5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Matematika Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata yaitu “hasil“ dan “belajar“ yang memiliki arti yang berbeda. Hasil adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah prestasi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan keuletan, sungguh–sungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu untuk mencapainya. Nasution mengemukakan bahwa hasil adalah suatu perubahan pada diri individu. Perubahan yang dimaksud tidak halnya perubahan pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap, pengertian, dan penghargaan diri pada individu tersebut (Kutublog, 2011). Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu kegiatan. Di antara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreativitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar. Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud di sini adalah kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh Sudjana. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Selain itu ada yang mengartikan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2011). Selain itu ada yang mengartikan hasil belajar merupakan hasil nilai yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi setelah kegiatan proses pembelajaran. Hasil belajar adalah bukti keberhasilan dan usaha
14
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2089/3/T1_262010773_BAB II.pdf · “belajar“ yang memiliki arti yang berbeda.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata yaitu “hasil“ dan
“belajar“ yang memiliki arti yang berbeda. Hasil adalah prestasi dari suatu kegiatan yang
telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. Hasil tidak akan
pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan sesuatu. Untuk menghasilkan sebuah
prestasi dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Hanya dengan
keuletan, sungguh–sungguh, kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang
mampu untuk mencapainya. Nasution mengemukakan bahwa hasil adalah suatu
perubahan pada diri individu. Perubahan yang dimaksud tidak halnya perubahan
pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap, pengertian, dan
penghargaan diri pada individu tersebut (Kutublog, 2011).
Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk
pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan
mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar.
Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu
kegiatan. Di antara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki
siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui
kreativitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar. Oleh karena
itu hasil belajar yang dimaksud di sini adalah kemampuan yang dimiliki seorang siswa
setelah ia menerima perlakukan dari pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh
Sudjana. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Selain itu ada yang mengartikan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia
menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan
pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2011). Selain itu ada yang
mengartikan hasil belajar merupakan hasil nilai yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi
setelah kegiatan proses pembelajaran. Hasil belajar adalah bukti keberhasilan dan usaha
6
yang dilakukan dan merupakan kecakapan yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran
di sekolah yang dinyatakan dengan angka. Selanjutnya Soemantri (Sumoharjo, 2011)
mengatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu indikator dari perubahan yang terjadi
pada diri siswa setelah mengalami proses belajar di mana untuk mengungkapnya
biasanya menggunakan suatu alat penilaian yang ditetapkan sekolah oleh guru. Dalam
dunia pendidikan khususnya sekolah hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa
terhadap suatu mata pelajaran tertentu. Sejalan dengan pendapat tersebut Mappa
berpendapat bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi
tertentu yang menggunakan tes standar alat ukur keberhasilan belajar seorang siswa. Jadi
dalam hal ini keberhasilan belajar seorang siswa dalam menempuh proses belajar di
sekolah dapat dilihat dari standar yang digunakan. Sedangkan menurut Usman dan
Setiawati (Sumoharjo, 2011) menjelaskan bahwa belajar menghasilkan perubahan dalam
diri seseorang sebagai hasil dari belajar atau prestasi dari belajarnya itu. Hasil belajar
adalah perubahan yang terjadi pada diri individu yang belajar, bukan saja perubahan yang
mengenai pengetahuan, tetapi juga kemampuan untuk membentuk kecakapan dalam
bersikap. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah proses
pembelajaran dalam waktu tertentu yang diukur dengan menggunakan alat evaluasi
tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
hasil nilai yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran dalam waktu
tertentu yang diukur dengan menggunakan alat evaluasi tertentu sehingga mencapai hasil
belajar yang lebih baik dan merubah cara berpikir ke arah yang lebih baik lagi.
2.1.2 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Dalam model pembelajaran kooperatif, diberikan beberapa jenis pendekatan yang
salah satunya Student Teams Achievmet Division (STAD). Pembelajaran kooperatif tipe
STAD merupakan pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam
menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran (Banjarmasin, 2011). STAD siswa
dalam suatu kelas tertentu dibagi menjadi kelompok dengan 4-5 orang, dan setiap
kelompok haruslah heterogen yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari
7
berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang dan anggota tim menggunakan lembar
kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya,
dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui
tutorial, kuis, satu sama lain dan melakukan diskusi. Metode diskusi yang digunakan dalam
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dengan ceramah, tanya jawab, diskusi, dan
sebagainya, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
Pembelajaran model kooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran
kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Dimana
model ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan langsung dari
pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode ini paling awal ditemukan dan dikembangkan
oleh para peneliti pendidikan di John Hopkins Universitas Amerika Serikat dengan
menyediakan suatu bentuk belajar kooperatif. Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk
melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok
untuk memecahkan suatu permasalahan. Dalam model pembelajaran ini, masing-masing
kelompok beranggotakan 4 – 5 orang yang dibentuk dari anggota yang heterogen terdiri
dari laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai suku, yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah. Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah
satu model pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama,
kreatif, berpikir kritis dan ada kemampuan untuk membantu teman serta merupakan
pembelajaran kooperatif yang sangat sederhana (Yuliatmoko, 2011). Adapula yang
mengartikan bahwa Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu
metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk
guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga
merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif. Seperti telah disebutkan
sebelumnya bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri lima komponen utama, yaitu
penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok.
Selain itu STAD juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur (Scribd, 2012).
STAD (Student Teams Achievement Divisions) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada
belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap Minggu
menggunakan presentasi verbal dan teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah