BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. STUDI KASUS 1. Biodata a. Identitas klien Nama : Nn ‘’S’’ Umur : 19 Tahun Suku/Bangsa : Makassar Status perkawinan : Belum Kawin Agama : Islam Pendidikan : Mahasiswa Pekerjaan : Pelajar Alamat : Jl. Baji Dakka 1 No 3 Makassar Tanggal masuk RS : 12 Mei 2016 Tanggal Pengkajian : 13 Mei 2016 Diagnosa Medik : Fraktur Manus Dextra Catatan kedatangan : Perawat di ruangan mengatakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN.
A. STUDI KASUS
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Nn ‘’S’’
Umur : 19 Tahun
Suku/Bangsa : Makassar
Status perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Baji Dakka 1 No 3 Makassar
Tanggal masuk RS : 12 Mei 2016
Tanggal Pengkajian : 13 Mei 2016
Diagnosa Medik : Fraktur Manus Dextra
Catatan kedatangan : Perawat di ruangan mengatakan
pasien datang di ruangan Ar –
Rahman menggunakan Rostur.
b. Keluaraga Terdekat yang Dapat Dihubungi :
Nama/umur : Tn ‘’A’’
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Jl. Baji Dakka 1 No 3 Makassar
Sumber informasi : Pasien, keluarga pasien dan perawat.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama/ Alasan Masuk RS
1) Keluhan Utama : Nyeri
2) Alasan masuk RS
Klien masuk ke RSU Haji Makassar tanggal 12 Mei 2016
pukul 14 : 00 WIB. Dengan keluhan nyeri pada pergelangan
tangan sebelah kanan di karenakan jatuh dari tangga.
a. Pasien mengatakan nyeri pada pergelangan tangan kanan apabila
DS: 1. pasien mengatakan nyeri pada pergelangan tangan sebelah
kanan.2. pasien mengatakan mampu menggerakkan tangan kananya
walaupun nyeri bertambah saat digerakkan3. pasien menngatakan kebutuhan sehari-hari dibantu oleh
keluarga4. pasien mengatakan semua aktifitasnya di lakukan ditempat
tidur 5. pasien mengatakan tidak ingin dioperasi6. Pasien mengatakan takut untuk di operasiDO: 1. pasien meringis2. nampak terdapat benjolan di pergelangan tangan kanan.3. Skala nyeri sedang (5)
4. Terlihat luka pada jari kedua sampai telapak kaki sebelah kiri5. Kekuatan otot pada tangan sebelah kanan : 36. Terpasang infus Rl 24tpm di tangan kiri7. kebutuhan kebutuhan sehari-hari klien di bantu keluarga 8. pasien terbaring di tempat tidur9. pasien nampak gelisah10. TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 88x/ menit P : 22x/ menit S : 36,5° Celsius
2. Analisa Data
No. Data Problem Etiologi
1.
2.
DS :1. pasien mengatakan nyeri pada
pergelangan tangan sebelah kanan.2. pasien mengatakan mampu
menggerakkan tangan kananya walaupun nyeri bertambah saat digerakkan
DO : 1. pasien nampak meringis.2. Nampak terdapat benjolan di
pergelangan sebelah kanan.3. Skala nyeri sedang (5)
P : Nyeri
Q : Berdenyut
R : Manus Dextra
S : Skala 5
T : Hilang-timbul
4. Terpasang infus Rl 24tpm di tangan
kiri
5. TTV : TD: 110/80 mmHg
N : 88x/ menit P : 22x/ menit S : 36,5° Celsius
DS:
1. Pasien mengatakan kebutuhan kebutuhan sehari-hari dibantu oleh keluarga
DO:
Fraktur
Terputusnya kontin-uitas
jaringan kulit
Pelepasan mediator kimia
(bradikinin,
prostaglandin,serotonin,
histamin)
Stimulasi nociceptor
Nyeri dipersepsikan
Thalamus
Nyeri
Fraktur
Kehilangan fungsi untuk beraktifitas
Nyeri
Hambatan
mobilitas fisik
3.
1. Pasien terbaring di tempat tidur2. kebutuhan sehari-hari di bantu
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
c. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan
4. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri berhubungan dengan
kerusakan jaringan, yang di
tandai dengan:
DS:
1.pasien mengatakan nyeri pada pergelangan tangan sebelah kanan.
2. pasien mengatakan mampu menggerakkan tangan kananya walaupun nyeri bertambah saat digerakkan
DO : 1. pasien nampak meringis.2. Nampak terdapat benjolan
di pergelangan sebelah kanan.
3. Skala nyeri sedang (5)P : Nyeri
Q : Berdenyut
R : Manus Dextra
S : Skala 5
T : Hilang-timbul
4. Terpasang infus Rl 24tpm
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 2 x 24 jam di
harapkan pasien
mampu
mengontrol/mengendali
kan nyeri, mampu
mengetahui tingkat
nyeri (skala, intensitas,
frekuensi dan tanda
nyeri) dengan kriteria
hasil:
1. Nyeri
berkurang.
2. Tanda – Tanda
Vital dalam
rentang normal.
1. Kaji tingkat nyeri
secara
komprenshif
termasuk lokasi,
karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas dan
faktor prespitasi.
2. Mengajarkan
tentang teknik
non farmakologi
nafas dalam dan
relaksasi.
3. Lakukan dan
awasi latihan
rentang gerak
1. Untuk
mempermudah
intervensi
selanjutnya.
2. Tingkat ansietas
dapat
mempengaruhi
persepsi/reaksi
terhadap nyeri.
3. Mempertahanka
n
kekuatan/mobilit
di tangan kiri
5. TTV :
TD: 110/80 mmHg
N : 88x/ menit P : 22x/ menit S : 36,5° Celsius
3. Tidak
mengalami
gangguan tidur.
pasif/aktif.
4. Monitor vital
Sign.
5. Penatalaksaan
pemberian obat
analgetik sesuai
indikasi.
as otot yang
sakit dan
memudahkan
resolusi inflamasi
pada jaringan
yang cedera.
4. Mengetahui
perkembangan
keadaan umum.
5. Di beri untuk
menurunkan
rasa nyeri dan
spasme otot.
2. Hambatan mobilitas fisik
berhubungan dengan nyeri,
yang di tandai dengan:
DS:
1. Pasien mengatakan kebutuhan kebutuhan sehari-hari dibantu oleh keluarga
DO: 1. Pasien terbaring di tempat
tidur2. kebutuhan sehari-hari di
bantu keluarga3. Kekuatan otot pada
tangan sebelah kianan : 3
Setelah di lakukan
tindakan keperawatan
selama 2x24 jam di
harapkan pasien
mampu melaksanakan
aktivitas fisik sesuai
dengan
kemampuannya,
dengan kriteria hasil:
1. pasien dapat ikut
serta dalam program
latihan.
1. Kaji derajat
imobilisasi yang
di hasilksn oleh
cedera/pengobat
an dan
perhatikan
persepsi pasien
terhadap
imobilisasi.
1. Klien mungkin di
batasi dengan
pandangan
diri/persepsi diri
tentang
keterbatasan
fisik aktual,
memerlukan
informasi/interve
nsi untuk
meningkatkan
2. tidak mengalami
kontraktur sendi.
3. kekuatan otot
bertambah.
4. pasien
menunjukkan
tindakan untuk
meningkatkan
mobilitas.
2. AwasiTD dengan
melakukan
aktivitas .perhatika
n keluhan pusing.
3. Ubah posisi
secara periodik
dan dorong untuk
latihan batuk/nafas
dalam.
kemajuan
kesehatan.
2. Hipotensi postural
adalah masalah
umum menyertai
tirah baring lama
dan dapat
memerlukan
intervensi khusus.
3. Mencegah/
menurunkan
insiden
komplikasi
kulit/pernapasan
(contoh
dekubitus,
atelektasis dan
pneumonia.
3. Ansietas berhubungan
dengan kurang
pengetahuan, yang di tandai
dengan :
DS:
1. Pasien mengatakan tidak ingin dioperasi.
2. Pasien mengatakan takut untuk di operasi.
setelah dilakukan
tindakan keperawatan
diharapkan ansietas
berkurang atau hilang,
dengan kriteria hasil:
1. Pasien mampu
mengidentifikasi,
mengungkapkan
1. Identifikasi
tingkat
kecemasan
pasien.
2. Dorong pasien
untuk
mengungkapkan
1. Untuk
mengetahui
tingkat
kecemasan
pasien.
2. Dengan
mengungkapkan
perasaanya
DO:1. Pasien nampak gelisah2. TTV :
TD : 110/80 mmHgN : 88x/menitS : 36,5° celcius
P : 22x/menit
dan menunjukkan
tehnik untuk
mengontrol cemas.
perasaan,
ketakutan dan
persepsi.
3. Berikan
lingkungan yang
tenang dan
suasana penuh
istrahat.
dapat
mengurangi
kecemasanya.
3. Mengurangi
ransangan
eksternal yang
tidak perlu.
3. Implementasi Keperawatan
NO.
Hari/ tanggalNo.DX
JamImplementasi
Paraf
1. Sabtu,14 Mei 2016
I 08.00 1. Mengkaji tingkat nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi. Hasil : Skala nyeri 5 P : nyeri Q : berdenyut R : Manus Dextra sebelah
kanan S : skala 5
T : hilang-timbul
2. Mengajarkan tentang tekhnik non farmakologi : nafas dalam, relaksasi. Hasil : Pasien telah mengetahui dan mempraktekkan teknik napas dalam
3. Melakukan dan mengawasi latihan rentang gerak pasif/aktif. Hasil : Pasien miring kiri miring kanan
4. Monitor vital signHasil : TTV : TD:110/80 mmHg N : 88x/menit P : 22x/menit S : 36,5° celcius
5. Penatalaksaan pemberian obat analgetik sesuai indikasi
Hasil : Injeksi Ketorolac 1amp/8jam/iv
2. Sabtu,14 Mei 2016
II 10.00 1. Mengkaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cedera/ pengobatan dan perhatikan persepsi pasien terhadap imobilisasi.Hasil : pasien mampu menggerakkan kaki kirinya
walaupun mengeluh nyeri bertambah saat digerakkan
2. Monitor vital signHasil : TTV : TD:110/80 mmHg N :88x/menit P :22x/menit S :36,5° celcius
3. Mengubah posisi secara periodik dan dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.Hasil : Pasien posisi semi fowler
3. Sabtu,14 Mei 2016
III 11.00 1. Mengidentifikasi tingkat kecemasan.Hasil : Pasien gelisah
2. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi.Hasil : Pasien mengatakan tidak Ingin di operasi
3. memberikan lingkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat.Hasil : membatasi pengunjung dan mengurangi kebisingan
NO. Hari/ tanggal
No.DX
JamImplementasi
Paraf
1. Minggu 14 Mei 2016
I 08:00 1. Mengkaji tingkat nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi. Hasil : Skala nyeri 5 P : nyeri Q : berdenyut R : Manus Dextra sebelah kanan S : skala 5
T : hilang-timbul
2. Mengajarkan tentang tekhnik non farmakologi : nafas dalam, relaksasi. Hasil : Pasien telah mengetahui dan mempraktekkan teknik napas dalam
3. Melakukan dan mengawasi latihan rentang gerak pasif/aktif. Hasil : Pasien miring kiri miring kanan
4. Monitor vital sign Hasil : TTV :
TD: 110/80 mmHg N : 82x/menit S : 36,4° celcius P : 22x/menit
5. Kolaborasi pemberian obat analgetik sesuai indikasi
Hasil : Injeksi Ketorolac 1amp/8jam/iv
2. Minggu 14 Mei 2016
II 10.00 1. Mengkaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cedera/ pengobatan dan perhatikan persepsi pasien terhadap imobilisasi.Hasil : pasien mampu menggerakkan kaki kirinya walaupun mengeluh nyeri bertambah saat digerakkan
5. Kolaborasi pemberian obat analgetik sesuai indikasi.
Hasil : Injeksi Ketorolac 1amp/8jam/iv
2. Senin 15 Mei 2016
II 10.00 1. Mengkaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cedera/ pengobatan dan perhatikan persepsi pasien terhadap imobilisasi.Hasil : pasien mampu