6 BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Geologi Regional Gunung lamongan diketahui sebagai gunung api yang mempunyai karakteristik dekat dengan maar yang tidak sedikit, seperti maar kering (dry maar) ataupun yang telah berisi air dan menjadi danau (watr-filled maar). Gunung Lamongan atau dikenal dengan Lamongan Volcanic Field (LVF), mempunyai sekitar 61 kerucut sinder dan 29 maar (Carn, 2000). Ranu Segaran merupakan satu dari beberapa maar yang terdapat pada LVF. Terbentuknya gunungapi maar diperkirakan berhubungan dengan keadaan litologi batuan dasar, airtanah dan pengaruh dari struktur rekahan. Ranu Segaran dan beberapa danau kecil lainnya di sekitar Gunung Lamongan adalah bukti bahwa terdapat perkembangan maar yang menunjukkan adanya kontak air dengan magma dan aktivitas magmatik. Dari data geologi diinformasikan bahwasannya produk Gunung Lamongan dapat dibagi menjadi beberapa produk, yaitu hasil erupsi samping Lamongan Muda (Lamongan Sekarang), erupsi pusat Gunung Tarub (Lamongan Tua), erupsi freatik, erupsi eksentrik serta endapan skunder (Sukhyar dkk, 1980). Dari hasil erupsi kawah pusat sebagian besar terdiri atas jatuhan piroklastik dan lava, erupsi eksentrik tersusun oleh lava saja atau piroklastik dan kombinasi lava serta piroklastik, sedangkan hasil erupsi samping biasanya berupa aliran lava. Proses skunder biasanya menghasilkan produk berupa lahar dan endapan fluviatil. Satuan batuan produk Gunung Lamongan adalah sebagai berikut: Lava lamongan tua (Llt) teridiri dari lava basalt olivin. Lava erupsi samping tua (List) teridiri dari tua basalt olivin. Lava muda lamongan (Llm) teridiri dari lava basalt olivin. Lava parang (Pl) teridiri dari lava basalt piroksima.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
LANDASAN TEORI
1.1 Geologi Regional
Gunung lamongan diketahui sebagai gunung api yang mempunyai
karakteristik dekat dengan maar yang tidak sedikit, seperti maar kering (dry maar)
ataupun yang telah berisi air dan menjadi danau (watr-filled maar). Gunung
Lamongan atau dikenal dengan Lamongan Volcanic Field (LVF), mempunyai
sekitar 61 kerucut sinder dan 29 maar (Carn, 2000). Ranu Segaran merupakan satu
dari beberapa maar yang terdapat pada LVF. Terbentuknya gunungapi maar
diperkirakan berhubungan dengan keadaan litologi batuan dasar, airtanah dan
pengaruh dari struktur rekahan. Ranu Segaran dan beberapa danau kecil lainnya di
sekitar Gunung Lamongan adalah bukti bahwa terdapat perkembangan maar yang
menunjukkan adanya kontak air dengan magma dan aktivitas magmatik.
Dari data geologi diinformasikan bahwasannya produk Gunung Lamongan
dapat dibagi menjadi beberapa produk, yaitu hasil erupsi samping Lamongan Muda
(Lamongan Sekarang), erupsi pusat Gunung Tarub (Lamongan Tua), erupsi freatik,
erupsi eksentrik serta endapan skunder (Sukhyar dkk, 1980). Dari hasil erupsi
kawah pusat sebagian besar terdiri atas jatuhan piroklastik dan lava, erupsi
eksentrik tersusun oleh lava saja atau piroklastik dan kombinasi lava serta
piroklastik, sedangkan hasil erupsi samping biasanya berupa aliran lava. Proses
skunder biasanya menghasilkan produk berupa lahar dan endapan fluviatil. Satuan
batuan produk Gunung Lamongan adalah sebagai berikut:
Lava lamongan tua (Llt) teridiri dari lava basalt olivin.
Lava erupsi samping tua (List) teridiri dari tua basalt olivin.
Lava muda lamongan (Llm) teridiri dari lava basalt olivin.
Lava parang (Pl) teridiri dari lava basalt piroksima.
7
Lava erupsi samping muda gunung lamongan (Llsm) teridiri dari olivin,
mikrokristalin dan piroksin dalam masa dasar kaca gunungapi dan basalt.
Endapan piroklastik pandan (PDP) teridiri dari piroklastik, pasir lapili
sampai bom skoria.
Endapan piroklastik geni (GP) teridiri dari basaltik , skoria dan piroklastika
lepas.
Endapan Lahar Muda (Elm) terdiri dari bongkah lava basalt, teridiri dari
endapan lahar tergabung lemah sampai kuat, masa dasar pasir lanau tufaan.
Endapan piroklastik lamongan (Lp) tersusun dari bahan piroklastika
tersusun oleh basalt skoria dan andesit basltik terubah yang lepas sampai
tergabung lemah.
Daerah panasbumi tiris teridiri dari batuan gunungapi dan batuan trobosan
serta batuan sedimen. Daerah panasbumi Tiris memiliki singkapan formasi dari
gunung kuarter serta sumber gunung Argopuro dan gunung Lamongan yang terdiri
dari breksi gunungapi, lava andesit basalt dan tuff pada batuan gunung Argopuro,
sedangkan terdiri dari tuf, lahar, breksi gunungapi dan lava pada gunungapi
Lamongan. Pada Tuf memiliki warna kuning-kelabu kecoklatan, sedikit padu,
banyak batu apung juga mineral terang gunungapi sisipan dalam breksi. Dimana
umumnya diprediksi berumur plistosen akhir, lava Andesit-Basalt memiliki warna
kelabu kehitaman, piroksen dan porifiritik dengan fenokris plagioklas, Breksi
gunung api memiliki warna kuning-kelabu agak kecoklatan kompak, memiliki butir
berukuran 3 hingga 25 cm, dengan tuf mendasar, Lava berwarna cokelat-kelabu
kehitaman, berstruktur aliran, porifiritik dengan piroksen, plgioklas dan mineral
mafik yang terdapat masadasar mikolit plagiokas dan kaca di dalamnya. Lava
keluar melalui kaki gunung lamongan atau melalui kerucut parasit pada lereng
membentuk tebing kawah.
Maar terbentuk di berbagai tempat, tebing yang curam miring dan landai,
maar ada yang terisi air dan ada pula yang kering. Maar-maar ini merupakan
karakteristik dari gunung Lamongan. Lava terdiri dari basalt, andesitt, obsidian dan
batu apung. Struktur aliran dan bentuk perbukitan di lereng gunung Lamongan.
8
Secara struktur geologi gunung Lamongan dikelilingi oleh beberapa kerucut parasit
atau kerucut eksentrik yang sangat aktif di wilayah berarah barat-timur sepanjang
37 kilometer dan berarah selatan-utara sepanjang 18 kilometer. Pegunungan
Lamongan dan kerucut epigones terletak di cekungan daerah antiklin pulau Jawa,
sistem celah antar barat-baratdaya (WSW) dan timur-timur laut (ENE) terbuka pada
jarak 4 kilometer antar wilayah wilayah puncak Lamongan dan Krakah dan disertai
dengan gempa bumi lokal (Bemmelen, 1949). Akibatnya, sering terjadi gempa
bumi di pegunungan Lamongan yang mengarah pada masa lampau yang mungkin
berhubungan erat dengan pola struktur perkembangan wilayah gunung Lamongan.
Oleh karena itu, bisa saja proses yang sama terjadi pada waktu yang bersamaan.
Gambar 2 1 Peta geologi Gunung Lamongan (PVMBG)
9
1.2 Geologi Daerah Penelitian
Berdasarkan stratigrafi wilayah Probolinggo dan Lumajang, stratigrafi
wilayah survei terdiri dari beberapa satuan. Satuan batuan Gunungapi Tengger