4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transportasi Pengertian transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatau tempat lain. Transportasi adalah ilmu yang mempunyai banyak kaitannya dengan ilmu-ilmu lain seperti, manajemen, pemasaran, pembangunan, ekonomi, UU dan kebijaksanaan pemerintahan. Chopra dan meindl (2004) menerangkan bahwa unsur – unsur transportasi meliputi beberapa unsur yaitu berupa muatan yang diangkat, tersedia kendaraan sebagai alat angkut, ada jalanan yang dapat dilalui, ada terminal asal serta terminal tujuan, sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan manajemen tersebut. Transportasi menyebabkan nilai barang menjadi lebih tinggi di tempat tujuan dari pada di tempat asal, dan nilai ini lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan untuk pengangkutan. Nilai atau kegunaan yang diberikan oleh transportasi adalah berupa kegunaan tempat (place utility). Kedua kegunaan diperoleh jika barang telah diangkut ke tempat dimana nilainya lebih tinggi dan dapat dimanfaatkan tepat pada waktunya. Menurut Nasution (2004) transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses transportasi merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan dimulai, ketempat tujuan kemana kegiatan pengangkutan diakhiri. Transportasi merupakan kunci utama dalam rantai persediaan karena produk jarang diproduksi dan dikonsumsi pada tempat/lokasi yang sama. Transportasi adalah komponen biaya yang signifikan dengan dua unsur yang terpenting yaitu pemindahan/pergerakan (Movement) dan secara fisik mengubah tempat dari barang dan penumpang ketempat lain. 2.1.1 Jenis Transportasi Menurut Abbas (1998) sistem yang digunakan untuk mengangkut barang- barang dengan menggunakan alat angkut tertentu dinamakan moda transportasi (mode of transportation). Moda transportasiitu sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan alat angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ketempat lain. Moda yang biasanya digunakan dalam transportasi dapat dikelompokkan atas moda yang ber jalan didarat, berlayar di perairan laut dan pedalaman serta moda yang terbang di udara. Moda yang didarat juga masih bisa dikelompokkan atas moda jalan, moda kereta api dan moda pipa. Jaringan transportasi
14
Embed
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transportasieprints.umm.ac.id/43717/3/BAB II.pdf · 2019-01-28 · 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transportasi Pengertian transportasi adalah kegiatan pemindahan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Transportasi
Pengertian transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan
penumpang dari suatau tempat lain. Transportasi adalah ilmu yang mempunyai banyak
kaitannya dengan ilmu-ilmu lain seperti, manajemen, pemasaran, pembangunan,
ekonomi, UU dan kebijaksanaan pemerintahan.
Chopra dan meindl (2004) menerangkan bahwa unsur – unsur transportasi
meliputi beberapa unsur yaitu berupa muatan yang diangkat, tersedia kendaraan
sebagai alat angkut, ada jalanan yang dapat dilalui, ada terminal asal serta terminal
tujuan, sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan
manajemen tersebut. Transportasi menyebabkan nilai barang menjadi lebih tinggi di
tempat tujuan dari pada di tempat asal, dan nilai ini lebih besar dari pada biaya yang
dikeluarkan untuk pengangkutan. Nilai atau kegunaan yang diberikan oleh transportasi
adalah berupa kegunaan tempat (place utility). Kedua kegunaan diperoleh jika barang
telah diangkut ke tempat dimana nilainya lebih tinggi dan dapat dimanfaatkan tepat
pada waktunya.
Menurut Nasution (2004) transportasi diartikan sebagai pemindahan barang
dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses transportasi merupakan gerakan
dari tempat asal, dari mana kegiatan dimulai, ketempat tujuan kemana kegiatan
pengangkutan diakhiri. Transportasi merupakan kunci utama dalam rantai persediaan
karena produk jarang diproduksi dan dikonsumsi pada tempat/lokasi yang sama.
Transportasi adalah komponen biaya yang signifikan dengan dua unsur yang terpenting
yaitu pemindahan/pergerakan (Movement) dan secara fisik mengubah tempat dari
barang dan penumpang ketempat lain.
2.1.1 Jenis Transportasi
Menurut Abbas (1998) sistem yang digunakan untuk mengangkut barang-
barang dengan menggunakan alat angkut tertentu dinamakan moda transportasi (mode
of transportation). Moda transportasiitu sendiri merupakan istilah yang digunakan
untuk menyatakan alat angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat
ketempat lain. Moda yang biasanya digunakan dalam transportasi dapat
dikelompokkan atas moda yang ber jalan didarat, berlayar di perairan laut dan
pedalaman serta moda yang terbang di udara. Moda yang didarat juga masih bisa
dikelompokkan atas moda jalan, moda kereta api dan moda pipa. Jaringan transportasi
5
dapat dibentuk oleh moda transportasi yang terlibat yang salaing berhubungan yang
rangkai dalam Sistem Transportasi Nasional (Sistranas). Masing-masing moda
transportasi memiliki karakteristik teknis yang berbeda dan pemanfaatannya
disesuaikan dengan kondisi geografis daerah layanan.
Heizer dan Render (2006) menyatakan didalam supply chain perlu alat
transportasi dalam suatu distribusi barang atau produk. Lima sarana distribusi yang
utama adalah truk, kereta api, saluran pipa, moda udara, dan moda laut. Berikut
penjelasan mengenai moda transportasi yang bisa digunakan dalam sarana
pendistribusian:
• Moda Darat
Moda darat dapat menggunakan 3 jenis kendaraan, yaitu:
a) Truk
Sebagian besar barang produksi dipindahkan dengan truk. Salah satu
kelebihan yang dimiliki oleh truk adalah fleksibilitas pengirimannya.
Perusahaan sudah menekankan pada pengendara truk untuk mengambil
dan mengirim tepat waktu, tanpa kerusakan, dengan administrasi yang
baik, dan biaya yang rendah. Perusahaan truk terus meningkat pengguna
komputer untuk memonitor cuaca, menemukan rute yang paling efektif,
mengurangi biaya bahan bakar, dan mencari yang paling efisien untuk
membongkar barang.
b) Kereta Api
Merupakan moda yang digunakan pada koridor dengan jumlah
permintaan yang tinggi, dimana alat angkut kereta api yang berjalan
diatas rel. Moda kereta api tidak fleksibel seperti truk namun hanya
dapat digunakan bila didukung oleh jaringan infrastruktur rel kereta api.
Sistem transportasi kereta api dapat dioperasikan dengan biaya operasi
dan biaya perawatan yang lebih rendah dari truk, namun biaya investasi
awalnya sangat tinggi sehingga hanya sesuai digunakan untuk angkutan
penumpang yang bersifat massal baik di perkotaan maupun antar kota,
serta angkutan barang. Angkutan barang yang menggunakan kereta api
biasanya dalam bentuk angkutan peti kemas pada kereta flat bed atau
pun untuk mengangkat komoditi curah baik cair maupun padat.
c) Angkutan Pipa
Merupakan moda yang umumnya digunakan untuk bahan berbentuk
cair atau pun gas, pipa digelar diatas tanah, ditanam pada kedalaman
tertentu di tanah atau pun digelar melalui dasar laut. Biaya operasi dan
biaya perawatan rendah, lebih rendah dari biaya moda jalan dan moda
kereta api, namun biaya investasi infrastrukturnya tinggi. Efisien
6
digunakan untuk mengangkut cairan atau gas dalam jumlah barang yang
diangkut tinggi pada jaringan primer. Didaerah perkotaan jaringan pipa
jarak pendek digunakan untuk mengalirkan berbagai keperluan
diantaranya sistem drainase kota untuk mengelola pembuangan air
hujan dan pengendalian banjir, sistem pembuangan air kotor, sistem air
bersih yang biasanya dikelola oleh Perusahaan Air Minum/PAM, Gas
Kota yang digunakan untuk kebutuhan energi untuk masak atau
pemanasan.
• Moda pelayaran
Karena sifat fisik air yang menyangkut daya apung dan gesekan yang terbatas,
maka pelayaran merupakan moda angkutan yang paling efektip untuk angkutan
barang jarak jauh barang dalam jumlah yang besar. Pelayaran dapat berupa
pelayaran paniai, pelayaran antar pulau, pelayaran samudra ataupun pelayaran
pedalaman melalui sungai atau pelayaran di danau. Didalam pelayaran biaya
terminal dan perawatan alur merupakan komponen biaya paling tinggi,
sedangkan biaya pelayarannya rendah. Ukuran kapal cenderung semakin besar
pada koridor-koridor pelayaran utama, dimana pada tahun 1960an ukuran kapal
yang paling besar mencapai 100.000 dwt tetapi sekarang sudah mulai
digunakan kapal tangker MV Knock Nevis 650 ribu ton dengan panjang 458
meter, draft 24,6 meter.
• Moda Udara
Moda transportasi udara mempunyai karakteristik kecepatan yang tinggi dan
dapat melakukan penetrasi sampai keseluruh wilayah yang tidak bisa dijangkau
oleh moda transportasi lain. Di Papua ada beberapa kota yang berada di
pedalaman yang hanya dapat dihubungkan dengan angkutan udara, sehingga
papua merupakan pulau dengan lebih dari 400 buah bandara/landasan
pesawat/air dengan panjang landasan antara 800 sampai 900 meter.
Perkembangan industri angkutan udara nasional, Indonesia sangat dipengaruhi
oleh kondisi geografis wilayah yang ada sebagai suatu negara kepulauan. Oleh
karena itu, Angkutan udara mempunyai peranan penting dalam memperkokoh
kehidupan berpolitik, pengembangan ekonomi, sosial budaya dan keamanan &
pertahanan. Kegiatan transportasi udara terdiri atas: angkutan udara niaga yaitu
angkutan udara untuk umum dengan menarik bayaran, dan angkutan udara
bukan niaga yaitu kegiatan angkutan udara untuk memenuhi kebutuhan sendiri
dan kegiatan pokoknya bukan di bidang angkutan udara. Sebagai tulang
punggung transportasi adalah angkutan udara niaga berjadwal, sebagai
penunjang adalah angkutan niaga tidak berjadwal, sedang pelengkap adalah
angkutan udara bukan niaga.
7
2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Transportasi
Chopra dan meindl (2004) tujuan pengangkutan adalah untuk membuat
keputusan investasi dan di set beroperasi sesuai dengan kebijakan, yaitu
memaksimalkan kembalinya asset yang telah diinvestasikan. Suatu pengangkutan
seperti pada perusahaan penerbangan, jalan kereta api, atau perusahaan truk harus
mempertimbangkan biaya – biaya berikut ini ketika akan menanam modal dalam asset
atau penetapan harga pengaturan dan kebijakan operasional, sebagai berikut:
1. Biaya yang berhubungan dengan kendaraan/sarana angkut
Biaya untuk pembelian atau menyewa sarana angkut barang – barang atau
biaya yang berhubungan dengan kendaraan yang terjadi apabila sarana
angkut digunakan, perbaikan sarana angkut untuk membuat keputusan
jangka panjang.
2. Biaya tetap
Biaya yang berhubungan dengan terminal, gerbang pelabuhan udara
meskipun sarana tersebut digunakan atau tidak. Sebagai contoh biaya tetap
suatu fasilitas terminal perusahaan pengiriman truk dan pelabuhan udara
tidak terkait pada banyaknya truk yang dikunjungi.
3. Biaya yang berhubungan dengan transportasi
Biaya ini terjadi setiap kali sarana angkut meninggalkan suatu tempat untuk
melakukan perjalanan dan meliputi biaya tenaga kerja serta bahan bakar.
Biaya transportasi tergantung pada jangka waktu dan panjangnya perjalanan,
tetapi tidak terikat pada kuantitas pengiriman. Biaya ini dianggap variabel
tergantung dari pembuat keputusan strategis atau keputusan perencanaannya
tergantung pada jangka waktu dan panjangnya suatu perjalanan.
4. Biaya yang berhubungan dengan kualitas
Biaya ini meliputi biaya loading/unloading dan sebagian dari biaya bahan
bakar yang bervariasi dengan jumlah barang yang diangkut. Biaya ini biasa
termasuk dalam biaya variabel dalam semua keputusan transportasi kecuali
jika menggunakan tenaga kerja tetap untuk memuat atau membongkar
barang.
5. Biaya umum/Overhead
Kategori ini meliputi biaya perencanaan dan penjadwalan suatu jaringan
transportasi seperti halnya investasi didalam teknologi informasi serta biaya
yang masuk dalam biaya tak langsung.
2.2 Distribusi
8
Pada aktivitas pendistribusian Toth dan Vigo (2004) hal terpenting yang harus
diperhatikan adalah pemilihan jalur rute yang dikunjungi, jumlah kendaraan yang
digunakan pada saat pengiriman, penyeimbangan rute dan meminimalkan keluhan
pelanggan sangatlah penting dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan agar dapat
meminimalkan ongkos perjalanan. Biaya transportasi / ongkos perjalan merupakan
salah satu komponen utama dalam struktur biaya logistik total, Stock dan Lambert
(2001) menyatakan bahwa 60% dari biaya logistik total adalah biaya transportasi,
penerapan efisiensi transportasi dapat memberikan kontribusi pada penurunan biaya
logistik total.
2.2.1 Jenis saluran distribusi
• Saluran distribusi langsung
Produsen → Konsumen
Contoh: petani sayur menjual sayuran di pasar.
• Saluran distribusi semi langsung
Produsen → Perantara → Konsumen
Contoh: Penerbit buku menjual bukunya melalui sales.
• Saluran distribusi tidak langsung
Produsen → Pedagang Besar → Pedagang Kecil → Pedagang
Eceran → Konsumen
Contoh: Pabrik televisi menjual televisi kepada konsumen melalui
pedagang barang elektronik yang mengambil/membeli dari agen atau
perwakilan dagang pabrik televisi tersebut.
2.2.2 Tujuan Distribusi
Tujuan Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh individu atau lembaga sebagai
berikut:
• Kelangsungan hidup kegiatan produksi terjamin. Produsen atau
perusahaan membuat barang dengan tujuan dijual untuk memperoleh
keuntungan. Dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk
melakukan proses produksi kembali sehingga kelangsungan hidup
perusahaan tetap terjamin.
• Barang atau jasa Hasil produksi dapat bermanfaat bagi konsumen.
Barang atau jasa produksi tidak akan ada artinya bila tetap berada di
tempat produsen. Barang atau jasa tersebut akan bermanfaat bagi
konsumen yang membutuhkan setelah ada kegiatan distribusi.
• Konsumen dapat memperoleh Barang dengan mudah. Tidak semua
barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen dapat dibeli secara
langsung dari produsen. Ada barang barang atau jasa jasa tertentu yang
9
memerlukan kegiatan penyaluran atau distribusi dari produsen ke
konsumen agar konsumen mudah untuk mendapatkanya.
2.2.3 Fungsi Distribusi
Menurut Kotler (1991) menyatakan tentang distribusi adalah sekelompok
perusahaan dan perorangan yang dimiliki hak kepemilikan produk atau jasa ketika
dipindahkan dari produsen ke konsumen. Sedangkan fungsi distribusi sendiri adalah:
1) Mengumpulkan informasi mengenai langganan, pesaing serta pelaku dan
kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam lingkungan
pemasaran.
2) Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasif untuk merangsang
pembeli.
3) Mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer
kepemilikan dapat dilakukan.
4) Melakukan pemesanan ke perusahaan manufaktur.
5) Memperoleh dana untuk membiayai persediaan pada berbagai level saluran
pemasaran.
6) Menanggung resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran
pemasaran tersebut.
7) Mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari
bahan mentah sampai kekonsumen akhir.
8) Mengatur perlunasan tagihan pembeli melalui bank dan institusi keuangan
lainnya.
9) Mengawasi transfer kepemilikan actual dari organisasi atau orang kepada
organisasi atau orang lain.
2.2.4 Saluran Distribusi
Muhyidin dan Abdurahman (2007) menyatakan saluran distribusi adalah
saluran yang digunakan untuk menyalurkan suatu produk dari produsen ke konsumen,
dengan fungsi saluran distribusi sebagai berikut:
a) Melakukan pencarian dan berkomunikasi dengan pembeli.
b) Mengusahakan perundingan untuk mencapai persetujuan akhir atas harga dan
ketentuan lainnya mengenai tawaran agar perpindahan pemilikan dapat terjadi.
c) Melaksanakan pengangkutan dan penyimpanan produk.
d) Mengatur distribusi dana untuk menutup biaya saluran distribusi.
e) Menerima resiko dalam hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran
pemasaran.
10
Menurut Mohyi dan Hikmawati (2000) Saluran distribusi atau perantara
distribusi adalah orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang dari
produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Didalam saluran distribusi yang paling berperan penting adalah pedagang. Pengertian
pedagang itu sendiri adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual barang
kembali tanpa mengubah bentuk dan tanggung jawab sendiri dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan.
Pedagang dibedakan menjadi:
o Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler) adalah pedagang yang
membeli barang dan menjualnya kembali kepada pedagang yang lain.
Pedagang besar selalu membeli dan menjual barang dalam partai besar.
o Pedagang Eceran (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dan
menjualnya kembali langsung kepada konsumen. Untuk membeli biasa
partai besar, tetapi menjualnya biasanya dalam partai kecil atau
persatuan.
2.2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Distribusi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan distribusi ialah:
1. Faktor Pasar
Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian
konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan
dan kebiasaan dalam pembelian.
2. Faktor Barang
Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan
berat barang, mudah rusaknya barang, standar barang dan pengemasan.
3. Faktor Perusahaan
Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana, pengalaman dan
kemampuan manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan.
4. Faktor kebiasaan dalam pembelian
Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian adalah kegunaan
perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan
dan ongkos penyaluran barang.
2.3 Vehicle Routing Problem (VRP)
2.3.1. Definisi Vehicle Routing Problem
Vehicle Routing Problem merupakan salah satu bentuk permasalahan
transportasi yang melibatkan pendistribusian barang maupun orang kepada pelanggan
dengan menggunakan kendaraan dan bertujuan untuk meminimasi beberapa tujuan