Top Banner

of 88

Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

Oct 15, 2015

Download

Documents

Supri Yanto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    1/88

    LOGO

    ContentsContents

    Kecepatan elastik batuan dari hasil pengamatan eksperimen

    Kecepatan gelombang elastik pada magmatik dan batuan metamorf

    Kecepatan gelombang elastik pada batuan sedimen kompak

    Tinjauan Umum

    Perambatan gelombang dalam Batuan

    BAB 7

    Perbandingan kecepatan Vp/Vs dan anisotropi elastik

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    2/88

    LOGO

    Apa itu Elastic Properties Of Rock/ Sifat elastik batuan?Elastic Properties

    Of Rock

    Elastic PropertiesOf Rock

    Medium atau bahan yangmempunyai sifat elastis jika bahan

    tersebut meregang bila dikenaistress dan kembali ke keadaansemula bila stress di hilangkan

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    3/88

    LOGO 6.3. Kecepatan elastik batuan dari

    hasil pengamatan eksperimen

    6.3. Kecepatan elastik batuan dari

    hasil pengamatan eksperimen

    ,

    Tinjauan Umum

    Sifat elastik dan kecepatanbatuan

    Sifat mineral danunsur-unsurnya

    Fraksivolume Sifat ikatan

    Sifat ikatan

    TemperaturTekanan

    Dikontrol

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    4/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Sifat mineral dan

    unsur-unsurnya

    Bentuk kristal (crystall form) : Setiap mineralakan mempunyai sifat bentuk kristalnya yang

    khas, yang merupakan perwujudan kenampakanluar, yang terjadi sebagai akibat dari susunan

    kristalnya didalam..

    Berat Jenis (Specific Gravity) : Besarnyaditentukan oleh unsur-unsur pembentuknyaserta kepadatan dari ikatan unsur-unsur tersebutdalam susunan kristalnya..

    Bidang Belahan (Fracture) : Mineralmempunyai kecenderungan untuk pecah

    melalui suatu bidang yang mempunyai arahtertentu.

    Warna Mineral : warna-warna yang khas yangdapat digunakan untuk mengenali adanya unsur

    tertentu didalamnya.

    Streak : Beberapa jenis mineral mempunyaigoresan pada bidangnya.

    Kilap : kenampakan atau kualitas pantulan

    cahaya dari permukaan suatu mineral.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    5/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Fraksivolume

    Porositas : perbandingan antara volume total pori-

    pori batuan dengan volume total batuan per satuanvolume tertentu.

    Permeabilitas : ukuran media berpori untukmeloloskan / melewatkan fluida.

    Saturasi : perbandingan antara volume pori-pori

    batuan yang terisi fluida formasi tertentu terhadap totalvolume pori-pori batuan yang terisi fluida atau jumlahkejenuhan fluida dalam batuan reservoir per satuan

    volume pori.

    Resistiviti : kemampuan dari suatu material untukmenghantarkan arus listrik.

    Wettabiliti : kemampuan batuan untuk dibasahi olehfasa fluida atau kecenderungan dari suatu fluida untukmenyebar atau melekat ke permukaan batuan.

    Porositas : perbandingan antara volume total pori-

    pori batuan dengan volume total batuan per satuanvolume tertentu.

    Permeabilitas : ukuran media berpori untukmeloloskan / melewatkan fluida.

    Saturasi : perbandingan antara volume pori-pori

    batuan yang terisi fluida formasi tertentu terhadap totalvolume pori-pori batuan yang terisi fluida atau jumlahkejenuhan fluida dalam batuan reservoir per satuan

    volume pori.

    Resistiviti : kemampuan dari suatu material untuk

    menghantarkan arus listrik.

    Wettabiliti : kemampuan batuan untuk dibasahi olehfasa fluida atau kecenderungan dari suatu fluida untukmenyebar atau melekat ke permukaan batuan.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    6/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Sifat ikatanSifat ikatan

    Mineral pembentuk batuan, atau Rock-formingminerals, yang merupakan penyusun utama batuan

    dari kerak dan mantel Bumi. Mineral pembentuk batuan

    dikelompokan menjadi empat:(1) Silikat,(2) Oksida,(3) Sulfida dan(4) Karbonat dan Sulfat.

    Mineral pembentuk batuan, atau Rock-formingminerals, yang merupakan penyusun utama batuan

    dari kerak dan mantel Bumi. Mineral pembentuk batuan

    dikelompokan menjadi empat:(1) Silikat,(2) Oksida,(3) Sulfida dan(4) Karbonat dan Sulfat.

    Kandungan-kandungan kimia yangterdapat dalam mineral, membentuk suatu

    ikatan tertentu. Ikatan-ikatan tersebutadalah :

    A. Ikatan Logam: elemen logammerupakan elemen yang

    atom-atomnya mudahmelepaskan elektronvalensi nya.

    B. Ikatan Kovalen: merupakan konfigurasi

    elektron yang paling stabil

    karena elektron valensi nyaterisi penuh.

    C. Ikatan Ion : memilikikonfigurasi elektron yang

    terdekat dengan konfigurasielektron gas mulia

    D. Ikatan Van DerWaals: mempunyai gayatarik menarik yanglemah antaratomnya

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    7/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Temperatur

    Pada waktu terjadi pembekuan, turunnya suhu berjalan

    sangat lambat, maka terjadilah pengkristalan yang sempurnadimana ukuran kristalnya besar-besar dan kasar.

    Pengkristalan yang kurang sempurna disebut berstrukturporfiris, terdiri dari feldspar, biotit, kwarsa, dan Kristal-kristalkecil yang halus disebut masa dasar (ground massa),

    sedangkan kristar besar yang terdapat diantara masa dasardisebut fenokris (Kristal sulung).

    Pada waktu terjadi pembekuan, turunnya suhu berjalansangat lambat, maka terjadilah pengkristalan yang sempurnadimana ukuran kristalnya besar-besar dan kasar.

    Pengkristalan yang kurang sempurna disebut berstrukturporfiris, terdiri dari feldspar, biotit, kwarsa, dan Kristal-kristalkecil yang halus disebut masa dasar (ground massa),

    sedangkan kristar besar yang terdapat diantara masa dasardisebut fenokris (Kristal sulung).

    Tekanan

    Tekanan pada batuan didefinisikan sebagai

    perbedaan tekanan antara fluida yangmembasahi batuan dengan fluida yang bersifattidak membasahi batuan jika didalam batuantersebut terdapat dua atau lebih fasa fluidayang tidak bercampur dalam kondisi statis

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    8/88

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    9/88

    LOGO

    www.themegallery.comKecepatan gelombang elastik pada magmatik dan batuan metamorfik

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    10/88

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    11/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Pada batuan beku, kecepatan gelombang elastik dikontrol olehkomposisi mineral. Kenyataan ini diilustrasikan oleh korelasi

    kecepatan gelombang longitudinal dan kandungan SiO2 pada batuanbeku dengan Quartz dikarakteristikkan sebagai kecepatan yang

    rendah.

    Ketergantungan kecepatan gelombang elastik terhadapdensitas dan komposisi mineral

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    12/88

    LOGO

    Gambar 6.6 menunjukkan grafik batuan magmatik danmetamorfik dari lokasi yang berbeda di Rusia, yang

    dipublikasikan oleh Dortman (1976).

    Korelasi antara kecepatan dan densitas dijelaskan

    dengan variasi dari komposisi mineral dari batuan

    yang berdampak pada kecepatan

    dan densitas dalam arah yang sama.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    13/88

    LOGO

    Gambar 6.7 merupakan hasil studi untuk nilai kecepatan dan densitas dengan

    sampel dari lubang bor percontohan KTB; dengan distribusi normal kecepatangelombang longitudinal dan transversal terhadap densitas dari setiap jenisbatuan.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    14/88

    LOGO

    sampelnya berasal dari benua Amerika Utara dan India.

    Dengan harga d densitas kelipatan 103 kg m-3 dan kecepatan vp dalam km/s.

    vp = a + b d

    vp = 2,76 d 0,98

    Rumusan Birch diaplikasikan oleh Volarovich

    dan Bajuk (1977). Pengukuran batuan magmatik dengan

    variasi di daerah bekas USSR (Kasakhstan),diperoleh rumusan :

    vp = 2,67 d 1,08

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    15/88

    LOGO

    Pengamatan secara detail perbedaan tekanan diberikan pada tabel 6.10. Untuk sampelbatuan di Kasakhstan, Tipe A menunjukkan kecepatan vp(p) dengan tekanan p dan densitas

    d0 pada tekanan atmosfer; tipe B menunjukkan kecepatan vp(p) dengan densitas d(p) padatekanan yang sama. Sedangkan pada tekanan tinggi, terdapat korelasi kuat antara tipe B

    dan A.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    16/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Marle (1978) dan Kopf (1977, 1980) juga telah menggunakan rumusanBirch untuk menganalisa data sampel magmatik dari negara Jerman

    bagian Timur. Marle dan Kopf menetapkan rumusan untuk keadaandibawah tekanan atmosfer;

    Contoh : batuan plutonik ; granit, diorit, gabro diberikan olehpersamaan,

    vp = 3,10 d 2,98

    Dan batuan vulkanik ; porfiri, keratofirit, diabas dan basalt diberikanoleh peramaan,

    vp = 2,30 d 0,91

    Hekel (1990) menggunakan rumusan yang linear untuk mengkonversi

    kecepatan gelombang longitudinal ke densitas. Konversi tersebutdihasilkan untuk mantel pada harga densitas antara (2,5 sampai 3,5) x103 kg m-3

    d =

    vp = 2,61 d 1,0 0,4

    Marle (1978) dan Kopf (1977, 1980) juga telah menggunakan rumusanBirch untuk menganalisa data sampel magmatik dari negara Jerman

    bagian Timur. Marle dan Kopf menetapkan rumusan untuk keadaandibawah tekanan atmosfer;

    Contoh : batuan plutonik ; granit, diorit, gabro diberikan olehpersamaan,

    vp = 3,10 d 2,98

    Dan batuan vulkanik ; porfiri, keratofirit, diabas dan basalt diberikanoleh peramaan,

    vp = 2,30 d 0,91

    Hekel (1990) menggunakan rumusan yang linear untuk mengkonversikecepatan gelombang longitudinal ke densitas. Konversi tersebutdihasilkan untuk mantel pada harga densitas antara (2,5 sampai 3,5) x103 kg m-3

    d =

    vp = 2,61 d 1,0

    0,4

    61,2

    4,00,1 +pv

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    17/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Secara sistematis (Gebrande 1982) telah mempublikasikan hasil analisadari rumusan empirik untuk kecepatan gelombang longitudinal dantransvesal serta korelasi densitasnya yang dipaparkan pada tabel 6.11

    Secara sistematis (Gebrande 1982) telah mempublikasikan hasil analisadari rumusan empirik untuk kecepatan gelombang longitudinal dantransvesal serta korelasi densitasnya yang dipaparkan pada tabel 6.11

    Birch (1961) telah menunjukkan bahwa silikat dan oksid bergantung padaparameter untuk harga rata-rata massa atom mA. Korelasi persamaan untukbatuan tersebut diberikan oleh;

    vp = 2,76 d 0,98 + 0,7 (21 mA)

    Birch (1961) telah menunjukkan bahwa silikat dan oksid bergantung padaparameter untuk harga rata-rata massa atom mA. Korelasi persamaan untukbatuan tersebut diberikan oleh;

    vp = 2,76 d 0,98 + 0,7 (21 mA)

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    18/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Gebrande (1982)menjelaskanperbandingan analisiskorelasi dengan dantanpa pengaruh massaatom rata-rata.Analisis eksperimen itudibuat dalam satu

    dimensi (v vs d)

    dan dua dimensi (d vsd,mA) yangdilampirkan pada tabel6.12 untuk batuanplutonik dan

    metamorfik dengantekanan yang berbeda.Kecepatan lebihbanyak bergantungpada densitasdaripada massa atom

    rata-rata. Kecepatangelombang geser

    hampir tidakbergantung pada mAdengan harga yang

    bervariasi (Gebrande,1982).

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    19/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Simmons (1964) memodifikasi Hukum Birch, untuk menentukankandungan CaO :

    Vp = 2,76 d 0,98 + 0,7 (21-mA) + 4,60 CCaO

    Dimana CCaO merupakan fraksi berat CaO dalam batuan.

    Maghnani , dkk (1974) mengembangkan persamaan yang sama untukkompresi dan gelombang geser dalam eclogites dan granulites :

    Vp = 2,58 d 0,53 + 0,7 (21-mA) + 4,60 CCaO

    Vs = 1,56 d 0,63 + 0,21 (mA-21) + 0,46 CCaO

    Hubungan tersebut menunjukkan lemahnya pengaruh dari massa atomterhadap kecepatan gelombang S.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    20/88

    LOGO

    V = a.d + b + c.mA +

    www.themegallery.com

    1

    .n

    i i

    i

    e C

    =

    Olevskij (1990) memberikan hubungan antara kecepatan, densitas dantotal kandungan oksida pada MgO, CaO, Na2O, K2O.

    Simmons (1964), mengeneralisasikan pengaruh dari berbagai parameter

    yang diberikan oleh persamaan :

    Untuk batuan yang terdiri dari n komponen. Dimana d merupakandensitas; Ci merupakan fraksi berat pada komponen i ; a,b,c,e

    merupakan nilai empiris.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    21/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Dalam beberapa kasus, hubungan non-linier antara kecepatan dandensitas memberikan korelasi yang baik dengan hasil eksperimen.Christensen dan Salisbury (1975) menemukan hubungan sesuai

    penelitian basalt dalam Proyek pengeboran laut dalam :

    Vp = 2,33 + 0,08. d3,63

    Vs = 1,33 + 0,011. d4,85

    dimana tekanan untuk pengukuran adalah 0,5 bar (=50 MPa)

    Dortman (1976) mengembangkan hubungan empiris untuk data dalam

    gambar 6.5 :

    Vp = 5,45. exp [0,5(d-2,6)] KT

    Parameter KT mengekspresikan kisaran penyimpangan kecepatan yangdikendalikan secara umum oleh efek tekstur dan oleh sebab itu disebut

    koefisien tekstur. Nilainya antara 0,4 0,5 km/s.

    Dalam beberapa kasus, hubungan non-linier antara kecepatan dandensitas memberikan korelasi yang baik dengan hasil eksperimen.Christensen dan Salisbury (1975) menemukan hubungan sesuai

    penelitian basalt dalam Proyek pengeboran laut dalam :

    Vp = 2,33 + 0,08. d3,63

    Vs = 1,33 + 0,011. d4,85

    dimana tekanan untuk pengukuran adalah 0,5 bar (=50 MPa)

    Dortman (1976) mengembangkan hubungan empiris untuk data dalamgambar 6.5 :

    Vp = 5,45. exp [0,5(d-2,6)] KT

    Parameter KT mengekspresikan kisaran penyimpangan kecepatan yangdikendalikan secara umum oleh efek tekstur dan oleh sebab itu disebut

    koefisien tekstur. Nilainya antara 0,4 0,5 km/s.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    22/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Ketergantungan kecepatan gelombang elastis pada porositas dan rekahan

    Beberapa alasan fisika yang mempengaruhi sifat fisika batuanantaralain :Perubahan dalam ikatan antara unsur-unsur batuan atau butir-

    butir mineralPengaruh pori atau patahan pengisi material dengan konstantaelastiknya (kecapatannya) rendah,

    vmineral > vwater > vgas

    Simmons, Todd & Baldridge (1975) menuliskan Sifat fisikabatuan efektif pada tekanan rendah dengan porositas yang

    retakannya sangat kecil. Jika batuan magmatik dan metamorfterdiri dari pori-pori, patahan atau retakan, mereka memiliki

    kecepatan yang lebih kecil daripada batuan yang sama padakeadaan yang tak terganggu.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    23/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Gambar berikut menunjukkan berkurangnyakecepatan gelombang P dengan meningkatnya

    porositas batuan (gabbro) dari Kuriles/Rusiapada dua tekanan yang berbeda.

    Regresi linier :

    Mpa1000untuk253.0227.8

    Mpa10untuk227.0121.7

    ==

    ==

    pv

    pv

    cp

    cp

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    24/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Disamping porositas dan patahan, sifat isi pori juga mempengaruhikecepatan gelombang elstik pada batuan.Berdasarkan pemeriksaan quartz monzonite, King (1984) menyimpulkanbahwa sedikit kenaikan pada isi uap lembab batuan kering yang berisi

    pecahan porositas cukup besar akan menghasilkan kenaikan vp dan vs yang

    besar pula.

    Gambar 6.10 Ketergantungan kecepatangelombang longitudinal dalam porositas retakandan ukuran grain batuan granitic pada tekanan0,001 kbar = 0,1 Mpa ; Lebedev dkk, (1974)

    1- Granite, butiran halus (0,1 0,6 mm)2- Granite, butiran medium (0,5 . 1,8 mm)

    3- Granite, butiran kasar (1,7 .4,8 mm)

    Gambar 6.10 Ketergantungan kecepatangelombang longitudinal dalam porositas retakandan ukuran grain batuan granitic pada tekanan0,001 kbar = 0,1 Mpa ; Lebedev dkk, (1974)

    1- Granite, butiran halus (0,1 0,6 mm)2- Granite, butiran medium (0,5 . 1,8 mm)

    3- Granite, butiran kasar (1,7 .4,8 mm)

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    25/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Ketergantungan Kecepatan Gelombang Elastik pada Tekanan dan Temperatur

    Variasi sifat fisika batuan dan mineral dipengaruhi tekanan dan temperaturmerupakan dasar penting untuk interpretasi kesesuaian data geofisika

    untuk range kedalaman berbeda.

    Hubungan umum untuk variasi kecepatan dengan kedalaman z(Lebedev,1975) :

    Variasi sifat fisika batuan dan mineral dipengaruhi tekanan dan temperaturmerupakan dasar penting untuk interpretasi kesesuaian data geofisika

    untuk range kedalaman berbeda.

    Hubungan umum untuk variasi kecepatan dengan kedalaman z(Lebedev,1975) :

    dz

    dT

    T

    v

    dz

    dp

    p

    v

    dz

    dv

    pT

    +

    =

    Perubahan kecepatanterhadap kedalaman

    (isotherm)

    Perubahan kecepatanterhadap kedalaman(isotherm)

    Perubahan kecepatanterhadap temperatur (isobar)

    Tekanan vertikal dan gradientemperatur

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    26/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Ketergantungan kecepatan pada tekanan menunjukkan dua ciridominan:

    Hubungannya non-linier, pada range tekanan yang lebih tinggi akan

    memberikan kenaikan kecepatan lebih kecil daripada range tekananlebih rendah.Perubahan kecepatan selama daur loading-unloadingsecara parsialtidak dapat diubah (disebut velocity hyteresis. Fakta ini merupakansatu ungkapan untuk prilaku elastisitas non-ideal batuan alami.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    27/88

    LOGO

    Vp maks = Nilai kecepatan maksimal arah radial pada inti

    Vpmin = Nilai kecepatan minimal arah radial pada inti

    Vp vertical =Nilai kecepatan arah axial pada inti

    Vp maks = Nilai kecepatan maksimal arah radial pada inti

    Vpmin = Nilai kecepatan minimal arah radial pada inti

    Vp vertical =Nilai kecepatan arah axial pada inti

    www.themegallery.com

    Pengaruh umum tekanan dan gejala anisotropi

    Gbr. 6.12. Kecepatan gelombang longitudinal dantranversal sebagai fungsi dari tekanan hidrostatik

    Gbr. 6.12. Kecepatan gelombang longitudinal sebagaifungsi dari tekanan hidrostatik ( pengukuran sampel int

    gneiss)

    1. Peridotite (Kola Peninsula)2. Olvinite (Siberia)

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    28/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Korelasi yang kuat pada perubahan kecepatan dan struktur tekstur sifat-sifatmikro pada satu sisi dengan komposisi mineralogi pada sisi lain dijelaskanoleh Lebedev, Sapoval dan Korchin (1974):

    Kenaikan kecepatan dipengaruhi oleh tekanan pada range tekanan yanglebih rendah seharusnya besar pada ukuran pori bentuk mikro. Ukuran poriini meningkatkan hubungan antara batuan pembentuk mineral.Pada tekanan lebih tinggi kepadatan mendekati sempurna. Kenaikan

    kecepatan seharusnya mengubah sifat elastik penyusun mineral (pengaruh

    komposisi mineralogi pada prilaku di bawah tekanan.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    29/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Gambar 6.15 Kecepatan gelombanglongitudinal fungsi tekanan unaxial,granite (California) King and Paulsson

    (1981): a-sample lengkap, b-samplemicrocrack.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    30/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Tabel 6.13. Kecepatan gelombanglongitudinal (km/s) dan porositas (%)fungsi tekanan (MPa) untuk perbedaanukuran butir granite,(Labedev dkk, 1974).

    Untuk pembahasan lebih lanjut korelasi ini,kita dapat memplot (gambar 6.16 denganperubahan relatif dari kecepatan diberikanoleh :

    v/vo = (vp-vo)/vo

    Perubahan relatif porositas :Perubahan relatif porositas :

    /o = (o- p)/o

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    31/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Gbr 6.16 Kecepatan relatif vs kecepatan porositas (data tabel 6.13)

    1. Granite, butiran halus, 2- Granite, butiran medium 3- Granite, butiran kasar

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    32/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Kasus utama perubahan kecepatan suatu batuan :

    Ketergantungan tekanan terhadap sifat elastik batuan-pembentukan mineral dan perubahan fase mineral.

    Ketergantungan tekanan terhadap sifat elastik unsur pokokpori batuan dan perubahannya dari keadaan cair ke gas.Perubahan kondisi kontak pada butir batuan, batas keretakandsb, dihasilkan dari variasi efek pertemuan butiran dan bataskeretakan tersebut atau dihasilkan dari sifat ekspansi suhu yang

    berbeda dari batuan-pembentuk mineral.

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    33/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    6.3.3 Kecepatan Gelombang Elastik Pada BatuanSedimen

    Untuk mempelajari sifat fisik batuan sedimen, ada beberapa hal yangpenting yang perlu diketahui:Variasi tipe batuan (kepadatan, kandungan garam monomineral,

    rekahan , konsolidasi pori-pori batuan dan non konsolidasi sedimen. )Mempelajari sifat seismik dengan ketergantungan kompleksfitur batuan.

    Untuk mempelajari sifat fisik batuan sedimen, ada beberapa hal yangpenting yang perlu diketahui:Variasi tipe batuan (kepadatan, kandungan garam monomineral,rekahan , konsolidasi pori-pori batuan dan non konsolidasi sedimen. )Mempelajari sifat seismik dengan ketergantungan kompleksfitur batuan.

    Tabel 6.14 Memberikan indikasi parameter dominan yangmempengaruhi kecepatan, yakni :

    Komposisi mineral matriks batuan Konsolidasi matriks batuan Porositas, bentuk pori dan isi pori Tekanan dan temperatur

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    34/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Tbel 6.14 Kecepatan Rata-ratagelombang P dan S

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    35/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Kecepatan gelombang elastik pada batuan sedimen kompak

    Komposisi mineral batuan sedimen sangat berpengaruh terhadapkecepatan, hal ini terlihat pada efek yang dirditimbulkan (tergantung pada

    pecahan dan komposisinya) :

    Efektif untuk modulus elastis batuan

    Butiran sampai pembentukan butiran, sementasi dan kondisi kontak

    secara umum.

    Komposisi mineral batuan sedimen sangat berpengaruh terhadapkecepatan, hal ini terlihat pada efek yang dirditimbulkan (tergantung padapecahan dan komposisinya) :

    Efektif untuk modulus elastis batuan

    Butiran sampai pembentukan butiran, sementasi dan kondisi kontak

    secara umum.

    Wyllie, Gregory dan Gadner pada Tahun 1956 menurunkan Time

    average equation berdasarkan sifat kandungan dan porositas

    sebagai berikut :

    flmp vvv

    +

    =

    11 vp = Kecepatan gel P pada saturasi air batuan berporivm = Kecepatan gel P matriks batuan (kecepatan matriks)vfl = Kecepatan fluida pori

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    36/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Berdasarkan Persamaan 6.4.3 secara Aritmatika danGeometri, didapatkan beberapa nilai kecepatan yangberbeda untuk Anhydrite (Kopf.1977).

    Anhydrite dengan 50% limestone vp=5600m/sAnhydrite dengan 50% dolomite vp=5900m/sAnhydrite dengan 50% gypsum vp=5400m/sAnhydrite dengan 50% halite vp=4900m/s

    Berdasarkan Persamaan 6.4.3 secara Aritmatika danGeometri, didapatkan beberapa nilai kecepatan yangberbeda untuk Anhydrite (Kopf.1977).

    Anhydrite dengan 50% limestone vp=5600m/sAnhydrite dengan 50% dolomite vp=5900m/sAnhydrite dengan 50% gypsum vp=5400m/sAnhydrite dengan 50% halite vp=4900m/s

    th ll

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    37/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Gambar 6.21 memperlihatkan

    kecepatan yang dipengaruhioleh porositas untuk

    gelombang longitudinal dantranversal untuk saturasi air

    pada sandstone. Padatekanan 14 MPa.

    Efek lain dari porositasterdapat perambatangelombang stress yangmengalami pengurangan

    kecepatan.

    www themegallery com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    38/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Adapun persamaan yang lain diturunkan secara empiris oleh Raymer (1980)pada pembentukan batuan

    flmp vvv +=2)1(

    Nafe dan Dake (1963) dan Gadner (1974) mendapatkan hubungankecepatan gelombang longitudinal (m/s) dan densitas (g/cm3=103kg/m3)untuk saturasi batuan sedimen

    www themegallery com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    39/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Clay mempengaruhi perubahan elastisitas untuk 4 aspek yaitu :

    1.Kecepatan terhadap clay akan menurun terhadap material yangterbentuk dari kuarsa atau karbon, dengan demikian secara umum dapat

    dikatakan dengan menurunnya kecepatan berpengaruh terhadapmeningkatnya kandungan clay.2.Deformablity dan Comprsibilty clay meningkat terhadap material yangmengandung kuarsa dan karbon. Hal ini mengarahkan bahwa denganbertambahnya tekanan mempengaruhi kecepatan sehingga meningkatkankandungan caly.

    3.Sifat fisik clay sangat mempengaruhi kandungan air. Dengan demikianpori-pori batuan yang mengandung clay mempengaruhi sifat elastic padasaat terjadinya saturasi.

    4.Clay dapat mempengaruhi distribusi dan konfigurasi colloid clay yangterdapat pada frame batuan(Murphy,

    dkk 1993)

    Clay mempengaruhi perubahan elastisitas untuk 4 aspek yaitu :

    1.Kecepatan terhadap clay akan menurun terhadap material yangterbentuk dari kuarsa atau karbon, dengan demikian secara umum dapat

    dikatakan dengan menurunnya kecepatan berpengaruh terhadapmeningkatnya kandungan clay.2.Deformablity dan Comprsibilty clay meningkat terhadap material yangmengandung kuarsa dan karbon. Hal ini mengarahkan bahwa denganbertambahnya tekanan mempengaruhi kecepatan sehingga meningkatkankandungan caly.3.Sifat fisik clay sangat mempengaruhi kandungan air. Dengan demikianpori-pori batuan yang mengandung clay mempengaruhi sifat elastic padasaat terjadinya saturasi.4.Clay dapat mempengaruhi distribusi dan konfigurasi colloid clay yangterdapat pada frame batuan

    (Murphy,dkk 1993)

    www themegallery com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    40/88

    LOGO

    www.themegallery.com

    Pengaruh dari aspek yang pertama dan kedua dapat dilihat padagambar 6.22

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    41/88

    LOGO

    t e ega e y co

    Waktu rata-rata dapat dinyatakan sebagai berikut:

    Dengan kecepatan yang dinyatakan secara linear sebagai berikut :

    Dimana :

    v Kecepatant waktu transitA0,A1,B0,B1 Nilai secara empiris

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    42/88

    LOGO

    g y

    Dimana kecepatan dinyatakan dalam km/s (dalam s/km untuk kasusini) dan porositas dalam desimal

    Selanjutnya berdasarkan nilai yang diperoleh ini diplotkan dalamgambar berikut ini

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    43/88

    LOGO

    Gambar 6.32 memperlihatkan

    kecepatan vs porositas untukgelombang longitudinal dan

    gelombang tranversal.

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    44/88

    LOGO

    Selanjutnya berdasarkan analisis didapatkan deviasi antara hasil

    pengukuran dan nilai prediksi sangat dipengaruhi oleh kandungan clay.Sehingga didapatkan persamaan berikut ini yaitu 2 buah persamaanlinear untuk clay ( C kandungan clay)

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    45/88

    LOGO

    Berdasarkan analisa yang dilakukan dihasilkan dua

    kecepatan dan waktu penjalaran gelombang p dan s. Untukpemberian tekanan yang dibatasi pada 40 MPa,dantekanan Lubang 1 Mpa didapatkan fungsi kecepatanterhadap porositas dan kandungan clay sebagai berikut:

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    46/88

    LOGO

    Marion dan Jizba (1992) melakukan investigasi di laut

    utara pada batuan shaly sand dengan menggunakanpersamaan 6.53 untuk resovoir pada tekanan 35MPadidapatkan sebagai berikut :

    Catatan porositas mempengaruhi kecepatan gelombang P dan kecepatan

    gelombang S, Gelombang S tidak terpengaruh oleh adanya saturasi dan clay

    memberikan efek terhadap kecepatan gelombang S (Marion dan Jizba 1992).

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    47/88

    LOGO

    Tiga pendapat tambahan yang mungkin bisa menjadipertimbangan yaitu :

    1. Koefisien yang terdapat pada persamaan linear kecepatan-porositas yang tergantung terhadap tekanan. Persamaannon linear untuk pengaruh tekanan yang telah diturunkan olehEberhat-Philips dkk (1989).

    2. Analisis terhadap kecepatan (vp,vs) sehingga didapatkan nilaiperbandingan vp/vs dan hal ini memberikan pengaruhterhadap kandungan clay, porositas, serta tekanan yangselanjutnya menjadi pertimbangan.

    3. Paramater yang didaptkan dari kompresi dan kecepatangelombang geser atau nilai dari waktu perjalarannya yangselanjutnya dapat digunakan untuk menentukan porositas,secara khusus terdapat pada ekplorsi seismic.

    47

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    48/88

    LOGO

    (Mehta dan Verma 1991), hubungan secara linear antara waktupenjalaran gelombang s dan p dengan porositas adalah :

    Dimana :

    = waktu perjalaran untuk

    gelombang P dan S

    = waktu penjalaranmatrix pada gelombangp dan s

    = parametr empiris, yangberpengaruh terhadaplithologi

    Persamaan ini

    diterapkan untukbatuan limestonedan sandstones.

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    49/88

    LOGO

    Sedimen non-konsolidasi dapat dikelompokkan

    menjadi dua, yaitu :Non-kohesif (pasir, batu kerikil)

    Kohesif (lempung, loam/tanah liat)

    Perbedaan dua kelompok diatas berdasarkan

    pada kondisi fisik partikel batuan.

    Kelompok pertama, kondisi dikendalikan olehefek friksi dan kelompok kedua didominasi oleh

    fenomena fisika-kimia batuan

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    50/88

    LOGO

    Pada batuan

    sedimen

    kecepatanbergantung pada :oPorositasoTekanano Saturasi air

    Tipe sedimen

    dicirikan denganoperbedaan nilaikecepatano parameterbergantung

    kecepatan.

    Dalam hal ini

    bergantung padaokomposisi mineralodistribusi ukuranbutiranobentuk butir

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    51/88

    LOGO

    Gambar 6.30a.menunjukkan korelasikurva rata-rata

    kebergantungan darikecepatan terhadapporositas batuansedimen tak kompakb. korelasi antarakecepatan gelombang

    longitudinal dan porositassedimen yang tersaturasiair laut

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    52/88

    LOGO

    Hubungan linier antara kecepatan gelombang transversal, densitas,porositas secara empirik :

    Vp = a1 + a2.d

    Vp = b1 b2.

    dimana : d = densitas

    = porositas

    a1, a2, b1, b2 = parameter empiris

    Kedua persamaan diatas equivalen dengan :

    b1= a1 + a2.ds

    b2 = a2. (ds-d)

    OGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    53/88

    LOGO

    Hamilton dan Bachman (1982) memberikan korelasi

    antara sedimen laut dengan 3 jenis sedimen; Shelf dan slope

    Vp = 2502,0 2345.+ 140 .2

    Vp = 2330,4 1257,0.D + 487,7 . D2

    Abyssal hill/turbuditeVp =1564.6-59.7

    Vp = 1591.5-63.4. D

    Abyssal hill/pelagisVp =1410.6+117.7

    Vp = 1476.7+29.7. D

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    54/88

    LOGO

    Morgan (1969) telah mendapatkan kumpulan regresi

    linear dan kuadrat untuk sedimen tersaturasi air dari LakeErie. Sebagai contoh : Relasi linear antara porositas dan kecepatan(R=0.84367)

    Relasi kuadrat antara porositas dan kecepatan

    (R=0.87358)

    Vp = 1917-566.

    Vp=2452-2269.+1428.2-9.D

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    55/88

    LOGO

    Kecepatan gelombang longitudinal sedimen tersaturasi air laut sebagai fungsidari kandungan lempung (Gambar 6.32)

    Gambar tersebut

    menunjukkan contoh dimana data yang cukup

    baik dijelaskan oleh

    hubungan linear.Kecepatan gelombang

    transversal juga menurundengan meningkatnyakandungan lempung

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    56/88

    LOGO

    HubunganKecepatanGelombang

    Pada Kandungan Air Pada batuan sedimen

    tidak kompak, kontak partikel sensitiveterhadap:- Efek batas butiran- Pengaruh tegangan kapiler

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    57/88

    LOGO

    Gambar 6.33. a. kecepatangelombang P menurun denganmeningkatnya porositas secara

    linearGambar 6.33 b dan c kekentalanyang meningkat yaknikandungan karbonatnyabertambah maka kecepatangelombang shear meningkat.

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    58/88

    LOGO

    Gambar 6.34amenunjukkan beberapa

    keistimewaankecepatan padasaturasi parsial. b.

    gelombang longitudinaldan transversal pasirOttawa pada tekanan

    differensial1500psi,data afterDomenico (1977)

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    59/88

    LOGO

    Kecepatan gelombang transversal menunjukkanpenurunan yang kecil dengan meningkatnya kandungan

    air.

    Fenomena ini dijelaskan dengan :kompresibilitas dari pori yang di dalamnya terkandung

    gas dan air yang menentukkan fraksi volume pori 80%-90%. Modulus shear dari sedimen tidak dipengaruhi olehpori yang berisi jika modulus shear=0 Penurunan kecepatan yang kecil (untuk gelombanglongitudinal sekitar 90% saturasi air, untuk gelombangshear di atas harga saturasi) yang disebabkan oleh

    peningkatan densitas dan peningkatan saturasi air.

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    60/88

    LOGO

    Gambar 6.37 menunjukkanhasil ekperimen dariperambatan gelombang Pdan S.Secara vertikal danhorizontal dengan tekanan

    yang meningkat, kecepatangelombang P dan S padabatuan sedimen keringmeningkat secara linear.Pada batuan sedimentersaturasi air, kecepatangelombang P tetap diatas

    1000 m/s terhadap tekananyang berbeda sedangkankecepatan gelombang Smeningkat secara linearterhadap tekanan

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    61/88

    LOGO

    Tabel 6.16. Eksponen m di kecepatan vs tekanan; Referensi : D-Domenico

    (1977), H-Hunter et al (1961), S-Schon (1969,1983), Z-Zareva (1956)

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    62/88

    LOGO

    Pada sedimen tersaturasi, kecepatan gelombanglongitudinal bernilai constant untuk kondisi tekanan rendah

    pada lapisan dekat permukaan. Secara ringkas dapatdisebutkan :-kecepatan gelombang longitudinal pada sedimen kering

    ditentukan oleh susunan butiran. Batuan sedimen

    mempunyai susunan butiran tertentu.- Kecepatan gelombang longitudinal pada sedimentersaturasi air ditentukan oleh material pori. Batuan

    sedimen mempunyai pori tertentu.- Kecepatan transversal ditentukan oleh susunan butiranpada kedua keadaan yakni keadaan kering dan tersaturasiair.

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    63/88

    Gambar 6.38.Kombinasi kecepatan

    vs. tekanan;Gambar 6.39,

    kecepatan gelombang

    sedimen sebagai fungsitekanan untuk sedimen

    kering denganbeberapa perbedaan

    bentuk butiran 1. Glasssphere, 2. Sand, 3.

    Quartzite

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    64/88

    Tabel 6.17. Relasi kecepatan-kedalaman untuk sedimen tersaturasi air

    laut after Hamilton, 1976 (kecepatan dalam m/s; kedalaman z dalam m)

    LOGO

    www.themegallery.com

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    65/88

    Tabel 6.17 menunjukkan hubungan kecepatan dan kedalaman padasedimen laut tersaturasi air. Kecepatan-tekanan atau kecepatan-kedalaman bergantung sedimen kohesif dan non kohesif dengabentuk persamaan (6.81). Pernyataan dari Dominico (1977),perbandingan kecepatan-tekanan dan kecepatan-kedalaman

    bergantung pada kenaikan kecepatan gelombang kompres termasukkedalaman sedimen yang mengendap dalam kolam (kedalamansebanding dengan penurunan tekanan) dengan angka yang sangatrendah daripada pengukuran kecepatan dalam pasir. Hal ini

    diakibatkan oleh kenaikan sementasi yang cepat yang sesuaipenurunan porositas dengan kedalaman pada dapur pasir alam

    LOGO

    Beberapa pernyataan tentang rasio kecepatan-rasio Vp/Vsdan anisotropi

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    66/88

    Hasil eksperimen

    Kemajuan Teknologi

    Rasio

    S

    P

    v

    v

    kec. Gel trans darikec. Gel trans dari

    eksplorasi seismiceksplorasi seismic& well logging& well logging

    kec. Gelkec. Gelombangombang longlongitudinalitudinal

    parameter-parameter

    untuk menentukankarakteristik batuan

    Han, Nur & Morgan (1986) mencatat bahwa penggabunganatau kombinasi kecepatan dan rasio kecepatan merupakan alat

    yang memudahkan pemisahan litologi yang dapat dipercaya.

    LOGO Pv

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    67/88

    Rasio Rasio Sv

    menurunnyakekuatan

    mekanik dan

    kekompakkan,porositas

    dan rekahan semakinmeningkat

    menurunnyakekuatan

    mekanik dan

    kekompakkan,porositas

    dan rekahan semakinmeningkat

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    68/88

    Rasio baik eksperimenmaupun empiris akan

    memberikan informasi:

    Rasio baik eksperimenmaupun empiris akan

    memberikan informasi:

    S

    P

    v

    v

    Rasio Vp/Vs

    litologi, facieslitologi, facies

    kandungan pori, khususkandungan pori, khusustentang gastentang gas

    sifatsifat--sifat mekaniksifat mekanik

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    69/88

    Tabel 6.18 Nilai-nilai rata-rata , formasi

    Fruitland Cretaceous (coal bed), Cedar HillField, New Mexico (Blott, 1993)

    Tabel 6.18 Nilai-nilai rata-rata , formasi

    Fruitland Cretaceous (coal bed), Cedar HillField, New Mexico (Blott, 1993)

    SaturationSaturation FracturingFracturing

    Dry saturationDry saturation Patahan kecil atau tak adaPatahan kecil atau tak ada

    patahanpatahan

    1.811.81

    Patahan sangat/ besarPatahan sangat/ besar 1.911.91

    Brine saturatedBrine saturated Patahan kecil atau tak adaPatahan kecil atau tak ada

    patahanpatahan1.981.98

    Patahan sangat/ besarPatahan sangat/ besar 2.402.40

    S

    P

    v

    v

    S

    P

    v

    v

    Rasio Vp/Vs

    LOGO

    Perbedaan yang sangat jelas adalah rasio untuk saturasi gas dan saturasiair (atau yang mengandung minyak) dan batuan-batuan berpori ini sangat

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    70/88

    indikatorlitologi,dengan

    menggunakan

    perubahanwaktutp dan ts,

    yangberbanding

    terbalik dengankecepatan

    indikatorlitologi,dengan

    menggunakanperubahan

    waktutp dan ts,

    yangberbanding

    terbalik dengankecepatan

    Rasio Vp/Vs

    ( y g g g y ) p g

    penting dan praktis untuk eksplorasi hidrokarbon.

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    71/88

    36.116.1 += SP v

    07.126.1 += SP v

    R = 0.97

    Rasio Vp/Vs

    Untuk batuan Lumpur (batuan sedimenyang mengandung silikat klastik dan

    saturasi air dengan penyusun utama claydan partikel seukuran silt), Castagna,Batzle & Eastwood (1985) hubunganantara pengukuran sonic in-situ danpengukuran seismic lapanga

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    72/88

    Rasio Vp/Vs

    LOGO

    Rasio Vp/Vs

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    73/88

    Cv

    v

    S

    P 43.056.055.1 ++=R = 0.7

    Cv

    v

    v

    v

    dryS

    P

    saturatedS

    P 47.036.0018.0 ++=

    LOGO

    Rasio Vp/Vs

    kecepatan gelombang geser bergantung pada sifatpembungkus/kerangka dan tidak dipengaruhi oleh sifat fluida pori dan

    kecepatan gelombang geser bergantung pada sifatpembungkus/kerangka dan tidak dipengaruhi oleh sifat fluida pori dan

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    74/88

    SHP vba +=

    bv

    a

    v

    v

    SHSH

    P+

    =

    4.1+

    =

    SHSH

    P

    v

    a

    v

    v

    27.014 = zv

    v

    S

    PParameter empiris a, b adalah

    Kontribusi fluida pori

    Untuk batuan kompak akan b mendekati1.4

    pembungkus/kerangka dan tidak dipengaruhi oleh sifat fluida pori, dan

    kecepatan gelombang mampat bergantung pada sifat-sifat kerangka(ditunjukkan dengan kecepatan gelombang geser) dan sifat-sifat fluidapori, relasi sederhana yang dihasilkan.

    pembungkus/kerangka dan tidak dipengaruhi oleh sifat fluida pori, dan

    kecepatan gelombang mampat bergantung pada sifat-sifat kerangka(ditunjukkan dengan kecepatan gelombang geser) dan sifat-sifat fluidapori, relasi sederhana yang dihasilkan.

    LOGO

    Anisotropi Kecepatan gelombang elastic

    Anisotropi Kecepatan gelombang elastic

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    75/88

    Anisotropi Kecepatan gelombang elasticAnisotropi Kecepatan gelombang elastic

    Secara sederhana diartikan ketergantungan kecepatan terhadaparahnya.Crampin & Lovell (1991) membuat daftar 5 kemungkinan sumberdari anisotropik seismik :

    Susunan kristalTekanan langsung anisotropi terinduksiAnisotropi litologi (contohnya : susunan butir)Anisotropi struktur (contohnya : perlapisan fine)Tekanan yang meluruskan rekahan- anisotropi terinduksi

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    76/88

    Gambar 6.45. Gambaran stereograpi dari penyelidikan anisotropimenggunakan sampel bola (granodiorite after Pros (1977), isolines

    menunjukkan kecepatan gelombang longitudinal dalam km/stekanan 300MPa (koefisien anisotropi = 0.044)tekanan 0.1 MPa (koefisien anisotropi = 0.36)

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    77/88

    koefisien anisotropi

    rasio anisotropi

    min

    minmax

    v

    vv

    Av

    =

    1min

    max*+== vv A

    v

    vA

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    78/88

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    79/88

    Pori pori rekahan kosong dari sampel

    Tekanan dan kondisi saturasi yang berbeda

    Penyebab perbedaan VSP dengan Pengukuran laboratorium

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    80/88

    LOGO Dari table 6.21Dari table 6.21

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    81/88

    Ukuran butir (mm) Nama butir

    > 256 Boulder (bongkah)

    64 256 Cobble (berangkal)4 64 Pebble (kerakal)

    2 4 Granule (kerikil)

    1/16 2 Sand (pasir)

    1/256 1/16 Silt (lanau)

    < 1/256 Clay (lempung

    (Soetoto, 2001)

    Diantara batuan metamorf dan magmatik yang ada dalam dalam tablel6.21,gneiss dan schist memiliki nilai yang tertinggi.Untuk Batuan sedimen, anisotropinya meningkat dari batupasir kebatulempung dan shale.

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    82/88

    Anisotropi tidak bergantung pada tekanan

    Penurunan anisotropi karena mengecilnya retakan

    Figure 6.46. Anisotropy coefficient versus hydrostatic pressure and temperature

    for longitudinal (left) and transverse (right) wave velocity, after data from Bajukand Tedev (1978); 1 schist 2, 3 gneisses.

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    83/88

    %100%100(%) min

    minmax

    vAAnisotropi =

    =

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    84/88

    Table 6.22. Crack and textural anisotropy of

    samples from the KTB pilot borehole, after Zang

    et al., (1989)

    Tipe batuanTipe batuan nnAnisotropy (%)Anisotropy (%)

    TotalTotal CrackCrack TexturalTextural

    AmphiboliteAmphibolite 44 1010 7.87.8 2.22.2

    GneissGneiss 99 3333 2323 1010

    LamprophyreLamprophyre 22 ~4.8~4.8 ~4~4 ~0.8~0.8MarbleMarble 11 77 ~7~7 00

    LOGO

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    85/88

    LOGO

    Menurut Crampin dan Lovell(1991) aplikasi potensial

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    86/88

    gelombang geser : pemahaman geometri fluida

    termasuk campurannya aplikasi pada produksi

    hidrokarbon dan pada bidangindustri lainnya (yaitulokalisasi retakan bawahpermukaan, estimasi

    orientasi stress kompresionalmaksimum dan retakan-retakan hidraulik)

    beberapa aplikasi spekulatif

    (sebagai monitoring stressmenjelang gempa danledakan batuan)

    dll

    LOGO

    Beberapa aplikasi tambahan yang dijabarkan dalam prosiding yang sama untuk

    k l bih l j

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    87/88

    aspek yang yang lebih lanjut:

    aplikasi yang hubungan dengan eksperimen batuan panas dan kering

    (oleh Crampin, 1988; Crampin dan Booth, 1989)

    Peramalan arah patahan termasuk pembahasan laporan singkat sertateknik aplikasinya (Yale & Sprunt, 1989)

    Pengamatan-pengamatan pemisahan gelombang geser akibat

    kegagalan induksi stress besar (Graham & Crampin, 1991)

    Korelasi antara geser bifrigerence, arah permeabilitas dan patahan-patahan batuan (Xu & King, 1989)

    Variasi koefisien refleksi dengan strike retakan dan densitas dalam

    media anisotropi (li & Crampin, 1992)

    Kajian-kajian pemisahan gelombang geser untuk perambatan-perambatan tektonik (Mjelde, 1991)

    LOGOUntuk sedimenUntuk sedimen

    5051

    2*2*

    PS AA

  • 5/26/2018 Bab 7 Perambatan Gelombang Dalam Batuan

    88/88

    Tipe SedimenTipe Sedimen aa bb RR

    CalcareousCalcareous 0.1740.174 0.8870.887 0.980.98

    Silt, claySilt, clay 0.3930.393 0.7400.740 0.930.93SiliceousSiliceous 0.2220.222 0.8550.855 0.920.92

    MarlMarl 0.2590.259 0.8320.832 0.960.96

    SandSand 0.2480.248 0.8540.854 0.960.96

    5.05.1 = PS AA

    hPVP bva ,, +=

    ba 52.153.1 =

    ( )52.153.1 ,, += hPVP vb