7 BAB II LANDASAN TEORI A. Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pengertian Pertumbuhan adalah bertambanya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraselular, berarti bertambanya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseleruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang berat. Perkembangan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang di pengaruhinya, misalnya perkembangan sistem berperan penting dalam kehidupaan manusia yang utuh. (Kemenkes RI,2016) B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakann hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain (Kemenkes RI, 2012) : 1. Faktor dalam (internal) Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak : a. Ras atau etnik atau bangsa Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter ras atau bangsa Indonesia atau sebaliknya.
29
Embed
BAB II LANDASAN TEORIrepository.poltekkes-tjk.ac.id/929/5/BAB II.pdf · yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider) . sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurnagnya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pengertian
Pertumbuhan adalah bertambanya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
intraselular, berarti bertambanya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseleruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang berat.
Perkembangan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda
dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan merupakan hasil interaksi
kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang di pengaruhinya, misalnya
perkembangan sistem berperan penting dalam kehidupaan manusia yang utuh.
(Kemenkes RI,2016)
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
normal yang merupakann hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain
(Kemenkes RI, 2012) :
1. Faktor dalam (internal)
Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak :
a. Ras atau etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki
faktor herediter ras atau bangsa Indonesia atau sebaliknya.
8
b. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,
gemuk atau kurus.
c. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
d. Jenis Kelamin
Faktor Reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada
laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-
laki akan cepat.
e. Genetik anak
Genetik (Heredokonstituional) adalah bawaan yaitu potensi anak yang
akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
f. Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom pada umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindrom down dan sindrom turner.
2. Faktor luar (Eksternal)
a. Faktor Prenatal
1) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
9
2) Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan elainan kongenital
seperti club foot.
3) Toksin atau zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti aminopterin, Thalidomid dapat
menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
4) Endokrin
Diabetes melitus dapat meyebabkan makrosomia, kardiomegali,
hiperplasia adrenal.
5) Radiasi
Paparan radium dan sinar rontgen dadapt mengakibatkan kelainan
pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan
deformitas nggota gerak , kelainan kongenital mata, kelainan jantung.
6) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH.
7) Kelaianan imunologi
Eritoblatosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah
antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antiibodi terhadap sel
darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran
darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kern icterus yang akan
menyebabkan kerusakan jaringan otak.
10
8) Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
9) Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah atau kekerasan
mental pada ibu hamil dan lain-lain.
b. Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat
menyebabkana kerusakan jaringan otak.
c. Faktor Pascapersalinan
1) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
Lingkungan sering disebut Melieu adalah tempat anak tersebut hidup
yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider) .
sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurnagnya sinar matahari,
paparan inar radioaktif, zat kimia tertentu (pb, mercuri, rokok, dll)
mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
4) Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarya. Seorang anak yang tidak
dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan,
11
akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan
perkembanganya.
5) Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pad penyakit hipertiroid akan
menyebabkan anak mengalami pertumbuhan.
6) Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat
pertumbuhan anak.
7) Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan interaksi ibu-anak sangat
memepengaruhi tumbuh kembang anak.
8) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi khususnya
dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak,
keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
9) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteriod janka lama akan menghambat pertumbuhan,
demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan
saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.
3. Pertumbuhan Fisik Pada Balita
a. Tinggi badan.
Tinggi badan rata- rata pada waktu lahir adalah 50 cm .secara garis besar,
tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut :
12
Tabel 1 Pengukuran Tinggi Badan Sesuai Umur
NO Umur Ukuran tinggi badan 1 1 tahun 1,5 x tinggi badan lahir 2 4 tahun 2 x tinggi badan lahir 3 6 tahun 1,5 x tinggi badan 1 tahun 4 13 tahun 3 x tinggi badan lahir 5 Dewasa 3,5 x TB lahir (2 x tinggi badan 2 tahun)
Sumber :Dian Adriana, tumbuh kembang anak, 2017
Pengukuran dapat pula menggunakan rumus dari behrman sebagai berikut
Tabel 2 Pengukuran Tinggi Badan Sesuai Umur
NO Umur Ukuran tinggi badan ( Cm ) 1 Baru lahir 50 cm 2 1 tahun 75 cm 3 2 – 12 tahun Umur ( tahun ) x 6 di tambah 77
Sumber : Sulistyawati Ari, Deteksi tumbuh kembang anak ,2017
Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB).
Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk mentukan status gizi anak
normal, kurus, kurus sekali atau gemuk
Jadwal pengukuran BB/TB disesuai dengan jadwal deteksi dini tumbuh
kembang balita. Pengukuran dan penilaian BB/TB di lakukan oleh tenaga
kesehatan terlatih.Pengukuran timbang bayi :
1) Menggunakan timbang
2) Menggunakan timbang injak
b. Berat Badan
Anatara usia 0-6 bulan, berat bayi bertambah 682 gram perbulan. Berat
badan lahir bayi meningkat dua kali lipat ketika usia 5 bulan. Anatara usia 6 dan
12 bulan, berat bayi bertambah 341 g perbulan. Berat lahir bayi meningkat tiga
13
kali lipat saat berusia 12 bulan. berat badan akan menjadi empat kali berat badan
lahir pada umur 2 tahun.pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata- rata
2kg/ tahun.(Adriana D,2017 )
Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan jika mendapat
gizi yang baik berkisar sebagai berikut.
1) 700 – 1.000 gram / bulan pada triwulan I
2) 500 – 600 gram / pada triwulan II
3) 350 -450 gram /pada triwulan III
4) 250 – 350 gram / pada triwulan IV
Tabel 3 Pengukuran Berat Badan Sesuai Umur
NO Umur Perkiraan berat badan 1 5 bulan 2 x berat lahir 2 1 tahun 3 x berat lahir 3 2 tahun 4 x berat lahir
Sumber : Sulistyawati Ari,Deteksi tumbuh kembang anak ,2017
c. Lingkar kepala
Lingkaran kepala waktu lahir rata-rata 34 cm. Anatara usia 0 dan 6 bulan
lingkaran kepala bertambah 1,32 cm per bualan. Anatara usia 6 dan 12
bulan,lingkaran kepala meningkat 0,44 cm per bulan, LK meningkat pertiganya an
berat beratambah 2,5 kali dari berat lahir. Pada umur 6 bulan lingkaran kepala
rata-rata adalah 44 cm, umur 1 tahun 47 cm, umur 2 tahun 49 cm, dan dewasa 54
cm.
14
Tabel 4 Pengukuran Lingkar Kepala Sesuai Umur
NO Umur Ukuran lingkaran kepala
1 6 bulan 44 cm 2 1 tahun 47 cm 3 2 tahun 49 cm 4 Dewasa 54 cm
Sumber : Sulistyawati Ari,Deteksi tumbuh kembang anak ,2017
4. Prinsip Gizi Pada Balita
Setelah anak umur berumur 1 tahun menunya harus bervariasi untuk
mencegah kebosanan dan diberi susu, sereal(seperti bubu, beras, roti), daging ,
sup, sayuran dan buah-buahan makanan padat yang diberikan tidak perlu
diblender lagi melaikan yang kasar supaya anak mempunyai gigi dapat belajar
mengunyah. Adakalanya anak tidak mau makan dan sebagai gantinya ibu
memberikan susu. Kebiasaan demikian akan mengarah ke diet yang hanya terdiri
dari susu saja. Berikan nasehat kepada ibu atau pengasuhnya bahwa kebiasaan
demikian tidak baik bagi anaknya. Ibu hanrus dapat bertindak keras, jika anak
sehat tidak mau makan- makanan padatnya, jangan biarkan susu sebagai
pengganti akan tetapi bawa pergi makanan itu dan coba lagi jika anak sudah
lapar.Waryana, 2010
Tabel 5 Kecukupan Gizi Rata-Rata Pada Anak Prasekolah
Golongan Umur Berat Badan Tinggi Badan energi Protein
1-3 Tahun 12 kg 89 Cm 1220 Kkal 23 gram 4-6 Tahun 18 kg 108 Cm 1720 Kkal 32 gram
Sumber : Sulistyawati Ari,Deteksi tumbuh kembang anak ,2017
15
C. Gangguan Gizi
Permasalahan gizi pada anak merupakan suatu siklus, yang saling
berkaitan sejak masa kehamilan hingga masa diluar kehamilan yang dapat
mempengaruhi kualitas pertumbuhanserta perkembangan anak. Saat ini
pemahaman golden periode tidak hanya dimulai saat anak menginjak usia 2-4
tahun. Tetapi ditetapkan sejak terjadinya perubahan. Oleh karena itu kualitas anak
dientukan oleh keadaan pada pembentukkan mudigah awal.
Nutrisi merupakan bahan makanan yang dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan tubuh serta menghasilkan energy yang digunakan untuk menjaga
kestabilan metabolisme tubuh. Nutrisi berbeda dengan makanan. Makanan
merupakan segala hal yang dikonsumsi. Sedangkan nutrisi adalaah kandungan zat
yang terdapat pada makanan.
Kebutuhan nutrisi yang tidak terpenuhi secara maksimal dapat
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan anak, yang
mengakibatkan kualitas hidup dingga dewasa nanti, nutrisi yang tidak adekuat
dapat menyebabkan gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan.
(Runjati,2017;509)
1. Status Gizi Balita
Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh
keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut
dapat dilihat dari variabel pertumbuhan yaitu berat badan, tinggi badan atau
panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan panjang tungkai. Jika
keseimbangan tadi terganggu, misalnya pengeluaran energi protein lebih banyak
dibandingkan pemasukan maka akan terjadi gizi kurang. akibat kekurangan
16
energi protein dan jika berlangsung lama akan timbul masalah yang dikenal
dengan gizi kurang (Cakrawati dewi, 2014)
D. Gizi Kurang
1. Pengertian
Gizi kurang adalah suatu masalah gizi yang disebabkan karena kurangnya
asupan gizi baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
Jenispenyakitmasalahgizikurangberdasarkanjeniszatgiziapa yang
kurangdikonsumsi.(Setyawati, Vilda Ana Veria, 2018).
Apabila tubuh kekurangan zat gizi, khususnya energi dan protein, pada
tahapan awal akan menyebabkan rasa lapar kemudian dalam jangka waktu
tertentu berat badan akan menurun disertai dengan menurunya produktivitas
kerja.kekurangan zat gizi yang berlanjut akan menyebabkan status gizi kurang
dan gizi buruk.apa bila tidak ada perbaikan konsumsi energi dan protein yang
mencukupi, tubuh akan mudah terserang penyakit infeksi yang dapat
menyebabkan kematian.
2. Tanda dan gejala gizi kurang
a. Nafsu makan rendah
b. Mengalami kegagalan dalam pertumbuhan, dari berat badan, tinggi
badan.
c. Kehilangan lemak dan masa otot tubuh.
d. Kekuatan otot tubuh menghilang.
e. Sangat mudah untuk marah, terlihat lesu bahkan dapat menangis secara
berlebihan.
17
f. Mengalami kecemasan dan perhatian terhadap lingkungan sekitar.
g. Sulit berkonsentrasi dengan baik.
h. Kulit dan rambut kering, bahakan rambut mudah sekali rontok.
i. Pipi dan mata tampak cekung.
j. Proses penyembuhan luka sangat lama.
k. Rentan terserang penyakit, dengan proses penyembuhan yang cenderung
lama. (Setyawati, Vilda Ana Veria, 2018).
Kekurangan gizi secara umum baik kurang secara kualitas dan kuantitas
menyebkan gangguan pada proses-proses tubuh seperti :
1. Gangguan pertumbuhan
2. Gangguan produksi kerja
3. Gangguan pertahanan tubuh
4. Gangguan struktur dan fungsi otak.
Gizi kurang dibedakan menjadi gizi kurang makro (makronutrein) dan gizi
kurang mikro (mikronutrein)dalam memenuhi asupan gizinya, tubuh
membutuhkan makronutrein, yaitu zat besi, seng, asam folat, dan lain sebagainya.
Kekurangan mikronutrein dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti
kekurangan vitamin A (KVA), gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) dan
anemia yang mengacu pada berat bayi lahir rendah (BBLR), gangguan intelektual,