Top Banner
7 BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usia Lanjut usia merupakan bagian dan proses tumbuh kembang manusia. Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak- anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Lansia merupakan suatu proses alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Dimana seseorang pads umumnya akan mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap (Azizah, 2011). 1. Batasan Lanjut Usia Umur yang dijadikan patokan sebagai lanjut usia berbeda-beda, umumnya berkisar antara 60 - 65. Berikut dikemukakan beberapa pendapat para ahli mengenai batasan umur : a. Menurut organisasi kesehatan dunia WHO ada 4 tahap yaitu, 1. Usia pertengahan (Middle age) (45 – 59 tahun) 2. Lanjut usia (elderly) (60 – 74 tahun) 3. Lanjut usia tua (old) (75 – 90 tahun) 4. Usia sangat tua (Very old) (diatas 90 tahun)
35

BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

Feb 28, 2018

Download

Documents

truongnhu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

7

BAB II

TINJAUAN TEORI DAN KONSEP

A. Definisi Lanjut Usia

Lanjut usia merupakan bagian dan proses tumbuh kembang manusia.

Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-

anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Lansia merupakan suatu proses alami

yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami

proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang

terakhir. Dimana seseorang pads umumnya akan mengalami kemunduran fisik,

mental dan sosial secara bertahap (Azizah, 2011).

1. Batasan Lanjut Usia

Umur yang dijadikan patokan sebagai lanjut usia berbeda-beda, umumnya

berkisar antara 60 - 65. Berikut dikemukakan beberapa pendapat para ahli

mengenai batasan umur :

a. Menurut organisasi kesehatan dunia WHO ada 4 tahap yaitu,

1. Usia pertengahan (Middle age) (45 – 59 tahun)

2. Lanjut usia (elderly) (60 – 74 tahun)

3. Lanjut usia tua (old) (75 – 90 tahun)

4. Usia sangat tua (Very old) (diatas 90 tahun)

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

8

b. Menurut Prof DR. Ny sumiati Ahmad Mohammad (alm). Guru Besar

Universitas Gajah Mada Fakultas Kedokteran, periodesasi biologis

perkembangan manusia dibagi sebagai berikut :

1. Usia 0 – 1 tahun (Masa bayi)

2. Usia 1 – 6 tahun (Masa pra sekolah)

3. Usia 6 – 10 tahun (Masa sekolah)

4. Usia 10 – 20 tahun (Masa pubertas)

5. Usia 40 – 65 tahun (Masa setengah umur, prasenium)

6. Usia 65 tahtm keatas (Masa lanjut usia, senium)

c. Menurut Dra. Ny. Jos Masdani (psikolog dari Universitas

Indonesia). Lanjut usia merupakan kelanjutan usia dewasa-

kedewasaan dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu :

1. Fase iuventus, antara usia 25 – 40 tahun

2. Fase verilitas, antara usia 40 – 50 tahun

3. Fase praesennun, antara usia 55 – 65 tahun

4. Fase senium, antara usia 65 tahun hingga tutup usia

2. Teori – Teori Proses Menua

Teori penuaan secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu teori

penuaan secara biologi dan teori penuaan psikososial (Siti Bandiyah, 2009).

a. Teori Biologi

1. Teori genetic dan Mutasi (Somatic Mutatie Theory)

a. Menurut teori ini menua telah terprogram secara

genetic untuk spesises-spesies tertentu. Menua terjadi

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

9

sebagai akibat dari perubaban biokimia, yang di program

oleh molekul-molekul / DNA dan setiap sel pada saatnya

akan mengalami mutasi. sebagai contoh yang khas adalah

mutasi dari sel-sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan

fungsional sel)

b. Pemakaian dan rusak kelebihan usaha dan stress

menytebabkan sel-sel tubuh lelah (terpakai).

c. Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang

disebut teori akumulasi dari produk sisa. Sebagai contoh

adanya Pigmen Lipofuchine, di sel otot jantung usia yang

mengakibatkan mengganggu ftingsi sel itu sendiri.

d. Peningkatan jumlah Kolagen dalam Jaringan.

e. Tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit dan

kekurangan gizi.

f. Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto Immune Theory).

Di dalam proses Metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi

suatu zat khusus.Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak

tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh

menjadi lemah dan sakit. Sebagai contoh ialah tambahan

kelenjar timus yang ada pada usia dewasa berinvolusi

dan semenjak itu terjadilah kelainan autoimun.

g. Teori Immunology Slow Virus (Immunology Slow Virus

Theory) Sistem Iminun menjadi efekt if dengan

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

10

bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh

dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.

h. Teori stress

M e n u a t e r j a d i akibat h i l a n gn ya s e l - s e l b i a s a

d i gu n k a n tubub Regenerasi jaringan tidak dapat

mempertaliankan kestabilan lingkungan internal, kelebilian

usaha dan stes menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.

i. Teori Radikal bebas

Radikal Bebas dapat terbentuk di datam bebas, tidak

stabilnya radikat bebas (kelompok atom) mengakibatkan

oksidasi oksigen bahan-bahan organic seperti karbohidrat

dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat

regenrasi.

j. Teori Rantai Silang

Sel-sel yang tua atau using, reaksi kimianya menyebabkan

ikatan yang kuat,khususnya jaringan kolagen,ikatan ini

menyebabkan kurangnya elastic, kekacauan dan hilangnya,

fungsi.

k. Teori Program

Kemampuan Organisme untuk menetapkan jumlah sel yang

membelah setelah sel-sel tersebut mati.

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

11

2. Teori Psikososial

a. Aktivitas atau kegiatan (activity Theory)

1. Ketentuan akan mengingatnya pada penurunan jumlah

kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa

pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif

dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.

2. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara

hidup dari lanjut usia.

3. Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan

individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut

usia.

b. Kepribadian berlanjut ( CountinuitY Theory )

Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada

lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan dari teori

diatas. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang

terjadi pada seiring lanjut usia dipengaruhi oleh tipe

personality yang dimilikinya.

c. Teori Pembebasan (Didengagement Theory)

Putusnya pergaulan atau hubungan dengan

masyarakat dan kemunduran individu oleh Cumming

dan Henry 1961. Teori ini menyatakan bahwa dengan

bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur

mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

12

menarik di r i dari pergaulan seki tarnya . Keadaan

ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia

menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga

sering terjadi kehilangan ganda (Triple Los), yaitu:

1. Kehilangan peran (Loos of Role).

2. Hambatan kontak sosial (Restrastion of Contacts and

Relation Ships).

3. Berkurangnya komitmen (Reused commitment to

Social Mores and Values).

d. Perubahan – perubahan yang terjadi pada lanjut usia

Menurut Nugroho (2000), perubahan-penibahan yang

terjadi pada lansia diantaranya adalah :

1. Perubahan fisik seperti perubahan sel, sistem pernafasan,

sistem pendengaran, sistem penglihatan, sistem

kardiovaskuler, system respirasi, sistem pencernaan,

sistem endokrin, sistem integument, dan

musculoskeletal.

2. Perubahan mental dipengaruhi beberapa faktor

berawal dari perubahan fisik, kesehatan umum, tingkat

pendidikan, keturunan (hereditas), dan lingkungan.

Biasanya lansia akan menunjukkan perubahan mental

pada memen (kenangan) dimana kenangan jangka

panjang lebih dominan dibandingkan kenangan

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

13

jangka pendek. Intelegensi akan menurun dengan

bertambahnya usia seseorang. Beberapa

perubahan seperti perkataan verbal ,

berkurangnya penampilan, persepsi dan

keterampilan serta perubahan daya imajinasi.

3. Perubahan psikososial seperti pensiun maka lansia akan

mengalami berbagai kehilangan yaitu kehilangan finansial,

kehilangan status, kehilangan teman atau relasi, dan

kehilangan pekerjaan, merasakan atau sadar

akan kematian (sense of awareness of rnortality),

kehilangan pasangan, berpisah dari anak dan cucu,

perubahan dalam cara hidup yaitu memasuki rumah

perawatan, dan penyakit kronis dan ketidakmampuan.

Melihat proses penuaan dan perubahan yang terjadi pada

lansia maka dapat mempengaruhi pengetahuan dan

memori lansia. Lansia akan mengalami perubahan

kognitif, afektif, dan psikomotor (Christensen, 2006).

Perubahan kognitif yang terjadi pada lansia dapat

dilihat dari penurunan intelektual terutama pada tugas

yang membutuhkan kecepatan dan tugas yang

memerlukan memori jangka pendek serta terjadi

perubahan pada daya fikir akibat dari penurunan sistem

tubuh, perubahan emosi, dan perubahan menilai

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

14

sesuatu terhadap suatu objek tetentu merupakan

penurunan fungsi afektif Sedangkan. penurunan

psikomotor dapat dilihat dan keterbatasan lansia

menganalisa informasi, mengambil keputusan, serta

melakukan suatu tindakan (Nugroho, 2000).

3. Masalah yang sering dihadapi oleh lansia

Masalah yang kerap muncul pada usia lanjut, yang disebutnya

sebagai a series of I's, yang meliputi immobility (mobilisasi), instability

(instabilitas dan jatuh), incontinence (inkontinesia), intellectual

impairment (gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment of

vvision and hearig (gangguan pengelihatan dan pendengaran), isolation

(depresi), inanition (malnutrisi), insomnia (gangguan tidur), hingga

immune deficiency (menurunnya kekebalan tubuh) (Kemala Sari,

2010). Bentuk-bentuk permasalahan dihadapi lansia adalah sebagai

berikut:

a. Demensia

Demensia adalah suatu gangguan intelektual/daya ingat umumnya

progresif dan ireversibel. Biasanya ini sering terjadi orang yang

berusia > 65 tahun.

b. Depresi

Gangguan depresi merupakan hal yang terpenting dalam problem

lansia. Usia bukan merupakan faktor untuk menjadi depresi tetapi

suatu keadaan penyakit medis kronis dan masalah-masalah yang

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

15

dihadapi lansia yang membuat mereka depresi. Gejala depresi

pada lansia dengan orang dewasa muda berbeda dimana pada

lansia terdapat kelsomatik.

c. Skizofrenia

Skizofrenia biasanya dimulai pada masa remaja akhir/dewasa.

muda dan menetap seumur hidup. Wanita lebih sering menderita

Skizofrenia lambat dibanding pria. Perbedaan onset lambat dengan

awal adalah adanya skizofrenia paranoid pada tipe onset lambat.

d. Gangguan Delusi

Onset usia pada gangguan delusi adalah 40 – 55 tahun, tetapi

dapat terjadi kapan saja. Pada gangguan delusi terdapat waham

yang tersering yaitu : waham kejar dan waham somatik.

e. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan adalah berupa gangguan panik, fobia, gangguan

obsesif konfulsif, gangguan kecemasan umum, gangguan stres

akut, gangguan stres pasca traumatic. Onset awal gangguan panik

pada lansia adalah jarang, tetapi dapat terjadi. Tanda dan gejala

fobia pada lansia kurang serius daripada dewasa muda, tetapi

efeknya sama, jika tidak lebih, menimbulkan debilitasi pada

pasien lanjut usia. Teori eksistensial menjelaskan kecemasan

tidak terdapat stimulus yang dapat diidentiftkasi secara spesifik bagi

perasaan yang cemas secara kronis. Kecemasan yang tersering pada

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

16

lansia adalah tentang kematiannya. Orang mungkin menghadapi

pikiran kematian dengan rasa putus asa dan kecemasan, bukan

dengan ketenangan hati dan rasa integritas. kerapuhan sistem

saraf anotomik yang berperan dalam perkembangan kecemasan

setelah suatu stressor yang berat. Gangguan stres lebih sering pada

lansia terutama jenis stres pasca traumatik karena pada lansia

akan mudah terbentuk suatu cacat fisik.

f. Gangguan Somatiform

Gangguan somatiform ditandai oleh gejala yang sering

ditemukan apada pasien > 60 tahun. Gangguan biasanya. kronis

dan prognosis adalah berhati-hati. Untuk mententramkan pasien

perlu dilakukan perneriksaan fisik ulang sehingga ia yakin bahwa

mereka tidak memiliki penyakit yang mematikan. Terapi pada

gangguan ini adalah dengan pendekatan psikologis dan fannakologis.

g. Gangguan Penggunaan Alkohol dan Zat lain

Riwayat minum/ketergantungan alkohol biasanya memberikan

riwayat minum berlebihan yang dimulai pada masa remaja/dewasa.

Mereka biasanya memiliki penyakit hati. Sejumlah besar lansia

dengan riwayat penggunaan alkohol terdapat penyakit demensia

yang kronis seperti ensefalopati wernicke dan sindroma korsakoff.

Presentasi klinis pada lansia termasuk terjatuh, konftisi, higienis

pribadi yang buruk, malnutrisi dan efek pemaparan. Zat yang dijual

bebas seperti kafein dan nikotin sering disalahgunakan. Di sini harus

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

17

diperhatikan adanya gangguan gastrointestiral kronis pada lansia

pengguna alkohol maupun tidak obatobat sehingga tidak tedadi suatu

penyakit medik.

h. Gangguan Tidur

Usia lanjut adalah faktor tumggal yang paling sering berhubungan

dengan peningkatan prevalensi gangguan tidur. Fenomena yang

sering dikeluhkan lansia daripada usia dewasa muda adalah

gangguan tidur, ngantuk siang hari dan tidur sejenak di siang hari

secara klinis, lansia memiliki gangguan pernafasan yang

berhubungan dengan tidur dan gangguan pergerakan akibat medikasi

yang lebih tinggi dibanding dewasa muda. Disamping perubahan

sistem regulasi dan fisiologis, penyebab gangguan tidur primer

pada lansia adalah insomnia. Selain itu gangguan mental lain, kondisi

medis umum, faktor sosial dan lingkungan. Ganguan tersering pada

lansia pria adalah gangguan Rapid Eye Movement (REM). Hal

yang menyebabkan gangguan tidur juga termasuk adanya gejala

nyeri, nokturia, sesak napas, nyeri perut. Keluhan utama pada lansia

sebenarnya adalah lebih banyak terbangun pada dini hari dibandingkan

dengan gangguan dalam tidur. Perburukan yang terjadi adalah

perubahan waktu dan konsolidasi yang menyebabkan gangguan

pada kualitas tidur pada lansia.

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

18

B. Kecemasan

1. Definisi Kecemasan

Kecemasan merupakan hal wajar yang pernah dialami oleh

setiap manusia. Kecemasan sudah dianggap sebagai bagian dari

kehidupan seharihari. Kecemasan adalah suatu perasaan yang

sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilang

kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya (Sutardjo

Wiramihardja, 2005:66).

Kecemasan adalah rasa khawatir, takutyang tidak jelas sebabnya.

Kecemasan juga merupakan kekuatan yang besar dalam

menggerakkan tingkah laku, baik tingkah laku yang menyimpang

ataupun yang terganggu. Kedua-duanya merupakan pernyataan,

penampilan, penjelmaan dari pertahanan terhadap kecemasan tersebut

(Singgih D. Gunarsa, 2008:27).

2. Gejala Keeemasan

Kecemasan adalah suatu keadaan yang menggoncangkan karena

adanya ancaman terhadap kesehatan. Individu-individu yang tergolong

normal kadang kala mengalami kecemasan yang menampak,

sehingga dapat disaksikan pada penampilan yang berupa gejala-gejala

fisik maupun mental. Gejala tersebut lebih jelas pada individu yang

mengalami gangguan mental. Lebih jelas lagi bagi individu yang

mengidap penyakit mental yang parah.

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

19

Gejala-gejala yang bersifat fisik diantaranya adalah : jari

tangan dingin, detak jantung makin cepat, berkeringat dingin, kepala

pusing, nafsu makan berkurang, tidur tidak nyenyak, dada sesak. Gejala

yang bersifat mental adalah : ketakutan merasa akan ditimpa bahaya,

tidak dapat memusatkan perhatian, tidak tenteram, ingin lari dari

kenyataan (Siti Sundari, 2004:62).

Kecemasan juga memiliki karakteristik berupa munculnya

perasaan takut dan kehati-hatian atau kewaspadaan yang tidak

jelas dan tidak menyenangkan. Gejala-gejala kecemasan yang muncul

dapat berbeda pada masing-masing orang. Kaplan, Sadock, & Grebb

(Fitri Fauziah & Julianti Widury, 2007:74) menyebutkan bahwa takut

dan cemas merupakan dua emosi yang berfungsi sebagai tanda akan

adanya suatu bahaya. Rasa takut muncul jika terdapat ancaman yang

jelas atau nyata, berasal dari lingkungan, dan tidak menimbulkan

konflik bagi individu. Sedangkan kecemasan muncul jika bahaya

berasal dari dalam diri, tidak jelas, atau menyebabkan konflik bagi

individu.

Kecemasan berasal dari perasaan tidak sadar yang berada didalam

kepribadian sendiri, dan tidak berhubungan dengan objek yang

nyata atau keadaan yang benar-benar ada. Khol i l Lur

Rochman, (2010:103) mengemukakan beberapa gejala-gejala dari

kecemasan antara lain :

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

20

a. Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap

kejadian menimbulkan rasa takut dan cemas. Kecemasan tersebut

merupakan bentuk ketidak beranian terhadap hal-hal yang tidak jelas.

b. Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil. Suka marah

dan sering dalam keadaan exited (heboh) yang memuncak, sangat

irritable, akan tetapi sering juga dihinggapi depresi.

c. Diikuti oleh bermacam-macam fantasi, delusi, ilusi, dan delusion of

persecution (delusi yang dikejar-kejar).

d. Seing merasa mual dan mtmtah-muntah, badan terasa sangat lelah,

banyak berkeringat, gemetar, dan seringkali menderita diare.

e. Muncul ketegangan dan ketakutan yang kronis yang menyebabkan

tekanan jantung menjadi sangat cepat atau tekanan darah tinggi.

Nevid Jeffrey S, Spencer A, & Greene Beverly (2005:164)

mengklasifikasikan gejala-gejala kecemasan dalam tiga jenis gejala

diantaranya yaitu :

a. Gejala fisik dari kecemasan yaitu : kegelisahan, anggota tubuh

bergetar, banyak berkeringat, sulit bernafas, jantung berdetak

kencang, merasa lemas, panas dingin, mudah marah atau

tersinggung.

b. Gejala behavioral dari kecemasan yaitu : berperilaku menghindar,

terguncang, melekat dan dependen.

c. Gejala kognitif dari kecemasan yaitu : khawatir tentang sesuatu,

perasaan terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

21

dimasa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan

segera terjadi, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi

masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, sulit

berkonsentrasi.

3. Faktor-faktor Penyebab Keeemasan

Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu dan

sebagian b esa r t e r gan tunga pa da s e lu ruh pen ga l aman h idu p

seseo r an g . Peristiwa-peristiwa atau situasi khusus dapat

mernpercepat munculnya serangan kecemasan. Menurut Savitri

Ramajah (2003:11) ada beberapa faktor yang menunujukkan reaksi

kecemasan, diantaranya yaitu :

a. Lingkungan

Lingkungan atau sekitar tempat tinggal mempengaruhi cara berfikir

individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan

karena adanya pengalaman yang tidak menyenangkan pada

individu dengan keluarga, sahabat, ataupun dengan rekan kerja.

Sehingga individu tersebut merasa tidak aman terhadap

lingkungannya.

b. Emosi yang ditekan

Kecemasan bisa terjadi jika individu tidak mampu menemukan

jalan keluar untuk perasaannya sendiri dalam hubungan personal

ini, terutama jika dirinya menekan rasa marah atau frustasi dalam

jangka waktu yang sangat lama.

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

22

c. Sebab-sebab fisik

Pikiran dan tubuh senantiasa saling berinteraksi dan dapat

menyebabkan timbulnya kecemasan. Hal ini terlihat dalam kondisi

seperti misalnya kehamilan, semasa remaja dan sewaktu pulih dari

suatu penyakit. Selama ditimpa kondisi-kondisi ini, perubahan--

perubahan perasaan lazim muncul, dan ini dapat menyebabkan

timbulnya kecemasan.

Zak iah Daradjat ( Kho l i l Lu r Roch man , 2010 :167)

mengemukakan beberapa penyebab dari kecemasan yaitu :

a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat adanya bahaya yang

mengancam dirinya. Kecemasan ini lebih dekat dengan rasa takut,

karena seumbernya terlihat jelas didalam pikiran.

b. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan

hat-hal yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani.

Kecemasan im sering pula menyertai gejala-gejala gangguan

mental, yang kadang-kadang terlihat dalam bentuk yang umum.

c. Kecemasan yang berupa penyakit dan terlihat dalarn beberapa

bentuk. Kecemasan ini disebabkan oleh hal yang tidak jelas dan

tidak berhubungan dengan apapun yang terkadang disertai

dengan perasaan takut yang mempengaruhi keseluruhan

kepribadian penderitanya.

Kecemasan hadir karena adanya suatu emosi yang

berlebihan. Selain i tu keduanya mampu hadir karena

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

23

lingkungan yang menyertainya, baik lingkungan keluarga,

sekolah, maupun penyebabnya. Musfir Az-Zahrani (2005:511)

menyebutkan faktor yang mempengaruhi adanya kecemasan

yaitu :

a. Lingkungan keluarga

Keadaan rumah dengan kondis i yang penuh

dengan pertengkaran atau penuh dengan kesalah pahaman

serta adanya ketidakpedulian orangtua terhadap anak-

anaknya, dapat menyebabkan ketidaknyamanan serta

kecemasan pada anak saat berada didalam rumah.

b. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial adalah salah satu faktor yang

dapat mempenganihi kecemasan individu. Jika individu

tersebut berada pada lingkungan yang tidak baik, dan

individu tersebut menimbulkan suatu perilaku yang

buruk, maka akan rnenimbulkan adanya berbagai

penilaian buruk dimata masyarakat. Sehingga dapat

menyebabkan munculnya kecemasan.

Kecemasan timbul karma adanya ancaman atau bahaya

yang tidak nyata dan sewaktu-waktu terjadi pada diri

individu serta adanya penolakan dari masyarakat

menyebabkan kecemasan berada di l ingkungan

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

24

yang baru dihadapi (Patotisuro Lumban Gaol, 2004: 24).

Sedangkan Page (Elina Raharisti Rufaidah, 2009: 31)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

kecemasan adalah :

a. Faktor fisik

Kelemahan fisik dapat melemahkan kondisi mental

ind ividu sehingga memudahkan t imbulnya

kecemasan.

b. Trauma atau konflik

Munculnva gejala kecemasan sangat bergantung pada

kondisi individu, dalam arti bahwa pengalaman-

pengalaman emosional atau konflik m e n t a l ya n g

t e r j a d i p a d a i n d i v i d u a k a n memudahkan

timbulnya gejala-gejala kecemasan.

c. Lingkungan awal yang tidak baik.

Lingkungan adalah faktor-faktor utama yang dapat

mempenganihi kecemasan individu, jika faktor

tersebut kurang baik maka akan menghalangi pembentukan

kepribadian sehingga muncul gejalagejala kecemasan.

4. Jenis-jenis Kecemasan

Kecemasan merupakan suatu perubahan suasana hati,

perubahan didalam dirinya sendiri yang timbul dari dalam tanpa

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

25

adanya rangsangan dari luar. Mustamir Pedak (2009:30) membagi

kecemasan menjadi tiga jenis kecemasan yaitu :

a. Kecemasan Rasional

Merupakan suatu ketakutan akibat adanya, objek yang memang

mengancam, misalnya ketika menunggu hasil ujian. Ketakutan ini

dianggap sebagai suatu unsur pokok normal dari mekanisme

pertahanan dasariah kita.

b. Kecemasan Irrasional

Yang berarti bahwa mereka mengalami emosi ini dibawah keadaan

spesifik yang biasanya tidak dipandang mengancam.

c. Kecemasan Fundamental

Kecemasan fundamental merupakan suatu pertanyaan tentang siapa,

dirinya, untuk apa hidupnya, dan akan kemanakah kelak hidupnya

berlanjut. Kecemasan ini disebut sebagai kecemasan eksistensial

yang mempunyai peran fundamental bagi kehidupan. manusia.

Sedangkan Kartono Kartim (2006: 45) membagi kecemasan

menjadi dua jenis kecemasan, yaitu :

a. Kecemasan Brogan

Kecemasan ringan di-bagi menjadi dua kategori yaitu ringan

sebentar dan ringan lama. Kecemasan ini sangat bermanfaat bagi

perkembangan kepribadian seseorang, karena kecemasan ini

dapat menjadi suatu tantangan bagi seorang individu untuk

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

26

mengatasinya. Kecemasan ringan yang muncul sebentar adalah

suatu kecemasan yang wajar terjadi pada individu akibat situasi--

situasi yang mengancam dan individu tersebut tidak dapat

mengatasinya, sehingga timbul kecemasan. Kecemasan ini akan

bermanfaat bagi individu untuk lebih berhati-hati dalam

menghadapi situasi-situasi yang sama di kemudian hari.

Kecemasan ringan yang lama adalah kecemasan yang dapat

diatasi tetapi karena individu tersebut tidak segera mengatasi

pen yebab muncu lnya kecemasan , maka kecemasan

tersebutakan mengendap lama dalam diri individu.

b. Kecemasan Berat

Kecemasan berat adalah kecemasan yang terlalu berat dan

berakar secara mendalam dalam diri seseorang. Apabila

seseorang mengalami kecemasan semacam ini maka biasanya

tidak dapat mengatasinya. Kecemasan ini mempunyai akibat

menghambat atau merugikan perkembangan kepribadian

seseorang. Kecemasan ini dibagi menjadi dua yai tu

kecemasan berat yang sebentar dan lama. Kecemasan yang berat

tetapi munculnya sebentar dapat menimbulkan traumatic

pada individu jika menghadapi situasi yang sama dengan situasi

penyebab munculnya kecemasan. Sedangakan kecemasan yang

berat tetapi munculnya lama akan merusak kepribadian

individu. Hal ini akan berlangsung terus menerus bertahun-tahun

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

27

dan dapat merusak proses kognisi individu. Kecemasan yang

berat dan lama akan menimbulkan berbagai macam penyakit

seperti darah tinggi, tachycardia (percepatan darah), excited

(heboh, gempar).

5. Gangguan Keeemasan

Gangguan kecemasan merupakan suatu gangguan yang memiliki

ciri kecemasan atau ketakutan yang tidak realistik, juga irrasional, dan

tidak dapat secara intensif ditampilkan dalam cara-cara yang jelas.

Fitri Fauziah & Julianty Widuri (2007:77) membagi gangguan

kecemasan dalam beberapa jenis, yaitu :

a. Fobia Spesifik

Yaitu suatu ketakutan yang tidak diinginkan karena kehadiran atau

antisipasi terhadap obyek atau situasi yang spesifik.

b. Fobia Sosial

Mempakan suatu ketakutan yang tidak rasional dan menetap,

biasanya berhubungan dengan kehadiran orang lain. Individu

menghindari situasi dimana dirinya dievaluasi atau dikritik, yang

membuatnya merasa terhina atau dipermalukan, dan menunjukkan

tanda-tanda kecemasan atau menampilkan perilaku lain yang

memalukan.

c. Gangguan Panik

Gangguan panik memiliki karakteristik terjadinya serangan panik

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

28

yang spontan dan tidak terduga. Beberapa simtom yang dapat

muncul pada gangguan panik antara lain ; sulit bernafas, jantung

berdetak kencang, mual, rasa sakit didada, berkeringat dingin, dan

gemetar. Hal lain yang penting dalam diagnosa gangguan panik

adalah bahwa individu merasa setiap serangan panik mempakan.

pertanda datangnya kematian atau kecacatan.

d. Gangguan Cemas Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder)

Generalized Anxiety Disorder (GAD) adalah kekhawatiran yang

berlebihan dan bersifat pervasif, disertai dengan berbagai simtom

somatik, yang menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan

social atau pekerjaan pada penderita, atau menimbulkan stres yang

nyata.

Sedangkan Sutardjo Wiramiliardja (2005-71) membagi gangguan

kecemasan yang terdiri dari :

a. Panic Disorder

Panic Disorder ditandai dengan munculnya satu atau dua

serangan panik yang tidak diharapkan, yang tidak dipicu oleh

hal-hal yang bagi orang lain bukan mempakan masalah luar biasa.

Ada beberapa simtom yang menandakan kondisi panik tersebut,

yaitu nafas yang pendek, palpilasi (mulut yang kering) atau

justru kerongkongan tidak bisa menelan, ketakutan akan mati,

atau bahkan takut gila.

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

29

b. Agrophobia

Yaitu suatu ketakutan berada dalam suatu tempat atau

situasi dimana ia merasa bahwa ia tidak dapat atau sukar

menjadi baik secara fisik maupun psikologis untuk

melepaskan diri. Orang-orang yang memiliki agrophobia

takut pada kerumunan dan tempat-tempat ramai.

6. Dampak Keeemasan

Rasa takut dan cemas dapat menetap bahkan meningkat

meskipun situasi yang betul-betul mengancam tidak ada, dan ketika

emosi-emosi ini timbuh berlebihan dibandingkan dengan bahaya

yang sesungguhnya, emosi ini menjadi tidak adaptif Kecemasan

yang berlebihan dapat mempunyai dampak yang merugikan pada

pikiran serta tubuh bahkan dapat menimbulkan penyakit-penyakit fisik

(Cutler, 2004:304).

Yustinus Semiun (2006:321) membagi beberapa dampak

dari kecemasan kedalam beberapa simtom, antara lain :

a. Simtom suasana hati

Individu yang mengalami kecemasan memiliki perasaan akan

adanya hukuman dan bencana yang mengancam dari suatu sumber

tertentu yang tidak diketahui. Orang yang mengalami kecemasan

tidak bisa tidur, dan dengan demikian dapat menyebabkan sifat

mudah marah.

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

30

b. Simtom kognitif

Kecemasan dapat menyebabkan kekhawatiran dan keprihatinan

pads individu mengenai hal-hal yang tidak menyenangkan yang

mungkin terjadi. Individu tersebut tidak memperhatikan masalah-

masalah real yang ada, sehingga individu sering tidak bekerja atau

belajar secara efektif, dan akhimya dia akan menjadi lebih merasa

cemas.

c. Simtom motor

Orang-orang yang mengalami kecemasan sering merasa tidak

tenang, gugup, kegiatan motor menjadi tanpa arti dan tujuan,

misalnya jari-jari kaki mengetuk-ngetuk, dan sangat kaget terhadap

suara yang terjadi secara tiba-tiba. Simtom motor merupakan

gambaran rangsangan kognitif yang tinggi pada individu dan

merupakan usaha untuk melindungi dirinya dari apa saja yang

dirasanya mengancam.

Menurut Savitri Ramaiah (2005:9) kecemasan biasanya dapat

menyebabkan dua akibat, yaitu :

1. Kepanikan yang amat sangat dan karena itu gagal

berfungsi secara normal atau menyesuaikan diri pada

situasi.

2. Gagal mengetahui terlebih dahulu bahayanya dan mengambil

tindakan pencegahan yang mencukupi.

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

31

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

kecemasan adalah rasa takut atau khawatir pada situasi yang

sangat mengancam karena adanya ketidakpastian dimasa

mendatang serta ketakutan bahwa sesuatu yang buruk akan

terjadi. Kecemasan tersebut ditandai dengan adanya beberapa

gejala yang muncul sperti kegelisahan, ketakutan terhadap

sesuatu yang terjadi dimasa depan, merasa tidak tenteram, sulit

untuk berkonsentrasi , dan merasa tidak mampu untuk

mengatasi masalah. Hal ini disebabkan olehbe berapa faktor

diantaranya adalah, kecemasan timbul karena individu melihat

adanya bahaya yang mengancam dirinya, kecemasan juga

terjadi karena individu merasa berdosa atau bersalah karena

melakukan hal-hal yang berlawanan dengan keyakinan atau hati

nurani. Dari beberapa gejala, faktor, dan definisi diatas, kecemasan

ini termasuk dalam jenis kecemasan rasional, karena

kecemasan rasional merupakan suatu ketakutan akibat adanya

objek yang memang mengancam. Adanya berbagai macam

kecemasan yang dialami individu dapat menyebabkan adanya

gangguan-gangguan kecemasan seperti gangguan kecemasan

spesifik yaitu suatutan yang tidak diinginkan karena

kehadiran atau antisipasi terhadap objek atau situasi yang spesifik.

Sehingga dapat menyebabkan adanya dampak dari kecemasan

yang berupa sitmtom kognitif, yaitu kecemasan dapat

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

32

menyebabkan kekhawatiran dan keprihatinan pada individu

mengenai hal-hal yang tidak menyenangkan yang mungkin

terjadi. Individu tersebut tidak memperhatikan masalah-masalah real

yang ada, sehingga individu sering tidak bekerja atau belajar

secara efektif, dan akhirnya dia akan menjadi lebih merasa

cemas.

C. Komunikasi Terapeutik

1. Definisi Komunikasi Terapeutik

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi antara orang-orang secara

tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi

orang lain secara langsung, baik secara verbal dan nonverbal (Muslihah

dan Fatimah, 2010).

2. Tujuan

Tujuan komunikasi terapeutik adalah:

a. Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan diri.

b. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superficial dan

akan saling bergantung dengan orang lain.

c. Peningkatan kemampuan fungsi dan kemampuan untuk

memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan yang realistis.

d. Identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri.

Page 27: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

33

3. Fungsi Komunikasi Terapeutik

Komunikasi terapeutik berfungsi untuk mendorong adanya kerja

sama antara perawat dan pasien. Perawat berusaha mengungkap, perasaan,

mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang

dilaukukan dalam perawatan. Selain komimikasi terapeutik dapat

membantu pasien mengurangi beban perasaan dan pikirannya. Kualitas

asuha keperawatan yang dibenkan kepada klien sangat dipengaruhi oleh

kualitas hubungan perawat-klien. Hubungan perawat-klien yang baik sering

kali dapat memberikan dampak terapeutik yaitu mempercepat kesembuhan

klien.

4. Manfaat Komunikasi Terapeutik

a. Untuk mendorong dan menganjurkan kerjasama antara tenaga

kesehatan dan pasien.

b. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan dan mengkaji masalah serta

mengevaluasi tindakan yang dilakukan tenaga kesehatan.

c. Memberikan pengertian tingkah laku pasien membantu pasien

mengatasi masalah yang dihadapi.

d. Mencegah tindakan yang negative terhadap pertahanan diri pasien.

5. Karakteristik Komunikasi Terapeutik

Ada tiga karakteristik utama dalam komunikasi terapeutik

a. Iklas (Genuiness). Semua perasaan negative yang dimiliki oleh pasien

harus bisa diterima dan pendekatan individu dengan verbal maupun non

verbal akan memberikan bantuan kepada pasien untuk

Page 28: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

34

mengkomunikasikan kondisinya secara tepat.

b. Empati (Empathy). Merupakan siakp jujur dalam menerima kondisi

pasien. Obyektif dalam memberikan penilaian terhadap kondisi pasien

dan tidak berlebihan.

c. Hangat (Warmth). Kehangatan dan sikap pennisif yang diberikan

diharapkan pasien dapat memberikan dan mewujudkan ide-idenya

tanpa rasa takut, sehingga pasien bisa mengekspresikan sikap

perasaannya lebih mendalam.

6. Unsur-Unsur Komunikasi Terapeutik

Unsur-unsur yang terkandung dalam komunikasi terapeutik menurut Potter

dan Perry, (2010) antra lain adalah :

a. Keramahan

Keramahan merupakan bagian dari komunikasi terapeutik.

Keramahan diberikan untuk memberikan kesan pertama yang

menarik hati lawan bicara kita.

b. Penggunaan Nama

Pengenalan diri merupakan suatu yang penting agar tidak

menimbulkan keraguan. Memanggil klien dengan nama akan

menunjukan penghargaan diri terhadap pasien itu sendiri.

c. Dapat Dipercaya

Orang yang dapat dipercaya adalah orang yang apabila membantu

orang lain tidak akan memberikan keraguan terhadap orang yang

Page 29: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

35

dibantunya. Untuk itu seseorang perawat harus menunjukkan

kehangatan, konsitensi, reliabilitas, kejujuran, kompetensi, dn rasa

hormat.

d. Otonomi dan Tanggung jawab

Seorang perawat harus mampu membuat pilihan sendiri dan berani

untuk mempertanggung jawabakan atas pilihan atau keputusan yang

diberikan.

e. Asertif

Komimikasi asertif memungkinkan anda untuk mengekspresikan

perasaan dan pikiran tanpa menuduh atau melukai orang lain (Grover,

2005). Sikap asertif akan memberikan kepercayaan diri sekaligus

penghonnatan terhadap orang lain.

7. Tahapan-tahapan komunikasi terapeutik

a. Tahap Persiapan. Pada tahap persiapan ini perawat menggali

perasaan dan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya. Perawat

juga mulai mencari infonnasi tentang pasien.

Tugas perawat dalam tahap ini:

1. Mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan pads dirinya

sendiri. Sebelurn berinteraksi dengan klien, perawat perlu

mengkaji perasaannya sendiri.

2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri.

Page 30: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

36

3. Mengumpulkan data tentang pasien.

4. Merencanakan pertemuan pertama dengan pasien.

b. Tahap Perkenalan. Perkenalan merupakan kegiatan yang dilakukan

perawat saat kali bertemu atau kontrak dengan pasien.

Tugas perawat pada tahap ini adalah:

1. Membina rasa saling percaya, menunjukkan penerimaan, dan

komunikasi yang terbuka.

2. Merumuskan kontrak bersama pasien.

3. Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah

yang dihadapi pasien.

4. Merumuskan tujuan dengan pasien.

c. Tahap Kerja. Perawat dan pasien dalam tahap ini bekerjasama

mengatasi masalah yang dihadapi pasien. Perawat diharapkan dapat

mendorong pasien mengungkapkan perasaan dan pikirannya, serta

dituntut untuk mempunyai kepekaan dan tingkat analisis yang tinggi

terhadap adanya perubahan dalam respon verbal maupun non verbal

pasien. Dalam tahap ini perawat harus menjadi pendengar yang baik

karena tugas perawat pada tahap ini bertujuan untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapi pasien berdasarkan pada percakapannya

dengan si pasien. Pada fase ini perawat dituntut untuk bekerja

keras memenuhi tujuan yang telah ditetapkan pada fase sebelumnya.

Bekerja sama dengan pasien untuk berdiskusi tentang masalah-

masalah yang merintangi pencapaian tujuan. Fase ini terdiri dari dua

Page 31: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

37

kegiatan pokok yaitu menyatukan proses komunikasi dengan

tindakan perawatan dan membangun suasana yang mendukung untuk

proses perubahan.

d. Tahap Terminasi. Tahap ini merupakan akhir dari pertemuan perawat

dengan pasien. Tahap terminasi dibagi menjadi dua yaitu terminasi

sementara dan terminasi akhir. Terminasi sementara adalah akhir dari

tiap pertemuan antara perawat dengan pasien, sementara terminasi

akhir terjadi jika perawat telah menyelesaikan proses keperawatan

secara keseluruhan. Pada Fase mi perawat mendorong pasien untuk

membedakan penilaian atas tujuan telah dicapai, agar tujuan yang

tercapai adalah kondisi yang saling menguntungkan dan

memuaskan. Kegiatan pada fase ini adalah penilaian pencapaian

tujuan dan perpisahan.

Tugas perawat pads tahap ini adalah:

1. Mengevaluasi pencapaian tujuan dan interaksi yang telah

dilakukan (evaluasi objektif).

2. Menanyakan perasaan pasien setelah berinteraksi dengan

perawat (evaluasi subyektif).

3. Menyepakati tindak lanjut dari interaksi-interaksi yang telah

dilakukan. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya.

Page 32: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

38

8. Metode Komunikasi Terapeutik

Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk menangapi respon

dari pasien diantaranya adalah:

a. Bertanya

Dengan bertanya, pasien dapat mengungkapkan perasaan dan pikirannya.

Tujuan perawat bertanya adalah tmtuk mendapatkan informasi yang

spesifik mengenai apa yang disampaikan oleh klien.

b. Mendengarkan

Dalam hal ini perawat berussaha mengerti pasien dengan cara

mendengarkan apa yang disampaikan pasien. Mendengar merupakan

dasar utama dalam komimikasi. Perawat harus menjadi pendengar yang

aktif.

c. Mengulang

Mengulang yaitu mengulangi kata-kata pasien yang dirasa penting

dengan kata-kata sendiri. Melalui pengulangan kembali kata-kata

pasien, perawat memberikan umpan balik bahwa perawat mengerti

pesan yang ingin disampaikan oleh pasien.

d. Klarifikasi

Klarifikasi adalah meyakinkan kembali ide-ide pikiran pasein yang

tidak jelas atau meminta pasien untuk menjelaskan arti dari kata-

katanya.

e. Refleksi

Refleksi adalah mengarahkan kembali ide, perasaan, pertanyaan, dan isi

Page 33: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

39

pembicaraan dengan pasien. Refleksi memberikan kesempatan kepada

klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan perasaannya sebagai

bagian dari dirinya sendiri.

f. Menunjukkan penerimaan

Menerima tidak berarti menyetujui. Menerima berarti bersedia untuk

mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau

ketidaksetujuan.

g. Memfokuskan

Metode ini bertujuan untuk membatasi bahan pembicaraan sehingga

percakapan menjadi lebib spesifik dan dimengerti.

h. Diam

Diam memungkinkan pasien berkomunikasi dengan dirinya sendiri,

mengorganisir pikiran dan memproses informasi.

i. Memberi informasi

Memberikan tambahan informasi merupakan tindakan

penyuluhan kesehatan untuk klien yang bertujuan memfasilitasi

klien untuk mengambil keputusan.

j. Merangkum

Merangkum/meringkas adalah mengulang ide utama yang

telah dikomunikasikan secara singkat untuk menunjukkan

bahwa perawat memahami pesan-pesan yang disampaikan pasien.

k. Humor

Page 34: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

40

Dengan sedikit humor, perawat akan dapat mencairkan suasana

dan menurunkan ketegangan pasien.

l. Memberikan pujian

Semua orang pada dasarnya sutra dipuji demikian juga seorang

pasien. Akan tetapi janganlah sampai pujian itu menjadi beban untuk

pasien,dalam arti jangan sampai pasien beursaha kernas dan

melakukan segalanya hanya demi untuk mendapatkan pujian dan

persetujuan atas perbuatannya.

m. Menyatakan hasil informasi

Dalam hal ini perawat menguraikan kesan yang ditimbulkan oleh

isyarat non verbal pasien.

n. Memberi kesempatan kepada pasien untuk memulai pembicaraan

Memberi kesempatan kepada klien untuk berinisiatif dalam memilih

topik pembicaraan.

o. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan.

Teknik ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk

mengarahkan hampir seluruh perubicaraan.

p. Menempatkan kejadian secara berurutan

Mengurutkan kejadian secara teratur akan membantu perawat dan

pasien untuk melihatnya dalam suatu perspesifik.

9. Faktor-faktor penghambat komunikasi terapeutik

Page 35: BAB II TINJAUAN TEORI DAN KONSEP A. Definisi Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/162/jtptunimus-gdl-chandraput... · mutasi dari sel-sel kelamin ... Tidak ada perlindungan

41

a. Kecakapan yang kurang dalam berkomunikasi. Perawat yang kurang

cakap dalam berbicara, berbicara tersendat-sendat, dapat menyebabkan

pendengar atau pasien menjadi jengkel dan tidak sabar.

b. Sikap yang kurang tepat. Seorang perawat yang sedang berbicara atau

melayani pasien harus memberikan sikap yang baik dan sopan agar

pasien merasa nyaman dan tenang.

c. Kurang pengetahuan seorang perawat yang kurang pengetahuannya,

jarang membaca atau menonton televisi, terkadang akan mengalami

kesulitan saat berbicara dengan pasien.

d. Kurang memahami sistem sosial dan budaya lawan bicara.

Ketidakpahaman sistem sosial dan budaya lawan bicara (pasien) dapat

menyebabkan ketersinggunngan lawan bicara.

e. Prasangka yang tidak beralasan.

f. Jarak fisik. Komunikasi menjadi kurang lancar bila jarak komunikan

dan komunikator berjauhan ataupun terlalu berdekatan.

g. Tidak ada persamman persepsi.

h. Indera yang rusak.

i. Berbicara yang berlebihan. Berbicara berlebihan seringkah akan

mengakibatkan penyimpangan dari pokok pembicaraan.

j. Mendominasi pembicaraan.