BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pelaksanaan Program Posyandu 2.1.1 Pengertian Pelaksanaan Menurut Rahmat Haryadi Actuating (dalam Ekhardi, 2010) Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif, dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja, untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership (pimpinan), perintah, komunikasi dan conseling (nasehat). Actuating disebut juga “gerakan aksi“ mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manager untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
21
Embed
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pelaksanaan Program Posyandu 2.1.1 …eprints.ung.ac.id/97/3/2013-2-86207-153409059-bab2-10012014081212.pdf · sampai umur 2 tahun atau lebih (h) Bayi/anak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pelaksanaan Program Posyandu
2.1.1 Pengertian Pelaksanaan
Menurut Rahmat Haryadi Actuating (dalam Ekhardi, 2010) Actuating adalah
suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha
organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja
dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan dikehendaki secara efektif, dalam hal ini yang dibutuhkan adalah
kepemimpinan.
Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja, untuk melaksanakan secara fisik
kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya
kearah itu. Seperti : Leadership (pimpinan), perintah, komunikasi dan conseling
(nasehat). Actuating disebut juga “gerakan aksi“ mencakup kegiatan yang dilakukan
seorang manager untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh
unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai.
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan
fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan
pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses
manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang
berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Pengertian yang dikemukakan di atas dapatlah ditarik suatu kesimpulan
bahwa pada dasarnya pelaksanaan suatu program yang telah ditetapkan oleh
pemerintah harus sejalan dengan kondisi yang ada, baik itu di lapangan maupun di
luar lapangan, yang mana dalam kegiatannya melibatkan beberapa unsure disertai
dengan usaha-usaha dan didukung oleh alat-alat penunjang. Selain itu perlu adanya
batasan waktu dan penentuan tata cara pelaksanaan.
2.1.2 Pengertian Posyandu
Definisi Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan
dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen
Kesehatan RI. 2006). Apabila dipandang dari hirarki sistem upaya pelayanan
kesehatan, maka Posyandu adalah forum yang menjembatani ahli teknologi dan ahli
kelola untuk upaya-upaya kesehatan yang profesional kepada masyarakat sebagai
upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat hidup sehat.
Selanjutnya Posyandu adalah salah satu wujud peran serta masyarakat dalam
pembangunan khususnya kesehatan, dengan menciptakan kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk (Syafrudin, dkk. 2009:151).
Posyandu adalah kependekan dari Pos Pelayanan Terpadu. Secara sederhana
yang dimaksud dengan Posyandu adalah pusat kegiatan di mana masyarakat dapat
sekaligus memperoleh pelayanan KB-Kesehatan. Dari aspek proses, maka
pengertiannya adalah salah satu wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan,
khususnya kesehatan dengan menciptakan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Pengertian lain Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan
5
dari, oleh, dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan di suatu
wilayah kerja Puskesmas, dimana program ini dapat dilaksanakan di balai dusun,
balai kelurahan, maupun tempat-tempat lain yang mudah didatangi oleh masyarakat
(Ismawati S, dkk. 2010:3).
Menurut Departemen Kesehatan, Posyandu adalah upaya masyarakat untuk
menjaga dan meningkatkan kesehatan melalui kegiatan terpadu yang dilaksanakan
oleh masyarakat sendiri melalui bimbingan dan bantuan petugas kesehatan.
Sedangkan menurut Sembiring (2004), pengertian Posyandu adalah suatu wadah
komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat keluarga
berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan
pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana
yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak
dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan sumber daya
manusia sejak dini yaitu ada tiga intervensi adalah:
Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk
menjaga kelangsungan dalam peningkatan mutu manusia masa yang akan datang dan
akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia
(1) Hidup anak sejak dalam kandungan ibu sampai usia balita.
(2) Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk
membina tumbuh kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental
sehingga siap menjadi tenaga kerja tangguh.
(3) Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan negara.
Intervensi satu dan dua dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dengan
sedikit bantuan dan pengarahan dari petugas penyelenggara dan pengembangan.
Posyandu merupakan strategi yang tepat untuk intervensi ini. Sedangkan, intervensi
ke-3 perlu dipersiapkan dengan memperhatikan aspek-aspek Poleksosbud.
Sedangkan menurut Cessnasari (2005) adalah kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas
kesehatan.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial
dasar untuk mempercepat penurunan AKI (Angka kematian Ibu) dan AKB (Angka
Kematian Bayi). (Kementerian Kesehatan RI. 2011:3).
Dengan pengertian lain Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah
satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh, dari, dan bersama
masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. (Departemen Kesehatan
RI. 2009:1).
Beberapa pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa Posyandu
adalah Pos Pelayanan Terpadu yang merupakan pusat pelayanan Keluarga
Berencana (KB), dan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, PUS
(Pasangan Usia Subur), dan WUS (Wanita Usia Subur), agar hidup sehat, dengan
memperhatikan kesehatan baik jasmani dan rohani dengan tujuan pengembangan
sumber manusia sejak dini, artinya dapat melahirkan generasi yang sehat, cerdas,
produktif, dalam pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
2.1.2.1 Tujuan Posyandu
Adapun tujuan pelaksanaan Posyandu adalah sebagai berikut:(1)
Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Ibu (ibu hamil,
melahirkan dan nifas) (2) Membudayakan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera) (3) Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang
untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera (4) Berfungsi sebagai Wahana Gerakan
Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi
Keluarga Sejahtera (5) Menghimpun potensi masyarakat untuk berperan serta secara
aktif meningkatkan kesehatan ibu, bayi, balita dan keluarga serta mempercepat
penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita. Adapun lima kegiatan pokok
posyandu adalah: KIA (Karti Ibu Dan Anak), KB (Keluarga Berencana), Imunisasi,