BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI RW 01 KELURAHAN KETAWANGGEDE KOTA MALANG Asuhan keperawatan departemen gerontik dilakukan ole mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang di mulai pada tanggal 16 November – 5 Desember 2015. Sedangkan untuk lahan yang didapatkan oleh kelompok adalah di RW 01 Kelurahan Ketawanggede. 3.1 Tahap Persiapan Kegiatan ini diawali dengan pertemuan Pembimbing Lahan di Puskesmas dan dilanjutkan dengan pertemuan 3.2 Tahap Pengkajian 3.2.1 Gambaran Wilayah Binaan
50
Embed
BAB 3 gerontik Kel. 8 super fix (revisi b.elief 26-11).doc
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 3ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI RW 01 KELURAHAN KETAWANGGEDE
KOTA MALANG
Asuhan keperawatan departemen gerontik dilakukan ole mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
yang di mulai pada tanggal 16 November – 5 Desember 2015. Sedangkan untuk
lahan yang didapatkan oleh kelompok adalah di RW 01 Kelurahan
Ketawanggede.
3.1 Tahap Persiapan Kegiatan ini diawali dengan pertemuan Pembimbing Lahan di Puskesmas
dan dilanjutkan dengan pertemuan
3.2 Tahap Pengkajian 3.2.1 Gambaran Wilayah Binaan
3.2.2 Hasil Pengkajian A. Core
1.Demografi a. Demografi Karakteristik Lansia Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa 85% lansia
berjenis kelamin perempuan sedangkan 15% lansia berjenis
kelamin laki-laki.
b. Karakteristik Lansia Berdasarkan Usia
Berdasarkan gambar di atas sebagian besar lansia dengan
usia <60 tahun (22%) dengan usia 60-69 tahun (39%), dan dengan
usia >70 tahun (39%) di ketawang gede RW01.
c. Karakteristik Lansia Berdasarkan Status Pernikahan
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
45% lansia berstatus menikah, dan 40% lansia berstatus janda,
serta terdapat 15% lansia berstatus duda.
d. Karakteristik Lansia Berdasarkan Pekerjaan
Duda
Berdasarkan hasil diagram di atas diketahui bahwa
sebagian besar lansia tidak bekerja sebanyak (55%) dan yang
mempunyai usaha sendiri seperti berjualan, membuka kos-kosan
sebanyak (45%).
e. Karakteristik Lansia Berdasarkan Alamat
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah lansia di
RW01 Ketawanggede sebagai berikut RT 01 (18%) lansia, RT 02
masing 3%, dan yang tidak memiliki riwayat penyakit sebesar
10%.
c. Karakteristik Lansia Berdasarkan Riwayat Penyakit Keluarga
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa 43%
lansia tidak memiliki riwayat penyakit keluarga, 20% lansia
memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, 6% lansia
memiliki riwayat keluarga dengan asma, 13% lansia dengan
riwayat keluarga diabetes, 8% sakit jantung, dan 10%
komplikasi.
10%
20%
6%13%8%
43%
Riwayat Penyakit KeluargaKomplikasi Hipertensi AsmaDiabetes Jantung Tidak Ada
d.Karakteristik Lansia Berdasarkan Tekanan Darah
Diagram diatas prosentase tekanan darah lansia di
RW 1 Ketawanggede. Didapatkan lansia dengan tekanan
darah normal sejumlah 12%, hipertensi ringan 58 %,
hipertensi sedang 21%, dan hipertensi berat 9%. Sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa lansia di RW 6 Dinoyo
sebagian besar memiliki hipertensi ringan yaitu sejumlah 58%.
d. Karakteristik Lansia Berdasarkan Pola Eliminasi
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa 100% lansia
mengalami nokturia atau BAK pada malam hari.
a. Prevalensi Kecemasan Lansia
Dari jumlah total sample lansia yang diambil, sebanyak
46% tidak mengalami kecemasan,sedangkan sebanyak 54%
lansia mengatakan mengalami kecemasan.
b. Tingkat Kecemasan Lansia
Dari jumlah total lansia yang mengalami kecemasan,
terbagi menjadi 3 kategori tingkat kecemasan yaitu cemas
ringan 52%, sedang 35%, dan berat 13%.
c. Kemampuan Untuk Mengontrol KecemasanAspek kognitif mengontrol kecemasan yatu meliputi kontrol
emosi dan rileksasi yang dilakukan oleh subjek. Hal ini
berpengaruh kepada jantung jika emosi tidak terkontrol dan
istirahat kurang maka akan berpengaruh pada tekanan darah.
Berikut hasil pengkajian dapat dilihat di diagram.
d. Karakteristik Lansia Berdasarkan Tingkat Aktivitas Harian
Diagram di atas menunjukkan tingkat aktivitas keseharian
pada lansia dilihat dari aktivitas mandi, makan dan minum,
BAB/BAK dan berjalan dan didapatkan data lansia yang
melakukan aktivitas sendiri aatau mandiri sebanyak 86%, untuk
lansia yang kadang-kadang dibantu sebanyak 11 % dan untuk
lansia yang dibantu penuh sejumlah 3%.
e. Karakteristik Lansia Berdasarkan Pola Tidur
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa sebagian
besar lansia sering terbangun saat tidur dengan jumlah
sebanyak 49% dan sebagian kecil lansia sulit memulai tidur
dengan jumlah sebannyak 15%.
f. Karakteristik Lansia Berdasarkan Lama Tidur
Berdasarkan di atas diketahui bahwa sebagian besar lansia
tidur lebih dari 8 jam dengan jumlah sebanyak 85% dan
sebagian kecil lansia tidur kurang dari 8 jam dengan jumlah
sebanyak 3%.
g. Karakteristik Lansia Berdasarkan Respon Apabila Lansia mengalami masalah
Dari diagram di atas dapat diketahui persaan klien saat
mengalami masalah dalam sebulan. Sebanyak 56% merasa
biasa saja, 31% sulit tidur, 5% merasa marah, 5% merasa
gelisah dan 3% mengalami nafsu makan menurun.
h. Karakteristik Lansia Berdasarkan Masalah Tidur
Diagram di atas menjelaskan penyebab lansia mengalami
masalah tidur selama sebulan. 54% merasa mempunyai
kesulitan tidur apabila mengalami masalah. 18% tidak pernah
mengalami masalah tidur. 13 % mengalami kepanasan di
malam hari dan 15% mengaku terbangun terlalu dini.
2) Status Gizia. Karakteristik Lansia Berdasarkan Frekuensi Makan
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa 81% lansia
makan sehari 3 kali sedangkan 15%, makan sehari 2 kali dan
4% lansia makan sehari > 3 kali sehari.
b. Karakteristik Lansia Berdasarkan Makanan Yang Dikonsumsi
Dari tabel diatas terlihat konsumsi lansia hipertensi
paling tinggi adalah garam dapur.
c. Konsumsi GaramDiet merupakan kunci dalam keberhasilan
menyeimbangkan tekanan darah. Aspek afektif ini bertujuan
untuk mengetahui sikap subjek dalam pentingnya diet rendah
garam dan rendah lemak untuk keberhasilan manajemen
hipertensi. Berikut hasil pengkajian dapat di lihat dalam grafik
sebagai berikut:
3) Sikapa. Karakteristik Lansia Berdasarkan Kebiasaan Olahraga
Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa 88% lansia
sering berolahraga, 7% lansia 3x seminggu berolahraga, dan
5% lansia tidak pernah melakukan olahraga
b. Karakteristik Lansia Berdasarkan Kebiasaan Merokok
Dari diagram diketahui jumlah lansia di RW.01 yang
merokok sebanyak 73% dan lansia yang tidak merokok
sebanyak 27%
c. Karakteristik Lansia Berdasarkan Konsumsi Kopi
Diagram menunjukkan banwa lansia di RW.01 yang tidak
minum kopi sejumlah 84%, lansia yang minum kopi 1 gelas/hari
sejumlah 10%, lansia yang minum kopi 3-4 gelas/ hari sejumlah
2%, lansia yang minum kopi kadang-kadang sejumlah 3%, dan
lansia yang minum kopi 2 gelas/hari sejumlah 2%.
d. Dukungan Keluarga untuk Keberhasian DietKeluarga merupakan orang yang terdekat dan
tentunya akan memberikan pengaruh yang banyak terhadap
keberhasilan manajemen keluaganya yang sedang sakit.
Berikut hasil pengkajian tentang persepsi pentiingnya peran
keluarga dapat berpengaruh dalam keberhasilan diet bagi
pasien hipertensi.
B.SUB SISTEM1. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
a. Karakteristik Berdasarkan Jarak ke PKM/Layanan Kesehatan
Berdasarkan di atas diketahui bahwa sebagian besar jarak
rumah lansia dengan tempat penyedia layanan kesehatan lebih
dari 200 m dengan jumlah sebanyak 61% dan sebagian kecil
kurang dari 200 m dengan jumlah sebanyak 39%.
b. Karakteristik Berdasarkan Kunjungan Posyandu
Berdasarkan di atas diketahui bahwa sebagian besar
lansia tidak rutin mengikuti posyandu sebesar 71% dan 29%
tidak rutin mengikuti posyandu lansia.
c. Karakteristik Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan di atas diketahui bahwa sebagian besar
lansia pergi ke dokter untuk memeriksakan kesehatannya dengan
jumlah sebanyak 50% dan sebagian kecil lansia memeriksakan
kesehatnnya di rumah sakit dengan jumlah sebanyak 4%.
d. Karakteristik Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Jika Sakit
Berdasarkan data diatas di dapatkan 53% lansia ke
pelayanan kesehatan jika sakit dan 47% lansia untuk kontrol rutin.
e. Karakteristik Berdasarkan Transportasi
Berdasarkan di atas diketahui bahwa sebagian besar
lansia ke pelayanan kesehatan berjalan kaki dengan jumlah
sebanyak 66% dan sebagian kecil lansia pergi ke pelayanan
kesehatan menggunakan mobil dengan jumlah sebanyak 9%.
f. Kepuasan Terhadap Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa sebagian
besar lansia puas terhadap pelayanan kesehatan sejumlah 84%
dan yang tidak puas sebanyak 16%.
1.2 WEB OF CAUSATION
Sebanyak 42% warga menganggap bahwa olahraga tidak penting dalam mengontrol tekanan darahSebanyak 18% warga menganggap bahwa diet dalam mencegah hipertensi tidak pentingSebanyak 18% warga menganggap bahwa dukungan dari keluarga dalam mengontrol hipertensi tidak berpengaruh
Sebanyak 72% warga tidak rutin
dalam minum obat
Sebanyak 39% lansia resiko tinggi.
Elastisitas dinding aorta menurunKatup jantung menebal dan kakuKemampuan memompa darah