Siklus Menstruasi
Pada pengertian klinik,haid dinilai berdasarkan tiga hal.
Pertama,siklus haid yaitu jarak antara haid hari pertama haid
dengan hari pertama haid berikutnya. Kedua,lama haid,yaitu
jarak hari pertama haid sampai perdarhan haid berhenti ,dan
ketiga jumlah darah yang keluar selama satu kali haid.
Haid dikatakan normal bila didapatkan siklus haid,tidak
kurang dari 24 hari,tetapi tidak melebihi 35 hari,lama haid 3
-7 hari,
Dengan jumlah darah selama haid berlangsung tidak
melebihi 80 ml,ganti pembalut 2 – 6 kali perhari.
Siklus Menstruasi
• Haid normal merupakan hasil akhir suatu siklus ovulasi.
Siklus ovulasi diawali dari pertumbuhan beberapa
folikel antral pada awal siklus,diikuti ovulasi dari satu
folikel dominan,yang terjadi pada pertengahan siklus.
• Sekitar 5 -7 tahun pascamenarche,siklus haid relatif
memanjang,kemudian perlahan panjang siklus haid
berkurang,menuju siklus yang teratur normal,memasuki
masa reproduksi,masa sekitar usia 20 – 40 tahun.
• Variasi panjang siklus haid merupakan
manifestasi klinik variasi panjang fase folikuler di
ovarium,sedangkan fase luteal mempunyai
panjang yag tetap berkiar antara 13 – 15 hari.
• Pada usia 25 tahun lebih dari 40 % perempuan
mempunyai panjang siklus haid berkisar antara
25 – 28 hari,usia 25 – 35 tahun lebih dari 60%
mempunyai panjang siklus haid 28 hari,dengan
variasi di antara siklus haid 15%
Siklus Menstruasi
• Pada awal siklus (awal fase folikuler) reseptor LH
hanya dijumpai pada sel teka,sedangkan reseptor
FSH hanya ada di sel granulosa.
• LH memicu sel teka untuk menghasilkan hormon
androgen,selanjutnya hormon androgen
memasuki sel granulosa. FSH dengan bantuan
enzim aromatase mengubah androgen menjadi
estrogen (estradiol) di sel granulosa.
Siklus Menstruasi
Perubahan Histologis Pada Ovarium Dalam Siklus Haid
• Dampak stimulus gonadotropin pada ovarium
salah satunya adalah perubahan folikel,atau
folikulogenesis. Selama satu siklus pertumbuhan
folikel secara berurutan mulai dari awal siklus
dibagi menjadi 3 fase,yaitu :
1. Fase folikuler
2. Fase ovulasi
3. Fase luteal
1. Fase folikuler
• Pada umumnya fase folikuler berkisar antara 10 – 14
hari.
• Selama fase folikuler didapatkan proses
steroidogenesis,folikulogenesis dan oogenesis/meiosis
yang saling terkait.
• Pada awal fase folikuler didapatkan beberapa folikel
antral yang tumbuh,tetapi pada hari ke 5 – 7 hanya satu
folikel dominan yang tetap tumbuh akibat sekresi FSH
yang menurun.
Lanjutan....
• Sebenarnya folikulogenesis sudah mulai
jauh hari sebelum awal siklus,diawali dari :
1. Folikel primordial
2. Folikel preantral
3. Folikel antral
4. Folikel preovulasi
2. Fase Ovulasi
• Lonjakan LH sangat penting untuk proses ovulasi pasca keluarnya oosit dan
folikel.
• Lonjakan LH dipicu oleh kadar estrogen yang tinggi yang dihasilkan oleh folikel
preovulasi.
• Dengan kata lain,stimulus dan kapan ovulasi bakal terjadi ditentukan sendiri
oleh folikel preovulasi.
• Ovulasi diperkirakan terjadi 24-36 jam pasca puncak kadar estrogen dan 10-12
jam pasca puncak LH.
• Lonjakan LH digunakan sebagai petanda/indikator untuk menentukan waktu
kapan diperkirakan ovulasi bakal terjadi
• Ovulasi terjadi sekitar 34-36 jam pascaawal lonjakan
3. Fase Luteal
• Menjelang dinding folikel “pecah” dan oosit keluar saat
ovulasi,sel granulosa membesar,timbul vakuol dan
penumpukan pigmen kuning,lutein proses luteinisasi,yang
kemudian dikenal sebgai korpus luteum.
• Selama 3 hari pascaovulasi,sel granulosa terus membesar
membentuk korpus luteum bersama sel teka dan jaringan
stroma disekitarnya.
• Vaskularisasi yang cepat,luteinisasi dan membrane basalis
yang menghilang,menyebabkan sel yang membentuk
korpus luteum sulit dibedakan asal muasalnya.
Fisiologi Kehamilan
• Proses kehamilan terdiri dari ovulasi yaitu proses
peepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem
hormonal yang kompleks,terjadi migrasi
spermatozoa dan ovum,terjadi konsepsi dan
perkembangan zigot,terjadi nidasi(implantasi)
pada uterus,pembentukan plasenta,tumbuh
kembang hasil konsepsi dampai aterm
(Prawirohardjo,2007)
• Proses permulaan kehamilan ketika bersatunya sel
telur (ovum) dan sperma atau disebut fertilisasi.
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri
sampai stadium morula selama 3 hari dan bergerak
kearah rongga rahim oleh rambut getar tuba (silia)
dan kontraksi tuba, hasil konsepsi tiba dalam
kavum uteri pada tingkat blastula ( Prawirahardjo,
2005 ).
Fisiologi Kehamilan
Fisiologi Kehamilan
• Hasil konsepsi akan menanamkan dirinya dalam
endometrium (nidasi). Ketika blastula mencapai
rongga rahim, endometrium berada dalam masa
sekresi sehingga blastula dengan bagian yang berisi
massa sel dalam akan mudah masuk kedalam
desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian
sembuh dan menutup lagi (Prawirohardjo, 2007).
• Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah diferensiasi
sel-sel blastula. Kemudian blastula akan berkembang
menjadi janin. Untuk mencukupi kebutuhan janin maka
dibentuklah plasenta. Plasenta terbentuk lengkap pada
kehamilan kurang lebih 16 minggu, dan berfungsi untuk
memberikan makanan pada janin. Respirasi janin, untuk
tempat sekresi bagi janin, dan tempat pembentukan
hormon dan juga tempat menyalurkan segala kebutuhan
janin (Varney, 2006).
Fisiologi Kehamilan
Fisiologi Kehamilan
• Didalam rahim janin juga diproteksi oleh air ketuban,
volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira-
kira 1000-1500 cc, air ketuban berwarna putih keruh,
berbau amis dan berasa amis (Varney, 2006).
• Masa kehamilan yang normal diakhiri dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan dari jalan lahir dan
bayi tersebut kuat untuk hidup diluar kandungan
(Varney, 2006).
Proses
Adaptasi,Fisiologis dan
Psikologis dalam
Kehamilan
Perubahan Adaptasi Fisiologis
• Adaptasi anatomik,dan fisiologik serat biokimiawi yang
terjadi pada wanita selama masa kehamilan yang penek
itu begitu besar.
• Perubahan-perubahan tersebut segera terjadi setelah
fertilisasi dan berlanjut sepanjang kehamilan.
• Kebanyakan adaptasi yang besar sekali ini terjadi
sebagai respon terhadap stimulasi fisiologik yang
diberikan oleh janin atau jaringan janin,sistem
komunikasi ibu-janin
Lanjutan....
• Perubahan akibat kehamilan dialami
oleh seluruh tubuh wanita,mulai dari
sistem
pencernaan,pernafasan,kardiovaskul
er,integumen,endokrin,metabolisme,
muskuloskeletal,payudara,kekebalan
dan sistem reproduksi khususnya
pada alat genitalia eksterna dan
interna.
1. Sistem Reproduksi dan Payudara
• Menurut Prawirohardjo perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada sistem reproduksi serta payudara adalah sebagai berikut :
a. Perubahan Uterusb. Serviks Uteric. Segmen Bawah Uterusd. Kontraksi Braxton-Hikcse. Vagina dan Vulvaf. Ovariumg. Mammae
a. Perubahan Uterus
• Uterus akan membesar pada bulan-bulan
pertama dibawa pengaruh estrogen dan
progesteron yang kadarnya meningkat.
• Pada kehamilan 8 minggu terus
membesar,sebesar telur bebek,pada kehamilan
12 minggu sebesar telur angsa.
• Pada 16 minggu sebesar kepala bayi/tinju orang
dewasa pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus
uteri 25cm. Pada 32 minggu 27cm,pada 36
minggu 30cm.
• Pada kehamilan 40 minggu TFU turun kembali
dan terletak 3 jari dibawah prosesus xyfoideus
Lanjutan...
• Berat menjadi 1000 gram pada akhir
kehamilan,ukurannya untuk pertumbuhan janin rahim
menjadi besar,endomterium menjadi desidua,ukuran
kehamilan 30x25x20 kapasitas lebih dari 4000 c.
• Kehamilan 5 bulan rahim teraba seperti berisi cairan
ketuban dinding rahim tipis karena itu bagian-bagian
anak dapat diraba melalui dinding perut dan
rahim;terbentuk sigmen atas rahim (S.A.R) dan Sigmen
bawah rahim(S.B.R)
• Posisi rahim dalam kehamilan : awal kehamilan ante
atau Retofleksi
• Akhir bulan kedua uterus teraba satu sampai dua jari
diatas Symphisis pubis keluar dari rongga panggul
• Akhir 36 minggu 3 jari dibawah Procesus xypidieus
• Uterus yang hamil sering berkontraksi tanpa rasa
nyeri juga kalau disentuh pada waktu
pemeriksaan(palpasi) konsistensi lunak kembali.
Lanjutan...
b. Serviks Uteri
• Perubahan ditentukan sebulan
setelah konsepsi,perubahan
kekenyalan,tanda Goodel serviks
menjadi lunak warna menjadi
biru,membesar(odema) pembuluh
darah meningkat,lendir menutupi
oesteum uteri (kanalis servikalis)
cerviks menjadi lebih mengkilap
(Prawirohardjo,1999)
Lanjutan...
• Glandula servikalis mensekresikan lebih banyak mucus
dan plak bahan mukus yang akan menutupi kanalis
servikalis.
• Fungsi utama dari plak mukus ini adalah untuk
menutup kanalis servikalis dan untuk memperkecil
resiko infeksi genital yang meluas ke atas.
• Menjelang akhir kehamilan kadar hormone relaksin
memberikan pengaruh perlunakan kandungan kolagen
pada serviks (Verrals,2003)
Lanjutan...
• Dalam persiapan persalinan,estrogen dan hormon
plasenta relaksin membuat serviks lebih lunak.
• Sumbat mucus yang disebut operculum terbentuk dari
sekresi kelenjar serviks pada kehamilan minggu ke-8.
• Sumbat mucus tetap berada dalam serviks sampai
persalinan dimulai,dan pada saat itu dilatasi serviks
menyebabkan sumbat tersebut lepas. Terlihat mucus
serviks merupakan salah satu tanda dini
persalinan(Farrer,2001).
c. Segmen Bawah Uterus
• Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas
kanalis servikalis setinggi ostium interna bersama-sama
isthmus uteri.
• Segmen bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan
menjadi lunak serta berdilatasi selama minggu-minggu
terakhir kehamilan sehingga memungkinkan segmen
tersebut menampung presenting part janin.
• Serviks bagian bawah baru menipis dan menegang
setelah persalinan terjadi (Farrer,2001)
d. Kontraksi Braxton - Hikcs
Merupakan kontraksi tak teratur rahim
dan terjadi tanpa rasa nyeri di
sepanjang kehamilan.
Kontraksi ini barang kali membantu
sirkulasi darah dalam plasenta
(Farrer,2001)
e. Vagina dan Vulva
• Vagina dan serivks akibat estrogen mengalami
perubahan karena adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah,agak kebiruan(livide) disebut tanda Chadwick.
• Pada awal kehamilan,vagina dan serviks memilki warna
merah yang hampir biru(normalnya,warna bagian ini
pada wanita yang tidak hamil adalah merah muda).
Warna kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang
terjadi akibat kerja hormon progesteron(Farrer,2001)
f. ovarium
• Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus
luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta pada
kira-kira kehamilan 16 minggu.
• Korpus luteum graviditas bediameter kira-kira 3
cm,lalu ia mengecil setelah plasenta terbentuk.
• Ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxing,suatu
immunoreaktive inhibin dalam sirkulasi maternal.
• Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga
pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm.
g. mammae
• Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomammotoprin,estrogen dan progesteron akan
tetapi belum mengeluarkan air susu.
• Pada kehamilan akan terbentuk lemak sehingga
mammae menjadi lebih besar.
• Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu
dapat kelaur cairan berwarna putih agak jernih
disebut kolostrum
Lanjutan...
• Perubahan pada payudara yang
membawa kepada fungsi laktasi
disebabkan oleh peningkatan kadar
estrogen,progesteron,laktogen
plasental dan prolktin.
• Stimulasi hormonal ini menimbulkan
poliferasi jaringan,dilatasi pembuluh
darah dan perubahan sekretorik
pada payudara
Lanjutan....
• Payudara terus tumbuh disepanjang
kehamilan dan ukuran serta beratnya
meningkat hingga mencapai 500
gram untuk masing-masing
payudara.
• Areola menjadi lebih gelap dan
dikelilingi oleh kelenjar-kelenjar
sebasea yang menonjol, kelenjar ini
terlihat pada kehamilan sekitar 12
minggu (Farrer,2001)
2. Perubahan metabolik• Sebagian penambahan berat badan selam kehamilan berasal dari uterus dan
isinya, payudara, volume darah, dan cairan ekstrseluler. Diperkirakan selam
kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg. Pada trimester ke2 dan ke3
perempuan dengan gizi baik dianjurkan untuk menambah BB perminggu 0,4
kg, gizi kurang 0,5 kg, gizi lebih 0,3 kg.
• Perubahan metabolisme dalam tubuh terutama Metabolisme basal naik
sebesar 15% sampai 20% dari semula, terutama pada trimester ketiga.
Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter
menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan
mineral yang diperlukan janin. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ
kehamilan dan persiapan laktasi.
Lanjutan...
• Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam sehari. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil adalah Kalsium 1,5 gram setiap hari, 30 sampai 40 gram untuk pembentukan tulang janin. Fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari. Zat besi, 800 mg atau 30 sampai 50 mg sehari. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
3. Sirkulasi darah
• Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke
plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang
membesar pula, mamma dan alat-alat yang memang berfungsi berlebihan
dalam kehamilan. Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara
fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume
darah akan bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32
minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira
30%.
• Eritropoesis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi keperluan
transpor zat asam yang dibutuhkan sekali dalam kehamilan. Meskipun ada
peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi
penambahan volume plasma jauh lebih besar, sehingga konsentrasi
hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah
4. Sistem respirasi
• Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya
tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan
pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32
minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh
uterus yang membesar ke arah diafragma, sehingga
diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi
kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%,
seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam.
5. Traktus digestivus
• Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung
meningkat yang dapat menyebabkan :pengeluaran air liur
berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas,
terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari,
yang disebut morning sicknes, muntah yang terjadi
disebut emesis gravidarum,muntah berlebihan sehingga
menggangu kehidupan sehari-hari, disebut hiperemesis
gravidarum, progesteron menimbulkan gerak usus makin
berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi
6. Traktus urinarius
• Karena pengaruh desakan hamil
muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua terjadi gangguan miksi
dalam bentuk sering kencing. Filtrasi
pada glomerulus bertambah sekitar
69-70%. Pada kehamilan ureter
membesar untuk dapat menampung
banyaknya pembentukan urine,
terutama pada ureter kanan karena
peristaltik ureter terhambat karena
pengaruh progesteron.
7. Kulit
• Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-
alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh peningkatan
melanophore stimulating hormone (MSH) yang dikeluarkan
oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit
pigmen pada dahi, pipi dan hidung, dikenal sebagai kloasma
gravidarum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi
yang sama, juga di areola mamma. Linea alba pada kehamilan
menjadi hitam, dikenal sebagai linea grisera. Tidak jarang
dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah
agak hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae livide.
Perubahan dan Adaptasi Psikologis dalam masa Kehamilan
• Selama kehamilan kebanyakan ibu
mengalami perubahan psikologis dan
emosional.
• Perubahan psikologis dan emosional ini
tampaknya berhubungan dengan perubahan
biologis yang dialami ibu selama kehamilan.
• Emosi ibu hamil cenderung labil.Reaksi yang
ditunjukkan terhadap kehamilan dapat saja
berlebihan dan mudah berubah-ubah
Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester I
• Trimester pertama serig dianggap
sebagai periode penyesuaian.
Penyesuaian terhadap kenyataan
bahwa ia sedang mengandung.
• Sebagian wanita merasa sedih
tentang kenyataan bahwa ia hamil.
• Kurang lebih 80% wanita mengalami
kekecewaan,penolakan,kecemasan,d
epresi,dan kesedihan.
Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester II
• Peningkatan rasa memiliki dan mulai dapat kembali pada minat semula,adanya gerak anak menjadikan ibu semakin merasakan kehamilan,mulai membayangkan fisik calon bayi dan merancang rencana masa depan untuknya,ibu merasakan peningkatan.
• Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase :1. Fase Prequickening(sebelum adanya
pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu)2. Fase Postquicking (setelah adanya pergerakan
janin yang dirasakan oleh ibu)
Perubahan Psikologis pada Trimester III
• Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan
penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai
menyadari kehadiran bayinya sebagai mahluk yang
terpisah sehingga ia tak sabar menanti kehadiran sang
bayi.
• Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir
kapanpun,membuatnya berjaga-jaga dan
memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala
persalinan muncul.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KEHAMILAN
1. Faktor-faktor Fisik yang Memengaruhi Kehamilan• Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama
kehamilannya, dimana perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dalam rahim dan dapat juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungan dengan fisik ibu sebelum dan selama hamil.
a. Faktor Usia1)Segi negatif kehamilan di usia tua
– Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses kelahirannya. Hal ini turut memengaruhi kondisi janin.
– Pada proses pembuahan, kualitas sel telur perempuan pada usia ini telah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada perempuan dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun)
– Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu mengalami penurunan kondisi, terlebih pada primitua (hamil pertama dengan usia lebih dari 40 tahun), keadaan ini harus benar-benar diwaspadai.
Lanjutan...2. Segi positif hamil di usia tua
Kepuasan peran sebagai ibu
Merasa lebih siap
Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik
Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
Mampu mengambuil keputusan
Karir baik, status ekonomi lebih baik
Perkembangan intelektual anak lebih tinggi
Periode menyusui lebih lama
Toleransi pada kelahiran lebih besar
• b. Riwayat KesehatanPenyakit yang pernah diderita ibu dapat
memengaruhikehamilannya. Sebagai contoh penyakit yang
akan memengaruhi dandapat dipicu dengan adanya kehamilan adalah :
1. Hipertensi 2. Penyakit Jantung3. Diabetes Mellitus4. Anemia5. Penyakit Menular Seksual
c. Kehamilan ganda (Multiple)d. Kehamilan dengan HIV
2. Status gizi
• Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman.
• Selama proses kehamilan bayi sangat membutuhkan zat-zat penting yang hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting bagi bidan untuk memberikan informasi ini kepada ibu karena terkadang pasien kurang memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsinya. Biasanya masyarakat di era sekarang ini lebih mementingkan selera dengan mengabaikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
• Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kondisi kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk menyusui.
3. Gaya hidup
• Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendara motor dan lain-lain.
• Gaya hidup ini akan mengganggu
kesejahteraan bayi yang dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.
• Substance abuse• Perokok• Hamil di luar nikah/
kehamilan tidak diharapkan
4.Faktor Psikologis
1. Stresor Internal dan Eksternal
2. Support Keluarga
3. Subrainstormingtan Abuse
(substance abuse)
4. Partner Abuse
5.Faktor lingkungan, sosbud dan ekonomi
1. Kebiasaan dan Adat Istiadat
2. Fasilitas Kesehatan
3. Ekonomi
Tanda –tanda dan gejala Kehamilan
1) Perut membesar
2) Uterus membesar,
sesuai dengan
umur kehamilan.
3) Tanda Chadwicks,
mukosa vagina
berwarna kebiruan
karena
hipervaskularisasi
hormon estrogen
4) Discharge, lebih
banyak dirasakan
wanita hamil. Ini
pengaruh hormon
estrogen dan
progesteron.
5) Tanda Goodell,
portio teraba
melunak.
1. Tanda Mungkin Hamil
Lanjutan...
6. Tanda Hegar, isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak.
7. Tanda Piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat implantasi. Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu.
8. Teraba ballotement (tanda ada benda mengapung/ melayang dalam cairan), pada umur 16-20 minggu.
9. Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak disertai rasanyeri.
10. Reaksi kehamilan positif (Lusa, 2009)
• Menurut Winknjosastro (2007) wanita hamil terdapat beberapa tanda atau gejala, antara lain sebagai berikut:
1) Amenorea (tidak haid), gejala ini sangat penting kerena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi
2) Nausea (enek) dan emesis (muntah), dimana enek pada umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu.
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu), sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan
2. Tanda Tidak Pasti Hamil
Lanjutan...
4. Pingsan, sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamialn. Hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
5) Mammae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang Iduktuli dan alveoli di mammae. Galndula montgomeri tampak lebih jelas.
6) Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
7) Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mual membesar
Lanjutan...
8. Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun karena disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
9. Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai chloasma gravidarum. Areola mammae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula linea alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea nigra).
10. Varises, sering dijumpai pada triwulan terakhir didapat pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis.
3. Tanda Pasti Hamil
• Tanda pasti dari kehamilan dalam Prawirohardjo (2007), dapat ditentukan dengan jalan:
1. Gerakan janin dalam rahim, terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin
2. Denyut jantung janinDidengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler. Dilihat dengan ultrasonografi. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi.
Diagnose Kehamilan
• Kehamilan normal dengan gambaran ibu sehat,tidak ada
riwayat obstetri buruk,ukuran uterus sama/sesuai usia
kehamilan,pemeriksaan fisik dan laboratorium normal
(Saifuddin,2006)
• Kehamilan dengan kondisi kegawatdaruratan yang
membutuhkan rujukan segera. Seperti
perdarahan,eklampsia,ketuban pecah dini,atau kondisi-
kondisi kegawatdaruratan lain pada ibu dan
bayi(saifuddin,2006)
• Cara melakukan diagnosis kehamilan antara lain melakukan Anamnesis diantaranya :
kapan ibu mulai tidak mendapat haid?
Apakah ibu mengalami mual muntah ?
Apakah terjadi pembesaran payudara ?
Pembesaran puting susu ?
Sering buang air kecil ?
Lesu/lelah/cepat pingsan ?
Pigmentasi kulit ?
Folikel Montgomery
Mengidam
Anoreksia
Obstipasi
Epulis
Varises
Peningkatan suhu basal badan
Peningkatan saliva
Perubahan warna payudara
Keluarnya kolostrum