Top Banner

of 32

BAB II Labirinitis

Jul 05, 2018

Download

Documents

DMdewi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    1/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Labirinitis adalah infeksi pada telingadalam (labirin).Keadaan ini dapat

    ditemukansebagai bagian dari suatu proses sistemik ataumerupakan suatu proses

    tunggal pada labirinsaja.Labirinitis yang mengenai seluruh bagian labirin, disebut

    labirinitis umum (general), dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf berat, sedangkan

    labirinitis yang terbatas (labirinitis sirkumskripta) menyebabkan terjadinya vertigo

    saja atau tuli saraf saja.Labirinitis dapat merupakan akibat dari radang telinga tengah

    atau akibat tindakan operasi telinga tengah.1,2,3

    Labirinitis virus adalah bentuk paling umum dari labirinitis diamati dalam

     praktek klinis. revalensi !"#L mendadak diperkirakan 1 kasus dalam 1$.$$$ orang,

    dan %$ & dari pasien ini mengeluh vertigo atau dyse'uilibrium. !atu studi

    melaporkan baha 3 dari 2%$ pasien dengan vertigo posisional memiliki labirinitis

    virus.%

    ada labirinitis akut (serous) mikroorganisme penyebab !. pneumoni,

    !treptokokus dan #emofilus influen*a. ada labirinitis kronik mikroorganisme

     penyebab biasanya disebabkan +ampuran dari basil gramnegatif, seudomonas,

    roteus dan . +oli, virus +itomegalo, virus +ampak, mumps dan rubella (measles,

    mumps, rubella - /), virus herpes, influen*a dan #0 merupakan patogen

     penyebab pada labirinitis viral.1

    ejala yang timbul biasanya berupa vertigo dan kurang pendengaran derajat

    ringanhingga menengah se+ara tibatiba.1

    rinsip terapi pada labirinitis adalah4

    1. en+egah terjadinya progresifitas penyakitdan kerusakan vestibulokoklea

    yang lebihlanjut.2. enyembuhan penyakit telinga yangmendasarinya.1

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    2/32

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anatomi Telinga

    5elinga merupakan organ pendengaran sekaligus juga organ

    keseimbangan.5elinga terdiri atas 3 bagian yaitu telinga luar (auris e6terna), telinga

    tengah (auris media) dan telinga dalam (auris interna).2, 7, 8,

    Gambar 1. Anatomi Telinga

    a. Telinga Luar Auri! E"terna#

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    3/32

    5erdiri dari daun telinga (auri+ula)dan liang telinga (meatus a+usti+us e6ternus).

    Daun telinga Auri$ula#  memiliki bentuk yang khas dan berfungsi

    mengumpulkan getaran udara.5erdiri dari lempeng tulang raan elastis tipis yang

    ditutupi kulit. 9uri+ula mempunyai otot intrinsik dan ekstrinsik, keduanya disarafi

    oleh nervus fa+ialis.8

    Liang telinga %eatu! A$u!ti$u! E"ternu!#  adalah saluran berkelok yang

    menghubungkan auri+ula dengan membrane timpani.eatus a+usti+us e6ternus

     berfungsi menghantarkan gelombang suara dari auri+ula ke membrane timpani.

    eatus a+usti+us e6ternus berbentuk huruf !dan terdapat penyempitan dibagian

    medial disebut ismus, dengan rangka tulang raan (+artilage elastis) pada sepertiga

     bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulangdisebut

     pars osseus yang dibentuk oleh lempeng timpani. eatus a+ust+us e6ternus

     berdiameter $,7 +m dan panjangnya kirakira 2,73 +m. eatus dilapisi oleh kulit, dan

     pada sepertiga bagian luar mempunyai rambut, glandula seba+ea, dan glandula

    +eruminosa. landula +eruminosa merupakan modifikasi kelenjar keringat yang

    menghasilkan se+ret lilin berarna +oklat kekuningan./ambut dan lilin ini berfungsi

    sebagai barrier yang lengket, untuk men+egah masuknya benda asing.!edangkan pada

    dua pertiga bagian dalam kulit yang meliputi bagian ini sangat tipis dan melekat erat

    dengan periosteum sehingga tidak didapati folikel rambut maupun kelenjar.2, 7, 8,

    !araf sensorik yang menyarafi kulit yang melapisi meatus berasal dari nervus

    auri+ulotemporalis dan ramus auri+ularis nervi vagi.8,

    9liran limfe menuju ke nodi parotidei superfi+iales, mastoidei, dan +ervi+ales

    superfi+iales.8,

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    4/32

    ambar 2. 9natomi 5elinga Lua

    b. Telinga Tenga& Auri! %e'ia#

    5elinga tengah adalah ruang berisi udara di dalam pars petrosa ossis temporalis.

    5elinga tengah terdiri dari +avum timpani yaitu rongga yang terletak langsung

    disebelah dalam membrane timpani, dan re+essus epitympani+us. Kedepan telinga

    tengah berhubungan dengan nasopharyn6 melalui tuba auditiva. Kearah

     posterosuperior +avum timpani berhubungan dengan +ellulae mastoideae melalui

    antrum mastoideum.7

    !emua ruangan yang membentuk telinga tengah dilapisi oleh mukosa dengan

    epitel selapis kubis yang sama dengan mukosa +avum nasi dan nasofaring. !elain itu,

    mukosa telinga tengah merupakan kelanjutan mukosa nasofaring dan mukosa tuba

    eusta+hius. !e+ara klinis hal ini mempermudah peradangan pada nasofaring meluas

    ke +avum timpani dan menimbulkan peradangan pada +avum timpani.

    (a)um Tim*animerupakan bagian terpenting dari telinga tengah karena

     banyaknya struktur didalamnya yaitu tulang, otot, ligament, saraf dan pembuluh

    darah. :avum timpani dibagi menjadi 3 bagian yaitu epitimpanum, mesotimpanum

    dan hipotimpanum.

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    5/32

    ada +avum timpani terdapat 4

    a) ;sikula, terdiri atas 4

    • aleus, dengan bagianbagiannya yaitu kaput, kolum, prosesus brevis,

     prosesus longus, dan manubrium malei. Kaput malei mengisi

    epitimpanum, sedangkan bagian lain mengisi mesotimpanum.

    • 0nkus, terdiri atas kaput, prosesus brevis dan prosesus longus. !ebagian

     besar bagian inkus mengisi epitimpanum dan hanya sebagian dari

     prosesus longus yang mengisi mesotimpanum.

    • !tapes, terdiri atas kaput, kolum, krus anterior, krus posterior dan basis.

    Ketiga tulang pendengaran tersebut dihubungkan oleh persendian,

    sehingga menjadi suatu rangkaian yang disebut rantai osikula.

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    6/32

    3)

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    7/32

    yaitu pada pukul untuk membrane timpani kiri dan pukul 7 untuk membrane

    timpani kanan./eflek +ahaya (cone of light ) ialah +ahaya dari luar yang dipantulkan

    oleh membrane timpani.?i membrane timpani terdapar dua ma+am serabut, sirkuler 

    dan radier.!erabut inilah yang menyebabkan timbulnya reflek +ahaya yang berupa

    keru+ut itu.!e+ara klinis reflek +ahaya ini dinilai, misalnya bila letak reflek +ahaya

    mendatar, berarti terdapat gangguan pada tuba eusta+hius.

    embrane timpani dibagi dalam % kuadran, dengan menarik garis searah

    dengan prosesus longos maleus dan garis yang tegak lurus pada garis itu di umbo,

    sehingga didapatkan bagian atasdepan, atasbelakang, baahdepan serta baah

     belakang, untuk menyatakan letak perforasi membrane timpani.ada pars flaksida terdapat daerah yang disebut atik. ?i tempat ini terdapat

    aditus ad antrum, yaitu lubang yang menghubungkan telinga tengah dengan antrum

    mastoid.2, 7, 8,

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    8/32

    ambar 3. embran 5impani

    Tuba eu!ta$&iu! merupakan saluran yang menghubungkan +avum timpani

    dengan nasofaring, berbentuk terompet, panjang 3 mm. !epertiga bagian

     posteriornya adalah tulang dan dua pertiga bagian anterior adalah kartilago. 5uba

    eusta+hiusdari +avum timpani menuju nasofaring terletak dengan posisi inferoantero

    medial sehingga perbedaan ketinggian antara muara pada +avum timpani dengan

    muara pada nasofaring sekitar 17 mm.

    ada bayi, tuba eusta+hius terletak lebih hori*ontal, lebih pendek dan lumen

    lebih lebar sehingga mudah terjadi peradangan telinga tengah.

    uara pada +avum timpani selalu terbuka, sedangkan muara pada nasofaring

    selalu tertutup dan baru terbuka bila ada kontraksi . Levator dan . 5ensor veli

     palatine yaitu pada aktu menguap atau menelan.

    =ungsi tuba eusta+hius antara lain adalah untuk menjaga agara tekanan di dalam

    +avum timpani sama dengan tekanan udara luar (1 atm) dan untuk menjamin ventilasi

    udara di dalam +avum timpani.

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    9/32

    Antrum %a!toi'terletak dibelakang +avum timpani di dalam pars petrosa ossis

    temporalis.

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    10/32

    organorgan akhir untuk pendengaran dan keseimbangan. Labyrinthus membrana+eus

     berupa selaput yang diliputi oleh perilimfe terbenam di dalam labyrinthus osseus.7

    Lab+rint&u! ,!!eu! hampir menempati seluruh bagian lateral pars petrosa

     pada os temporale. 5erdiri dari tiga bagian 4

    1. (o$&lea.

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    11/32

    Lab+rint&u! %embrana$eu!  terdiri dari uruturutan kantong dan pipa yang

    saling berhubungan dan terbenam di dalam labyrinthus osseus.?i dalam labyrinthus

    membrana+eus terdapat endolimfe, +airan yang menyerupai air komposisinya berbeda

    dari perilimfe dalam labyrinthus osseus yang meliputinya. Labyrinthus

    membrana+eus terdiri dari tiga bagian utama 4 1) @trikulus dan sakulus, dua kantong

    ke+il di dalam vestibulum labyrinthi ossei yang saling berhubungan, 2) 5iga du+tus

    semisirkularis di dalam +analis semisirkularis ossei, 3) ?u+tus +o+hlearis di dalam

    +o+hlea.7

    1. Utri/ulu! adalah yang terbesar dari dua buah sa++us vestibule yang ada.

    @trikulus dihubungkan tidak langsung dengan sakulus dan du+tus

    endolymphati+us olehdu+tus utri+ulosa++ularis.8

    2. Sa/ulu!  berbentuk bulat dan berhubungan dengan utrikulus. ada dinding

    utrikulus dan sakulus terdapat re+eptor sensoris khusus yang peka terhadap

    orientasi kepala akibat gaya berat atau tenaga per+epatan lain.8

    3. Du$tu! !emi!ir/ulari! meskipun diameternya jauh lebih ke+il dari +analis

    semisirkularis mempunyai konfigurasi yang sama. !etiap kepala mulai atau

     berhenti bergerak, atau jika ke+epatan gerak kepala bertambah atau berkurang,

    ke+epatan endolimfe di dalam du+tus semisirkularis akan berubah sesuai

    dengan hal tersebut terhadap dinding du+tus semisirkularis. erubahan ini di

    deteksi oleh re+eptor sensoris di dalam ampulla du+tus semisirkularis.8

    %. Du$tu! $o$&leari!  berbentuk segitiga pada potongan melintang dan

     berhubungan dengan sa++ulus melalui du+tus reuniens. pitel sangat khusus

    yang terletak di atas membrane basilaris membentuk organ +orti dan

    mengandung re+eptor sensoris untuk pendengaran.8

    -a!/ulari!a!i telinga dalam berasal dari 9. Labirinti +abang 9. :erebelaris

    anteroinferior atau +abang dari 9.

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    12/32

    meatus akustikus internus dan terpisah menjadi 9. estibularis anterior dan 9.

    Kohlearis +ommunis yang ber+abang pula menjadi 9. Kohlearis dan 9.

    estibulokohlearis. 9. estibularis anterior memperdarahi ". estibularis, urtikulus

    dan sebagian duktus semisirkularis. 9.estibulokohlearis sampai di modiolus daerah

     putaran basal kohlea terpisah menjadi +abang terminal vestibularis dan +abang

    kohlea.:abang vestibular memperdarahi sakulus, sebagian besar kanalis

    semisirkularis dan ujung basal kohlea.:abang kohlea memperdarahi ganglion spiralis,

    lamina spiralis ossea, limbus dan ligament spiralis. 9. Kohlearis berjalan mengitari ".

    9kustikus di kanalis akustikus internus dan di dalam kohlea mengitari modiolus.

    ena dialirkan ke . Labirinti yang diteruskan ke sinus petrosus inferior atau

    sinus sigmoideus. enavena ke+il meleati akuaduktus vestibularis dan kohlearis kesinus petrosus superior dan inferior.8

    Per!ara0an telinga dalam berasal dari ".estibulokohlearis (".akustikus) yang

    dibentuk oleh bagian koklear dan vestibular, di dalam meatus akustikus internus

     bersatu pada sisi lateral akar ".=asialis dan masuk batang otak antara pons dan

    medula. !elsel sensoris vestibularis dipersarafi oleh ".Koklearis dengan ganglion

    vestibularis (s+arpa) terletak di dasar dari meatus akustikus internus. !elsel sensoris

     pendengaran dipersarafi ".Koklearis dengan ganglion spiralis +orti terletak di

    modiolus.8

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    13/32

    ambar 7. 9natomi 5elinga ?alam

    2.2 i!iologi Telingaa# Pen'engaran

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    14/32

     berjalan dengan amplitudo maksimum yang berbeda sesuai dengan besar 

    frekuensi stimulus yang diterima.erak gelombang membran basilaris yang

    timbul oleh bunyi berfrekuensi tinggi (1$ k#*) mempunyai pergeseran

    maksimum pada bagian basal koklea, sedangkan stimulus berfrekuensi rendah

    (127 k#*) mempunyai pergeseran maksimum lebih ke arah apeks.elombang

    yang timbul oleh bunyi berfrekuensi sangat tinggi tidak dapat men+apai bagian

    apeks, sedangkan bunyi berfrekuensi sangat rendah dapat melalui bagian basal

    maupun bagian apeks membran basilaris.!el rambut luar dapat meningkatkan

    atau mempertajam pun+ak gelombang berjalan dengan meningkatkan gerakan

    membrane basilaris pada frekuensi tertentu.Keadaan ini disebut sebagai

    +o+hlear amplifier.roses mendengar diaali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun

    telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke

    koklea. etaran tersebut menggetarkan membrane timpani diteruskan ke telinga

    tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengamplifikasi

    getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan

    luas membrane timpani dan tingkap lonjong. nergi getar yang telah

    diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong

    sehingga perilimfa pada skala vestibuli bergerak. etaran diteruskan melalui

    membrane /eissner yang mendorong endolimfa, sehinggaakan menimbulkan

    gerak relatif antara membrane basilaris dan membrane tektoria. roses ini

    merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia

    selsel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion

     bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi

    sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan

    menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nu+leus

    auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 3A%$) di lobus temporalis.2

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    15/32

    ambar 8. =isiologi endengaran

    b# Ke!eimbangan

    Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan di

    sekitarnya tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin,

    organ visual dan proprioseptif. abungan informasi ketiga reseptor sensorik 

    tersebut akan diolah di !!, sehingga menggambarkan keadaan posisi tubuh

     pada saat itu.Labirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sakulus yang

    merupakan pelebaran labirin membrane yang terdapat dalam vestibulum labirin

    tulang.ada tiap pelebarannya terdapat ma+ula utrikulus yang di dalamnya

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    16/32

    terdapat selsel reseptor keseimbangan.Labirin kinetik terdiri dari tiga kanalis

    semisirkularis dimana pada tiap kanalis terdapat pelebaran yang berhubungan

    dengan utrikulus, disebut ampula. ?i dalamnya terdapat krista ampularis yang

    terdiri dari selsel reseptor keseimbangan dan seluruhnya tertutup oleh suatu

    substansi gelatin yang disebut kupula.

    erakan atau perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan

     perpindahan +airan endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan

    menekuk. 5ekukan silia menyebabkan permeabilitas membrane sel berubah,

    sehingga ion kalsium akan masuk ke dalam sel yang menyebabkan terjadinya

     proses depolarisasi dan akan merangsang penglepasan neurotransmitter 

    eksitator   yang selanjutnya akan meneruskan impuls sensoris melalui saraf 

    aferen ke pusat keseimbangan di otak. !eaktu berkas silia terdorong ke arah

     berlaanan, maka terjadi hiperpolarisasi.

    ;rgan vestibuler berfungsi sebagai transduser yang mengubah energi

    mekanik akibat rangsangan otolit dan gerakan endolimfa di dalam kanalis

    semisirkularis menjadi energi biolistrik, sehingga dapat memberi informasi

    mengenai perubahan posisi tubuh akibat per+epatan linier atau per+epatan

    sudut. ?engan demikian dapat memberi informasi mengenai semua gerak tubuh

    yang sedang berlangsung.

    !istem vestibuler berhubungan dengan sistem tubuh yang lain, sehingga

    kelainannya dapat menimbulkan gejala pada sistem tubuh bersangkutan. ejala

    yang timbul dapat berupa vertigo, rasa mual dan muntah. ada jantung berupa

     bradikardi atau takikardi dan pada kulit reaksinya berkeringat dingin.2

    2. Pengertian Labiriniti!

    Labirinitis adalah infeksi pada telinga dalam (labirin). Keadaan ini dapat

    ditemukan sebagai bagian dari suatu proses sistemik atau merupakan suatu proses

    tunggal pada labirin saja.1

    Labirinitis yang mengenai seluruh bagian labirin, disebut labirinitis umum

    (general), dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf berat, sedangkan labirinitis yang

    terbatas (labirinitis sirkumskripta) menyebabkan terjadinya vertigo saja atau tuli saraf 

    saja.2

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    17/32

    Labirinitis adalah istilah umum yang menga+u kepada proses inflamasi yang

    melibatkan telinga dalam.B

    2. E*i'emiologi Labiriniti!

    Labirinitis virus adalah bentuk paling umum dari labirinitis diamati dalam

     praktek klinis. revalensi !"#L mendadak diperkirakan 1 kasus dalam 1$.$$$ orang,

    dan %$ & dari pasien ini mengeluh vertigo atau dyse'uilibrium. !atu studi

    melaporkan baha 3 dari 2%$ pasien dengan vertigo posisional memiliki labirinitis

    virus.%

    iral labirinitis biasanya diamati pada orang deasa berusia 3$8$ tahun dan

     jarang diamati pada anakanak. eningogeni+ labirinitis supuratif biasanya diamati

     pada anakanak kurang dari 2 tahun, yang merupakan populasi yang paling berisiko

    untuk meningitis. ;togeni+ labirinitis supuratif dapat diamati pada orang dari segala

    usia di hadapan kolesteatoma atau sebagai komplikasi dari tidak diobati otitis media

    akut. Labirinitis serosa lebih sering terjadi pada kelompok usia anak, di mana

    sebagian besar menderita otitis media akut dan kronis.%

    2.3 Etiologi Labiriniti!

    0nfeksi labirin biasanya merupakan hasil penjalaran langsung infeksi di telinga

    tengah pada otitis media akut atau kronik. Labirinitis juga dapat terjadi sekunder dari

    meningitis atau abses subdural, atau suatu proses nekrosis dios petrosa dapat

    mengerosikapsullabirin. enyebabkan timbulnya labirinitis lokal atau

    difus.enjalaran infeksijuga dapat melaluifistula antefenestra. enyebaran infeksi

     juga dapat melalui pembuluh darah.B

    enyebaran kelabirin dari telinga tengah biasanya melalui foramen rotundum

    (paling sering) atau melalui foramen ovale. =oramen rotundum letaknya lebih dalam

    daripada foramen ovale, hal tersebut memungkinkan terjadinya stasis sekret yang

    terinfeksi pada +elah foramen rotundum dibaah promontorium sehingga

    memungkinkan penerobosan kuman atau toksin ke labirin. =istel bisa ada ataupun

    tidak ada.B

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    18/32

    rosi menembus kapsul tulang labirin dari suatu infeksi telinga tengah biasanya

    disebabkan oleh kolesteatom yang mengerosi bagian luar kanalis semisirkularis.

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    19/32

    melalui ruang subara+hnoid di 09: dan bersama ruang perineural dan perivaskular 

    mengikuti saraf kranial kedelapan. Kanal ganglion dan ruang modiolar juga terlibat

    dengan penetrasi akhirnya dari s+alae perilymphati+. !elain itu, ditandai peradangan

    dan fibrosis ditemukan untuk melibatkan saluran air koklea dan baha ilayah dari

    skala timpani berdekatan dengan saluran pada koklea.

    Labrinitis 5ympanogeni+ hasil dari perluasan infeksi telinga tengah, sel udara

    mastoid, atau pun+ak petrosa,yang paling sering dilaporkan di antaranya adalah otitis

    interna akut atau otitis media kronisdimana infeksi menyebar melalui round indo

    atau oval indo. enelitian antara manusia dan hean telah menunjukkan baha

    round indo jauh lebih signifikan dalam proses patologis. embran round indo,

    seperti membran timpani, terdiri dari tiga lapisan. Lapisan epitel luar adalah

     berdekatan dengan lapisan telinga tengah dan terdiri dari satu lapisan sel skuamosa

    terutama dari non+iliated. Lapisan tengah terletak di baah membran basal terdiri

    dari fibroblast, selsel saraf, sel pasir, kolagen dan serat elastis dan ruang antar sel

    yang besar. !el tipis panjang dengan proses sitoplasma membuat lapisan dalam dan

    tidak ada membran basal antara tengah dan lapisan dalam. /uang antar sel yang besar 

    adalah rute hipotesis menyebar dari tengah ke telinga bagian dalam. !tudi pada tulang

    temporal telah menunjukkan penebalan membran round indo dengan infiltrasi sel

    inflamasi dan pembentukan endapan serofibrinous di perilymph berdekatan ke round

    indo. Labirinitis 5ympanogeni+ juga dapat terjadi dalam hubungan dengan

    kolesteatoma yang menyebabkan erosi tulang dan penetrasi ruang perilymphati+.

    roses ini paling sering melibatkan kanalis semisirkularis hori*ontal.

    Labirinitis hematogeni+ melibatkan pembenihan ruang telinga bagian dalam

    dari patogen melalui aliran darah. 0ni adalah rute paling sering terjadi dari penyebaran

    ke labirin.A

    2.5 Kla!i0i/a!i Labiriniti!

    !+hukne+ht (1A%) membagi labirinitisbakteri atas % stadium4

    1. Labirinitis akut atau toksik (serous) yangterjadi sebagai akibat perubahan

    kimia didalam ruang perilimf yang disebabkan olehproses toksik atau proses

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    20/32

    supuratif yangmenembus membran barier labirin sepertimelalui membran

    rotundum tanpa invasibakteri.

    2. Labirinitis akut supuratif terjadi sebagaiakibat invasi bakteri dalam ruang

     perilimfdisertai respon tubuh dengan adanya selselradang. ada keadaan inikerusakan fungsipendengaran dan fungsi keseimbangann irreversible.

    3. Labirinitis kronik supuratif yaitu terlibatnyalabirin oleh bakteri dengan

    responsinflamasi jaringansudah dalam aktu yanglama. Keadaan ini

     biasanya merupakansuatu komplikasi dari penyakit telingatengah kronis dan

     penyakit mastoid.

    %. Labirinitis fibroseus yaitu suatu responsfibroseus di mana terkontrolnya

     prosesinflamasi pada labirin dengan terbentuknyajaringan fibrous sampai

    obliterasi dari ruangan labirin dengan terbentuknyakalsifikasi danosteogenesis. !tadium inidisebut juga stadium penyembuhan.

    Labirinitis viral adalah infeksi labirin yangdisebabkan oleh berbagai ma+am

    virus.enyakitini dikarakteristikkan dengan adanya berbagaipenyakit yang

    disebabkan virus dengan gejalaklinik yang berbeda seperti infeksi virus mumps,virus

    influen*a, dll.

    Labirinitis se+ara klinis terdiri dari 2subtipe, yaitu4

    1. Labirinitis lokalisata (labirinitissirkumskripta, labirinitis serosa)

    merupakankomplikasi otitis media dan mun+ul ketikamediator toksik dari

    otitis media men+apailabirin bagian membran tanpa adanyabakteri pada

    telinga dalam. ada keadaan ini labirin tidak terinfeksi tetapi hanya

    mengalami peradangan penyerta.2. Labirinitis difusa (labirinitis purulenta,labirinitis supuratif) merupakan

    suatukeadaan infeksi pada labirin yang lebihberat dan melibatkan akses

    langsungmikroorganisme ke labirin tulang danmembran. enjalaran

     pathogen ke liang telinga menimbulkan resiko meningitis.1, 1$, 11, 12

    2.6 Ge7ala Klini!

    ejala yang timbul pada labirinitis lokalisata merupakan hasil dari gangguan

    fungsi vestibular dan gangguan koklea yaitu terjadinya vertigo dan kurang

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    21/32

     pendengaran derajat ringan hingga menengah se+ara tibatiba. ada sebagian besar 

    kasus, gejala ini dapat membaik sendiri sejalan dengan aktu dan kerusakan yang

    terjadi juga bersifat reversible. ada labirinitis difusa (supuratif), gejalayang timbul

    sama seperti gejala pada labirinitis lokalisata tetapi perjalanan penyakit pada

    labirinitis difusa berlangsung lebih +epat dan hebat, didapati gangguan vestibular,

    vertigoyang hebat, mual dan muntah dengan disertai nistagmus. angguan

     pendengaran menetap, tipe sensorineural pada penderita ini tidakdijumpai demam dan

    tidak ada rasa sakit ditelinga. enderita berbaring dengan telinga yangsakit ke atas

    dan menjaga kepala tidak bergerak. ada pemeriksaan telinga tampak perforasi

    membrane timpani.ada labirinitis viral, penderita didahuluioleh infeksi virus seperti virus

    influen*a, virusmumps, timbul vertigo, nistagmus kemudiansetelah 37 hari keluhan

    ini berkurang danpenderita normal kembali. ada labirinitis viralbiasanya telinga

    yang dikenai unilateral.1, 11, 12, 13

    2.8 Diagno!a

    1) 9namnesa

    engenai riayat kesehatan se+ara menyeluruh, termasuk gejala, riayat

    kesehatan masa lalu, dan obatobatan, adalah penting untuk mendiagnosis

    labirinitis sebagai penyebab vertigo pasien atau gangguan pendengaran. ejala

    yang perlu dipertimbangkan dalam riayat medis pasien meliputi 4

    • ertigo Caktu dan durasi, hubungan dengan gerakan, posisi kepala, dan

    karakteristik lainnya

    • angguan pendengaran unilateral atau bilateral, ringan atau mendalam,

    durasi, dan karakteristik lainnya

    • 9ural fullness

    • 5innitus

    • ;torrhea

    ;talgia• ual atau muntah

    • ?emam

    • !akit leher> kekakuan

    • erubahan visual

    /iayat medis masa lalu pasien harus diperiksa untuk berikut 4

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    22/32

    • /iayat 0nfeksi 5elinga 5engah

    • /iayat 0!9

    • ;perasi telinga

    • /iayat infeksi kehamilan ( 5;/:# )

    • /iayat immuno+ompromise

    • /iayat +a+ar 

    • 5rauma (kepala atau tulang belakang leher)

    • /iayat gangguan pendengaran atau penyakit telinga dalam keluarga

    /iayat pengobatan pasien juga harus diperhitungkan. eriksa

     penggunaan obat berikut seperti 49minoglikosida dan obat ototoksik lainnya,

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    23/32

    emeriksaan neurologis yang harus dilakukan sebagai berikut 4

    • Lakukan pemeriksaan saraf kranial lengkap

    • enilai keseimbangan dengan menggunakan /omberg test dan tandem

    gait

    • enilai fungsi serebelar dengan melakukan fingertonose and heelto

    shin tests.%, 13

    @ntuk menilai adanya gangguan vestibular, dilakukan tes keseimbangan

    yaitu 4

    a. 5est /omberg yang di dipertajam.

    enderita berdiri dengan kaki yang satu di depan kaki yg lain (tandem),

    tumit kaki yang satu berada di depan jari kaki lainnya. Lengan dilipat pada dada

    dan mata lalu ditutup untuk menilai adanya disfungsi vestibular. ada orang

    normal mampu berdiri dalam sikap /omberg yang dipertajam selama 3$ detik 

    atau lebih.1%

    ambar . 5es /omberg

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    24/32

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    25/32

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    26/32

    a. :5 !+an

    ertimbangkan +omputed tomography ( :5 ) s+an sebelum pungsi lumbal

    dalam kasuskasus yang mungkin meningitis akibat infeksi labirinitis yang

     berkelanjutan atau infeksi intrakranial yang meluas ke telinga dalam. :5 s+an

     juga berguna untuk membantu menyingkirkan mastoiditis sebagai penyebab

     potensial. :5 s+an tulang temporal dapat membantu dalam pengelolaan pasien

    dengan kolesteatoma dan labirinitis. !ebuah non+ontrast :5 s+an merupakan

     pilihan untuk memvisualisasikan fibrosis dan kalsifikasi dari labirin membran

     pada orang dengan labirinitis atau labirinitis ossifi+ans kronis.%

     b. /0

    agneti+ resonan+e imaging (/0) dapat digunakan untuk membantu

    menyingkirkan neuroma akustik, stroke, abses otak, atau hematoma epidural

    sebagai penyebab potensial dari vertigo dan kehilangan pendengaran.

    Koklea, ruang depan, dan kanalis semisirkularis meningkatkan pada 51

    eighted post+ontrast pada orang dengan labirinitis akut dan subakut. 5emuan

    ini sangat spesifik dan berkorelasi dengan penilaian pasien obyektif dan

    subyektif. erbaikan yang telah dibuat dalam teknik /0 dapat membuat studi

     pilihan untuk di+urigai labirinitis. 0ntensitas gadolinium peningkatan pada /0

    dapat berguna dalam membedakan intra+o+hlear tumor dari patologi telinga

     bagian dalam lainnya, termasuk labirinitis.%

    +. 9udiogramemeriksaan audiometri berguna untuk memeriksa jenis dan tingkat

    keparahan pendengarandan juga menentukan kirakira organ yang berpengaruh

    terhadap gangguan. Kehilangan pendengaran dalam kasus labirinitis adalah

     jenis sensorineural, namun pasien dengan kelainan malformasi telinga dalam

    (seperti perbesaran vestibular a'uedu+t) mungkin akan mempunyai gejala klinis

    yang sama.

    endapatkan audiogram pada semua pasien yang mungkin memiliki

    labirinitis. valuasi pasien sakit kritis dan sangat pusing ketika mereka stabil

    dan dapat mentolerir tes. 9udiogram dapat menunjukkan temuan yang berbeda

    LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    27/32

    dalam kaitannya dengan etiologi peradangan labirin. !ebagai +ontoh, pasien

    dengan otitis media yang labirinitis diinduksi kemungkinan besar memiliki

    gangguan pendengaran +ampuran, sedangkan labirinitis virus akan hadir dengan

    gangguan pendengaran sensorineural. ;toa+ousti+ emisi (;9) pengujian atau

    respon batang otak pendengaran (9

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    28/32

    !"#L tibatiba. ejala vestibular, seperti vertigo, ketidakseimbangan umum, dan

    ataksia , mungkin ada. %

     b)

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    29/32

    labirin.9ntibiotika diberikan untuk men+egahterjadinya penyebaran infeksi.

    Eika tandarangsangan meningeal dijumpai maka tindakanpungsi lumbal harus

    segera dilakukan.1

    Kemajuan dan efektivitas terapi antibiotik, ditambah dengan diagnosis dini dan

     pengobatan bedah terhadap penyakit telinga telah membuat drainase labirin menjadi

    tindakan yang jarang dilakukan lagi. ada labirinitis supuratif yang disertai dengan

    tanda rangsangan meningeal memerlukan tindakan drainase labirin yang segera.

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    30/32

    Labirinitis akut tanpa komplikasi berprognosis baik untuk kehidupan. ?engan

     pengobatan antibiotik modern setiap komplikasi meningitis dapat diobati dengan baik 

    sehingga obatobat tersebut harus di+obakan dengan betulbetul dan bukan tindakan

    operasi.

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    31/32

    Labirinitis dibagi atas labirinitis lokalisata(labirinitis serosa) dan labirinitis

    difusa(labirinitis supuratif).Keluhan dari penyakit ini berupa gangguanvestibular,

    vertigo dan gangguan fungsipendengaran  sensorineural hearing loss.ada labirinitis

    akut (serous)mikroorganisme penyebab !. pneumoni,!treptokokus dan #emofilus

    influen*a. adalabirinitis kronik mikroorganisme penyebabbiasanya disebabkan

    +ampuran dari basil gramnegatif,sepertiseudomonas.ejala yang timbul biasanya

     berupa vertigo dan kurang pendengaran derajat ringanhingga menengah se+ara tiba

    tiba.

    rinsip terapi pada labirinitis adalah4

    1) en+egah terjadinya progresifitas penyakitdan kerusakan vestibulokoklea

    yang lebihlanjut.2) enyembuhan penyakit telinga yangmendasarinya.5erapi dengan

     pengaasan yang ketat danterus menerus untuk men+egah

     perluasanpenyakit ke intra+ranial harus dilakukan di samping itudilakukan

    tindakan drainase dari labirin.

    DATA: PUSTAKA

    1. 9boet 9. 2$$8. Labirinitis. Majalah Kedokteran Nusantara. Volume 39 No. 3.

    edan 4 ?epartemen 5#5KL =K@!@. #al 2A%2A82. fianty 9.!, "urbaity 0,Eenny

  • 8/16/2019 BAB II Labirinitis

    32/32

    .