Judul Buku : Tangkal Penyakit Degeratif Dengan Pola Makan Sehat Penulis : Nur Khasanah DAFTAR ISI I. KEBUTUHAN TUBUH AKAN GIZI A. Manusia Butuh Makan B. Fungsi Makanan Bagi Tubuh C. Kebutuhan Energi D. Kebutuhan Karbohidrat E. Kebutuhan Lemak F. Kebutuhan Protein G. Kebutuhan Vitamin dan Mineral H. Kebutuhan Cairan I. Angka Kecukupan Gizi (AKG) II. POLA MAKAN A. Budaya dan Makanan B. Pola Makan Tidak Sehat C. Dampak Pola Makan Tidak Sehat III. PENYAKIT DEGENERATIF A. Pengertian Penyakit Degeneratif B. Proses Munculnya Penyakit Degeneratif C. Peranan Gizi sebagai Pemicu Penyakit Degeneratif IV. DIABETES MELLITUS A. Pengertian Diebetes Mellitus B. Tipe Diabetes Mellitus 1
50
Embed
BAB I Dan BAB II Tangkal Penyakit Degeneratif Dengan Pola Makan Sehat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Judul Buku : Tangkal Penyakit Degeratif Dengan Pola Makan Sehat
Penulis : Nur Khasanah
DAFTAR ISI
I. KEBUTUHAN TUBUH AKAN GIZI
A. Manusia Butuh Makan
B. Fungsi Makanan Bagi Tubuh
C. Kebutuhan Energi
D. Kebutuhan Karbohidrat
E. Kebutuhan Lemak
F. Kebutuhan Protein
G. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
H. Kebutuhan Cairan
I. Angka Kecukupan Gizi (AKG)
II. POLA MAKAN
A. Budaya dan Makanan
B. Pola Makan Tidak Sehat
C. Dampak Pola Makan Tidak Sehat
III.PENYAKIT DEGENERATIF
A. Pengertian Penyakit Degeneratif
B. Proses Munculnya Penyakit Degeneratif
C. Peranan Gizi sebagai Pemicu Penyakit Degeneratif
IV. DIABETES MELLITUS
A. Pengertian Diebetes Mellitus
B. Tipe Diabetes Mellitus
C. Proses Terjadinya Diabetes Mellitus
D. Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
E. Pola Makan Tinggi Gula dan Lemak Pencetus Diabetes Mellitus
1
V. HIPERTENSI DAN PENYAKIT JANTUNG
A. Pengertian Hipertensi dan Penyakit Jantung
B. Proses Terjadinya Hipertensi dan Penyakit Jantung
C. Kenali Tanda-Tanda Hipertensi dan Penyakit Jantung
D. Pola Makan Tinggi Lemak dan Garam (Natrium) Pencetus Hipertensi dan
Penyakit Jantung
VI. OBESITAS
A. Pengertian Obesitas
B. Proses Terjadinya Obesitas
C. Dampak Obesitas
D. Pola Makan Tinggi Energi Pencetus Obesitas
VII. PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
A. Macam-Macam Penyakit Saluran Pencernaan Terkait Makanan
B. Proses Terjadinya Penyakit Saluran Pencernaan
C. Manfaat Serat bagi Saluran Pencernaan
D. Pola Makan Rendah Serat Pencetus Gangguan Saluran Pencernaan
VIII. POLA MAKAN SEHAT PENCEGAH PENYAKIT DEGENERATIF
A. Pengertian Pola Makan Sehat
B. Prinsip Pola Makan Sehat
C. Manfaat Pola Makan Sehat
IX. MENYUSUN MENU MAKANAN DENGAN GIZI SEIMBANG
A. Makanan Bergizi Tidak Harus Mahal
B. Prinsip Menyusun Menu Makanan Seimbang
C. Contoh Menu Makanan Seimbang
2
PENGANTAR PENULIS
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan sehingga
kami dapat menghadirkan sebuah buku “Tangkal Penyakit Degeneratif dengan Pola Makan
Sehat”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad s.a.w yang telah membawa rahmat bagi alam semesta.
Saat ini Indonesia mengalami beban gizi ganda. Disatu sisi masalah gizi kurang
belum dapat teratasi, kini masalah gizi lebih mulai menjadi masalah serius. Masalah gizi
lebih atau umum dikenal dengan penyakit degenerati seperti obesitas, diabetes mellitus,
hipertensi dan penyakit jantung akhir-akhir ini mulai menjangkiti masyarakat terutama
masyarakat perkotaan. Pada dasarnya penyakit-penyakit tersebut dapat kita cegah dengan
pola makan yang sehat.
Buku ini menjelaskan uraian tentang penyakit degeratif seperti obesitas, hipertensi,
penyakit jantung, diabetes mellitus, dan penyakit saluran pencernaan dan penyebabnya dari
tinjauan gizi. Selain itu buku ini mengulas tentang kaitan budaya dengan pembentukan pola
makan masyarakat dan peranannya dalam pembentukan pola makan tidak sehat. Penjelasan
mengenai kebutuhan tubuh akan zat gizi dan pola makan sehat dengan penerapan gizi
seimbang untuk menangkal penyakit degeneratif akan memperkaya buku ini.
Buku ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang penyakit
degeneratif. Selanjutnya hal tersebut diharapkan dapat menjadikan pembaca dapat
menerapkan pola makan yang tepat yang dapat menangkal berbagai penyakit degeneratif,.
3
BAB I
KEBUTUHAN TUBUH AKAN GIZI
J. Manusia Butuh Makan
Kita masih ingat salah satu pelajaran Sekolah Dasar (SD) tentang makhluk hidup. Di
dunia ada dua golongan besar ciptaan Tuhan yaitu benda mati dan makhluk hidup. Benda
mati seperti batu, gunung, udara dan benda mati lainnya tentu berbeda dengan makhluk hidup
seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Beberapa ciri-ciri makhluk hidup yang
membedakannya dengan benda mati yaitu bernapas, bergerak, bereaksi jika ada rangsangan,
tumbuh, berkembang biak, dan tentu saja makhluk hidup butuh makan.
Tidak ada makhluk hidup termasuk manusia yang dapat bertahan hidup tanpa makan
sama sekali. Beberapa binatang yang hidup di daerah kutub misalnya beruang kutub, dapat
bertahan hidup tanpa makan selama beberapa bulan. Akan tetapi, bukan berarti hewan ini
tidak butuh makan sama sekali. Hal itu dilakukan karena terpaksa sebab pada musim dingin
binatang ini tidak bisa mencari binatang buruan sebagai makanan. Mungkin juga ada manusia
yang masih dapat bertahan hidup tanpa makan untuk jangka waktu beberapa minggu. Namun,
tak ada seorangpun yang bisa tetap bertahan hidup apabila terus menerus tidak makan sama
sekali. Sejak zaman purba, manusia telah menyadari pentingnya makanan untuk
kelangsungan hidup.
Setiap hari, tentu saja manusia butuh makan. Setiap orang dalam siklus hidupnya
selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan. Manusia makan dengan
memasukkan makanan ke dalam mulut dan selanjutnya dicerna di lambung dan di usus halus.
Siklus ini terus berlangsung sejak manusia manusia lahir sampai meninggal.
Tahukah Anda apa yang menyusun tubuh manusia? Ternyata tubuh manusia adalah
kumpulan atau tatanan dari berbagai unsur zat gizi. Sepanjang hidupnya bagian tubuh
manusia mengalami regenerasi yaitu mengganti jaringan tubuh yang telah aus dengan
jaringan tubuh yang baru. Oleh karena itu manusia membutuhkan asupan bahan makanan dari
luar untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bagi tubuhnya.
4
K. Fungsi Makanan Bagi Tubuh
Makanan memiliki segudang manfaat bagi tubuh manusia. Meski demikian tidak
semua makanan mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh. Bahkan ada makanan yang
tidak sesuai dengan tubuh dan malah dapat merusak atau merugikan bagi tubuh. Makanan
sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk
fungsi normal tubuh.
Zat gizi yaitu zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi dari
makanan, mempunyai fungsi bagi tubuh sebagai:
1. Sumber energi atau tenaga
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein.
Ketiga zat gizi terdapat dalam jumlah paling banyak dalam makanan. Zat-zat gizi
ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau
aktivitas. Jika fungsi ini terganggu, orang menjadi terganggu aktivitasnya dan
merasa cepat lelah.
2. Menyokong pertumbuhan badan
Yaitu zat gizi berfungsi sebagai bahan utama untuk menambah sel-sel baru pada
sel yang sudah ada. Protein, mineral dan air adalah bagian dari jaringan tubuh.
Oleh karena itu diperlukan ketiga zat gizi tersebut untuk membentuk sel-sel baru
yang diperlukan. Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang
terpelihara dengan baik akan menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki
seseorang.
3. Memelihara jaringan tubuh
Mengganti yang rusak atau aus terpakai, yaitu mengganti sel yang tampak jelas
pada luka yaitu terjadinya jaringan penutup luka.
4. Mengatur proses dalam tubuh dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh
(keseimbangan air, asam basa dan mineral)
Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh.
Mengatur keseimbangan air di dalam sel dan bertindak menjaga keseimbangan
asam basa dalam upaya memelihara netralitas tubuh.
5. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai
antioksidan dan antibody lainnya.
Salah satu zat gizi yang penting dalam fungsi ini adalah protein. Protein
membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang berbahaya (penyebab
infeksi) dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh.
5
Gambar 1.1
Fungsi Zat Gizi dalam Tubuh
Sumber: Kesehatan dan Gizi oleh Santoso dan Ranti, 2004, hlm. 109
L. Kebutuhan Energi
Manusia demi kehidupannya sangat ditentukan oleh berlangsungnya atau bergeraknya
proses-proses dalam tubuh, seperti berlangsungnya proses peredaran darah, denyut jantung,
pernapasan, pencernaan, proses-proses lainnya, selanjutnya bergerak melakukan berbagai
kegiatan atau melakukan pekerjaan fisik. Semua proses tersebut tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya energi.
Energi merupakan hasil dari pembakaran zat gizi sumber energi yaitu karbohidrat,
protein dan lemak. Dengan demikian agar manusia selalu tercukupi energinya diperlukan
pemasukan zat-zat gizi tersebut yang cukup ke dalam tubuhnya. Seseorang tidak dapat
bekerja dengan energi yang melebihi dari apa yang yang diperoleh dari makanan kecuali jika
menggunakan cadangan energi dalam tubuh. Namun, jika hal ini terjadi secara terus menerus
akan dapat membahayakan tubuh karena tubuh kekurangan energi.
Kebutuhan energi seseorang adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang
diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang sesuai ukuran dan komposisi tubuh
serta aktivitas fisik. Kebutuhan energi total orang dewasa diperlukan untuk metabolism basal
dan aktivitas fisik.
6
1. Metabolisme basal
Apa yang dimaksud dengan metabolisme basal? Metabolisme basal adalah proses
vital dalam tubuh seperti proses bernapas, sirkulasi darah, sirkulasi cairan tubuh dan
proses vital lain. Kebutuhan energi untuk metabolisme basal adalah kebutuhan energi
minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital. Kebutuhan
energi basal termasuk jumlah energi yang diperlukan untuk pernapasan, peredaran darah,
pekerjaan ginjal, dan alat-alat tubuh lain serta untuk proses yang terjadi di dalam sel-sel
serta untuk mempertahankan suhu tubuh.
Kebutuhan energi terbesar pada umumnya diperlukan untuk metabolisme basal.
Kurang lebih dua pertiga energi yang diperlukan seseorang sehari digunakan untuk
kebutuhan aktivitas metabolisme basal tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi metabolisme basal adalah
ukuran tubuh, komposisi tubuh, umur, suhu tubuh, kehamilan, status gizi dan suhu
lingkungan.
a) Ukuran tubuh
Ukuran tubuh merupakan faktor utama dalam menentukan kebutuhan energi
seseorang. Ukuran tubuh memberi sumbangan lebih dari separuh kebutuhan
energi metabolisme basal. Tubuh yang besar akan memerlukan energi yang
lebih tinggi daripada tubuh yang kecil.
b) Komposisi tubuh
Kecepatan metabolisme jaringan tubuh berbeda-beda. Otot, organ tubuh
(seperti jantung, ginjal, paru-paru, dan lain-lain) dan kelenjar memiliki
kecepatan metabolisme yang lebih aktif daripada jaringan lemak dan tulang.
Kebutuhan energi akan lebih tinggi pada pada tubuh yang lebih banyak
mengandung otot daripada tulang.
c) Jenis kelamin
Laki-laki dan perempuan dengan umur, tinggi badan, berat badan yang sama
mempunyai komposisi tubuh yang berbeda. Perempuan lebih banyak jaringan
lemak dan lebih sedikit otot daripada laki-laki, sehingga kebutuhan energi
metabolisme basal perempuan lebih rendah daripada laki-laki.
7
d) Umur
Kebutuhan energi metabolisme basal lebih tinggi pada usia muda daripada
pada usia tua. Pada usia muda tubuh lebih banyak mengandung jaringan tanpa
lemak atau otot. Semakin tua tubuh semakin banyak mengandung jaringan
lemak sehingga kebutuhan energi metabolisme basal menurun.
e) Suhu tubuh
Kebutuhan energi metabolisme basal meningkat dengan peningkatan suhu
tubuh. Seseorang yang sedang demam membutuhkan energi yang lebih besar.
f) Kehamilan
kebutuhan energi metabolisme basal meningkat selama kehamilan. Hal ini
dikarenakan selain memenuhi kebutuhan energi metabolisme basal ibu, juga
harus memenuhi kebutuhan energi metabolisme basal janin.
g) Status gizi
Orang yang status gizinya kurang dapat menurunkan kebutuhan energi
metabolisme basalnya. Hal ini merupakan upaya tubuh untuk beradaptasi
mempertahankan berat badan pada komposisi makanan dibawah kebutuhan.
h) Suhu lingkungan
Suhu lingkungan mempengaruhi kebutuhan energi metabolisme basal. Hal ini
disebabkan karena kebutuhan tubuh akan energi untuk mempertahankan suhu
tubuh. Kebutuhan energi metabolisme basal terendah ketika suhu lingkungan
berada dalam suhu 260C. Pada suhu lebih rendah atau lebih tinggi, kebutuhan
energi metabolisme basal akan meningkat.
2. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik memerlukan energi diluar kebutuhan untuk metabolisme basal.
Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh tubuh dan sistem penunjangnya.
Selama melakukan aktivitas fisik, otot membutuhkan energi di luar metabolisme basal.
Banyaknya energi yang dibutuhkan tergantung pada berapa banyak otot yang diperlukan
untuk bergerak, berapa lama dan berapa berat pekerjaan yang dilakukan.
8
Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan sumber lemak, seperti
lemak dan minyak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber
karbohidrat, seperti padi-padian,umbi-umbian, dan gula murni. Semua makanan yang dibuat
dari dan dengan bahan makanan tersebut merupakan sumber energi. Namun yang perlu
diperhatikan, utamakan penggunaan karbohidrat sebagai sumber energi disbanding lemak dan
protein. Hal ini disebabkan karena penggunaan lemak dan protein sebagai sumber energi
yang berlebihan akan memberatkan kerja ginjal.
Tabel 1.1
Nilai Energi berbagai bahan makanan
Bahan makananNilai energi
(kkal/100gram)Bahan makanan
Nilai energi
(kkal/100gram)
Beras giling 360 Kacang hijau 345
Gaplek 338 Kacang kedelai 381
Jagung kuning 366 Kacang merah 336
Singkong 146 Susu kental manis 336
Mie kering 339 Minyak kelapa 870
Roti putih 248 Gula kelapa 386
Ubi jalar merah 123 Gula pasir 364
Sumber: Daftar Komposisi Bahan akanan, Depkes, 2004
M. Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi
utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Sumber utama karbohidrat di
dalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan hanya sedikit saja yang termasuk bahan
makanan hewan. Karbohidrat dalam hewan jumlahnya hanya terbatas dan setelah binatang
tersebut mati, karbohidrat mengalami penguraian sehingga di dalam daging praktis menjadi
nol ketika sampai di dapur untuk dimasak.
Karbohidrat memiliki beberapa bentuk yaitu karbohidrat kompleks seperti pati dan
non pati (serat makanan); disakarida seperti laktosa, sukrosa dan maltosa; dan karbohidrat
sederhana seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa. Polisakarida tidak mempunyai rasa
(tawar), sedangkan monosakarida (gula sederhana) dan disakarida terasa manis.
9
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang penting bagi tubuh,yaitu:
1. Karbohidrat merupakan sumber kalori utama
Karbohidrat menyediakan sumber energi siap pakai bagi tubuh. Meskipun lemak
merupakan penyumbang sumber energi yang cukup besar, cadangan lemak tidak
dapat segera dipergunakan sebagai sumber energi siap pakai. Sel-sel tubuh
membutuhkan ketersediaan energi siap pakai selalu ada, terutama dalam bentuk
karbohidrat sederhana yaitu glukosa. Otak, sel darah merah dan sel saraf hanya
dapat menggunakan glukosa sebagai energi,sehingga tersediaan glukosa yang
konstan harus tetap terjaga. Kekurangan glukosa dan oksigen akan menyebabkan
kerusakan otak dan kelainan syaraf yang tidak dapat diperbaiki.
2. Penghemat protein
Di dalam tubuh, karbohidrat berfungsi untuk mencegah timbulnya pemecahan
protein tubuh yang berlebihan. Kebutuhan energi sebaiknya dicukupi oleh
karbohidrat, sehingga protein tubuh tidak dipecah untuk memenuhi kebutuhan
energi dan protein dapat digunakan untuk fungsi yang lebih penting yaitu sebagai
zat pembangun.
3. Pemberi rasa manis pada makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya monosakarida (gula)
dan disakarida.
4. Pengatur penggunaan lemak untuk energi
Karbohidrat mencegah pemecahan lemak yang tidak sempurna, sehingga
menghasilkan bahan-bahan sampingan. Hal ini dikarenakan bahan-bahan
sampingan pemecahan lemak dapat mengikat natrium ketika dikeluarkan lewat
urin sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan tubuh atau dehidrasi.
5. Membantu pengeluaran feses
Salah satu jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh saluran pencernaan
adalah serat. Serat makanan yang termasuk dalam golongan karbohidrat ini dapat
membantu mengeluarkan feses dengan cara mengatur pergerakan usus selama
proses pencernaan makanan dan memberi bentuk pada tinja sehingga mudah
dikeluarkan.
10
Kebutuhan akan karbohidrat bergantung pada besarnya kebutuhan akan energi. Selain
itu, bila tidak ada karbohidrat protein dan lemak dapat diubah menjadi glukosa untuk
keperluan energi. Oleh karena itu belum ada anjuran berapa jumlah karbohidrat yang harus
dikonsumsi dalam satu hari. Semakin besar kebutuhan energi, kebutuhan tubuh akan
karbohidrat juga meningkat. Namun, sebaiknya sekitar 60-70% kebutuhan energi dipasok
oleh karbohidrat.
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serelia, umbi-umbian dan gula. Hasil
olehan bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan lainnya.
Karbohidrat tidak banyak terkandung dalam buah-buahan dan sayuran. Sumber karbohidrat
yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas dan
sagu.
Gambar 1.2
Sumber makanan yang mengandung karbohidrat:
a. Jagung, b. Roti, c. Nasi, d. Kue, e. Umbi, dan f. Kentang