6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok merupakan salah satu periode musik klasik yang berada di antara 1600 sampai 1750. 7 Istilah „barok‟ berasal dari kata Portugis „barucco‟ atau „barocco‟ yang mempunyai arti bulat miring/lonjong, analoginya seperti mutiara tidak berbentuk. Karya-karya musik yang tercipta pada periode Barok banyak dipengaruhi oleh inovasi dalam bidang seni, arsitektur, dan sastra. Musik Barok didesain untuk mengungkapkan emosi dan menumbuhkan sensitivitas bermusik. Aspek-aspek ini membuka jalan untuk mengembangkan musik yang bersifat dekoratif. Ciri khas dari musik periode Barok dapat dilihat dari karakternya yang energik dan megah. Harmoni musik Barok disusun berdasarkan tangga nada mayor dan minor sehingga tonalitas dapat terdeteksi dengan jelas. Tekstur polifoni 8 merupakan ciri khas dari periode Barok, merupakan kombinasi dua melodi berbeda dengan progresi akor sederhana yang menggunakan basso continuo. 9 Karya bentuk instrumental sangat berkembang pada periode Barok karena menulis sebuah karya instrumental akan menguji kemampuan dan menginspirasi imajinasi para komposer. Musik instrumental Barok dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu: musik tarian, komposisi improvisatoris, komposisi kontrapungtis atau fuga, canzona atau sonata, dan 7 Barbara Russano Hanning. Concise History of Western Music (New York: W.W. Norton & Company, Inc., 1998), 170. 8 Polifoni adalah tekstur yang terdiri dari dua suara atau lebih, sebagai lawan dengan satu suara (monofoni), dan kontrapung (hubungan antara dua suara atau lebih, yang independen dalam kontras dan irama, dan saling bergantung dalam harmoni. 9 Basso continuo adalah sistem notasi pada periode Barok dimana melodi bas yang kokoh dikombinasikan dengan melodi suara luar teratas yang berornamentasi.
21
Embed
BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode … · 2017. 2. 28. · 6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Sekilas mengenai Periode Barok Periode Barok
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
KAJIAN REPERTOAR
A. Periode Barok
1. Sekilas mengenai Periode Barok
Periode Barok merupakan salah satu periode musik klasik yang berada
di antara 1600 sampai 1750.7 Istilah „barok‟ berasal dari kata Portugis
„barucco‟ atau „barocco‟ yang mempunyai arti bulat miring/lonjong,
analoginya seperti mutiara tidak berbentuk. Karya-karya musik yang
tercipta pada periode Barok banyak dipengaruhi oleh inovasi dalam bidang
seni, arsitektur, dan sastra. Musik Barok didesain untuk mengungkapkan
emosi dan menumbuhkan sensitivitas bermusik. Aspek-aspek ini membuka
jalan untuk mengembangkan musik yang bersifat dekoratif.
Ciri khas dari musik periode Barok dapat dilihat dari karakternya yang
energik dan megah. Harmoni musik Barok disusun berdasarkan tangga nada
mayor dan minor sehingga tonalitas dapat terdeteksi dengan jelas. Tekstur
polifoni8 merupakan ciri khas dari periode Barok, merupakan kombinasi dua
melodi berbeda dengan progresi akor sederhana yang menggunakan basso
continuo.9
Karya bentuk instrumental sangat berkembang pada periode Barok
karena menulis sebuah karya instrumental akan menguji kemampuan dan
menginspirasi imajinasi para komposer. Musik instrumental Barok
dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu: musik tarian, komposisi
improvisatoris, komposisi kontrapungtis atau fuga, canzona atau sonata, dan
7 Barbara Russano Hanning. Concise History of Western Music (New
York: W.W. Norton & Company, Inc., 1998), 170.
8 Polifoni adalah tekstur yang terdiri dari dua suara atau lebih, sebagai lawan
dengan satu suara (monofoni), dan kontrapung (hubungan antara dua suara atau lebih,
yang independen dalam kontras dan irama, dan saling bergantung dalam harmoni.
9 Basso continuo adalah sistem notasi pada periode Barok dimana melodi
bas yang
kokoh dikombinasikan dengan melodi suara luar teratas yang berornamentasi.
7
variasi. Sedangkan komposisi yang digubah untuk instrumen keyboard
antara lain toccata (atau prelude, fantasia) dan fuga, chaconne, suita, dan
sonata (setelah tahun 1700).10
2. Biografi Johann Sebastian Bach dan Analisis Struktural Prelude and
Fugue, Book II no.2, in C minor BWV 871
Keluarga besar Bach merupakan keluarga musisi terkenal. Johann
Sebastian Bach mendapat pendidikan musik pertama dari ayahnya yang
bernama Johann Ambrosius Bach, dan kakaknya, Johann Christoph Bach.
Mereka adalah orang-orang yang berperan penting dalam kehidupan
bermusik Bach.
Johann Sebastian Bach dilahirkan di Eisenach, daerah Thuringia di
Jerman, pada 21 Maret 1685. Karirnya dimulai sebagai organis muda
berusia 9 tahun di Weimar. Keadaan hidup Bach bertambah sulit ketika ia
mendengar berita kematian ibunya. Setahun kemudian, ayahnya juga
meninggal dunia. Sebagai anak yatim-piatu, Bach ditolong umat Katolik
untuk belajar di Luneburg. Mula-mula karena suaranya bagus, bukan karena
permainan musiknya. Dari sekolah itu ia kemudian memperoleh kesempatan
untuk memainkan biola dalam sebuah kuartet. Kemampuannya meminkan
alat musik orgel saat itu juga luar biasa11
. Selain itu Bach memiliki cara
yang unik dalam membuat komposisi. Ia mendengarkan karya komponis
lain di gereja, kemudian menyalinnya, sehingga ia mendapatkan inspirasi
untuk menulis komposisinya sendiri.
Karya Bach selalu didedikasikan untuk Tuhan, “To the Glory of
God”. Bach merupakan sosok komposer yang mengutamakan Tuhan diatas
segala-galanya dan pantas dijadikan panutan hidup. Selain itu, ia memiliki
visi untuk keluarganya agar punya masa depan. Ia membuat buku-buku
komposisi sebagai strategi untuk istri dan anaknya untuk mendalami dunia
musik. Sebagai seorang ayah, ia mendidik anak-anaknya untuk menjadi
10 Hanning, 227
11 Richard Wirawan, “A Dream Comes True” Laporan analisis resital untuk
mencapai derajat Sarjana S-1 pada Universitas Kristen Satya Wacana, 2014, 8.
8
musisi. C.P.E Bach, Wilhelm Friedemann, Johann Christoph Frederic dan
Johann Cristoph Bach merupakan anak-anaknya yang menjadi komposer
dan musisi.
Kesehatan Bach mulai memburuk menjelang akhir hidupnya. Pada
1749, Bach mengalami gangguan mata sampai akhirnya buta. Pada Maret
dan April 1750, Bach menjalani dua kali operasi mata, tetapi kedua-duanya
tidak membuahkan hasil. Akhirnya Bach meninggal dunia pada 28 Juli 1750
akibat serangan otak.
Bach memiliki prinsip dalam hidupnya, bahwa seseorang harus
memiliki visi hidup, tidak boleh mengikuti arus, dan harus menciptakan
sesuatu yang berguna untuk masyarakat. Hal ini dibuktikan dari hasil-hasil
komposisinya yang menjadi tolak ukur permainan piano bahkan hingga
generasi saat ini.
“Well-Tempered Clavier” (1722-1723) merupakan salah satu karya
Bach yang paling berpengaruh dan bertujuan untuk mendidik pianis-pianis
muda dalam belajar musik. Karya ini terdiri dari dua jilid, masing-masing
berisi 24 kumpulan prelude dan fuga dalam semua tangga nada mayor dan
minor yang disusun secara berurutan dengan tujuan untuk memperkenalkan
sistem penalaan. Salah satu karya Johann Sebastian yang dipilih sebagai
salah satu repertoar resital ini adalah Prelude and Fugue Book II no.2, in C
minor BWV 871. Prelude merupakan sebuah pembukaan yang
menghantarkan menuju karya selanjutnya. Karya ini mempunyai tekstur
polifoni yang diolah dengan teknik kontrapung empat suara.
Tabel 2. 1 Analisis Struktural Prelude Book II No. 2, in C minor, BWV 871
Birama Keterangan
1-12 (A)
Bagian prelude ini dimulai dalam tonalitas C minor. Tema
utama prelude muncul di dua birama awal dan diiringi basso
continuo. Motif baru diolah dengan teknik sekuen naik
(birama 3-4) dan sekuen turun (birama 5-7). Tema utama
9
muncul kembali (birama 10/3) dan diakhiri dengan kadens
sempurna dalam tonalitas Eb mayor (birama 12).
13-28 (B)
Bagian kedua prelude ini dimulai dengan motif pendek pada
suara teratas dan ornamen upper mordent. Motif pendek
diolah dengan teknik sekuen turun dalam tonalitas Eb mayor.
Birama 17, motif tema dikembangkan pada tonalitas F minor
(subdominan) dimana intensitas prelude semakin memuncak.
Pada bagian akhir, tonalitas kembali ke C minor diawali
dengan duet jarak interval tiga dan diakhiri kadens
sempurna.
Tabel 2. 2 Analisis Struktural Fugue Book II No. 2, in C minor, BWV 871
Birama/
ketukan Keterangan
1-7/1
Tonalitas dimulai dalam C minor, dengan subjek not 1/8.
Bagian pertama ini terdiri dari 3 motif subyek, 2 motif
kontra subyek, dan 2 episode yang berfungsi sebagai
penghubung antar motif subyek.
7-14/1
Bagian kedua diawali dengan ansambel 2 suara dengan
subjek. Muncul 4 subjek dalam section ini, yang akan
berakhir di F minor.
14-23/3 Pada bagian ketiga terdapat 11 motif subyek yang
dikembangkan dengan teknik augmentasi (pelebaran harga
nada), inversi, dan stretto (desakan antar tema yang saling
bersusulan). Bagian ini diakhiri dengan episode dengan
kadens sempurna dalam tonalitas C minor.
23/4-28 Motif subyek di bagian keempat diolah dengan
menggunakan teknik stretto. Fuga ini diakhiri dengan
episode pendek pada birama 27-28.
10
B. Periode Klasik
1. Sekilas mengenai Periode Klasik
Kebanyakan masyarakat umum mengartikan musik klasik sebagai
suatu jenis musik tertentu. Tetapi pada pembahasan yang lebih mendalam,
musik klasik merupakan sebuah pengelompokan genre musik secara
periodik. Periode Klasik berlangsung antara kurun waktu 1750-1820. Karya
musik instrumental periode ini berkembang pesat mulai dari sonata, simfoni,
konserto, kuartet gesek, opera buffa, dan trio piano.
Karakter utama yang menjadi ciri khas periode Klasik adalah
kesederhanaan yang didesain untuk masyarakat umum. Musik periode ini
memiliki bentuk yang simetris, format yang jelas (seperti sonata form),
melodi yang mudah diingat, tekstur homofoni, penggunaan tempo yang
konstan, dan harmoni sederhana. Penggunaan tanda dinamika, seperti
crescendo dan diminuendo, bertujuan untuk memberikan kontras dalam
setiap bagian lagu serta menciptakan karya musik yang ekspresif dan
natural.
2. Biografi Ludwig van Beethoven dan Analisis Struktural Sonata in F-
sharp major, Op. 78 No. 24
Beethoven adalah seorang komponis Jerman pada abad ke-19. Ia lahir
di Bonn pada 16 Desember 1770 dengan latar belakang kebangsaan Vlam-
Belanda. Sejak dini, Beethoven sangat megidolakan Mozart12
. Selain itu,
ayahnya selalu menuntut agar ia dapat menjadi sukses dan terkenal seperti
Mozart. Ayahnya merupakan pribadi yang keras dan semena-mena. Sejak
kecil, Beethoven selalu dididik dengan kekerasan.
Karier mudanya dimulai di kota Bonn sebagai pemain biola,
harpsikord, dan organ. Selain itu, ia juga menjadi pemain harpsikord di
istana. Beethoven diutus oleh istana untuk belajar musik dengan
Albrechtsberger yang menjadi awal kariernya sebagai komposer.
6
Patrick Castillo, dalam “Ludwig Van Beethoven” (The Saint Paul Chamber
Orchestra), 15 Oktober 2015, thespco.org
11
Pada 1787, Beethoven mendapat kesempatan untuk pergi ke Wina
untuk belajar dengan Mozart selama dua minggu. Setelah itu, ia harus
kembali ke Bonn karena mendapat berita bahwa ibunya meninggal. Karena
Beethoven dekat dengan ibunya, ia mengalami depresi sejak ibunya tiada.
Sedangkan ayahnya, Johann van Beethoven, tidak bisa lepas dari kebiasaan
buruknya yaitu alkoholik. Oleh karena itu, Beethoven sebagai anak tertua
harus bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan hidup sang ayah dan
saudara-saudaranya.
Berdasarkan gaya bermusiknya, kehidupan bermusik Beethoven
dibagi menjadi tiga periode yaitu periode awal, tengah, dan akhir. Periode
awal Beethoven berlangsung di Vienna dimana ia belajar teknik komposisi
dengan Mozart dan Haydn untuk meniti karir menjadi pianis dan komposer.
Beethoven mempunyai karakter yang unik, dengan permainannya yang
sangat brilian dan energi yang berlimpah Beethoven dikenal sebagai legenda
dari Vienna.
Pada periode pertengahan, Beethoven aktif membuat karya dalam
bentuk simfoni, konserto, kuartet gesek, dan sonata. Dalam membuat
komposisi, Beethoven tidak suka dibatasi deadline dan selalu berkata pada
dirinya “berpikir dan berpikir” kemudian merevisi dan menyempurnakan
kembali karyanya hingga ia puas dengan hasilnya.13
Meskipun kemampuan
Beethoven diatas rata-rata, sikapnya sangat objektif dan tidak arogan. Ia
masih belajar dibawah bimbingan Haydn. Sebagai seorang guru yang
memiliki murid legendaris, Haydn merasa tersaingi secara pribadi. Istilah
persaingan antara mereka berdua kerap disebut “unspoken spirit of
competition”.14
Pada periode ini, Beethoven mulai kehilangan
pendengarannya.
Tahun 1815 merupakan titik damai dan kemakmuran bagi Beethoven
dimana pada periode akhir hidupnya karya-karya Beethoven sering
dimainkan secara rutin di Vienna. Akan tetapi, kemampuan pendengaran
13 Donald J. Grout dan Claude V. Palisca. “A History Of Western Music, sixth
edition (New York : W.W Norton & Company, Inc., 2001) , 522.
14
Castillo, thespco.org
12
Beethoven menjadi semakin parah. Hal ini membuatnya kehilangan
komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya sehingga ia menjadi sangat
sensitif dan emosional. Selain itu, kondisi tersebut makin diperparah oleh
persoalan keluarga, kesehatan, dan patah hati. Karakter musik pada periode
akhir hidupnya menjadi meditatif, introspektif dan penuh kedamaian. Pada
periode ini, ia membuat simfoni terakhirnya no.9 yang dikenal dengan judul
“Ode To Joy”. Karya ini merefleksikan cinta abadi Tuhan kepada umat
manusia.
Beethoven meninggal dalam komplikasi penyakit kolera, sakit kuning,
radang paru-paru, tuli, rabun, dan busung air. Beethoven wafat di Wina pada
26 Maret 1827.
Salah satu karya Ludwig van Beethoven yang dipilih sebagai repertoar
resital ini adalah Sonata in F-sharp major, Op. 78 No. 24. Karya ini
merupakan komposisi sonata pada periode pertengahan (1809-1810)15
.
Sonata ini merupakan komposisi yang menarik. Karena hanya terdiri dari
dua gerakan dan tidak sepopuler karya sonata lain seperti Moonlight sonata,
Appasionata, dan Pathetique. Selain itu, sonata ini mengeksplorasi sisi lain
Beethoven yang berkepribadian lembut, manis, dan penuh damai.
15
F.E. Kirby, “Music For Piano: A Short History” (New Jersey: Amadeus Press,