-
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Pratama dan Marlinda (2015:106) “Jaringan komputer
adalah satu
bentuk implementasi dari komunikasi data. Sebagaimana prinsip
dasar dalam
komunikasi data bahwa data yang dikirim harus diterima oleh
komputer yang
dituju dalam waktu yang secepat mungkin, maka jaringan pun
memiliki kriteria
tertentu yang harus dipenuhi agar prinsip dasar komunikasi data
tersebut dapat
tercapai”. Jaringan komputer dapat dikelompokkan berdasarkan
luas area atau
wilayah beberapa jenisnya yaitu:
2.1.1 Jenis Jaringan Komputer
1. Local Area Network (LAN)
Menurut Munandar dan Badrul (2015:31) “Local Area Network
(LAN)
adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah
kecil,
seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam
rumah,sekolahan atau
yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada
teknologi IEEE 802.3
Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan
transfer
data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat
ini teknologi
802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk
membentuk
LAN”. Jaringan yang satu ini sering dipakai didalam suatu
perusahaan, karena
-
6
perusahaan menggunakan jaringan LAN di mana di dalam perusahaan
yang
menggunakan jaringan LAN untuk memanfaatkan fasilitas untuk
berbagi data
rahasia perusahaan.
.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.1. Local Area Network
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Menurut Munandar dan Badrul (2015:31) MAN adalah “sebuah
jaringan
komputer besar yang mencangkup sebuah kota atau sebuah kampus
besar. MAN
biasanya merupakan gabungan dari LAN yang menggunakan teknologi
backbone
berkecepatan tinggi dan menyediakan layanan ke jaringan yang
lebih besar seperti
WAN dan Internet”. MAN (Metropolitan Area Network) merupakan
kumpulan
dari beberapa jaringan LAN yang menjadi satu, sehingga bisa
tersambung dalam
ruang lingkup yang lebih besar dari satu ruangan saja. Biasanya,
MAN
-
7
diaplikasikan untuk mengkoneksikan komputer melalui jaringan,
pada satu kota
tertentu. Namun di Indonesia, penggunaan MAN tidak berkembang
dan jarang
sekali digunakan. Jaringan komputer MAN ini lebih efisien untuk
cakupan yang
lebih luas, dengan menggunakan tipe jaringan MAN ini para user
akan lebih
mudah mengakses data dari user lainnya meski lokasi mereka
tidaklah dekat.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.2. Metropolitan Area Network
3. Wide Area Network (WAN)
Menurut Munandar dan Badrul (2015:31) “Wide Area Network
merupakan
jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh
yaitu jaringan
komputer antar wilayah, kota, atau bahkan negara, atau dapat
didefinisikan juga
sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran
komunikasi
public”. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang
satu dengan
jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di
lokasi yang satu
dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer dilokasi yang
lain. WAN
-
8
biasanya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih suatu
jaringan lokal
yang sehingga sih pengguna dapat berkomunikasi dengan si
pengguna lain
walaupun berada di lokasi berbeda. WAN menggunakan sarana
fasilitas transmisi
seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit. Kecepatan
transmisinya beragam
dari 2Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 155 Mbps, sampai 625 Mbps (atau
kadang-
kadang lebih). Faktor khusus yang mempengaruhi desain dan
performance-nya
terletak pada siklus komunikasi, seperti jaringan telepon,
satelit atau komunikasi
pembawa lainnya.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.3. Wide Area Network
-
9
2.1.2 Jenis Jaringan Berdasarkan Distribusi Data dari Suatu
Jaringan
1. Jaringan Terpusat
Menurut Irawan (2013:6) Jaringan terpusat “adalah jaringan yang
terdiri dari
server sebagai pusat data dan komputer client sebagai perantara
untuk mengakses
sumber informasi”.Jaringan terpusat merupakan jaringan umum yang
biasanya
digunakan pada warnet, perpustakaan, dan tempat mengakses
informasi publik
lainnya. Jaringan terpusat ini mengandalkan satu server sebagai
penyedia data
utama, yang kemudian dihubungkan ke dalam beberapa komputer
client. Client
yang mengakses komputer, akan memperoleh data dari bank data
atau database
yang tersimpan di dalam server utama. Sehingga jaringan ini
hanya menyimpan
pada satu server saja, tentunya server utama memiliki kapasitas
yang baik dan
kinerja yang cukup bagus untuk menampung semua data client
yang
ada.Kelebihan dari jaringan terpusat ini lebih menghemat waktu
dalam
penyetingan jaringan ke beberapa user, selain itu jaringan yang
di hasilkan lebih
terarah dengan hanya satu server sebagai pusatnya.
Sumber:
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.4. Jaringan Terpusat
-
10
2. Jaringan Terdistribusi
Menurut Irawan (2013:6) jaringan terdistribusi “merupakan
perpaduan dari
beberapa jaringan terpusat, yaitu terdiri dari beberapa komputer
server yang saling
berhubungan dengan client sehingga membentuk sitem jaringan
tertentu”.
Jaringan terdistribusi ini merupakan gabungan dari beberapa
jaringan terpusat,
sehingga dalam hal ini, komputer client dan server akan
membentuk suatu
jaringan tersendiri yang baru, dan dapat mengakses informasi
lebih banyak karena
menggunakan lebih dari satu sistem jaringan terpusat. Jaringan
terdistribusi ini
lebih membantu para user dalam mendapatkan informasi lebih cepat
dan tepat,
pasalnya jaringan ini memiliki banyak processor yang dapat
bekerja secara
bergantian jika terdapat masalah pada salah satu processor yang
sedang
beroperasi.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.5. Jaringan Terdistribusi
-
11
2.1.3 Jenis Jaringan Berdasarkan Transmitter yang Digunakan
1. Jaringan Kabel (Wired Network)
Menurut Sofana (2013:6) Wired Network adalah “jaringan komputer
yang
menggunakan kabel sebagai media Penghantar”. Jaringan kabel,
seperti namanya
jaringan komputer ini dibentuk dengan menggunakan koneksi kabel
antar
komputer. Biasanya, koneksi dari jaringan kabel ini menggunakan
port untuk
konek LAN, dimana kabel LAN akan dicolokkan ke dalam port LAN
Card, untuk
kemudian dikoneksikan ke dalam komputer Penggunaan Jaringan
kabel ini
seringkali digunakan untuk membentuk jaringan dalam warnet
ataupun dalam satu
rumah kecil. Contoh konkrit dari jaringan kabel adalah telepon
rumah yang biasa
kita gunakan sehari-hari. Jaringan kabel sebenarnya baik untuk
digunakan, karena
tidak dipengaruhi oleh kondisi cuaca danjuga penghalang sinyal,
namun cukup
rumit dan juga ribet dalam mengatur tata letak
perkabelannya.
Sumber:
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.6. Wired Network
-
12
2. Jaringan Tanpa Kabel (Wireless)
Menurut Sofana (2013:6) Wireless Network adalah “jaringan tanpa
kabel
yang menggunakan media penghantar gelombang radio atau cahaya
infrared atau
LASER”. Jaringan tanpa kabel atau wireless merupakan salah satu
pengembangan
jaringan yang saat ini sudah banyak digunakan oleh user. Sinyal
GSM, GPRS,
3G, 4G merupakan contoh nyata dari penggunaan jaringan wireless
yang kita
gunakan sehari hari. Jaringan wireless membutuhkan satu buah
menara atau tower
pengirim sinyal, dan juga penempatan chip penangkap sinyal pada
komputer, bisa
berupa SIM Card, bisa juga berupa modem dan antena. Karena
tanpa
menggunakan kabel, maka koneksi jaringan wireless ini:
a. Lebih praktis dalam penggunaannya.
b. Tidak perlu menggunakan instalasi kabel.
c. Memiliki cakupan dan juga jangkauan jaringan yang lebih
luas
dibandingkan jaringan kabel.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.7. Wireless
-
13
2.1.4 Jenis Jaringan Berdasarkan Peran dan Juga Hubungan
antar
Komputer
1. Client – Server
Menurut Sofana (2013:7) Client – Server adalah “jaringan
komputer yang
mengharuskan salah satu atau lebih komputer difungsikan sebagai
server atau
central. Server melayani komputer lain yang disebut Client”.
Jaringan client to
server merupakan jaringan umum yang biasa kita temui pada
perpustakaan online,
ataupun warnet. Jaringan ini menyediakan satu server dan juga
beberapa client,
hampir sama dengan model jenis jaringan terpusat. Server akan
menyediakan data
yang disimpan dalam database, lalu kemudian komputer client
hanya akan bisa
mengakses data tersebut, tanpa bisa merubah dan juga mengedit.
Jaringan ini
dapat dikatakan server tersebut bertindak sebagai server
dedicated yang dapat
menyediakan multi service untuk setiap client. Sayangnya untuk
menggunakan
jaringan ini membutuhkan biaya oprasional yang cukup mahal
karena
menggunakan komputer dengan spesifikasi yang lebih tinggi.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.8. Client–Server
-
14
2. Peer to Peer
Menurut Sofana (2013:7) Peer to Peer adalah “jaringan komputer
dimana
setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Jadi tidak
ada komputer
yang “lebih utama” dibanding komputer lain”. Apabila pada
koneksi client server,
server memiliki peran sebagai penyedia data, maka pada jaringan
peer to peer.
Semua komputer yang terhubung dalam satu jaringan memiliki peran
yang sama
bisa menjadi client dan juga bisa juga menjadi server. Biasanya,
koneksi peer to
peer ini sering kita temui pada koneksi jaringan dalam permainan
yang bersifat
multiplayer. Untuk jaringan peer to peer ini setiap user
memiliki hak akses yang
sama sehingga semua dapat mengakses data informasi dan dapat
mengubah,
menambah dan menghapus data tersebut. Kelebihan dari jaringan
ini tidak
membutuhkan administrator untuk pengoperasian server karena
semua komputer
dapat memiliki peran ganda sebagai server dan client.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.9. Peer to Peer
-
15
2.2 Topologi Jaringan
Menurut Irawan (2013:23) Topologi jaringan adalah “cara
bagaimana
menghubungkan komputer dengan komputer lainnya dalam sebuah
jaringan”.
Topologi jaringan adalah suatu aturan atau cara untuk
menghubungkan komputer
yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu
jaringan.
Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran
secara fisik dari pola
hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server,
Workstation, Hub,
dan pengkabelannya. Berikut adalah jenis – jenis dari
topologi:
2.2.1 Topologi Bus
Menurut Irawan (2013:23) Topologi Bus atau topologi backbone
adalah
“menghubungkan beberapa komputer secara berantai (workstation
dan server)
pada sebuah kabel coaxial”. Pada topologi Bus semua komputer
dihubungkan
secara langsung pada media transmisi dengan konfigurasi yang
disebut Bus. Kabel
untuk menghubungkan jaring an ini biasanya menggunakan kabel
coaxial. Setiap
server dan workstation yang disambungkan pada bus menggunakan
konektor T
(T-Connector). Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator
berupa Resistor
yang memiliki resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud
sebuah konektor,
bila resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka server tidak
akan bisa
bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses
user atau client
menjadi menurun. Sekarang ini, topologi bus sering digunakan
backbone (jalur
utama), dengan menggunakan kabel fiber optic sebagai media
transmisi. Berikut
keunggulan dan kelemahannya:
-
16
Keunggulan topologi Bus:
a. Penggunaan kabel sedikit, sehingga terlihat sederhana dan
hemat biaya.
b. Pengembangan menjadi mudah.
Kelemahan topologi Bus:
a. Jaringan akan terganggu bila salah satu komputer rusak.
b. Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.
c. Membutuhkan Repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh
(jika
menggunakan kabel coaxial).
d. Bila terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses
pengiriman data
menjadi lambat karena lalu lintas jaringan penuh dan padat
akibat tidak
ada pengontrol user.
e. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga bila terjadi
gangguan maka sulit
sekali mencari kesalahan tersebut.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.10. Topologi Bus
-
17
2.2.2 Topologi Star
Menurut Irawan (2013:25) Topologi star atau topologi bintang
adalah
“sistem jaringan dengan komunikasi terpusat, yaitu beberapa
komputer terhubung
dengan sebuah terminal yang menjadi pusat jaringan”. Pada
Topologi jaringan
star, setiap workstation dihubungkan dengan menggunakan alat
penghubung
terpusat atau yang disebut dengan konsentrator. Masing–masing
workstation tidak
saling berhubungan. Jadi setiap workstation yang terhubung ke
konsentrator tidak
akan dapat berinteraksi atau berkomunikasi sebelum konsentrator
dihidupkan.
Bila Konsentrator dimatikan, maka seluruh koneksi jaringan akan
terputus. Bila
dibandingkan dengan sistem topologi jaringan Bus, sistem ini
mempunyai tingkat
kerumitan jaringan yang lebih sederhana, hanya saja pada sistem
ini
membutuhkan konsentrator. Pada topologi ini beban yang dipikul
oleh
konsentrator cukup berat, dengan demikian tingkat kerusakan atau
gangguan dari
sentral ini lebih besar. Hubungan antar workstation akan
dilakukan melalui
peralatan yang disebut konsentrator, sehingga setiap workstation
dihubungkan
dengan kabel jaringan ke konsentrator. Jadi, tidak ada hubungan
kabel antar
workstation. Pada topologi star, penambahan workstation tidak
akan mengganggu
sistem yang sedang bekerja, tinggal menambah kabel dari
workstation ke
konsentrator. Begitu pula jika salah satu workstation kabelnya
terputus atau
terjadi kerusakan, maka tidak akan mengganggu workstation lain
yang sedang
bekerja. Yang bertindak sebagai konsentrator dalah Hub dan
Switch.
-
18
Keunggulan topologi Star:
a. Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa
mempengaruhi
jaringan yang sudah ada sebelumnya.
b. Bila salah satu kabel koneksi user putus, maka hanya komputer
user yang
bersangkutan saja yang tidak berfungsi dan tidak mempengaruhi
user yang
lain (keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja).
Kelemahan topologi star:
a. Boros dalam pemakaian kabel, jika dihubungkan dengan jaringan
yang
lebih besar dan luas.
b. Bila pengiriman data secara bersamaan waktunya, dapat terjadi
Collision.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.11. Topologi Star
-
19
2.2.3 Topologi Ring
Menurut Irawan (2013:22) Topologi Ring atau cincin merupakan
“jalur
komuniksi satu arah, karena semua komputer dan node lainnya
saling
berhubungan seperti membentuk lingkaran”. Untuk membentuk
jaringan cincin,
setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan
hubungan ini
akan membentuk Loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral
harus dirancang
agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun
berjauhan.
Dengan demikian topologi ini memiliki kemampuan melakukan
switching ke
berbagai arah workstation. Keuntungan dari topologi jaringan ini
antara lain
adalah tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana). Topologi
ini sering
digunakan untuk jaringan yang luas pada satu kota dengan
menggunakan media
transmisi kabel fiber optic, misalnya untuk menghubungkan
beberapa ISP pusat
dan cabang dalam satu kota.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.12. Topologi Ring
-
20
2.2.4 Topologi Mesh
Menurut Irawan (2013:27) Topologi mesh adalah “topologi yang
tidak
memiliki aturan dalam koneksi”. Topologi mesh merupakan topologi
yang
dibangun dengan memasang link diantara semua node. Topologi
jaringan ini
menerapkan hubungan antar sentral secara penuh atau
Fully-Connected Mesh,
yaitu sebuah jaringan dimana setiap node terhubung langsung ke
semua node
yang lain. Jumlah saluran atau link yang harus disediakan untuk
membentuk
jaringan topologi mesh adalah jumlah node (Station) dikurang 1
(n-1, n = Jumlah
Node). Misal, jika semua node dalam jaringan terdapat 5 node,
maka setiap node
harus me-link (menyambung) ke 4 node.Topologi mesh biasanya
digunakan pada
ISP (Internet Service Provider) untuk memastikan bila terjadi
kerusakan pada
salah satu sistem komputer maka tidak akan mengganggu hubungan
jaringan
dengan sistem komputer lain dalam jaringan.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.13. Topologi Mesh
-
21
2.2.5 Topologi Tree
Menurut Irawan (2013:26) menyimpulkan bahwa “Topologi tree
atau
topologi pohon biasa dikatakan sebagai kombinasi karakteristik
antara topologi
star dan topologi bus”. Topologi ini biasanya digunakan untuk
interkoneksi antar
sentral dengan susunan yang berbeda. Pada topologi tree setiap
tingkai atau node
akan dihubungakan pada pusat atau konsentrator (Hub atau Switch)
yang berada
pada awal traffic rangkaian.Pada dasarnya, topologi tree
merupakan gabungan
dari beberapa topologi star, sehingga keunggulan dan kelemahan
dalam topologi
ini hampir sama dengan topologi star.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.14. Topologi Tree
-
22
2.3 Perangkat Keras Jaringan
Menurut Madcoms (2013:13) “salah satu faktor penting dalam
pembuatanjaringan komputer adalah dengan adanya perangkat atau
hardware
yang mendukung untuk membuat jairngan komputer”.
2.3.1 Kabel Jaringan
1. Kabel Coaxial
Menurut Mubarok (2014:145) “Kabel coaxial adalah kabel data
yang
menggunakan material tembaga dimana”. Prinsip kerja kabel
coaxial yaitu dengan
cara menghantarkan arus atau sinyal listrik dari sumber
tujuan.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.15. Kabel Coaxial
2. Kabel Twisted Pair
Menurut Mubarok (2014:145) “Twisted Pair Menggunakan kabel
berpasangan dimana tujuannya untuk menghilangkan efek
crosstalk”. Kabel
twisted pair merupakan kabel yang didalamnya terdiri atas
beberapa kabel yang
saling berpasangan/berlilitan dan membentuk spiral. Cara kerja
kabel ini mirip
-
23
dengan kabel coaxial yaitu dengan menghantarkan arus atau sinyal
listrik dari
sumber ke tujuan. Kabel jenis ini merupakan jenis kabel yang
umun digunakan
untuk membuat sebuah jaringan local atau LAN. Kabel twisted pair
mempunyai
tiga jenis kabel utama, yaitu UTP (Unshielded Twisted Pair) dan
STP (Shielded
Twisted Pair), FTP (Foiled Twisted Pair). Berikut penjelasannya
:
Tabel II.1.
Kategori Kabel Twisted Pair
Sumber:jomka.tripod.com/media_transmisi.html:
a. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP dalam penggunaannya didukung sebuah perlindungan
proteksi
dari kumpulan spiralnya. Kabel ini tidak memiliki perlindungan
didalam bagian
kabelnya, maka jenis kabel UTP ini memiliki kelemahan utama,
yaitu rentan dan
Tipe Penggunaan
Kategori 1 Voice Only
(Telephone Wire)
Kategori 2 Data sampai 4 Mbps
(LocalTalk)
Kategori 3 Data sampai 10
Mbps (Ethernet)
Kategori 4 Data sampai 20
Mbps (16 Mbps
Token Ring)
Kategori 5 Data sampai 100
Mbps (Fast Ethernet)
-
24
sensitive terhadap voltase tinggi dan medan magnet. Kabel jenis
ini banyak
digunakan pada kabel jaringa telepon, dan jaringan LAN kapasitas
kecil.
b. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP juga memiliki perlindunga didalam kabelnya mirip
dengan kabel
FTP namun yang membedakan hanya pada bahan yang digunakan untu
melapisi
susunan kabel twisted pair nya saja. Kabel STP juga memiliki
kemampuan yang
baik dalam menangkal noise dan gangguan magnetic.
c. Kabel FTP (Foiled Twisted Pair)
FTP memiliki spesifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan
kabel UTP,
karena lapisan kabelnya dilindungi oleh semacam foil, sehingga
hal ini membuat
kabel jenis FTP memiliiki ketahanan yang lebih baik terhadap
noise dan gangguan
magnetic dibandingkan dengan kabel UTP.
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.16. Kabel UTP,FTP,dan STP
-
25
3. Kabel Fiber Optik
Menurut Mubarok (2014:145) Jenis kabel fiber optic tidak
menggunakan
tembaga (cooper), melainkan menggunakan bahan serat optik.
Sinyal yang
dialirkan berupa berkas cahaya yang mampu mengirim bandwidth
lebih banyak.
Pada awalnya kabel ini hanya digunakan untuk keperluan khusus
seperti
penggunaan pada jaringan backbone pada suatu perusahaan besar.
Namun lambat
laun kabel ini populer dan digunakan untuk keperluan jaringan
secara umum.
Kelebihan:
a. Mampu mentransmisikan sinyal dengan kecepatan tinggi.
b. Simple dan juga fleksibel
c. Dapat mentransmisikan sinyal cahaya
d. Tahan terhadap gelombang radio.
Kekurangan:
a. Harga instalasi yang tinggi.
b. Kecepatan transmisi masih dibatasi oleh provider.
c. Tidak semua provider mau mendukung jaringan menggunakan fiber
optic.
-
26
Sumber :
http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer
Gambar II.17. Fiber Optic
2.3.2 Modem
Menurut Varianto dan Badrul (2015:55) “Modem berasal dari
singkatan
Modulator Demodulator”. Modulator merupakan bagian yang mengubah
sinyal
informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk
dikirimkan,
sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal
informasi (yang
berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima
sehingga informasi
tersebut dapat diterima dengan baik. Perangkat ini berfungsi
mengubah sinyal
Analog menjadi sinyal Digital. Modem mengganti sinyal digital
dari komputer
menjadi sinyal analog ketika melewati medium seperti saluran
telepon, kemudian
modem merubah kembali sinya tersebut menjadi sinya digital saat
menuju
komputer tujuan. Hal ini dilakukan agar bisa dipahami oleh
komputer.
-
27
Sumber:http://www.teknisipintar.com/2015/11/jenis-jenis-perangkat-keras-jaringan-komputer-
fungsi-beserta-gambarnya.html
Gambar II.18. Modem
2.3.3 NIC (Network Interface Card )
Menurut Varianto dan Badrul (2015:56) NIC (network interface
card)
adalah expansion board yang digunakan supaya komputer dapat
dihubungkan
dengan jaringan”. Fungsi lan card ini sendiri yaitu sebagai
media penghubung
antara komputer atau laptop ke jaringan. Pada kenyataannya NIC
ini suda
terintegrasi di dalam komputer atau laptop jaman sekarang,
Bahkan di jaman yang
sudah modern ini sudah banyak model lan card, salah satunya
bentuk USB.
Sumber:http://www.teknisipintar.com/2015/11/jenis-jenis-perangkat-keras-jaringan-komputer-
fungsi-beserta-gambarnya.html
Gambar II.19. NIC
-
28
2.3.4 Konektor
Menurut Micro (2012:19) Konektor digunakan sebagai
“penghubung
antara kabel jaringan dengan port yang ada di perangkat keras
jaringan”.
Konektor ini berfungsi sebagai device yang di pasangkan denga
kabel dan
kemudian bisa di kombinasikan ke network adapter. Adapun
macam-macam
konektor terbagi menjadi tiga :
1. Konektor RJ - 45 di pakai dan dipasangkan di Kabel UTP
2. Konektor BNC/T di pakai dan di pasangkan di Kabel Coaxial
3. Konektor ST dipakai dan di pasangkan di Kabel Fiber
Optic.
Sumber:http://www.teknisipintar.com/2015/11/jenis-jenis-perangkat-keras-jaringan-komputer-
fungsi-beserta-gambarnya.html
Gambar II.20. RJ – 45
2.3.5 Router
Menurut Kurniawan Dalam Doni (2016:89) Router “ adalah
perangkat
yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua jaringan lokal yang
mempunyai
-
29
protokol sama pada lapisan jaringan OSI” Device ini secara
spesifik berguna
untuk meneruskan sinyal antar komputer satu dengan yang
lainnya.
Sumber:http://www.teknisipintar.com/2015/11/jenis-jenis-perangkat-keras-jaringan-komputer-
fungsi-beserta-gambarnya.html
Gambar II.21. Router
2.3.6 Switch
Menurut Varianto dan Badrul (2015:56) Switch adalah “Bridge
yang
merupakan banyak port, sehingga disebut sebagai multiport
bridge”. Swicth
berfungsi sebagai sentral atau konsestrator pada sebuah network.
Switch dapat
mempelajari alamat hardware host tujuan, sehingga informasi
berupa data bisa
langsung di kirim ke host tujuan. Kemampuan dari switch ini bisa
mengenali
topologi jaringan.
-
30
Sumber:http://www.teknisipintar.com/2015/11/jenis-jenis-perangkat-keras-jaringan-komputer-
fungsi-beserta-gambarnya.html
Gambar II.22. Switch
2.4 Perangkat Lunak Jaringan
Menurut Wahana Dalam Asteroid dan Hendrian (2016:78) “ Sistem
operasi
merupakan perangkat lunak yang bertugas mengontrol dan mengatur
manajemen
perangkat keras serta operasi-operasi dasar”. Perangkat lunak
jaringan komputer
adalah suatu program yang telah dirancang dengan sistematis
dimana program ini
mempunyai peran sebagai media penghubung antara pengguna
komputer dengan
perangkat keras pendukung jaringan komputer, pada dasarnya suatu
perangkat
keras yang terpasang pada komputer dapat digunakan sesuai dengan
fungsinya
jika telah dilakukan pemasangan sebuah perangkat lunak yang
menjadi sebuah
driver untuk perangkat keras tersebut serta perangkat lunak
tersebut bisa diterima
dan selaras dengan system operasi yang digunakan, yang bilama
mana jika dibuat
sebuah pengibaratan, perangkat keras merupakan sebuah kendaran
sedangkan
perangkat lunak merupakan seorang pengemudinya yang akan
membawa
-
31
perangkat keras tersebut pada jalur – jalur yang memang menjadi
rutenya dan
kedua elemen ini benar – benar harus bisa sejalan satu sama lain
agar suatu
jaringan komputer bisa berjalan sesuai dengan fungsinya
juga.Berikut jenis – jenis
perangkat lunak komputer :
2.4.1 Mikrotik Router OS
Menurut Wahana Dalam Asteroid dan Hendrian (2016:78)
“Mikrotik
router OS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat
mampu membuat
PC berbasis Intel atau AMD mampu melakukan fungsi Router,
Brigde, Firewall,
Bandwidth management, Proxy, Hotspot dan masih banyak fungsi
lainnya”.
Mikrotik dapat digunakan dalam 2 tipe, yaitu dalam bentuk
perangkat
keras dan perangkat lunak. Dalam bentuk perangkat keras,
Mikrotik biasanya
sudah diinstalasi pada suatu board tertentu, sedangkan dalam
bentuk perangkat
lunak, Mikrotik merupakan satu distro Linux yang memang
dikhususkan untuk
fungsi router.
Sumber: http://www.komputerdia.com
Gambar II.23. Mikrotik Router OS
-
32
2.4.2 Winbox
Menurut Athailah (2013:2) “Winbox adalah sebuah utility yang
digunakan
untuk melakukan remote ke server mikrotik kita dalam mode GUI”.
Jika untuk
mengkonfigurasi mikrotik dalam text mode melalui PC itu sendiri,
maka untuk
mode GUI yang menggunakan winbox ini kita mengkonfigurasi
mikrotik melalui
komputer client.
Mengkonfigurasi mikrotik melaui winbox ini lebih banyak
digunakan
karena selain penggunaannya yang mudah kita juga tidak harus
menghapal
perintah-perintah console. Untuk mendapatkan winbox anda
bisa
mendownloadnya atau bisa juga mendapatkan dimikrotik anda.
Sumber: http://wiki.mikrotik.com
Gambar II.24. Winbox
2.4.3 Manajement Bandwidth
Menurut Athailah (2013: 2) “Manajemen Bandwidth adalah
pengalokasian
yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau
keperluan
aplikasi atau suatu layanan jaringan”. Pengalokasian bandwidth
yang tepat dapat
menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas
suatu layanan
-
33
jaringan QOS = Quality Of Services). Router memiliki fitur Queue
yang dapat
melakukan pengatur alokasi bandwidth setiap komputer user.
Quality Of Service
atau QOS akan memberikan jaminan alokasi bandwidth minimum pada
setiap
komputer user di dalam jaringan, sehingga setiap komputer user
tidak perlu
khawatir akan tidak kebagian bandwidth.
Dalam menjalankan Queue, Router Mikrotik memiliki dua cara,
yaitu
1. Simple Queue : merupakan cara termudah untuk melakukan
management
bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai
menengah untuk
mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user.
2. Queue Tree: untuk mengimplementasikan fungsi yang lebih
komplex dalam
limit bandwidth pada mikrotik dimana penggunaan packet mark nya
memiliki
fungsi yang lebih baik. Digunakan untuk membatasi satu arah
koneksi saja
baik itu download maupun upload. Secara umum Queue Tree ini
tidak terlihat
berbeda dari Simple Queue.
2.4.4 DHCP Server
Menurut Athahilah (2013:10) DHCP (Dynamic Host Configuration
Protocol) server adalah Suatu protocol yang dibuat untuk
memudahkan dalam
pemberian alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan
(walau dalam
jumlah yang banyak) secara otomatis. Jadi kita tidak perlu
memberikan alamat IP
secara manual kepada setiap komputer satu per satu.
2.5 TCP / IP dan Subnetting
2.5.1 TCP / IP
-
34
Menurut Sugeng Dan Winarto (2013:16) TCP/IP (Transmission
Control
Protocol/Internet Protocol) merupakan protokol jaringan paling
banyak
digunakan. TCP/IP merupakan sekelompok protokol yang mengatur
komunikasi
data yang ada di internet. Semua komputer yang tehhubung dengan
internet dan
menggunakan protokol ini bisa saling berkomunikasi meskipun
menggunakan
perangkat dan sistem operasi yang berbeda.
Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang
protokol ini
berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga
merupakan protokol
yang paling banyak digunakan saat ini, karena protokol ini mampu
bekerja dan
diimplementasikan pada lintas perangkat lunak (software) di
berbagai sistem
operasi Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah
TCP/IP stack.
TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang
bersifat
independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang
digunakan,
sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan
skema
pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP
Address) yang
mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat
saling
berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga
bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk
menghubungkan sistem.
-
35
Sumber: http://www.ciscotut.com/icnd1.network_models.html
Gambar II.25 Model TCP/IP
2.5.2 Pengertian IP Address
Menurut Irawan (2013:70) “IP Address (Internet Protocol Address)
adalah
alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan
jaringan lainya untuk
dapat diidentifikasi oleh komputer lain”. IP address memiliki
dua fungsi, yakni:
Sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan.
Fungsi ini
diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk
mengenali siapa
orang tersebut. dalam jaringan komputer berlaku hal yang
sama.
Sebagai alamat lokasi jaringan. Fungsi ini diilustrasikan
seperti alamat
rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan
pengiriman
-
36
paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada
rute yang
harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang
dituju.
IP address menggunakan bilangan 32 bit. Sistem ini dikenal
dengan nama
Internet Protocol version 4 atau IPv4. Saat ini IPv4 masih
digunakan meskipun
sudah ada IPv6 yang diperkenalkan pada tahun 1995. Hal ini
dikarenakan
tingginya pertumbuhan jumlah komputer yang terkoneksi ke
internet. Maka
dibutuhkan alamat yang lebih banyak yang mampu mengidentifikasi
banyak
anggota jaringan.
2.5.3 Format IP Address
Sebenarnya pengalamatan IP address menggunakan bilangan
biner.
Namun supaya lebih mudah ditulis dan dibaca oleh manusia, maka
IP address
ditulis dengan bilangan 4 desimal yang masing-masing dipisahkan
oleh titik.
Format penulisan ini disebut sebagai dotted-decimal notation.
Setiap bilangan
desimal merupakan nilai dari satu oktet atau delapan bit alamat
IP. Sebagai contoh
adalah sebagai berikut:
192.168.1.1 Jika dikonversi menjadi bilangan biner adalah
sebagai berikut:
11000000.10101000.1.1
Struktur IP address terdiri atas dua bagian yaitu bagian
networkID dan
hostID. NetworkID menunjukkan ID alamat jaringan tempat
host-host berada,
sedangkan hostID adalah bagian yang menunjukkan host itu
berada.
Sederhananya, networkID seperti nama jalan sedangkan hostID
adalah nomor
rumah dijalan tersebut.
-
37
Sumber:
http://ilmukomputer.org/2013/01/31/perhitungan-tentang-subnetting
Gambar II.26 Format IP Address
2.5.4 Host ID dan Network ID
Host ID merupakan ID yang digunakan untuk mengindentifikasikan
suatu
host secara spesifik pada jaringan komputer dan setiap komputer
memiliki ciri
khas yang berbeda. Network ID jaringan dipakai untuk melanjutkan
kiriman
paket-paket data yang melewati jaringan.ketika mengirimkan paket
data
jaringan,setiap host harus mempunyai dan menggunakan alamat dari
host ID.
2.5.5 Pembagian Kelas IP Address
IP Address Kelas A, merupakan IP address dengan jumlah yang
sangat
besar, sehingga biasanya digunakan untuk jaringan yang sangat
besar dengan
jumlah host yang sangat banyak. Sebagai contoh pada penggunaan
IP address :
113.46.5.6 , 113 berfungsi sebagai network ID sedangkan 46.5.6
berfungsi
sebagai host ID nya.
IP Address Kelas B, merupakan IP address dengan jumlah host
yang
sedang, jumlah maksimal host berkisar 65.534 host, sehingga IP
ini cocok untuk
jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil.
-
38
Sebagai contoh penggunaan IP address Kelas B adalah :
132.92.121.1 , 132.92
berfungsi sebagai network ID sedangkan 121.1 berfungsi sebagai
host ID.
IP Address Kelas C, merupakan IP address dengan jumlah host
yang
sangat kecil sehingga IP address ini digunakan untuk jaringan
kecil seperti
disekolah-sekolah, dikantor-kantor maupun instansi rumahan,
jumlah maksimal
host pada IP address ini hanya 254 host. Seabagai contoh
penggunaan IP Address
Kelas C adalah : 192.168.1.2 , 192.168.1 merupakan network ID
dan 2 merupakan
host ID-nya
2.5.6 Subnetting
Menurut Irawan (2013:39) “subnetting adalah membagi jaringan
kedalam
beberapa bagian dengan “memecah” host id subnett mask untuk
dijadikan
beberapa network id baru bagi jaringan jaringan yang lebih
kecil”.
Mengapa harus melakukan subnetting? Ada beberapa alasan
mengapa
perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai
berikut:
Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan
supaya bisa
memaksimalkan penggunaan IP Address.
Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang
digunakan
dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat
mengintegrasikan berbagai
network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network
memiliki address
network yang unik. Meningkatkan security dan mengurangi
terjadinya kongesti
akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara yaitu
binary
yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Penulisan
IP address
-
39
umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis
dengan
192.168.1.2/24. Penjelasanya adalah bahwa IP address 192.168.1.2
dengan subnet
mask 255.255.255.0. Kenapa bisa seperti ?maksud /24 diambil dari
penghitungan
bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan
kata lain,
subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000
(255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless
Inter-Domain
Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pada
hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di
empat
masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan
Alamat Host-
Broadcast.
Tabel II.1
Range IP Address
Sumber:
http://ilmukomputer.org/2013/01/31/perhitungan-tentang-subnetting
a. Kelas A
IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID dan
sisanya 24 bit
digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan
untuk jaringan
-
40
dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama diberikan
angka 0 sampai
dengan 127.
Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Oktat pertama : 0 - 127
Jumlah network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Rentang IP : 1.x.x.x - 126.x.x.x
Jumlah IP address : 16.777.214
Contoh
IP address 120.31.45.18 maka :
· NetworkID = 120
· HostID = 31.45.18
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada
jaringan 120
b. Kelas B
-
41
IP address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network ID dan
sisanya 16 bit
digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan
untuk jaringan
dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama,
diberikan angka 10.
Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Oktat pertama : 128 - 191
Jumlah network : 16.384
Rentang IP : 128.1.x.x - 191.255.x.x
Jumlah IP address : 65.534
Contoh
IP address 150.70.60.56 maka :
· NetworkID = 150.70
· HostID = 60.56
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan
150.70
c. Kelas C
-
42
IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan
sisanya 8 bit
digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan
untuk jaringan
berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local
Area
Network atau LAN. Pada 3 bit pertama, diberikan angka 110.
Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Oktat pertama : 192 - 223
Jumlah network : 2.097.152
Rentang IP : 192.0.0.x - 223.255.225.x
Jumlah IP address : 254
Contoh
IP address 192.168.1.1 maka :
· NetworkID = 192.168.1
· HostID = 1
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan
192.168.1
-
43
Kelas IP address lainnya adalah D dan E, namun kelas IP D dan E
tersebut
tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal tetapi digunakan
untuk IP
multicasting dan untuk eksperimental.
Tabel II.2
Jumlah Host
Sumber:www.slidehare.net
2.5.7 Subnet Mask
Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan
host
ID.Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah
jaringan yang
dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan
Nonlokal berarti
TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah Router.
Dengan demikian,
diperlukan address mask untuk menyaring IP address dan paket
data yang keluar
masuk jaringan tersebut.
Kelas Antara Jumlah jaringan Jumlah host id jaringan
A 1 sampai 126 126 16.777.214
B 128 sampai 191 16.384 65.534
C 192 sampai 223 2.097.152 254
Kelas Alamat awal Alamat akhir
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.255
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.255
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.255.255
-
44
Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh
penggunaan
subnet mask. Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor
32-bit yang
merupakan bit groups dari semua satu (1) yang menunjukkan
network ID dan
semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan binernya
adalah:
10101010 11001011 01011101 00000101
Subnet mask default untuk alamat kelas B adalah :
11111111 11111111 00000000 00000000
Bisa juga ditulis dalam notasi desimal :
255.255.0.0
Tabel II.3
Subnet Mask untuk Internet Address Clasess
Kelas Bit Subnet Subnet mask
A 11111111 00000000 00000000 00000000 255.0.0.0
B 11111111 11111111 00000000 00000000 255.255.0.0
C 11111111 11111111 11111111 00000000 255.255.255.0
Sumber:
http://ilmukomputer.org/2013/01/31/perhitungan-tentang-subnetting
2.6 Sistem Keamanan Jaringan
Menurut Gondohanindijo Dalam Asteroid dan Hendrian (2016:79)
-
45
“Kelemahan jaringan wireless terletak pada kelemahan pada
konfigurasi dan jenis
enkripsi yang digunakan”. Ada beberapa tipe dari seranagan yang
dilakukan oleh
seorang penyerang menurut Gondohanindijo Dalam Asteroid dan
Hendrian
(2016:145) antara lain:
1. Interruption, Penyerang telah menyerang dan merusak sistem.
Layanan pada
sistem menjadi tidak tersedia ataua tidak berfungi sebagaimana
mestinya.
2. Fabrication, sistem pada targettelah dimasuki atau disisipi
suatu objek palsu
oleh penyerang. Contoh sperti email palsu kedalam komputer
target.
3. Modification, penyerang telah berhasil mengakses sistem file
data. Penyerang
tidak saja dapat melihat-lihat apa saja yang terdapat pada
sistem tersebut,
melainkan juga memodifiasi atau mengubah semua informasi data
yang
berada pada sistem tersebut.
2.6.1 Jenis –Jenis Keamanan Jaringan
1. Probe
Adanya usaha yang tidak berhak dilakukan untuk dapat
mengendalikan dan
memperoleh atau meraih ke dalam suatu sistem yang memiliki tugas
untuk
mencari tahu tentang sumber informasi dari sistem itu
sendiri.
2. Scan
-
46
Merupakan dari kegiatan dari probe dalam jumlah yang cukup besar
dengan
menggunakan tools secara otomatis. Tools tersebut secara
otomatis akan
memberikat infomasi mengenai port-port berapa saja yang terbuka
pada local host
dan host remote.
3. Account Compromise
Dalam sebuah komputer, memilki akun secara ilegal yang digunakan
bukan dari
administrator. Account Compromise dapat mengalami kehilangan
data ataupun
kerusakan data. Jika dibiarkan maka secara otomatis terjadinya
insiden account
compromise dapat mengalami kerusakan lebih lanjut dan dapat
terjadinya
kerusakan data yang sangat besar.
4. Root Compromise
Root Compromise serupa dengan Account Compromise,hanya saja
perbedaan
account yang di gunakan oleh bukan administrator.Sedangkan
Root Compromise, penyusup yang berhasil melakukan root
compromise dapat
melakukan apa saja pada sistem korban, seperti termaksud
menjalankan program,
mengubah sistem kerja dan lain sebagainya.
5. Packet Sniffer
Merupakan suatu device, baik perangkat lunak serta perangkat
keras yang
bertujuan untuk memproleh informasi yang melewati jaringan
komputer. Packet
Sniffer berfungsi membuat NIC ( Network Interface Card ).
Keberadaan sniffer
sulit terdeteksi jika dilakukan kombinasi antara perangkat lunak
dan perangkat
-
47
keras. Hal ini di sebab karena aplikasi tersebut sangat pasif
dan tidak
meninggalkan jejak pada sistem.
6. DOS (Daniel Of Service)
Database merupakan data yang sangat penting serta
pelayanan-pelayang yang di
berikan oleh pihak pemberi jaringan. Dengan hal ini kebanyakan
para user
menggunakan fasilitas-fasilitas yang di berikan oleh pihak
pemberi jaringan agar
pekerjaan yang dilakukan lebih baik. Jika pelayanan ini tidak di
manfaatkan maka
akan menyebabkan kehilangan seluruh produktifitas dan sulit
untuk menentukan
penyebab terjadinya Daniel Of Service
7. Exploitation of Trust
Sebelum mengambil ke putusan, komputer akan memeriksa file-file
yang
memspesifikasikan komputer lain yang ada dalam jaringan
tersebut. Jika
penyerang membuat identitas mereka tersamar seakan penyerang
tersebut
menggunakan komputer yang dapat di percayai. Maka komputer
tersebut dapat
memproleh akses komputer lain secara ilegal.
8. Malicious Code
Merupakan program apabila di eksekusi maka akan menyebabkan
sesuatu yang
tidak di inginkan para user. Malicious Code merupakan trojan
horse, virus, dan
worm. Biasanya trojan horse dan virus menyusup ke suatu file dan
juga program,
sedangkan worm adalah program yang dapat di publikasikan diri
dan
menyebarkan intervensi setelah program tersebut di jalankan.
-
48
2.1.2 Jenis Jaringan Berdasarkan Distribusi Data dari Suatu
Jaringan1. Jaringan TerpusatMenurut Irawan (2013:6) Jaringan
terpusat “adalah jaringan yang terdiri dari server sebagai pusat
data dan komputer client sebagai perantara untuk mengakses sumber
informasi”.Jaringan terpusat merupakan jaringan umum yang biasanya
digunakan pada warne...2.1.3 Jenis Jaringan Berdasarkan Transmitter
yang Digunakan1. Jaringan Kabel (Wired Network)2.1.4 Jenis Jaringan
Berdasarkan Peran dan Juga Hubungan antar Komputer1. Client –
Server2. Kabel Twisted Pair