11 BAB II Kajian Teori A. Perancangan Perancangan merupakan usaha untuk merancang sebuah sketsa atau pengaturan dari beberapa hal yang terpisah ke dalam satu kesatuan. Dalam kamus bahasa Indonesia (2003: 725), Perancangan adalah “Suatu proses, cara, pembuatan merancang, untuk tanda, batas dan sebagainya”. Setiap hal akan di sebut perancangan apabila ada sebuah proses yang dimana ada upaya untuk menyatukan setiap elemen yang terpisah-pisah menjadi satu bagian. Perancangan menurut Certo (1997 : 134) Perancangan merujuk kepada proses bagaimana system pengurusan organisasi/kelompok hingga mencapai visinya. Perancangan didefinisikan sebagai proses pembuatan keputusan secara sadar dan sistematik tentang tujuan aktivitas yang individu, kumpulan, unit kerja atau organisasi yang di laksanakan pada masa yang akan mendatang. Bateman & Snell (1996 : 114) Dan menurut Hellriegel & Slocum (1996 : 139) dimana perancangan merujuk pada proses formal yang dirangkum sebagai berikut: - Memilih misi dan visi seluruh kelompok untuk jangka panjang dan pendek, - Membentuk tujuan bagian, jabatan individu berdasarkan tujuan kelompok, - Sebagai strategi dan taktik untuk mencapai tujuan tersebut, dan - Mencakup seluruh (manusia, uang, peralatan) untuk mencapai berbagai tujuan, strategi, dan taktik.
19
Embed
BAB II Kajian Teori - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712015_bab2.pdf · dan sistematik tentang tujuan aktivitas yang individu, ... gambar maupun kosong yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB II
Kajian Teori
A. Perancangan
Perancangan merupakan usaha untuk merancang sebuah sketsa atau
pengaturan dari beberapa hal yang terpisah ke dalam satu kesatuan. Dalam kamus
bahasa Indonesia (2003: 725), Perancangan adalah “Suatu proses, cara,
pembuatan merancang, untuk tanda, batas dan sebagainya”. Setiap hal akan di
sebut perancangan apabila ada sebuah proses yang dimana ada upaya untuk
menyatukan setiap elemen yang terpisah-pisah menjadi satu bagian.
Perancangan menurut Certo (1997 : 134) Perancangan merujuk kepada proses
bagaimana system pengurusan organisasi/kelompok hingga mencapai visinya.
Perancangan didefinisikan sebagai proses pembuatan keputusan secara sadar
dan sistematik tentang tujuan aktivitas yang individu, kumpulan, unit kerja atau
organisasi yang di laksanakan pada masa yang akan mendatang. Bateman & Snell
(1996 : 114)
Dan menurut Hellriegel & Slocum (1996 : 139) dimana perancangan merujuk
pada proses formal yang dirangkum sebagai berikut:
- Memilih misi dan visi seluruh kelompok untuk jangka panjang dan pendek,
- Membentuk tujuan bagian, jabatan individu berdasarkan tujuan kelompok,
- Sebagai strategi dan taktik untuk mencapai tujuan tersebut, dan
- Mencakup seluruh (manusia, uang, peralatan) untuk mencapai berbagai tujuan,
strategi, dan taktik.
12
Dari seluruh teori tentang perancangan dapat disimpulkan bahwa perancangan
merupakan usaha dalam suatu proses secara sadar dan sistematik yang meliputi
segala aspek seperti benda, manusia, organisasi, waktu dll dalam pengerjaanya
untuk mencapai visi atau tujuan.
B. Buku Ilustrasi
1. Definisi Buku
Buku dalam bahasa Indonesia, book dalam bahasa Inggris, das Buch dalam
bahasa Jerman, dan boek dalam bahasa Belanda, atau bilbos dalam bahasa
Yunani memiliki makna yang sama.
Pengertian Buku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 471):
kumpulan lembar kertas berjilid, berisi tulisan atau kosong.
Menurut Kamus Oxford (2010 : 195) sebuah karya yang ditulis atau
dicetak terdiri dari halaman yang di lem atau dijahit bersama-sama di satu sisi
dan terikat di sampul.
Buku adalah suatu bentuk benda karya manusia yang berfungsi sebagai
salah satu media komunikasi atau informasi (Suseno, 1997:40).
Kesimpulan dari pengertian buku tersebut adalah suatu benda dimana
terdiri dari lembaran-lembaran yang banyak yang didalamnya terdapat tulisan,
gambar maupun kosong yang di satukan dalam satu kesatuan dengan lem, di
jahit dan terikat di dalam sampul.
13
2. Ilustrasi
a. Sejarah ilustrasi
Illustrasi menurut Alan Male, (2007 : h144) menyatakan bahwa
ilustrasi diproduksi pertama kali berupa selembaran, selama paruh kedua
abad ke 16. Teknik Woodcut dengan ukiran kayu mengawali produksi
pertama ilustrasi yang kemudian berkembang menjadi sebuah buku pada
saat mesin percetakan pertama ditemukan di Jerman. Pada awal abad ke-
19 buku yang dikeluarkan pertama kali adalah buku fiksi untuk anak-anak.
b. Tujuan Ilustrasi
Ilustrasi digunakan untuk memperjelas pesan atau informasi yang
disampaikan. Ilustrasi dimaksudkan untuk memberi variasi pada bahan
ajar sehingga menjadi lebih menarik dan memotivasi, komunikatif, dan
lebih memudahkan pembaca untuk memahami pesan. Ilustrasi membantu
retensi, yaitu memudahkan pembaca untuk mengingat konsep atau gagasan
yang disampaikan melalui ilustrasi. Syamsul Arifin (2009 : 70)
Menurut Alan Male (2007 : 19). ilustrasi mempengaruhi cara kita
menginformasikan dan dididikan, apa yang kita beli dan bagaimana kita
dibujuk untuk melakukan suatu hal. Hal tersebut memberikan pendapat
dan komentar. Ilustrasi memberikan kami hiburan dan menceritakan kisah-
kisah. Ilustrasi merupakan suatu gambaran pada sebuah kehidupan dalam
bentuk lukisan, gambaran, kartun, ukiran.
14
Menurut Lawrence Zeegen, (2009 : 6) Kehadiran ilustrasi muncul
untuk membantu kita untuk merasakan dunia kita, mengikuti kita untuk
merekam, menggambarkan, dan mengkomunikasikan liku-liku kehidupan
kita.
Dari teori tersebut dapat di simpulkan bahwa ilustrasi memberikan
penggambaran pada setiap khalayak yang melihatnya dan
menginprovisasikannya sejenak untuk mendapatkan makna pada gambaran
yang di tampilkan dan juga untuk melihat sisi imajinasi dari si subjek yang
bersifat fiksi dan non-fiksi.
c. Fungsi Ilustrasi
Fungsi Ilustrasi menurut Syamsul Arifin dkk (2009 : 70) dibagi dalam
beberapa jenis:
1) Ilustrasi Deskriptif
Berfungsi menggantikan uraian tentang sesuatu secara verbal
dan naratif dengan menggunakan kalimat yang panjang. Uraian verbal
dan naratif tersebut sangat efisien karena memerlukan ruang yang
cukup banyak dan kurang efektif karena menyita perhatian pembaca
pada bagian tertentu. Ilustrasi sering dimanfaatkan untuk melukiskan
sesuatu sehingga lebih cepat dan lebih mudah dipahami. Ilustrasi
terutama dapat menunjukan rupa atau wujud suatu benda secara
konkrit sesuai aslinya, misalnya foto, lukisan.
2) Fungsi ekspresif
15
Ilustrasi dapat memperlihatkan dan menyatakan sesuatu
maksud, gagasan, perasaan, situasi atau konsep yang abstrak menjadi
nyata secara tepat dan mengena sehingga mudah dipahami. Suasaba
proses, mimik seseorang dapat diperlihatkan melalui ilustrasi.
3) Fungsi analitis/structural
Ilustrasi dapat menunjukan rincian bagian demi bagian dari
suatu benda atau system atau proses secara detail, sehingga lebih
mudah untuk diapahami. Tahap-tahapan dalam suatu proses dapat
lebih jelas diperlihatkan melalui ilustrasi daripada narasi.
4) Fungsi kualitatif
Ilustrasi yang biasa dipergunakan dalam bahan ajar, antara lain
daftar atau table, diagram, grafik, kartun, foto, gambar, sketsa, symbol
dan skema.
3. Buku Ilustrasi
a. Definisi Buku ilustrasi
Teori buku ilustrasi menurut Lawrence Zeegen (2009 : 24) Kita
belajar untuk memecahkan kode gambar dari usia dini. Buku bergambar
anak-anak memainkan peran formatif dalam pendidikan visual kita melalui
pesan yang mereka bawa, dan sarana yang informasi yang disampaikan,
Buku ilustrasi memiliki makna yang terpisah, terdiri dari buku dan
ilustrasi. Pada buku ilustrasi sendiri adalah lembaran-lembaran kertas yang
disusun dan disatukan dalam sampul sedangkan ilustrasi sendiri diartikan
16
suatu coretan dengan teknik menggambar, fotografi, lukisan maupun
teknik seni rupa. Buku ilustrasi adalah buku yang di dalamnya berisi
tulisan dalam bentuk fotografi, lukisan, gambaran maupun seni rupa.
b. Layout buku ilustrasi
1) Definisi Layout
Layout pada dasarnya merupakan tata letak suatu elemen-elemen
desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung
konsep / pesan yang dibawanya. Surianto Rustan (2009 : 138)
Layout merupakan upaya untuk menentukan suatu tata letak yang
sesuai dengan estetika suatu bidang yang disusun
2) Grid Layout
Grid adalah alat dasar desain yang digunakan sebagai panduan untuk
posisi berbagai elemen dalam desain. Gavin Ambrose ( 2015 : 84)
Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan
penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Sistem grid
digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan
sebuah komposisi visual. Melalui grid akan mempermudah membuat
sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi
dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari
penggunaan grid dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu
rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.
Beberapa elemen pada layout menurut Gavin Ambrose ( 2015 : 84)
17
i. Grid simetris
Grid simetris menyajikan tata letak pada halaman
verso1 yang merupakan bayangan cermin yang digunakan
untuk halaman recto2, dengan margin dalam dan luar sama.
ilustrasi fitur marjin luar proporsional lebih besar yang dapat
menampung marginalia3. grid juga memiliki unsur-unsur
utama lainnya seperti talang, kepala dan margin bawah.
Contoh bentuk Grid asimetris :
Gambar 1. Bentuk susunan Grid simetris yang pertama Sumber : buku Gavin Ambrose the layout book, 2015
ii. Grid asimetris
1 Verso adalah halaman sebelah kiri buku atau naskah yg terbuka, biasanya bernomor halaman genap.
(http://artikata.com/arti-198234-verso.html) 2 Recto adalah halaman kanan buku (http://artikata.com/arti-150827-recto.html) 3 Marginalia adalah catatan yang ditulis di margin (http://artikata.com/arti-113207-marginalia.html)
18
Grid asimetris menggunakan tata letak yang sama pada
kedua recto dan verso halaman. ilustrasi memiliki empat
kolom teks sempit seperti yang digunakan untuk jaringan
simetris di atas, tetapi grid asimetris sering memiliki satu
kolom yang lebih sempit dari yang lain untuk
memperkenalkan bias terhadap satu sisi halaman, biasanya
sebelah kiri. kolom sempit dapat digunakan sebagai margin
yang lebar untuk keterangan, catatan, ikon atau berbagai
elemen lainnya.
Contoh bentuk Grid asimetris :
Gambar 1.2 Bentuk susunan Grid asimetris yang ke dua Sumber : buku Gavin Ambrose the layout book, 2015
iii. Columns
kolom adalah divisi vertikal tata letak di mana teks
biasanya diikuti. gemuk atau kurus dan bahkan miring,
19
bagaimana kolom ditangani memiliki dampak yang nyata
pada pembacaan teks.
Bentuk kolom yang ditandai warna abu-abu
Gambar 1.3 Bentuk kolom pada buku Sumber : buku Gavin Ambrose the layout book, 2015)
iv. Gutter and alley
Gutter adalah area lipatan pada buku. Gutter biasanya
menjadi pusat di mana dua halaman bertemu di tulang
belakang, meskipun istilah ini juga mengacu pada ruang
antara kolom teks dan kedepan-tepi halaman.
Bentuk Gutter pada buku:
20
Gambar 1.4 Bentuk Gutter pada buku Sumber : buku Gavin Ambrose the layout book, 2015)
Contoh Gutter pada buku
Gambar 1.5 Bentuk Gutter dalam buku yang dibuat monograph oleh Bedow
untuk artist Hans Isaksoon Sumber : buku Gavin Ambrose the layout book, 2015)
21
c. jenis buku ilustrasi:
1) Publishing Book :
i. Childern’s Books
Non-Fiksi : popular atau special refrensi; dijual atau kurikulum
nasional.
Fiksi: buku gambar untuk anak kecil hingga anak menuju remaja.
Gambar 1 Buku ilustrasi karya ketie lovell. Sumber: (http://cdn.usborne.com/catalogue/covers/eng/max_covers/little-
childrens-book-of-things-to-do.jpg)
ii. Quality Non-Fiction
Ensiklopedia atau Tema tunggal
Coffe Table: Tema terkenal seperti seni memasak, berkebun,
olahraga, sejarah alam, motor, biograpi, dll.
22
Gambar 2.1 karya Chris griffin untuk kover buku Robert Opie