6 BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ditandai dengan sistem interaktif berbasis komputer yang membantu mengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstuktur. Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan sampai mengevaluasi pemilihan. Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang paling tepat. Untuk menghasilkan keputusan yang baik didalam sistem prndukung keputusan, perlu didukung oleh informasi dan fakta fakta yang berkualitas antara lain: a. Aksebilitas Atribut ini berkaitan dengan kemudahan mendapatkan informasi, informasi akan lebih berarti bagi si pemakai kalau informasi itu mudah didapat, karena akan berkaitan dengan aktifitas dari nilai informasinya. b. Kelengkapan Atribut ini berkaitan dengan kelengkapan isi informasi, dalam hal ini isi tidak menyangkut hanya volume tetapi juga kesesuaian dengan harapan si
18
Embed
BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
LANDASAN TEORI
1.1. Sistem Pendukung Keputusan
Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ditandai dengan sistem
interaktif berbasis komputer yang membantu mengambil keputusan
memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak
terstuktur. Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap
pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang
relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan
keputusan sampai mengevaluasi pemilihan.
Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada
hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari
alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang paling tepat. Untuk
menghasilkan keputusan yang baik didalam sistem prndukung keputusan, perlu
didukung oleh informasi dan fakta fakta yang berkualitas antara lain:
a. Aksebilitas
Atribut ini berkaitan dengan kemudahan mendapatkan informasi,
informasi akan lebih berarti bagi si pemakai kalau informasi itu mudah
didapat, karena akan berkaitan dengan aktifitas dari nilai informasinya.
b. Kelengkapan
Atribut ini berkaitan dengan kelengkapan isi informasi, dalam hal ini isi
tidak menyangkut hanya volume tetapi juga kesesuaian dengan harapan si
7
pemakai sehingga sering kali kelengkapan ini sulit diukur secara
kuantitatif.
c. Ketelitian
Atribut ini berkaitan dengan tingkat kesalahan yang mungkin didalam
pelaksanaan pengelolaan data dalam volume besar. Tipe kesalahan yang
sering terjadi yaitu berkaitan dengan perhitungan.
d. Ketepatan
Atribut ini berkaiatan dengan kesesuaian antara informasi yang dihasilkan
dengan kebutuhan pemakai. Sama halnya dengan kelengkapan, ketepatan
pun sangat sulit diukur secara kuantitatif.
e. Ketepatan waktu
Kualitas informasi juga sangat ditentukan oleh ketepatan waktu
penyampaian dan aktualisasinya. Misal informasi yang berkaitan dengan
perencanaan harian akan sangat berguna kalau disampaikan setiap dua
hari sekali.
f. Kejelasan
Atribut ini berkaitan dengan bentuk atau format penyampaian informasi.
g. Fleksibilitas
Atribut ini berkaitan dengan tingkat adaptasi dari informasi yang
dihasilkan terhadap kebutuhan berbagai keputusan yang akan diambil
terhadap sekelompok pengambil keputusan yang berbeda.
Sistem Pendukung Keputusan memiliki karakteristik yang beragam,
diantaranya yaitu:
8
a. Tujuan utama dari SPK adalah untuk memperbaiki mutu keputusan serta
performnence. SPK tidak hanya sekedar menyajikan informasi yang lebih
banyak, lebih baik atau lebih akurat pada waktu yang tepat saja.
b. SPK ditujukan untuk environtmen yang komplek, kurang terstruktur
bahkan politis sifatnya.
c. SPK bertumpu pada laporan pengecualian dan macamnya untuk
menunjang proses identifikasi masalah.
d. SPK berkombinasi modelling dan teknik-teknik analisa yang lain dengan
fungsi penyajian kembali data.
e. SPK berfokus pada prinsip mudah dipakai dan fleksibel dalam
berhadapan dengan pamakai tertentu atau sekelompok pemakai
1.2.Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution(TOPSIS)
TOPSIS diperkenalkan pertama kali oleh Yoon dan Hwang pada tahun 1981
untuk digunakan sebagai salah satu metode dalam memecahkan masalah
multikriteria. TOPSIS memberikan sebuah solusi dari sejumlah alternatif yang
mungkin dengan cara membandingkan setiap alternatif dengan alternatif terbaik
dan alternatif terburuk yang ada diantara alternatif-alternatif masalah.
TOPSIS mengasumsikan bahwa setiap kriteria akan dimaksimalkan ataupun
diminimalkan. Maka dari itu nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negatif dari
setiap kriteria ditentukan. Setiap alternatif dipertimbangkan dari informasi
tersebut. Solusi ideal positif didefenisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai
terbaik yang dapt dicapai dari setiap atribut. Sedangkan solusi ideal negatif terdiri
dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut.
9
Secara umum, prosedur TOPSIS mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:.
a. Menentukan matriks keputusan yang ternormalisasi (R)