Top Banner
103 5. BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDAL 5.1. Konsep Rencana Pengelolaan Drainase Konsep Rencana Pengelolaan Drainase Kota Kendal dikembangkan melalui dua model, yaitu Sistem Konvensional dan Sistem Ekodrainase. Sistem Konvensional Jaringan drainase di Kecamatan Kota Kendal secara konvensional direncanakan terdiri dari jaringan drainase primer, sekunder dan tersier. Jaringan drainase primer direncanakan meliputi sungai-sungai di Kecamatan Kota Kendal. Pengembangan jaringan drainase sekunder dilakukan pada saluran-saluran tepi jalan utama dan beberapa saluran tepi jalan yang dialirkan menuju ke saluran primer, sedangkan untuk saluran tersier dikembangkan pada saluran-saluran dari rumah tangga menuju ke saluran tepi jalan. Sistem Ekodrainase Konsep pengembangan sistem ekodrainase dapat disebut sebagai konsep pengembangan drainase ramah lingkungan yang didefinisikan sebagai upaya mengelola air kelebihan dengan cara sebesar-besarnya diresapkan ke dalam tanah secara alamiah atau mengalirkan ke sungai dengan tanpa melampaui kapasitas sungai sebelumnya. Konsep drainase ramah lingkungan dilakukan agar air kelebihan pada musim hujan harus dikelola sedemikian sehingga tidak mengalir secepatnya ke sungai, namun diusahakan meresap ke dalam tanah, guna meningkatkan kandungan air tanah untuk cadangan pada musim kemarau. Tujuan dari penerapan sistem ekodrainase di Kecamatan Kota Kendal dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi proses pembuangan air genangan secara cepat dari saluran tersier ke saluran sekunder dan menuju ke saluran primer pada sistem drainase konvensional. Pengaliran air secara cepat menuju ke saluran-saluran primer akan menyebabkan penurunan kesempatan air untuk meresap ke dalam tanah. This document is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIPIR may, without changing the content, translate the submission to any medium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree that UNDIPIR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, backup and preservation: ( http://eprints.undip.ac.id )
28

BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

Mar 08, 2019

Download

Documents

trinhdung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

103

5. BAB 5

TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDAL

5.1. Konsep Rencana Pengelolaan Drainase

Konsep Rencana Pengelolaan Drainase Kota Kendal dikembangkan melalui dua

model, yaitu Sistem Konvensional dan Sistem Ekodrainase.

Sistem Konvensional

Jaringan drainase di Kecamatan Kota Kendal secara konvensional direncanakan

terdiri dari jaringan drainase primer, sekunder dan tersier. Jaringan drainase primer

direncanakan meliputi sungai-sungai di Kecamatan Kota Kendal. Pengembangan

jaringan drainase sekunder dilakukan pada saluran-saluran tepi jalan utama dan

beberapa saluran tepi jalan yang dialirkan menuju ke saluran primer, sedangkan untuk

saluran tersier dikembangkan pada saluran-saluran dari rumah tangga menuju ke

saluran tepi jalan.

Sistem Ekodrainase

Konsep pengembangan sistem ekodrainase dapat disebut sebagai konsep

pengembangan drainase ramah lingkungan yang didefinisikan sebagai upaya

mengelola air kelebihan dengan cara sebesar-besarnya diresapkan ke dalam tanah

secara alamiah atau mengalirkan ke sungai dengan tanpa melampaui kapasitas sungai

sebelumnya. Konsep drainase ramah lingkungan dilakukan agar air kelebihan pada

musim hujan harus dikelola sedemikian sehingga tidak mengalir secepatnya ke sungai,

namun diusahakan meresap ke dalam tanah, guna meningkatkan kandungan air tanah

untuk cadangan pada musim kemarau. Tujuan dari penerapan sistem ekodrainase di

Kecamatan Kota Kendal dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi proses

pembuangan air genangan secara cepat dari saluran tersier ke saluran sekunder dan

menuju ke saluran primer pada sistem drainase konvensional. Pengaliran air secara

cepat menuju ke saluran-saluran primer akan menyebabkan penurunan kesempatan air

untuk meresap ke dalam tanah.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 2: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

104

Hal ini akan berdampak pada pengurangan cadangan air tanah, kekeringan pada

musim kemarau dan penumpukan beban air pada daerah- hilir (saluran primer) yang

meyebabkan terjadinya banjir terutama pada musim penghujan.

Rencana pengembangan drainase melalui konsep sistem ekodrainase di

Kecamatan Kota Kendal dilakukan melalui metode sumur resapan dan metode sistem

pemanen air hujan.

Metode Sumur Resapan

Pengembangan metode sumur resapan merupakan rencana praktis dengan

cara membuat sumur-sumur untuk mengalirkan air hujan yang jatuh pada atap

perumahan atau kawasan di Kecamatan Kota Kendal. Sumur resapan dapat

dikembangkan pada areal olahraga, kantor – kantor dinas, hotel dan atau bila

memungkinkan pada fasilitas - fasilitas kesehatan, sedangkan konstruksi dan

kedalaman sumur resapan disesuaikan dengan kondisi lapisan tanah setempat.

Sumur resapan hanya dikhususkan untuk air hujan, sehingga tidak diizinkan

memasukkan air limbah rumah tangga ke dalam sumur resapan.

Metode Sistem Pemanen Air Hujan

Rencana penerapan metode pemanen air hujan di Kecamatan Kota Kendal dilakukan untuk

menahan aliran air dengan mengelola/menahan air kelebihan (hujan) di areal pemukiman

penduduk. Pembuatan sistem pemanen air hujan di Kecamatan Kota Kendal dilakukan

dengan membuat bak – bak penampungan di dekat rumah dengan air hujan dialirkan

melalui talang – talang air kemudian melewati pipa yang nantinya dikumpulkan pada bak

penampungan. Konstruksi bak penampung dapat berupa pasangan batu bata atau

konstruksi beton bertulang. Metode sistem pemanen air hujan ini biasanya dibuat pada

rumah – rumah permanen saja.

5.2. Sistem Drainase Kota Kendal

Pembagian wilayah sistem drainase berdasarkan konsep one watershed – one plan

– one management. Berdasarkan pengertian ini maka wilayah drainase Kecamatan Kota

Kendal diusulkan dibagi menjadi 4 Sistem Drainase berdasarkan 4 sungai utama yang

mengalir di Kecamatan Kota Kendal, dengan disertai sub – sub sistem pada masing –

masing Sistem Drainase.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 3: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

105

Dengan pembagiannya sebagai berikut :

1) Drainase Kali Blorong, terdiri dari 2 sub – sistem:

1. Sub Sistem Saluran Ketapang Utara

2. Sub Sistem Saluran Candiroto

2) Drainase Kali Glodog, terdiri dari 5 sub – sistem:

1. Sub Sistem Saluran Ketapang – Kebondalem

2. Sub Sistem Saluran Stadion – Kebondalem

3. Sub Sistem Saluran Karanggeneng

4. Sub Sistem Saluran Banyutowo

5. Sub Sistem Saluran Polres

3) Drainase Kali Kendal, terdiri dari 5 sub – sistem:

1. Sub Sistem Saluran Candiroto – Trompo

2. Sub Sistem Saluran Kali Buntu Wetan

3. Sub Sistem Saluran Jalan Laut

4. Sub Sistem Saluran Jalan Masjid

5. Sub Sistem Saluran Bandengan

4) Drainase Kali Buntu, terdiri dari 5 sub – sistem:

1. Sub Sistem Saluran Sijeruk – Koramil

2. Sub Sistem Saluran Sukodono – Jotang

3. Sub Sistem Saluran Sukup – Jetis

4. Sub Sistem Saluran Bugangin – Langenharjo

5. Sub Sistem Saluran Pekauman

Untuk lebih jelasnya mengenai usulan pembagian sub sistem drainase diatas dapat

dilihat pada gambar 5.1 mengenai Skema Usulan Saluran Drainase dibawah ini.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 4: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

106

Sumb er :

BAKOSURTANAL 2005

S

B

U

T

0 1 2 3 KM

ANALISIS 2008

JURUSAN T EKNIK SIPIL FAKULT AS TEKNIKUNIVE RSIT AS DIPONEGORO

SE M ARANG

TUGAS AKHIR

P ENGE NDALIAN BANJIR KOTA KENDAL

JUDUL

S KEMAUSULAN SALURAN DRAINASE

J AL AN ARTERI

SAL URAN DRAI NASE SKUNDER

RENCANA SUDETAN SUNGAI

SUNG AI / SAL URAN PRIMER

BENDUNG

L EGENDA

Ir. S LA ME T HA RGONO, Dip l Eng.

DOS EN P EMBIMB ING :

DR. Ir. S RIYA NA , MS.

NURY ADIN(NIM : L2A 002 119)

DIKE RJA KAN OLEH :

S YAIFUL RIZAL(NIM L2A 002 154)

SKALA ARAH MATA ANGIN

T ANGGAL HAL AM AN

Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 5: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

107

5.3. Sistem Drainase Sungai Blorong

Wilayah Sistem Drainase Sungai Blorong berada paling timur dari Kecamatan Kota

Kendal, mempunyai luas DAS sebesar 69 Km2, panjang sungai Blorong 42 Km. Wilayah

Sistem Drainase Kali Blorong sebagian besar merupakan daerah pertanian. Genangan

banjir di wilayah ini disebabkan oleh sedimentasi dan penampang sungai yang berbelok-

belok, sehingga pada musim penghujan sering terjadi limpasan air yang menggenangi

daerah sekitar sungai. Genangan banjir lokal yang terjadi disebabkan oleh penurunan

kapasitas saluran dan diperparah dengan adanya peningkatan debit aliran dalam kaitannya-

dengan perubahan fungsi lahan yang tidak terkontrol.

Banjir yang terjadi disebabkan oleh limpasan air karena berkurangnya kapasitas

saluran dan penampang sungai yang berkelok-kelok, terutama di daerah Kelurahan

Candiroto. Banjir lokal disebabkan oleh dimensi saluran yang kecil diperparah dengan

peningkatan debit akibat alih fungsi lahan.

Sistem Drainase Kali Blorong dibagi menjadi 2 sub sistem yaitu Sub Sistem

Saluran Ketapang Utara dan Sub Sistem Saluran Candiroto.

Untuk lebih jelasnya mengenai daerah layanan Sungai Blorong dapat dilihat pada

gambar 5.2 mengenai Peta Layanan Sungai Blorong dibawah ini.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 6: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

108

S.Bu

ntu

HAL AMANTANGG AL

Sumb er :

BAKOSURTANAL 2005

S

B

U

T

ARAH M ATA ANGIN

1 2 3 KM

SKALA

ANALISIS 2008

JURUSAN T EKNIK SIPIL FAKULT AS TEKNIKUNIVERSIT AS DIPONEGORO

SEM ARANG

TUGAS AKHIR

P ENGE NDALIAN BANJIR KOTA KENDAL

JUDUL

P ETA LAYANAN SUNGAI BLORONG

L EGENDA

Ir. S LA ME T HA RGONO, Dip l Eng.

DOS EN P EMBIMB ING :

DR. Ir. S RIYA NA , MS.

NURY ADIN(NIM : L2A 002 119)

DIKE RJA KAN OLEH :

S YAIFUL RIZAL(NIM L2A 002 154)

DAERAH L AYANAN

PEM UKIMAN

BATAS KAJIAN

SUNG AI / SAL URAN PRIMER

J AL AN L OKAL

J AL AN ARTERI

KEBUN / PERKEBUNAN

TEG AL AN / LADANG

Gambar 5.2 Peta Layanan Sungai Blorong

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 7: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

109

5.3.1. Sub Sistem Saluran Ketapang Utara

5.3.1.1. Permasalahan

Sering terjadinya genangan di daerah Kelurahan Ketapang bagian utara dan

Kelurahan Banyutowo ini yang diakibatkan limpasan dari sungai Blorong. Dan juga belum

adanya saluran pembuang untuk mengalirkan air hujan apabila terjadi hujan dengan

intensitas ringan – sedang. Genangan yang terjadi pada daerah ini berdampak tinggi,

dikarenakan pada daerah ini merupakan lahan persawahan.

Daerah sempadan sungai Blorong yang belum tertata dengan baik, masih banyak

ditumbuhi semak – semak belukar.

5.3.1.2. Penanganan

Untuk menangani genangan yang terjadi pada daerah ini dapat dibuat saluran, oleh

karena itu diusulkan agar dibuat Sub Sistem Saluran Ketapang Utara, yang berfungsi

sebagai saluran drainase sekunder. Saluran drainase ini akan melayani wilayah Kelurahan

Ketapang bagian utara dan dapat juga difungsikan sebagai saluran drainase lahan

persawahan pada Kelurahan Banyutowo. Sub Sistem Saluran Ketapang Utara mempunyai

luas daerah layanan sebesar 1,2 Km2 (dengan perhitungan AutoCAD 2008). Diperlukan

penataan daerah sempadan sungai Blorong.

5.3.2. Sub Sistem Saluran Candiroto

5.3.2.1. Permasalahan

Permasalahan yang terjadi di daerah ini adalah alur sungai yang berkelok – kelok

yang menyebabkan terjadinya erosi oleh aliran sungai sehinga menyebabkan penumpukan

sedimentasi. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kapasitas penampang sungai. Sehingga

pada musim penghujan air sungai Blorong melimpas ke wilayah pemukiman di Kelurahan

Candiroto. Perubahan tata guna lahan yang cukup tinggi pun ikut mempengaruhi, daerah

sempadan sungai yang dijadikan tempat berkebun atau bercocok tanam.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 8: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

110

5.3.2.2. Penanganan

Dengan dibuat Sub Sistem Saluran Candiroto diharapkan air yang berasal dari

saluran – saluran tersier ataupun air hujan dapat di salurkan menuju saluran primer, dalam

hal ini adalah sungai Blorong. Untuk mengatasi limpasan akibat sungai Blorong dapat

dibuat tanggul – tanggul. Daerah sempadan pun perlu penataan yang baik sesuai dengan

persyaratan/kriteria. Sub Sistem Saluran Candiroto mempunyai luas daerah layanan 0,8

Km2.

5.4. Sistem Drainase Sungai Glodok

Wilayah Sistem Drainase Sungai Glodok termasuk dalam dataran rendah. Sistem

Drainase Sungai Glodok mempunyai luas DAS sebesar 5 Km2, panjang sungai Glodok

adalah 5,4 Km. Konstruksi saluran pada sungai Glodok cukup baik bila dibandingkan

dengan ke-3 sungai yang lain. Namun dengan begitu bukan berarti Sistem Drainase Sungai

Glodok tanpa masalah. Misal pada bagian hulu sungai Glodok terdapat bottle neck, terjadi

penyempitan pada pertemuan Sub Sistem Saluran Ketapang – Kebondalem, Sub Sistem

Saluran Stadion – Kebondalem dan Sub Sistem Saluran Polres. Permasalahan yang terjadi

di daerah hilir sungai Glodok adalah banyak terdapat joho – joho penangkap ikan dan

kapal – kapal nelayan setempat yang bersauh di daerah muara sungai, hal ini dapat

menyebabkan tersendatnya aliran air menuju laut. Sistem Drainase Sungai Glodok terdiri

dari 5 sub sistem yaitu: Sub sistem Saluran Ketapang - Kebondalem, Sub sistem Saluran

Kebondalem, Sub sistem Saluran Karanggeneng, Sub sistem Saluran Banyutowo dan Sub

sistem Saluran Polres.

Untuk lebih jelasnya mengenai daerah layanan Sungai Glodok dapat dilihat pada

gambar 5.3 mengenai Peta Layanan Sungai Glodok dibawah ini.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 9: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

111

S.Ken

dal

S.Glodok

S.Bu

ntu

S.Posong

S.Sukup

HAL AMANTANGG AL

Sumb er :

BAKOSURTANAL 2005

S

B

U

T

ARAH MATA ANGIN

1 2 3 KM

SKALA

ANALISIS 2008

JURUS AN T EKNIK SIPIL FAKULT AS TEKNIKUNIV ERSIT AS DIPONEGORO

SEM ARANG

TUGAS AKHIR

P ENGE NDALIAN BANJIR KOTA KENDAL

JUDUL

P ETA LAYANAN SUNGAI GLODOK

L EGENDA

Ir. S LA ME T HA RGONO, Dip l Eng.

DOS EN P EMBIMB ING :

DR. Ir. S RIYA NA , MS.

NURY ADIN(NIM : L2A 002 119)

DIKE RJA KAN OLEH :

S YAIFUL RIZAL(NIM L2A 002 154)

DAERAH L AYANAN

PEM UKIMAN

BATAS KAJIAN

SUNG AI / SAL URAN PRIMER

J AL AN L OKAL

J AL AN ARTERI

KEBUN / PERKEBUNAN

TEG AL AN / LADANG

Gambar 5.3 Peta Layanan Sungai Glodok

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 10: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

112

5.4.1. Sub Sistem Saluran Ketapang – Kebondalem

5.4.1.1. Permasalahan

Permasalahan yang terjadi pada daerah layan Sub Sistem Saluran Ketapang –

Kebondalem adalah penampang basah saluran yang mengecil, hal ini dapat dilihat di

daerah sekitar persimpangan jalan Soekarno – Hatta dengan jalan Tentara Pelajar.

Disebabkan karena adanya warga yang melakukan perluasan rumah dengan membuat

pondasi di atas penampang sungai. Kemudian pada daerah hilir saluran terjadi

penyempitan saluran (bottle neck).

5.4.1.2. Penanganan

Diperlukan adanya peningkatan kapasitas penampang saluran pada Sub Sistem

Saluran Ketapang – Kebondalem. Penertiban masalah luas penampang basah saluran pun

perlu di sosialisasikan pada masyarakat setempat agar dapat terjaga dengan baik. Di daerah

hilir saluran pada pertemuan dengan Sub Sistem Saluran Kebondalem perlu dilakukan

pembebasan lahan untuk keperluasan perluasan daerah pertemuan diantara saluran –

saluran tersebut. Daerah layanan saluran ini adalah sebesar 0,3 Km2, dengan melayani

sebagian Kelurahan Ketapang dan sebagian Kelurahan Kebondalem.

5.4.2. Sub Sistem Saluran Stadion – Kebondalem

5.4.2.1. Permasalahan

Sub Sistem ini berada di sisi jalan Stadion mengalir menuju sungai Glodok. Sub

Sistem ini sudah mewakili daerah – daerah yang dilayaninya, hanya saja fungsinya yang

belum optimal. Dengan adanya perubahan tata guna lahan yang cukup signifikan, lahan

yang dahulu adalah lahan pertanian berubah menjadi gedung stadion dan perumahan baru

di sekitarnya. Tentu ini menjadi salah satu penyebab debit air yang mengalir, karena

berkurangnya daerah serapan air hujan. Pada daerah hilir saluran, permasalahan yang sama

dengan Sub Sistem Saluran Ketapang – Kebondalem, yaitu terjadinya penyempitan saluran

(bottle neck).

5.4.2.2. Penanganan

Penanganan pada Sub Sistem Saluran Stadion – Kebondalem adalah peningkatan

kapasitas penampang saluran. Dengan mempertahankan metode kolam konservasi, seperti

yang berada di hulu daerah persawahan di jalan Stadion, seperti gambar 5.4. di bawah ini.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 11: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

113

Gambar 5.4 Metode Kolam Konservasi di Jalan Stadion

Fungsi kolam konservasi ini adalah untuk menampung sementara air hujan yang

kemudian dapat diresapkan dan perlahan – lahan dialirkan. Metode Kolam Konservasi ini

dapat juga di gunakan untuk Sub Sistem Saluran yang lainnya. Untuk permasalahan

penyempitan saluran pada daerah hilir, perlu dilakukan pembebasan lahan untuk keperluan

perluasan daerah pertemuan Sub Sistem Saluran Stadion – Kebondalem, Sub Sistem

Saluran Ketapang – Kebondalem dan sungai Glodok. Luas daerah layanan Sub Sistem

Saluran Stadion – Kebondalem ini adalah 0,2 Km2, dengan melayani Kelurahan

Kebondalem di sekitar jalan Stadion.

5.4.3. Sub Sistem Saluran Karanggeneng

5.4.3.1. Permasalahan

Saluran yang belum tersistem dengan baik, disertai dengan kondisi konstruksi yang

rusak. Kapasitas saluran yang ada pun belum mampu melayani debit air yang mengalir,

baik akibat air dari rumah tangga atau pun air hujan.

5.4.3.2. Penanganan

Tindakan penanganan yang diperlukan adalah dengan meningkatkan kapasitas

penampang saluran berdasarkan debit yang direncanakan. Saluran ini melayani Kelurahan

Karanggeneng dengan luas daerah layanan sebesar 0,09 Km2 yang nantinya akan di alirkan

menuju sungai Glodok.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 12: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

114

5.4.4. Sub Sistem Saluran Banyutowo

5.4.4.1. Permasalahan

Genangan – genangan yang terjadi lebih disebabkan karena belum adanya saluran

drainase yang melayani daerah ini. Genangan yang berasal dari hujan lokal tidak dapat

dialirkan ke sungai terdekat, yakni sungai Glodok. Bercampurnya fungsi saluran irigasi

dengan saluran drainase, dapat mengakibatkan genangan pada areal persawahan.

5.4.4.2. Penanganan

Dengan dibuat saluran sekunder yaitu Sub Sistem Saluran Banyutowo, yang

fungsinya untuk mengalirkan air agar tidak terjadi genangan yang merugikan. Sub Sistem

Saluran Banyutowo melayani daerah Kelurahan Karangsari, Kelurahan Ketapang dan

Kelurahan Banyutowo, dengan luas daerah layanan 1,8 Km2.

5.4.5. Sub Sistem Saluran Polres

5.4.5.1. Permasalahan

Apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang – tinggi, maka daerah sekitar Polres

akan terjadi genangan. Hal ini disebabkan karena penyempitan saluran (bottle neck) pada

hulu sungai Glodok dengan Sub Sistem Saluran Ketapang – Kebondalem dan Sub Sistem

Saluran Stadion – Kebondalem. Air yang meluap dan menggenangi daerah Polres tidak

dapat dialirkan dengan baik, karena belum adanya saluran yang mampu menampung debit

air yang terjadi.

5.4.5.2. Penanganan

Di buat Sub Sistem Saluran Polres yang terintregasi baik dengan sungai Glodok,

dan dapat menampung kapasitas debit yang terjadi. Kemudian daerah penyempitan saluran

perlu dilakukan perluasan areal pertemuan dengan terlebih dahulu dilakukan pembebasan

lahan setempat. Sub Sistem Saluran Polres ini mempunyai daerah layanan 0,07 Km2.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 13: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

115

5.5. Sistem Drainase Sungai Kendal

Wilayah Sistem Drainase Sungai Kendal termasuk dalam dataran rendah,

merupakan sistem drainase yang vital karena melewati pusat kota. Oleh karena itu beban

debit tampungan sungai diharapkan tidak terlalu besar, karena dikhawatirkan pada musim

penghujan kapasitas sungai tidak sanggup untuk menampung debit air yang ada. Perlu

dilakukan studi lebih lanjut tentang detail desain agar pada daerah hulu (red-yang

mendapat suplesi dari bendung Juwero) sebagian debit dapat dialihkan kepada sungai –

sungai terdekat, misal sungai Blorong atau sungai Buntu. Sungai buntu mempunyai luas

DAS sebesar 30,5 Km2, dan panjang sungai 17,2 Km.

Pada sistem drainase Sungai Kendal direncanakan / diusulkan pembuatan 4 sub

sistem, diantaranya Sub Sistem Saluran Candiroto – Trompo, Sub Sistem Saluran Kali

Buntu Wetan, Sub Sistem Saluran Jalan Laut, Sub Sistem Saluran Jalan Masjid, Sub

Sistem Saluran Bandengan.

Untuk lebih jelasnya mengenai daerah layanan Sungai Kendal dapat dilihat pada

gambar 5.5 mengenai Peta Layanan Sungai Kendal dibawah ini.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 14: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

116

S.Kendal

S.Bu

ntu

S.Glodok

S.Posong

S.Sukup

HAL AMANTANGG AL

BAKOSURTANAL 2005

S

B

U

T

ARAH MATA ANGIN

2 3 KM

SKALA

ANALISIS 2008

JURUSAN T EKNIK SIPIL FAKULT AS TEKNIKUNIVERSIT AS DIPONEGORO

SEM ARANG

TUGAS AKHIR

P ENGE NDALIAN BANJIR KOTA KENDAL

JUDUL

P ETA LAYANAN SUNGAI KENDAL

L EGENDA

Ir. S LA ME T HA RGONO, Dip l Eng.

DOS EN P EMBIMB ING :

DR. Ir. S RIYA NA , MS.

NURY ADIN(NIM : L2A 002 119)

DIKE RJA KAN OLEH :

S YAIFUL RIZAL(NIM L2A 002 154)

DAERAH L AYANAN

PEM UKIMAN

BATAS KAJIAN

SUNG AI / SAL URAN PRIMER

J AL AN L OKAL

J AL AN ARTERI

KEBUN / PERKEBUNAN

TEG AL AN / LADANG

Gambar 5.5 Peta Layanan Sungai Kendal

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 15: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

117

5.5.1. Sub Sistem Saluran Candiroto – Trompo

5.5.1.1. Permasalahan

Genangan yang terjadi akibat hujan lokal dan atau limpasan dari sungai Blorong

belum dapat dilayani dengan saluran yang ada. Kemudian di sepanjang jalan raya Trompo

belum ada saluran yang melayani apabila terjadi genangan akibat hujan dan atau limpasan

dari sungai Kendal.

5.5.1.2. Penanganan

Untuk penanganannya maka perlu dibuat saluran drainase sekunder yang

menampung debit air dari perumahan warga dan air hujan yang melimpas, yaitu Sub

Sistem Saluran Candiroto – Trompo. Sub Sistem ini akan melayani sebagian daerah

Kelurahan Candiroto dan Kelurahan Trompo, dengan luas daerah layanan 0,4 Km2.

5.5.2. Sub Sistem Saluran Kali Buntu Wetan

5.5.2.1. Permasalahan

Belum adanya saluran drainase yang melayani daerah ini sehingga genangan –

genangan yang terjadi belum tertangani dengan baik. Pada saat musim penghujan

dikhawatirkan daerah ini akan mendapat limpasan dari sungai Kendal, sehingga akan

terjadi genangan yang dapat merugikan warga sekitar.

5.5.2.2. Penanganan

Dapat dibuat Sub Sistem Saluran Kali Buntu Wetan yang berfungsi sebagai saluran

drainase sekunder. Sub Sistem ini akan melayani wilayah Kelurahan Kali Buntu Wetan

dan Kelurahan Kebondalem, dengan luas daerah layanan 0,4 Km2.

5.5.3. Sub Sistem Saluran Jalan Laut

5.5.3.1. Permasalahan

Bergabungnya fungsi saluran antara saluran irigasi dan saluran drainase. Kapasitas

saluran yang ada tidak mampu menampung debit yang terjadi. Sehingga genangan –

genangan yang terjadi dapat mengganggu aktifitas warga setempat dan pekerja dinas –

dinas pemerintahan Kabupaten Kendal dan Kecamatan Kota Kendal, yang daerah tersebut

merupakan daerah padat penduduk dan sentra pemerintahan dan perekonomian Kabupaten

Kendal pada umumnya dan Kecamatan Kota Kendal pada khususnya.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 16: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

118

5.5.3.2. Penanganan

Dengan dilakukan peningkatan kapasitas saluran diharapkan dapat menampung

debit rencana yang terjadi. Fungsi saluran pun harus dipisahkan berdasar kondisi wilayah

setempat. Saluran ini akan melayani wilayah sekitar jalan Laut, dengan luas daerah layanan

0,3 Km2, diharapkan mampu menjadi solusi yang baik untuk permasalahan yang terjadi.

5.5.4. Sub Sistem Saluran Jalan Masjid

5.5.4.1. Permasalahan

Kemampuan kapasitas saluran yang belum mampu menampung debit banjir

rencana yang terjadi. Sehingga genangan – genangan yang terjadi dapat mengganggu

aktifitas warga setempat, yang daerah tersebut merupakan daerah padat penduduk dan

sentra perekonomian Kecamatan Kota Kendal. Dengan adanya jalan arteri yang melintang,

sungguh daerah ini menjadi kritis bila tidak segera ditangani.

5.5.4.2. Penanganan

Dengan dilakukan peningkatan kapasitas saluran diharapkan dapat menampung

debit rencana yang terjadi. Fungsi saluran pun harus dipisahkan berdasar kondisi wilayah

setempat. Saluran ini akan melayani wilayah sekitar jalan Masjid, dengan luas daerah

layanan 0,4 Km2, diharapkan mampu menjadi solusi yang baik untuk permasalahan yang

terjadi.

5.5.5. Sub Sistem Saluran Bandengan

5.5.5.1. Permasalahan

Daerah dengan padat penduduk dan belum mempunyai sistem drainase dan sanitasi

yang baik, akan menjadikan daerah ini menjadi daerah genangan dengan dampak terburuk.

Penting untuk diperhatikan dalam perencanaan saluran drainase yang dapat menampung

kapasitas debit banjir rencana, yaitu daerah ini merupakan daerah padat yang sulit untuk

melakukan pembebasan lahan.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 17: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

119

5.5.5.2. Penanganan

Sub Sistem Saluran Bandengan direncanakan dengan memaksimalkan lebar

penampang yang ada agar mampu menampung debit banjir rencana yang direncanakan.

Sub Sistem Saluran Bandengan ini akan melayani wilayah Kelurahan Bandengan dengan

luas daerah layanan 0,3 Km2.

5.6. Sistem Drainase Sungai Buntu

Sistem Drainase Sungai Buntu berada pada daerah dataran rendah. Sungai Buntu

mempunyai luas DAS 26 Km2, dengan panjang sungai 9,5 Km. Sungai buntu mempunyai 2

anak sungai, yaitu sungai Posong dan sungai Sukup, hal ini dapat mempengaruhi debit

sungai Buntu pada daerah hilirnya. Pada pertemuan ke-3 sungai tersebut terjadi

penyempitan saluran (bottle neck), sehingga pada musim penghujan terjadi limpasan

menuju daerah Koramil dengan ketinggian genangan dapat mencapai ± 50 Cm dan

lamanya genangan tergantung dari besarnya curah hujan dan intensitas hujan yang terjadi.

Pada Sistem Drainase Sungai Buntu diusulkan / direncanakan dengan 5 Sub Sistem,

diantaranya adalah Sub Sistem Saluran Sijeruk – Koramil, Sub Sistem Saluran Sukodono –

Jotang, Sub Sistem Saluran Sukup – Jetis, Sub Sistem Saluran Bugangin – Langenharjo

dan Sub Sistem Saluran Pekauman.

Untuk lebih jelasnya mengenai daerah layanan Sungai Buntu dapat dilihat pada

gambar 5.6 mengenai Peta Layanan Sungai Buntu dibawah ini.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 18: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

120

S.Kendal

S.Bu

ntu

HAL AMANTANGG AL

BAKOSUR TANAL 2005

S

B

U

T

ARAH M ATA ANGIN

2 3 KM

SKALA

ANALISIS 2008

JURUSAN T EKNIK SIPIL FAKULT AS TEKNIKUNIVERSIT AS DIPONEGORO

SEM ARANG

TUGAS AKHIR

P ENGE NDALIAN BANJIR KOTA KENDAL

JUDUL

P ETA LAYANAN SUNGAI BUNTU

L EGENDA

Ir. S LA ME T HA RGONO, Dip l Eng.

DOS EN P EMBIMB ING :

DR. Ir. S RIYA NA , MS.

NURY ADIN(NIM : L2A 002 119)

DIKE RJA KAN OLEH :

S YAIFUL RIZAL(NIM L2A 002 154)

DAERAH L AYANAN

PEMUKIMAN

BATAS KAJIAN

SUNG AI / SAL URAN PRIMER

J AL AN L OKAL

J AL AN ARTERI

KEBUN / PERKEBUNAN

TEG AL AN / LADANG

Gambar 5.6 Peta Layanan Sungai Buntu

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 19: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

121

5.6.1. Sub Sistem Saluran Sijeruk – Koramil

5.6.1.1. Permasalahan

Belum mempunyai saluran drainase sekunder yang dapat menampung debit air

yang terjadi. Untuk saluran drainase yang berada di depan Koramil telah terjadi

penumpukan sedimentasi yang cukup besar. Konstruksi saluran pada beberapa tempat

mengalami sedikit kerusakan dan sudah di tumbuhi gulma atau alang – alang. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 5.7.

Gambar 5.7 Saluran Drainase Jl. Soekarno - Hatta di depan Koramil

5.6.1.2. Penanganan

Direncanakan Sub Sistem Saluran Sijeruk – Koramil, yang akan melayani wilayah

Kelurahan Sijeruk dan bermuara di depan Koramil. Direncanakan saluran drainase

sekunder ini dapat melayani / menampung kapasitas debit banjir rencana yang

direncanakan, dengan luas wilayah layanan 0,2 Km2. Selain itu perlu dilakukan

pengerukan di sepanjang saluran yang mengalami sedimentasi dan penimbunan sampah.

5.6.2. Sub Sistem Saluran Sukodono – Jotang

5.6.2.1. Permasalahan

Belum adanya sistem saluran drainase yang baik, yang berfungsi sebagai saluran

drainase sekunder. Genangan yang terjadi pada daerah ini akibat hujan lokal yang tidak

dapat dialirkan dengan lancar.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 20: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

122

5.6.2.2. Penanganan

Direncanakan Sub Sistem Saluran Sukodono – Jotang yang berfungsi sebagai

saluran drainase sekunder. Saluran ini akan melayani wilayah Kelurahan Sukodono dan

Kelurahan Jotang dengan luas daerah layanan 0,7 Km2.

5.6.3. Sub Sistem Saluran Sukup – Jetis

5.6.3.1. Permasalahan

Belum adanya sistem saluran drainase yang baik, yang berfungsi sebagai saluran

drainase sekunder. Genangan yang terjadi pada daerah ini akibat hujan lokal yang tidak

dapat dialirkan dengan lancar.

5.6.3.2. Penanganan

Direncanakan Sub Sistem Saluran Sukup – Jetis yang berfungsi sebagai saluran

drainase sekunder. Saluran ini akan melayani wilayah Kelurahan Jetis dengan luas daerah

layanan 0,5 Km2.

5.6.4. Sub Sistem Saluran Bugangin – Langenharjo

5.6.4.1. Permasalahan

Belum adanya sistem saluran drainase yang baik, yang berfungsi sebagai saluran

drainase sekunder. Genangan yang terjadi pada daerah ini akibat hujan lokal yang tidak

dapat dialirkan dengan lancar.

5.6.4.2. Penanganan

Direncanakan Sub Sistem Saluran Bugangin – Langenharjo yang berfungsi sebagai

saluran drainase sekunder. Saluran ini akan melayani wilayah Kelurahan Bugangin dan

Kelurahan Langenharjo dengan luas daerah layanan 0,5 Km2.

5.6.5. Sub Sistem Saluran Pekauman

5.6.5.1. Permasalahan

Belum adanya sistem saluran drainase yang baik, yang berfungsi sebagai saluran

drainase sekunder. Genangan yang terjadi pada daerah ini akibat hujan lokal yang tidak

dapat dialirkan dengan lancar.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 21: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

123

5.6.5.2. Penanganan

Direncanakan Sub Sistem Saluran Pekauman yang berfungsi sebagai saluran

drainase sekunder. Saluran ini akan melayani wilayah Kelurahan Bugangin dan Kelurahan

Langenharjo dengan luas daerah layanan 0,5 Km2.

5.7. Metode Sumur Resapan

5.7.1. Tinjauan Umum

Kawasan resapan air (KRA) adalah daerah yang memiliki kemampuan tinggi dalam

meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisisan air bumi (aquifer) yang

berguna sebagai sumber air.

Kawasan resapan air dinilai sangat penting dalam melestarikan sumber daya air

tanah maupun menciptakan keseimbangan tata air, baik air permukaan maupun air resapan

yang masuk kedalam tanah. Kelestarian dan keseimbangan sumber daya alam yang

tercakup didalamnya dalam hal ini, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya bergantung

pada terjaminnya keberlangsungan siklus hidrologi yang memadai di kawasan tersebut

(Emil Salim, 1988). Selain kelestarian fungsi kawasan resapan air pada suatu wilayah

sangat ditentukan pada kondisi tata guna lahannya. Kondisi tata guna lahan tersebut

berkaitan erat dengan kondisi dan jenis lapisan penutup permukaan tanah (soil cover).

Pada musim penghujan dihadapkan pada permasalahan banjir dan sedimentasi di

pusat kota dan atau daerah hilir, serta erosi dan kerusakan kelestarian kawasan lindung

dibagian hulu. Sebaliknya pada musim kemarau dihadapkan pada permasalahan

kekeringan yang melanda beberapa tempat dan kekurangan air bersih terutama di kawasan

perkotaan yang padat penduduknya.

Permasalahan banjir, sedimentasi, erosi dan krisis air bersamaan dengan semakin

terancamnya kelestarian lingkungan khususnya kawasan rresapan air ini harus segera

ditangani sesegera mungkin agar dampak negatif yang lebih besar dapat dicegah sedini

mungkin dan keberlangsungan kelestarian kehidupan secara utuh tetap terjaga. Untuk itu

diperlukan kebijakan pengelolaan yang menyeluruh yang mencakup pengaturan

perlindungan atas sumber daya air, pemanfaatan sumber daya air secara berkelanjutan yang

didukung oleh penyediaan sarana dan prasarana pendistribusian, serta pengembangan

teknologi bagi penyediaan air, pemanfaatan serta pengolahannya.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 22: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

124

5.7.2. Dasar Hukum

Pokok – pokok kebijakan yang berkaitan dengan studi tata ruang Kawasan Resapan

Air diantaranya adalah :

KEPRES RI No. 32 Tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung;

UU No. 24 Tahun 1992 Bab I pasal 1 ayat 7 tentang penataan ruang;

Kepmen Lingkungan Hidup No. 39/MENLH/8/1996;

UU No. 24 Tahun 1992 Bab IV pasal 7 ayat 1 tentang perencanaan, pemanfaatan,

dan pengendalian tata ruang;

UU No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok Lingkungan Hidup;

PP No. 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air.

5.7.3. Penetapan Kawasan Resapan Air

Secara umum di Kecamatan Kota Kendal termasuk kategori kawasan rendah dalam

peresapan air, hal ini terkait studi terdahulu yaitu Studi Rencana Tata Ruang Kawasan

Peresapan Tahun 2003. Dari studi tersebut didapatkan hasil bahwa kawasan yang baik

untuk dijadikan kawasan peresapan yaitu :

Kecamatan Limbangan.

Kecamatan Singorojo.

Kecamatan Patean.

Kecamatan Plantungan.

Kecamatan Sukorejo.

Kecamatan Boja.

Terkait hal di atas tersebut maka perlu koordinasi antar Kecamatan dalam

pelaksanaan sistem Sumur Resapan.

Untuk Peta Potensi Sumur Resapan dapat dilihat pada gambar 5.8 mengenai Peta

Potensi Daerah Sumur Resapan dibawah ini.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 23: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

125

PATEBON

CEPI RING

KANG KUNGRO WO SARI

KO TA KENDAL

BRANG SONG

KAL I WUNGU

PEG ANDON

G EM UH

WEL ERI

PAG ERUYUNG

PATEAN

PL ANTUNGAN

SUKO REJO

SINGO ROJO

BOJA

L I M BANGAN

RI NG I NARUMNG AMPEL

K a n t o r KecW E L ERI

K a n t o r KecP A GE RUY UNG

K a n to r KecP L A NT UNGAN

K a n t o r KecS UKOREJO

K a n to r KecP AT EAN

Ka n to r KecSI NGOROJO

Ka n to r KecBOJA

K a n t o r KecL IM B A NGAN

Ka n to r KecBRA NGS ONG

Ka n to r KecKOT A K ENDALK a n to r Kec

P AT E BON

Ka n to r KecCE P IRING

Ka n to r KecKA NGKUNG

Ka n to r KecROW OS ARI

Ka n to r KecKA L IW UNGU

K a n t o r KecP EGA NDON

K a n t o r KecGE M UH

KABUPATEN BATANG

KABUPATEN TEMANGGUNG

KABUPATEN SEMARANG

KOTA SEMARANG

LAUT JAWA

ANDO SO L COKLAT

ASO SI ASI ANDOSOL

KOM PL EK L ATOSOL

L ATOSOL COKLAT

L ATO SO L CO KL AT KEMERAHAN

L ATO SO L CO KL AT TUA KEMERAHAN

L ATOSOL MERAH

M EDI TERAN CO KL AT KEMERAHAN

AL UVI AL HIDROMOF

AL UVI AL KELABU

ASO SI ASI ALUVIAL

ASO SI ASI LI TO SO LMERAH

J AL AN L OKAL

REL KERETA

SUNGAI

J AL AN PROPINSI

BATAS KECAMATAN

J AL AN NASIONAL

BATAS KABUPATEN

KAL I WUNG U SELATAN

3 80000 3 90000 4 00000 4 10000 4 20000 4 30000

9202

063

9210

000

9220

000

9230

000

9240

000

9245

063

3 80000 3 90000 4 00000 4 10000 4 20000 4 30000

92020639210000

92200009230000

92400009245063

L ETAK DAERAH PO TENSI SUMUR RESAPAN

HAL AMANTANGG AL

BAKOSURTANAL 2005

S

B

U

T

ARAH MATA ANGIN

2 3 KM

SKALA

ANALISIS 2008

JURUSAN T EKNIK SIPIL FAKULT AS TEKNIKUNIVERSIT AS DIPONEGORO

SEM ARANG

TUGAS AKHIR

P ENGE NDALIAN BANJIR KOTA KENDAL

JUDUL

P ETA POTE NS I DAERAH SUMURRESAPAN

L EGENDA

Ir. S LA ME T HA RGONO, Dip l Eng.

DOS EN P EMBIMB ING :

DR. Ir. S RIYA NA , MS.

NURY ADIN(NIM : L2A 002 119)

DIKE RJA KAN OLEH :

S YAIFUL RIZAL(NIM L2A 002 154)

TUA

KEL ABU

Gambar 5.8 Peta Potensi Daerah Sumur Resapan

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 24: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

126

Untuk contoh gambar sumur resapan yang terbuat dari pasangan batu bata dan batu

kali dapat dilihat pada gambar 5.9 dibawah ini.

Gambar 5.9 Contoh Sumur Resapan Pasangan Batu Bata dan atau Batu Kali

Sedangkan gambar 5.10 merupakan contoh sumur resapan yang ideal untuk daerah

pemukiman. Dan untuk lebih jelasnya mengenai contoh gambar detail sumur resapan dapat

dilihat pada buku (Suripin,2003).

Gambar 5.10 Contoh Sumur Resapan Pada Daerah Pemukiman

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 25: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

127

5.8. Metode Sistem Pemanen Air Hujan

Dalam penanganan banjir yang terjadi di Kecamatan Kota Kendal tidak hanya

dapat bergantung saja pada Pemerintah, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi

ataupun Pemerintah Kabupaten. Tapi perlu juga peran serta seluruh stake holders, dalam

hal ini peran serta masyarakat pada tingkat keluarga atau komunitas, untuk ikut

menurunkan beban drainase, dengan melengkapi tempat tinggalnya dengan fasilias

pemanen air hujan

Berdasarkan data tahun 2007, jumlah rumah di Kecamatan Kota Kendal sebanyak

11.538 buah. Dengan perincian sebagaimana tabel 5.1. di bawah ini : Tabel 5.1 Banyaknya Tempat Tinggal Penduduk di Kecamatan Kota Kendal

Per-manen

01. Sukodono 425 45 99 20 589 02. Candiroto 196 150 346 2 694 03. Trompo 38 267 165 49 519 04. Jotang 102 66 147 80 395 05. Tunggulrejo 23 65 67 0 155 06. Sijeruk 228 103 53 72 456 07. Jetis 96 48 104 0 248 08. Bugangin 169 164 29 0 362 09. Langenharjo 929 105 45 105 1.184 10. Kalibuntuwetan 153 108 113 20 394 11. Kebondalem 400 200 150 50 800 12. Ketapang 309 309 164 68 850 13. Banyutowo 258 113 379 46 796 14. Karangsari 432 275 421 145 1.273 15. Patukangan 162 76 42 0 280 16. Pegulon 306 145 36 6 493 17. Pekauman 156 45 33 0 234 18. Ngilir 125 270 121 0 516 19. Balok 105 38 72 15 230 20. Bandengan 231 307 481 51 1.070

Jumlah 2007 4.843 2.899 3.067 729 11.538 2006 4.947 2.669 2.751 849 11.216 2005 4.947 2.669 2.751 849 11.216

(5) (6)(1) (2) (3) (4)

Banyaknya Tempat Tinggal PendudukKecamatan Kendal

Tahun : 2007

KelurahanPer- Semi

Papan Bambu Jumlahmanen

Sumber : Kec. Kota Kendal dalam angka 2007

Dengan asumsi fasilitas pemanenan air hujan diterapkan pada rumah permanen

saja, maka akan dapat dibuat 4.843 tampungan air hujan. Jika masing-masing mempunyai

kapasitas 2 m3, maka akan mampu menampung 10.000 m3 air hujan, atau setara dengan

genangan banjir seluas 10 ha dengan tinggi genangan 10 cm.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 26: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

128

Tabel 5.2 di bawah ini menjelaskan metode – metode yang di sarankan untuk

konservasi air pada berbagai stakeholders yang ada.

Tabel 5.2 Matriks Jenis Fungsi Lahan VS Fasilitas Memanen Air Hujan

Fasilitas memanen air hujan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu fasilitas

memanen air hujan yang berupa penampungan diatas permukaan tanah dan fasilitas

memanen air hujan yang berupa penampungan dibawah permukaan tanah. Gambar 5.11

dibawah adalah salah satu contoh fasilitas memanen air hujan yang berupa penampungan

diatas permukaan tanah. Dilakukan dengan cara membuat kolam penampung setinggi kira-

kira 1 m – 2 m diatas tanah, keuntungan jenis ini air yang tertampung pada kolam dapat

dipergunakan untuk keperluan sehari-hari.

Talang

Atap

Pipa Talang

Tutup Bak

Bak dariBetonBertulang

Kran Saringan Air(Filter)

Gambar 5.11 Contoh Fasilitas Memanen Air Hujan yang berupa penampungan diatas permukaan

tanah

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 27: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

129

Jenis yang kedua adalah fasilitas memanen air hujan yang berupa penampungan

dibawah permukaan tanah, keuntungan jenis ini adalah tidak banyak memakan ruang

karena kolam penampung terletak dibawah tanah. Dapat dilihat pada gambar 5.12 dibawah

ini.

Gambar 5.12 Contoh Fasilitas Memanen Air Hujan yang berupa penampungan dibawah permukaan tanah

Untuk lebih jelasnya mengenai Peta Pemanen Air Hujan dapat dilihat pada gambar

5.13 dibawah ini.

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id ) 

Page 28: BAB 5 TINJAUAN SISTEM DRAINASE KOTA KENDALeprints.undip.ac.id/34406/8/2016_chapter_V.pdf · Gambar 5.1 Skema Usulan Saluran Drainase This t r is p Institutional sitory n. e ) or t

130

S.B

unt

u

HAL AMANTANGG AL

BAKOSURTANAL 2005

S

B

U

T

ARAH MATA ANGIN

2 3 KM

SKALA

ANALISIS 2008

JURUSAN T EKNIK SIPIL FAKULT AS TEKNIKUNIVERSIT AS DIPONEGORO

SEM ARANG

TUGAS AKHIR

P ENGE NDALIAN BANJIR KOTA KENDAL

JUDUL

P ETA PE MANE N AIR HUJAN

L EGENDA

Ir. S LA ME T HA RGONO, Dip l Eng.

DOS EN P EMBIMB ING :

DR. Ir. S RIYA NA , MS.

NURY ADIN(NIM : L2A 002 119)

DIKE RJA KAN OLEH :

S YAIFUL RIZAL(NIM L2A 002 154)

DAERAH L AYANAN

PEM UKIMAN

BATAS KAJIAN

SUNG AI / SAL URAN PRIMER

J AL AN L OKAL

J AL AN ARTERI

KEBUN / PERKEBUNAN

TEG AL AN / LADANG

Gambar 5.13 Peta Pemanen Air Hujan

This  document‐  is  Undip  Institutional  Repository  Collection.  The  author(s)  or  copyright  owner(s)  agree  that  UNDIP‐IR  may,  without changing  the  content,  translate  the  submission  to  any medium  or  format  for  the  purpose  of  preservation.  The  author(s)  or  copyright owner(s) also agree that UNDIP‐IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back‐up and preservation: 

( http://eprints.undip.ac.id )