1 LEMBAR PENGESAHAN Judul Karya Tulis : Manfaat Konsumsi Apel dan Wortel Secara Rutin Dalam Pencegahan Kanker Usus Besar Data Mahasiswa Nama : Zhana Daisya Triani NIM : 1108152080 Pekanbaru, April 2014 Disetujui oleh Dosen Pemimbing Penulis dr. Ligat Pribadi Sambiring,Sp.PD, Zhana Daisya Triani FINASIM NIP. NIM.1108152080
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Tulis : Manfaat Konsumsi Apel dan Wortel Secara Rutin
Dalam Pencegahan Kanker Usus Besar
Data Mahasiswa
Nama : Zhana Daisya Triani
NIM : 1108152080
Pekanbaru, April 2014
Disetujui oleh
Dosen Pemimbing Penulis
dr. Ligat Pribadi Sambiring,Sp.PD, Zhana Daisya Triani
FINASIM
NIP. NIM.1108152080
Mengetahui,
Pembantu Dekan III FK UR
dr.Fauzia Andrini Djojosugito,M.Kes
19730524.200604.2.001
KATA PENGANTAR
2
Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur penulis sampaikan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Manfaat Konsumsi Apel dan
Wortel Secara Rutin Dalam Pencegahan Kanker Usus Besar”.
Karya tulis ini disusun untuk melengkapi pemahaman masyarakat dan tenaga
medis untuk melakukan pencegahan terhadap Kanker Usus Besar menggunakan
bahan makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Ucapan terimakasih, penulis
sampaikan kepada seluruh pihak baik keluarga, karib kerabat serta dosen pemimbing
yang berperan dalam penyelesaian karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua. Penulis telah berusaha membuat karya tulis ini dengan sebaik mungkin,
namun kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sebagai
2.1 Usus Besar.............................................................................. 10
2.2 Kanker Usus Besar.................................................................. 11
2.3 Kandungan dan Manfaat Apel…........................................... .
15
2.4 Kandungan dan Manfaat Wortel............................................. 17
BAB III. METODE PENULISAN............................................................... 19
BAB IV. ANALISIS
4.1 Pengaruh Apel terhadap Kanker Usus Besar………………... 20
4.2 Pengaruh Wortel terhadap Kanker Usus Besar……………… 21
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………….……... 23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 24
RINGKASAN
4
Colorectal cancer atau disebut juga Kanker Usus Besar(KUB) adalah kanker atau tumor ganas pada usus besar yang menginfiltrasi hingga lapisan muskularis mukosa kolon dan atau rektum. KUB pada tahun 2006 merupakan keganasan ketiga terbanyak di dunia dan merupakan penyebab kematian kedua terbanyak karena kanker di Amerika dan Eropa. Orang berusia di atas 40 tahun beresiko menderita KUB dan resiko ini meningkat 2 kali lipat setiap kenaikan satu dekade. Faktor resiko KUB berasal dari faktor genetik yaitu anak dari penderita KUB dan faktor lingkungan yaitu orang dengan pola diet yang tidak sehat misalnya rendah serat serta mengkonsumsi alkohol atau pun rokok.
Selain deteksi dini upaya pencegahan KUB juga dapat dilakukan yaitu dengan mengkonsumsi makanan rendah lemak, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok serta mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur. Pilihan buah dan sayur yang terbaik yaitu apel dan wortel. Berdasarkan penelitian apel dan wortel memiliki kandungan zat yaitu oligosakarida dan falcarinol yang memicu apoptosis dan menghentikan perkembangan sel kanker. Selain bermanfaat untuk pencegahan kanker wortel dan produk olahannya juga sudah memasyarakat di Indonesia karena banyak ditanam. Diharapkan dengan hasil penelitian ini sosialisasi ke masyarakat mengenai pencegahan dini KUB dapat dilakukan dan angka mortalitas dan morbiditas karena KUB menurun. Diharapkan juga dengan mengkonsumsi apel dan wortel secara rutin dapat meningkatkan produksi dan daya jual apel dan wortel di dalam negeri
ABSTRAK
5
Colorectal cancer is a cancer or malignant cancer in large intestine which infiltrate onto muscular mucosa layer of colon and or rectum. Colorectal cancer in 2006 become the third most malignancy in the world and the second most cancer causes death in America and Europe. People above 40 years old has a risk to get Colorectal cancer and the risk is increase 2 times every one decade. The risk factor of Colorectal cancer come from genetic factor which is the children of the patient and environmental factor which is people with unhealthy diet pattern for example low fiber and also consume alcohol and smoke.
Beside screening we also can do some effort to prevent the Colorectal cancer, these are with consume the low fat food, not consume alcohol, not smoke and also consume the high fiber food like fruit and vegetable. The best fruit and vegetable are apple and carrot. From the observation at apple and carrot both of them have a chemical like oligosacharride and falcarinol that make an apoptosis and stop the grown up of the cancer cells. Beside has an advantage to prevent cancer, carrot and carrot product also famous in Indonesian people because many people plant it in Indonesia. From this observation might can do a socialization to society about way to early prevention for Colorectal cancer and could decrease the mortality and morbidity rate. Also with consume apple and carrot avery day can increase the production and domestic selling of apple and carrot.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
6
Kanker atau tumor ganas adalah proses pembelahan sel atau proliferasi sel
yang tidak mengikuti kode pembelahan normal yang telah diatur sebelumnya dalam
tubuh (pembelahan sel tidak terkendali).1 Colorectal cancer atau yang lebih dikenal
dengan Kanker Usus Besar(KUB) adalah suatu tumor ganas yang berasal dari
mukosa kolon dan atau rektum, dimana keduanya merupakan bagian dari usus besar
dalam sistem pencernaan.2
KUB adalah keganasan ketiga terbanyak di dunia pada tahun 2006 dan
merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di Amerika Serikat dan Eropa.5,9
Sedangkan di Indonesia KUB merupakan kanker ketiga terbanyak dengan jumlah
kasus 1,8 dari 100.000 penduduk (Depkes,2006). Prevalensi kejadian KUB di
Indonesia lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita namun tidak ada
perbedaan mencolok antara keduanya. 4,5
KUB jarang ditemukan sebelum usia 40 tahun. Rata-rata ditemukan pada usia
dekade ke-5 dan meningkat dua kali lebih besar disetiap dekade berikutnya dengan
insidensi puncak KUB yaitu pada umur 60-70 tahun.4,5 Pada pasien yang sebelumnya
pernah menderita kolitis ulseratif, kolitis granulomatosa, poliposis familial multipel,
sindroma Gardner, dan sindroma Turcot, KUB dapat timbul saat pasien berumur
kurang dari 40 tahun sebagai akibat komplikasi dari penyakit-penyakit tersebut.9
Etiologi dan faktor resiko KUB dipengaruhi oleh banyak faktor terutama
faktor genetik dan lingkungan. Anak dari penderita (first degree relatives) KUB
mempunyai resiko tiga kali lipat lebih tinggi daripada kontrol.5 Faktor lingkungan
yang berpengaruh besar sebagai pencetus timbulnya KUB yaitu diet rendah serat.
Faktor lingkungan lainnya adalah zat kimia, zat radioaktif, rokok dan konsumsi
alkohol.3,9
Deteksi dini KUB dapat melalui test darah samar pada feses penderita
(Fecal Occult Blood Test/FOBT) setiap tahun atau menggunakan Sigmoidoskopi
fleksibel dan kolonoskopi terhadap kelompok yang beresiko tinggi terkena KUB.9
Berdasarkan beberapa penelitian ternyata apel dan wortel memiliki
7
kandungan zat yang dapat mencegah KUB. Penelitian yang dilakukan oleh Jenifer
Lin dkk dengan menggunakan hewan mengenai manfaat konsumsi sayuran dan
buah-buahan serta makanan tinggi serat terhadap resiko KUB menyatakan konsumsi
buah dan sayur akan menghambat pembentukan KUB. Sayuran dan buah
mengandung beberapa komponen anti kanker seperti antioksidan, vitamin, folat,
phytoesterogens dan protease inhibitor yang mencegah kerusakan dan mutasi DNA.
Sedangkan makanan tinggi serat akan melindungi saluran pencernaan dari kanker
dengan meningkatkan berat dari buang air besar(BAB) dan mengurangi waktu
pemindahan BAB serta menstimulasi fermentasi BAB oleh bakteri anaerob.21
Melalui percobaan yang dilakukan oleh Purup dkk ditemukan bahwa semakin tinggi
konsentrasi ekstrak falcarinol yang dipaparkan pada sel KUB maka inhibisi terhadap
pertumbuhan sel kanker semakin besar.19 Falcarinol adalah pestisida alami pada
wortel yang digunakan untuk melindungi akar dari jamur.7 Sementara itu Boyer dan
Rui Hai L dari Amerika dalam review jurnal mereka menyatakan bahwa konsumsi
apel secara rutin akan mengurangi resiko dari beberapa penyakit kanker, penyakit
jantung, asma dan diabetes. Dari uji laboraturium ditemukan bahwa antioksidan pada
apel menghambat proliferasi dari sel kanker.21
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian
kepustakaan yang berjudul Manfaat Konsumsi Apel dan Wortel Secara Rutin Untuk
Pencegahan Kanker Usus Besar(KUB).
1.2. Perumusan Masalah
Apakah bermanfaat konsumsi apel dan wortel secara rutin dalam pencegahan
Kanker Usus Besar(KUB) ?
1.3. Gagasan Kreatif
Kanker Usus Besar(KUB) merupakan kanker dengan angka kejadian
8
tersering pada orang tua(geriatri). Selain melakukan skrining terhadap kemungkinan
kanker, mengkonsumsi apel dan wortel secara rutin juga dapat membantu
pencegahan KUB. Diduga apel dan wortel memiliki kandungan zat yang dapat
menyebabkan apoptosis serta mecegah pembentukan zat preneoplastik pada Kanker
Usus Besar(KUB), sosialisasi ke masyarakat mengenai manfaat mengkonsumsi
kedua buah ini diperlukan.
1.4. Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui dan mengenal
Kanker Usus Besar(KUB) serta manfaat mengkonsumsi apel dan wortel secara rutin
sebagai usaha pencegahan sehingga sosialisasi dapat diberikan kepada masyarakat
agar terhindar dari KUB, serta menurunkan morbiditas dan mortalitas karena KUB.
1.5. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari karya tulis ini adalah:
1. Bagi Penulis
Agar peneliti mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang
penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar serta pendalaman tentang
KUB dan pencegahannya lebih menyeluruh.
2. Bagi Masyarakat
Melalui karya tulis ilmiah ini diharapkan masyarakat mendapatkan
informasi tentang salah satu cara alternatif yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya KUB, khususnya pada kelompok yang beresiko tinggi,
sehingga terhindar dari KUB serta menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas karena KUB.
3. Bagi Civitas Akademika Universitas Riau
Sebagai bahan referensi untuk mempelajari dan mendalami ilmu
tentang pembuatan karya tulis ilmiah dan pencegahan KUB.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usus Besar
10
2.1.1 Anatomi
Usus besar terdiri dari kolon, sekum, apendiks, dan rektum. Sekum
membentuk kantung buntu di bawah peertemuan antara usus halus dan usus besar
dikatup ileosekum. Apendiks adalah tonjolan kecil seperti jari di dasar sekum. Kolon
memiliki panjang sekitar 3-5 kaki yang membentuk sebagian besar usus besar dan
tidak bergelung seperti usus halus. Kolon terbagi menjadi empat bagian yaitu : colon
ascendens yang berjalan ke atas dari sekum ke permukaan inferior lobus hati dekstra
dan menempati region bawah dan kuadran atas abdomen, colon descendens yang
menepati kuadran kiri atas dan bawah dari abdomen, colon transversum yang
membentuk lengkungan yang membentuk huruf U besar dan merupakan termpat
melekatnya omentum serta colon sigmoideum yang merupakan lanjutan dari colon
descendens tergantung kebawah ke dalam kavitas pelvis dalam bentuk sebuah
lengkung. Colon ascendens dan colon descendens terletak di retroperitoneal
sedangkan colon transversum dan colon sigmoideum terletak di intraperitoneal.16,22
Rektum adalah bagian posterior kavitas pelvis panjangnya 12-15 cm dan merupakan
lanjutan dari colon sigmoideum yang berjalan kebawah turun di depan os. sakrum
meninggalkan pelvis dengan menembus diagfragma pelvis.16,17
2.1.2 Fisiologi
Fungsi utama usus besar adalah menyimpan feses sebelum dikeluarkan.
Selulosa dan bahan tidak tercerna dari diet membentuk sebagian besar masa feses
dan membantu mempertahankan kelancaran buang air besar. Gerakan usus besar
umumnya berlangsung lambat dan tidak mendorong tetapi secara perlahan mengaduk
maju-mundur sehingga isinya terpajan ke mukosa penyerapan. Gerakan usus besar
ini akan mendorong feses dari kolon ke dalam rektum yang merangsang reseptor
tegang di dinding rektum dan memicu refleks defekasi hal ini menyebabkan sfingter
ani internus melemas, jika otot sfingter ani externus juga melemas maka akan tejadi
proses yang kita kenal dengan defekasi.
Ketika isi kolon tertahan lebih lama daripada normal makan H2O (disekresika
11
bersama garam oleh lumen kolon) yang diserap feses meningkat sehingga feses
menjadi kering dan keras serta memicu terjaidnya konstipasi. Variasi normal
defekasi antar individu yaitu dari setiap makan hingga sekali seminggu. Gejala
berkaitan dengan konstipasi disebabkan oleh distensi berkepanjangan usus besar.
Diet rendah serat dan bertambahnya usia menjadi salah satu penyebab tertundanya
defekasi yang menyebabkan konstipasi.
2.2 Kanker Usus Besar
2.2.1 Pengertian
Colorectal cancer atau yang lebih dikenal dengan Kanker Usus Besar(KUB)
adalah istilah untuk tumor ganas dari mukosa kolon dan atau rektum yang
merupakan bagian dari usus besar dalam sistem traktus gastrointestinal.1 Kanker atau
tumor ganas adalah proses pembelahan sel atau proliferasi sel yang tidak terkendali.2
KUB terjadi karena adanya tumor yang berhasil melakukan penetrasi hingga
muskularis mukosa dari usus besar. Ditemukannya deferensiasi dari sel paneth, sel
neuroendokrin, atau sedikit sel skuamosa dapat menegakkan diagnosis
adenokarsinoma.13
2.2.2 Epidemiologi
Lebih dari 95% KUB adalah adenokarsinoma yang berasal dari sel glandula
mukosa kolon dan rektum. KUB tahun 2006 menjadi penyebab ketiga kematian
karena kanker di dunia. Dari 945.00 kasus baru yang ditemukan di dunia 492.000
kasus diantaranya berakhir dengan kematian. KUB juga merupakan penyebab
kematian kedua terbanyak dari seluruh pasien kanker di Amerika Serikat dan Eropa.
Lebih dari 150.000 kasus beru terdiagnosis setiap tahunnya dan 60.000 diantaranya
berakhir dengan kematian. Di Jepang kasus KUB mengalami peningkatan dalam 40
tahun terakhir. Perubahan gaya hidup dianggap menjadi faktor resiko munculnya
KUB.20 Kasus KUB awalnya banyak ditemukan pada negara-negara maju, namun
12
akhir-akhir ini prevalensi KUB di negara berkembang juga menunjukkan
peningkatan.9,18
KUB umumnya jarang diderita oleh orang berusia kurang dari 40 tahun,
kecuali orang tersebut sebelumnya pernah menderita penyakit usus besar tertentu.
Biasanya KUB diderita oleh pasien usia dekade ke – 5 dengan faktor resiko yang
meningkat dua kali lipat tiap kenaikan usia satu dekade. Insidensi tertinggi kejadian
KUB adalah pada usia 60-70 tahun.4,5
Perbandingan prevalensi KUB antara pria dan wanita di Indonesia tidak
terlalu jauh dengan perbandingan kasus KUB antara pria dan wanita di dunia yaitu
19,4 dan 15,3 penderita per 100.000 penduduk.18
Dari kajian epidemiologi disimpulkan ada pengaruh lingkungan yang sangat
besar sebagai predisposisi KUB khususnya diet yang memainkan peranan nyata
sebagai penyebab dari KUB. Selain itu faktor keturunan dapat juga berperan sebagai
faktor resiko timbulnya KUB.
2.2.3 Etiologi dan Patofisiologi
KUB timbul melalui interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan
lingkungan.
Faktor genetik
Banyak kelainan genetik yang dikaitkan dengan KUB diantaranya
sindroma Poliposis. KUB terjadi sebagai akibat dari kerusakan genetik pada
lokus yang mengontrol pertumbuhan sel. Perubahan dari kolonosit normal
menjadi jaringan adenomatosa dan akhirnya KUB melibatkan sejumlah
mutasi yang mempercepat pertumbuhan sel. Terdapat dua mekanisme yang
menimbulkan instabilitas genom dan berujung pada KUB yaitu :