Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) 3 - 1 3.1 SEBARAN PUSKESMAS DI KOTA DEPOK Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Laporan Antara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 1
3.1 SEBARAN PUSKESMAS DI KOTA DEPOK
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan
preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya
kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan.
Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Dalam
memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya memiliki subunit
pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos
kesehatan desa maupun pos bersalin desa (polindes). Pada tahun 2012 Puskesmas
di Kota Depok terdapat 32 unit puskesmas dengan 3(Tiga) Puskesmas perawatan
yang berfungsi PONED yaitu UPT Puskesmas Cimanggis, UPT Puskesmas
Sukmajaya, UPT Puskesmas Tapos dan 4 (Empat) unit Puskesmas yang berfungsi
24 jam terdiri dari UPT Puskesmas Cinere, UPT Puskesmas Sukmajaya, UPT
Puskesmas Cimanggis, UPT Puskesmas pancoran Mas, 6 unit Pustu.
Puskesmas di Kota Depok pada umumnya relatif mudah dijangkau oleh
masyarakat baik dengan jalan kaki, kendaraan roda dua maupun roda empat
dengan jarak terjauh ke masyarakat kelurahan maksimal 5,5 km dan waktu
tempuh yang diperlukan maksimal 25 menit dengan roda dua dan 35 menit
dengan roda empat.
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 2
Tabel 3.1 Gambaran Wilayah Puskesmas dan Wilayah Kerja Kelurahan Di Kota Depok Tahun 2013
No Nama Kecamatan Nama Puskesmas Wilayah Kerja Kelurahan
1. Pancoran Mas UPT PKM Pancoran Mas Kelurahan Depok
Kelurahan Pancoran Mas
UPF. PKM. Depok Jaya Kelurahan Depok Jaya
Kelurahan Mampang
UPF. PKM. Rangkapan Jaya Baru Kelurahan Rangkapan Jaya Lama
Kelurahan Rangkapan Jaya Baru
2. Beji Beji Kelurahan Beji Timur
Kelurahan Beji
Kemiri Muka Kelurahan Kemiri Muka
Kelurahan Pondok Cina
Tanah baru Kelurahan Tanah Baru
Kelurahan Kukusan
3. Sukmajaya Sukmajaya Kelurahan Sukmajaya
Abadijaya Kelurahan Abadijaya
Kelurahan Cisalak
Pondok Sukmajaya Kelurahan Tirtajaya
Kelurahan Mekarjaya
Bhaktijaya Kelurahan Bhaktijaya
4. Cimanggis Cimanggis Kelurahan Curug
Kelurahan Cisalak Pasar
Tugu Kelurahan Tugu
Pasir Gunung Selatan Kelurahan Pasir Gunung Selatan
Harjamukti Kelurahan Harjamukti
Mekarsari Kelurahan Mekarsari
5. Sawangan Sawangan Kelurahan Sawangan Lama
Kelurahan Sawangan Baru
Kedaung Kelurahan Kedaung
Kelurahan Cinangka
Pasir Putih Kelurahan Pasir Putih
Pengasinan Kelurahan Pengasinan
Kelurahan Bedahan
6. Bojongsari Duren Seribu Kelurahan Duren seribu
Kelurahan Duren Mekar
Kelurahan Bojongsari Lama
Bojongsari Kelurahan Pondok Petir
Kelurahan Curug
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 3
No Nama Kecamatan Nama Puskesmas Wilayah Kerja Kelurahan
Kelurahan Serua
Kelurahan Bojongsari Baru
7. Cilodong Cilodong Kelurahan Cilodong
Kelurahan Kalibaru
Kalimulya Kelurahan Kalimulya
Kelurahan Jatimulya
Villa Pertiwi Kelurahan Sukamaju
8. Sukatani Sukatani Kelurahan Sukatani
Kelurahan Sukamaju Baru
Tapos Kelurahan Tapos
Kelurahan Leuwinanggung
Jatijajar Kelurahan Jatijajar
Cilangkap Kelurahan Cilangkap
Cimpaeun Kelurahan Cimpaeun
9. Cipayung Cipayung Kelurahan Ratu Jaya
Kelurahan Cipayung
Kelurahan Cipayung Jaya
Kelurahan Pondok Terong
Kelurahan Pondok jaya
10. Cinere Cinere Kelurahan Cinere
Kelurahan gandul
Kelurahan Pangkalan Jati
Kelurahan pangkalan Jati Baru
11. Limo Limo Kelurahan Meruyung
Kelurahan Grogol
Kelurahan Krukut
Kelurahan Limo
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 4
Sumber : Buku Profil Kesehatan Kota Depok 2013
3.2 GAMBARAN PUSKESMAS POTENSIAL MENJADI BLUD DI KOTA DEPOK
Dari gambaran umum puskesmas di Kota Depok seperti disebutkan diatas, ada
beberapa puskesmas, yang dapat kami gambarkan lebih detail, tepatnya ada 4
puskesmas. Puskesmas tersebut juga merupakan objek survey kami dalam
melaksanakan pekerjaan studi kelayakan pengelolaan puskesmas menjadi BLUD
pada kegiatan fasilitasi persiapan pembentukan BUMD/BLUD Tahun Anggaran
2014 ini.
3.2.1 Puskesmas Beji
Puskesmas Beji merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota
Depok yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah
Kecamatan Beji. UPT Puskesmas Beji merupakan Puskesmas Kecamatan
yang membawahi 2 Puskesmas Kelurahan, yaitu: Puskesmas Kemirimuka
dan Puskesmas Tanah Baru.
Dalam kegiatannya Puskesmas Beji bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di 2 (dua) wilayah kelurahan yaitu Kelurahan Beji
dan Beji Timur. Puskesmas Beji merupakan Puskesmas Rawat Jalan yang
terletak di jalan Bambon Raya No. 7B Kelurahan Beji Timur Depok.
Puskesmas Beji mewilayahi 2 kelurahan yaitu Kelurahan Beji dan Kelurahan
Beji Timur dengan Luas Wilayah Kerja Puskesmas Beji 3,17 km2.
Letak puskesmas Beji dekat dengan perumahan dan Kampus UI Depok
sehingga cukup mudah dilalui kendaraan mobil dan motor sampai ke lokasi
Puskesmas, disamping juga dilalui oleh jalur angkot.
Berdasarkan proyeksi penduduk BPS Kota Depok penduduk wilayah
Puskesmas Beji tahun 2013 meliputi Kelurahan Beji dan Beji Timur
berjumlah 64.308 orang. Penduduk Kelurahan Beji berjumlah 52.711 orang
dengan kepadatan penduduk sebesar 24.323 orang/km2 dan kelurahan Beji
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 5
Timur berjumlah 11.597 orang dengan kepadatan penduduk 11.516
orang/km2.
Kondisi alam di wilayah kerja Puskesmas Beji sebagian besar merupakan
daerah pemukiman dimana apabila musim penghujan lokasi daerah yang
rawan bencana, terutama di Kelurahan Beji yaitu di RW 03 dan Kelurahan
Beji Timur di RW 01.
Puskesmas Beji merupakan Puskesmas Rawat jalan/non Perawatan, yang
pada perjalanannya direncanakan akan dibuka 24 jam. Puskesmas Beji juga
mempunyai Puskesmas Pembantu (Pustu ) yang terletak di Jl. Halmahera
Depok Utara Kelurahan Beji, pada tahun 2013 dibuka seminggu dua kali
pada hari Selasa dan Kamis, tahun 2014 dengan adanya penambahan
karyawan direncanakan dibuka setiap hari. Pada tahun 2014 direncanakan
akan dibuka PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) dan
klinik Dampak Merokok.
Sejak pertengahan tahun 2012, tepatnya 1 Juli 2012 Puskesmas Beji telah
mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 pada
beberapa pelayanannya.
Adapun pelayanan yang telah menerapkan antara lain: Poli Umum, Poli Gigi,
Poli MTBS, Laboratorium,Loket, Farmasi dan TU sebagai Penunjang. Pada
tanggal 4 Desember 2012 Puskesmas Beji telah dilakukan audit sertifikasi
ISO 9001:2008 oleh Badan Sertifikasi Beureu Veritas (BV) dan berhak untuk
mendapatkan sertifikat ISO: 9001:2008. Dengan di terapkannya Sistem
Manajemen Mutu berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 diharapkan
Puskesmas Kecamatan Beji dapat menjadi pusat pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan dapat memenuhi kepuasan pelanggan. Pada bulan Desember
2013 UPT Puskesmas Beji telah di dilakukan audit resertifikasi ISO
9001:2008 oleh Badan Sertifikasi SAI Global pada beberapa pelayanan yaitu:
poli umum, Poli KIA/KB, poli gigi, Farmasi, Loket dan TU sebagai
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 6
pendukung. Rasio puskesmas terhadap 100.000 penduduk tahun 2013
adalah 0,20 artinya setiap 100.000 penduduk dilayani 1 puskesmas.
Penduduk wilayah Puskesmas Beji yang mendapatkan jaminan kesehatan
prabayar berupa Askes PNS, Jamkesmas dan Jamkesda sebanyak 20.487 jiwa
atau 32.93 % dari jumlah penduduk Puskesmas Beji.
3.2.1.1 Sumber Daya Manusia Puskesmas Beji
Puskesmas Beji pada tahun 2013 memiliki 21 pegawai negeri sipil dan 8
sukwan dengan berbagai kualifikasi bidang pendidikan, sebagaimana
dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 3.2 Keadaan Sumber Daya Manusia di Puskesmas Beji Tahun 2013
No Jenis Tenaga Jumlah Keterangan
1 Kepala Puskesmas 1 Struktural
2 Kepala Tata Usaha 1 Struktural
3 Dokter Umum 4
4 Dokter Gigi 1
3 Apoteker 1
4 Perawat 4 D3 Perawat :1
D1 Perawat :3
5 Bidan 4 D3 Kebidanan :3
D1 Kebidanan:1
6 Perawat Gigi 1 D1 Perawat Gigi
7 Tenaga Gizi 1 S1 Gizi
8 Tenaga Sanitasi 1 S1 Kesling
9 Tenaga Teknisi Medis 2 D3 Analis Lab : 1
D3 Radiodiagnostik :1
11 Supir siaga 2 SMP : 1 SMA : 1
12 Penjaga Malam 2 SMA :2
13 Petugas Kebersihan 4 SMP:1 SMA:3
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 7
Sumber : TU Puskesmas Beji 2013
3.2.1.2 Upaya Kesehatan Wajib
a. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)
b. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA/KB)
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM)
f. Upaya Pengobatan
Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Masa paling kritis adalah masa sekitar persalinan, sehingga penolong
kelahiran oleh tenaga kesehatan (Nakes) menjadi salah satu indikator
kesehatan yang erat kaitannya dengan indikator kematian ibu dan
bayi.Pertolongan persalinan di wilayah Puskesmas Beji tahun 2013
Bulin yang ditolong oleh tenaga kesehatan mencapai 1,414 (90.1%).
Sementara Kunjungan Ibu Hamil (K1) mencapai 98.1%, kunjungan K4
mencapai 95 %, Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 100%, ibu nifas
mendapat pelayanan kesehatan 97,6 % , Ibu Nifas Mendapat Vitamin A
97,7 % dapat dilihat pada tabel berikut.
Gambar 3.1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Puskesmas Beji
Tahun 2013
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 8
Ibu Hamil K1 K4 Bulin dito-long Nakes
Ibu Nifas Mendapat
Yankes
Ibu Nifas mendapat
Vit A
jiwa 1643 1612 1562 1414 1380 1378
1225127513251375142514751525157516251675
Sumber : Lap KIA Puskesmas
Kunjungan Neonatus dan Bayi
Kunjungan neonatus adalah kunjungan bayi kurang dari 1 bulan ke
sarana kesehatan atau mendapatkan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan
yang berkunjung. Cakupan kunjungan neonatus KN1 pada tahun 2013
adalah sebanyak 1.414 bayi atau sebesar 100 %, sedangkan kunjungan
neonatus 3 kali (KN lengkap) 1.414 atau sebesar 100 %.
L P
Bayi Lahir Hidup 510 833
KN1 510 833
KN LENGKAP 510 833
50150250350450550650750850
Gambar 3.2 Cakupan Kunjungan Neonatus menurut Jenis kelamin Puskesmas Beji tahun 2013
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 9
Pelayanan KB
Berdasarkan BPPKB/ Korlap PLKB Beji tahun 2013 jumlah pasangan subur
(PUS) di wilayah Puskesmas Beji berjumlah 8.202 , dengan pencapaian KB
aktif di Puskesmas Beji 6849 atau sebesar 83,5 %. Sementara peserta KB
baru 791 atau sebesar 9,6 %.
IUD MOP MOW IM-PLAN
SUNTIK PIL KON-DOM
OBAT VAGIN
A
BEJI 1047 35 183 310 1847 1901 110 0
BEJI TIMUR
204 9 39 63 560 489 52 0
250
750
1250
1750
2250
2750
Gambar 3.3 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Puskesmas Beji tahun 2013
Sumber : PLKB Kecamatan Beji dan Pukesmas 2013
Pelayanan Imunisasi
Gambar3.4 Persentase Cakupan Imunisasi BayiPuskesmas Beji tahun 2013
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 10
BCG
DPT 1 + HB 1
DPT3 + HB 3
CAMPAK
POLIO 4
IMUNISASI DASAR LENGKAP
10 30 50 70 90 110 130BCG DPT 1 +
HB 1DPT3 + HB 3
CAM-PAK
POLIO 4 IMU-NISASI DASAR LENGKA
P
% 98 108.6 118.3 90.4 100.1 90.4
Sumber : Lap Imunisasi Puskesmas 2013
Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat
Status gizi merupakan salah satu indikator kesehatan yang berpengaruh
terhadap tingkat derajat kesehatan. Masalah gizi yang umum ditemui adalah
Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY),
Anemi Gizi, dan Kurang Vitamin A yang pada umumnya menyerang kelompok
rawan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, anak usia sekolah, wanita
usia subur (WUS) dan golongan ekonomi rendah.
Pelayanan Anak Balita
Jumlah anak balita dengan umur 12-59 bulan yang ada di puskesmas Beji ada
2.410 jiwa, yang mendapat pelayanan kesehatan (minimal 8 kali) ada 1.555
jiwa atau sebesar 64,5 % . Dari jumlah balita yang dilaporkan sebanyak 3118
jiwa, yang ditimbang sebanyak 2185 atau D/S 70,1 %. Adapun untuk balita
dibawah dua tahun (Baduta) dari jumlah 2230 jiwa, yang ditimbang baru
sebanyak 1.513 jiwa atau D/S 67,8% Hal dapat diartikan bahwa partisipasi
masyarakat terhadap penimbangan di posyandu masih kurang dari yang
ditargetkan oleh dinas kesehatan sebesar 80%. Pada tahun 2013 tidak
ditemukan balita gizi buruk maupun balita yang BGM.
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 11
Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe
Masa kehamilan merupakan masa yang rentan bagi seorang ibu terutama
terhadap kemungkinan anemia pada ibu hamil. Salah satu upaya yang
dilakukan untuk mengurangi anemia pada ibu hamil adalah dengan cara
pemberian tablet Fe (tablet besi). Pemberian tablet Fe pada ibu hamil adalah
sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan (Fe 1 s/d Fe 3). Dari 1643 orang
ibu hamil di Puskesmas Beji pada tahun 2013 yang mendapatkan tablet Fe1
1515 orang ibu hamil atau 95.25 % sedangkan Fe3 adalah 1296 atau 92.21%
Persentase Pemberian Vit A
Suplementasi vitamin A diberikan kepada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas
yang bertujuan mencegah kebutaan juga menanggulangi kekurangan vitamin
A.Hasil penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian
suplementasi vitamin A sebanyak 2 kali pertahun (Februari dan Agustus)
pada anak umur 6-59 bulan dapat mencegah kekurangan vitamin A dan
kebutaan (buta senja) juga meningkatkan system kekebalan tubuh sehingga
mengurangi kejadian kesakitan dan kematian pada balita.Karena vitamin ini
dapat mencegah timbulnya komplikasi pada penyakit yang sering terjadi
pada balita seperti campak dan diare.
Bagi ibu menyusui, selain untuk mencegah kebutaan vitamin A sangat
dibutuhkan untuk pembentukan ASI yang berkualitas tinggi yang dibutuhkan
bayi pada bulan-bulan pertama kehidupannya.
Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif.
Menyusui merupakan salah satu hal yang sangat penting guna kelangsungan
hidup bayi dan sekaligus mempertahankan kesehatan ibu setelah
melahirkan.Dan Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaikdan alamiah
untuk bayi.ASI Eksklusif adalah bayi hanya mendapatkan ASI saja sampai
berumur 6 bulan.
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 12
Wilayah Puskesmas Beji dari yang 247 bayi yang berumur 6 bulan, 86 bayi
yang diberi ASI Ekslusif atau 34.8 % . Hal ini menunjukkan kesadaran serta
tingkat pengetahuan para ibu untuk menyusui sendiri bayinya masih rendah.
Oleh karena itu perlu dilakukan upaya promosi kesehatan terus menerus
sehingga perilaku masyarakat berubah menjadi semakin baik.
Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan
Di Puskesmas Beji tahun 2013, kunjungan pasien Puskesmas yang datang
untuk berobat ke puskesmas sebanyak 38.609 orang atau sebesar 62,1 %
dari jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Beji. Kunjungan pasien
yang datang berobat ke Puskesmas tahun 2013 tidak mencerminkan cakupan
kunjungan penduduk di wilayah Puskesmas Beji . Karena pasien yang datang
berkunjung berobat di Puskesmas Beji tidak hanya datang dari 2 wilayah
kelurahan Beji dan Beji Timur saja, tapi banyak juga dari luar wilayah seperti
kelurahan Kukusan, Pondok Cina, Tanah Baru, dan Pancoran Mas. Untuk
kunjungan gangguan jiwa terdapat 80 kunjungan yang datang berobat ke
Puskesmas Beji tahun 2013.
Ketersediaan Obat
Pada tahun 2013 di Puskesmas Beji ketersediaan obat dan bahan habis pakai
hanya tersedia 133 jenis yang dibutuhkan dari 185 jenis yang ada pada daftar
RKO untuk tahun 2012. Dari jumlah kebutuhan obat dan jumlah pasien yang
berobat ke Puskesmas Beji didapatkan rasio pemakaian obat pada tahun
2013 sebesar 33,06 tablet per pasien.
3.2.1.3 Upaya Kesehatan Pengembangan
a. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS/UKGS)
b. Upaya Kesehatan Olahraga
c. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
3 - 13
d. Upaya Kesehatan Jiwa
e. Upaya Kesehatan Mata
f. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Usaha Kesehatan Sekolah
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan salah satu upaya kesehatan
pengembangan puskesmas . Program UKS adalah upaya terpadu lintas
program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia
sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah di dalam
wilayah kerja Puskesmas. Anak Usia Sekolah adalah anak yang berusia 6-
21 tahun,yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi
menjadi 2 sub kelompok yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-
19 tahun). Ruang lingkup UKS tercermin dalam TRIAS UKS yang
meliputi:
1. Pendidikan Kesehatan,
2. Pelayanan Kesehatan,
3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat.
Persentase Penjaringan Anak Sekolah
Penjaringan kesehatan anak sekolah adalah kegiatan pemeriksaan
kesehatan pada anak didik TK/RA dan kelas 1 SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/MA yang rutin dilakukan oleh program UKS setiap awal tahun
ajaran baru. Diawali dengan pendataan sekolah di wilayah kerja,
sosialisasi,persiapan dan pelaksanaan. Berikut hasil pendataan dan
penjaringan yang dilakukan pada sekolah tahun 2013
Tabel 3.3. Rekapitulasi Sekolah di Wilayah Puskesmas Beji
Laporan Antara
Studi Kelayakan Pengelolaan Puskesmas Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)