14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan pariwisata di Indonesia sendiri sudah semakin pesat,dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012 dapat dilihat bahwa Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama Januari hingga Desember 2012 melalui seluruh pintu masuk mencapai 8.044.462 wisman atau tumbuh sebesar 5,16 persen dibandingkan periode Januari - Desember 2011 berjumlah 7.649.731 wisman. Capaian kunjungan wisman 2012 ini tercatat sebagai rekor baru dalam dunia kepariwisataan Indonesia. Pemerintah pusat maupun daerah berlomba-lomba untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada. Hal tersebut disebabkan karena sektor pariwisata sendiri bisa dijadikan komoditi andalan disamping migas sebagai komoditi pendukung kelangsungan nasional dan daerah. Manfaat yang dapat dirasakan oleh setiap daerah adalah: meningkatnya kesempatan kerja dan berusaha, meningkatnya pendapatan daerah, meningkatkan dan meratakan pendapatan masyarakat serta menunjang pembangunan daerah. Semua itu dapat terealisasi apabila terjadi kerjasama dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam pariwisata, baik pemerintah, investor dan masyarakat. Sektor pariwisata menjadi sektor yang berkaitan langsung dengan kegiatan ekonomi. Peningkatan kualitas hidup dari masyarakat yang terjun langsung dalam kegiatan kepariwisataan bukan hal yang tidak mungkin, karena sektor pariwisata
25
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5707/3/T1_222008022_BAB II… · dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. ... Prof. Hunziger
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perkembangan pariwisata di Indonesia sendiri sudah semakin pesat,dari
data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012 dapat dilihat bahwa Jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama Januari hingga
Desember 2012 melalui seluruh pintu masuk mencapai 8.044.462 wisman atau
tumbuh sebesar 5,16 persen dibandingkan periode Januari - Desember 2011
berjumlah 7.649.731 wisman. Capaian kunjungan wisman 2012 ini tercatat
sebagai rekor baru dalam dunia kepariwisataan Indonesia. Pemerintah pusat
maupun daerah berlomba-lomba untuk mengembangkan potensi pariwisata yang
ada. Hal tersebut disebabkan karena sektor pariwisata sendiri bisa dijadikan
komoditi andalan disamping migas sebagai komoditi pendukung kelangsungan
nasional dan daerah. Manfaat yang dapat dirasakan oleh setiap daerah adalah:
meningkatnya kesempatan kerja dan berusaha, meningkatnya pendapatan daerah,
meningkatkan dan meratakan pendapatan masyarakat serta menunjang
pembangunan daerah. Semua itu dapat terealisasi apabila terjadi kerjasama dari
pihak-pihak yang berkepentingan dalam pariwisata, baik pemerintah, investor dan
masyarakat.
Sektor pariwisata menjadi sektor yang berkaitan langsung dengan kegiatan
ekonomi. Peningkatan kualitas hidup dari masyarakat yang terjun langsung dalam
kegiatan kepariwisataan bukan hal yang tidak mungkin, karena sektor pariwisata
15
sendiri bisa menjadi andalan untuk memberikan dampak yang besar terhadap
masyarakat sekitar.
2.1 Potensi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa potensi adalah
kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan,
kesanggupan daya. Kepariwisataan itu mengandung potensi untuk dikembangkan
menjadi atraksi wisata. Maka untuk menemukan potensi kepariwisataan di suatu
daerah orang harus berpedoman kepada apa yang dicari oleh wisatawan.
Potensi menjadi hal yang haus diperhatikan dan dilihat lebih jauh lagi, hal
itu dimaksudkan agar semua kelebihan dan potensi yang bias dikembangkan dapat
dimaksimalkan secara sempurnah. Tentu smuanya itu tidak lepas dari peran semua
pihak yang berkaitan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Potensi suatu
daerah dan kepariwisataan merupakan dua hal yang memiliki kaitan erat,
keduanya dapat bergerak maju untuk melakukan pengembangan dan pertumbuhan
perekonomian daerah.
Dalam UU No. 10 Tahun 2009 disebutkan bahwa kepariwisataan
merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dilakukan secara
sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, bertanggung jawab dengan tetap
memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup dalam
masyarakat, kelestrarian dan mutu lingkungan hidup, serta kepentingan nasional.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa potensi pariwisata
16
merupakan suatu objek yang mempunyai kekuatan kuat untuk dikembangkan dan
dapat memberikan timbal balik yang positif terhadapa wisata.
Pengertian potensi wisata menurut Mariotti dalam Yoeti (1983: 160-162)
adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya
tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Sukardi
(1998:67), juga mengungkapkan pengertian yang sama mengenai potensi wisata,
sebagai segala yang dimiliki oleh suatu daya tarik wisata dan berguna untuk
mengembangkan industri pariwisata di daerah tersebut.
Jadi yang dimaksud dengan potensi wisata adalah sesuatu yang dapat
dikembangkan menjadi daya tarik sebuah obyek wisata. Dalam penelitian ini
potensi wisata dibagi menjadi tiga macam, yaitu: potensi alam, potensi
kebudayaan dan potensi manusia.
2.1.1. Potensi Alam
Yang dimaksud dengan potensi alam adalah keadaan dan jenis flora dan
fauna suatu daerah, bentang alam suatu daerah, misalnya pantai, hutan, dll
(keadaan fisik suatu daerah). Kelebihan dan keunikan yang dimiliki oleh alam jika
dikembangkan dengan memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya niscaya
akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke obyek tersebut.
17
2.1.2. Potensi Kebudayaan
yang dimaksud dengan potensi budaya adalah semua hasil cipta, rasa dan karsa
manusia baik berupa adat istiadat, kerajinan tangan, kesenian, peninggalan
bersejarah nenek moyang berupa bangunan, monument, dll.
2.1.3. Potensi Manusia
Manusia juga memiliki potensi yang dapat digunakan sebagai daya tarik
wisata, lewat pementasan tarian/ pertunjukan dan pementasan seni budaya suatu
daerah.
2.2 Pariwisata, Kepariwisataan dan Sektor pariwisata
2.2.1 Pariwisata
Pariwisata: sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di
luar tempat tinggalnya karena suatu alas an dan bukan untuk melakukan kegiatan
yang menghasilkan upah. Dengan kata lain, melakukan perjalanan untuk
mendapatkan kenikmatan dan hasrat ingin tahu terhadap sesuatu (Gamal
Suwantoro.SH, 2004)
Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala seuatu yang
berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi wisata
serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
Pengertian tersebut meliputi: semua kegiatan yang berhubungan dengan
perjalanan wisata, sebelum dan selama dalam perjalanan dan kembali ke tempat
asal, pengusahaan daya tarik atau atraksi wisata (pemandangan alam, taman
rekreasi, peninggalan sejarah, pagelaran seni budaya). Usaha dan sarana wisata
18
berupa: usaha jasa, biro perjalanan, pramu wisata, usaha sarana, akomodasi dan
usaha-usaha lain yang berkaitan dengan pariwisata.
Sebagai perbandingan, maka dibawah ini diberikan beberapa batasan tentang
pengertian pariwisata yang diberikan oleh beberapa orang ahli, sebagai berikut :
1. Menurut etimologi kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata “travel”
dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan
berkali–kali dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula dengan
melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai suatu
perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau kelompok dari
satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan
dan kesenangan (Sinaga, 2010:12).
2. Oka A . Yoeti (Irawan, 2010:11), menjelaskan bahwa kata pariwisata
berasal dari bahasa Sansekerta, yatu “…pari yang berarti banyak, berkali–
kali, berputar–putar, keliling, dan wisata yang berarti perjalanan atau
bepergian”.
3. E. Guyer Freuler (Irawan, 2010:11), merumuskan pengertian pariwisata
dengan memberikan batasan sebagai berikut : “…Pariwisata dalam arti
modern adalah merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan
atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar
dan menumbuhakan cinta terhadap keindahan alam dan pada khususnya
disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas
manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, serta
penyempurnaan dari alat–alat pengangkutan ”.
19
4. Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47)
menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu
perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya
semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk
berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-
mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
5. Menurut H.Kodhyat (1983:4) adalah sebagai berikut : Pariwisata adalah
perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara,
dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup
dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
6. Salah Wahab (1975:55) mengemukakan definisi pariwisata, yaitu :
pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan
penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif
lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga
merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan
cinderamata, penginapan dan transportasi.
7. Menurut pendapat dari James J. Spillane (1982:20) mengemukakan bahwa
pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan
mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu,
20
memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan
tugas, berziarah dan lain-lain.
8. Devinisi yang di kemukakan oleh A.J. Burkart dan S. Medik (1987)
Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka
waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya
hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-
tempat tujuan itu.
2.2.2 Kepariwisataan
1. Undang-undang nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan,
kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan
pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul
sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara
wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah,
Pemerintah daerah, dan pengusaha
2. Prof. Hunziger dan Kraf (dalam Irawan, 2010:11) memberikan batasan
pariwisata yang bersifat teknis, yaitu “…kepariwisataan adalah keseluruhan
jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnyaorang asing di
suatu tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal ditempat itu untuk
melakukan pekerjaan yang penting yang memberi keuntungan yang bersifat