5 BAB II GEOLOGI REGIONAL Lapangan “JA” termasuk dalam cekungan Sumatra Selatan y a n g merupakan cekungan belakang busur (back arc basin). Secara geografis cekungan ini dibatasi oleh kawasan kaki Pegunungan Barisan di sebelah barat daya. Di sebelah timur laut dibatasi oleh Paparan Sunda, sebelah selatan dan timur dibatasi oleh Tinggian Lampung dan daerah tinggi yang letaknya sejajar dengan Pantai Timur Sumatra, sedangkan daerah sebelah utara dan barat laut dibatasi oleh tinggian pegunungan Tiga Puluh, gambar 2. 1. (de Coster, 1974). 2.1 Stratigrafi Cekungan Sumatra Selatan Urutan stratigrafi Cekungan Sumatra Selatan dari tua sampai muda ditunjukkan pada gambar 2.2, yaitu: Basement, Formasi Lahat, Formasi Lemat,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
GEOLOGI REGIONAL
Lapangan “JA” termasuk dalam cekungan Sumatra Selatan y a n g
merupakan cekungan belakang busur (back arc basin). Secara geografis
cekungan ini dibatasi oleh kawasan kaki Pegunungan Barisan di sebelah barat
daya. Di sebelah timur laut dibatasi oleh Paparan Sunda, sebelah selatan
dan timur dibatasi oleh Tinggian Lampung dan daerah tinggi yang letaknya
sejajar dengan Pantai Timur Sumatra, sedangkan daerah sebelah utara dan
barat laut dibatasi oleh tinggian pegunungan Tiga Puluh, gambar 2. 1. (de
Coster, 1974).
2.1 Stratigrafi Cekungan Sumatra Selatan
Urutan stratigrafi Cekungan Sumatra Selatan dari tua sampai muda
ditunjukkan pada gambar 2.2, yaitu: Basement, Formasi Lahat, Formasi Lemat,
Formasi Talang Akar, Formasi Baturaja, Formasi Air Benakat, Formasi
Palembang Bawah, Formasi Palembang Tengah, serta Formasi Palembang
atas.
Basement merupakan batuan dasar dari Cekungan Sumatra Selatan dan
Cekungan Sumatra Tengah yang tersusun atas batuan beku Mesozoikum,
batuan metamorf Paleozoikum – Mesozoikum dan batuan karbonat. Batuan
Paleozoikum Akhir dan batuan Mesozoikum tersingkap di Bukit Barisan,
Pegunungan Tigapuluh dan Pegunungan Duabelas berupa batuan karbonat
5
6
berumur Perm, Granit dan Filit. Batuan dasar yang tersingkap di Pegunungan
Tigapuluh terdiri dari filit yang terlipat kuat berwarna kecoklatan berumur Perm
(Simanjuntak, dkk., 1991). Lebih ke arah Utara tersingkap Granit yang telah
mengalami pelapukan kuat. Warna pelapukan adalah merah dengan butir-butir
kuarsa terlepas akibat pelapukan tersebut. Kontak antara Granit dan filit tidak
teramati karena selain kontak tersebut tertutupi pelapukan yang kuat, daerah ini
juga tertutup hutan yang lebat. Menurut Simanjuntak, (1991) umur Granit adalah
Jura. Hal ini berarti Granit mengintrusi batuan filit.
Gambar 2.1 Peta Lokasi Cekungan Sumatra Selatan (De Coster, 1974)
7
Formasi Lahat diendapkan secara tidak selaras di atas batuan dasar,
merupakan lapisan dengan tebal 200 m - 3350 m yang terdiri dari konglomerat,
tufa, breksi vulkanik, andesitik, endapan lahar, aliran lava dan batupasir kuarsa.
Formasi ini memiliki 3 anggota, yaitu :
- Anggota Tufa Kikim Bawah, terdiri dari tufa andesitik, breksi dan
lapisan lava. Ketebalan anggota ini bervariasi, antara 0 - 800 m.
- Anggota Batupasir Kuarsa, diendapkan secara selaras di atas anggota
pertama. Terdiri dari konglomerat dan batupasir berstruktur cross
bedding. Butiran didominasi oleh kuarsa.
- Anggota Tufa Kikim Atas, diendapkan secara selaras dan bergradual di
atas Anggota Batupasir Kuarsa. Terdiri dari tufa dan batulempung
tufaan berselingan dengan endapan mirip lahar.
Formasi Lemat tersusun atas klastika kasar berupa batupasir,
batulempung, fragmen batuan, breksi, lapisan tipis batubara dan tufa,
semuanya diendapkan pada lingkungan kontinen. Formasi Lemat secara
normal dibatasi oleh ketidakselarasan pada bagian atas dan bawah formasi.
Pada bagian distal cekungan merupakan kontak antara Formasi Lemat dengan
Formasi Talang Akar yang diinterpretasikan sebagai paraconformity.
Formasi Lemat berumur Oligosen Bawah.
8
Formasi Talang Akar pada Cekungan Sumatra Selatan terdiri dari
batulanau, batupasir dan sisipan batubara yang diendapkan pada lingkungan laut
dangkal hingga transisi. Menurut Pulunggono (1976), Formasi Talang Akar
berumur Oligosen Atas hingga Miosen Bawah dan diendapkan secara selaras di
atas Formasi Lemat. Bagian bawah formasi ini terdiri dari batupasir kasar, serpih
dan sisipan batubara. Sedangkan di bagian atasnya berupa perselingan antara
batupasir dan serpih. Ketebalan Formasi Talang Akar berkisar antara 400 m –
850 m.
Gambar 2.2 Stratigrafi Cekungan Sumatra Selatan (Setelah Kemal, dkk. 2005)
9
Formasi Baturaja diendapkan secara selaras di atas Formasi Talang Akar
dengan ketebalan antara 200 sampai 250 m. Litologi terdiri dari batugamping,