Top Banner
8 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian keluarga Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 1998 dikutip dari buku Sudiharto, 2007). Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat (Setiadi, 2008). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan keluarga adalah bagian dari masyarakat yang terdiri dari kumpulan dua atau lebih individu yang mempunyai ikatan dan peranan untuk membentuk kebudayaan yang sehat. 2. Struktur keluarga Struktur keluarga terdiri atas: a. Pola dan proses komunikasi Pola interaksi keluarga yang berfungsi : bersifat terbuka dan jujur, selalu menyelesaikan konflik keluarga, berpikiran positif, tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri. Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :
30

BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

Mar 11, 2019

Download

Documents

vandat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

8

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP KELUARGA

1. Pengertian keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena

ikatan tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan

pendekatan emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai

bagian dari keluarga (Friedman, 1998 dikutip dari buku Sudiharto,

2007).

Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat

penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat (Setiadi, 2008).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan keluarga adalah bagian

dari masyarakat yang terdiri dari kumpulan dua atau lebih individu

yang mempunyai ikatan dan peranan untuk membentuk kebudayaan

yang sehat.

2. Struktur keluarga

Struktur keluarga terdiri atas:

a. Pola dan proses komunikasi

Pola interaksi keluarga yang berfungsi : bersifat terbuka dan jujur,

selalu menyelesaikan konflik keluarga, berpikiran positif, tidak

mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri.

Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

9

a) Karakteristik pengirim : yakin dalam mengemukakan sesuatu

atau pendapat, apa yang disampaikan jelas dan berkualitas,

selalu meminta dan menerima umpan balik.

b) Karakteristik penerima : siap mendengarkan, memberi umpan

balik, melakukan validasi.

b. Struktur peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai

dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi

atau status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya

sebagai suami, istri, anak dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini

tidak dapat dijalankan oleh masing-masing individu dengan baik.

Ada beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi

kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan orang tua mereka

entah kemana atau malah berdiam diri dirumah.

c. Struktur kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual)

dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk

merubah perilaku orang lain kearah positif.

d. Nilai-nilai keluarga

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang

secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam

satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi

perkembangan norma dan peraturan.

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

10

Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat

berdasarkan sistem nilai dalam keluarga.

Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat

dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk

menyelesaikan masalah (Friedman, 1998 di kutip dari Murwani,

2007).

3. Tipe dan bentuk keluarga

Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuwan dan

orang yang mengelompokkan menurut (Friedman, 1998) tipe keluarga

ada tiga, yaitu :

a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri

dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi

atau keduanya.

b. keluarga orientasi (keluarga asal) adalah unit keluarga yang di

dalamnya seseorang di lahirkan.

c. Keluarga besar (exstended family) adalah keluarga inti ditambah

anggota keluarga yang lain yang masih mempunyai hubungan

darah (kakek, nenek, paman, bibi) (Friedman, 1998).

4. Fungsi keluarga.

Friedman (1986) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, antara

lain:

a. Fungsi Afektif

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

11

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal

keluarga, yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif

berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.

Komponen yang perlu di penuhi oleh keluarga dalam

melaksanakan fungsi afektif adalah:

1) Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima,

saling mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih

sayang dan dukungan dari anggota yang lain.

2) Saling menghargai, bila anggota saling menghargai dan

mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta

selalu mempertahankan iklim yang positif, maka fungsi akan

tercapai.

3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan

sepakat memulai hidup baru.

b. Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan

yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan

belajar berperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi di mulai sejak

manusia lahir, dan keluarga merupakan tempat individu untuk

belajar bersosialisasi.

c. Fungsi Reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan

menambah sumber daya manusia, maka dengan ikatan suatu

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

12

perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis

pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah

meneruskan keturunan.

d. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk

memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti memenuhi

kebutuhan akan makan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak

pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak

seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan permasalahan

yang berujung pada perceraian.

e. Fungsi Perwatan Kesehatan

Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan

praktik sauhan keperawatan, yaitu mencegah terjadinya gangguan

kesehataan dan atau merawat anggota keluarga yang

sakit.kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan

mempengaruhi setatus kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga

melaksanakan pemeliharaan kesehataan dapat dilihat dari tugas

kesehataan keluarga yang di laksanakan. Keluarga yanh dapat

melaksanakan tugas kesehataan berarti sanggup menyelesaikan

masalah kesehatan .(Friedman,1986 dikutip dari Murwani, 2007).

5. Tugas kesehatan keluarga

Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :

a. Mengenal masalah kesehatan.

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

13

b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas

kesehatan masyarakat.

( Friedman,1998 dikutip dari Murwani, 2007)

B. KONSEP TUMBUH KEMBANG BALITA

a. Perkembangan

Periode perkembangan untuk tujuan organisasi dan tujuan

pemahaman, perkembangan seorang anak secara umum digambarkan

dalam periode- periode, dengan perkiraan tentang usia ditiap periode.

Penggolongan periode perkembangan yang paling luas digunakan

menggambarkan perkembangan seorang anak dalam istilah tahap-

tahap berikut Periode prakelahiran, masa bayi, masa kanak-kanak

awal, masa kanak-kanak tengah dan akhir dan masa remaja.

1) Periode pra kelahiran adalah waktu mulai pembuahan hingga

kelahiran, sekitar 9 bulan. Selama waktu yang menakjubkan ini

sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan

sebuah otak dan kemampuan berperilaku.

2) Masa bayi adalah periode perkembangan yang terus terjadi dari

lahir sampai sekitar usia 18 hingga 24 bulan. Masa bayi merupakan

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

14

waktu ketergantungan yang ekstrim terhadap orang dewasa.

Banyak aktifitas sikologis baru dimulai kemampuan bicara.

Mengatur indra-indra dan tindakan fisik, berfikir dengan symbol,

meniru dan belajar dari orang lain.

3) Masa kanak-kanak awal merupakan periode perkembangan yang

terjadi mulai akhir masa bayi hingga sekitar usia 5 atau 6 tahun

kadang periode ini disebut tahun-tahun sekolah. Selama waktu

tersebut anak kecil belajar menjadi mandiri dan merawat diri

sendiri, mereka mengembangkan ketrampilan kesiapan sekolah

(mengikuti perintah, mengenali huruf). Dan mereka menghabiskan

berjam-jam untuk bermain dengan teman sebaya. Kelas 1 sekolah

dasar biasanya menandai akhir periode ini.

4) Masa kanak-kanak tengah dan akhir merupakan periode

perkembangan yang dimulai dari sekitar usia 6 hingga usia 11

tahun,kadang periode ini di sebut sebagai tahun-tahun sekolah

dasar. Anak menguasai keterampilan dasar membaca, menulis dan

mereka secara formal diharapkan pada dunia yang lebih besar dan

budayanya. Prestasi menjadi tema sentral yang lebih dari dunia

anak,dan control diri meningkat.

5) Masa remaja adalah periode peralihan perkembangan dari kanak-

kanak kemasa dewasa awal. Memasuki masa ini sekitar usia 10

hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun. Masa

remaja dimulai dengan perubahan fisik yang cepat. Pertambahan

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

15

tinggi dan berat badan yang dramatis, perubahan dalam kontur

tubuh dan perkembangan karateristik seksual seperti pembesaran

payudara,pertumbuhan rambut pubis dan wajah,dan pembesaran

suara. Pencarian identitas dan kebebasan merupakan ciri utama

periode ini. Makin banyak waktu yang dihabiskan di luar keluarga

atau rumah (Santrick,2007)

b. Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran tubuh. Tumbuh

berkaitan dengan fisik, yaitu hal-hal yang dapat dilihat dengan mata,

yang tampak dan dapat diukur, antara lain : tinggi badan, berat badan

dan lingkar kepala.Tahap pertumbuhan dan perkembangan setiap bayi

tidak ada yang sama persis. Oleh karena itu, tidak mungkin

memprediksi secara tepat bagaimana perilaku bayi dalam setiap tahap

kehidupannya. Tetapi ada kecenderungan umum yang terjadi, tabel di

bawah ini hanya dijadikan patokan dasar untuk melihat tahap

pertumbuhan dan perkembangan balita (Rini,2008).

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

16

Pertumbuhan Balita (BB,PB,LK)

UMUR BERAT BADAN PANJANG BADAN LINGKAR KEPALA

( Kg) ( Cm) ( Cm)

1 Bulan 3.0 – 4.3 49.8 – 54.6 33 – 39

2 Bulan 3.6 – 5.2 52.8 – 58.1 35 – 41

3 Bulan 4.2 – 6.0 55.5 – 61.1 37 – 43

4 Bulan 4.7 – 6.7 57.8 – 63.7 38 – 44

5 Bulan 5.3 – 7.3 59.8 – 65.9 39 – 45

6 Bulan 5.8 – 7.8 61.6 – 67.8 40 – 46

7 Bulan 6.2 – 8.3 63.2 – 69.5 40.5 – 46.5

8 Bulan 6.6 – 8.8 64.6 – 71.0 41.5 – 47.5

9 Bulan 7.0 – 9.2 66.0 – 72.3 42 – 48

10 Bulan 7.3 – 9.5 67.2 – 73.6 42.5 – 48.5

11 Bulan 7.6 – 9.9 68.5 – 74.9 43 – 49

12 Bulan 7.8 – 10.2 69.6 – 76.1 43.5 – 49.5

15 Bulan 8.4 – 10.9 72.9 – 79.4 44 – 50

1½ Tahun 8.9 – 11.5 75.9 – 82.4 44.5 – 50.5

2 Tahun 9.9 – 12.3 79.2 – 85.6 45 – 51

2½ Tahun 10.8 – 13.5 83.7 – 90.4 45.5 – 52.5

3 Tahun 11.7 – 14.6 87.8 – 94.9 46 – 53

3½ Tahun 12.5 – 15.7 91.5 – 99.1 46.5 – 53.3

4 Tahun 13.2 – 16.7 96.4 – 102.9 47 – 53.8

4½ Tahun 13.8 – 17.7 99.7 – 106.6 47.5 – 53.8

5 Tahun 14.5 – 18.7 102.7 – 109.9 47.8 – 54

Tabel 2.1

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

17

C. KONSEP DIARE

1. Pengertian diare

Diare merupakan gejala yang terjadi karena kelainan yang

melibatkan fungsi pencernaan, penyerapan dan sekresi (Yudha,2009).

Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan

yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar

dengan bentuk tinja yang encer atau cair (Yuliani, 2006).

Diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya

frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali sehari disertai adanya

perubahan bentuk dan konsistensi tinja penderita (Hariyanto,2004).

2. Etiologi

Kebanyakan mikroorganisme pathogen penyebab diare di

sebarluaskan lewat jalur fekal-oral melalui makanan atau air yang

terkontaminasi atau di tularkan antar manusia dengan kontak yang

erat. kurangnya air bersih, tinggal berdesakan, hygiene yang buruk,

kurang gizi dan sanitasi yang jelek merupakan faktor resiko utama,

khususnya untuk terjangkit infeksi bakteri atau parasit yang patogen

(Yudha,2009).

3. Patofisiologi

Diare yang merupakan proses dari transport aktif akibat

rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit kedalam usus halus. Sel

dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi

cairan dan elektrolit. Meningkatnya motilitas dan cepatnya

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

18

pengosongan pada intestinal merupakan akibat dari gangguan absorbsi

dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan. Cairan, sodium,

potasium dan bikarbonat berpindah dari rongga ekstraseluler ke dalam

tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi kekurangan elektrolit, dan

dapat terjadi asidosis metabolik.

Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal

sehingga menurunkan area permukaan intestinal, perubahan kapasitas

intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit.

Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk

mengabsorbsi cairan dan elektrolit dan bahan-bahan makanan. Ini

terjadi pada sindrom malabsorbsi. Meningkatnya motilitas intestinal

dapat mengakibatkan gangguan absorbsi intestinal (Yuliani, 2006).

4. Manifestasi klinik

Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.

Terdapat tanda dan gejala dehidrasi : turgor kulit jelek (elastisitas kulit

menurun), ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering.

Kram abdominal, demam, mual dan muntah, anoreksia, lemah, pucat,

perubahan tanda vital: nadi dan pernafasan cepat (Yuliani, 2006).

5. Komplikasi

Pada kasus diare biasanya disertai dengan Dehidrasi mulai dari

ringan sampai berat dan harus segera mendapatkan penanganan medis

di Rumah Sakit (Yuliani, 2006).

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

19

D. PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Proses asuhan keperawatan keluarga adalah suatu proses pemecahan

masalah yang sistemastis yang digunakan saat melakukan asuhan

keparewatan keluarga. Proses asuhan keperawatan keluarga merupakan

proses yang komplek yang menggunakan pendekatan sistematik untuk

bekerja sama dengan keluarga dan individu dan anggota keluarga.

Tahapan proses asuhan keperawatan keluarga adalah sebagai berikut

1. Pengkajian

Pengkajian yang dilakukan pada Asuhan Keperawatan Keluarga

Dengan Diare menurut (Friedman, 1998) antara lain

a) Identitas Data

Nama keluarga, alamat dan no telepon, komposisi keluarga,

tipe bentuk keluarga, latar belakang kebudayaan, identifikasi

religi, status kelas keluarga, dan aktifitas-aktifitas rekreasi atau

aktifitas waktu luang.

b) Tahap perkembangan dan riwayat keluarga

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini .

2) Jangkauan pencapaian tahap perkembangan : sejauh mana

keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai

dengan tahap perkembangan saat ini.

3) Riwayat keluarga inti : riwayat keluarga mulai lahir hingga

saat ini termasuk riwayat perkembangan dan kejadian-

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

20

kejadian dan pengalaman-pengalaman kesehatan yang unik

atau yang berkaitan dengan kesehatan.

4) Riwayat keluarga asal dari kedua orang tua : seperti apa

kehidupan keluarga asalnya, hubungan masa silam dan saat

orang tua dari kedua orang tua.

c) Data Lingkungan

1) Karakteristik rumah : Rumah yang kurang nyaman, serta

sanitasi yang kurang hygienis dapat mempengaruhi

kebersihan makanan dan minuman, Status rumah yang

dihuni keluarga apakah rumah sendiri atau menyewa dapat

mempengaruhi keperdulian keluarga dalam menjaga

kebersihan.

2) Karakteristik lingkungan, sekitar rumah dan lingkungan

yang lebih luas (tetangga dan masyarakat yang lebih luas :

Tempat tinggal yang sempit, padat, sanitasi yang tidak

terjaga, lingkungan dengan keluarga ekonomi menengah ke

bawah).

3) Mobilitas geografis keluarga : sudah berapa lama keluarga

tinggal didaerah ini, bagaimana riwayat mobilitas geografis

dari keluarga ini, darimana keluarga tersebut pindah atau

bermigrasi?

4) Asosiasi dan transaksi keluarga dengan komunitas : siapa

didalam keluarga yang menggunakan pelayanan apa atau

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

21

ketahui pada lembaga mana, berapa kali atau sejauh mana

mereka menggunakan pelayanan dan fasilitas?

5) Sistem pendukung atau jaringan sosial keluarga : siapa

menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan

bantuan, dukungan konseling aktifitas-aktifitas keluarga

(menjaga anak, transportasi, dll).

d) Struktur Keluarga

Pola-pola komunikasi : bagaimana komunokasi fungsional

digunakan secara terus menerus?

Struktur kekuasaan : siapa yang membuat keputusan dan siapa

yang memutuskan?

Struktur peran :bagaimana setiap anggota keluarga melakukan

setiap peran secara kompeten?

Nilai-nilai keluarga : penggunaan metode “perbandingan” dan

“membedakan” memberikan kesan (dengan nilai-nilai dari

kebudayaan).

e) Fungsi-fungsi Keluarga

1) Fungsi Afektif : bagai mana kebutuhan-kebutuhan yang di

akui dari anggota keluarga penuhi oleh keluarga?

2) Fungsi sosialisasi: Seberapa adaptif praktik membesarkan

anak untuk sebuah bentuk keluarga dan situasi tertentu?

3) Fungsi perawatan kesehatan : Status kesehatan keluarga dan

kerentanan terhadap sakit yang dirasa atau diketahui

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

22

(bagaimana keluarga mengkaji status kesehatan saat ini,

masalah-masalah kesehatan apa yang saat ini di identifikasi

keluarga, terhadap masalah-masalah kesehatan yang serius

yang mana anggota keluarga merasa mereka mudah

terpengaruh rentan, apa persepsi-persepsi dari keluarga

tentang berapa banyak kontrol yang mereka lakukan

terhadap kesehatan mereka dengan melakukan tindakan-

tindakan kesehatan yang tepat.

f) Koping keluarga : bagaimana keluarga bereaksi terhadap situasi

yang penuh dengan stress (strategi-strategi apa yang dibuat)

(Friedman,1998).

g) Perumusan masalah

Perumusan masalah dilakukan dengan menggunakan data

yang diperoleh dari pengkajian keluarga. Struktur diagnosis

keperawatan Keluraga terdiri dari maslah (problem), penyebab

(etiologi) dan atau tanda atau gejala. Diagnosis keperwatan

keluarga merupakan respons keluarga terhadap masalah

kesehatan yang dialami, baik actual, risiko ataupun potensial,

yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan secara mandiri

maupun kolektif yang terdiri dari maslah, etiologi, serta tanda

dan gejala(PES) (Ester, 2007)

h) Penetapan prioritas masalah

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

23

Prioritas masalah adalah penentuan prioritas urutan masalah

dalam merencanakan penyelesaian maslah keperawatan melalui

perhitungan skor. Skala ini memiliki empat kriteria

1) Kritera pertama : sifat masalah dengan skala actual (skor 3),

risiko (skor 2), dan wellness (skore 1) dengan bobot 1,

pembenaran sesuai dengan masalah yang sudah terjadi,

akan terjadi atau kearah pencapaian tingkat fungsi yang

lebih tinggi.

2) Kriteria kedua : Kemungkinan masalah dapat di ubah

dengan skala mudah (skor 2), sebagian (skor 1), dan tidak

dapat (skor 0) dengan bobot 2. Pembenaran di tunjang

dengan data pengetahuan (pengetahuan klien/keluarga,

teknologi, dan tindakan untuk menangani masalah yang

ada), sumberdaya keluarga (dalam bentuk fisik, keuangan,

dan tenaga) sumber daya perawat (pengetahuan,

ketrampilan, dan waktu), dan sumber daya masyarakat

(dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyrakat dan

sokongan masyarakat).

3) Kriteria ketiga : Potensial masalah untuk di cegah dengan

skala skor tinggi (skor 3) cukup (skor 2), dan rendah (skor

1) dengan bobot 1. Pembenaran di tunjang dengan data dari

masalah yang berhubungan dengan penyakit atau masalah.

Lamanya maslah (waktu masalah itu ada), tindakan yang

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

24

sedang dijalankan(tindakan yang tepat dalam memperbaiki

masalah), dan adanya kelompok yang sangat peka

menambah potensi untuk mencegah masalah.

4) Kriteria keempat : Menonjolnya masalah dengan skala

segera (skor 2), tidak perlu segera (skor 1), dan tidak

dirasakan (skor 0) dengan bobot 1. Pembenaran di tunjang

dengan data persepsi kelurga dalam melihat masalah yang

ada, Untuk lebih jelasnya skala dalam prioritas dapat

dilihat dalam tabel 2.2

Tabel 2.2 skala untuk menentukan prioritas askep keluaraga

Setelah kita mampu menentukan skor dari tiap kriteria

kemudian kita lakukan perhitungan menggunakan rumus berikut

untuk menetapkan nilai masalah. skor dibagi angka tertinggi di kali

NO KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN 1 Sifat maslah

Skala: aktual Risiko Potensial/wellness

3 2 1

1

2 Kemungkinan masalah dapat diubah Skala: mudah

sebagian tidak dapat

2 1 0

2

3 Potensi masalah untuk dicegah Skala: tinggi

cukup rendah

3 2 1

1

4 Menonjolnya masalah Skala: segera

Tidak perlu segera Tidak diraskan

2 1 0

1

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

25

bobot, jumlahkan skor nya. skor tertinggi merupakan prioritas

diagnosis yang akan kita tanggulangi lebih dahulu.

(Ester, 2007).

i) Diagnosa keperawatan

Perumusan diagnose keperawatan keluarga dapat diarahkan

pada sasaran individu atau keluarga. Komponen diagnose

keperawatan meliputi masalah (Problem), Penyebab (etiologi),

dan atau tanda (sign) (Murwani, 2008).

j) Intervensi keperawatan

Perencanaan disusun dengan menyusun prioritas menetapka

tujuan, identifikasi, sumber daya keluarga dan menyeleksi

intervensi keperawatan (Murwani, 2008).

k) Implementasi keperawatan

Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan

mobilisasi sumber-sumber daya yang ada dikeluarga,

masyarakat, pemerintah (Murwani, 2008).

l) Evaluasi

Pada tahap evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan (Murwani, 2008).

2. Diagnosa Keperawatan keluarga pada balita dengan diare

Skor X Bobot

Skala tertinggi = Nilai masalah

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

26

a. Kurangnya kebutuhan cairan dan elektrolit pada keluarga b.d

ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang

sakit diare

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga b.d

ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang

sakit diare.

c. Resiko gangguan integritas kulit pada keluarga b.d ketidak

mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

diare.

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

27

3. Renacana Asuhan Keperawatan

No Tanggal Diagnosa Tujuan Rencana Keperawatan INTERVENSI Umum Khusus Kriteria Standar

1. Kurang nya kebutuhan cairan dan elektrolit pada keluarga b.d Ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Setelah dilakukan tindakan selama 3 hari diharapkan keluarga mampu melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga.

1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit keluarga mampu mengenal masalah diare dengan criteria keluarga mampu :

a. menyebutkan

pengertian diare.

b. menyebutkan penyebab diare

c. menyebutkan tanda dan gejala diare.

Respon Verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Dikatakan diare apabila ada peningkatan

frekuensi buang air besar lebih dari tiga

kali sehari disertai adanya perubahan

bentuk dan konsistensi tinja penderita.

Dapat menyebutkan dari 2 dari 4

penyebab -

mikroorganisme pathogen penyebab

diare di sebarluaskan lewat jalur fekal-

oral.

- melalui makanan atau air yang

terkontaminasi .

- hygiene yang buruk.

- kurang gizi dan sanitasi yang jelek.

Dapat menyebutkan 2 dari 5 tanda dan

gejala dari diare

- Sering buang air besar dengan

konsistensi tinja cair atau encer

-Terdapat tanda dan gejala dehidrasi :

1. Berikan penkes

tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,dan komplikasi diare.

2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya

3. Tanyakan kembali

tentang materi yang baru saja diberikan.

4. Berikan

reinforcement positif atas jawaban keluarga

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

28

d. menyebutkan komplikasi diare.

2. Setelah dilakukan

pertemuan selama 1 x 15 menit keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah diare pada anggota keluarga. Keluarga mampu memberikan minuman bagi penderita kurang cairan akibat diare

Respon verbal

Respon Afektif

turgor kulit jelek (elastisitas kulit

menurun), ubun-ubun dan mata cekung,

membran mukosa kering.

-Kram abdominal

- demam

- mual dan muntah

Dapat menyebutkan Komplikasi Pada

penderita diare yaitu dehidrasi

Dapat memberikan minum yang banyak

1. Diskusikan dan motivasi keluarga dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah diare.

2. Jelaskan bahwa perawat siap membantu guna mempertimbangkan langkah perawatan/penanganan lebih lanjut.

3. Berikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan.

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

29

3. Setelah dilakukan pertemuan selama 1 x 20 menit keluarga mampu memberikan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami diare.

4. Setelah dilakukan

pertemuan selama 1 x

15 menit keluarga

mampu memodifikasi

lingkungan untuk

mengatasi masalah

kesehatan balita

dengan diare.

Respon Psikomotor

Respon Psikomotor

Menyebutkan dan mendemonstrasikan 2

dari penanganan diare yaitu cara

pembuatan oralit dan pembuatan obat

tradisional dengan daun jambu biji.

Menyebutkan modifikasi lingkungan

untuk penderita diare yaitu

-Modifikasi lingkungan dalam rumah,

Menutup makanan dengan penutup, atau

menghindarkan makanan dari debu dan

lalat yang membawa bakteri ecoli dan

Memcuci botol minuman balita dengan

cara yang benar (menggunakan sabun

dan air hangat).

-Modifikasi luar rumah yaitu menutup

1. Beri penkes dan demonstrasikan pada keluarga cara pembuatan oralit dan pembuatan obat tradisional

2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya

3. Tanyakan kembali tentang materi yang baru saja diberikan.

4. Berikan reinforcement positif atas tindakan yang dilakukan keluarga.

1. Beri penkes dan

demonstrasikan pada keluarga cara menutup makanan yang benar, menjaga sanitasi lingkungan yang benar, cara mencuci botol minuman balita

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

30

5. Setelah dilakukan

pertemuan selama 1 x 15 menit keluarga manpu memanfaatkan pelayanan kesehatan

Respon Verbal dan

Afektif

got dan dan Menjaga kebersihan

lingkungan dengan sebelum menyapu

halaman rumah disiram dahulu agar tidak

terjadi polusi udara.

Puskesmas merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga dalam memeriksakan kesehatan begitu pula dengan diare, Puskesmas menyediakan oralit secara gratis bagi penderita diare. Selain oralit puskesmas juga dapat memberikan obat yang tepat bagi penderita diare sesuai dengan kebutuhan tubuh.

dengan benar.,menutup got dan anjurkan menyiram sebelum menyapu halaman.

2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya

3. Tanyakan kembali tentang materi yang baru saja diberikan.

4. Berikan reinforcement positif atas tindakan yang dilakukan keluarga.

1. Jelaskan tentang

Puskesmas dan Anjurkan keluarga untuk membawa balita yang mengalami diare ke Puskesmas yang ada di wilayahnya.

2. Diskusikan dengan keluarga kapan balita akan dibawa ke Puskesmas.

3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.

4. Tanyakan kembali

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

31

tentang apa yang sudah dijelaskan tadi.

5. Beri reinforcement yang positif keluarga yang akan memanfaatkan pelayanan kesehatan.

2 Resiko

perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga b.d Ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit diare

Setelah dilakukan tindakan selama 3 hari diharapkan

keluarga

mampu

melaksanakan

5 tugas

kesehatan

keluarga.

1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit keluarga mampu mengenal masalah resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang diakibatkan oleh diare

2. Setelah dilakukan

pertemuan selama 1 x 15 menit keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah resiko kekurangan nutrisi pada anggota keluarga.

Respon Verbal

Respon Afektif

Menyebutkan dan memberikan nutrisi

yang sesuai dengan menu seimbang

Nutrisi pada penderita diare disarankan adalah rendah serat dan tinggi lemak

1. Beri penkes tentang nutrisi dan Diskusikan dengan keluarga tentang Nutrisi yang di berikan pada An.M.

2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya

3. Tanyakan kembali tentang hal yang baru saja didiskusikan

4. Berikan reinforcement positif atas jawaban keluarga.

1. Diskusikan dan motivasi keluarga dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah diare.

2. Jelaskan bahwa perawat siap membantu guna

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

32

3. Setelah dilakukan

pertemuan selama 1 x 20 menit keluarga mampu memberikan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami resiko kekurangan nutrisi.

4. Setelah dilakukan

pertemuan selama 1 x 15 menit keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah kesehatan pada

Respon

Psikomotor

Respon Psikomotor

Menyebutkan dan mendemonstrasikan

cara pemberian Nutris i:

Dengan memberikan makanan yang

tepat dan menarik sehingga kebutuhan

tubuh akan nutrisi dapat terpenuhi dan

nafsu makan akan bertambah.

Menyebutkan Dan melaksanakan Cara memodifikasi lingkungan yang dapat dilakukan agar nutrisi tetap terpenuhi adalah -dengan mengganti menu tiap kali makan, sajikan dalam keadaan hangat. -menggunakan porsi sedikit tetapi sering. -menggunakan peralatan makan yang

mempertimbangkan langkah perawatan/penanganan lebih lanjut.

3. Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya

4. Berikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan

1. Beri penkes dan demonstrasikan pada keluarga tentang gizi seimbang

2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya

3. Tanyakan kembali tentang materi yang baru saja diberikan.

4. Berikan reinforcement positif atas tindakan yang dilakukan keluarga.

1. Beri penkes dan

demonstrasikan pada keluarga cara menyajikan makanan balita dengan benar.

2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

33

keluarga yang beresiko kekurangan nutrisi.

5. Setelah dilakukan pertemuan selama 1 x 15 menit keluarga manpu memanfaatkan pelayanan kesehatan

Respon Verbal dan Afektif

disukai balita - mengajak makan sambil bermain.

Puskesmas merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga dalam memeriksakan kesehatan

bertanya 3. Tanyakan kembali

tentang materi yang baru saja diberikan.

4. Berikan reinforcement positif atas tindakan yang dilakukan keluarga.

1. Jelaskan tentang Puskesmas dan Anjurkan keluarga untuk membawa balita yang mengalami diare ke Puskesmas yang ada di wilayahnya.

2. Diskusikan dengan keluarga kapan balita akan dibawa ke Puskesmas.

3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.

4. Tanyakan kembali tentang apa yang sudah dijelaskan tadi.

5. Beri reinforcement yang positif keluarga yang akan memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Page 27: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

34

3 Resiko

gangguan integritas kulit pada keluarga berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

Setelah dilakukan tindakan selama 3 hari diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit diare sehingga resiko integritas kulit pada balita tidak terjadi

1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit keluarga mampu mengenal masalah resiko gangguan intergritas kulit pada keluarga yang mengalami diare a. Keluarga dapat

menyebutkan pengertian perawatan perianal.

Respon verbal

Perawatan perianal adalah Upaya pencegahan iritasi pada bagian anus balita dengan menjaga kelembapan dan kebersihan bagian anus.

1. Berikan penkes tentang pengertian dan tujuan perawatan anus pada balita yang menderita diare

2. Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya

3. Tanyakan kembali tentang hal yang baru saja didiskusikan

4. Berikan reinforcement positif atas jawaban keluarga.

Page 28: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

35

2. Setelah dilakukan pertemuan selama 1 x 15 menit keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah integritas kulit pada anggota keluarga yang mengalami diare

3. Setelah dilakukan pertemuan selama 1 x 20 menit keluarga mampu memberikan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami diare.

Respon Afektif

Respon Psikomotor

Memutuskan yang tepat agar integritas kulit tidak terjadi adalah dengan Menjaga kelembapan anus balitadan dengan mengganti celana dan pakaian yang basah.

Menyebutkan dan mendemonstrasikan Cara merawat perianal balita adalah : 1. Selesai BAB keringkan bagian anus

dengan menggunakan handuk kering dan bersih.

2. Selesai BAB keringkan bagian anus dengan menggunakan handuk kering dan bersih.

3. Gunakan baby oil untuk merawat pantat dan anus balita agar tidak terjadi iritasi.

1. Diskusikan dan memotivasi keluarga dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah integritas kulit.

2. Jelaskan bahwa perawat siap membantu guna mempertimbangkan langkah perawatan/penanganan lebih lanjut.

3. Berikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan

1. Beri penkes dan demonstrasikan pada keluarga cara perawatan perianal.

2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya

3. Tanyakan kembali tentang materi yang baru saja diberikan.

4. Berikan reinforcement positif atas tindakan yang dilakukan keluarga.

Page 29: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

36

4. Setelah dilakukan pertemuan selama 1 x 15 menit keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah diare.

5. Setelah dilakukan

pertemuan selama 1 x 15 menit keluarga

Respon Psikomotor

Respon Verbal dan Afektif

Menyebutkan Cara memodifikasi lingkungan yang tepat untuk mengatasi masalah resiko gangguan integritas kulit adalah dengan mencuci tangan. Cara mencuci tangan yang benar adalah :

1. Gulung lengan baju sampai atas pergelangan tangan ,lepaskan cincin, jam tangan dan perhiasan tangan lain.

2. Basahi tangan sampai sepertiga lengan dibawah air mengalir.

3. Ambil sabun cair kira-kira 5 ml, ratakan pada tangan yang telah dibasahi.

4. Gosok bagian telapak tangan dengan telapak tangan satunya lalu masukan jari-jari tangan kanan ke sela-sela jari-jari tangan kiri

5. Pindahkan telapak tangan kanan ke punggung tangan kiri gosokan, tanpa saling melepaskan lalu masukan jari-jari tangan kanan ke sela-sela tangan kiri. Lakukan pada tangan yang sama.

6. Lakukan penggosokan kuku-kuku 7. Bersihkan jempol tangan kanan

dengan menggegamnya dengan tangan kiri lalu diputar-putar, lakukan pada tangan yang satunya.

8. Kadang perlu menggosok garis telapak tangan

9. Bersihkan dengan air mengalir lalu keringkan.

Puskesmas merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga dalam

1. Beri penkes dan demonstrasikan pada keluarga cara memodifikasi lingkungan.

2. Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertanya

3. Tanyakan kembali tentang materi yang baru saja diberikan.

4. Berikan reinforcement positif atas tindakan yang dilakukan keluarga.

1. Jelaskan tentang

Puskesmas dan Anjurkan keluarga

Page 30: BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-nanangfatk... · sebuah sel tunggal tumbuh menjadi organisme lengkap dengan sebuah otak

37

manpu memanfaatkan pelayanan kesehatan

memeriksakan kesehatan untuk membawa balita yang mengalami diare ke Puskesmas yang ada di wilayahnya.

2. Diskusikan dengan keluarga kapan balita akan dibawa ke Puskesmas.

3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.

4. Tanyakan kembali tentang apa yang sudah dijelaskan tadi.

5. Beri reinforcement yang positif keluarga yang akan memanfaatkan pelayanan kesehatan.