7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Keperawatan 1. Pengertian a. Menurut Prof.DR.dr.S.M.Lumbantobing, SpS (K), SpKJ 2013. Stroke adalah bencana atau gangguan peredaran darah di otak. Dalam bahasa Inggrtis dinamai Cerebro-Vascural Accident. Kata stroke berarti pukulan (to strike), Dari kata ini dapat disimpulkan bahwa timbulnya stroke ialah mendadak. Kata lain untuk penyakit stroke ini adalah Brain Attack yaitu serangan otak.gangguaN peredarahan darah ini mengakibatkan fungsi otak terganggu, dan bila berat dapat mengakibatkan kematian sebagian sel- sel otak (disebut infark) b. Menurut Nabyl R.A 2012 Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah kesuatu bagian otak tiba- tiba terganggu, karena sebagian sel-sel otak mengalami kematian akibat gangguan aliran darah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keperawatan
1. Pengertian
a. Menurut Prof.DR.dr.S.M.Lumbantobing, SpS (K), SpKJ 2013.
Stroke adalah bencana atau gangguan peredaran darah di otak.
Dalam bahasa Inggrtis dinamai Cerebro-Vascural Accident. Kata
stroke berarti pukulan (to strike), Dari kata ini dapat disimpulkan
bahwa timbulnya stroke ialah mendadak. Kata lain untuk penyakit
stroke ini adalah Brain Attack yaitu serangan otak.gangguaN
peredarahan darah ini mengakibatkan fungsi otak terganggu,
dan bila berat dapat mengakibatkan kematian sebagian sel-sel
otak (disebut infark)
b. Menurut Nabyl R.A 2012
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan
darah kesuatu bagian otak tiba-tiba terganggu, karena sebagian
sel-sel otak mengalami kematian akibat gangguan aliran darah
karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak.Dalam
jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan kerusakan
atau mematikan sel-sel saraf di otak.
c. Menurut Efriza Mahreswati 2012
Stroke merupakan suatun penyakit deficit neurologis yang
bersifat mendadak .
d. Menurut Lanny Sustrani Dkk 2005 Stroke adalah serangan otak
yang terjadi secara tiba-tiba dengan akibat kematian atau
8
kelumpuhan sebelah bagian tubuh, karena sifatnya yang
menyerang itu, sindroma itu diberi nama “stroke”, yang artinya
kurang lebih pukulan telak dan mendadak atau kadang pula
disebut CVA (Cerebro-Vascular Accident).
e. Menurut WHO dalam (dr.Harsono,DSS 2007) Stroke adalah
manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal
maupun menyeluruh(global), yang berlangsung dengan cepat,
berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian,
tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan
vascular.
2. Etiologi
Stroke dapat disebabkan Oleh :
Menurut M.Clevo Rendy Dkk 2012
1) Infark Otak(80 %)
a. Emboli
1. Emboli kardiogenik
2. Fibrilasi atrium dan aritmia lain
3. Thrombus mural dan ventrikel kiri
4. Penyakit katub mitral atau aorta Endokarditis
(infeksi atau non infeksi)
b. Emboli paradoksal (foramen ovalepaten)
1. Emboli arkus aorta
2. Aterotrombotik (penyakit pembuluh darah
sedang besar)
3. Penyakit ekskranial
9
4. Arteri karotis interna
5. Arteri vertebralis
c. Penyakit intracranial
1. Arteri karotis interna
2. Arteri serebri interna
3. Arteri basilaris
4. Lakuner (oklusi arteri perforans kecil)
5.
2) Pendarahan intraserebral (15 %)
a. Hipertensi
b. Malformasi artei-vena
c. Angipati amiloid
3) Perdarahan subaraknoid (5 %)
4) Penyebab lain (dapat menimbulkan infarkj atau
pendarahan)
a. Trobus sinus dura
b. Diseksi arteri karotis atau vertebralis
c. Vaskulitis system saraf pusat
d. Penyakit moya-moya(oklusi arteri besar intracranial
yang progresif)
e. Migren
f. Kondisi hiperkoagulasi
g. Penyalah gunaan obat
h. Kelainan hematologist (anemia sel sabit, polisistemia,
atau leikemia)
10
i. Miksoma atrium.
Menurut Ns Andra Wijaya,S.Kep 2013.
5) Trombosis serebri
Arterosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi
serebral adalah penyebab utama thrombosis serebral yang
adalah penyebab paling umum dari stroke.Trombosis
ditemukan pada 40 persen dari semua kasus stroke yang
telah dibuktikan oleh ahli patologi.Biasanya ada kaitannya
dengan kerusakan local dinding pembuluh darah akibat
arteriskerosis.
6) Emboli serebri
Embolisme serebri termasuk urutan kedua dari berbagai
penyebab utama stroke. Penderita embolisme biasanya
lebih mudah dibandingkan dengan penderita thrombosis,
kebanyakan penderita emboli serebri berasal dari suatu
thrombus dalam jantung sehingga masalah yang dihadapi
sesungguhnya merupakan perwujudan penyakit jantung.
7) Hemoragi
Hemoragi dapat terjadi diluar durameter(hemoragi ekstra
dural atau epidural) di bawah durameter (hemoragi
subdural), di ruang sub arachoid (hemoragi subarachmoid
atau dalam substansial otak). Manifestasi Klinis
11
3. Manifestasi klinis Stroke :
Menurut M.Clevo Rendy 2012
a. Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemiparesis
yang timbul mendadak)
b. Gangguan sensabilitas pada satau atau lebih anggota badan
(gangguan hemiparesik)
c. Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, letargi,
stupor atau koma)
d. Afasia (bicara tidak lancaar, kurangnya ucapan, atrau kesulitan
memahami ucapan)
e. Disartria (bicara pelo atau cadel)
f. Gangguan penglihatan (hemianopia atau monokuler, atau
diplopia)
g. Ataksia (trunkal atau anggota badan)
h. Vertigo, mual dan muntah, atau nyeri kepala.
Menurut WHO, dalam Internasional Statistic Classfication Of
Disease And Related Health Problem 10th Revision, stroke
dapat dibagi :
1) Perdarahan Intraserebral (PIS)
Stroke akibat PIS mempunyai gejala prodromal yang tidak
jelas, kecuali nyeri kepala karena Hipertensi. Serangan
seringkali terjadi setiap hari, saat aktivitas, atau
emosi/marah, sifat nyeri kepala ini sifatnya nyeri yang
sangat hebat.mual dan muntah seringkali terjadi saat awal
12
permulaan serangan. Kesadaraan biasanya menurun cepat
masuk koma (65 persen terjafi kurang dari setengah jam,
23 persen antara ½ sampai dengan 12 persen terjadi
setelah 2 jam, sampai 19 hari).
2) Perdarahan Subaraknoid (PSA)
Pada pasien dengan PSA didapatkan gejala yang
prodromal berupa nyeri kepala hebat dan akut. Kesadaran
sering terganggu dan sangat bervariasi. Ada gejala atau
tanda rangsangan meningeal. Gejala Neuroloigis yang
timbul tergantung pada berat ringannya gangguan
pembuluh darah dan lokasinya.manifestasi dapat berupa
a) Kelumpuhan wajah dan anggota badan yang timbul
mendadak
b) Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota
badan
c) Perubahan mendadak satatus mental
d) Afsia (bicara tidak lancer, kurangnya ucapan atau
kesulitan memahami ucapan)
e) Ataksia anggota badan
f) Vertigo, mual, muntah atau nyeri kepala.
13
4. Patofisiologi
Menurut Ns. Andra Saferi Wijaya, S.Kep dan Ns.Yessie Mariza
Putri, S.Kep 2013
Otak sangat tergantung pada oksigen dan tidak mempunyai
cadangan oksigen. Jika aliran darah kesetiap bagian otak
terhambat karena trhombus dan embolus, maka mulai terjadi
kekurangan oksigen ke jarringan otak. Kekurangan selam satu
menit dapat mengarah pada gejala yang dapat kehilangan
kesadaran. Selanjutnya kekurangan oksigen dalam waktu yang
lebih lama dapat mengakibatkan nekrosisi mikroskopik neuron-
neuron. Area nekrotik kemudian disebut infark. Kekurangan
oksigen pada awalnya mungkin akibat iskemia mum (karena henti
jantung atau hipotensi) atau hipoksia akibat anemia atau kesukaran
untuk bernafas. Stroke karena embolus dapat merupakan akibat
dari bekuan darah, udara, plaque, ateroma fragmen lemak. Jika
etiologi stroke adalah hemoraghi maka factor pencetus adalah
hipertensi. Abnormalitas vaskuler, aneurisma serabut dapat terjadi
rupture dan dapat menyebabkan hemorragi.
Pada stroke thrombosis atau metabolic maka otak
mengalami iskemia dan infark sulit ditentukan. Ada peluang
dominan stroke akan meluas setelah serangan pertama sehingga
dapat terjadi edema serebral dan peningkatan tekanan Intrakranial
(TIK) dan kematian pada area yang luas. Prognosisnya tergantung
pada daerah otak yang terkena dan luasnya saat terkena.
14
Gangguan pasokan aliran darahke otak dapat terjadi
dimana saja dalam arteri-arteri yang membentuk sirkulasi willisi :
arteri karotis interna dan system vertebrobasilar dan semua
cabang-cabangnya. Secara umum, apabila aliran darah ke jaringan
otak terputus selama 15 sampai 20 menit, akan terjadi infark atau
kematian jaringan. Perlu diingat bahwa oklusi disuatu arteri tidak
selalu menyebabkan infark didaerah otak yang diperdarahi oleh
arteri tersebut. Alasannya adalah bahwa terdapat sirkulasi kolateral
yang memadai daerah tersebut. Proses patologik yang mendasari
mungkin salah satu dari berbagai proses yang terjadi didalam
pembuluh darah yang memeperdarahi otak. Patologinya dapat
berupa :
1) Keadaan penyakit pada pembuluh darah itu sendiri,
seperti aterosklerosis dan thrombosis, robeknya
dinding pembuluh darah atau peradangan.
2) Berkurangnya perfusi akibat gangguan aliran darah,
misalnya syok atau hiperviskositas darah
3) Gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus
infeksi yang berasala dari jantung atau pembuluh
darah ekstrakranium.
4) Ruture vascular didalam jaringan otak atau ruang
subaraknoid
5. Pemeriksaan penunjang
Menurut M.Clevo Rendy dan Margareth TH 2012
a. Pemeriksaan radiologi syste saraf
15
1) Miografi
2) CT Scan
3) Angiografi
4) MRI
5) EEG
6) EMG
b. Laboratorium
1) Darah
2) Urine
3) Cairan Serebrospinal
c. Pemeriksaan lain-lain :
Menurut dr.Harsono,DSS 2007
1) Pemeriksaan untuk menemukan fsktor risiko, seperti
: darah rutin (Hb, Hemotokrit, Leukosit, Eritrosit,
LED), hitung jenis dan bila perlu gambaran darah.
2) Komponen kimia darah, gas, elektrolit
3) Doppler, EKG, Ekhokardiografi
d. Pemeriksaan diagnostic
Menurut Ns. Andra Saferi Wijaya, S.Kep dan Ns.Yessie
Mariza Putri, S.Kep 2013
1) Angiografi
Membantu menentukan penyebab stroke secara
spesifik seperti perdarahan, obstruksi arteri,
oklusi/rupture.
16
2) Electro encefalography
Mengidentifikasi masalah di dasarkan pada
gelombang otak atau mungkin memperlihatkan
daerah lesi yang spesifik.
3) Sinar X tengkorang
Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng n
pineal daerah yang berlawanan dari masa yang
luas, klasifikasi karotis interna terdapat trobus
serebral. Klasifikasi persial dinding, aneurisma pada
persadarahan sub arachnoid.
4) Ultrasonography Doppler
Mengidentifikasi penyakit arteriovena (masalah
system arteri karotis/aliran darah/ muncul
plaque/arterisklerosis)
5) CT Scan
Memperlihatkan adanya edema, hematoma,
iskemia, dan infark
6) MRI
Menunjukkan adanya tekanan abnormal dan
biasanya ada trombosisi, emboli dan TIA, tekanan
meningkat dan cairan mengandung darah
menunjukkan hemoragi sub aracnhois atau
perdarahan intracranial.
17
7) Pemeriksaan thorax
Dapat memperlihatkan keadaan jantung, apakah
terdapat pembesaran ventrikel kiri yang merupakan
slah satu tanda hipertensi kronis pada penderita
stroke, menggambarkan perubahan kelenjar pineal
daerah berlawanan dari massa yang meluas.
8) Pemeriksaan laboratorium
a) Fungsi lumbal : tekanan normal biasanya da
thrombosis, emboli dan TIA. Sedangkan
tekanan yang meningkat dan cairan yang
mengandung darah menunjukkan adanya
perdarahan subarachnoid atau intracranial.
Kadar protein total meningkat pada kasus
thrombosis sehubungan dengan proses
inflamasi.
b) Pemeriksaandarah rutin
c) Pemeriksaan kimia darah pada stroke akut
dapat terjadi heperglikemia. Gula darah
dapat mencapai 250 mg dalam serum dan
kemudian berangsur-angsur turun kembali.
18
6. Komplikasi
Menurut Ns. Andra Saferi Wijaya, S.Kep dan Ns.Yessie Mariza
Putri, S.Kep 2013
a. Berhubungan dengan immobilisasi
1) Infeksi pernafasan
2) Nyeri yang berhubungan dengan daerah yang tertekan
3) Konstipasi
4) Tromboflebitis
b. Berhubungan dengan mobilisasi
1) Nyeri pada daerah punggung
2) Dislokasi sendi
c. Berhubungan dengan kerusakan otak
1) Epilepsy
2) Sakit kepala
3) Karniotomi
d. Hidrosefalus Depresi
Karena keterbatasan akibat lumpuh, sehingga sulit untuk
berkomunikasi, melakukan aktivitas dan sebagainya sehingga
penderita stroke seringkali mengalami depresi.
e. Darah beku
Darah beku mudah terbentuk pada jaringan yang lumpuh
terutama pada kaki sehigga menyebabkan pembengkakan
yang mengganggu.
19
f. Memar
Jika penderita stroke menjadi lumpuh, tidak maslah seberapa
parahnya, penderita harus sering dipindahkan dan digerkkan
secara teratur agar bagian pinggul, pantat, sendi kaki, dan tumit
tidak terluka akibat terhimpit alas tempat tidur. Bila luka-luka
tidak dirawat, bisa terjadi infeksi.
g. Otot mengerut dan sendi kaku
Kurang gerak dapat menyebabkan sendi menjadi kaku dan
teras nyeri. Misalnya, jika otot-otot betis mengerut, kaki terasa
sakit ketika harus berdiri dan rumit menyentuh lantai.
h. Pneumonia (radang paru-paru)
Ketidakmampuan untuk bergerak setelah mengalami stroke
membuat pasien mungkin mengalami kesulitan menelan
dengan sempurna atau sering batuk-batuk sehingga cairan
terkumpul diparu-paru dan selanjutnya dapat terjadi
pneumonia.
7. Pengobatan Dan Penatalaksanaan
Menurut Ns. Andra Saferi Wijaya, S.Kep dan Ns.Yessie Mariza
Putri, S.Kep 2013
a. Penatalaksanaan secara Medis
1) Trombolitik (streptokinase)
2) Anti platelet / ati trombolitik (asetosol, ticlopidin, cilostazol,
dipiridamol)
3) Antikoagulan (heparin)
4) Hemorrhage (pentoxyfilin)
20
5) Antagonis serotonin (noftidrofuryl)
b. Antagonis calcium (nomodipin, piracetam) Penatalaksanaan
Medis
Menurut Nabyl R.A 2012
a. RTPA (Recombinant Tissue Plasminogen Activator) :
Alteplase, Streptokinase
Diberikan secara intravena di gunakan untuk
menghancurkan bekuan darah yang terbentuk. Hanya
digunakan dengan 3 syarat :
a) Kurang lebih 3 jam setelah serangan
b) Jangan diberikan bila ada tanda-tanda thrombosis
vena serebral
c) Tidak pernah ada riwayat operasi kepala
d) Hipertensi > 185 mmHg
Dapat menimbulkan efek samping yang cukup tinggi
seperti terjadinya perdarahan otak.
b. Anti koaguan
Digunakan untuk mencegah terjadinya emboli atau
mencegah bila ada bekuan baru, hanya sebatas untuk
kasus pada stroke dengan fibrasi umum
c. Anti platelet : Asiplin, Tidopiline, Clopidogrel
d. Neuro protector : Citikoline
e. Anti Hipertensi : Labetolol. Nicardipilin, Enalapril, sodium
nitropruside untuk beberapa kasus kegawatdaruratan tidak
dianjurkan pemberian vasodilator cepat (Nitrogliserin,
21
Hydralazin) karena dapat memperburuk keadaan.
Menurunkan tekanan Intrakranial : Manitol
f. Obat lambung : Antasit (untuk mencegah ulcer dan refluks
lambung) hanya diberikan sesuai dengan indikasi tertentu)
c. Penatalaksanaan secara keperawatan
Menurut Efriza Mahrswati 2012
1) Diet penderita stroke
Berdasarkan buku penutunan diet edisi terbaru yang
diberikan pada penderita stroke adalah diet stroke. Diet
stroke bertujuan nuntuk :
a) Memberikan makanan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi pasien dengan mempertahankan
keadaan dan komplikasi penyakit,
b) Memperbaiki keadaan stroke seperti disfagia,
pneumonia, kelainan ginjal dan dekubitus.
c) Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Jenis makanan yang tidak disarankan untuk
penderita stroke seperti : semua makanan yang
digoreng, semua daging yang berlemak, (kambing,
babi, ham, sosis, kulit ayam, lemak hewan), kepiting,
cum-cumi, udang, kerang, ikan asin, ikan teri, telur
asin, roti, kue yang mengandung soda kue atau garam,