8/16/2019 BAB II Labirinitis
1/32
BAB I
PENDAHULUAN
Labirinitis adalah infeksi pada telingadalam (labirin).Keadaan ini dapat
ditemukansebagai bagian dari suatu proses sistemik ataumerupakan suatu proses
tunggal pada labirinsaja.Labirinitis yang mengenai seluruh bagian labirin, disebut
labirinitis umum (general), dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf berat, sedangkan
labirinitis yang terbatas (labirinitis sirkumskripta) menyebabkan terjadinya vertigo
saja atau tuli saraf saja.Labirinitis dapat merupakan akibat dari radang telinga tengah
atau akibat tindakan operasi telinga tengah.1,2,3
Labirinitis virus adalah bentuk paling umum dari labirinitis diamati dalam
praktek klinis. revalensi !"#L mendadak diperkirakan 1 kasus dalam 1$.$$$ orang,
dan %$ & dari pasien ini mengeluh vertigo atau dyse'uilibrium. !atu studi
melaporkan baha 3 dari 2%$ pasien dengan vertigo posisional memiliki labirinitis
virus.%
ada labirinitis akut (serous) mikroorganisme penyebab !. pneumoni,
!treptokokus dan #emofilus influen*a. ada labirinitis kronik mikroorganisme
penyebab biasanya disebabkan +ampuran dari basil gramnegatif, seudomonas,
roteus dan . +oli, virus +itomegalo, virus +ampak, mumps dan rubella (measles,
mumps, rubella - /), virus herpes, influen*a dan #0 merupakan patogen
penyebab pada labirinitis viral.1
ejala yang timbul biasanya berupa vertigo dan kurang pendengaran derajat
ringanhingga menengah se+ara tibatiba.1
rinsip terapi pada labirinitis adalah4
1. en+egah terjadinya progresifitas penyakitdan kerusakan vestibulokoklea
yang lebihlanjut.2. enyembuhan penyakit telinga yangmendasarinya.1
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
2/32
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Telinga
5elinga merupakan organ pendengaran sekaligus juga organ
keseimbangan.5elinga terdiri atas 3 bagian yaitu telinga luar (auris e6terna), telinga
tengah (auris media) dan telinga dalam (auris interna).2, 7, 8,
Gambar 1. Anatomi Telinga
a. Telinga Luar Auri! E"terna#
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
3/32
5erdiri dari daun telinga (auri+ula)dan liang telinga (meatus a+usti+us e6ternus).
Daun telinga Auri$ula# memiliki bentuk yang khas dan berfungsi
mengumpulkan getaran udara.5erdiri dari lempeng tulang raan elastis tipis yang
ditutupi kulit. 9uri+ula mempunyai otot intrinsik dan ekstrinsik, keduanya disarafi
oleh nervus fa+ialis.8
Liang telinga %eatu! A$u!ti$u! E"ternu!# adalah saluran berkelok yang
menghubungkan auri+ula dengan membrane timpani.eatus a+usti+us e6ternus
berfungsi menghantarkan gelombang suara dari auri+ula ke membrane timpani.
eatus a+usti+us e6ternus berbentuk huruf !dan terdapat penyempitan dibagian
medial disebut ismus, dengan rangka tulang raan (+artilage elastis) pada sepertiga
bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulangdisebut
pars osseus yang dibentuk oleh lempeng timpani. eatus a+ust+us e6ternus
berdiameter $,7 +m dan panjangnya kirakira 2,73 +m. eatus dilapisi oleh kulit, dan
pada sepertiga bagian luar mempunyai rambut, glandula seba+ea, dan glandula
+eruminosa. landula +eruminosa merupakan modifikasi kelenjar keringat yang
menghasilkan se+ret lilin berarna +oklat kekuningan./ambut dan lilin ini berfungsi
sebagai barrier yang lengket, untuk men+egah masuknya benda asing.!edangkan pada
dua pertiga bagian dalam kulit yang meliputi bagian ini sangat tipis dan melekat erat
dengan periosteum sehingga tidak didapati folikel rambut maupun kelenjar.2, 7, 8,
!araf sensorik yang menyarafi kulit yang melapisi meatus berasal dari nervus
auri+ulotemporalis dan ramus auri+ularis nervi vagi.8,
9liran limfe menuju ke nodi parotidei superfi+iales, mastoidei, dan +ervi+ales
superfi+iales.8,
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
4/32
ambar 2. 9natomi 5elinga Lua
b. Telinga Tenga& Auri! %e'ia#
5elinga tengah adalah ruang berisi udara di dalam pars petrosa ossis temporalis.
5elinga tengah terdiri dari +avum timpani yaitu rongga yang terletak langsung
disebelah dalam membrane timpani, dan re+essus epitympani+us. Kedepan telinga
tengah berhubungan dengan nasopharyn6 melalui tuba auditiva. Kearah
posterosuperior +avum timpani berhubungan dengan +ellulae mastoideae melalui
antrum mastoideum.7
!emua ruangan yang membentuk telinga tengah dilapisi oleh mukosa dengan
epitel selapis kubis yang sama dengan mukosa +avum nasi dan nasofaring. !elain itu,
mukosa telinga tengah merupakan kelanjutan mukosa nasofaring dan mukosa tuba
eusta+hius. !e+ara klinis hal ini mempermudah peradangan pada nasofaring meluas
ke +avum timpani dan menimbulkan peradangan pada +avum timpani.
(a)um Tim*animerupakan bagian terpenting dari telinga tengah karena
banyaknya struktur didalamnya yaitu tulang, otot, ligament, saraf dan pembuluh
darah. :avum timpani dibagi menjadi 3 bagian yaitu epitimpanum, mesotimpanum
dan hipotimpanum.
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
5/32
ada +avum timpani terdapat 4
a) ;sikula, terdiri atas 4
• aleus, dengan bagianbagiannya yaitu kaput, kolum, prosesus brevis,
prosesus longus, dan manubrium malei. Kaput malei mengisi
epitimpanum, sedangkan bagian lain mengisi mesotimpanum.
• 0nkus, terdiri atas kaput, prosesus brevis dan prosesus longus. !ebagian
besar bagian inkus mengisi epitimpanum dan hanya sebagian dari
prosesus longus yang mengisi mesotimpanum.
• !tapes, terdiri atas kaput, kolum, krus anterior, krus posterior dan basis.
Ketiga tulang pendengaran tersebut dihubungkan oleh persendian,
sehingga menjadi suatu rangkaian yang disebut rantai osikula.
8/16/2019 BAB II Labirinitis
6/32
3)
8/16/2019 BAB II Labirinitis
7/32
yaitu pada pukul untuk membrane timpani kiri dan pukul 7 untuk membrane
timpani kanan./eflek +ahaya (cone of light ) ialah +ahaya dari luar yang dipantulkan
oleh membrane timpani.?i membrane timpani terdapar dua ma+am serabut, sirkuler
dan radier.!erabut inilah yang menyebabkan timbulnya reflek +ahaya yang berupa
keru+ut itu.!e+ara klinis reflek +ahaya ini dinilai, misalnya bila letak reflek +ahaya
mendatar, berarti terdapat gangguan pada tuba eusta+hius.
embrane timpani dibagi dalam % kuadran, dengan menarik garis searah
dengan prosesus longos maleus dan garis yang tegak lurus pada garis itu di umbo,
sehingga didapatkan bagian atasdepan, atasbelakang, baahdepan serta baah
belakang, untuk menyatakan letak perforasi membrane timpani.ada pars flaksida terdapat daerah yang disebut atik. ?i tempat ini terdapat
aditus ad antrum, yaitu lubang yang menghubungkan telinga tengah dengan antrum
mastoid.2, 7, 8,
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
8/32
ambar 3. embran 5impani
Tuba eu!ta$&iu! merupakan saluran yang menghubungkan +avum timpani
dengan nasofaring, berbentuk terompet, panjang 3 mm. !epertiga bagian
posteriornya adalah tulang dan dua pertiga bagian anterior adalah kartilago. 5uba
eusta+hiusdari +avum timpani menuju nasofaring terletak dengan posisi inferoantero
medial sehingga perbedaan ketinggian antara muara pada +avum timpani dengan
muara pada nasofaring sekitar 17 mm.
ada bayi, tuba eusta+hius terletak lebih hori*ontal, lebih pendek dan lumen
lebih lebar sehingga mudah terjadi peradangan telinga tengah.
uara pada +avum timpani selalu terbuka, sedangkan muara pada nasofaring
selalu tertutup dan baru terbuka bila ada kontraksi . Levator dan . 5ensor veli
palatine yaitu pada aktu menguap atau menelan.
=ungsi tuba eusta+hius antara lain adalah untuk menjaga agara tekanan di dalam
+avum timpani sama dengan tekanan udara luar (1 atm) dan untuk menjamin ventilasi
udara di dalam +avum timpani.
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
9/32
Antrum %a!toi'terletak dibelakang +avum timpani di dalam pars petrosa ossis
temporalis.
8/16/2019 BAB II Labirinitis
10/32
organorgan akhir untuk pendengaran dan keseimbangan. Labyrinthus membrana+eus
berupa selaput yang diliputi oleh perilimfe terbenam di dalam labyrinthus osseus.7
Lab+rint&u! ,!!eu! hampir menempati seluruh bagian lateral pars petrosa
pada os temporale. 5erdiri dari tiga bagian 4
1. (o$&lea.
8/16/2019 BAB II Labirinitis
11/32
Lab+rint&u! %embrana$eu! terdiri dari uruturutan kantong dan pipa yang
saling berhubungan dan terbenam di dalam labyrinthus osseus.?i dalam labyrinthus
membrana+eus terdapat endolimfe, +airan yang menyerupai air komposisinya berbeda
dari perilimfe dalam labyrinthus osseus yang meliputinya. Labyrinthus
membrana+eus terdiri dari tiga bagian utama 4 1) @trikulus dan sakulus, dua kantong
ke+il di dalam vestibulum labyrinthi ossei yang saling berhubungan, 2) 5iga du+tus
semisirkularis di dalam +analis semisirkularis ossei, 3) ?u+tus +o+hlearis di dalam
+o+hlea.7
1. Utri/ulu! adalah yang terbesar dari dua buah sa++us vestibule yang ada.
@trikulus dihubungkan tidak langsung dengan sakulus dan du+tus
endolymphati+us olehdu+tus utri+ulosa++ularis.8
2. Sa/ulu! berbentuk bulat dan berhubungan dengan utrikulus. ada dinding
utrikulus dan sakulus terdapat re+eptor sensoris khusus yang peka terhadap
orientasi kepala akibat gaya berat atau tenaga per+epatan lain.8
3. Du$tu! !emi!ir/ulari! meskipun diameternya jauh lebih ke+il dari +analis
semisirkularis mempunyai konfigurasi yang sama. !etiap kepala mulai atau
berhenti bergerak, atau jika ke+epatan gerak kepala bertambah atau berkurang,
ke+epatan endolimfe di dalam du+tus semisirkularis akan berubah sesuai
dengan hal tersebut terhadap dinding du+tus semisirkularis. erubahan ini di
deteksi oleh re+eptor sensoris di dalam ampulla du+tus semisirkularis.8
%. Du$tu! $o$&leari! berbentuk segitiga pada potongan melintang dan
berhubungan dengan sa++ulus melalui du+tus reuniens. pitel sangat khusus
yang terletak di atas membrane basilaris membentuk organ +orti dan
mengandung re+eptor sensoris untuk pendengaran.8
-a!/ulari!a!i telinga dalam berasal dari 9. Labirinti +abang 9. :erebelaris
anteroinferior atau +abang dari 9.
8/16/2019 BAB II Labirinitis
12/32
meatus akustikus internus dan terpisah menjadi 9. estibularis anterior dan 9.
Kohlearis +ommunis yang ber+abang pula menjadi 9. Kohlearis dan 9.
estibulokohlearis. 9. estibularis anterior memperdarahi ". estibularis, urtikulus
dan sebagian duktus semisirkularis. 9.estibulokohlearis sampai di modiolus daerah
putaran basal kohlea terpisah menjadi +abang terminal vestibularis dan +abang
kohlea.:abang vestibular memperdarahi sakulus, sebagian besar kanalis
semisirkularis dan ujung basal kohlea.:abang kohlea memperdarahi ganglion spiralis,
lamina spiralis ossea, limbus dan ligament spiralis. 9. Kohlearis berjalan mengitari ".
9kustikus di kanalis akustikus internus dan di dalam kohlea mengitari modiolus.
ena dialirkan ke . Labirinti yang diteruskan ke sinus petrosus inferior atau
sinus sigmoideus. enavena ke+il meleati akuaduktus vestibularis dan kohlearis kesinus petrosus superior dan inferior.8
Per!ara0an telinga dalam berasal dari ".estibulokohlearis (".akustikus) yang
dibentuk oleh bagian koklear dan vestibular, di dalam meatus akustikus internus
bersatu pada sisi lateral akar ".=asialis dan masuk batang otak antara pons dan
medula. !elsel sensoris vestibularis dipersarafi oleh ".Koklearis dengan ganglion
vestibularis (s+arpa) terletak di dasar dari meatus akustikus internus. !elsel sensoris
pendengaran dipersarafi ".Koklearis dengan ganglion spiralis +orti terletak di
modiolus.8
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
13/32
ambar 7. 9natomi 5elinga ?alam
2.2 i!iologi Telingaa# Pen'engaran
8/16/2019 BAB II Labirinitis
14/32
berjalan dengan amplitudo maksimum yang berbeda sesuai dengan besar
frekuensi stimulus yang diterima.erak gelombang membran basilaris yang
timbul oleh bunyi berfrekuensi tinggi (1$ k#*) mempunyai pergeseran
maksimum pada bagian basal koklea, sedangkan stimulus berfrekuensi rendah
(127 k#*) mempunyai pergeseran maksimum lebih ke arah apeks.elombang
yang timbul oleh bunyi berfrekuensi sangat tinggi tidak dapat men+apai bagian
apeks, sedangkan bunyi berfrekuensi sangat rendah dapat melalui bagian basal
maupun bagian apeks membran basilaris.!el rambut luar dapat meningkatkan
atau mempertajam pun+ak gelombang berjalan dengan meningkatkan gerakan
membrane basilaris pada frekuensi tertentu.Keadaan ini disebut sebagai
+o+hlear amplifier.roses mendengar diaali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun
telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke
koklea. etaran tersebut menggetarkan membrane timpani diteruskan ke telinga
tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengamplifikasi
getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan
luas membrane timpani dan tingkap lonjong. nergi getar yang telah
diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong
sehingga perilimfa pada skala vestibuli bergerak. etaran diteruskan melalui
membrane /eissner yang mendorong endolimfa, sehinggaakan menimbulkan
gerak relatif antara membrane basilaris dan membrane tektoria. roses ini
merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia
selsel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi penglepasan ion
bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi
sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan
menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nu+leus
auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 3A%$) di lobus temporalis.2
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
15/32
ambar 8. =isiologi endengaran
b# Ke!eimbangan
Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan di
sekitarnya tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin,
organ visual dan proprioseptif. abungan informasi ketiga reseptor sensorik
tersebut akan diolah di !!, sehingga menggambarkan keadaan posisi tubuh
pada saat itu.Labirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sakulus yang
merupakan pelebaran labirin membrane yang terdapat dalam vestibulum labirin
tulang.ada tiap pelebarannya terdapat ma+ula utrikulus yang di dalamnya
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
16/32
terdapat selsel reseptor keseimbangan.Labirin kinetik terdiri dari tiga kanalis
semisirkularis dimana pada tiap kanalis terdapat pelebaran yang berhubungan
dengan utrikulus, disebut ampula. ?i dalamnya terdapat krista ampularis yang
terdiri dari selsel reseptor keseimbangan dan seluruhnya tertutup oleh suatu
substansi gelatin yang disebut kupula.
erakan atau perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan
perpindahan +airan endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan
menekuk. 5ekukan silia menyebabkan permeabilitas membrane sel berubah,
sehingga ion kalsium akan masuk ke dalam sel yang menyebabkan terjadinya
proses depolarisasi dan akan merangsang penglepasan neurotransmitter
eksitator yang selanjutnya akan meneruskan impuls sensoris melalui saraf
aferen ke pusat keseimbangan di otak. !eaktu berkas silia terdorong ke arah
berlaanan, maka terjadi hiperpolarisasi.
;rgan vestibuler berfungsi sebagai transduser yang mengubah energi
mekanik akibat rangsangan otolit dan gerakan endolimfa di dalam kanalis
semisirkularis menjadi energi biolistrik, sehingga dapat memberi informasi
mengenai perubahan posisi tubuh akibat per+epatan linier atau per+epatan
sudut. ?engan demikian dapat memberi informasi mengenai semua gerak tubuh
yang sedang berlangsung.
!istem vestibuler berhubungan dengan sistem tubuh yang lain, sehingga
kelainannya dapat menimbulkan gejala pada sistem tubuh bersangkutan. ejala
yang timbul dapat berupa vertigo, rasa mual dan muntah. ada jantung berupa
bradikardi atau takikardi dan pada kulit reaksinya berkeringat dingin.2
2. Pengertian Labiriniti!
Labirinitis adalah infeksi pada telinga dalam (labirin). Keadaan ini dapat
ditemukan sebagai bagian dari suatu proses sistemik atau merupakan suatu proses
tunggal pada labirin saja.1
Labirinitis yang mengenai seluruh bagian labirin, disebut labirinitis umum
(general), dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf berat, sedangkan labirinitis yang
terbatas (labirinitis sirkumskripta) menyebabkan terjadinya vertigo saja atau tuli saraf
saja.2
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
17/32
Labirinitis adalah istilah umum yang menga+u kepada proses inflamasi yang
melibatkan telinga dalam.B
2. E*i'emiologi Labiriniti!
Labirinitis virus adalah bentuk paling umum dari labirinitis diamati dalam
praktek klinis. revalensi !"#L mendadak diperkirakan 1 kasus dalam 1$.$$$ orang,
dan %$ & dari pasien ini mengeluh vertigo atau dyse'uilibrium. !atu studi
melaporkan baha 3 dari 2%$ pasien dengan vertigo posisional memiliki labirinitis
virus.%
iral labirinitis biasanya diamati pada orang deasa berusia 3$8$ tahun dan
jarang diamati pada anakanak. eningogeni+ labirinitis supuratif biasanya diamati
pada anakanak kurang dari 2 tahun, yang merupakan populasi yang paling berisiko
untuk meningitis. ;togeni+ labirinitis supuratif dapat diamati pada orang dari segala
usia di hadapan kolesteatoma atau sebagai komplikasi dari tidak diobati otitis media
akut. Labirinitis serosa lebih sering terjadi pada kelompok usia anak, di mana
sebagian besar menderita otitis media akut dan kronis.%
2.3 Etiologi Labiriniti!
0nfeksi labirin biasanya merupakan hasil penjalaran langsung infeksi di telinga
tengah pada otitis media akut atau kronik. Labirinitis juga dapat terjadi sekunder dari
meningitis atau abses subdural, atau suatu proses nekrosis dios petrosa dapat
mengerosikapsullabirin. enyebabkan timbulnya labirinitis lokal atau
difus.enjalaran infeksijuga dapat melaluifistula antefenestra. enyebaran infeksi
juga dapat melalui pembuluh darah.B
enyebaran kelabirin dari telinga tengah biasanya melalui foramen rotundum
(paling sering) atau melalui foramen ovale. =oramen rotundum letaknya lebih dalam
daripada foramen ovale, hal tersebut memungkinkan terjadinya stasis sekret yang
terinfeksi pada +elah foramen rotundum dibaah promontorium sehingga
memungkinkan penerobosan kuman atau toksin ke labirin. =istel bisa ada ataupun
tidak ada.B
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
18/32
rosi menembus kapsul tulang labirin dari suatu infeksi telinga tengah biasanya
disebabkan oleh kolesteatom yang mengerosi bagian luar kanalis semisirkularis.
8/16/2019 BAB II Labirinitis
19/32
melalui ruang subara+hnoid di 09: dan bersama ruang perineural dan perivaskular
mengikuti saraf kranial kedelapan. Kanal ganglion dan ruang modiolar juga terlibat
dengan penetrasi akhirnya dari s+alae perilymphati+. !elain itu, ditandai peradangan
dan fibrosis ditemukan untuk melibatkan saluran air koklea dan baha ilayah dari
skala timpani berdekatan dengan saluran pada koklea.
Labrinitis 5ympanogeni+ hasil dari perluasan infeksi telinga tengah, sel udara
mastoid, atau pun+ak petrosa,yang paling sering dilaporkan di antaranya adalah otitis
interna akut atau otitis media kronisdimana infeksi menyebar melalui round indo
atau oval indo. enelitian antara manusia dan hean telah menunjukkan baha
round indo jauh lebih signifikan dalam proses patologis. embran round indo,
seperti membran timpani, terdiri dari tiga lapisan. Lapisan epitel luar adalah
berdekatan dengan lapisan telinga tengah dan terdiri dari satu lapisan sel skuamosa
terutama dari non+iliated. Lapisan tengah terletak di baah membran basal terdiri
dari fibroblast, selsel saraf, sel pasir, kolagen dan serat elastis dan ruang antar sel
yang besar. !el tipis panjang dengan proses sitoplasma membuat lapisan dalam dan
tidak ada membran basal antara tengah dan lapisan dalam. /uang antar sel yang besar
adalah rute hipotesis menyebar dari tengah ke telinga bagian dalam. !tudi pada tulang
temporal telah menunjukkan penebalan membran round indo dengan infiltrasi sel
inflamasi dan pembentukan endapan serofibrinous di perilymph berdekatan ke round
indo. Labirinitis 5ympanogeni+ juga dapat terjadi dalam hubungan dengan
kolesteatoma yang menyebabkan erosi tulang dan penetrasi ruang perilymphati+.
roses ini paling sering melibatkan kanalis semisirkularis hori*ontal.
Labirinitis hematogeni+ melibatkan pembenihan ruang telinga bagian dalam
dari patogen melalui aliran darah. 0ni adalah rute paling sering terjadi dari penyebaran
ke labirin.A
2.5 Kla!i0i/a!i Labiriniti!
!+hukne+ht (1A%) membagi labirinitisbakteri atas % stadium4
1. Labirinitis akut atau toksik (serous) yangterjadi sebagai akibat perubahan
kimia didalam ruang perilimf yang disebabkan olehproses toksik atau proses
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
20/32
supuratif yangmenembus membran barier labirin sepertimelalui membran
rotundum tanpa invasibakteri.
2. Labirinitis akut supuratif terjadi sebagaiakibat invasi bakteri dalam ruang
perilimfdisertai respon tubuh dengan adanya selselradang. ada keadaan inikerusakan fungsipendengaran dan fungsi keseimbangann irreversible.
3. Labirinitis kronik supuratif yaitu terlibatnyalabirin oleh bakteri dengan
responsinflamasi jaringansudah dalam aktu yanglama. Keadaan ini
biasanya merupakansuatu komplikasi dari penyakit telingatengah kronis dan
penyakit mastoid.
%. Labirinitis fibroseus yaitu suatu responsfibroseus di mana terkontrolnya
prosesinflamasi pada labirin dengan terbentuknyajaringan fibrous sampai
obliterasi dari ruangan labirin dengan terbentuknyakalsifikasi danosteogenesis. !tadium inidisebut juga stadium penyembuhan.
Labirinitis viral adalah infeksi labirin yangdisebabkan oleh berbagai ma+am
virus.enyakitini dikarakteristikkan dengan adanya berbagaipenyakit yang
disebabkan virus dengan gejalaklinik yang berbeda seperti infeksi virus mumps,virus
influen*a, dll.
Labirinitis se+ara klinis terdiri dari 2subtipe, yaitu4
1. Labirinitis lokalisata (labirinitissirkumskripta, labirinitis serosa)
merupakankomplikasi otitis media dan mun+ul ketikamediator toksik dari
otitis media men+apailabirin bagian membran tanpa adanyabakteri pada
telinga dalam. ada keadaan ini labirin tidak terinfeksi tetapi hanya
mengalami peradangan penyerta.2. Labirinitis difusa (labirinitis purulenta,labirinitis supuratif) merupakan
suatukeadaan infeksi pada labirin yang lebihberat dan melibatkan akses
langsungmikroorganisme ke labirin tulang danmembran. enjalaran
pathogen ke liang telinga menimbulkan resiko meningitis.1, 1$, 11, 12
2.6 Ge7ala Klini!
ejala yang timbul pada labirinitis lokalisata merupakan hasil dari gangguan
fungsi vestibular dan gangguan koklea yaitu terjadinya vertigo dan kurang
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
21/32
pendengaran derajat ringan hingga menengah se+ara tibatiba. ada sebagian besar
kasus, gejala ini dapat membaik sendiri sejalan dengan aktu dan kerusakan yang
terjadi juga bersifat reversible. ada labirinitis difusa (supuratif), gejalayang timbul
sama seperti gejala pada labirinitis lokalisata tetapi perjalanan penyakit pada
labirinitis difusa berlangsung lebih +epat dan hebat, didapati gangguan vestibular,
vertigoyang hebat, mual dan muntah dengan disertai nistagmus. angguan
pendengaran menetap, tipe sensorineural pada penderita ini tidakdijumpai demam dan
tidak ada rasa sakit ditelinga. enderita berbaring dengan telinga yangsakit ke atas
dan menjaga kepala tidak bergerak. ada pemeriksaan telinga tampak perforasi
membrane timpani.ada labirinitis viral, penderita didahuluioleh infeksi virus seperti virus
influen*a, virusmumps, timbul vertigo, nistagmus kemudiansetelah 37 hari keluhan
ini berkurang danpenderita normal kembali. ada labirinitis viralbiasanya telinga
yang dikenai unilateral.1, 11, 12, 13
2.8 Diagno!a
1) 9namnesa
engenai riayat kesehatan se+ara menyeluruh, termasuk gejala, riayat
kesehatan masa lalu, dan obatobatan, adalah penting untuk mendiagnosis
labirinitis sebagai penyebab vertigo pasien atau gangguan pendengaran. ejala
yang perlu dipertimbangkan dalam riayat medis pasien meliputi 4
• ertigo Caktu dan durasi, hubungan dengan gerakan, posisi kepala, dan
karakteristik lainnya
• angguan pendengaran unilateral atau bilateral, ringan atau mendalam,
durasi, dan karakteristik lainnya
• 9ural fullness
• 5innitus
• ;torrhea
•
;talgia• ual atau muntah
• ?emam
• !akit leher> kekakuan
• erubahan visual
/iayat medis masa lalu pasien harus diperiksa untuk berikut 4
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
22/32
• /iayat 0nfeksi 5elinga 5engah
• /iayat 0!9
• ;perasi telinga
• /iayat infeksi kehamilan ( 5;/:# )
• /iayat immuno+ompromise
• /iayat +a+ar
• 5rauma (kepala atau tulang belakang leher)
• /iayat gangguan pendengaran atau penyakit telinga dalam keluarga
/iayat pengobatan pasien juga harus diperhitungkan. eriksa
penggunaan obat berikut seperti 49minoglikosida dan obat ototoksik lainnya,
8/16/2019 BAB II Labirinitis
23/32
emeriksaan neurologis yang harus dilakukan sebagai berikut 4
• Lakukan pemeriksaan saraf kranial lengkap
• enilai keseimbangan dengan menggunakan /omberg test dan tandem
gait
• enilai fungsi serebelar dengan melakukan fingertonose and heelto
shin tests.%, 13
@ntuk menilai adanya gangguan vestibular, dilakukan tes keseimbangan
yaitu 4
a. 5est /omberg yang di dipertajam.
enderita berdiri dengan kaki yang satu di depan kaki yg lain (tandem),
tumit kaki yang satu berada di depan jari kaki lainnya. Lengan dilipat pada dada
dan mata lalu ditutup untuk menilai adanya disfungsi vestibular. ada orang
normal mampu berdiri dalam sikap /omberg yang dipertajam selama 3$ detik
atau lebih.1%
ambar . 5es /omberg
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
24/32
8/16/2019 BAB II Labirinitis
25/32
8/16/2019 BAB II Labirinitis
26/32
a. :5 !+an
ertimbangkan +omputed tomography ( :5 ) s+an sebelum pungsi lumbal
dalam kasuskasus yang mungkin meningitis akibat infeksi labirinitis yang
berkelanjutan atau infeksi intrakranial yang meluas ke telinga dalam. :5 s+an
juga berguna untuk membantu menyingkirkan mastoiditis sebagai penyebab
potensial. :5 s+an tulang temporal dapat membantu dalam pengelolaan pasien
dengan kolesteatoma dan labirinitis. !ebuah non+ontrast :5 s+an merupakan
pilihan untuk memvisualisasikan fibrosis dan kalsifikasi dari labirin membran
pada orang dengan labirinitis atau labirinitis ossifi+ans kronis.%
b. /0
agneti+ resonan+e imaging (/0) dapat digunakan untuk membantu
menyingkirkan neuroma akustik, stroke, abses otak, atau hematoma epidural
sebagai penyebab potensial dari vertigo dan kehilangan pendengaran.
Koklea, ruang depan, dan kanalis semisirkularis meningkatkan pada 51
eighted post+ontrast pada orang dengan labirinitis akut dan subakut. 5emuan
ini sangat spesifik dan berkorelasi dengan penilaian pasien obyektif dan
subyektif. erbaikan yang telah dibuat dalam teknik /0 dapat membuat studi
pilihan untuk di+urigai labirinitis. 0ntensitas gadolinium peningkatan pada /0
dapat berguna dalam membedakan intra+o+hlear tumor dari patologi telinga
bagian dalam lainnya, termasuk labirinitis.%
+. 9udiogramemeriksaan audiometri berguna untuk memeriksa jenis dan tingkat
keparahan pendengarandan juga menentukan kirakira organ yang berpengaruh
terhadap gangguan. Kehilangan pendengaran dalam kasus labirinitis adalah
jenis sensorineural, namun pasien dengan kelainan malformasi telinga dalam
(seperti perbesaran vestibular a'uedu+t) mungkin akan mempunyai gejala klinis
yang sama.
endapatkan audiogram pada semua pasien yang mungkin memiliki
labirinitis. valuasi pasien sakit kritis dan sangat pusing ketika mereka stabil
dan dapat mentolerir tes. 9udiogram dapat menunjukkan temuan yang berbeda
LabirinitisPembimbing : dr. Ali Syahbana Siregar, Sp. THT-KL
8/16/2019 BAB II Labirinitis
27/32
dalam kaitannya dengan etiologi peradangan labirin. !ebagai +ontoh, pasien
dengan otitis media yang labirinitis diinduksi kemungkinan besar memiliki
gangguan pendengaran +ampuran, sedangkan labirinitis virus akan hadir dengan
gangguan pendengaran sensorineural. ;toa+ousti+ emisi (;9) pengujian atau
respon batang otak pendengaran (9
8/16/2019 BAB II Labirinitis
28/32
!"#L tibatiba. ejala vestibular, seperti vertigo, ketidakseimbangan umum, dan
ataksia , mungkin ada. %
b)
8/16/2019 BAB II Labirinitis
29/32
labirin.9ntibiotika diberikan untuk men+egahterjadinya penyebaran infeksi.
Eika tandarangsangan meningeal dijumpai maka tindakanpungsi lumbal harus
segera dilakukan.1
Kemajuan dan efektivitas terapi antibiotik, ditambah dengan diagnosis dini dan
pengobatan bedah terhadap penyakit telinga telah membuat drainase labirin menjadi
tindakan yang jarang dilakukan lagi. ada labirinitis supuratif yang disertai dengan
tanda rangsangan meningeal memerlukan tindakan drainase labirin yang segera.
8/16/2019 BAB II Labirinitis
30/32
Labirinitis akut tanpa komplikasi berprognosis baik untuk kehidupan. ?engan
pengobatan antibiotik modern setiap komplikasi meningitis dapat diobati dengan baik
sehingga obatobat tersebut harus di+obakan dengan betulbetul dan bukan tindakan
operasi.
8/16/2019 BAB II Labirinitis
31/32
Labirinitis dibagi atas labirinitis lokalisata(labirinitis serosa) dan labirinitis
difusa(labirinitis supuratif).Keluhan dari penyakit ini berupa gangguanvestibular,
vertigo dan gangguan fungsipendengaran sensorineural hearing loss.ada labirinitis
akut (serous)mikroorganisme penyebab !. pneumoni,!treptokokus dan #emofilus
influen*a. adalabirinitis kronik mikroorganisme penyebabbiasanya disebabkan
+ampuran dari basil gramnegatif,sepertiseudomonas.ejala yang timbul biasanya
berupa vertigo dan kurang pendengaran derajat ringanhingga menengah se+ara tiba
tiba.
rinsip terapi pada labirinitis adalah4
1) en+egah terjadinya progresifitas penyakitdan kerusakan vestibulokoklea
yang lebihlanjut.2) enyembuhan penyakit telinga yangmendasarinya.5erapi dengan
pengaasan yang ketat danterus menerus untuk men+egah
perluasanpenyakit ke intra+ranial harus dilakukan di samping itudilakukan
tindakan drainase dari labirin.
DATA: PUSTAKA
1. 9boet 9. 2$$8. Labirinitis. Majalah Kedokteran Nusantara. Volume 39 No. 3.
edan 4 ?epartemen 5#5KL =K@!@. #al 2A%2A82. fianty 9.!, "urbaity 0,Eenny
8/16/2019 BAB II Labirinitis
32/32
.