Page 1
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Sofana (2013:8), Jaringan Komputer (computer networks) adalah
suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous.
Menurut Kustanto dan Saputro (2008:2), Jaringan Komputer adalah kumpulan
dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan
komunikasi data dengan menggunakan protokol komunikasi melaluui media
komunikasi (kabel atau nirkabel), sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling
berbagi informasi, data, program-program, dan penggunaan perangkat keras secara
bersama.
Menurut Wahidin (2007:1), Jaringan Komputer adalah kumpulan beberapa
komputer dan peralatan lain yang saling terhubung menggunakan aturan-aturan
tertentu.
Menurut Sofana (2014:108), Jaringan komputer dapat beberapa kiteria. Seperti
luas area, maka jaringan komputer dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
Page 2
5
1. LAN (Lokal Area Network)
Sumber: http://www.pintarkomputer.com/wp-content/uploads/2014/05/Klarifikasi-Jenis-Jenis-
Jaringan-Komputer-Berdasarkan-Jangkauan-Geografis-LAN-MAN-WAN-1.jpg
Gambar II.1 Jaringan LAN
Menurut Sofana (2014:113), Sesuai dengan namanya, LAN berhubungan
dengan dengan area Networks yang berukuran relatif kecil. Oleh karena itu, LAN dapat
dikembangkan dengan mudah dan mendukung kecepatan transfer data cukup tinggi.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Sumber:http://www.pintarkomputer.com/wp-content/uploads/2014/05/Klarifikasi-Jenis-Jenis-
Jaringan-Komputer-Berdasarkan-Jangkauan-Geografis-LAN-MAN-WAN-1.png
Gambar II.2 Jaringan MAN
Page 3
6
Menurut Sofana (2014:112), Teknologi yang digunakan MAN mirip dengan
LAN. Hanya saja areanya lebih besar dan komputer yang di hubungkan pada jaringan
MAN jauh lebih banyak dibandingkan LAN. MAN merupakan jaringan komputer yang
meliputi area seukuran kota atau gabungan beberapa LAN yang dihubungkan menjadi
sebuah jaringan besar.
MAN bisa saja berupa gabungan jaringan komputer beberapa sekolah atau
beberapa kampus. MAN dapat diimplementasikan pada wire maupun wireless
Networks.. MAN dapat memanfaatkan pada jaringan TV kabel yang pada umumnya
mengguanakan kabel Coaxial atau serat optik. Di negara-negara yang sudah maju,
jaringan TV kabel telah memanfaatkan teknologi serat optik. Sehingga mengangkut
data berukuran gigabit dalam waktu singkat.
3. WAN (Wide Area Network)
Sumber: http://www.pintarkomputer.com/wp-content/uploads/2014/05/Klarifikasi-Jenis-Jenis-
Jaringan-Komputer-Berdasarkan-Jangkauan-Geografis-LAN-MAN-WAN-2.png
Gambar II.3 Jaringan WAN
Page 4
7
Menurut Sofana (2014:127), Memahami seluk-beluk sebuah LAN merupakan
langkah awal untuk memahami teknologi jaringan secara umum. Manakala
beberapa LAN dihubungkan dengan media komunikasi publik atau media lainnya,
seperti jaringan telepon dan melibatkan geografis yang cukup besar, seperti antar
negara antar benua, maka model jaringan bersekala besar disebut WAN.
Wide Area Networks melibatkan berbagai jenis media dan teknologi yang berbeda-
beda :
a. X.25
b. Telephone connections, yang meliputi :
1). Dia uap
2). Lased line
3). T Carrier Ine
4). ISDN
5). Frame Relay
6.). ATM (Asynchronous Tranfer Mode)
7). SMDS (Switch Multi-Megabit Data Service)
8). SONET (Synchronous Optical Network)
Page 5
8
2.2. Topologi Jaringan
Menurut Sofana (2014:113 - 114), Ada 4 bentuk dasar LAN atau disebut
topologi fisik LAN, yaitu :
1. Topologi Bus.
Topologi bus menggunakan sebuah kabel backbone dan semua host terhubung
secara langsung pada kabel tersebut.
Sumber: Widijanuarto (2014:3)
Gambar II.4
Topologi Bus
Kelebihan topologi linear bus (garis lurus) ini adalah :
1. Mudah dalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah
kabel utama.
2. Tidak terlalu banyak menggunakan kabel di bandingkan dengan topologi start
(bintang)
Kekurangan topologi linear bus (garis lurus) adalah :
1. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone).
2. Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya.
Page 6
9
2. Topologi Star.
Topologi star menghubungkan semua komputer pada atau kosentrator. Biasanya
kosentator adalah sebuah hub atau switch.
Sumber: Budi (2014:5)
Gambar II.5
Topologi Star
Kelebihan topologi Star (bintang) :
1. Mudah di dalam pemasangan dan pengkabelan.
2. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau
memindahkan perangkat jaringan yang lainnya.
3. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat – perangkat yang
lainnya.
Kelemahan topologi Star (bintang) :
1. Membutuhkan lebih banyak kabel dari pada topologi linear bus.
2. Membutuhkan concentrator, dan bilamana consentrator tersebut rusak maka
semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi.
3. Lebih mahal dari pada topologi linear bus, karena biaya untuk pengadaan
concentrator.
3. Topologi Ring
Topologi ring menghubungkan host dengan host lainnya hingga membentuk ring
(lingkaran tertutup).
Page 7
10
Sumber: Widijanuarto (2014:4)
Gambar II.6
Topologi Ring
Kelebihan topologi ring (cincin) :
1. Tidak akan terjadi collision karena hanya satu node yang dapat mengirim data
dalam satu waktu.
2. Tidak ada komputer yang memonopoli jaringan karena setiap komputer
memiliki hak akses yang sama.
Kekurangan topologi ring (cincin) :
1. Gangguan pada satu node dapat mengakibatkan gangguan pada seluruh jaringan.
2. Sulit mendeteksi gangguan
Sulit dalam menambah atau mengurangi jumlah komputer dalam jaringan.
4. Topologi Mesh
Topologi mesh menghubungkan setiap komputer secara point – to – point.
Artinya semua komputer akan saling berhubungan satu - satu sehingga tidak dijumpai
ada link yang putus. Topologi ini biasanya digunakan pada lokasi yang kritis, seperti
instalasi nuklir.
Page 8
11
Sumber : Sofana (2014:115)
Gambar II.7
Topologi Mesh
Menurut Sofana (2014:114), dari ketiga topologi dasar telah dikembangkan
beberapa topologi turunan, seperti :
1. Topologi Extended Star
Merupakan topologi star yang telah dikembangkan. Idenya adalah menggabungkan
beberapa topologi star menjadi satu kesatuan. Alat yang digunakan untuk
menhubungkan masing – masing topologi star adalah hub atau switch.
Sumber : Sofana (2014:115)
Gambar II.8
Topologi Extended Star
Page 9
12
2. Topologi Hierarchical.
Hampir mirip dengan exetended star. Perbedaanya terletak pada alat penghubung
masing – masing topologi star. Tidak menggunakan hub atau switch namun
menggunakan komputer sebagai kendali traffic pada topologi inti.
Sumber : Sofana (2014:115)
Gambar II.9
Topologi Hierarchical
2.3. Perangkat Keras Jaringan
2.3.1 Server
Menurut zaki (2012:36), Server adalah komputer khusus atau komputer yang
dijadikan sebagai sentral untuk mengolah data dan komunikasi lainnya.
Page 10
13
Sumber : http://www.perangkatkeras.net/wp-content/uploads/2015/08/Pengertian-Komputer-
Server-Fungsi-Kegunaan-dan-Jenis-Server.jpg
Gambar II.10 Server
2.3.2 LAN Card atau NIC (Network Interface Card)
Menurut Zaki (2012:33), NIC merupakan perangkat antarmuka (interface)
untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain.
Sumber: Widijanuarto (2014:10)
Gambar II.11 NIC
Page 11
14
2.3.3 Router
Menurut Zaki (2012:41), Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP
dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan
protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut.
Sumber : http://mdin.staff.uad.ac.id/wp-content/uploads/2010/11/Linksys-WRT54G-back.jpg
Gambar II.12 Router
2.3.4 Switch
Menurut Zaki (2012:44), Switch yaitu alat yang berfungsi sebagai pembagi dan
penguat sinyal pada serta mampu mengatur lalu lintas data pada jaringan komputer.
Selain itu, switch dapat mengenali alamat data yang harus ditransmisikan dalam
jaringan komputer.
Sumber : www.cisco.com
Gambar II.13 switch
Page 12
15
2.3.5 Access Point
Menurut Wahana (2010:18) “Access point adalah sebuah piranti yang
memungkinkan piranti wireless berkomunikasi untuk berhubungan ke jaringan
wireless menggunakan Wi-Fi”.
Pada dasamya access point merupakan hub untuk wireless dan bridge untuk
jaringan LAN UTP. oleh karena itu, biasanya pada access point terdapat port untuk
konektor RJ-45. Secara standarisasi, access point bekerja pada lapisan Data Link dan
lapisan fisik dari standarisasi OSI, sehingga protokol komunikasi atau transfer datanya
masih memakai protokol TCP/IP.
Sumber : www.cisco.com
Gambar II.14 Access Point
Page 13
16
2.3.6 Kabel Jaringan
Menurut Madcom (2010:10) Kabel merupakan perangkat yang digunakan sebagai
jalur yang menghubungkan antara perangkat satu dengan perangkat yang lain. Terdapat
beberapa jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer, diantaranya adalah :
1. Kabel UTP
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan kabel yang sering dipakai dalam
membuat sebuah jaringan komputer. Kabel UTP digunakan sebagai media penghubung
antar komputer dan peralatan yang lainnya (Switch)
Sumber : www.putraprogram.com
Gambar II.15 Kabel UTP
2. Kabel Fiber Optic
Kabel Fiber Optic merupakan kabel jaringan yang dapat mentransmisi cahaya.
Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel fiber optic lebih mahal harganya.
Kabel fiber optic memiliki jangkauan yang lebih jauh sampai dengan ratusan kilometer.
Page 14
17
Kabel fiber optic lebih tahan terhadap interferensi elektromagnetik dan dapat mengirim
data pada kecepatan yang lebih tinggi dari jenis kabel lainnya.
Sumber :
https://media.licdn.com/mpr/mpr/AAEAAQAAAAAAAAkLAAAAJDY2ZDhkNmE4LTI5YzUtNDk
0ZC05ZmU5LTU3NGQ0ZjA1NmE5Mw.jpg
Gambar II.16 Kabel Fiber Optic
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
Menurut Simarmata (2010:19) Perangkat lunak atau peranti lunak adalah
program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan
perangkat keras. Perangkat lunak juga dapat dikatakan sebagai penerjemah perintah-
perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh
perangkat keras.
Perangkat lunak ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkatan aplikasi
(application program, misalnya Microsoft Office), tingkatan sistem operasi (operating
system, Microsoft Windows), dan tingkatan bahasa pemrograman (yang dibagi lagi atas
Page 15
18
bahasa pemrograman tingkat tinggi, seperti Pascal, dan bahasa pemrograman tingkat
rendah, yaitu bahas rakitan).
Sistem Operasi merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam suatu jaringan.
Dengan pemilihan sistem operasi yang tepat, baik pada server ataupun workstation,
akan memberikan kinerja yang optimal bagi suatu jaringan. Penggunaan sistem operasi
dengan menggunakan sistem Linux pada suatu jaringan dapat memberikan kinerja
yang optimal terutama dalam hal penyimpanan data dan keamanan jaringan.
Server sebagai server email merupakan sebuah metode yang terdapat pada
sistem operasi, dimana fungsi server email untuk pengiriman pesan secara digital dari
satu pengirim ke satu atau banyak penerima.
2.5 TCP/IP Dan Subneting.
Menurut Anjik Sukma Anji (2008:22) memberikan batasan bahwa “ TCP/IP
merupakan singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol ”. TCP/IP
terdiri atas sekumpulan protocol yang masing-masing bertanggung jawab dan
mengatur atas bagian–bagian tertentu dari komunikasi data komputer yang terhubung
di internet. Protocol ini merupakan komunikasi utama dalam internet serta intranet.
Protokol ini memungkinkan system apapun yang terhubung kedalamnya bisa
berkomunikasi dengan sistem lain tanpa harus memperdulikan bagaimana remote
system yang lain tersebut bekerja. Protocol ini dikembangkan pada tahun 1969 oleh
ARPA (Advance research Projects Agency) untuk departemen pertahanan Amerika.
Page 16
19
Dalam TCP/IP dikenal tiga alamat yaitu :
1. Physical Address kerap disebut sebagai MAC Address, yaitu alamat yang dimiliki
NIC (LAN Card) besarnya 32 digit angka heksadesimal.
2. Ip Address digunakan untuk melaksanakan proses routing paket data ke network
yang sesuai. Ada dua versi Ip Address, yaitu Ipv4 (32 bit) dan Ipv6 (128 bit).
3. Port Address digunakan untuk membedakan protokol-protokol yang sedang
digunakan untuk melaksanakan komunikasi. Karena setiap aplikasi pasti
menggunakan protokol tertentu untuk berkomunikasi, maka port address dapat
digunakan untuk membedakan aplikasi-aplikasi yang sedang berkomunikasi.
MAC Address disebut juga dengan alamat hardware, karena merupakan
identitas yang diberikan oleh pabrik pembuat (vendor) dari peralatan tersebut. Agar
pengaturan pemberian alamat pada peralatan lebih mudah dan fleksibel,
dipergunakanlah alamat logika. Apabila peralatan jaringan diganti, maka MAC Address
secara otomatis akan berubah sesuai dengan MAC Address yang peralatan yang baru.
Apabila menggunakan alamat logika, alamat logika yang sama tetap bisa digunakan
meskipun peralatan jaringan diganti atau ditukar. Penggunaan alamat logika
memberikan kemudahan administrasi pemberian alamat peralatan.
Ip Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dituliskan dalam bentuk empat
kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari delapan (oktat) bit yang
dipisahkan oleh tanda titik atau dapat juga ditulis dalam bentuk empat kelompok angka
desimal dari 0-255.Misalnya : 192.168.1.1
Page 17
20
Ip Address terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Network ID
Merupakan identitas alamat dari sebuah jalur. Semua device yang terhubung pada
jalur fisik yang sama harus memiliki Network ID yang sama. Network ID harus unik
(tidak diperkenankan memberikan alamat Network ID yang sama pada jalur atau
segmen yang berbeda).
2. Host ID
Merupakan identitas bagi host bagi (workstation, server, interface router dan
device lain yang terhubung ke jaringan TCP/IP). Berdasarkan jumlah network
address dan host address, Ip Address dapat dikategorikan menjadi lima kelas, yaitu:
Tabel II.1 Kelas IP
Tabel Menentukan Kelas pada IP Address
Kelas Biner
(Binary) Desimal
Jumlah
Jaringan
Jumlah Host
Perjaringan
A 0xxx 0-127 126 16.777.214
B 10xx 128-191 16.384 65.532
C 110x 192-223 2.097.152 254
D 1110 224-239
E 1111 240-254
Sumber : Sofana (2008:105)
Page 18
21
Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
1) Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana computer dihubungkan.
2) Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali
masing-masing host pada subnet.
a. Kelas A
Alamat kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.
Kelas ini menyediakan 126 jaringan, dengan menggunakan nomor pertama untuk
Network ID, sebesar tiga nomor digunakan untuk Host ID. Menyediakan 16.777.214
host per jaringan. cara membaca IP Address kelas A, misalnya 114.46.5.6 ialah :
Sehingga IP Address tersebut berarti, host nomor 46.5.6 pada network nomor 114.
Format IP Kelas A :
0NNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH HHHHHHHH
N= NetId, H=HostId
Karakteristik Kelas A:
Bit pertama : 0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada tiap Kelas A.
Page 19
22
b. Kelas B
Alamat kelas B diberikan untuk jaringan dengan jumlah host dan range sedang
sampai besar. Kelas ini menyediakan 16.384 jaringan dengan menggunakan nomor
pertama dan kedua untuk Network ID, sebesar dua nomor digunakan untuk Host ID.
Menyediakan 65.534 host per jaringan. cara membaca IP Address kelas B misalnya
132.92.121.1 : Sehingga IP Address diatas berarti host nomor 121.1 pada network
132.92 dengan panjang host ID 16bit. Format IP Kelas B :
10NNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH
N= NetId, H=HostId
Karakteristik Kelas B:
Bit pertama : 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID : 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah : 16.384 Kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP Address pada tiap Kelas B.
c. Kelas C
Alamat kelas C diberikan untuk jaringan dengan jumlah host kecil. Kelas ini
menyediakan 2.097.152 jaringan, dengan menggunakan nomor pertama, kedua dan
ketiga sebagai Network ID. Sebesar satu nomor digunakan untuk Host ID.
Menyediakan 254 host per jaringan. Format IP Kelas C :
Page 20
23
110NNNNN NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH
N= NetId, H=HostId
Karakteristik Kelas C :
Bit pertama : 110
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 bit
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 256 Kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada tiap Kelas C.
d. Kelas D
Kelas D dikhususkan untuk penggunaan multicast dengan 24 bit pertamanya 1110
(satu satu satu nol) dan range untuk Host yang dimilikinya adalah 224.0.0.0 sampai
239.255.255.255.
4 Bit pertama : 1110
Byte Multicast : 28 bit
Byte Inisial : 234 - 239
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat Multicast (RFC 1110)
e. Kelas E
Sedangkan untuk IP Address Kelas E yang memiliki 5 bit pertama 11110 (satu satu
satu satu nol) dan memiliki range Host dari 240.0.0.0 sampai
247.255.255.255dicadangkan untuk penggunaan dimasa mendatang.
4 Bit pertama : 1111
Page 21
24
Byte Multicast : 28 bit
Byte Inisial : 240 - 255
Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk
keperluan eksperimen
IP Address dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :
1) IP Public
Adalah IP Address yang ter-registrasi di internet.
2) IP Private
Adalah IP Addres yang tidak ter-registrasi di internet. Kelompok IP Private
adalah alamat yang dipakai oleh LAN dan tidak dapat diakses oleh internet.
Metode untuk memperbanyak Network ID dan Host ID yang telah ada disebut
Subnetting.
Setiap jaringan selalu memerlukan subnet yang biasa disebut subnet mask.
Subnet merupakan bagian dari jaringan yang dimaksudkan untuk memecah network ID
menjadi beberpa bagian kecil. Subnetmask merupakan angka biner 32 bit yang
digunakan untuk membedakan Network ID dan Host ID. Subnetmask menunjukan
letak suatu host , apakah berada dijaringan lokal atau berada di jaringan luar.
Subnetmask dalam bentuk binernya : 11111111.11111111.11111111.00000000,
sedangkan dalam bentuk desimalnya : 255.255.255.0
Subnetmask selalu berpasangan dengan IP Address, setiap kelas memiliki
subnetmask default ditunjukkan pada tabel berikut :
Page 22
25
Tabel II.2 Subnetmask Default
Tabel berapa Subnetmask Default
Sumber : madcoms (2010:24)
2.6 Sistem Keamanan Jaringan.
Menurut Wahana (2010:3) “Keamanan jaringan komputer terbagu dua level;
yang pertama adalah keamanan fisik peralatan mulai dari server, terminal/client router
sampai dengan cabling, dan yang kedua adalah keamanan sistem sekiranya ada
penyelundup yang berhasil dapatkan akses kesaluran fisik jaringan komputer”. Dari
sisi pemakaian, sistem keamanan dipasang untuk mencegah : pencurian, kerusakan,
penyalahgunaan data yang terkirim melalui jaringan komputer.
Perlindungan dapat dilakukan dengan menyaring, membatasi, atau bahkan
menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan dari suatu segmen pada jaringan pribadi
dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat
merupakan sebuah workstation, server, router, atau Local Area Network (LAN).
Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga (prevent) agar akses (kedalam
maupun ke luar) dari orang yang tidak berwenang (unauthorized access) tidak dapat
dilakukan.
Kelas Subnetmask Default Dalam Biner
A 255.0.0.0 11111111.00000000.00000000.00000000
B 255.255.0.0 11111111.11111111.00000000.00000000
C 255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000
Page 23
26
Konfigurasi firewall bergantung kepada kebijaksanaan (policy) dari organisasi
yang bersangkutan, yang dibagi menjadi dua jenis :
1. Semua konfigurasi yang tidak diperbolehkan untuk mengakses dan masuk pada
sistem. Semua akses yang mencoba untuk melewati sistem akan dicegah
olehfirewall agarkeamanan sistem dapattetap dipertahankan (Prohibitted).
2. Semua konfigurasi yang diperbolehkan untuk mengakses dan masuk pada
sistem. Segala fasilitas yang ada pada sistem dapat dipergunakan oleh pengguna
luardengan syarat tidak melampaui dari batas-batas yang diperbolehkan oleh
firewall tersebut {Permitted).
Selain itu penggunaan fitur firewall yang ada pada router dapat mengatasi
masalah sebagai pertahanan, fungsi firewall sendiri sebagai pertahanan pertama agar
tidak dapat dilewati oleh paket-paket data yang tidak diinginkan.
Untuk mengatasi virus yang dapat mengganggu kinerja komputer maupun lalu
lintas data jaringan LAN dan terputusnya koneksi karena adanya virus malware lainnya
diperlukan antivirus yang berlisensi yaitu Symantec.