BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi 1. Pengertian Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim endometriu disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut pada akhirnya akan membentuk siklus menstruasi. Bila siklus haid teratur 28 hari. Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid. Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus (Bobak, 2004). Menstruasi adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus disertai pelepasan deskuamasi dari endometrium. Panjang siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik selama 28 hari (Prawirohardjo, 2005). Menstruasi merupakan suatu siklus discharge fisiologik darah dan jaringan mukosa melalui vagina dari uterus yang tidak hamil, dibawah kendali hormonal dan berulang secara normal, biasanya interval sekitar empat minggu, tanpa adanya kehamilan selama periode reproduktif pubertas sampai menopouse pada wanita (Dorland, 2005). Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
31
Embed
BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
TINJAUN TEORI
A. Menstruasi
1. Pengertian
Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim endometriu
disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan
kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan
tersebut pada akhirnya akan membentuk siklus menstruasi. Bila siklus
haid teratur 28 hari. Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari
ke-1. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid.
Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar
14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan
endometrium uterus (Bobak, 2004).
Menstruasi adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus
disertai pelepasan deskuamasi dari endometrium. Panjang siklus
menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik
selama 28 hari (Prawirohardjo, 2005). Menstruasi merupakan suatu siklus
discharge fisiologik darah dan jaringan mukosa melalui vagina dari uterus
yang tidak hamil, dibawah kendali hormonal dan berulang secara normal,
biasanya interval sekitar empat minggu, tanpa adanya kehamilan selama
periode reproduktif pubertas sampai menopouse pada wanita (Dorland,
2005).
Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2. Fisologis Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi merupakan periode menstruasi di hitung
berdasarkan jumlah hari tanggal mulainya menstruasi yang lalu sampai
mulainya menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi dibagi menjadi 4
yaitu; polimenorea apabila panjang siklus <21 hari, normal apabila
panjang siklus antara 21-35 hari, oligomenorea apabila panjang siklus
antara 36-90 hari dan amenorea apabila panjang siklus >90 hari atau 3
bulan (Setyaningrum, 2008).
Siklus menstruasi merupakan rangkaian peristiwa yang secara
kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan di
endometrium, kelenjar hipotalamus dan hipofisis, serta ovarium. Siklus
menstruasi mempersiapkan uterus untuk kehamilan. Bila tidak terjadi
kehamilan, maka terjadi menstruasi. Usia wanita, status fisik dan emosi
wanita, serta lingkungan mempengaruhi pengaturan siklus menstruasi
(Bobak, 2004).
Ovarium menghasilkan hormone steroid, terutama estrogen dan
progesteron. Beberapa estrogen yang berbeda dihasilkan oleh folikel
ovarium, yang mengandung ovum yang sedang berkembang dan oleh sel-
sel yang mengelilinginya. Estrogen ovarium yang paling berpengaruh
adalah estradiol. Estrogen bertanggung jawab terhadap perkembangan
dan pemeliharaan organ-organ reproduktif wanita dan karakteristik
seksual sekunder yang berkaitan dengan wanita dewasa (Bobak, 2004).
Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Estrogen memainkan peranan penting dalam perkembangan
payudara dan dalam perubahan siklus bulanan dalam uterus. Progesteron
juga penting dalam mengatur perubahan yang terjadi dalam uterus selama
siklus menstruasi. Progesteron merupakan hormon yang paling penting
untuk menyiapkan endometrium yang merupakan membran mukosa yang
melapisi uterus untuk implantasi ovum yang telah dibuahi. Jika terjadi
kehamilan sekresi progesteron berperan penting terhadap plasenta dan
untuk mempertahankan kehamilan yang normal. Sedangkan endrogen
juga dihasilkan oleh ovarium, tetapi hanya dalam jumlah kecil. Hormon
endrogen terlibat dalam perkembangan dini folikel dan juga mem-
pengaruhi libido wanita (Suzannec, 2001).
Perubahan hormonal siklik mengawali dan mengatur fungsi ovarium
dan perubahan endometrium. Pusat pengendalian hormon reproduksi
adalah hipotalamus. Hormon pada hipotalamus gonadotropik realizing
hormone (GnRH) yaitu follicle stimulating hormoneerealising hormone
(FSHRH) dan luteinizing hormone-stimulating hormone (LHRH). Kedua
hormon ini akan merangsang hipofisis anterior untuk mensekresi follicle
stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua
hormon ini akan menyebabkan produksi estrogen dan progesterone dari
ovarium (Price, 2005).
Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Menstruasi disertai ovulasi terjadi selang beberapa bulan sampai 2-
3 tahun setelah menarche yang berlangsung sekitar umur 17-18 tahun.
Dengan memperhatikan komponen yang mengatur menstruasi dapat
dikemungkakan bahwa setiap penyimpangan sistem akan terjadi
penyimpangan pada patrum umun menstruasi. Pada umumnya menstruasi
akan berlangsung setiap 28 hari selama ±7 hari. Lama perdarahannya
sekitas 3-5 hari dengan jumlah darah yang hilang sekitar 30-40 cc.
Puncak pendarahannya hari ke-2 atau 3 hal ini dapat dilihat dari jumlah
pemakaian pembalut sekitar 2-3 buah. Diikuti fase proliferasi sekitar 6-8
hari (Manuaba dkk, 2006).
Gambar 2. 1 Siklus Menstruasi
Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3. Gangguan siklus menstruasi
Menurut Bobak (2004) gangguan haid dan siklusnya khususnya
dalam masa reproduksi dapat digolongkan :
a. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan
1) Hipermenorea atau menoragia
2) Hipomenorea
b. Kelainan siklus
1) Polimenorea
2) Oligomenorea
3) Amenorea
c. Perdarahan di luar haid
1) Metroragia
d. Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid
1) Premenstrual syndrome (PMS)
2) Mastodinia
3) Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)
4) Dismenorea
Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
B. Premenstrual syndrome
1. Pengertian
a. Menurut Sylivia (2010)
Premenstrual syndrome (PMS) adalah suatu kondisi yang terdiri
atas beberapa gejala fisik, emosi dan perilaku yang dialami oleh
seorang perempuan sebelum datangnya siklus menstruasi, yang
menyebabkan ia mengalami gangguan dalam fungsi dan aktifitas
sehari-hari, gejala-gejala tersebut akan menghilang saat menstruasi
tiba.
b. Menurut Saryono (2009)
Premenstrual syndrome (PMS) merupakan gangguan siklus yang
umum terjadi pada wanita muda dan pertengahan, ditandai dengan
gejala fisik dan emosional yang konsisten, terjadi selama faseluteal
dalam siklus menstruasi
c. Menurut Brunner & Suddart (2001)
Premenstrual syndrome (PMS) adalah kombinasi gejala yang
terjadi sebelum haid dan manghilang dengan awitan aliran
menstrual (bagan 44-1) serta dialami oleh banyak awitan sebelum
awitan setiap siklus menstruasi. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi
beberapa teori menunjukan adanya kelebihan esterogen atau defisit
progesteron dalam fase luteal dari siklus menstruasi.
Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2. Penyebab
Menurut Nurchasanah (2009) Penyebab premenstrual syndrome
(PMS) sampai saat ini belum dapat dipaparkan dengan jelas, tetapi
pendapat sementara penyebab premenstrual syndrome (PMS) ini adalah
sebagai berikut:
a. Perubahan hormonal dan neurotransmitter.
b. Pola makan yang buruk dan konsumsi obat-obatan tertentu.
c. Gaya hidup yang kurang baik, misalnya kurang melakukan aktivitas
fisik.
d. Kadar hormon estrogen dalam darah meningkat sehingga
menimbulkan gejala depresi.
e. Kadar hormon serotonin menurun karena adanya perubahan jumlah
hormon estrogen.
f. Keluhan premenstrual syndrome (PMS) belum ditemukan pe-
nyebabnya secara pasti namun ada yang mengaitkan dengan zat gizi
tertentu seperti gangguan metabolisme asam lemak esensial ataupun
kekurangan vitamin B6 dan mineral kalsium (Bardosono, 2006).
Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
g. Penyebab premenstrual syndrome (PMS) masih belum jelas atau
dapat dikatakan tidak diketahui, diantara hipotesis penyebab yang
paling sering dipertimbangkan adalah:
1) Defisiensi progesterone
2) Kelebihan prolaktin
3) Kelebihan prostaglandin
4) Defisiensi diet. (Bobak, 2004)
3. Gejala Premenstrual syndrome (PMS)
Gejala utama termasuk sakit kepala, keletihan, sakit pinggang,
pembesaran dan nyeri pada payudara, dan perasaan begah pada abdomen.
Iritabilitas umum, perubahan suasana hati, ketakutan akan kehilangan
kontrol, makan sangat berlebihan, dan menangis tiba-tiba dapat juga
terjadi. Gejala-gejala sangat beragam dari satu wanita ke wanita lainnya
dan dari satu siklus ke siklus berikutnya pada wanita lainnya dan dari satu
siklus ke siklus berikutnya pada wanita yang sama. Keragaman yang
besar ditemukan pada tingkat gejala. Banyak wanita tidak terpengaruh
sama sekali, sementara yang lainnya mengalami gejala yang hebat dan
sangat melemahkan (Brunner & Suddarth, 2001).
Keluhan-keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa