Page 1
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Jaringan Komputer
Menurut sofana (2013:3) “jaringan komputer adalah suatu himpunan
interkoneksi sejumlah komputer, dalam bahasa populer dapat di jelaskan
bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer, dan perangkat
lain seperti router, switch dan sebagainya”. Alat yang bisa terhubung dengan
satu lainya Untuk memudahkan memahami jaringan computer para ahli sudah
membagi beberapa klasifikasi, di antaranya:
1. Berdasarkan area atau skala.
2. Berdasrkan media penghantar.
3. Berdasarkan fungsi.
2.1.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Menurut sofana (2013:4) ”jaringan komputer terbgi beberapa jenis
jaringan, yang memisahkan berdasarkan area atau skala dan terbagi menjadi
tiga bagan”. yaitu:
1.Local area network (LAN)
Local area network adalah jaringan lokal yang di buat pada area trbatas.
Mislkan dalam satu gedung atau satu ruangan. Kadangkala jaringan lokal di
sebut juga jaringan personal atau privat. Lan bisa di gunakan pada sekala kecil
yang menggunakan resource secara bersama, seperti penggunaan printer
bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya.
Page 2
6
2..metropolitan area network (MAN)
Metropolitan area network menggunakan metode yang sama dengan LAN
namum daerah cangkupnya lebih luas. Daerah cangkupan MAN bisa satu RW,
beberapa kantor yang berada dalam satu komplek yang sama, satu/beberapa
desa, satu/beberapa kota. Dapat dikatankan MAN pengembangan dari LAN
3.wide area network (WAN)
Wide area network cangkupnya lebih luas dari pada MAN. Cangkupan MAN
meliputi satu kawasan, satu Negara, satu pulau, bahkan satu dunia, metode
yang digunakan WAN sama seperti yang di gunakan LAN dan MAN.
Umumnya WAN di hubungkan dengan jaringan telepon digita. Namun media
transmisi lain pun dapat digunakan.
2.2 Topologi jaringan
Menurut sofana (2013:7) “topologi dapat di artikan sebagai layout atau
arsitektur atau diagram jaringan computer”. Topologi meupakan aturan bagai
mana menghubungkan komputer secara fisik. Topologi berkaitan dengan cara
komponen-komponen jarinagn (seperti: server workstation, router, switch)
saling berkomunikasi melalui media tranmisi data. Ketika kita memilih satu
topologi maka kita perlu menikuti spesifikasi yang diberlakukan atas topologi
tersebut. Ada beberapa topologi utama yang sering di gunakan yaitu:
Topologi bus, topologi star, topologi ring, topologi tree, topologi mesh.
Page 3
7
1. Topologi Bus
Menurut sofana (2013:10) topologi “bus sering juga di sebut daisy chain atau
ethernet bus topologis. Sebutan terakhir pada topologi bus di gunakan
perangkat jaringan atau networck interface card (NIC) bernama Ethernet”.
Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat di kenali dari pengunaan
sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan
jaringan (device). Karena kabel backbone menjadi satu-satunya jalan bagi lalu
lintas data maka apabila kabel backbone rusak atau terputus akan
menyebabkan jaringan terputus total. Ilustrasinya dapat di lihat pada gambar.
sumber:http://www.nesabamedia.com/topologi-jaringan-komputer/
Gambar II.1 Topologi Bus
2. Topologi ring
Menurut sofana (2013:22) topologi “ring berbeda sekali dengan topologi bus
sesuai dengan namanya. Jaringan yang menggunakan jaringan ini dapat di
kenali dari kabel backbone yang membentuk cincin”. Setiap komputer
terhubung dengan kabael backbone. Setelah sampai pada komputer terakhir
Page 4
8
maka ujung kabel akan kembali di hubungkan dengan komputer pertama.
Ilustrasinya dapat di lihat pada gambar.
Sumber:http://www.nesabamedia.com/pengertian-topologi-ring/
Gambar II.2 Topologi Ring
3. Topologi star
Menurut nugroho (2016:11) topologi star adalah “topologi yang setiap
perangkatnya di hubungkan pada satu perangkat penghubung (sentral) ke
perangkat-perangkat yang lain”. Tanpa kita sadari topologi star sering kita
gunakan apabila kita mempunyai tiga komputer dan sebuah perangkat
penghubung, entah itu menggunakan hub swich, atau router, maka agar ketiga
komputer tadi bisa saling berkoneksi, tindakan otomatis yang kita lakukan
adalah menyambungkan setiap komputer yang ada dengan perangkat
penghubung tersebut.
Ilustrasinya dapat di lihat pada gamabar.
Page 5
9
Sumber:https://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/topologi-star
Gambar II.3 Topologi Star
4. Topologi tree
Menurut sofana (2013:54) ”topologi tree adalah topologi yang
menggabungkan topologi star-bus. Topologi ini bisa di gambarka seperti
akar kerucut atau pohon jaringan”. Ilustrasinya dapat di lihat pada gabar.
Sumber:http://www.conceptdraw.com/how-to-guide/picture/10base-T-star-
network-topology-diagram.png
Gambar II.4 Topologi Tree
5. Topologi mesh
Menurut sofana (2013:55) “topologi mesh dapat di kenali dengan
hubungan point to point atau satu-satu ke kumputer lain. Setiap computer
Page 6
10
terhubung ke komputer lain melalui kabel, bisa kabel coaxial, twisted pair,
bahkan setar optik. Jaringan ini jarang di pakai karena boros di kabel”.
Ilustrasiya bisa di lihat di gambar.
Sumber:http://komputerlamongan.com/apa-yang-dimaksud-dengan-teknologi-
jaringan-topologi-mesh/
Gambar II.5 Topologi Mesh
2.3. Perangkat keras jaringan
Menurut kurniawan (2014:1) perangkat keras komputer adalah “semua bagian
fisik komputer”. Dapat di bedakan dari data yang ada di dalamnya atau yang
beroprasi di dalamnya, yaitu perangkat lunak yang menyediakan intruksi
untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya. Batasan antara
perangkat keras dan perangkat lunak akan sedikit buram kalau kita bicara
mengenai firmware. Firmware adalah perangkat lunak yang di buat ke dalam
Page 7
11
perangkat keras. Frimware ini termasuk dalam wilayah bidang ilmu komputer
dan tehnik komputer, yang jarang di kenal oleh pengguna umum.
1. Motherboard
Menurut kurniawan (2014:9) motherboard dalam bahasa indonesia adalah
“papan induk, merupakan papan utama dari berbagai kompunen cpu
komputer. Motherboard merupakan papan sirkuit yang di pasang berbagai
komponen, seperti prosesor, memori, card, dan berbagai komponen, baik
internal maupun ekternal”. Ilustrasi dapat di lihat di gambar.
sumber:http://www.macbreaker.com/2012/01/is-your-computer-hackintosh-
compatible.html
Gambar II.6 motherboard
2. Monitor
Menurut kurniawan (2014:12) “seperti layaknya televisi, monitor
merupakan alat output dari komputer yang berperan sangat penting.
Kenapa tidak karena dari monitor kita dapat melihat hasil yang telah di
proses sebelumnya melaui komputer”. Dan dari monitor juga, kita dapat
Page 8
12
melihat pengaturan peralatan input maupun peralatan output yang di
gunakan.
Sumber;http://www.expertreviews.co.uk/pc-monitors/1405601/best-monitor-2017
Gambar II.7 Monitor
3. Land card
Menurut kurniawan (2014:74) ”meskipun teknologi jaringan sudah
menggunakan nirkabel, tapi perangkat satu ini masih ada di perangkat
mainboard baik pc atau laptop dan netbook. Dengan resiko gangguan
sinyal yang kecil di bandingkan metode nirkabel dan biaya yang murah,
kemungkinan besar fitur ini akan tetap dipertahankan”.
Sumber:https://www.amazon.in/Enter-100E-PCI-Ethernet-Card/dp/B006527X9I
Gambar II.8 Land Card
Page 9
13
4. Router
Menurut sofana (2013:70) router adalah peralatan jaringan yang dapat
menghubungkan jaringan dengan jaringan yang lain. Sepintas router mirip
dengan bridge, namun router lebih cerdas di bandingkan bridge. Roueter
bekerja menggunakan routing tabel yang disimpan di memorinya untuk
membuat keputusan kemana dan bagai mana paket dikirimkan. Router dapat
memutuskan rute terbaik yang akan di tempuh oleh paket data.
Sumber:https://www.officeworks.com.au/shop/officeworks/p/d-link-3g-and-4g-
router-n300-dldwr116
Gambar II.9 Router
5. Conektor Rj-45
Menurut kurniawan (2014:106) ”konektor Rj-45 biasanya di gunakan
berpasangan dengan port tujuanya. Misalnya NIC, HUB, atau modem untuk
memasankan ke Rj-45 pada kabel, di butuhkan alat penjempit mata kabel
dengan pin Rj-45. Alat ini sering di sebut tang krimper”.
Page 10
14
Sumber:https://www.ebay.co.uk/itm/RJ45-Ethernet-NetworK-LAN-Crimping-
Crimp-Tool-Connektor
Gambar II.10 RJ-45
6. Kabel UTP
Menurut kurniawan (2014:101) “UTP (unshilded twisted pair) merupakan
kabel yang di gunakan untuk koneksi jaringan berbentuk kabel yang
berwarna-warni. Kabel ini berjumlah 4 pasang kabel(8 kabel) yang di pilin
(twisted) dan di bungkus pelindung (unshielded) menjadi satu”. Konektor
yang di gunakan untuk UTP adalah Rj-45 yang berbentuk kotak 8pin. Jenis
kabel ini paling sering di gunakan dalam jaringan LAN.
Sumber:http://www.infocellar.com/networks/cables/twisted-pair-cables.htm
Gambar II.11 Kabel Utp
Page 11
15
7. Kabel STP
Menurut kurniawan (2014:101) ”STP (shieled twister pair) merupakan
kabel yang di gunakan untuk jaringan, terutama jaringan tokenring. Kabel
ini berisi dua pair kabel (4 kabel), yang masing-masing pair dipilin (twisted)
kabel STP ini menggunakan konektor DB9 sebagai konektornya”.
Sumber:https://tse3.mm.bing.net/th?id=OIP.tKkPQxTAoU22ltDxtKCMGQEsBt&
pid=15.1&P=0&w=311&h=114
Gambar II.12 Kabel STP
8. Hub
Menurut sofana (2013:68) ”hub adalah peralatan yang dapat menggadakan
frame data yang berasal dari satu komputer ke semua port yang ada pada
hub tersebut. Sehingga semua port yang terhubung dengan port hub akan
menerima data juga. Hub juga di gunakan pada jaringan star”.
Page 12
16
sumber:http://www.teorikomputer.com/2012/11/pengertian-dan-fungsi-hub.html
Gambar II.13 Hub
2.4 Perangkat lunak komputer
Menurut sugeng (2014:11) ”jaringan komputer pertama di rancang
dengan perangkat keras yang menjadi pertimbangan utamanya, dan perangkat
lunak menjadi pertimbangan selanjutnya. Skarang strategi ini tidak berlaku
lagi, karena perangkat lunak jaringan ini sangat terstuktur”.
2.4.1 Server jaringan komputer
Menurut kurniawan (2014:97) “penyediaan server jaringan secara terpisah
sudah menjadi kebutuhan tersendiri, terutama di kalangan institusi pendidikan
atau perusahaan yang memiliki komputer klien dalam jumlah banyak”. Server
jaringan di pungsikan secara khusus untuk mengelola file, printer, layanan
email hingga menangani keamanan jaringan. Idealnya, pemakaian server
terpisah pada jaringan di sarankan untuk skala jaringan yang memiliki lima
pengguna. Untuk pemakain jaringan yang lebih sedikit, pemakaian server
secara terpisah kurang di perlukan. Server jarinagn ummnya
mendapatperlakuan khusus. Sebuah server biasanya non-stop di gunakan
Page 13
17
bahkan hingga sepanjang 24 jam, maka server di tempatkan pada ruang khusus
dengan sistem pendingin dan tataletak khusus.
2.5 TCP/IP dan Subneting
2.5.1 TCP/IP
Menurut Sugeng ( 2014:63 ) “pada prinsip dasarnya, suatu komunikasi
data merupakan proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer yang
lain, untuk terselenggaranya proses pengiriman paket data tersebut”, terdapat
beberapa permasalahan yang sangat rumit diantaranya adalah harus adanya
kesamaan bahasa antara satu komputer dengan komputer yang lain agar
dapat berkomunikasi, selain itu adalah bagaimana paket data tersebut dapat
dikirim ke komputer yang lain sesuai tujuanya, terlebih lagi bila hubungan
komputer tersebut tidak berada pada lokasi jaringan yang sama. Untuk
kebutuhan ini komputer harus ditambahkan alat khusus yang dikenal
selanjutnya sebagai NIC ( Network Interface Card ), Jenisnya bermacam
macam tergantung media fisik yang digunakan untuk mentransfer data.
Contohnya Interface Ethernet yang baik digunakan pada jaringan LAN yang
menggunakan kabel UTP.
1. Format penulisan IP Address
Menurut Iwan Sofana ( 2013:105 ) IP Address adalah “kumpulan bilangan
32 bit, Yang dibagi atas 4 segmen dan setiap segmen terdiri dari 8 bit. IP
Address merupakan identifikasi setiap host atau lebih yang tergabung ke
internet menggunakan IP Address yang sama”. IP Address telah di
representasikan dalam bentuk desimal yang dipisahkan oleh titik atau disebut
Page 14
18
dotted-decimal format. Apabila setiap segmen dikonfersikan ke bilangan
desimal berarti nilai yang mungkin antara 0 hingga 255. Contoh IP Address
sebagai berikut:
01000100 10000001 11111111 00000001
Jika dikonfersikan ke bilangan desimal menjadi:
68.129.255.1
Jangkauan alamat ( Range Address ) yang bisa digunakan adalah dari
00000000 00000000 00000000 00000000
Atau
0.0.0.0
Sampai dengan
11111111 11111111 11111111 11111111
Atau
255.255.255.255
Selain itu ada beberapa IP address yang tidak bisa digunakan untuk host-host
internet.IP address ini hanya digunakan untuk host-host LAN. Kita bebas
menggunakan IP address diatas untuk keperluan jaringan lokal. Inilah yang
disebut dengan private IP address ( non rautable IP address ). Daftar IP
address private dapat dilihat pada tabel.
Page 15
19
Sumber:winarno sugeng (96:14)
Gambar II.14 Ilustrasi IP address
2. Kelas IP address
Menurut Sofana ( 2014: 108 ) ”untuk memudahkan pengaturan IP address
seluruh komputer penggunaan jaringan internet, dibentuklah suatu badan
yang mengatur pembagian IP address. Badan tersebut bernama InterNIC (
Internet Network Information center ). InterNIC membagi bagi IP address
menjadi beberapa kelas, kelas-kelas tersebut meliputi:
A.Kelas A
Page 16
20
Menurut Sofana ( 2014 :108 ) IP address kelas A memiliki struktur sebagai
berikut.
1 8 32
Panjang bit ip address(32 bit)
0 Host bit
network bit
Sumber: iwan sofana (2014:108)
Gambar II.15
Ilustrasi IP address kelas A
Jika bit pertama dari IP address adalah 0 maka IP address termasuk dalam
network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya ( 8 bit pertama ) merupakan
bit-bit network ( network bit ) dan boleh bernilai berapa saja ( kombinasi
angka 1 dan 0 ), sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. IP address
harus di konversikan dari bentuk biner ke bentuk desimal. Dengan
demikian, hanya ada 128 network kelas A, yakni nomor 0,xxx.xxx.xxx
sampai 127.xxx.xxx.xxx.setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta
( 2563 ) host ( xxx adalah variable, nilainya dari 0 s.d. 255 ).
B. Kelas B
Menurut iwan sofana (2014:108) ip adress kelas B memnpunyai struktur
sebagai berikut:
Page 17
21 1 16 32
Panjang bit ip address (32 bit)
1 0 Host bit
Network bit
Sumber: iwan sofana (2014:108)
Gambar II. 16
Ilustrasi IP address kelas B
Jika 2 bit pertama dari ip addrees tersebut 10, maka ip address termasuk
dalam kelas b. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan
bit network dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi angka 1 dan 0),
sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Jika bentuk biner di
kompersikan ke bentuk desimal maka akan terdapat lebih 16 ribu network
kelas b, yakni dari network 128.0.xxx.xxx hingga 191.255.xxx.xxx setiap
network kelas b mampu menampung lebih dari 65 ribu host(2562).
C. Kelas c
Menurut sofana (2014:109) ip address kelas c memiliki struktur sebagai
berikut:
1 24 32
Panjang bit ip addres (32 bit)
1 1 0 Host bit
Network bit
Sumber: iwan sofana (2014:109)
Gambar II.17 Ilustrasi IP address kelas C
Page 18
22
Jika 3 bit pertama dari ip address adalah 110, maka ip address termasuk
dalam network kelas c. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit prtama)
merupakan bit network dan boleh bernilai berapa saja (kombinasi 1 dan 0),
sedangkan 8 bit terakhir adalah bit host. Jika bentuk biner di ubah ke desimal
maka akan terdapat lebih dari 2 juta host network kelas c, yakni dari nomor
192.0.0.xxx hingga 255.255.255.xxx setiap network kelas c hanya mampu
menampung 256 host.
D. Kelas d
Menurut sofana (2014:109) selain kelas ketiga di atas, ada 2 lagi yang
di tunjuk untuk pemakain khusus, yakni kelas d dan kelas e. Jika 4 bit
pertama adalah 1110, maka ip address termasuk dalam kelas d. Ip address
kelas d digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang
memakai bersama satu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address
yang mengacu ke sejumlah komputer yang memakai bersama satu network.
32
Panjang bit IP address (32 bit)
1 1 1 0 Multicast
Sumber: iwan sofana (2014:109)
Gambar II.18 Ilustrasi IP address kelas d
E. Kelas e
Menurut sofana (2014:110) “kelas terakhir adalah kelas e masih bersifat
percobaan. Jika 4 bit pertama adalah 1111. (atau sisa dari selulruh kelas)
Page 19
23
maka ip address termasuk dalam katagori kelas e pemakaian ip address kelas
e di cadangkan untuk kegiatan eksperimenta”
32
Panjang bit ip address (32 bit)
1 1 1 1
Sumber: iwan sofana (2014:110)
Gambar II.19 Ilustrasi IP address kelas E
3. Network address
Menurut safana (2014:110) kita sudah melihat bahwa “IP address kelas A, B
dan C selalu dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu network dan host. Dalam
prakteknya, sebuah host tidak pernah berdiri sendiri namun menemukan host
lain dan bergabung membentuk sebuah network”. Setiap network yang
terhubung di internet haruslah memiliki ID yang unik, yang disebut alamat
network atau network address.
Network address ini didapat dengan membuat seluruh bit host menjadi 0.
Ingat kembali, pada IP address kelas B panjang bit network dan bit host
masing-masing adalah 16 bit. Misalkan untuk host dengan IP address kelas
B, contoh 167.205.9.35, maka network address dari host ini adalah
167 . 205 . 9 . 35
10100111 11001101 00001001 00000101
Selanjutnya ikuti aturan pembagian panjang network bit dan host bit, sesuai
dengan masing-masing kelas. IP address yang kita gunakan adalah kelas B.
Page 20
24
Maka bit network dan bit host masing-masing adalah 16 bit. Kemudian,
ubah semua bit host semua menjadi 0, sehingga bentuk binernya menjadi
sebagai berikut:
10100111 11001101 00001001 00000101
10100111 11001101 00000000 00000000
167 . 205 . 0 . 0
Jika bilangan biner terakhir diubah kembali ke bentuk desimal maka
hasilnya adalah 167.205.0.0. Inilah network address dari IP address
167.205.9.35.
4. Brodcase address
Menurut Sofana (2014:113) Broadcast address adalah” IP address
khusuh yang digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus
diketahui oleh seluruh host pada suatu network. Broadcast address
diperoleh dengan membuat bit-bit host menjadi satu”. Hal ini berkebalikan
dengan network address, dimana seluruh bit host menjadi 0. Sebagai
contoh, untuk host dengan IP address 167.205.9.35, broadcast addressnya
adalah 167.205.255.255. Proses konversi dapat diilustrasikan sebagai
berikut.
167 . 205 . 9 . 35
10100111 11001101 00001001 00000101
Page 21
25
10100111 11001101 11111111 11111111
167 . 205 . 255 . 255
5. Unicast address
Menurut Sofana (2014:114) IP address kelas A, B dan C adalah “IP address
yang digunakan untuk komunikasi antar host. IP address ini hanya
digunakan oleh sebuah host”. Manakala datagram dikirim ke host
menggunakan IP address kelas A, B dan C maka datagram tersebut tidak
akan di duplikasi. IP address yang hanya memiliki satu tujuan disebut IP
address unicast atau unicast address.
6. Multicast address
Menurut Sofana (2014:114) “Broadcast address dapat digunakan untuk
pengiriman datagram satu kali dan diterima oleh seluruh host yang ada pada
network yang sama. Apabila host-host berada pada network yang berbeda-
beda maka broadcast address tidak dapat digunakan. Disinilah multicast
address akan bermanfaat”.
Host-host yang berbeda network dapat bergabung menjadi sebuah group
dengan menggunakan multicast address yang sama. Apabila sebuah
datagram dikirim ke multicast address maka semua komputer dalam satu
group akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain tidak akan
terpengaruh.
Sejumlah IP address telah dialokasikan sebagai multicast address.
Struktur IP address untuk multicast address mengikuti bentuk
Page 22
26
1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (224.0.0.0 sampai
239.255.255.255) Alokasi mulcast address ini ditunjukan untuk group.
Bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C.
Anggota group adalah tidak terbatas pada jaringan di beberapa network,
namun bisa mencapai seluruh dunia. Karena mempunyai suatu backbone,
maka jaringan multicast ini dikenal pula sebagai multicast backbone
(Mbone).
7. Netmast address
Menurut Sofana (2014t:115) Netmask address “IP address khusus yang
digunakan untuk menentukan “pembagian” panjang bit network dengan bit
host”. Netmask juga digunakan untuk mencari network address.Netmask
address dibentuk dengan cara mengganti semua bit network dengan 1 dan
mengganti semua bit host dengan 0. Sebagai contoh, IP address
167.205.9.35 akan menghasilkan netmask address 255.255.0.0
167 . 205 . 9 . 35
10100111 11001101 00001001 00000101
11111111 11111111 00000000 00000000
255 . 255 . 0 . 0
Dalam praktiknya, penulis jarang berurusan dengan multicast address,
network address, bit address dan bit host. Jika menggunakan Windows,
Page 23
27
penulis akan mengetahui IP address dan netmask. Pada Windows, netmask
disebut sebagai subnet mask. Jika menggunakan Linux, penulis juga
perlumengetahui broadcast address.
2.5.2 subneting
Menurut nugroho (2016:51) subneting artinya “proses untuk membagi
wilayah besar menjadi bebrapa wilayah kecil. Seperti kata “sub-net” artinya
adalah bagian kecil (sub) dari sebuah network (alamat network) dalam
membagi wilayah jaringan kecil, cara yang di lakukan adalah dengan
mengubah –ubah parameter pada niali subnet mask yang di gunakan”. Jadi kata
kunci dalam proses subnetting adalah pada penggunaan nilai subnet mask.
2.6 sistem keamanan jaringan
2.6.1 keamanan jaringan
Menurut Nugroho (2016:16) “Kehandalan jaringan menjadi tujuan utama
dari proses awal sebuah perencanaan jaringan. Pengguna jaringan akan merasa
lebih ‘nyaman’ jika menggunakan jaringan handal (reliable)”. Jaringan dapat
dikatakan handal apabila sudah memenuhi parameter berikut:
1. Fault tolerance
Parameter fault tolerance didefinisikan sebagai istilah yang mengijinkan
jalur utama yang digunakan untuk mengalirkan data dari sumber ke tujuan
menjadi tidak berfungsi, namun harus disediakan jalur cadangan agar
ketika jalur utama putus, data masih bisa dialirkan ke perangkat tujuan.
2. Skalabilitas
Page 24
28
Tujuan dari adanya skalabilitas adalah untuk menjaga performasi dari
sebuah jaringan. Skalabilitas dari sebuah jaringan mempunyai definisi
bahwa keberadaan jaringan yang baru harus tidak mempengaruhi
performasi jaringan yang lama.
3. Qos (Quality of Service)
Qos akan menjamin data yang penting mendapatkan prioritas utama untuk
diteruskan keperangkat tujuan. Data yang penting identik dengan data
yang sifatnya real time, misalnya data suara atau video. Kedua jenis
antrian perangkat sebuah jaringan dibandingkan data yang sifatnya unreal
time seperti data teks dan gambar.
4. Keamanan
Keamanan jaringan menjadi bagian yang sangat penting dalam proses
komunikasi data dalam sebuah jaringan. Data yang dikirim oleh
penerima yang sah. Sehingga hal terpenting dalam keamanan jaringan
adalah bagaimana menjamin data tidak diambil dan dibaca oleh pengguna
lain yang tidak sah.
2.6.2 Server backup
Menurut wahyono (2007:121) “teknologi backup data yang digunakan
terkait keamanan data secara virtual. Oleh sebab itu konvergensi keamnan
fisik dan virtual pada keamnan data center merupakan hal yang tidak dapat di
tawar lagi”. penyimpanan terhadap data hasil bacukp perllu di perhatiakan.
Tenmpat penyimpanan harus aman dari penyusup dan ruang penyimpann
harus sangan baik, bebas dari debu, udaranya tidak lembab, dan tidak mudah
terbakar agar tetap terjaga keamannya. Rutinitas backup dapat di lakukan
Page 25
29
dengan dua cara yaitu direct backup dan remote backup. Direct backup
adalah cara backup yang dilakukan secara langsung di server atau pusat data
menggunakan berbagai media backup seperti tape, CD, DVD atau peralatan
lainya. Remote backup adalah backup server secara virtual melalui jaringan.
2.6.3 Ncomputing
Menurut james (2013:12) “Sebuah teknologi alternatif menggunakan
visualisasi dekstop yang didasarkan pada pengakuan bahwa komputer pribadi
yang khas hanya membutuhkan 5 persen dari kapasitas”. Apa yang berhasil
dilakukan perusahaan adalah merancang perangkat lunak yang memanfaatkan
bagian komputer yang tidak terpakai. Ilustarasinya lihat di gambar.
Sumber:https://www.ncomputing.com/en/products/lseries/tech-specs
Gambar II.20 Ncomputing