56 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Era modern dan globalisasi saat ini telah menjadi pendorong pesatnya perkembang teknologi dan informasi. Pesatnya perkembangan teknologi informasi ini telah merebak di seluruh dunia. Tidak hanya di negara maju saja, namun negara berkembang pun telah terpacu untuk mengembangkan teknologi informasi di dalam masyarakatnya. Hal tersebut menyebabkan teknologi informasi memiliki kedudukan yang penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Kebutuhan masyarakat dunia pun mengalami perkembangan, dan teknologi informasi pun memegang peranan penting di masa kini maupun di masa yang akan datang. Teknologi informasi membawa keuntungan dan kepentingan yang besar bagi negara-negara di dunia khususnya Indonesia. Selanjutnya teknologi informasi telah menjadi salah satu favorit dalam hal praktik bisnis di kalangan masyarakat, seperti kegiatan jual-beli pada beberapa macam situs-situs internet ataupun account sosial media yang dijadikan sarana bisnis. Perdagangan dengan menggunakan sarana internet tentunya sangat memberikan kemudahan dan efisiensinya sangat tinggi dalam kegiatan bisnis ataupun transaksi jual beli melalui internet, atau biasa disebut jual-beli online. Dari paparan tersebut, teknologi informasi kini telah memiliki peranan penting khususnya dalam urusan jual beli di kalangan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
56
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Era modern dan globalisasi saat ini telah menjadi pendorong
pesatnya perkembang teknologi dan informasi. Pesatnya perkembangan
teknologi informasi ini telah merebak di seluruh dunia. Tidak hanya di
negara maju saja, namun negara berkembang pun telah terpacu untuk
mengembangkan teknologi informasi di dalam masyarakatnya. Hal tersebut
menyebabkan teknologi informasi memiliki kedudukan yang penting bagi
kemajuan sebuah bangsa. Kebutuhan masyarakat dunia pun mengalami
perkembangan, dan teknologi informasi pun memegang peranan penting di
masa kini maupun di masa yang akan datang. Teknologi informasi
membawa keuntungan dan kepentingan yang besar bagi negara-negara di
dunia khususnya Indonesia.
Selanjutnya teknologi informasi telah menjadi salah satu favorit
dalam hal praktik bisnis di kalangan masyarakat, seperti kegiatan jual-beli
pada beberapa macam situs-situs internet ataupun account sosial media yang
dijadikan sarana bisnis. Perdagangan dengan menggunakan sarana internet
tentunya sangat memberikan kemudahan dan efisiensinya sangat tinggi
dalam kegiatan bisnis ataupun transaksi jual beli melalui internet, atau biasa
disebut jual-beli online. Dari paparan tersebut, teknologi informasi kini telah
memiliki peranan penting khususnya dalam urusan jual beli di kalangan
57
masyarakat, baik untuk masa kini maupun di masa mendatang. Teknologi
Informasi diyakini membawa keuntungan dan kemudahan bagi kehidupan
manusia. Namun, keberhasilan teknologi informasi tersebut secara
bersamaan menyebabkan berbagai permasalahan yang tidak mudah
ditemukan jalan keluarnya.
Hal tersebut diperkuat dengan munculnya kejahatan-kejahatan baru
dalam bidang teknologi informasi dan internet, atau lebih dikenal dengan
sebutan cybercrime. Pada dasarnya cybercrime meliputi semua tindak
pidana yang berkenaan dengan sistem informasi, sistem informasi
(information system) itu sendiri, serta sistem komunikasi yang merupakan
sarana untuk penyampaian/pertukaran informasi kepada pihak lainnya. Sala
satu bentuk cybercrime yang paling marak terjadi di Polda Jawa Tmur
adalah penipuan melalui situs jual beli online.
Berdasarkan data yang diperoleh penulis dari Subbag Renmin Siber
Polda Jawa Tmur. Berikut kasus penipuan online yang ditangani
berdasarkan data laporan masyarakat yang diterima oleh Polda Jawa Timur
tahun 2018-2020 mengenai tindak pidana penipuan online yakni:
Tahun Jumlah kasus
2018 66
2019 69
2020
(sampai bulan agustus) 47
Sumber : Data diperoleh Subbag Renmin Siber
Polda Jawa Timur
58
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwasannya terdapat peningkatan
kasus tindak pidana penipuan online . Kenaikan ini terlihat dari jumlah kasus
yang ditangani tiap tahunnya menunjukan pertambahan jumlah dari tahun
2018 dengan satu kasus kemudian pada tahun 2019 meningkat dari jumlah
sebelumnya yakni tiga kasus dalam satu tahun.
Skema dari penipuan yang marak terjadi dalam transaksi elektronik
sering terjadi dalam situs internet, ruang obrolan, iklan, dan email, yang
dimana para pelaku memiliki peran dalam menawarkan produk/ barang
kepada calon korban dimana produk/ barang tersebut sesungguhnya tidak
pernah ada, berkomunikasi dengan adanya sifat menjerumuskan korban
hingga menimbulkan kerugian dengan mengambil atau memindahkan
dana korban, aset, atau barang lainnya tanpa sepengetahuan korban ke
dalam penguasaan pelaku. 1
Makna di atas, mengartikan penipuan melalui media elektronik yang
terhubung ke jaringan internet memiliki pengertian yang hampir sama dengan
penipuan biasa namun penipuan dalam transaksi eletronik ini menggunakan
salah satu atau lebih komponen media dan komponen yang ada dalam internet
seperti situs, ruang obrolan dan email2. Undang-undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik UndangUndang ITE belum
mengatur secara khusus tentang tindak penipuan melalui media eletronik
maka pasal yang secara khusus yang bisa digunakan ialah pasal 378 KUHP
dimana bisa disimpulkan bahwa siapapun dengan maksud menguntungkan
diri sendiri atau pihak lain dengan melawan hukum, dan juga mejerumuskan
1 Wawancara dengan Panit Unit I Subdit V Siber Polda Jawa Timur. Ipda Fatmawati Sianturi, S.H.
25 Agustus 2020 2 Budhijanto D. 2017. Revolusi Cyberlaw Indonesia Pembaharuan dan Revisi Undang undang
Informasi dan Transaksi Elektronik 2016. PT Refika Aditama.
59
orang lain untuk menyerahkan segala aset yang dimilikinya, dan
menghilangkan piutang akan dipidana penjara paling lama 4 tahun.
Hingga saat ini modus penipuan online juga semakin bertambah,
dengan banyaknya marketplace di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia,
Jdi.id dan lain-lain yang menawarkan berbagai macam promo-promo gratis
ongkir,dikson 90%, vocher belanja, hingga cashback untuk menarik minat
konsumen, membuka peluang para pelaku tindak pidana penipuan online
untuk melancarkan aksinya. Saat ini Promo uang kembali atau cashback
tengah jadi primadona penggila belanja online. Seiring dengan
berkembangannya transaksi jual beli online, skema cashback kian hari juga
semakin populer. Banyak pelaku industri digital menawarkan cashback
untuk setiap pembelian barang atau jasa salah satunya Tokopedia.
Biasanya cashback yang diberikan Tokopedia dengan kisaran mulai dari
3% hingga 5% dari harga produk3. Bahkan disaat-saat tertentu seperti
perayaan hari jadi Tokopedia memberikan cashback besar-besaran Hal ini
tentunya memberikan banyak keuntungan terutama pada sisi konsumen.
Ada dua laporan kasus penipuan cashback yang terjadi di
Tokopedia yang masuk di Polda Jatim:
Pertama, kasus yang ditangani Polda Jatim pada Juli 2019. Empat
orang menjadi tersangka, antara lain S alias SHB (23) warga Blitar,
ZNH (32) warga Tulungagung, dan CDP (30) serta AR (41) warga
Malang. Menurut Wakil Direktur Reskrimsus Polda Jatim AKBP
Arman Asmara, pelaku diduga melakukan pembelian kupon
(voucher) Indomaret dengan nominal Rp 1 juta dan dijual
3 Tokopedia . “Apa itu fitur cashback”. https://www.tokopedia.com/help/article/ diakses tanggal
Elektronik Di Indonesia, Jurnal Wawasan Hukum, Vol. 33, No. 2, hlm 184 15 Wawancara dengan Panit Unit I Subdit V Siber Polda Jawa Timur. Ipda Fatmawati Sianturi,
S.H. 25 Agustus 2020
71
Pada dasarnya, Upaya preventif lebih menekankan pada
pencegahan sebelum terjadinya tindak pidana atau hal-hal
yang dilakukan sebelum terjadinya suatu tindak pidana.
Pencegahan dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat
tentang berbagai bentuk penipuan yang sering terjadi di
lingkungan masyarakat terutama yang sering tergiur dengan
berbagai promo ataupun cashback di berbagai situs pembelanjaan
online seperti Tokopedia selain itu juga dapat dilakukan
pemberitaan melalui media dalam menyampaikan himbauan
kepada masyarakat terkait tentang tindakan penipuan jual beli
online yang semakin merebak terjadi di lingkungan masyarakat.
Himbauan tersebut disampaikan melalui postingan-postingan di
beberapa media social Polda Jatim yaitu diantaranya Instagram
Polda Jatim. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat dapat lebih
waspada dan terhindar dari segala bentuk modus penipuan jual beli
online dan mengurangi meningkatnya tingkat kejahatan penipuan
jual beli online di Jawa Timur, dan juga koordinasi antar lembaga
dalam merumuskan rangka penegakan Undang-undang seperti
dilakukannya berbagai aksi sosial atau gerakan.16
Selain itu Pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur sebagaimana
merupakan upaya penindakan menggunakan jalur pidana sebagai upaya
penanggulangan kejahatan, upaya preventif yang lebih mampu melakukan
penangan terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya kejahatan penipuan
online cashback di Tokopedia
Bentuk implementasi penyidikan oleh Polda Jatim sebagai bentuk
tindakan preventif yaitu bekerjasama dengan berbagai ahli untuk
melakukan sosialisasi tentang cyber crime sebagai tindak pidana penipuan.
Polda Jatim melakukan kerjasama dengan ahli diberbagai bidang, seperti
ahli teknologi dan informasi khususnya Internet, ahli Komputer dan
penanganannya, dengan Internet Service Provider (ISP) atau penyedia jasa
internet, dengan penyidik negara lain untuk berbagi informasi dan alat
16 Wawancara dengan Panit Unit I Subdit V Siber Polda Jawa Timur. Ipda Fatmawati Sianturi,
S.H. 25 Agustus 2020
72
bukti dalam hal penyidikan tindak pidana bidang ITE dan sesuai dengan
Undang-undang ITE bekerjasama dengan antar instansi penegak hukum,
untuk menangani tindak pidana penipun online. Kerjasama bertujuan
untuk melakukan sosialisasi maupun dalam proses penemuan dan
penanganan alat bukti (bukti-bukti digital).
Upaya pihak kepolisan dalam melakukan upaya penanggulangan
preventif atau penanggulangan melalui jalur non-penal lebih mampu
melakukan penangan terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya
kejahatan, tidak hanya akan menyembuhkan atau membina para terpidana
(penjahat) saja, tetapi penanggulangan kejahatan dilakukan juga dengan
upaya penyembuhan masyarakat. Dari kebijakan tersebut upaya
penanganan dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah serta
kerjasama terfokus baik daerah maupun pusat tergambar jelas merupakan
bagian dan kunci penting guna memperkecil tingkat kejahatan, bila efektif
dan sinergis berjalan maka penanganan dan jumlah korban akan dapat
berkurang dan tertangani. Upaya preventif yang merupakan upaya
bagaimana kita melakukan suatu usaha yang positif, serta bagaimana kita
menciptakan suatu keadaan yang ekonomi, lingkungan, dan kultur
masyarakat yang sejahtera, juga bagaimana meningkatkan kesadaran dan
partisipasi masyarakat bahwa keamanan dan ketertiban merupakan
tanggung jawab.
Penegakan preventif adalah upaya yang dilakukan untuk menjaga
kemungkinan akan terjadinya tindak pidana, merupakan upaya
73
pencegahan, penangkalan, dan pengadilan sebelum tindak pidana itu
terjadi, maka sasaran utamanya adalah mengenai faktor kondusif antara
lain berpusat pada masalah-masalah atau kondisi-kondisi sosial seara
langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan tindak pidana. Tujuan
utama dari upaya preventif adalah memperbaiki kondisi sosial tertentu.
Menurut teori ketiga dari Hoefnagels yaitu mempengaruhi pandangan
masyarakat mengenai tindak pidana dan pemidanaan lewat media massa
(influencing view on crimand punishment with mass media) merupakan
tindakan preventif, berupa pemberitahuan terhadap masyarakat melalui
media massa seperti media elektronik dan media cetak mengenai suatu
larangan, pelanggaran atau mengenai suatu tindak pidana. Upaya
penanggulangan yang dilakukan dengan upaya preventif yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya tindak pidana yang timbul. Upaya ini meliputi
peningkatan kondisi tata ekonomi, sosial, politik, dan budaya yang
semakin meningkat.17 Kebijakan ini lebih bersifat tindakan
pencegahan sebelum terjadinya kejahatan. Barda Nawawi
menjelaskan bahwa untuk mencegah suatu tindak pidana kejahatan,
maka sasaran utamanya adalah menangani faktor-faktor kondusif
penyebab terjadinya kejahatan. Faktor-faktor itu antara lain, berpusat
pada masalah-masalah atau kondisi-kondisi sosial yang secara
17 Barda Nawawi Arief. 1996. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana. Bandung. Penerbit: PT.
Citra Aditya Bakti. Hal 40.
74
langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan atau menumbuhkan
kejahatan.18
C. Bagaimana kendala yang dihadapi Polda Jawa Timur dalam penegakan
tindak pidana penipuan online cashback di Tokopedia?
Menurut seorjono soekanto dengan teori efektivitas hukum ada lima
faktor yang mempengaruhi keberhasilan penegakan hukum yakni faktor
hukum, faktor penegak hukum, faktor sarana dan prasarana, faktor
masyarakat dan faktor kebudayaan.
Kendala-kendala yang ditemui Polda Jawa Timur dalam penegakan
tindak pidana penipuan online cashback di Tokopedia adalah sebagai berikut :
1) Kendala Internal
a. Faktor sarana atau fasilitas
Faktor sarana atau fasilitas, yang mendukung dapat
mempermudah aparat penyidik dalam mengungkap tindak pidana
penipuan online cashback di Tokopedia (pengolahan alat bukti/ data
elektronik). Sarana atau fasilitas tersebut antara lain, mencakup tenaga
manusia yang berpendidikan dan trampil, organisasi yang baik,
peralatan yang memadai, keuangan yang cukup, fasilitas umum yang
memudahkan dan seterusnya. Jika hal-hal itu tidak tepenuhi, maka
mustahil penegakan hukum akan mencapai tujuannya19.
Insyaallah gak terlalu banyak kendala juga, karena kita kan
sudah banyak tempat tempat koordinaasi untuk melakukan
proviling nya apalagi untuk data yang dari Tokopedia itu
akurat dan lengkap.20
Terbatasnya jumlah personil tenaga ahli antara Negara
Indonesia dan china sangatlah berbeda jauh dalam jumlah
personilnya. Lebih ironis lagi laporan tingkat kejahatan siber di
Indoensia semakin meningkat, dengan keterbatasan personil dan
tenaga ahli di pihak kepolisisan Indonesia maka penyelesaian kasus
tersebut tidak bisa diselesaikan dengan cepat. Akibatnya dirasakan
langsung oleh pihak korban atau kejahatan siber. Kualitas fasilitas
teknologi informasi di Indonesia memang sudah cukup baik, namun
tidak sebanding dengan jaminan keamanan oleh para pengguna.
Keterbatasan tenaga ahli pada pihak kepolisian memang merupakan
faktor yang sangat besar, dengan jumlah anggota ahli yang terbatas ini
pengungkapan dan penyidikan kasus kejahatan dunia maya tidak bisa
diselesaikan dengan waktu yang cepat, sehingga akan membuat para
pelaku lebih leluasa dalam beraksi. 21
b. Upaya dalam menghadapi kedala Internal yang ada
Pengupayaan yang dilakukan oleh penyidik Polda Jawa Timur
adalah dapat mengoptimalkan antara pihak penyidik dengan pihak
perbankan, dalam membantu proses pembuktian yang di lakukan oleh
pelaku tindak pidana penipuan online cashback di Tokopedia,
20 Wawancara dengan Panit Unit I Subdit V Siber Polda Jawa Timur. Ipda Fatmawati Sianturi,
S.H. 25 Agustus 2020 21 Barda Nawawi Arief. 2007. Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam
Penaggulangan Kejahatan, Jakarta. Kencana. hlm. 237
76
sehingga dalam hal ini penyidik dapat dengan mudah mendapatkan
sesuatu yang mereka inginkan yang sesuai kebutuhan yang ada pada
pelaku walau ijin sampai pemblokiran saja, karena Bank pun harus
tetap menjaga kerahasiaan bank yang berdasarkan aturan pada pasal 1
ayat (28) Undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. Ijin
pemblokiran ini dilakukan secara tertulis dari pihak penyidik kepada
pihak Bank. Perbuatan ini dilakukan demi mendapatkan bukti yang
konkrit dari pelaku.
“Upaya untuk mengatasi hambatan peraturan
perundang-undangan yang berbenturan dengan kepentingan
penyelidikan, polisi mencari bukti selain dari bank dan
membuat MoU yang merupakan surat perjanjian atau
kerjasama lintas instansi seperti dengan pihak bank.
Berdasarkan aturan pada pasal 1 ayat (28) Undang-undang No.
10 Tahun 1998 Tentang Perbankan bank juga harus teteap
menjaga kerahasiaan nya, sehingga dengan tanpa adanya MoU
akan sulit untuk kerjasama dengan pihak bank maupun dengan
pihak lain. Upaya mengatasi hambatan peraturan perundang-
undangan yang berbenturan dengan kepentingan penyelidikan
dengan membuat MoU pun terhambat karena pada
kenyataannya adanya MoU yang merupakan surat perjanjian
atau kerjasama lintas instansi seperti dengan pihak bank,
belum ditaati oleh pihak bank dengan alasan melindungi
kerahasiaan nasabah.”22
Faktor sarana dan prasarana dapat dikatakan sebagai tulang
punggung penegak hukum terhadap tindak pidana cybercrime. Sebab
eksistensinya merupakan penopang keberhasilan untuk menemukan
suatu kebenaran materil. Oleh karena itu jalinan kerja sama harmonis
antara lembaga penegak hukum dengan beberapa pakar spesialis
22 Wawancara dengan Panit Unit I Subdit V Siber Polda Jawa Timur. Ipda Fatmawati Sianturi,
S.H. 25 Agustus 2020
77
dibidangnya seperti ahli forensik, fakar telematika serta dana
operasional yang menandai adalah merupakan faktor pendukung guna
mengadili dan memidana atau pun mempersempit ruang gerak pelaku
tindak pidana cybercrime khususnya tindak pidana penipuan online
2) Kendala Eksternal
a. Faktor Hukum
Hukum mengatur masyarakat secara patut dan bermanfaat
dengan menetapkan apa yang diharuskan ataupun yang dibolehkan
dan sebaliknya. Hukum dapat mengkualifikasikan sesuatu perbuatan
sesuai dengan hukum atau mengkualifikasikannya sebagai melawan
hukum. Yang dimaksud dengan hukum adalah segala sesuatu yang
menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat
memaksa, yaitu apabila dilanggar akan mendapatkan sanksi yang
tegas dan nyata. Hukum adalah suatu peraturan tertulis yang dibuat
oleh yang berwenang yang bersifat memaksa guna dapat mengatur
kehidupan yang damai ditengah masyarakat.
Meskipun eksistensi pengaturan tindak pidana cybercrime
tidak hanya dalam undang-undang No 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, tetapi juga terdapat didalam
Undang-undang khusus lainnya di luar KUHP, namun masih terdapat
bentuk bentuk tindak pidana cybercrime yang belum mendapatkan
pengaturan, khususnya yang menyangkut penyalahgunaan teknologi
seperti khasus penipuan cashback di Tokopedia . Salah satu asas
78
dalam hukum pidana menentukan bahwa tiada perbuatan yang dapat
dihukum pidana dan diancam dengan pidana jikalau hal itu terlebih
dahulu belum dinyatakan dalam suatu aturan perundang undangan
(asas legalitas).
Jika melihat faktor hukum yang ada, saat ini para aparat
penegak hukum memang menggunakan KUHP, KUHAP, UU
ITE dan UU terkait lainnya sebagai dasar hukum dalam
menjerat para pelaku penipuan berbasis e-commerce, namun
dalam implementasinya dengan banyaknya pasal yang ada
diterapkan kepada pelaku mengakibatkan banyak terjadi
multitafsir bagi aparat penegak hukum sehingga dalam
implementasinya diperlukan satu pasal yang khusus mengatur
tindak pidana penipuan berbasis e-commerce yang dapat
dimasukkan ke dalam Undang-Undang ITE.23
Sebagai contoh dalam Pasal 28 Ayat (1) UU ITE menyatakan
bahwa “Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan
berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian
konsumen dalam Transaksi Elektronik.” Sementara Pasal 378 KUHP
menyatakan bahwa “Barang siapa dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum,
dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu
muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain
untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi
utang maupun menghapuskanpiutang, diancam karenapenipuan
dengan pidana penjara paling lama empat tahun”.
23 Wawancara dengan Panit Unit I Subdit V Siber Polda Jawa Timur. Ipda Fatmawati Sianturi,
S.H. 25 Agustus 2020
79
Dari rumusan-rumusan Pasal 28 Ayat (1) UU ITE dan Pasal 378
KUHPidana tersebut, dapat kita ketahui bahwa keduanya mengatur
hal yang berbeda. Pasal 378 KUHPidana mengatur penipuan,
sementara Pasal 28 Ayat (1) UU ITE mengatur mengenai berita
bohong yang menyebabkan kerugian konsumen dalam transaksi
elektronik. Tapi, rumusan Pasal 28 Ayat (1) UU ITE tidak
mensyaratkan adanya
Maka pengaturan atas tindak pidana cybercrime yang masih
belum terakomodir dalam perundang undangan dimaksud sifatnya
cukup penting. Menurut Muladi bahwa secara oprasional perundang-
undangan pidana mempunyai kedudukan strategis terhadap sistem
peradilan pidana. Sebab hal tersebut memberikan defenisi tentang
perbuatan-perbuatan yang dirumuskan sebagai tindak pidana.
Mengendalikan usaha-usaha pemerintah untuk memberantas kejahatan
dan memidana sipelaku, memberikan batasan tentang pidana yang
dapat diterapkan untuk setiap kejahatan . dengan perkataan lain
perundang-undangan pidana yang menciptakan legislated environment
yang mengatur segala prosedur dan tata cara yang harus dipatuhi
didalam berbagai perangkat sistem peradilan pidana24
b. Faktor Masyarakat
Penegakan hukum berasal dari masyarakat, dan
bertujuan untuk mencapai kedamaian dalam masyarakat. Oleh
karena itu, dipandang dari sudut tertentu, maka masyarakat
dapat mempengaruhi penegakan hukum tersebut. dan
24 Muladi,1995,Kapita Selekta Peradilan Pidana. Semarang. Badan Penerbit UNDIP. Hal. 23.
80
bertujuan untuk mencapai kedamaian masyarakat, karena
dapat mempengaruhi penegakan hukum itu sendiri.25
Persoalan penegakan hukum terhadap tindak pidana penipuan
online ini merupakan suatu persoalan yang sangat rumit. Masyarakat
atau konsumen tidak menyadari bahwa dirinya menjadi korban dari
kejahatan atau bahkan menjadi pelaku tindak pidana penipuan itu
sendiri.
Tidak kalah penting dengan faktor faktor yang lain, faktor
budaya hukum masyarakat ini juga memiliki pengaruh dan
memainkan peranan penting dalam proses penegakan hukum terhadap
tindak pidana cybercrime. Pluralisme budaya hukum ditengah
masyarakat merupakan fenomena yang unik dan mengandung resiko
yang potensial, sehingga sering kali menempatkan posisi dan profesi
aparat penegak hukum kedalam kondisi dilematis yang pada
gilirannya dapat menimbulkan ambivalensi dalam pelaksaanan
peranan aktualnya.
c. Faktor Kebudayaan
Sebagai suatu sistem, maka hukum mencakup struktur,
substansi dan kebudayaan. Struktur mencakup wadah ataupun bentuk
dari system tersebut yang umpamanya mencakup tatanan lembaga-
lembaga hukum formal, hubungan antara lembaga-lembaga tersebut,
hak-hak dan kewajiban dan seterusnya. Substansi mencakup isi norma
25 Wawancara dengan Panit Unit I Subdit V Siber Polda Jawa Timur. Ipda Fatmawati Sianturi,
S.H. 25 Agustus 2020
81
hukum beserta perumusannya maupun acara untuk menegakkannya
yang berlaku bagi pelaksana hukum maupun pencari keadilan.
Kebudayaan (sistem) hukum pada dasarnya mencakup nilai-nilai
mana merupakan konsepsi-konsepsi abstrak mengenai apa yang
dianggap baik (sehingga dianut) dan apa yang dianggap buruk
(sehingga dihindari)26.
d. Faktor teknologi
Dalam penegakan penipuan tindak pidana penipuan
online cashback di Tokopedia ini kami tidak mendapat kendala
yang sulit yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi ya mbak,
karena kasus ini bukan kasus yang terlalu ekstrim seperti
peretasan server tokopedia atau pembobolan data pengguna.27
Menegenai kemajuan Teknologi khususnya Teknologi Informasi
yang ada saat ini. Kemajuan teknologi mempengaruhi dalam
menemukan alat bukti khususnya mengenai data elektronik dalam
pembuktian tindak pidana penipuan online cashback di Tokopedia.
e. Upaya dalam menghadapi kedala Eksternal yang ada
(1) Membantu Dalam Penyempurnaan Ketentuan Hukum (Undang-
undang)
Melakukan kerjasama dengan berbagai ahli di bidang-bidang,
seperti ahli teknologi dan informasi khususnya Internet, ahli
Komputer dan penanganannya, dengan Internet Service
Provider (ISP) atau penyedia jasa internet, dengan penyidik
26 Soerjono Soekanto. Sosiologi: Suatu Pengantar. Op.cit, hal 59. 27 Wawancara dengan Panit Unit I Subdit V Siber Polda Jawa Timur. Ipda Fatmawati Sianturi,
S.H. 25 Agustus 2020
82
negara lain untuk berbagi informasi dan alat bukti dalam hal
penyidikan tindak pidana bidang ITE yang bertujuan untuk
terciptanya hukum cyber yang sempurna.
Menjalin kerjasama dengan Negara lain, untuk berbagi
informasi dan alat bukti dalam hal penyidikan tindak pidana
bidang Informasi dan Transaksi Elektronik.
(2) Sosialisasi dan Pelatihan Untuk Masyarakat, diharapkan agar
masyarakat lebih memahami pentingnya mengetahui tindak
kejahatan cyber crime diberbagai bidang. Dengan demikian
masyarakat dapat membantu kinerja kepolisian dalam hal
memberikan informasi apabila ada kejahatan terkait disekitar
mereka dan masyarakat tidak enggan melaporkan kasus tindak