Top Banner
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian atau mortalitas. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada 2 fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 mmHg menunjukkan fase darah sedang di pompa oleh jantung dan fase diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung (Endang, 2014). Hipertensi adalah kondisi abnormal dari hemodinamik, dimana menurut WHO tekanan sistolik >140 mmHg dan atau tekanan diastolik >90 mmHg (untuk usia <60 tahun) dan tekanan sistolik >160 mmHg dan atau tekanan sistolik >95 mmHg (untuk usia >60 tahun) (Taufan, 2011). 2. Klasifikasi a. Klasifikasi Berdasarkan Etiologi : 1) Hipertensi Esensial (Primer) Merupakan 90% dari kasus penderita hipertensi, dimana sampai saat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti. Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam terjadinya hipertensi esensial, seperti faktor genetik, stres, dan psikologis, serta faktor Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

Mar 15, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Hipertensi

1. Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan

peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian atau

mortalitas. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada 2 fase dalam

setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 mmHg menunjukkan fase

darah sedang di pompa oleh jantung dan fase diastolik 90 mmHg

menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung (Endang, 2014).

Hipertensi adalah kondisi abnormal dari hemodinamik, dimana

menurut WHO tekanan sistolik >140 mmHg dan atau tekanan diastolik

>90 mmHg (untuk usia <60 tahun) dan tekanan sistolik >160 mmHg dan

atau tekanan sistolik >95 mmHg (untuk usia >60 tahun) (Taufan, 2011).

2. Klasifikasi

a. Klasifikasi Berdasarkan Etiologi :

1) Hipertensi Esensial (Primer)

Merupakan 90% dari kasus penderita hipertensi, dimana

sampai saat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti.

Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam terjadinya hipertensi

esensial, seperti faktor genetik, stres, dan psikologis, serta faktor

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

7

lingkungan dan diet (penungkatan penggunaan garam dan

berkurangnya asupan kalium dan kalsium).

2) Hipertensi Sekunder

Pada hipertensi sekunder, penyebab, dan patofisiologi dapat

diketahui dengan jelas sehingga lebih mudah untuk dikendalikan

oleh obat-obatan. Penyebab hipertensi sekunder diantaranya berupa

kelainan ginjal seperti tumor, diabetes, kelainan adrenal, kelainan

aorta, kelainan endokrin lainnya seperti obesitas, resistensi insulin,

hiperteroidisme, dan pemakaian obat-obatan seperti kontrasepsi

oral dan kortikosteroid.

b. Klasifikasi Berdasarkan Derajat Hipertensi

1) Berdasarkan JNC VII :

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi untuk dewasa umur >18

tahun menurut JNC VII

Klasifikasi

Tekanan

Darah

Tekanan Darah

Sistolik (mmHg)

Tekanan Darah

Diastolik (mmHg)

Normal <120 <80

Prehipertensi 120-139 80-89

Hipertensi

Stage 1

140-159 90-99

Hipertensi

Stage 2

≥160 ≥100

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

8

2) Menurut European Society of Cardiology :

Kategori Tekanan Sistolik

(mmHg)

Tekanan Diastolik

(mmHg)

Optimal <120 <80

Normal 120-129 80-84

Normal

tinggi

130-139 85-89

Hipertensi

derajat I

140-159 90-99

Hipertensi

derajat II

160-179 100-109

Hipertensi

derajat III

>180 >110

Hipertensi

Sistolik

terisolasi

>190 <90

Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi (sumber: ESC, 2007).

3. Faktor Resiko Terjadinya Hipertensi

Menurut Elsanti (2009), faktor resiko yang mempengaruhi hipertensi

yang dapat dan tidak dapat dikontrol, antara lain:

a. Faktor resiko yang dapat dikontrol:

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

9

1) Merokok

Fakta otentik menunjukan bahwa merokok dapat

menyebabkan tekanan darah tinggi. Kebanyakan efek ini verkaitan

dengan kandungan nikotin. Asap rokok memiliki kemampuan

menarik sel darah merah lebih kuat dari kemampuan menarik

oksigen, sehingga dapat menurunkan kapasitas sel darah merah

pembawa oksigen ke jantung dan jaringan lainnya.

Tandra (2003) menyatakan bahwa nikotin mengganggu sistem

saraf simpatis yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan

oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin

juga meningkatkan frekuensi jantung, meningkatnkan tekanan

darah, meningkatan kebutuhan oksigen jantung, merangsang

pelepasan adrenalin serta menyebabkan gangguan irama jantung.

Nikotin juga menggangu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh

lainnya.

2) Stress

Hubungan antara stress dan hipertensi diduga memalui

aktivitas saraf simpatis peningkatan saraf dapat menaikkan tekanan

darah secara intermiten (tidak menentu). Stres yang

berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah yang menetap

tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti tetapi angka kejadian

masyarakat di perkotaan lebih tinggi dari pada di pedesaan. Hal ini

dapat dihubungkan dengan pengaruh stres yang dialami kelompok

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

10

masyarakat yang tinggal di kota (Rohaendi, 2009). Menurut

Anggraini (2009) mengataka stres akan meningkatkan resistensi

pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan

menstimulasi saraf simpatis.

b. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol:

1) Jenis kelamin

Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia

dewasa muda. Tetapi lebih banyak menyerang wanita setalah umur

55 tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita. Hal ini

sering dikaitkan dengan perubahan hormone estrogen setelah

menopause (Marliani, 2007). Peran hormone estrogen adalah

meningkatkan kadar HDL yang merupakan faktor pelindung dalam

pencegahan terjadinya proses aterosklerosis. Efek perlindungan

hormone estrogen dianggap sebagai adanya imunitas wanita pada

usia premenopause. Pada premenopause, wanita mulai kehilangan

sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama ini melindungi

pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus berlanjut dimana

terjadi perubahan kuantitas hormon estrogen sesuai dengan umur

wanita secara alami. Umumnya, proses ini mulai terjadi pada

wanita umur 45-55 tahun (Kumar, 2005).

2) Usia

Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan

darahnya, jadi orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

11

darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Hal ini

disebabkan pada usia tersebut ginjal dan hati mulai menurun,

karena itu dosis obat yang diberikan harus benar-benar tepat. Tetapi

pada kebanyakan kasus, hipertensi banyak terjadi pada usia lanjut.

Pada wanita, hipertensi sering terjadi pada usia diatas 50 tahun. Hal

ini disebabkan terjadinya perubahan hormon sesudah menopause.

Kondisi yang berkaitan dengan usia ini adalah produk samping dari

keausan aterisclerosis dari arteri-arteri utama, terutama aorta, dan

akibat dari berkurangnya kelenturan. Dengan mengerasnya arteri-

arteri ini dan menjadi semakin kaku, arteri dan aorta itu kehilangan

daya penyesuaian diri. Arteri kehilangan elastisitas atau kelenturan

serta tekanan darah meingkat seiring dengan bertambahnya usia.

Peningkatan kasus hipertensi akan berkembang pada umur 50 dan

60 tahunan. Dengan bertambahnya umur, dapat meningkatkan

resiko hipertensi (Elsanti, 2009). Prevalensi dikalangan usia lanjut

cukup tinggi yaitu sekitar 40% dengan kematian sekitar 50% diatas

umur 60 tahun.

3) Genetik

Adanya faktor genetik pada keluarga akan menyebabkan

keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini

berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan

rendahnya rasio antar potasium terhadap sodium individu dengan

orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

12

untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai

keluarga dengan riwayat hipertensi. Selain itu didapatkan 70-80%

kasus hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga.

Seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk

mendapatkan hiertensi jika orang tuanya adalah penderita

hipertensi (Marliani, 2007).

Menurut Rohaendi (2008), mengatakan bahwa tekanan darah

tinggi cenderung diwariskan dalam keluarganya. Jika salah seorang

dari orang tua ada yang mengidap tekanan darah tinggi, maka akan

mempunyai peluang sebesar 25% untuk mewarisinya selama hidup

anda. Jika kedu aorang tua mempunyai tekanan darah tinggi maka

peluang untuk terkena penyakit ini akan meningkat menjadi 60%.

4. Manifestasi Klinis

Penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara

tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya

berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).

Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung,

pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada

penderita hipertensi, maupun pada seseorang yang tekanan darahnya

normal.

Hipertensi yang berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul

gejala seperti berikut :

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

13

a. Sakit kepala

b. Kelelahan

c. Mual

d. Gelisah/cemas

e. Muntah

f. Sesak nafas

g. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada

otak, mata, jantung, dan ginjal. Kadang penderita hipertensi berat

mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi

pembengkakan otak (Lily I .Raliantono, 2013 dalam H faiqoh 2017).

5. Patofisiologi

Dalam Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth

(2000) menjelaskan patofisiologi hipertensi terdapat pada, mekanisme

yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak

dipusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini

bermula pada saraf simapatis, yang terlanjur ke bawah ke korda spinalis

dan keluar dari kolumna medulla spinalis simpatis ditoraks dan abdomen.

Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang

bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis.

Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang

merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana

dengan dilepaskannya noreepinerin mengakibatkan konstriksi pembuluh

darah.

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

14

Berbagai faktor seperti kecemasan dan kekuatan dapat

mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang

vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap

norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal

tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf merangsang pembuluh

darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang,

mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal

mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks

adrenal mensekresi korsitol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat

respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang

mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan

pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang

kemudian diubah menjadi angiontensin II, suatu vasokonstrikstor yang

kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks

adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi dan air oleh tubulus ginjal,

menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini

cenderung mencetuskan keadaan hipertensi (Rohaendi, 2008).

6. Pemeriksaan Penunjang

a. Hemoglobin / hematokrit

Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan

(viskositas) dan dapat mengidentifikasi faktor-faktor resiko seperti

hiperkoagulabilitas, anemia.

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

15

b.BUN

Memberikan informasi tentang perfusi ginjal Glukosa Hiperglemi

(diabetes melitus adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh

peningkatan katekolamin (meningkatkan hipertensi).

c. Kalium serum

Hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron utama

(penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.

d.Kalsium serum

Peningkatan kadar kalsium srum dapat menyebabkan hiprtensi.

e. Kolesterol dan trigliserid serum

Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk / adanya

pembentukan plak ateromatosa (efek kardiovaskuler).

f. Pemeriksaan tiroid

Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokontriksi dan hipertensi.

g.Kadar aldosteron urin / serum

Untuk mengkaji aldosteronisme primer (penyebab).

h.Urinalisa

Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau

adanya diabetes.

i. Asam urat

Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi.

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

16

j. Steroid urin

Kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme.

k.IVP

Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit

parenkim gijal, batu ginjal / ureter.

l. Foto dada

Menunjukkan obstruksi klasifikasi pada area katub, perbesaran

jantung.

m. CT-scan

Untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopati

n.EKG

Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan

konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini

penyakit jantung hipertensi.

7. Penatalaksanaan

Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan

mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan

pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.

Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :

a. Terapi tanpa obat

Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan

dan sebagian tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.

Terapi tanpa obat ini meliputi :

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

17

1) Diet

Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :

a) Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr

b) Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh

c) Penurunan berat badan

d) Penurunan asupan etanol

e) Mengehentikan merokok

2) Latihan fisik

Latihan fisik atau olahraga yang teratur dan terarah yang dianjurkan

untuk penderita hipertensi adalah olahraga yang mempunyai empat

prinsip yaitu : macam olahraga yaitu isotonis dan dinamis seperti

lari, jogging, bersepeda, berenang, dan lainnya. Intensitas olahraga

yang baik antara 60-80% dari kapasitas aerobik atau 72-87% dari

denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan

berkisar antara 20-25 menit berada dalam zona latihan Frekuensi

latihan sebaiknya 3x per minggu dan paling baik 5x per minggu.

b. Edukasi psikologis

Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :

1) Teknik biofeedback

Biofeedback adalah suatu teknik yang dipakai untuk menunjukkan

pada subjek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar

oleh subjek dianggap tidak normal. Penerapan biofeedback

terutama dipakai untuk mengatasi gangguan somatik seperti nyeri

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

18

kepala dan migran, juga untuk gangguan psikologis seperti

kecemasan dan ketegangan.

2) Teknik relaksasi

Relaksasi adalah suatu prosedur atau teknik yang bertujuan untuk

mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih

penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh

menjadi rileks.

3) Pendidikan kesehatan (penyuluhan)

Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan

pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan

pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya

dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

c. Terapi dengan obat

Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah

saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat

hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi

umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita. Pengobatan

standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi (Joint

National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of High

Blood Preasurre, USA, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretika,

penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE dapat

digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan

keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

19

Pengobatannya meliputi :

1) Step 1

Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE

inhibator.

2) Step 2

Alternatif yang bisa diberikan :

Dosis obat yang pertama dinaikkan diganti jenis lain dari obat

pilihan pertama ditambah obat kedua jenis lain, dapat berupa

diuretika, beta blocker, Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin,

reserphin, vasodilator.

3) Step 3

Alternatif yang bisa ditempuh obat kedua diganti ditambah obat

ketiga jenis lain.

4) Step 4

Alternatif pemberian obatnya ditambah obat ketiga dan keempat.

Re-evaluasi dan konsultasi Follow Up untuk mempertahankan

terapi untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan

interaksi dan komunikasi yang baik antara pasien dengan petugas

kesehatan (dokter, perawat) dengan cara pemberian pendidikan

kesehatan.

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

20

8. Komplikasi

Hipertensi akan menimbulkan komplikasi atau kerusakan pada

berbagai organ sasaran, yaitu pembuluh darah otak, mata, jantung, dan

ginjal (Sustrani, Alam & Hadibroto, 2015) sebagai berikut :

a. Komplikasi pada otak

Tekanan darah yang terus menerus tinggi akan menyebabkan

kerusakan pada dinding pembuluh darah yang disebut disfungsi

endotel. Hal ini menyebabkan pembentukan plak arterosklerosis dan

thrombosis (pembekuan darah yang berlebihan). Akhirnya, pembuluh

darah tersumbat dan jika penyumbatan itu terjadi pada pembuluh darah

otak dapat menyebabkan stroke.

b.Komplikasi pada mata

Komplikasi pada mata dapat menyebabkan retinopati hipertensi dan

dapat pula menimbulkan kebutaan.

c. Komplikasi pada jantung

1) Penyakit jantung coroner (PJK)

Selain pada otak, penyumbatan pembuluh darah juga dapat terjadi

pada pembuluh darah coroner dan dapat menyebabkan PJK dan

kerusakan otot jantung (infark jantung).

2) Gagal jantung

Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung meningkat, otot

jantung akan menyesuaikan, sehingga terjadi pembesaran jantung

dan semakin lama otot jantung akan mengendor dan berkurang

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

21

elastisitasnya, yang disebut dekompensasi. Akhirnya jantung tidak

mampu lagi memompa dan menampung darah dari paru sehingga

banyak cairan yang tertahan di paru maupun jaringan tubuh lain

yang menyebabkan sesak nafas atau edema. Kondisi seperti ini

disebut gagal jantung.

d.Komplikasi pada ginjal

Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah pada ginjal mengkerut

(vasokontraksi) sehingga menyebabkan aliran nutrisi ke ginjal

terganggu dan mengakibatkan kematian sel-sel ginjal yang pada

akhirnya terjadi gangguan fungsi ginjal.

B. Terapi Komplementer untuk Hipertensi

1. Pengertian Terapi Komplementer

Terapi komplementer merupakan terapi tradisional yang

digabungkan dengan terapi modern. Komplementer adalah terapi

tradisional ke dalam pengobatan modern. Terapi komplementer juga ada

yang menyebutnya dengan terapi holistic. Pendapat ini didasari oleh

bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu

sebuah keharmonisan individu untuk mengitergasikan pikiran, badan dan

jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et, al dalam Widyatuti, 2010).

Pendapat lain terapi komplementer dan alternatif adalah sebagai

sebuah domain luas dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem

kesehatan, modalitas, praktik, dan di tandai dengan teori dan keyakinan

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

22

dengan cara berbeda dengan sistem kesehatan yang umum di masyarakat

atau budaya yang ada (Synder 7 Lindquis dalam Widyatuti, 2010).

Terapi komplementer dapat berupa promosi kesehatan, pencegahan

penyakit atau rehabilitasi. Bentuk promosi kesehatan misalnya

memperbaiki gaya hidup dengan menggunakan terapi nutrisi. Seseorang

yang menerapkan nutrisi sehat, seimbang, mengandung berbagai unsur

akan meningkatkan kesehatan tubuh. Intervensi kesehatan ini

berkembang di tingkat pencegahan primer, sekunder, tersier dan dapat

dilakukan di tingkat individu manapun kelompok misalnya untuk strategi

simulative imajinatif dan kreatif.

Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai

manfaat selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh

juga lebih murah. Terapi komplementer terutama akan dirasakan lebih

murah bila klien dengan penyakit kronis yang harus rutin mengeluarkan

dana. Pengalaman klien yang awalnya menggunakan terapi modern

menunjukan bahwa biaya membeli obat berkurang 200-300 dolar dalam

beberapa bulan setelah menggunakan terapi komplementer (Nezabudkin,

2007 dalam Widyatuti, 2010).

2. Macam Terapi Komplementer

Nattional Center for Complementary/Alternative Medicine

(NCCAM) membuat klasifikasi dari berbagai terapi dan sistem

pelayanan dalam lima kategori :

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

23

a. Mind Body Therapi

Yaitu memberikan intervensi dengan berbagai teknik untuk

memfasilitasi kapasitas berfikir yang mempengaruhi gejala fisik dan

fungsi tubuh misalnya perumpamaan (imegary), yoga, terapi musik,

berdoa, journaling, biofeedback, humor, thai chi, dan terapi seni.

b. Alternative system pelayanan

Merupakan system pelayanan kesehatan yang mengembangkan

pendekatan pelayanan biomedis berbeda dari barat misalnya

pengobatan tradisional Cina, Ayuvedia, pengobatan asli Amerika,

cudarismo, homeophaty, naturophaty.

c. Terapi Biologis

Yaitu terapi natural dan praktik biologis dan hasil-hasilnya, misalnya

herbal dan makanan.

d. Terapi Manipulatif

Terapi ini didasari oleh manipulasi dan pergerakan tubuh, misal

pengobatan kiroprksi, macam-macam pijat, rolfing, terapi cahaya,

dan warna serta hidroterapi.

e. Terapi Energy

Merupakan terapi yang fokusnya berasal dari energy dalam tubuh

(biofileds) atau mendengarkan energy dari luar tubuh, misalnya

terapeutik sentuhan, pengobatan sentuhan, akupresure.

Klasifikasi lain menurut Smith, 2009 meliputi gaya hidup (pengobatan

holistic, nutrisi), botanikal (homeopati, herbal, aromaterapi),

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

24

manipulative (kiropraktik, akupresure, akupuntur, refleksi, massage),

mind-body terapi (meditasi, guided imagery, biofeedback, color healing,

hipnoterapi).

3. Definisi Terapi Musik

Terapi musik merupakan intervensi alami non invasive yang dapat

diterapkan secara sederhana tidak selalu membutuhkan ahli terapi, harga

terjangkau dan tidak menimbulkan efek samping (Samuel, 2007 dalam

Pratiwi 2014). Terapi musik adalah suatu terapi kesehatan menggunakan

musik dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan atau memperbaiki

kondisi fisik, emosi, kognitif dan social bagi individu dari berbagai

kalangan usia (Suhartini, 2008). Terapi musik adalah terapi yang

dilakukan dengan memberikan stimulus musik, dimana musik tersebut

masuk kedalam pikiran melalui sensasi auditori. Suara musik atau musik

yang lembut dapat mengurangi stress, persepsi nyeri, cemas dan perasaan

terisolasi (Satiadarma, 2004).

Musik merupakan suatu sarana yang bermanfaat dan mudah

diperoleh (Meritt, 2003). Musik didefinisikan sebagai suara dan dian

yang terorganisir memalui waktu yang mengalir (dalam ruang), beberapa

kesimpulan sementara dari pertanyaan yang muncul adalah musik berasal

dari vibrasi, suara berasal dari vibrasi dan vibrasi adalah esensi dari

segala sesuatu (Amsila, 2011). Musik ialah bunyi yang diterima oleh

individu dan berbeda bergantung kepada sejarah, lokasi, budaya dan

selera seseorang (Farida, 2010).

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

25

Semua jenis musik dapat digunakan dalam terapi, tidak hanya musik

klasik saja, asalkan musik yang akan digunakan memiliki ketukan 70-80

kali per menit yang sesuai dengan irama jantung manusia, sehingga

mampu memberikan efek terapeutik yang sangat baik terhadap kesehatan

(Indriya, Dani dan Indri Guli, 2010).

4. Jenis Terapi Musik

Jenis terapi musik ada dua yaitu:

a. Aktif-Kreatif

Terapi musik diterapkan dengan melibatkan klien secara langsung

untuk ikut aktif dalam sebuah sesi terapi melalui cara:

1) Menciptakan lagu (Composing) yaitu mengajak klien untuk

menciptakan lagu sederhana

2) Improvisasi, yaitu upaya membuat musik secara spontan dengan

menyanyi atau bermain musik pada saat itu juga dan membuat

improvisasi dari musik yang diberikan oleh terapis

3) Re-Creating, yaitu dengan cara mengajak klien bernyanyi atau

bermain musik dari lagu-lagu yang sudah terkenal

b.Pasif-Reseptif

Dalam sesi reseptif, klien akan mendapat terapi dengan mendengarkan

musik. Terapi ini lebih menenangkan fisik, emosi intelektual, estetik

spriritual dari musik itu sendiri sehingga klien akan merasakan

ketenangan atau relaksasi. Musik yang digunakan dapat bermacam

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

26

jenis dan style tergantung dengan kondisi yang dihadapi klien (Natalia,

2013).

5. Manfaat Musik

Manfaat utama terapi musik menurut para pakar terapi musik antara

lain:

a. Relaksasi

Mengistirahatkan tubuh dan fikiran merupakan manfaat yang pasti

dirasakan setelah melakukan terapi musik sehingga klien akan

merasakan perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan fikiran lebih

fresh (Eka, 2009).

b. Mengurangi rasa sakit

c. Musik bekerja pada system saraf otonom yaitu bagian system saraf

yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung

dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut

penelitian, kedua system tersebut bereaksi sensitive terhadap musik.

Saat merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi, dan marah yang

membuat kita menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit

menjadi semakin parah. Mendengarkan musik secara teratur

membantu tubuh rileks secara fisik dan mental, sehingga membantu

menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Pada proses persalinan,

terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa

sakit (Marmi, 2013).

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

27

d. Meningkatkan kecerdasan

Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan intelegensia

seseorang disebut efek Mozart. Hai ini telah diteliti secara ilmiah oleh

Frances Rauscher et al dari Universitas California (Eka, 2009).

e. Meningkatkan motivasi

Motivasi adalah hal yang hanya bisa dimunculkan dengan perasaan

dan mood tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan muncul

dan segala kegiatan bisa dilakukan. Dari hasil penelitian, ternyata jenis

musik tertentu juga bisa meningkatkan motivasi, semangat dan

meningkatkan level energy seseorang (Eka, 2009).

f. Mengembangkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi

Terapi musik akan menciptakan sosialisasi karena dalam bermusik

dibutuhkan komunikasi (Natalia, 2013).

6. Tata Cara Pemberian Terapi Musik

Belum ada rekomendasi mengenai durasi yang optimal dalam

pemberian terapi musik. Sering kali durasi yang diberikan dalam

pemberian terapi musik adalah selama 20-35 menit, tetapi untuk masalah

kesehatan yang lebih spesifik terapi musik diberikan dengan durasi 30-

45 menit. Ketika mendengarkan terapi musik klien berbaring dengan

posisi yang nyaman, sedangkan tempo harus sedikit lambat, 50-70

ketukan per menit menggunakan irama yang tenang (Schou 2007 dalam

Mahanani 2013).

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1.repository.ump.ac.id/8290/3/RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA BAB...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Hipertensi 1. Definisi Hipertensi

28

7. Mekanisme Musik sebagai Terapi

Pada saat musik diterima oleh daun telinga, maka diteruskan ke

telinga tengah yang akan menggetarkan membrane tympani, dengan

getaran ini maka maleus, incus dan stapes ikut bergetar, suara tersebut

masuk ke telinga dalam (koklea) melalui fanestra ovalis, disini getaran

suara akan membangkitkan impuls saraf yang akan mempengaruhi

system limbik, yang pertama akan diterima langsung oleh Talamus, yaitu

suatu bagian otak yang mengatur emosi, sensasi dan perasaan. Kedua

diterima oleh Hipotalamus mempengaruhi struktur basal “forebrain”

termasuk system limbik dan ketiga melalui axon neuron secara difus

mempersarafi neokorteks. Hipotalamus merupakan pusat saraf otonom

yang mengatur fungsi pernapasan, denyut jantung, tekanan darah,

pergerakan otot usus, fungsi endokrin, memori dan lain-lain. Di

hipotalamus maka respon dari musik yang tenang akan menimbulkan

ketenangan (Indriya, Dani dan Indri Guli. 2010).

Penerapan Terapi Musik..., RAFIKHA NUR FAWZIA YAHYA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018