CHIT-

CHAT

DENGAN

BINTANG

TAMU

SELEMPA

NG MR.

TOURISM

JABAR

2019

12 HOST

BERTERIMA

KASIH DAN

BER PAMITAN

DENGAN

NARASUMBER

PERTAMA

HOST 1,

HOST 2,

IRWAN

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

KAMERA 2

(TWO

SHOOT)

HOST

00.00.30 HOST

BERTERIMA

KASIH DAN

BER PAMITAN

DENGAN

NARASUMBE

R PERTAMA

13 HOST CLOSING

SEGMEN 2

HOST 1,

HOST 2

KAMERA 2

(TWO

00.00.30

Page 81: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

SHOOT)

HOST

14 BUMPER OUT VT VT VT VT VT

15 COMMERCIAL

BREAK

SEGMEN 1

VT VT 00.02.00 VT VT

16 BUMPER IN VT VT VT VT VT

17 HOST

MEMBACAKAN

NARASI

SEGMEN 3

HOST 1,

HOST 2

KAMERA 1

(TWO

SHOOT)

HOST

00.00.30 HOST

MEMBACAKA

N NARASI

SEGMEN 3

18 HOST INVITE

NARASUMBER

KEDUA

(YANTRA) DAN

MEMASUKI

STAGE

HOST 1,

HOST 2

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

HOST

00.00.15 HOST INVITE

NARASUMBE

R KEDUA

(YANTRA)

DAN

MEMASUKI

STAGE

19 NARASUMBER

KEDUA ON

STAGE

HOST SALAM-

SALAMAN

DENGAN

NARASUMBER,

DAN

MEMPERSILAH

KAN UNTUK

DUDUK

HOST 1,

HOST 2,

YANTRA

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

GROUP

00.00.15 NARASUMBE

R KEDUA ON

STAGE

HOST SALAM-

SALAMAN

DENGAN

NARASUMBE

R,

DAN

MEMPERSILA

HKAN UNTUK

DUDUK

20 HOST CHIT

CHAT DENGAN

NARASUMBER

KEDUA

HOST 1,

HOST 2,

YANTRA

KAMERA 1

(LONGSHO

OT PD

SEMUA

NARASUM

BER 2

KAMERA 2

(CLOSE

UP) SAMA

YANTRA

00.05.00 HOST CHIT-

CHAT

DENGAN

NARASUMBE

R KEDUA

MEMBACAKA

N

PERTANYAA

N DARI 15 S/D

25

Page 82: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

YANG

BICARA

KAMERA 3

(TWO

SHOOT)

HOST

21 HOST CLOSING

SEGMEN 3

HOST 1,

HOST 2

KAMERA 3

(TWO

SHOOT)

HOST

00.00.15 HOST 1

CLOSING

SEGMEN 3

22 BUMPER OUT

VT VT 00.00.15 VT VT

23 COMMERCIAL

BREAK

SEGMEN 3

VT VT 00.02.00 VT VT

24 BUMPER IN

VT VT VT VT VT

24 HOST OPENING

PROGRAM

SEGMEN 3

HOST 1,

HOST 2

KAMERA 3

(TWO

SHOOT)

HOST

00.00.15 HOST

OPENING

PROGRAM

SEGMEN 3

25 HOST KEMBALI

CHIT CHAT

DENGAN

NARASUMBER

KEDUA

HOST 1,

HOST 2,

YANTRA

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

SEMUA

NARASUM

BER 2

KAMERA 2

(CLOSE

UP) SAMA

YANTRA

YANG

BICARA

KAMERA 3

(TWO

SHOOT)

HOST

00.02.30 HOST CHIT

CHAT

DENGAN

NARASUMBE

R KEDUA

MEMBACAKA

N

PERTANYAA

N DARI 26 S/D

30

26 RULES GAMES HOST 1,

HOST 2,

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

HOST 1,

00.00.30 HOST

MEMBACAKA

N RULES /

ATURAN

Page 83: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

HOST 2 DALAM

BERMAIN

GAMES

26 HOST &

NARASUMBER

MAIN GAMES

HOST 1,

HOST 2,

YANTRA

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

HOST 1,

HOST 2,

YANTRA

00.02.00 HOST &

NARASUMBE

R MAIN

GAMES 2

“TEBAK

SELEB”

KERTAS

BERISI

FOTO

AKTOR /

AKTRIS

28 HOST INVITE

IRWAN MASUK

LAGI KE STAGE

HOST 1,

HOST 2,

YANTRA

,

IRWAN

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

HOST 1,

HOST 2,

YANTRA

KAMERA 2

(CLOSE

UP) HOST

KAMERA 3

(CLOSE

UP)

KE

NARASUM

BER YG

BICARA

00.00.30 HOST INVITE

IRWAN

MASUK LAGI

KE STAGE

29 HOST

MEMBERIKAN

PERTANYAAN

PAMUNGKAS

HOST 1,

HOST 2,

YANTRA

,

IRWAN

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

HOST 1,

HOST 2,

YANTRA

KAMERA 2

(CLOSE

UP) HOST

KAMERA 3

(CLOSE

UP)

KE

NARASUM

BER YG

BICARA

00.02.00 HOST

MEMBERIKA

N

PERTANYAA

N

PAMUNGKAS

PADA IRWAN

DAN YANTRA

30 HOST 1 DAN 2 HOST 1, KAMERA 1 00.00.30

Page 84: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

CLOSING

PROGRAM

HOST 2,

YANTRA

,

IRWAN

(LONGSHO

OT)

HOST 1,

HOST 2,

YANTRA

KAMERA 2

(CLOSE

UP) HOST

KAMERA 3

(CLOSE

UP)

KE

NARASUM

BER YG

BICARA

31 HOST DAN

NARASUMBER

JOGET

HAPPYYY

+ CREDIT

TITTLE

HOST 1,

HOST 2,

YANTRA

,

IRWAN

KAMERA 1

(LONGSHO

OT)

HOST 1,

HOST 2,

YANTRA

KAMERA 2

(CLOSE

UP) HOST

KAMERA 3

(CLOSE

UP)

KE

NARASUM

BER YG

BICARA

00.00.30

3.4 Proses Kerja Camera Person

Menurut Kusumawati (2014:68) “Camera Person adalah seorang yang

bertugas merekam gambar dengan menggunakan perangkat keras kamera video

yang direkam melalui video,hardisk atau media penyimpanan lainnya sesuai dengan

arahan sutradara atau pengarah acara.

Page 85: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Menurut penulis seorang camera person mempunyai tugas dan bertanggung

jawab dengan gambar yang ia rekam dan seorang yang harus ada dalam produksi

serta kamera person membantu sutradara dalam upaya perjemahan dari bahasa

tulisan ke bahasa visual. Sudut pengambilan gambit amat menentukan keberhasilan

penyampaian pesan dalam program yang telah di buat.

3.4.1 Pra Produksi

Menurut Kusumawati dkk (2017:69) “Pra produksi merupakan tahap yang

paling menentukan hasil gambar yang baik”. kamera person ikut berperan sekali

dalam pembuatan ide atau gagasan dan mempelajari naskah yang akan di produksi

serta menyiapkan kamera apa saja yang di butuhkan sesuai konsep yang di angkat

dan mengilustrasikan naskah ke dalam sebuah bentuk gambar dan tata letak kamera

kepada tim agar terciptannya hasil gambar yang diinginkan.

3.4.2 Produksi

Camera person untuk mempelajari naskah dan director treatment untuk

menjadi acuan seorang penulis dan mendiskusikan angel dan teknik pengambilan

kepada sutradara. Menurut Kusumawati dkk (2017:75) “Segala perencanaan yang

telah dipersiapkan dalam tahap pra produksi,akan direalsasikan pada tahap

produksi. seorang Penata kamera akan membantu atau pengarah acara untuk

menterjemahkan bahasa tulisan ke dalam bahasa visual.

Ada beberapa istilah dalam pergerakan kamera untuk seorang penata kamera

menurut Kusumawati dkk (2017:99)“ movement(pergerakan kamera) pergerakan

Page 86: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

kamera (camera movement) sangat penting untuk di lakukan oleh penata kamera”.

Yaitu :

1. Panning

Panning adalah teknik pengambilan gambar dengan cara membelokan

badan kamera secara horizontal tanpa merubah posisi kamera.

2. Tilting

Tilting adalah teknik pengambilan gambar dengan cara mengerakkan

badan kamera secara vertical.

3. Tracking

Tracking adalah teknik yang dilakukan dengan cara mendekatkan

kamera dengan objek atau menjauhkan kamera dari objek.

4. Zooming

Zooming adalah teknik pergerakan lensa kamera yang dilakukan dengan

menggunakan tombol wide angel (W) dan tombol tele (T).

5. Arching

Arcing adalah teknik pengambilan gambar dengan cara bergerak

mengelilingi objek, gerakan ini dapat dilakukan dengan setengah

lingkaran atau satu lingkaran penuh .

6. Crane

Crane adalah teknik pengambilan gambar dengan alat penyaggah yang

disebut crane,jimmy jip atau porta jip.

7. Crabbing

Page 87: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Crabbing adalah pergerakan kamera dengan cara bergerak ke samping ke

kanan atau kiri layaknya kepiting yang sedang.

8. Following Pan

Following Pan adalah mempertahankan fokus pada objek yang bergerak

mendekati atau menajuhi kamera,namun tetap fokus pada objek yang ada dalam

gambar .

3.4.3 Pasca Produksi

Menurut Kusumawati dkk (2014:77) “Camera person pada tahap ini juga

bertugas untuk menyusun kamera report untuk memper-mudah pekerjaan editor”.

Namun dalam tahapan pasca produksi tidak menutup kemungkinan penulis

harus ikut serta mendampingi proses editing video untuk membantu editor dan

sutradara untuk memilih gambar yang telah diambil pada waktu shooting melalui

panduan camera report. Penggabungan ide antara sutradara dan editor untuk

bekerjasama agar tecsiptanya hasil akhir yang sempurna. Setelah melewati tahap pra

produksi dan produksi, tim segera melanjutkan ke dalam tahap pasca produksi.

Dalam tahap pasca produksi ini penulis sebagai camera person memberikan

masukan kepada editor mengenai stock gambar yang akan digunakan dalam

program Talkshow “Anak Millennials”, untuk tahap pasca produksi penata kamera

terkadang diminta bantuan oleh editor untuk menjelaskan hal – hal tertentu yang

bisa jadi tidak dimengerti oleh editor, namun biasanya hal ini bisa dihandle oleh

sutradara atau produser. Untuk memudahkan editor dalam bekerja.

Page 88: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Pada tahap ini penulis Talkshow “Anak Millennials” penulis membuat

camera report untuk mempermudah pemilihan gambar di meja editing, cameramen

person juga mendampingi editor untuk memilih gambar-gambar yang akan diambil

agar lebih berkesinambungan, memilih momen yang diinginkan sutradara agar

dapat terbentuk satu-kesatuan program dokumenter yang menarik.

3.4.4 Peran dan Tanggung Jawab Camera Person

Seorang kameramen secara umum mempunyai tugas dan tanggung jawab

Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana

produksi,mempelajari naskah, memilih peralatan kamera serta penunjangnya,

bekerjasamadengan sutradara dalam membuat shoot list dan blocking kamera,

mempersiapkan alat-alat dan mengecek kembali perlengkapan apa saja yang akan di

butuhkan pada saat produksi, seperti kamera video, tripod, slider kamera, dan

lainnya dalam kondisi baik. Penulis dan sutradara bekerja sama dalam hal

mengvisualisasikan naskah kedalam audio visual (AV), agar hasil adegan yang

dibuat tidak keluar dari naskah yang telah dibuat.

Selain itu penulis dan sutradara membuat blocking kamera, dan kamera

report, untuk menjadi panduan dalam pengambilan gambar dan mempermudah saat

proses syuting berlangsung. Penata kamera sangat bertanggung jawab dalam hal

pengambilan gambar dan mengikutti blocking kamera dan shot list yang sudah

dibuat agar gambar yang dihasilkan sesuai arah sutradara dan pra produksi. Penulis

juga bertanggung jawab dalam hal komposisi pengambilan gambar dan pergerakan

Page 89: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

kamera dengan sempurna. Penulis juga harus membantu peran sutradara untuk

mengatur blocking camera dan tata letak cahaya yang akan digunakan dalam sebuah

produksi.

Menurut Windratno (2014:77) “Secara umum tugas dan tanggung jawab penata

kamera meliputi :

A. Memilih kamera yang akan digunakan buat liputan dan shoting

presenter.

B. Bertukar pikiran dengan sutradara terkait dengan komposisi gambar.

C. Mengoperasikan kamera untuk mengambil gambar yang dibtuhkan.

D. Membuat katalog liputan untuk mempermudah jika sewaktu gambar

E. Mulai membereskan alat kamera”.

3.4.5 Proses Penciptaan Karya

Penulis sebagai camera person mempunnyai peran dan tanggung jawab

tersendiri seperti profesi lainya camera person adalah sebagai crew produksi televisi

yang mempunyai tanggung jawab yang spesifik.

Menurut Windratno Haryo (2014:67) “secara umum tugas dan tanggung

jawab penata kamera meliputi:

1. Mempermudah tim produksi khususnya camera person untuk mengingat

kembali gambar – gambar yang telah di rekam.

2. Untuk mengetahui gambar – gambar mana saja yang digunakan untuk proses

editing.

3. Sebagai pedoman editor dalam melakukan proses editing.

Page 90: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Peran dan tanggung jawab seorang camera person berpengaruh sangat

penting dengan apa yang dihasilkan pada saat pra produksi, produksi dan pasca

produksi.camera person juga membantu Sutradara dalam upaya penerjemahan dari

bahasa tulisan ke bahasa visual melalui pemilihan angle, komposisi dan pergerakan

kamera serta pencahayaan.Dalam tahap produksi penulis sebagai camera person

harus ada dalam produksi berlangsung agar terciptanya proses produksi untuk

Menghasilkan gambar yang sudah ada dalam director treatment, serta bertanggung

jawab penuh akan peralatan yang ia gunakan dalam produksi maupun hasil gambar

yang ia rekam. Dalam pasca produksi penulis ikut membantu memilih shoot demi

shoot umtuk kebutuhan gambar yang akan di rangkai mengikuti proses kamera

rought cut dan fine cut baik offline maupun online.

3.4.6. Kendala Produksi Dan Solusinya

Dalam suatu produksi yang sedang berlangsung pasti ada suatu kendala

yang di hadapi oleh penulin dan tim produksi lainya namun semua yang ada harus

tetap dihadapi, dan di cari solusi terbaik, demi berjalanya kelancaran saat produksi

berlangsung seperti :

1. Sebelum produksi saya menyewa alat kamera di penyewaan barang di BSM,

saya menyewa seharga yang tertera di web mereka. Solusi nya kami

patungan untuk penyewaan alat-alat untuk di produksi.

2. Sebelum shooting saya dan crew mengeset alat di mana alat-alat itu di

tempatkan karena tempat yang kami sewa untuk syuting kecil jadi saya yang

mengambil alih menata letak alat-alat karena kendala di tegangan listrik

Page 91: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

yang tidak memungkinkan. Solusi nya kami tidak menggunakan ac karena

tegangan listrik yang kurang memadai.

3.4.7. Lembar Kerja Camera Person

A. Konsep Camera Person

B. Spesifikasi Kamera

Page 92: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

C. Floor Plan

KONSEP CAMERA PERSON

Dalam produksi drama televisi “Anak Millennials” penulis bertanggung

jawab sebagai penata kamera Pada tahap pra produksi, penulis harus mendiskusikan

Page 93: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

sudut pengambilan kamera bersama Produser, Sutradara dan Penulis Naskah agar

mendapat sudut pengambilan yang paling baik di dalam produksi drama televisi

“Anak Millennials”, mendampingi sutradara pada saat mencari lokasi lalu

mengambil gambar lokasi untuk menentukan posisi blocking kamera serta pilihan

sudut pengambilan gambar. Konsep yang dibuat dalam Talkshow ini lebih

menekankan kepada hal yang bersifat natural dengan look dan mood yang wajar

tidak ada hal yang berlebihan dari segi pengambilan gambar, teknis, angle, kamera,

komposisi gambar, warna, camera movement, hingga pencahayaan lighting.

Selanjutnya, pada tahap produksi, penulis melakukan pengambilan gambar sesuai

blocking kamera, Camera Angle, dan Camera Movement yang sudah dibuat saat

pra produksi dan bertanggung jawab atas keseluruhan peralatan kamera. sehingga

konsep awal yang sudah dibuat saat pra produksi dapat tercapai. Ketika pasca

produksi, penulis mendampingi editor dalam melihat hasil pengambilan gambar saat

produksi di lapangan dengan acuan Camera Report yang telah penulis buat,

mengikuti setiap tahap editing bersama editor guna mengetahui kebutuhan gambar,

warna, letak shot dan shot pilihan yang diinginkan dalam Naskah.

SPESIFIKASI KAMERA

Tabel III.11

Spesifikasi Kamera

Page 94: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Spesifikasi Sony HXR-NX5R NXCAM Camcorder

Imaging

Image Sensor 3-Chip 1/2.8" CMOS Sensor

Sensor Resolution 2.07 MP

Gain -6 to 30 Db

Minimum Illumination 1.2 lux at 1/30 Shutter Speed

Page 95: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Lens

Focal Length 4.1 to 82mm

35mm Equivalent Focal Length 28.8 to 576mm

Optical Zoom Ratio 20x

Maximum Aperture f/1.6

Minimum Aperture f/11

Filter Size 72 mm

Control Rings Focus Ring Zoom Ring

Focus Control Autofocus Manual Focus

Camera

Shutter Speed 1/3 to 1/10,000 sec

Built-In ND Filter

Mechanical Filter Wheel with 2

Stop (1/4), 3 Stop (1/8), 6 Stop

(1/64) ND Filters

Built-In Microphone Type Stereo

Recording Media

1 x SDXC/Memory Stick PRO

Duo Hybrid Card Slot 1 x

SDXC Card Slot

Max Digital Zoom 40x

Page 96: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Recording

Broadcast System Compatibility NTSC

Recording Modes

XAVC S 4:2:0 8-Bit: 1920 x

1080p at 23.98/29.97/59.94 fps

(50 Mb/s) AVCHD 4:2:0 8-

Bit: 1920 x

1080p at 23.98/29.97/59.94 fps

(17 to 28 Mb/s) 1920 x

1080i at 59.94 fps (17 to

24 Mb/s) DV: 720 x

576i at 59.94 fps (25 Mb/s)

Audio Recording 2-Channel

IP Streaming FTP, FTPS, MPEG2, RTMP,

UDP: 1920 x 1080

Page 97: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Interfaces

Video Connectors

1 x BNC (3G-SDI) Output 1 x

HDMI Output 1 x

BNC (Composite) Output

Audio Connectors

2 x 3-Pin XLR Input 1 x 1/8"

(3.5 mm)

Stereo Headphone Output 1 x

1/8" (3.5 mm) Stereo Output

Other I/O 1 x 3.5 mm LANC Input 1 x

USB Micro-B Output

Wireless Interfaces 2.4 GHz Wi-Fi Video Output,

Audio Output

Page 98: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Display

Display Type LCD

Screen Size 3.5"

Screen Resolution 1,560,000 Dots

EVF

EVF Display Type OLED

Screen Size .39"

EVF Resolution 1,440,000 Dots

Page 99: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Power

Battery Type Sony L-Series

Power Connectors 1 x Barrel Input

Power Consumption

7.8 W

General

Accessory Mount 1 x Multi-Interface Shoe

Tripod Mount 1/4"-20 Thread

Built-In Light Yes

Dimensions 15.3 x 7.9 x 7" / 38.86 x 20.07 x 17.78 cm

Weight 4.7 lb / 2.1 kg

Environmental

Operating Temperature 32 to 104°F / 0 to 40°C

Storage Temperature -4 to 140°F / -20 to 60°C

Page 100: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Gambar III.8

Sony NXCAM HXR-NX5

Spesifikasi Camera Sony NXCAM HXR-NX5

- Shape: Horizontal

- Optical Sensor Type / Size: 1/3 Inch-type 3 ClearVid CMOS

- Valid Pixel: 10.37MP

- Valid Video Pixel: 1.04MP

- Resolusi: 1920x1080 - Full HD

- Optical Zoom: 20x

- Digital Zoom: 1.5x

- LCD Monitor: 3.2 inch-type, XtraFine LCD

- Recording Media: Flash Memory, SD Card, SDHC Card, Memory Stick PRO

Duo, Memory Stick PRO-HG Duo, Memory Stick XC-HG Duo

A. Spesifikasi Rinci

- Touch Panel: ya

Page 101: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

- Finder: ya

- Koneksi: HD-SDI & HDMI Output

- Tipe Baterai: Rechargeable Battery Pack (NP-F570) Lithium Battery (CR2025)

- Battery Life: Approx. 370 min (NP-F970:fully charged batt.)

- Dimensi (WxHxD): 173 x 187 x 342 mm (Lens hood with Lens cover)

- Berat: 2200 gram.

FLOOR PLAN

Gambar III.9

Floor Plan Penata Kamera

Page 102: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.5. Proses Kerja Penyunting Gambar

Penyunting gambar bekerja atau bertanggung jawab untuk memanipulasi dan

sebagai penggabung dari seluruh shoot yang telah di ambil pada saat proses produksi

sehingga akan menjadi sebuah keutuhan cerita yang sesuai dengan naskah hingga menjadi

sebuah karya.penyunting gambar juga bias di sebut sebagai editor

Menurut Latief dan Utud (2015: 140) “Editor atau penyunting gambar adalah

sebutan bagi orang yang bertanggung jawab memotong gambar dan suara yang di

hasilkan”. Di sebut juga picture editor atau video tape editor. seorang editor harus

mempunyai “sense of art” karena di dalam bekerja ada unsur kreatif, ketelitian, kecermatan,

dan eksekusi di lapangan berjalan baik, hasilnya mungkin saja kurang baik. Sebaliknya

walau konsepnya biasa-biasa saja, dan pengambilan gambar nya juga biasa-biasa saja,

namun dalam proses editing, diberi sentuhan artistic, unsur seni, dan imformasi, program

tersebut bisa menjadi baik dan enak di tonton.

Page 103: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Menurut Supriyadi dkk (2014:148) “Sebagian besar film atau program televisi yang

di sajikan kepada penonton atau pemirsa, biasanya terlebih dahulu melalui proses

penyuntingan (editing). dan proses editing film atau program dapat tersaji dengan

kronologis, runut, tersusun, sehingga ceria bisa di pahami penonton.

3.5.1. Pra Produksi

Proses pra produksi merupakan tahapan awal dalam pembuatan karya drama

maupun non drama. pada tahap pra produksi penulis sebagai penyunting gambar belum

bekerja sepenuh nya, tetapi pada tahap ini editor tidak begitu saja lepas tangan, melainkan

ikut serta dalam memberikan ide-ide pembentukan naskah dan penentuan shoot agar

pengemasan bisa lebih menarik. penulis dan juga sebagai penyunting gambar ikut serta

dalam mengawasi dan membantu memberikan sedikit ide berupa masukan dan antisipasi

agar semua keinginan proses produksi dapat tercapai.

Menurut Worhington dan supriyadi dkk, (2014:83) “Rapat produksi menjadi bagian

vital dalam proses produksi .seluruh aspek teknis terkait dengan produksi dianalisa serta

ditetapkan pada rapat ini”. Selain itu rapat redaksi juga berguna untuk mempererat

hubungan kerja sama antara tim”

Page 104: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Penulis sebagai seorang penyunting gambar beserta rekan lainnya mulai melakukan

pemilihan konsep yang akan dijadikan sebagai karya tugas akhir.setelah melakukan tahap

diskusi yang panjang,penulis dan rekan lainnya sepakat untuk memilih konsep yang telah di

buat oleh penulis naskah dengan judul „Anak Millenials”.

Menurut Latief (2015:148) “Pra produksi adalah tahapan pelaksanaan pembahasan

dan pencarian ide, gagasan, perencanaan, pemilihan pengisi acara (talent) lokasi, dan

kerabat kerja (kru)‟‟

Dalam tahap pra produksi ini penlis menyimpulkan proses ini berperan sangat vital

sebelum melakukan proses produksi,supaya pada tahap produksi dapat dikerjakan sesuai

dengan konsep yang sudah didiskusikan sebelumnya oleh tim.

3.5.2. Produksi

Pada tahap ini penulis ikut membantu proses produksi dengan meminta shoot

tambahan apabila pengambilan shot dirasa kurang, keterlibatan penulis pada tahapan ini

akan memudahkan editor pada pasca produksi nantinya, Penulis sudah mendapatkan

gambaran mengenai proses pengambilan gambar.

Menurut Supriayadi dkk (2014:90) „‟Proses produksi adalah salah satu atau seluruh

anggota tim produksi mengeksekusi desain produksi yang telah di buat sebelumnya, ini

Page 105: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

berarti langkah awal memasuki masa produksi, kelak tahapan ini berakhir sesaat setelah

sutradara mengucapkan kata “Cut” terakhir dalam produksi program talkshow itu‟‟.

Sebelum masuk ke tahapan pasca produksi, dalam tahap ini penulis melangkah

ketahapan persiapan penyuntingan gambar yaitu mempersiapkan berbagai bahan maupun

alat atau media penyuntingan gambar yag mendukung proses pasca produksi nantinya.

Menurut latief (2015:152) “Pengertian produksi (production) adalah upaya

mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV), Produksi berupa pelaksanaan

perekaman gambar (taping) atau siaran langsung (live)‟‟

Kegiatan produksi ini perperan sangat penting untuk menghasilkan sebuah karya

audio visual yang baik, sehingga diperlukan kerjasama yang baik diantara para crew yang

terlibat, Kreatifitas juga sangat di perlukan untuk menunjang proses produksi yang akan

dilaksanakan.

3.5.3. Pasca Produksi

Di tahap ini penulis sebagai editor bertanggung jawab untuk melakukan editing atau

proses penyuntingan gambar yang akan digunakan lalu menyusunya menjadi sebuah karya

yang utuh sesuai naskah sehingga suatu program layak untuk di tayangkan.

Pada tahapan ini editor mulai bekerja sepenuhnya, melakukan proses editing pada

tahap pasca produksi, Dengan menggunakan alat yang telah tersedia, editor memulai

Page 106: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

tahapan editing dari proses load data hingga preview hasil editing yang berupa file format

AVCHD.

Menurut Rahmawati dan Rusnadi (2011:36) „‟Editor dalah seorang yang melakukan

penyuntingan gambar pada pasca produksi‟‟. Pengerjaan pascaproduksi ini dikerjakan

menggunakan software editing Adoble Premire Pro CC 2017 dan untuk animasi nya

penulis menggunakan Adoble After Effect CC 2017 kedua software tersebut sama-sama

keluaran Adoble System Inc.

Apabila semua proses telah di lalui editor melakukan review editing bersaa tim agar

dapat Melihat atau Mengkoreksi jika terdapat kesalahan dala proses pengeditan. Setelah itu

penulis Menabahkan backsound, grafis serta transisi sesuai dengan kebutuhan

naskah.Sehingga hasilnya Menjadi cerita yang utuh dan dapat di nikmati penonton nya.

Setelah melalui proses produksi seorang editor akan mendapatkan kumpulan hasil shot dari

penata kamera, yang nantinya akan disusun hingga membentk sebuah cerita yang utuh, lalu

melangkah ketahap pasca produksi yaitu proses penyuntingan gambar dan mixing.

Menurut Latief (2015:155) „‟Pasca produksi (postproduction) adalah tahapan akhir

dari proses produksi program sebelum on air. Dalam tahapan pasca produksi program yang

sudah di rekam harus melalui beberapa proses,di antaranya editing , offline, online, insert,

graphic, narasi, effect visual, dan audio serta mixing‟‟.

3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Penyunting Gambar

Page 107: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Peran dan tanggung jawab seorang penyunting gambar tidaklah mudah, karena

seorang penyunting gambar harus kreatif dan terampil dalam menyusun gambar agar

menjadi sebuah karya audio visual yang sesuai dengan konsep yang sudah di buat

sebelumnya .

Menurut Supriyadi dkk (2014:82) “Mengoprasikan peralatan editing pada pasca

produksi . Sering membuat atau membantu dalam kreatif keputusan editing”.

Seorang penyunting gambar memiliki peran dan tanggung jawab untuk

mengoprasikan peralatan editing yang ada, memilih gambar pada ketersediaan stockshoot

yang cukup dan baik sesuai dengan kebutuhan program, dan bertanggung jawab atas hasil

akhir dalam proses penciptaan karya audio visual.

3.5.5. Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Konsep editing yang editor buat pada program ini yaitu pada tahapan awal editor

membuat desain bumper yang menarik dan sesuai dengan tema program ini.Desain bumper

yang penulis aplikasikan pada program itu yaitu berupa bumper 2D yang dibuat dengan

Adobe After Effects 2017 dengan pilihan-pilihan warna yang cerah, dan bentuk font yang

familiar. Editor juga membuat desain template menggunakan Adobe After Effect dengan

warna yang cerah dan jenis font standar untuk memasukan nama host, narasumber, dan

Page 108: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

juga beberapa informasi yang ada ke dalam video agar terlihat menarik. kemudian editor

memilih dan meletakkan video berdasakan urutan segment, editor menggabungkan video

dari multi kamera dan memilih dari kamera mana saja yang paling menarik untuk di

tampilkan supaya bisa di nikmati oleh penonton, transisi yang editor gunakan yaitu cut to

cut serta menggunakan disolve di beberapa bagian supaya lebih halus dan enak di tonton

sebelum akhirnya di render.

B. Konsep Produksi

Konsep produksi yang editor lakukan pada saat pro produksi adalah editor

berdiskusi kepada tim untuk meminta shoot shoot yang di butuhkan dalam proses editing.

kemudian editor membuat grafis-grafis yang akan di pakai pada program ini seperti bumper

program dan desain template.

Pada saat produksi editor lebih mengutamakan pada proses penyimpanan data file

video dengan membuat dan menandai sebuah folder pada hardisk pc yang akan digunakan

untuk editing berdasarkan kamera satu master dan kamera tiga yang sesuai hari pada saat

shoting, setelah memasuki pada tahap pasca produksi editor memulai untuk melakukan

rought cut terlebih dulu dengan melihat naskah .

Page 109: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Setelah itu editor lanjut untuk melakukan fine cut berdiskusi pada

sutradara,kemudian lanjut memasukan template dan CV crew, credit tittle, dan backsound

music yang sudah di buat sebelumnya

C. Konsep Teknis

pada konsep teknis penulis sebagai penyunting gambar akan mempersiapkan alat-

alat yang dibutuhkan sebelum memulai proses editing, adapun alat-alat yaitu sebuah

Speaker, Laptop, Hardisk, 500 Gb 7200 rpm, VGA external GT1030 2Gb, Led monitor

core i5 650 Motherboard inter h55 Ram 8Gb ddr3,Os Windows 10

Editior juga menggunaan software yang menduung untu proses editing ini ,software

yang editor pakai untuk mengedit keseluruhan video yaitu adoble premire cc2017,editor

juga menggunakan software adoble After effect CC 2017 untuk membuat desain templete

3.5.6. Kendala Produksi dan Solusinya

1. PC yang penulis gunakan tidak bekerja secara maksimal dan menyebabkan proses

rendering dan exporting berjalan sangat lambat. Solusi nya mengganti pc yang mempunyai

kapasitas mumpuni

2. Editor kesusahan untuk menyesuaikan durasi di akibatkan over durasi. Solusinya

berdiskusi dengan sutradara untuk minta persetujuan bagian mana saja yang akan di

hilangkan

Page 110: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3. File yang terlalu besar dan salah satu file ada yang corrupt sehingga susah mencari PC

yang yang sesuai untuk mengedit solusinya membeli hardisk baru dan mengganti pc editor

3.5.7. Lembar Kerja Penyunting Gambar

A. Laporan Penyunting Gambar

B. Breakdown Editing

C. Proses Pembuatan ID Program

Page 111: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.5.7. Lembar Kerja Penyunting Gambar

Penulis sebagai penyunting gambar pada saat produksi mempunyai kesulitan karena

tema yang akan di ambil berbeda pendapat satu sama lain, akhirnya kita memutuskan salah

satu tema untuk di ajukan saat bimbingan hari pertama, namun tema tersebut belum bisa di

acc di karena kan ada pertimbangan dengan masalah bajet dan lokasi yang membutuhkan

lebih banyak biaya, akhirnya tim pulang dan berdiskusi lagi, di karenakan tidak ada waktu

lagi akhirnya tim sepakat untuk mengambil tema yang sudah ada walau dengan berbagai

resiko dan bajet yang sudah di tentukan oleh produser. Pada saat produksi, penulis sebagai

editor ikut serta produksi dan mengawasi jalan nya produksi, disitu penulis berangkat ke

Page 112: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

lokasi pukul 10 pagi. Saat produksi editor bantu setting lokasi dan membantu talent saat

produksi berlangsung.

Di saat pasca produksi penulis menyerahkan beberapa memory yang terdiri dari file,

audio, kamera master, kamera 1, kamera 2 serta memory dari switcher. Pihak BSM

Mengizinkan untuk membawa pulang sementara sampai dapat untuk mengcopy. Di

karenakan kita tidak mempunyai hardisk atau memory yang munpuni untuk mengcopy

semua data. Hari kedua pasca produksi penulis dan produser membeli memory baru untuk

mengcopy data di karenakan pihak BSM meminta segera dan di kembalikan.

Saat pasca produksi penulis kesulitan membuka file yang dari switcher dan sudah

mencoba di beberapa PC dan laptop akan tetapi tidak bisa, ternyata file yang dari switcher

tersebut corrupt dan tidak bisa di edit, disitu penulis terpaksa penulis mengedit file secara

manual yang dari 3 camera, di karenakan tidak mempunyai alat editor yang mumpuni

penulis putuskan mengedit di beberapa rumah kawan yang mempunyai aplikasi dan PC

editing, disitu penulis ngedit dari pagi kadang pulang sampai tengah malam.

Saat kerja editing penulis menggunakan Sofware Adoble Premire CC 2017, selesai

editing ternyata over durasi yaitu mencapai 50 menit, melebihi ketentuan, saat itu penulis

diskusi dengan produser dan kami menyeleksi bagian mana saja yang bisa kami hilangkan

untuk menyesuikan durasi yang sudah di tentukan, penulis dan produser sempat beberapa

kali bolak balik mencari pc buat edit revisi di karenakan karya belum layak dan kami

Page 113: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

mengikuti arahan dari ibu dosen pembimbing apa saja ke kurangan lebihnya dan diperlukan

penambahan atau pengurangan.

LAPORAN PENYUNTING GAMBAR

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : Jumat, 24-Mei-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 13.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 17.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Tabel III.12

Laporan Penyunting Gambar

Page 114: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

No Segment EXT/INT Keterangan

Page 115: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Visual Audio SFX Transisi Video

Effect

Durasi

1 1 Bar - - - - 00:00:02:00

2 Bsi Logo - - - - 00:00:03:05

3 program Id - - - - 00:00:02:00

4 Universal

Counting

Leader

- - - - 00:00:03:00

5 Bumper in - - - 00:00:30:00

6 INT Opening Vo - cutting Templet

Name

00:01:48:25

7 INT Invite nara

sumber 1

Vo - 00:02:18:30

8 INT Chit-chat

nara sumber

Vo - Template

Name

00:07:06:10

9 INT Closing

segment 1

Vo - 00:07:07:17

10 INT Keterangan

nara sumber

Instrumental - Text 00:07:13:29

11 Bumper out - 00:07:21:10

12 INT Commercial - 00:07:22:37

Page 116: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

break

13 Bumper in - 00:07:30:38

14 2 INT Opening

segment 2

Vo - Template

Name

00:08:05:43

15 INT Chit-chat Vo - Template

Name

00:10:04:48

16 INT Closing

segment 2

Vo - 00:10:30:06

17 Keterangan

narasumber

Instrumental - Text 00:10:34:21

18 Bumper out

seg 2

- 00:10:43:18

19 Commercial

break

- 00:10:46:24

20 3 Bumper in

segmen 3

- 00:10:53:32

21 INT Opening

segment 3

Vo - Template

Name

00:11:04:38

22 INT Memanggil

narasumber

Vo - Template

name

00:11;19:49

23 INT Chit-chat Vo - Template 00:15:56:29

Page 117: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Name

24 INT Closing

segment 3

- 00:16:06:27

25 INT Keterangan

nara sumber

Instrumental - Text 00:16:11:06

26 Bumper out - 00:16:19:19

27 Come break - 00:16:21:17

28 4 Bumper in

segment 4

- 00:16:28:48

29 INT Opening

seg 4

Vo - dissolve Template

Name

00:16:34:08

30 INT Chit-chat Vo - Template

Name

00:16:53:34

31 INT Manggil

narasumber

Vo - 00:17:08:08

32 INT Perkenalan

nara sumber

seg 4

Vo - Template

Name

00:17:35:24

33 INT Memanggil

nara sumber

1

Vo - 00:17:56:09

Page 118: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

LOGGING PICTURE

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : JUMAT, 24-MEI-2019

34 INT Maen

gamez

Vo - Template

(photo)

00:21:26:42

35 INT closing Vo - 00:24:24:17

Credit tittle - Backsound

(dance

tonight)

00:24:42:30

Copy right - 00:24:47:17

BTS - dissolve 00:25:15:33

Cv crew Dance

tonight

(BCL)

- dissolve 00:25:41:02

Page 119: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Producer : Imam Taqiudin First Take : 14.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 18.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Tabel III.13

Logging Picture

No Logging Time Vidio Audio

1 00:00-00:30 Bumper in Bumper in

2 00:01-48:25 Openinghost

(multycam,Master

shot,Medium Shot)

Voice over

3 00:02-18:30 InviteNarasumber

(multy cam,master

shot,medium shot)

Voice Over

4 00:07-06:10 Chit–chat(Multy Cam

master Shot,medium

shot)

Voice Over

5 00:07-07:17 Closing Segment 1 Voice Over

6 00:07-30:38 Bumper Out/In+

Comercial Break

7 00:08-05:43 Opening Segment

2(multy cam,medium

shot,full,shot)

Voice Over

8 00:10-04:48 Chit-chat Voice Over

9 00:10-30:06 Closing Segment 2 Voice Over

10 00:11-04:38 Bumper In/Out

+Comercial Break

11 00:11-19:49 Opening Segment 3

(multyCam,medium

Shot,master shot)

Voice Over

Page 120: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

12 00:15-56:29 Chit-chat (multy

cam,master

shot,medium shot)

Voice Over

13 00:16-06:27 Closing Segment 3

(multycam,master

shot,medium shot)

Voice Over

14 00:16:28:48 BumperOut/In

+Comercial

Break(multy

cam,master

shot,medium shot)

15 00:16-34:08 Opening Segment 4

(mastershot,long

shot,medium shot)

Voice Over

16 00:16-53:43 Chit-chat(master

shot,long shot)

Voice Over

17 00:17-56:09 memanggil

narasumber(master

shot,long shot)

Voice Over

18 00:21-26:42 Maen Games(master

cam,long shot

medium shot)

Voice Over

19 00:24-24:17 Closing

(multycam,medium

shot,long shot)

Voice Over

20 00:25-15:33 BTS + Cv Crew Dance Tonight

(BCL)

PROSES PEMBUATAN ID PROGRAM

Page 121: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

1. Bar and tune

Gambar III.10

Bar And Tune

2. Counting Leader

Gambar III.11

Counting Leader

3. Logo BSI

Page 122: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Gambar III.12

Logo UBSI

4. Program ID

Gambar III.13

Program ID

5. Bumper Program

Page 123: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Gambar III.14

Bumper Program

6. Isi Conten

Gambar III.15

Isi Konten

7. Credit Tittle

Page 124: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Gambar III.16

Credit Tittle

8. Copyright

Gambar III.17

Copyright

SPESIFIKASI ALAT EDITING

Page 125: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

HARDWARE

Core i5 650

Motherboard Intel H55

Ram 8Gb ddr3

Hardisk 500 gb 7200 rpm VGA External GT1030 2Gb

SOFWARE

OS Windows 10

Software Editing Adobe Premire CC 2017

Adoble After Effect CC 2017

3.6 Proses Kerja Penata Suara

Page 126: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Penata suara atau audio engineer adalah orang yang bertanggung jawab

dalam mengatur pelaksanaan perekaman dan pengolahan suara dalam sebuah drama

televisi. Penulis sebagai penata suara berdiskusi dengan sutradara mendengarkan

hasil audio yang di record. Penulis juga melakukan seleksi suara yang sesuai dengan

gambar dan memilih audio yang tidak banyak noisenya melihat dan

mensingkronkan audio dengan hasil gambar.

Menurut Irwanto M.I.Kom, dkk (2014:13) penata suara adalah “Orang yang

bertanggung jawab soal teknik dan artistik tata suara, control audio level, balance,

serta kualitas semua aspek penyuaraan, baik pada saat rehearsal, live, atau taping,

maupun saat pasca produksi”.

3.6.1 Pra Produksi

Pada tahap pra produksi penulis dan seluruh anggota tim berkumpul untuk

membahas tentang ide cerita untuk Non Drama “ Anak Millennials”, setelah ide

cerita di sepakati kemudian di lanjutkan oleh penulis naskah untuk pembuatan

naskah. Setelah naskah selesai dan membedah naskah bersama seluruh anggota tim,

penulis merancang konsep pengambilan suara sesuai dengan naskah dan permintaan

sutradara.

Selain itu penulis juga bertugas merapihkan, menjaga serta memeriksa

segala peralatan yang digunakan pada saat sebelum dan setelah shooting.Penulis

sebagai penata suara juga tidak lupa mengambil suara atmosfer di lokasi shooting

karna dengan adanya atmosfer memberitahu lokasi shooting dimana.Sebelum

Page 127: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

shooting dimulai penulis terlebih dahulu bergerak mencari atmosfer sekitar lokasi

shooting.

3.6.2 Produksi

Menurut Rusman Latief (2015:187) “Penata suara juga bertanggung jawab

adalah orang yang bertanggung jawab terhadap kualitas audio secara keseluruhan

selama proses produksi berlangsung”.

Pada tahap produksi, penulis menyiapkan semua alat yang akan di gunakan

untuk pengambilan audio ketika shooting, penulis juga berkordinasi dengan penata

kamera untuk mengatur posisi yang tepat agar ketika perekaman suara berlangsung

boom mic yang digunakan tidak masuk kedalam gambar yang diambil. Dalam tahap

produksi Talkshow “Anak Millennials” seluruh audio yang terekam menggunakan

ZOOM H4n, dan Clipon Shennheiser MKH-416.

3.6.3 Pasca Produksi

Pada saat tahap pasca produksi penulis dan editor saling memberikan saran

saat memasukan musik di dalam tugas Talkshow “Anak Millennials”.

Menurut Rusman Latief (2015:133) “Post production atau pasca produksi

adalah tahap penyelesaian atau tahap akhir penyempurnaan materi program untuk

siaran yang proses produksinya di lapangan atau studio telah selesai.

Di tahap ini penulis berkordinasi dengan editor untuk melakukan seleksi

suara yang sesuai dengan gambar, mengatur level suara dan memilih audio yang

tidak banyak noise serta menyamakan ambients dalam tiap scene

Page 128: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.6.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara

Menurut Effendy (2014:76) “tata suara sebaiknya mendapat perhatian

dalamdalam sebuah produksi film”.baik pada saat pra produksi, produksi hingga

pasca produksi seorang penata suara memiliki peran penting serta tanggung jawab

seperti membuat treatment audio sebagai panduan saat proses produksi. Secara

umum tugas seorang Penata Suara adalah sebagai berikut :

a. Merekam suara dialog pemain yang ada di naskah.

b. Menyiapkan segala peralatan audio yang berkaitan dengan perekaman

suara atmo, foley, dialog, voice over dan efek suara lainnya.

c. Meminta waktu untuk merekam stok suara yang diperlukan pada saat

shooting

atau setelah shooting.

d. Menjaga seluruh peralatan audio pada saat proses produksi berlangsung.

e. Menyiapkan ilustrasi music yang diperlukan.

Page 129: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.6.5 Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Setalah proses bedah naskah bersama seluruh tim, penulis sebagai penata

suara mendapat ide untuk menentukan ilustrasi musik,efek suara yang dapat

memperkuat pengadeganan sehingga bisa membuat penonton larut dan terbawa

suasana karya Talkshow televisi “Anak Millennials”.

B. Konsep Produksi

Dalam tahap produksi penulis melakukan perekaman dialog secara langsung

agar suara pemain terdengar natural. Seluruh masalah audio baik itu dialog, voice

over, sound effect, atau backsound yang digunakan untuk memperkuat suasana

diserahkan kepada penulis.

1. Musik

Music dimaksudkan untuk mempertegas sebuah video talkshow agar lebih

menarik di dengar. Apabila musik dimaksudkan sekedar latar belakang,maka musik

masuk kategori element effect suara.

2. Back Sound

Back Sound dimaksudkan untuk mengiringi sebuah potongan video agar

penonton tidak jenuh menontonnya.

3. Ilustrasi Musik

Page 130: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Ilustrasi musik adalah suara baik dihasilkan melalui instrument musik atau

bukan yang disertakan untuk memperkuat suasana atau perekaman langsung sebagai

latar belakang adengan saat itu.

4. Sound Effect

Suara yang ditimbulkan oleh aksi dan reaksi dalam program dalam elemen

efek suara.efek suara perlu untuk memanjakkan telinga penonton,maka penata suara

yang baik akan memasukkan semua bunyi yang masuk akal dengan cerita dan

menghilangkan semua yang tidak perlu. Dalam pembuatan sound effect beberapa

segment menggunakan sound effect dari meja editing.

C. Konsep Teknis

Sebelum proses produksi dimulai penulis membuat konsep teknis

berdasarkan imajinasi dan permintaan sutradara, Penulis di tuntut untuk tepat dalam

memposisikan mikrofon berdasarkan type of shot, agar suara terdengar bagus dan

terekam dengan baik. Penulis juga membuat laporan produksi guna kebutuhan

sound-past.Pada perancangan drama televisi yang berjudul “Anak Millennials” ini

penulis menentukan untuk menggunakan media perekam seperti ZOOM F8 Multi

Track, Sennheiser EW 100 G4-ME2 Wireless Lavalier,dan Clip on

3.6.6.Kendala Produksi Dan Solusinya

Kendala saya sebelum produksi yakni mencari uang patungan yang bernilai

2.250.000,00 Sebelum produksi saya menyiapkan alat audio yang akan di gunakan nanti,

dan langsung memasang alat audio ke bintang tamu dan host. Sebelum mulai acara nya

Page 131: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

saya mengetes alat audio apakah bekerja apa tidak, setelah mengetes alatnya saya

menyuruh produser untuk segera mulai, tiba-tiba listrik padam karena tegangan listrik tidak

memuaskan, Solusi nya saya meminta solusi ke teman crew saya untuk mematikan AC.

Page 132: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.6.7. Lembar Kerja Penata Suara

A. Konsep Penata Suara

B. Treatment Audio

C. Spesifikasi Kebutuhan Alat

Page 133: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

KONSEP PENATA SUARA

Dalam program talkshow “Anak Millenials penulis mencari dan mengambil

referensi dari program Ini talkshow dan Hitam putih. Di karenakan pada talkshow ini

mempunyai konsep audio yang berbeda.

Penulis juga menambahkan backsound agar program ini terliha lebih menarik.

Untuk backsound penulis memakai instrumental yang asik untuk di dengar. Semua itu

bertujuan untuk memberikan isi program menjadi lebih menarik.

Page 134: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

TREATMENT AUDIO

Project Tittle : ANAK MILLENIALS Date : JUMAT, 24-MEI-2019

Producer : Imam Taqiudin First Take : 14.00 WIB

Director : Imam Taqiudin Est. Warp Take : 18.00 WIB

Location : Warbox Cafe On Location : 12.00 WIB

Tabel III.14

Treatment Audio

No Segmen Script Equipment Atmosfer Volley Musik

1 1 Program ID VT - - Program

ID

2 1 Host : Opening

segmen 1

Clip On

Sennheiser

- -

3 1 Host Chit-chat

dengan Naasumber

pertama

Clip On

Sennheiser

(3)

- -

4 1 Host : closing

segment 1

Clip On

Sennheiser

- -

5 1 Bumper Out speaker - - Bumper

Out

6 Comercial Break - -

Page 135: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

7 2 Bumper In speaker - - Bumper in

8 2 Host : opening

segment 2

Clip On

Sennheiser

- -

9 2 Host

Bintang tamu

Clip On

Sennheiser

(5)

- -

10 2 Host : closing

segment 2

Clip On

Sennheiser

- -

11 2 Bumper Out speaker - - Bumper

Out

12 Iklan - -

13 3 Bumper In speaker - - Bumper In

14 3 Host : opening

segment 3

Clip On

Sennheiser

- -

15 3 Host

Bintang Tamu

Clip On

Sennheiser

(8)

- -

16 3 Bumper Out speaker - - Bumper

Out

Iklan - -

4 Bumper In speaker - - Bumper In

Page 136: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

4 Host : Main Games

bersama

Narasumber

Clip On

Sennheiser

(8)

16 Host : closing acara Clip On

Sennheiser

- -

17 Bumper Out speaker - - Bumper

Out

Page 137: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

SPESIFIKASI KEBUTUHAN ALAT

Nama Barang Harga

Clip On(7 Buah) RP 700.000

-Clip On Sennheiser

Gambar III.18

Clip On Shenheiser

Sennheiser EW 100 G4-ME2

Wireless Lavalier Microphone System(5 Buah) RP 1.000.000

Gambar III.19

Wireless Lavalier Microphone System

Page 138: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Kabel Canon To Canon RP. 200.00

Stabilizer RP 125.000

Gambar III.20

Kabel Canon To Canon

Zoom F8 Rp 250.000

Gambar III.21

Wireless Intercom

Eatec UL5S 5-Person Full-Duplex Wireless Intercom(5 buah) Rp

1.500.000

Page 139: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Gambar III.22

Headset

Total Rp3.775.000

Page 140: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.7 Proses Kerja Penata Artistik

Menurut Irwanto dkk (2014:193) “Tata artistik merupakan salah satu unit

kerja pada program penyiaran televisi atau tim produksi film yang berfungsi sebagai

penunjang acara siaran tv atau produksi film”. Penata artistik merupakan suatu hal

yang penting dalam menciptakan suasana dalam sebuah produksi acara darma,

televisi, film maupun program non drama. Penata artistik juga dapat mendukung

suasana dan karakter pemain dalam layar dan termasuk juga sebagai daya tarik

sebuah acara. Artistik merupakan suatu usaha menciptakan nyata yang diperlihatkan

langsung ke penonton.

3.7.1 Pra Produksi

Menurut Rusman Latif dan Yusiatie Utud (2015:5) “Produksi adalah

serangkaian kegiatan yang dan dikerjakan sebelum pelaksanaan pengambilan

gambar,yang meliputi editing naskah,pembuatan set, pencairan lokasi, dan

pemilihan pemain atau narasumber.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh penata artistik pada tahap ini

menurut Irwanto dkk (2014:204-205).

1. Planning meeting dalam pertemuan perencaan program televisi/produksi

talkshow produser menyerahkan draf skrenario. Dalam hal ini produser

didampingi sutradara.

2. Melakukan bedah skenario/naskah, ini untuk mengetahui semua set yang di

perlukan untuk semua adengan yang termasuk dalam sebuah talkshow, jadi

setiap adengan, setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan,

Page 141: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

maka penata harus mulai membuat list set / breakdown tata artistik apa saja

yang diperlukan.

3. Menentukan tim / divisi yang berada dibawah tanggung jawab artistik.

4. Melakukan riset atau hunting lokasi untuk menentukan menyesuaikan lokasi

dengan naskah yang di inginkan produser. Perencanaan lokasi berdasarkan

script yang telah di dapat. Kemudian dalam proses selanjutnya adalah

menemukan lokasi dan meneliti tempat tersebut. Lokasi yang digunakan

harus praktis dan sekiranya dapat direalisasikan kedalam perencanaan teknis

dan non teknis. Kemudian dilakukan penjajakan lokasi-lokasi harus benar-

benar diteliti apakah aman dan terlindungi dari hal-hal yang tidak

diinginkan.

5. Interior lokasi, bila dengan alasan penghematan anggaran, demi keaslian.

6. Merinci apa saja yang di butuhkan dalam membuat talkshow. Jika sudah

tahu set apa saja yang dibutuhkan maka ia sudah dapat memulai

membuat checklist benda-benda apa sajah yang dibutuhkan. Tak hanya

property kecil sebagai pemanis dari sebuah ruangan.

7. Penata artistik memberikan gambar lokasi yang dibutuhkan kepada set

designer kemudian beberapa uraian lokasi ini dipaparkan dalam bentuk floor

plan. Berikut nya,masing – masing department mempelajari apa - apa yang

harus disiapkan,kebutuhan set dekorasi-dekorasi, property, serta grafik

adalah hal-hal yang sangat serius diperhitungkan secara detail oleh penata

artistik .

Page 142: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.7.2 Produksi

Menurut Irwanto dkk (2014:207) “Pada saat produksi maka tiap scene

penata artistik perlu ada dan berada di dekat sutradara untuk memastikan gambar

yang diambil sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan skenario dan

tampakkan gambar pun terlihat nyata”.

Menurut Rusman Latief (2015:138) “Seseorang penata artistik yang bertugas

menata,mendesain lokasi pengambilan gambar baik di studio maupun di luar studio

sesuai dengan karakteristik program talkshow”.

3.7.3 Pasca Produksi

Menurut Irwanto dkk (2014:207) “Tahap ini evaluasi dari semua divisi yang

terdapat dalam penata artistik, dilihat dari kekurangan-kekurangan pada saat

pengambilan gambar”. Kemudian juga mengambilkan dan merapihkan semua

property dan peralatan art lainnya.

Menurut Rusman Latief (2015:139) “Pada saat set panggung seorang penata

artistik harus berada di lokasi mengawasi seluruh aktivitas pembangunan set up,

agar pembangunannya sesuai yang direncanakan”.

3.7.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik

Menurut Rusman Latief (2015:138) “Penata Artistik adalah seorang yang

mengatur serta bertanggung jawab dalam rancangan design tata artistik yang

mengarahkan pada unsur – unsur yang bernilai seni serta keindahan dalam penataan

artistk, property, kustom atau busana juga tata rambut dan make up.

Page 143: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Seorang Penata Artistik atau Art Director biasanya juga di sebut sebagai Art

Designer yaitu seorang yang megatur dan menyesuaikan kustom atau busana yang

akan dikenakan oleh para host maupun narasumber sesuai dengan Pembawa yang

akan direkam. Sebagai seorang penata artistik harus mengerti set atau setting dari

penempatan semua benda yang dilihat penonton saat menyaksikan talkshow

tersebut.

Dan berikut ini mrupakan peran dan tanggung jawab seorang penata artistik:

1. Membuat konsep tata artistik dasar sesuai dengan permintaan sutradara

2. Menyamkan visi dan misi bersama penulis naskah, produser dan sutradara

3. Menvisualisasikan konsep yang ada terdapat dalam naskah atau scenario

4. Membentuk penampilan host atau memperkuat karakter para host dan

narasumber

5. Penempatan property sesuai dengan naskah

6. Membuat sutradara menentukan konsep tata ruang

7. Mencari referensi konsep tata artistik

8. Mengamankan property sebelum dan sesudah shooting

9. Mendata ulang semua property setelah shooting dan selesai

3.7.5 Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Setelah penulis membaca naskah yang sudah dibuat oleh script writer

dengan judul “Anak Millennials” penulis cukup tertarik dengan jalan cerita yang

ada, dan penulis akan melakukan riset lokasi shooting di cafe, karena sesuai jalan

Page 144: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

cerita yang ada di naskah, adegan atau scenenya lebih banyak di ruangan . Dari segi

konsep kreatif, penulis akan membuat beberapa set, diataranya set cafe seorang

Artistik, karena disini pemeran utamanya berprofesi sebagai seorang artistik. jadi

penulis harus membuat set ruangan layak ya talkshow seorang artistik, menyiapkan

lukisan-lukisan gedung, alat-alat gambar, berkas-berkas, dan lain sebagainya. sesuai

adegan yang ada di naskah.

Set ruang tamu, untuk set ruang tamu penulis menyiapkan property foto, vas

bunga, karena lokasi yang diinginkan harus sudah tersedia property yang lainnya

seperti meja, kursi dan lain sebagainya, maka penulis hanya menambahkan sedikit

properti dan menatanya. penulis menata property seperti kursi dan meja, yaitu kursi

santai dan meja. ruang santai, penulis menyiapkan property dan buku-buku sejarah

yang akan di tata di ruang santai, dan di buat senyaman mungkin agar terlihat cocok

untuk melakukan aktivitas yang santai. Setelah mengimajinasikan dan merincikan

pembuatan konsep, penulis melakukan riset beberapa lokasi shooting yaitu sebuah

tempat talskhow tersebut, dan memilih tempat yang starategis mana yang cocok

untuk lokasi shooting dan sesuai yang diinginkan Sutradara.

B. Konsep Produksi

Ketika proses produksi seorang art director harus cekatan dalam hal

menanggapi dan mempersiapkan kostum apa saja dan make up yang akan

digunakan talent pada setiap scene yang berbeda waktu tempat . Begitu pula dengan

menyiapkan dan menata set lokasi yang akan dipakai untuk take pada setiap scene

Page 145: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

.maka penulis harus sangat cekatan dalam mengerjakan jobdesk nya, dan

memanfaatkan setiap waktu untuk menyiapkan Wardrobe, Makeup, Property, dan

Hand Property.

C. Konsep Teknis

Dari segi konsep teknis beberapa properti yang digunakan Talkshow “Anak

Millennials” adalah properti asli artinya dalam setiap scene ada beberapa

mengunakankan properti yang ada di lokasi shooting. Sebagai penambah, di set

adapun penulis menambahkan dan membuat beberapa alat sebagai pelengkap untuk

menyerupai set yang di butuhkan.Untuk menunjang terciptanya sebuah karya yang

bagus penulis selalu mencoba untuk membuatnya seperti asli penulis bekerja sama

dengan lighting untuk menciptakan suasana yang pas sesuai kebutuhan dan

kemauan sutradara dan penata kamera. Untuk set ruangan tidak terlalu banyak

penambahan property, karena di lokasi sudah cukup tersedia properti-properti yang

diinginkan oleh penulis maupun Sutradara

3.7.6. Kendala Produksi Dan Solusinya Penata Artistik

Saya tidak mengerti tentang penata artistik namun saya harus mengerti tentang

jobdesk saya sendiri dan belajar tentang jobdesk penata artistik.

Page 146: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.7.7. Lembar Kerja Penata Artistik

A. Konsep Tata Artistik

B. Breakdown Tata Artistik

C. Deskripsi Lokasi

D. Floor Plan

E. Set Desain

Page 147: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

KONSEP TATA ARTISTIK

Dalam Talkshow yang berjudul “Anak Millennials”, penulis melakukan

bedah naskah dan melakukan riset dan survei lokasi, dan menghasilkan 1 setting

lokasi, 1 indoor,sesuai jalan cerita dan keinginan Sutradara.

Kalau untuk set lainnya penulis menambahkan beberapa properti untuk

memberi kesan nyata pada seluruh set yang akan penulis buat, penulis juga

menyediakan properti tambahan, make up dan wardrobe sesuai dengan kebutuhan

naskah yang penulis akan buat.

BREAKDOWN TATA ARTISTIK

1. Property and Hand Property

Untuk Properti dan hand properti, penulis menyiapkan barang atau bahan

cadangan apabila terjadi pengulangan take pada bahan atau barang yang harus di

ganti dengan yang baru.

2. Wardrobe

Untuk wardrobe sendiri penulis memilih kostum yang lebih terlihat anggun

untuk tallent wanita dan terlihat santai untuk tallent laki-laki sesuai jalan cerita

sebuah program talkshow “ Anak Millennial”.

3. Makeup

Untuk make up penulis memilih lebih Natural, karena sesuai dengan

masing- masing karakter yang ada di dalam sebuah program talkshow “ Anak

Millennial”.

Page 148: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

1. Property

Gambar III.23

Sepatu Host Hallintar Saragih

Gambar III.24 Gambar III.25

Anting Host Tata Cecilia Gelang Host Tata Cecilia

Page 149: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Gambar III.26

Sepatu Host Tata Cecilia

2. Wardrobe

Gambar III.27 Gambar III.28

Celana Host Hallintar Saragih Kaos Host Hallintar Saragih

Page 150: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Gambar III.29 Gambar III.30

Blezer Host Hallintar Saragih Celana Host Tata Cecilia

Gambar III.31 Gambar III.32

Baju Host Tata Cecilia Blezer Host Tata Cecilia

Page 151: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3. Make up

Gambar III.33

Gambar III.34

Make up Host Tata Make up Host Tata

Gambar III.35 Gambar

III.36

Page 152: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Make up Host Tata&Hallintar Saragih Make up Host Tata

Gambar III.37 Gambar III.38

Make up Tata Make up Tata

Gambar III.39

Make up Tata

Page 153: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

FLOOR PLAN

Gambar III.40

Floor Plan Penata Artistik

Page 154: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.8 Proses Kerja Penata Cahaya

Dalam produksi Talkshow “Anak Millenials” penulis bertanggung jawab

sebagai penata cahaya, menurut Rusma Latief (2014:53) “Penata cahaya adalah

orang yang bertugas merencanakan pengaturan cahaya-cahaya yang berasal dari

beberapa sumber terhadap orang-orang atau suatu dekorasi yang lain sehingga

merupakan satu-kesatuan yang mendukung dan memenuhi persyaratan teknis,

artistik, dan dramatik”.

Menurut Sarwo Nugroho (2014:142) “Penata cahaya yang baik untuk drama

televisi adalah agar dapat menghasilkan gambar yang menarik sesuai dengan

tuntutan naskah serta rencana produksinya. Dengan demikian, penata cahaya

(lighting operator) di tuntut untuk terus mengembagkan daya reka dan daya

ciptanya.”Sedangkan penulis menyimpulkan bahwa penata cahaya adalah orang

yang mengatur dan bertanggung jawab atas pencahayaan yang ada pada talkshow,

yang di mana dimulai dengan tahap pra produksi sampai pasca produksi.

Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan

peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan

menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang,

waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam sebuah Talkshow

(mise en scene).

Page 155: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Seperti halnya mata manusia, kamera membutuhkan cahaya yang cukup agar

bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan, penonton akan bisa melihat

seperti apa bentuk obyek, di mana. Sesuai yang sudah di jelaskan di atas, peranan

cahaya amat sangat penting, atau bisa dibilang inti sebuah visual. Dengan adanya

cahaya kita bisa mewujudkan keinginan sang Sutradara dan kita dapat

memvisualkan cerita yang sudah dibuat oleh sang penulis naskah.

3.8.1 Pra Produksi

Menurut Sarwo Nugroho (2014:107) “Ditahap pra produksi ini penata

cahaya memahami dan mendalami naskah yang akan di produksi, mengadakan rapat

dengan produser dan sutradara untuk menyatukan persepsi dan mengetahui apa

keinginan dari produser dan sutradara. Tidak lupa membuat konsep pencahayaan

dan blocking lighting yang tepat sesuai dengan yang tertera pada naskah, melakukan

hunting lokasi untuk mendapatkan gambaran penempatan pencahayaan yang tepat

dan mendata keperluan peralatan teknis yang dibutuhkan pada saat produksi.”

Berdasarakan kutipan di atas penulis menyimpulkan bahwa seorang penata

cahaya haruslah memahami naskah dan mengadakan rapat dengan sutradara dan

kameramen agar mengerti apa saja kebutuhan pencahaayaan yang nantinya akan

dipakai. Setelah penulis membaca naskah, penulis mendapat gambaran untuk

menggunakan lighting HMI 575, Kinoflo, Redhead, dan beberapa LED, penulis

juga akan memastikan apakah sesuai dengan kemauan kameramen. Penulis juga

membuat konsep dan menentukan cahaya seperti apa yang diinginkan, baik

penentuan cahaya indoor.

Page 156: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.8.2 Produksi

Yang dimaksud dengan produksi adalah pelaksanaan pengubahan bentuk

naskah menjadi bentuk visual sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku bagi

televisi. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk kelengkapan

pencahayaan, mengoperasikan perlengkapan peralatan lighting dengan baik dan

benar sesuai dengan blocking lighting yang telah dibuat pada saat pra produksi agar

didapat hasil yang memuaskan.”

Menurut Sarwo Nugroho (2014:108). Berdasarakan kutipan diatas penulis

menyimpulkan bahwa seorang penata cahaya harus dapat mengoperasikan peralatan

lighting yang dibutuhkan dengan sebaik-baiknya dan juga menempatkan lighting

pada posisi blocking yang telah dibuat, dan tetap mengikuti keinginan Sutradara dan

Kameramen agar mendapatkan hasil yang sesuai dan maksimal.

Penulis juga tidak lupa melakukan komunikasi dengan crew teknis yang

lainnya agar tidak ada kesalah pahaman pada saat produksi. Pada talkshow ini

penulis memiliki konsep yang sesuai untuk meberikan cahaya yang sama dengan

keadaan asli di lokasi yang akan digunakan untuk pengambilan gambar. Pada scene

ruang penulis menggunakan lampu HMI 575 sebagai key light, penulis juga

menggunakan kinoflo sebagai fill light, dan tambahan LED untuk menerangi bagian

yang masih terasa gelap sesuai keinginan kameramen dan sutradara, dan juga

sebuah redhead.

Page 157: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

3.8.3 Pasca Produksi

Pemeriksaan ulang hasil gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah

di produksi, menganalisa hasil akhir gambar, dan mendata kekurangan dari gambar

yang telah diambil serta mengevaluasi hasil akhir gambar.”

Menurut Sarwo Nugroho (2014:110). “Pada tahap pasca produksi tidak

banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang penata cahaya pada tahap ini selain melihat

hasil gambar bersama soerang editor serta menganalisa dan mengevaluasi juga mendata apa

saja yang menjadi kekurangan pencahayaan pada gambar yang telah diambil”.

3.8.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya

Menurut Rusman Latief (2015:177) “Dalam pra produksi Talkshow “Anak

Millennials” Peran dan tanggung jawab penulis menyiapkan lighting dan beberapa

alat lainnya, penulis juga mengatur penempatan pencahayaan yang tepat sesuai

dengan blocking lighting agar dapat menghasilkan ruang dan dimensi yang di

inginkan, serta mengatur cahaya agar terlihat seperti warna aslinya.

Dan tidak lupa penulis bersama sutradara berdiskusi untuk mempelajari

naskah kemudian menentukan warna cahaya apa yang ingin dipakai dalam proses

pembuatan drama televisi dan juga penata cahaya perlu mengetahui keinginan atau

interpretasi sutradara.

Page 158: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

Dalam tahap produksi talkshow “Anak Millennials” penulis memaksimalkan

cahaya yang ada pada suatu ruangan dengan menggunakan prinsip dasar Three

Points Lighting yaitu Key light, Fill light, dan Back light. Apabila masih ada yang

terlihat gelap atau kurang cahaya, penulis akan menggunakan lampu tambahan agar

cahaya terlihat sempurna dikamera dan sesuai apa yang di inginkan oleh sutradara,

dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang,

waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam sebuah talkshow.

Dalam pasca produksi talkshow “Anak Millennials” penulis mereview hasil

gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah diproduksi, menganalisa hasil

akhir gambar, dan mendata kekurangan dari gambar yang telah diambil serta

mengevaluasi hasil akhir gambar.

3.8.5 Proses Penciptaan Karya

A. Konsep Kreatif

Pada Talkshow ini penulis memiliki konsep yang sesuai untuk memeberikan

cahaya yang sama dengan keadaan asli di lokasi yang akan digunakan untuk

pengambilan gambar. Pada scene ruang penulis menggunakan lampu HMI 575

sebagai key light, penulis juga menggunakan kinoflo sebagai fill light, dan

tambahan LED untuk menerangi bagian yang masih terasa gelap sesuai keinginan

sutradara dan kameramen. Dan juga sebuah redhead untuk menerangi luar ruangan

agar terlihat seperti cahaya siang hari atau night for day.

Page 159: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

B. Konsep Produksi

Konsep produksi pada pembuatan Non drama talkshow “Anak Millennials”

konsep warna cahaya yang diinginkan sutradara adalah bersifat natural namun tetap

menambahkan cahaya pendukung untuk lebih mendramatisir pada saat adegan

tertentu.

Menurut Sarwo Nugroho (2014:143) dalam tata cahaya, ada tiga prinsip

dasar lighting yaitu Back Light : Cahaya dari belakang subjek denga arah kamera

dan diatur hingga jatuh pada kepala dan bahu pada subjek, penyinaran ini

membentuk garis tepi pada subjek (rim light) yang memisahkan pada latar belakang

dan untuk menambah ketajaman yang nyata dengan memberikan kontras sehingga

tampak kesan tiga dimensi. Key Light : Penyinaran ter arah yag utama yang jatuh

pada subjek menghasilkan bayangan kuat, memberikan tekanan segi yang menarik

dari wajah artis dan membentuk dimensi pada kepala dan wajah. Fill Light : Cahaya

yang digunakan untuk melunakan bayangan yang dihasilkan oleh lampu key light

ataupun lampu lainnya.

C. Konsep Teknis

Konsep teknis pada pembuatan talkshow “Anak Millennials” Penulis

menggunakan lampu HMI 575, Kinoflo 4 Bank 4 Feet, LED 15”, dan Redhead.

Kenapa penulis memilih lampu HMI 575 karena HMI tipe ini menghasilkan cahaya

yang kuat dengan kontras yang kuat untuk digunakan sebagai key light, dengan

karakter seperti ini penulis hanya perlu memberikan cutting cahaya yang di

keluarkan oleh lampu HMI ini. Penulis juga menggunakan 2 buah lampu Kinoflo

Page 160: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

karena lampu kinoflo lebih menyebar cahaya secara merata dan memancarkan

cahaya yang lembut dengan shadow yang tipis. Penulis juga menggunakan lampu

LED 15” 4 buah untuk membuat fill light tambahan atau membantu efek back light

pada scene tertentu. Dan penulis juga menggunakan sebuah Redhead untuk

membuat cahaya matahari buatan pada scene-scene tertent

3.8.6 Kendala dan Solusinya Penata Cahaya

Bayangan Yang menjadi pantulan pada kamera. Solusi nya penata

cahaya memindahkan posisi kamera agar bayangan tersebut tidak

muncul lagi.

3.8.7 Lembar Kerja Penata Cahaya

A. Konsep Penata Cahaya

B. Lighting Sheet

Page 161: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

C. Floor Plan

D. Spesifikasi Alat

KONSEP PENATA CAHAYA

Pada pembuatan talkshow “Anak Millennials” penulis melakukan tugasnya

dari tahap pra produksi yaitu mulai dari membedah naskah sampai di akhiri dengan

Page 162: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

membuat blocking lighting. Perencanaan pengambilan gambar, story board,

sehingga memiliki panduan dalam mengatur shoot.”

Tidak lupa penulis berdiskusi dengan produser, sutradara, dan penata

kamera untuk menentukan warna cahaya apa yang nantinya akan digunakan, dan

penulis juga berdiskusi untuk mengatur tentang tata letak posisi lighting dan

equipment yang akan digunakan pada saat proses shooting nantinya. Pada tahap

produksi, “Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk kelengkapan

pencahayaan, mengoperasikan perlengkapan peralatan lighting dengan baik dan

benar sesuai dengan blocking lighting yang telah dibuat pada saat pra produksi agar

didapat hasil yang memuaskan.

Menurut Sarwo Nugroho (2014:108) “Penulis sebagai penata cahaya

menyiapkan equipment lighting yang telah disepakati bersama pada tahap pra

produksi kemudian mengatur tata letak lighting sesuai dengan apa yang telah

dikonsepkan pada saat pra produksi bersama produser, sutradara, dan penata

kamera”.

Menurut Sarwo Nugroho (2014:110) “Pada tahap terakhir yaitu bagian tahap

pasca produksi, tidak banyak hal yang dapat dilakukan oleh penulis”. Hal-hal yang

dapat dilakukan penulis pada saat pasca produksi hanya melihat kembali hasil

gambar yang telah masuk proses editing kemudian mengevaluasi bagian mana saja

yang mengalami masalah dalam proses pengambilan gambar pada saat produksi”.

Pemeriksaan ulang hasil gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah

diproduksi, menganalisa hasil akhir gambar, dan mendata kekurangan dari gambar

Page 163: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

yang telah diambil serta mengevaluasi hasil akhir gambar.Ketiga tahap tersebut

berjalan dengan sangat baik karena adanya bantuan semua tim yang begitu solid

sehingga terciptalah hasil yang begitu memuaskan untuk semua tim.

FLOOR PLAN

Gambar III.41

Floor Plan Penata Cahaya

SPESIFIKASI ALAT

Spesifikasi Lighting

Kinoflo

Page 164: BAB III LAPORAN PRODUKSI - repository.bsi.ac.id · dengan adanya sebuah produksi film, seorang produser juga harus mengetahui proses pengerjaan pra produksi, produksi, hingga pasca

jumlah kinoflo 2 Input Voltage : 100-240 VAC, 50/60 Hz Lamps : 4- 75W, 4

F75/T12 – optional Ballast : Switch dimming, included Mounting : 3/8 included,

Baby, Junior optional Weight Fixture : 11.5 lb (5.2 kg) Ballast : 6.1 lb (2.7 kg)

Kinoflo Set : - Ballast (1x) - C-Stand (1x) - Cable Connector (1x)

Gambar III.42

Lighting Kinoflo