Page 1
5/17/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55b07b8529be2 1/11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan craniofacial dimulai pada trimester
pertama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan craniofacial ini dapat
mengalami kelainan yang dapet timbul dari sejak kehidupan hasil konsepsi sel
telur. Bagian craniofasial yang paling sering terserang penyakit sistemik dan
mengalami kelainan adalah mulut. Hal tersebut disebabkan karena proses
pembentukan craniofasial yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
faktor internal dan eksternal.
Pada mulut kelainan bisa terjadi pada bagian jaringan lunak mulut,
rahang dan gigi. Kelainan tumbuh kembang pada jaringan lunak mulutdiantaranya adalah sumbing bibir dan palatum, fibromatosis gingiva dan
kelainan perkembangan wajah. Kelainan tumbuh kembang rahang diantaranya
adalah torus, agnasia, mikrognasia, makrognasia. Kelainan tumbuh kembang
gigi diantaranya adalah hipodonsia, anodonsia, gigi supernumerary, dilaserasi,
gigi Hutchinson dan Mulberry Molar.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah macam-macam kelainan yang dapat terjadi pada pertumbuhan
dan perkembangan craniofacial serta penyebabnya ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui macam-macam kelainan yang dapat terjadi pada pertumbuhan
dan perkembangan craniofacial serta penyebabnya
Page 2
5/17/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55b07b8529be2 2/11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Wajah berasal dari 5 tonjolan yang mengelilingi cekungan sentral,
stomodeum yang membentuk bakal mulut. Tonjolan adalah frontonasal tengah
tunggal dan sepasang tonjolan maksila dan mandibula. Penggabungan tonjolan-
tonjolan wajah terjadi melalui 2 tahap perkembangan pada letak yang berbeda,
yaitu melalui penggabungan tonjolan frontonasal, maksila, dan mandibula atau
melalui penggabungan komponen-komponen maksila nasal sentral. Penyatuan
dari organ awalnya merupakan tonjolan terpisah terjadi ketika groove yang
memisahkannya hilang. Dari penggabungan tonjolan nasal medial dengan
tonjolan nasal lateral dan maksila membutuhkan disintegrasi dari sayap nasal yang
memungkinkan bergabungnya sel-sel mesensim di bawahnya. Kegagalan
disintegrasi normal dari sayap nasal, melalui kematian sel atau pertukaran
mesensimal merupakan penyebab dari celah bibir atas dan celah pada bagian
depan palatum. Rahang bawah dan bibir terbentuk oleh penyatuan di garis tengah
dari sepasang tonjolan mandibula dan bagian pertama wajah akan terbentuk.
Penyatuan lateral dari tonjolan maksila dan mandibula membentuk sudut mulut.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial tidak selalu
berjalan dengan sempurna dan menghasilkan individu yang normal, melainkan
bisa juga terjadi keadaan abnormal yang berupa kelainan. Kelainan-kelainan
tersebut antara lain yaitu Sumbing Bibir, Makroglosis, Mikroglosia, Ankiloglosia,
Torus, Mikrognasia, Makrognasia, Hipoplasia Email, Mikrisefalus, Hidrosefalus,
Siklopi dan Strabismus.
Page 3
5/17/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55b07b8529be2 3/11
BAB III
PEMBAHASAN
3. 1 Kelainan Pertumbuhan dan Perkembangan Craniofacial
1. Bibir Sumbing
Penyebab sumbing bibir dapat dikarenakan faktor keturunan dan
faktor lingkungan.Faktor lingkungan terjadinya sumbing bibir pada saat kritis
penyatuan bibir sumbing dan palatum. Pada wanita hamil yang
mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan seperti kortison, aspirin dan
obat-obat anti konvulsi. Hal ini dapat meningkatkan timbulnya sumbing bibir.
Resiko terjadinya sumbing bibir juga dapat meningkat jika terdapat radiasi.
Penyebab sumbing bibir yang utama yaitu kekurangan seng dank
arena pernikahan dengan kerabat. Seng sangat dibutuhkan dalam tubuh
walaupun dalam jumah sedikit. Pernikahan antar kerabat juga dapat memicu
penyakit generative yang sebelumnya resesif.
2. Makroglosia
Pembesaran lidah dapat merupakan kelainan perkembangangan yang
disebabkan oleh hipertrofi otot lidah. Lidah yang besar akan mendorong gigi
dan tapakan gigi aan terbentuk pada tepi lateral lidah, seperti kerang.
Selain karena faktor perkembangan, makroglosia juda dapat dikarenakan
kehilang gigigeligi rahang bawah dalam jumlah yang banyak. Pembesaran
Page 4
5/17/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55b07b8529be2 4/11
lidah dapat pula disebabkan oleh tumor, radang, dan perubahan hormonal
(misalnya kretinisme dan akromegali).
Bergantung pada derajat keparahan dan potensinya untuk menimbulkan
problem dalam rongga mulut, pembesaran lidah dapat dikurangi dengan
tindakan bedah.
3. Mikroglosia
Mikroglosia adalah lidah yang kecil. Kejadian ini dapat ditemukan pada
sindrom Pierre Robin yang merupakan kelainan herediter.
Pada hemiatrofi lidah, sebagian lidah mengecil. Penyebabnya dapat berupa
cacat pada saraf hipoglosus yang mempersarafi otot lidah. Tanpa rangsangan,
otot lidah menjadi atrofi dan tubuh lidah menjadi mengecil.
4. Ankiloglosia
Merupakan perlekatan sebagian atau seluruh lidah ke dasar mulut karena
frenulum lingualis melekat terlalu jauh ke depan dan terlihat pada posisi
bervariasi, yang paling parah terletak pada ujung anterior lidah. Pada kasus
berat dapat dilakukan pembedahan untuk memperbaiki perlekatan frenulum.
Page 5
5/17/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55b07b8529be2 5/11
5. Torus
Torus merupakan pembengkakan pada rahang yang menonjol dari mukosa
mulut yang disebabkan oleh pembentukkan tulang normal yang berlebihan.
Torus umumnya merupakan massa putih bilateral di bagian lingual akar gigi
premolar dan dinamakan torus mandibularis. Bentuk bervariasi, dapat satu
lobus atau multiple, unilateral atau bilateral. Tumbuh langsung di atas garis
milohioid, meluas dari kaninus sampai molar pertama.
6. Mikrognasia
Istilah mikrognasia umumnya dipakai khusus untuk mandibula meskipun
dapat pula dipakai untuk menunjukkan pengecilan ukuran mandibula dan
maksila. Dagu dapat sangat retrusif atau absen sama sekali. Hidung dan bibiratas menjadi menonjol sehingga muka seperti burung.
Keadaan ini dapat bersifat kongenital, dapat pula terjadi sesudah lahir,
misalnya akibat infeksi seperti arthritis rematoid juvenilis.
Mikrognasia disebabkan oleh kegagalan pusat pertumbuhan di kepala
sendi. Penyeabnya adalah kelainan perkembangan atau didapat cedera pada
kepala sendi oleh trauma pada saat lahir atau infeksi pada telinga dapat
menyerang pusat pertumbuhan kepala sendi. Kemungkinan lain adalah
trauma atau infeksi daerah kepala sendi dan menyebabkan pengecilan ukuran
rahang.
Page 6
5/17/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55b07b8529be2 6/11
7. Makrognasia
Makrognasia adalah rahang yang besar. Jika terjadi pada rahang bawah
dapat menyebabkan dagu menonjol. Keadaan ini dapat bersifat kongenital
dan dapat pula bersifat dapatan melalui penyakit serta dapat dikoreksi dengan
tindakan bedah.
Pada akromegali, penderita mempunyai tumor kelenjar hipofisis yang akan
mendorong pertumbuhan terus-menerus pada tempat tertentu, misalnya jari
dan tulang mandibula.
8. Hipoplasia email
Hipoplasia email dapat mengenai gigi susu dan tetap. Penyakit sistematis
disertai kelainan degenerative sewaktu hamil dan terjadi pada sel ameloblas
mengalami kerusakan sehingga mengganggu pembentukan email. Hal ini
terjadi karena defisiensi nutrisi dari vitamin A, C, dan D sehingga dapat
menyebabkan hipoplasia sistematis. Penderita yang kekurangan vitamin D juga
sering kali menunjukkan hipoplasia berat Penyebab lain hipoplasia adalah
sifilis kongenital. Pada wanita hamil yang terinfeksi dengan sifilis yang tidak
diobati dapat menyerang janin sesudah minggu ke-16 dan benih gigi menjadi
cacat.
9. Mikrisefalus
Merupakan abnormalitas pada pertumbuhan dan perkembangan
kraniofasial yang ditandai dengan bentuk dan isi kepala yang lebih kecil
dibandingkan dengan keadaan normalnya Mikrisefalus ni disebabkan oleh
Page 7
5/17/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55b07b8529be2 7/11
terjadinya ossifikasi dini yang mencegah pengembangan ruang cranial dan
mengakibatkan bentuk dan isi kepala menjadi kecil.
10. Hidrosefalus
Keadaan ini disebut water head. Hal ini disebabkan oleh cairan
serebrospinal yang terlalu banyak pada ventrikel lateral gelambir otak
sehingga menyebabkan kepala membesar jauh dari ukuran normal.
Page 8
5/17/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55b07b8529be2 8/11
11. Siklopi
Berasal dari kata Yunani Cyclops yang memiliki arti mata tunggal.
Keadaan ini disebabkan karena kegagalan ujung anterior buluh neural
yang mengakibatkan jumlah mata yang terbentuk hanya berjumlah satu
saja. Kelainan bola mata ini biasanya disertai dengan kelainan roman
muka.
12. Strabismus
Strabismus merupakan kelainan pada otot bola mata. Pada
penderita kelainan ini, mata penderita bergetar. Hal ini disebabkan karena
kontraksi otot yang terus menerus.
Page 9
5/17/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55b07b8529be2 9/11
BAB IV
KESIMPULAN
Pada proses pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial dapat terjadi
kelainan atau keadaan abnormal yang disebabkan oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal bisa berupa kelainan yang disebabkan oleh masalah
genetic dan kondisi psikologis ibu, sedangkan faktor eksternal bisa disebabkan
oleh faktor lingkungan, obat – obatan yang dikonsumsi dan nutrisi yang diserap
tubuh sang ibu.
Abnormmalitas yang bisa terjadi dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan kraniofasial diantaranya adalah Sumbing Bibir, Makroglosis,
Mikroglosia, Ankiloglosia, Torus, Mikrognasia, Makrognasia, Hipoplasia Email,
Mikrisefalus, Hidrosefalus, Siklopi dan Strabismus.
Page 10
5/17/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55b07b8529be2 10/11
DAFTAR PUSTAKA
Sudiono, Janti. 2009. Gangguan Tumbuh Kembang Dentokraniofasial. Jakarta :
EGC
Scully, C dan R.A Causan. 1995. Atlas Bantu Kedokteran Gigi : Penyakit Mulut .
Jakarta : Hipokrates
Sudiono, Janti. 2008. Gangguan Tumbuh Kembang Dentokraniofasial. Jakarta :
EGC
Sperber, G.H. 1991. Embriologi Kraniofasial. Jakarta : Hipokrates
Sudiarsa, I Ketut. 2009. Jurnal Kedokteran Gigi : Koreksi Bibir Sumbing
Bilateral Komplit dan tidak Komplit dengan Metode Barsky Dibawah Anastesi
Umum. Jogjakarta : FKG UGM
Page 11
5/17/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55b07b8529be2 11/11