7 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Periode Barok Periode Barok berlangsung sesudah zaman Renaissance dan sebelum zaman Klasik yakni dari tahun 1600 hingga tahun 1750 1 . Dalam periode Barok, perkembangan seni dan sastra serta inovasi bentuk dan desain arsitektur turut mengambil peranan dalam penciptaan musik Barok yang menjadikan musik Barok memiliki suatu keunikan tersendiri, seperti halnya banyak penggunaan akan ornamentasi 2 . Salah satu karakteristik yang paling mencolok dari periode Barok adalah kesukaannya pada sesuatu yang megah. Selain itu, keistimewaan lainnya adalah ketertarikannya kepada sesuatu yang dramatis. Dalam musik, hal ini dapat dilihat dari perkembangan opera, oratotio dan cantata. Hal religius ternyata juga diyakini sebagai salah satu faktor perkembangan penciptaan musik Barok. Pada periode ini terdapat dua agama yang memegang peranan besar yakni, agama Protestan dan Katholik 3 . Pada periode ini lah terjadinya gerakan Reformasi oleh Martin Luther. Banyak terciptanya karya aransemen choral Lutheran dan penggunaan materi liturgi. Akan tetapi, seni tidak dibawah perlindungan gereja lagi sama seperti halnya yang terjadi di zaman Renaissance. Musik-musik periode Barok lebih sering diciptakan atas permintaan kaum bangsawan ataupun kerajaan. Pada periode ini, musik instrumental mengalami perkembangan yang signifikan, dimana musik instrumental mulai mengambil peranan yang hampir sama pentingnya dengan musik vokal. 1 Charles R. Hoffer, The Understanding of Music, Fifth Edition. California : Wadsworth Publishing Company, Inc.,19..(pg. 143) 2 Pada musik Barok, pemakaian ornamentation berupa improvisasi spontan yang diserahkan kepada pemain. 3 Charles R. Hoffer, The Understanding of Music, Fifth Edition. California : Wadsworth Publishing Company, Inc.,19..(pg. 145)
29
Embed
BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Periode Barok...diartikan dalam bentuk angka Romawi I dan V, dalam hal penulisan tanda-tanda dinamika, tempo, artikulasi dan ekspresi lebih
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
KAJIAN REPERTOAR
A. Periode Barok
1. Periode Barok
Periode Barok berlangsung sesudah zaman Renaissance dan sebelum
zaman Klasik yakni dari tahun 1600 hingga tahun 17501. Dalam periode
Barok, perkembangan seni dan sastra serta inovasi bentuk dan desain
arsitektur turut mengambil peranan dalam penciptaan musik Barok yang
menjadikan musik Barok memiliki suatu keunikan tersendiri, seperti halnya
banyak penggunaan akan ornamentasi2. Salah satu karakteristik yang paling
mencolok dari periode Barok adalah kesukaannya pada sesuatu yang megah.
Selain itu, keistimewaan lainnya adalah ketertarikannya kepada sesuatu yang
dramatis. Dalam musik, hal ini dapat dilihat dari perkembangan opera,
oratotio dan cantata.
Hal religius ternyata juga diyakini sebagai salah satu faktor perkembangan
penciptaan musik Barok. Pada periode ini terdapat dua agama yang
memegang peranan besar yakni, agama Protestan dan Katholik3. Pada periode
ini lah terjadinya gerakan Reformasi oleh Martin Luther. Banyak terciptanya
karya aransemen choral Lutheran dan penggunaan materi liturgi. Akan tetapi,
seni tidak dibawah perlindungan gereja lagi sama seperti halnya yang terjadi
di zaman Renaissance. Musik-musik periode Barok lebih sering diciptakan
atas permintaan kaum bangsawan ataupun kerajaan. Pada periode ini, musik
instrumental mengalami perkembangan yang signifikan, dimana musik
instrumental mulai mengambil peranan yang hampir sama pentingnya dengan
musik vokal.
1 Charles R. Hoffer, The Understanding of Music, Fifth Edition. California : Wadsworth
Publishing Company, Inc.,19..(pg. 143)
2
Pada musik Barok, pemakaian ornamentation berupa improvisasi spontan yang
diserahkan kepada pemain.
3 Charles R. Hoffer, The Understanding of Music, Fifth Edition. California : Wadsworth
Publishing Company, Inc.,19..(pg. 145)
8
Musik pada periode barok memiliki karakteristik gaya bermain yang
konsertatoatou stille concertato, yaitu musik yang ditafsirkan dari syair/ teks
ataupun suasana yang dramatis, contohnya penggunaan teknik tremolo. Musik
barok di identikkan dengan penggunaan teknik kontrapuntal seperti polifonik.
Dalam hal pengunaan harmoni, musik barok menggunakan sistem
kromatisisme dan terdapat penggunaan disonan dengan maksud untuk
memudahkan terjadinya progresi modulasi. Mengenai penggunaan ritmik,
musik barok biasanya juga bersifat konstan. Musik barok juga banyak
pemakaian ornamentasi dan biasanya improvisasi diserahkan kepada
spontanitas pemain.
Pada periode barok instrumen keyboard yang digunakan adalah
harpsichord yang dalam bahasa Italia dikenal sebagai Cembalo merupakan
cikal bakal lahirnya piano. Harpsichord merupakan bagian dari keluarga
instrumen keyboard yang dipetik seperti virginal kecil, muselar dan spinet.
Jadi, produksi suara harpsichord berasal dari mekanisme senar yang dipetik
oleh besi yang berupa jarum ketika tuts ditekan. Harpsichord memiliki suara
yang jelas, jernih dan cemerlang, namun sulit dalam hal pengendalian
dinamika4. Jangkauan nada harpsichord juga masih terbatas dan tidak seperti
piano saat ini, hanya terdapat 5 oktaf pada harpsichord yang besar dan kurang
dari 4 oktaf untuk harpsichord yang kecil. Instrumen yang digunakan selain
harpsichord adalah clavichord atau virginal yang merupakan perkembangan
dari instrumen lute/ gitar dan organ. Perbedaan mendasar antara harpsichord
dengan clavichord adalah senar pada harpsichord dipetik, sedangkan senar
pada clavichord dipukul. Harpsichord hanya dapat dimainkan pada satu jenis
dinamika, sedangkan Clavichord dapat memainkan dinamika keras atau
lembut. Clavichord juga dapat memainkan vibrato seperti vibrato pada gitar
dan efek ini juga disebut Bebung, dalam bahasa Jerman. Kebanyakan
harpsichord memiliki bentuk panjang yang menyerupai dengan grand piano.
4 Anthony Burton, A Performer‟s Guide to Music of the Classical Period. ABRSM
:London, United Kingdom, 2002, halaman 40
9
Sedangkan clavichords bentuknya cenderung kecil, ringan, dan persegi
panjang.
Beberapa komposer periode Barok yang ternama adalah Johann Sebastian
Bach, George Friederich Handel, Antonio Vivaldi, Georg Philipp Telemann,
Henry Pucell, Claudio Monteverdi dan Domenico Scarlatti.
2. Biografi Johann Sebastian Bach
J.S. Bach beserta keluarganya telah memberikan banyak kontribusi dalam
sejarah perkembangan dunia musik hingga saat ini. J.S. Bach sangat jenius
dalam hal keseimbangan antara penguasaan teknik dan kontrol intelektual
yang menghasilkan ciri khas identitas Bach5. Pada awal hidupnya, J.S. Bach
menerima pendidikan musik dari ayahnya, Johann Ambrosius Bach dan
kakaknya, Johann Christoph Bach.
J.S. Bach lahir pada tanggal 21 Maret 1685 di kota Eisenach, daerah
Thuringia Jerman. Awal karirnya dimulai semenjak Bach berusia 9 tahun
sebagai organis muda di Weimar. Pada tahun 1703, Bach mendapat tugas
sebagai pelayan dalam memainkan musik untuk salah satu pangeran di Kota
Weimar dan sebagai pemain organ di gereja ketiga di kota Arnstandt6. Pada
usianya ke 23, beliau bergabung dengan orkestra milik saudara Duke of
Weimar. Karirnya mengalami proses yang bertahap, mula-mula sebagai
organis istana dan musisi kamar kemudian sebagai pemimpin konser dan
pada akhirnya menjadi seorang penggubah. Akan tetapi, setelah J.S. Bach
pindah ke Kothen sebagai pemusiknya pangeran Kotchen, Pangeran Leopald,
seseorang pecinta musik dan cukup terampil sebagai pemusik amatir7. Tugas
J.S. Bach adalah untuk menyediakan musik untuk hiburan pangeran. J.S. Bach
juga sering menggubah karya dari lagu-lagu gereja dan musik organ diubah ke
dalam bentuk komposisi untuk banyak instrumen dan terbentuklah salah satu
karyanya yang paling terkenal, Brandenburg Concertos.
5 Stanley Sadie. The New Groove Dictionary of Music and Musicians, Volume 2: Bach,
second edition. London : Macmillan Publishers Limited, 2001, halaman 309 6 Rhoderick J MCNeil, Sejarah Musik, Libri: Jakarta, jilid 1, 1998, halaman 292
7 Rhoderick J MCNeil, Sejarah Musik, Libri: Jakarta, jilid 1, 1998, halaman 294
11
Prelude menggunakan bentuk tema dan variasi yang biasanya disajikan
sebagai sebuah introduksi dan diakhiri oleh bagian akhir yang disebut Coda
yang secara literal berarti ekor. Prelude merupakan ciptaan yang disusun
tidak hanya dengan tema dan kontrapung, namun disusun atas pola
irama atau struktur irama. Fuga merupakan karya komposisi kontrapuntal
yang dibangun dari 2 suara atau lebih yang mengandung subjek dan answer
yang disertai dengan pengembangan kontrapung dengan imitasi9.
Terdapat dua jenis fitur pada karya Prelude in F# major, BWV 858 baik
secara ritmik dan tematik. Pola ritme diperkenal kan pada bar ke dua dan
seterusnya berupa perlakuan singkupasi antara tangan kiri dan tangan kanan
yang sebuah merupakan ritme komplementer. Sedangkan materi tema pada
prelude ini terbagi atas tiga komponen:
1. Serangkaian not yang terdiri atas 6 not seperenambelasan merupakan
bentuk figur broken-chord yang di repitisi dan di imitasi.
2. Adanya ritme komplementer
3. Kadens pada nada bas disertai dengan tema yang muncul.
Dapat juga disimpulkan bahwa pada poin pertama merupakan suatu
bentuk polifonik dan point kedua dan ketiga berupa homofonik.
Prelude ini dapat dibagi menjadi 6 bagian besar secara harmoni:
Bagian Birama Keterangan
I 1-6 Tonika dan berakhir pada dominant
II 6-12 Modulasi ke relatif minor dari tonika
III 12-15 Modulasi ke relatif minor dari dominant
IV 15-18 Modulasi ke relatif minor dari subdominant
V 18-24 Modulasi kembali ke tonika
VI 24-30 Tonika
Ada 2 jenis eksekusi yang dapat dipilih ketika memainkan ornament pada
prelude ini:
9Counterpoint imitative adalah peniruan bentuk musik yang melibatkan suara yang
bersimultan dari dua suata atau lebih
12
1. Tanda mordent pada bar 1 bisa mencakup 4 atau lebih not
seperenambelasan yang dimulai dari not tetangganya,
2. Tanda compound mordent pada bar 7 mencakup 8 not yang dapat
dideskripsikan seperti grupeto yang diikuti dengan dua pasang trill.
Gambar 2.1 Gambaran cara memainkan tanda mordent
Subjek pada fuga ini dimulai pada birama 1 setelah tanda istirahat
seperdelapan dan di akhiri dengan ketukan berat pada birama ketiga dan
merupakan bentuk progresi kadens otentik.
Gambar 2.2 Gambaran subjek fuga
Fuga ini dapat dibagi menjadi tiga bagian besar:
Bagian Birama
I 1-11
II 11-23
III 23-35
Berikut merupakan posisi letak subjek muncul pada fuga:
1. birama 1-3 :Suara sopran dengan tonalitas tonika, F# major
2. birama 3-5 :Suara alto dengan tonalitas dominant, C# major
3. birama 5-7 :Suara bass dengan tonalitas tonika, F# major
4. birama 11-13 :Suara sopran dengan tonalitas tonika, F# major
5. birama 15-17 :Suara alto dengan tonalitas dominant, C# major
6. birama 20-22 :Suara bass dengan tonalitas subdominant, D# minor
7. birama 28-30 :Suara alto dengan tonalitas mediant, B major
13
8. birama 31-33 :Suara sopran dengan tonalitas tonika, F# major
Berikut merupakan letak episode pada fuga:
1. birama 7-11
2. birama 13-15
3. birama 17-20
4. birama 22-28
5. birama 30-31
6. birama 33-35
Gambar 2.3 Gambaran struktur frase dan desain dinamika pada setiap materi fuga
Hal yang menarik dari karya ini adalah penggunaan motif yang sederhana
yang dirangkai sedemikian rupa. Selain itu,banyak potongan motif yang
diambil dan dikolaborasikan dengan counter subject yang menjadikan aksi
bersahutan. Sangat menarik untuk memberikan warna orkestrasi kepada
setiap suara.
B. Periode Klasik
1. Periode Klasik
Periode Klasik berlangsung diantara zaman Barok dan zaman Romantik
yakni pada kurun tahun 1750-1820 yang ditandai dengan adanya peristiwa
politik seperti permulaan Revolusi Prancis10
dan kemajuan ilmu dan teknologi,
yaitu Revolusi Industri11
. Pada periode Klasik, mulailah dibentuk norma-
norma dalam menciptakan suatu komposisi dan munculnya bentuk-bentuk
10 Rhoderick J MCNeil, Sejarah Musik, Libri: Jakarta, jilid 2, 1998, halaman 1
11
Rhoderick J MCNeil, Sejarah Musik, Libri: Jakarta, jilid 2, 1998, halaman 2
14
yang baku dan jelas. Musiknya lebih ringan dan tidak terlalu kompleks seperti
musik pada periode Barok.
Penemuan penting yang dari sebuah genre yang baru merupakan sebuah
manifestasi yang fundamental dan merubah gaya bermusik itu sendiri 12 .
Beberapa perbandingan gaya dan bentuk komposisi yang terdapat pada musik
periode Klasik terhadap musik Barok yaitu; perubahan harmoninya lebih
lambat dan lebih bervariasi; adanya keseimbangan frase yang biasanya
mencakup empat birama setiap frasenya; harmoninya tidak rumit; adanya
harmonic vocabulary¸ yang berarti penggunaan akor tonic dan dominant bisa
diartikan dalam bentuk angka Romawi I dan V, dalam hal penulisan tanda-
tanda dinamika, tempo, artikulasi dan ekspresi lebih detail dan penggunaan
ornamentasi seperlunya; teknik permainan melodi dengan iringan ( homofoni )
; inovasi akan bentuk sonata13.
Pada periode ini musik instrumental berkembang dan menjadi lebih
penting dari musik vokal14. Musik instrumen keyboard pada periode klasik
banyak dipengaruhi oleh kelahiran fortepiano. Fortepiano memegang
peranan yang dominan dan menjadi populer, sehingga banyak terciptanya
sejumlah karya-karya untuk instrumen solo piano. Instrumen ini memiliki
kontrol balancing tekstur suara yang lebih baik dibanding harpischord
ataupun clavichord. Pada periode ini, banyak terdapat komposer virtuos yang
juga menjadi seorang pianis seperti, Muzio Clementi, Joseph Haydn, Wolfang
Amadeus Mozart dan Ludwig Van Beethoven.
2. Biografi Ludwig Van Beethoven
Ludwig Van Beethoven adalah salah satu tokoh musik legendaris yang
memberikan pengaruh yang mendominasi secara keseluruhan pada musik
abad ke-19. Musik ciptaan Beethoven menghantarkan kepada musik periode
12
Anthony Burton. A Performer’s Guide to Music of The Classical Period. United
Kingdom : The Associated Board of the Royal Schools of Music, 2002, p. 5
13
Anthony Burton, A Performer‟s Guide to Music of the Classical Period. ABRSM
:London, United Kingdom, 2002, halaman 8-9
14
Karl-Edmund Prier sj, Sejarah Musik 2, Yogjakarta: Pusat Musik Liturgi. 2014,
halaman 102
15
romantik. Selain terkenal sebagai komposer yang agung, Beethoven terkenal
sebagai seorang pianis unggul yang mahir dalam improvisasi yang terlihat
dalam komposisi fantasi, kadens-kadens untuk konser piano, variasi dan
sonata15
. Beethoven mampu menciptakan masterpiece yang luar biasa dalam
keterbatasannya pendengaran.
L.V Beethoven lahir pada tanggal 17 Desember 1770 di Bonn, Jerman.
Sejak kecil Beethoven di didik ayahnya untuk belajar piano dan biola dengan
sangat keras dan kasar yang kemudian mempengaruhi kehidupan Beethoven.
Ayahnya berharap Beethoven dapat dikenal sebagai anak ajaib seperti Mozart.
Jadi, ayahnya menggelarkan sebuah resital perdana Beethoven dengan judul
“little son of six years” yang kenyataannya Beethoven berusia tujuh tahun
pada saat itu. Pada usianya yang kesepuluh, Beethoven melepaskan
pendidikannya untuk belajar musik dengan salah seorang organis istana
bernama Christian Gottlob Neffee. Neffe sempat memperkenalkan Beethoven
kepada Bach dan pada usia keduabelas, Beethoven telah menciptakan karya
perdananya yaitu satu set komposisi piano berupa tema dan variasi.
Pada tahun 1787 kerajaan mengirim Beethoven ke Wina yang merupakan
pusat budaya dan musik Eropa dan berharap Beethoven dapat belajar dengan
Mozart. Namun, pertemuan antara Beethoven dan Mozart hanya berlangsung
singkat dan Beethoven harus kembali ke Bonn dikarenakan ibunya jatuh sakit.
Setelah ibunya meninggal dunia, Beethoven harus mengurus adik-adiknya
sebab ayahnya seorang pemabuk berat. Ia pun menjadi menciptakan banyak
karya penting pada saat itu.
Pada akhir tahun 1972, salah seorang pendukung Beethoven, pangeran
Ferdinand Waldstein yang merupakan rekan dekat pangeran Bonn berhasil
membujuk pangeran Bonn untuk bersedia mengirim dan membiayai
Beethoven ke Wina dengan tujuan belajar komposisi dengan Joseph Hadyn.
Beethoven sangat mengagumi musik Bach, Handel dan Mozart16
. Namun,
15 Karl-Edmund Prier sj, Sejarah Musik 2, Yogjakarta: Pusat Musik Liturgi. 2014,
halaman 117-118
16 Jane Stuart Smith & Beety Carlson, Karunia Musik: Para Komponis Besar dan
Pengaruh Mereka, Indonesia: Momentum. 1978, halaman 75
16
pelajaran Beethoven selama satu tahun dengan Haydn tidak begitu berhasil
dikarenakan Haydn tidak memberi banyak perhatian dan tidak mengoreksi
tugasnya dengan teliti, sehingga Beethoven harus mencari tambahan
bimbingan dari seorang komponis, Joseph Schenk17
. Beethoven juga berguru
dengan J.G. Albrechtsberger untuk belajar kontrapung dan Antonio Salieri
untuk belajar komposisi menurut gaya vokal Italia. Kemudian,Beethoven
memulai karirnya sebagai pemain piano melalui konser yang diselenggarakan
di rumah para bangsawan.
Pada masa awal karirnya, Beethoven ingin memperlihatkan perbedaan
antara musik yang dia ciptakan dengan Haydn atau Mozart. Musik Beethoven
lebih bebas, penuh daya kreativitas, tegas dan agresif yang dipenuhi dengan
rasa emosi yang berapi-api yang terlihat dari dimulai dengan karyanya Sonata
Op. 2 No.1 in F minor.
Pada pertengahan tahun 1801, Beethoven mengalami gangguan
pendengaran sehingga beliau mengalami depresi dan menghambat karirnya
sebagai pemain virtuos yang paling berprestasi di Wina. Beliau juga
mengalami kendala dalam kehidupan sosialnya, khususnya dikalangan wanita.
Dengan demikian, Beethoven menjadi labil dan mempunyai sifat yang agresif.
Namun pada tahun 1802, Beethoven masih mampu mendengarkan musik
didalam otaknya dan masih dapat menggelarkan konser karena beliau belum
sepenuhnya tuli hingga tahun 1814-1815. Kebanyakan karya yang diciptakan
bersifat absolute18
pada tahun 1802 dan karya-karya besar yang berimplikasi
tentang sikapnya terhadap hidup pada setelah tahun 1803 seperti, karya
Simfoni No. 3 in Eb major, Erioca (1803) dan Fidelio (1804-1805).
Tahun 1805-1812 merupakan masa dimana Beethoven banyak
menciptakan komposisi. Namun, beliau belum menikmati sumber penghasilan
yang tetap dan masih bergantung kepada teman dan para pendukungnya dari
pada bangsawan di Wina. Keadaannya dipersulit dengan keadaan perperangan
17 Rhoderick J MCNeil, Sejarah Musik, Libri: Jakarta, jilid 2, 1998, halaman 58
18
Musik Absolute adalah musik murni tanpa hubungan dengan ide-ide di luar musik,
seperti ide kesusastraan atau sikap emosi yang subyektif dari komponis sendiri
17
Napoleonik dan kemerosotan kekuasaan yang terjadi pada para bangsawan di
Wina. Karirnya sebagai pemain piano berakhir pada tahun 1808 dan
Beethoven mengalami masa sunyi dari penciptaan karya dari tahun setelah
tahun 1812 sampai tahun 1817. Setelah itu, Beethoven bangkit lagi dari masa
sunyinya dan aktif kembali dengan berbagai kegiatan berkomposisi dan
perencanaan akan karya-karya baru dari tahun 1822 sampai akhir tahun 1826.
Pada bulan Desember 1826,Beethoven mengalami sakit liver dan meninggal
dunia pada tanggal 26 Maret 1827 di Wina19
.
Klasik dan Romantik merupakan dua pola yang bertentangan, namun di
lain pihak saling melengkapi. Karya-karya Beethoven pada akhir hidupnya
menjadi penghantar musik periode Romantik20
.
3. Analisis Struktural Piano Sonata in D minor Op. 32 No. 2 (The
Tempest)
Karya ini di ciptakan pada tahun 1802. Banyak prinsip dan teknik dalam
inovasi pengembangan motif pada karya ini di aplikasikan kedalam karyanya
yang lain seperti karyanya, “Appasionata”. Sonata ini berjudul Tempest
(badai) bukan karena menggambarkan cuaca yang buruk, melainkan Tempest
yang merujuk pada sandiwara karangan William Shakespeare. Tema pada
karya ini adalah kemenangan dan perjuangan akan tragedi yang menimpanya.
Karya ini mengungkapkan perasaannya sebagai orang tuli yang tidak dapat
mendengar karya ciptaannya sendiri yang menimbulkan rasa keputusasaan
akan kehidupan. Namun, Beethoven juga mengalami pertumbuhan spiritual
yang indah di dalam pergumulannya. Pada akhirnya, beliau berhasil
mengalahkan rasa putus asanya yang merupakan kebangkitan kembali jiwa
Beethoven untuk terus berkarya di dalam penderitaannya.
Gerakan pertama menggunakan bentuk sonata yang tidak biasanya
terdapat di antara pada karya sonata Beethoven lainnya. Keterampilan
19
Rhoderick J MCNeil, Sejarah Musik, Libri: Jakarta, jilid 2, 1998, halaman 64-65
20
Karl Edmund Prier. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1993,
halaman 76
18
Beethoven dalam mengolah suasana, perubahan nada dasar, tempo dan ritmik
terdapat pada gerakan ini.
Tabel 2.1 Analisis Struktural Sonata D minor Op.32 No. 2 (The
Tempest), first movement
Birama Bagian Keterangan
1-92 Eksposisi
Menggunakan introduksi (birama 1-20) dan akor
pertama tidak dimulai dengan akor tonikanya,
melainkan akor balikan pertama dari A major.
Terdapat 3 suasana yang berbeda, yaitu pada
tempo Largo, Allegro dan Adagio yang diletakkan
dalam satu frase kalimat. Tema masuk dengan
tonalitas D minor pada birama 21 dan sering
terjadi modulasi atau pergantian tonalitas dalam
bagian eksposisi. Iringan menggunakan pola
ritmik triol seperdelapanan dari birama 21-40.
Adanya bagian figur sahut-menyahut bergantian
dari tangan kanan berpindah ke tangan kiri dan
sebaliknya (birama 75-87).
93-142 Development
Di dahului dengan transisi singkat dalam tempo
Largo (birama 93-98) sebelum kembali ke motif
tema utama Allegro yang menggunakan tonalitas
F# minor.
143-218 Rekapitulasi
Hampir sama dengan bagian eksposisi yang
dimulai dengan sebuah introduksi namun tema
utama diganti dengan permainan improvisasi dan
nilai nada pada bentuk arpeggio seperti
percampuran triol, sekstul dan seperenambelasan.
219-228 Coda
Penutup yang misterius yang didukung dengan
permainan broken chord D minor yang terdengar
sayup.
20
konsistensi ritme absolut ini dari awal sampai akhir, Beethoven harus bekerja
lebih keras untuk membedakan temanya. Sebelum memasuki bagian
rekapitulasi, didahului pengantar cadenza21
untuk membangun ketegangan
klimaks sebagai penghantar menuju kembali ke tema utama.
Secara keseluruhan gerakan tiga menggunakan motif tema utama yang
direpetisi beberapa kali. Terdapat juga bentuk tanya jawab yang disusun
dalam bentuk arpeggio. Terdapat juga beberapa modulasi sementara.
Terdapat permainan nilai nada yang memberi kesan seperti percepatan di
birama 382-383 dan perlambatan pada birama 397-398.
C. Periode Romantik
1. Periode Romantik
Periode Romantik berlangsung diantara zaman Klasik dan zaman Modern
dari sekitar awal tahun 1800-an sampai dengan dekade pertama abad ke-20.
Pada periode ini ketertarikan masyarakat Eropa menengah akan musik mulai
meningkat. Sehingga memacu munculnya institusi musik serta organisasi
untuk mengajar, penampilan dan pelestarian musik Klasik. Akan tetapi,
keinginan romantis dituangkan dalam bentuk klasik yang jelas dan tegas yang
melahirkan „gaya klasik tinggi‟22
.
Alat musik piano sangat populer di kalangan masyarat pada periode ini
dikarenakan perkembangan piano telah memasuki tahap yang lebih sempurna.
Bentuk-bentuk baru yang dikembangkan dalam musik Romantik adalah
pengungkapan yang luar biasa dalam musik intrumental mengenai syair dan
puisi23
. Harmonik klasik diperkembangkan dalam harmonik Romantik dengan
penambahan kromatis/ alternasi ataupun dengan penggunaan nada
enharmonik24
.
21
Cadenza adalah teknik improvisasi oleh solis biasanya terdapat pada bagian akhir musik
22
K. Edmund Prier. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1993,
halaman 109
23
K. Edmund Prier. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1993,
halaman 127
24 Enharmonik adalah penafsiran baru dari sebuah nada dari tonalitas asal ke tonalitas
baru/ jauh
21
Beberapa komposer terkenal periode romantik adalah Franz Schubert,
Robert Schumann, Felix Mendelssohn, Franz Liszt, Frederich Chopin,
Johannes Brahms, Richard Wagner dan Peter Tschaikowsky.
2. Biografi Frederich Chopin
Chopin adalah seorang komponis Polandia yang memiliki bakat alamiah
bermain piano. Chopin lahir di dekat kota Warsawa, Polandia tanggal 1 Maret
1810. Ayahnya seorang Guru Bahasa Perancis di Warschauer Lyzeum, yang
juga memainkan alat musik yaitu Biola dan Flute. Sedangkan Ibunya
seorang pianis hebat. Chopin memperlihatkan kemahirannya bermain piano
sejak kecil, hal ini terlihat dalam improvisasi-imporivasi dan menciptakan
lagu tarian dengan irama nasional seperti marzuka dan polonaise25
. Komposisi
pertama yang dia buat adalah Polonaise in G minor dan Bb mayor. Di usianya
yang kedelapan Chopin tampil di depan publik dengan memainkan piano
konserto milik Gywortez. Chopin mendapatkan pendidikan musik pertamanya
oleh pianis Bohemia Adalbert Żiwny. Setelah meninggalkan sekolah
menengah Chopin masuk Konservatori Warsawa untuk belajar teori musik
dan komposisi.
Tahun 1829, Chopin disambut hangat ketika mengunjungi Berlin, Wina.
Kepulangannya ke Warsawa membangkitkan niat Chopin untuk mengadakan
konser yang panjang, namun hal ini tertunda karena adanya ketegangan politik
yang terjadi di beberapa negara Eropa pada saat itu. Pada musim gugur tahun
1830, Chopin meninggalkan Warsawa untuk pergi ke Wina dan tidak pernah
kembali lagi kota asalnya. Namun, karena di Wina Chopin tidak mengalami
sukses yang besar, beliau pindah ke Paris dan menetap disana. Pada saat itu,
Paris merupakan kota terbesar dan terkaya di benua Eropa dari segi kesenian.
Banyak bangsawan yang tertarik pada kesenian datang ke salon-salon26
di
Paris dan Chopin sering tampil bermain piano dalam salon-salon. Dalam
lingkungan salon, Chopin banyak bertemu dengan tokoh kesusastraan dan seni
25 Rhoderick J MCNeil, Sejarah Musik, Libri: Jakarta, jilid 2, 1998, halaman 138
26
Salon-salon di Paris merujuk pada pertemuan sastrawan dan seniman serta konser-