6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan berkekuatan secara hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat membuat perjanjian, dimana salah satu pihak yang dinamakan agen setuju mewakili pihak lainnya yang dinamakan pemilik (principal) dengan syarat bahwa pemilik tetap mempunyai hak untuk mengawasi agen tentang kewenangan yang dipercayakan kepadanya. (Capt.R.P.Suyono,2007) Keagenan umum (general agent) adalah perusahaan pelayaran yang di tunjuk oleh perusahaan pelayaran lain di Indonesia atau luar negeri yang (selaku principal) untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan kapal principal tersebut. Jadi perusahaan pelayaran dapat menunjuk agen dalam hal dibutuhkan untuk melayani kapal perusahaan lain. (Engkos K dan Hananto S, 2007). Agen umum adalah perusahaan angkutan laut nasioanal atau perusahaan nasional yang khusus didirikan untuk melakukan usaha keagenan kapal, yang ditunjuk oleh perusahaan angkutan laut asing untuk mengurusi kepentingan kapalnya selama di Indonesia (Undang-undang pelayaran no. 17, tahun 2008). 1. Fungsi Keagenan Kapal Untuk melaksanakan tugas – tugasnya, keagenan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Memonitor pelaksanaan penanganan atau pelayanan keagenan yang bersifat kegiatan fisik muatan maupun kegiatan jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal. b. Mengadministrasikan kegiatan keagenan. c. Memberikan data dan evaluasi terhadap perkembangan kegiatan keagenan. d. Mengupayakan kegiatan keagenan sehingga dapat memberikan stimulant terhadap kegiatan pokok perusahaan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Keagenan
Keagenan adalah hubungan berkekuatan secara hukum yang terjadi
bilamana kedua pihak bersepakat membuat perjanjian, dimana salah satu pihak
yang dinamakan agen setuju mewakili pihak lainnya yang dinamakan pemilik
(principal) dengan syarat bahwa pemilik tetap mempunyai hak untuk mengawasi
agen tentang kewenangan yang dipercayakan kepadanya. (Capt.R.P.Suyono,2007)
Keagenan umum (general agent) adalah perusahaan pelayaran yang di tunjuk
oleh perusahaan pelayaran lain di Indonesia atau luar negeri yang (selaku
principal) untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan
kapal principal tersebut. Jadi perusahaan pelayaran dapat menunjuk agen dalam
hal dibutuhkan untuk melayani kapal perusahaan lain. (Engkos K dan Hananto S,
2007).
Agen umum adalah perusahaan angkutan laut nasioanal atau perusahaan
nasional yang khusus didirikan untuk melakukan usaha keagenan kapal, yang
ditunjuk oleh perusahaan angkutan laut asing untuk mengurusi kepentingan
kapalnya selama di Indonesia (Undang-undang pelayaran no. 17, tahun 2008).
1. Fungsi Keagenan Kapal
Untuk melaksanakan tugas – tugasnya, keagenan mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. Memonitor pelaksanaan penanganan atau pelayanan keagenan yang
bersifat kegiatan fisik muatan maupun kegiatan jadwal kedatangan dan
keberangkatan kapal.
b. Mengadministrasikan kegiatan keagenan.
c. Memberikan data dan evaluasi terhadap perkembangan kegiatan
keagenan.
d. Mengupayakan kegiatan keagenan sehingga dapat memberikan
stimulant terhadap kegiatan pokok perusahaan.
7
e. Menyusun program operasional keagenan berdasarkan kebijakan
perusahaan, baik liner services ataupun tramper services. (Engkos K
dan Hananto S, 2007)
2. Kewajiban Perusahaan keagenan Kapal
Perusahaan keagenan kapal yang telah mendapatkan izin usaha
sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (5) wajib:
a. Melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan dalam izin usahanya.
b. Melakukan kegiatan operasional secara terus menerus paling lama tiga
bulan setelah izin usaha diterbitkan
c. Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran
dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya
d. Melaporkan laoran bulanan secara tertulis kepada pemberi izin
e. Melaporkan secara tertulis apabila terjadi peubahan penanggung jawab
dan/ atu domisili perusahaan kepada pemberi izin dan,
f. Melaporkan secara tertulis setiap pembukaan kantor cabang.
(Peraturan Menteri Perhubungan 2016)
3. Macam-macam Keagenan
Berdasarkan kewenangan yang melekat pada agen, maka agen dapat
diklasifikasikan dalam beberapa golongan :
a. Keagenan umum (general agent)
Agen umum adalah perusahaan pelayaran nasional yang ditunjuk oleh
perusahaan pelayaran asing untuk melayani kapal-kapal milik perusahaan
asing tersebut selama berlayar dan singggah di pelabuhan Indonesia.
b. Sub agent
Sub agent adalah perusahaan pelayaran yang ditunjuk oleh agen umum
untuk melayani kebutuhan tertentu kapal di pelabuhan tertentu.Sub agen
ini sebenarnya berfungi sebagai wakil atau agen dari general agen.
c. Cabang agen
Cabang agen adalah cabang dari general agent di pelabuhan tertentu.
(Capt.R.P.Suyono, 2017),
8
4. Tugas Agen Pelayaran
a. Tugas pokok dari keagenan kapal adalah mewakili owner / principal
dalam memenuhi ketentuan dan kewajibannya di pelabuhan singgah dari
kapal yang diageni.
b. Melaporkan kedatangan atau keberangkatan kapal, dan menyerahkan
dokumen kapal kepada administrator pelabuhan atau kepala kantor
pelabuhan setempat.
c. Berkenan dengan jasa-jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh kapal
tersebut.
d. Penunjukan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) untuk kepentingan pemilik
kapal.
e. Menyelesaikan kebutuhan nahkoda dan anak buah kapal tentang
proposion.
f. Menyelesaikan dokumen kapal yang habis masa berlakunya atas beban
pemilik kapal.
g. Menjamin kegiatan operasional kapal di pelabuhan dan memungut uang
jasa angkut (Freight) atas perintah pemilik kapal.
h. Melakukan pembukuan dan pencairan muatan (Canvasssing).
i. Menerbitkan konosement (Bill of Lading) dan atas nama pemilik kapal.
j. Menyampaikan realisasi kinjungan kapal – kapal di pelabuhan serta
menyelesaikan tagihan (Disbursement) dan Claim untuk nama pemilik
kapal.
k. Menyelesaikan pengisian bunker Bahan Bakar Minyak dan Air tawar.
l. Memberikan informasi yang diperlukan oleh pemilik kapal. (Fendi P,
2015)
2.2 Pengertian Dokumen
Dokumen adalah syarat – syarat penting kapal yang harus di jaga dengan
baik, karena tanpa surat-surat tersebut kapal atau armada tidak bisa melakukan
suatu pelayaran.
Dokumen mencakup surat – surat atau benda – benda berharga termasuk
rekaman yang dapat dijadikan sebagai alat bukti untuk mendukung keterangan
9
supaya lebih meyakinkan. Jumlah dokumen yang begitu banyak tentu
memerlukan pengaturan yang tepat pada penyimpanannya agar lebih mudah untuk
menemukannya kembali di kemudian hari. Penyimpanan dokumen yang tidak
tertata dengan baik dapat menyulitkan ketika kita ingin menemukan kembali
dokumen tersebut jika sewaktu – waktu membutuhkannya. Oleh karena itu suatu
kapal atau armada untuk melaksanakan suatu pelayaran yang lancar serta aman
maka semua syarat-syarat kapal yang ditentukan harus dimiliki, karena setiap
Pelabuhan yang disinggahi, dokumen kapal tersebut akan diperiksa oleh Instansi
terkait. (Tjetjep K dan Yulinda P, 2015)
Contoh dokumen-dokumen yang harus dimiliki oleh kapal dalam melakukan
kedatangan atau keberangkatan kapal yaitu :
a. Surat laut
Merupakan tanda kebangsaan bagi kapal Indonesia dengan isi kotor 500
m3 atau lebih, bukan kapal nelayan atau kapal pesiar
b. Surat ukur
Surat Ukur merupakan surat keterangan yang dikeluarkan oleh Pejabat
yang berwenang bagian pengukuran mengenai besarnya kapal
c. Internasional load line
Sertifikat Garis Muat ( Load Line Certificate ) dalah suatu sertifikat yang
diterbitkan oleh Pemerintah Negara Kebangsaan kapal, berdasarkan
Perjanjian Internasional (monvensi) tentang garis muat dan lambung
timbul (free board) yang memberikan pembatasan garis muat untuk tiap-
tiap musim atau daerah atau jenis perairan dimana kapal berlayar.
d. Minimum safe manning
Sertifikat Pengawakan (Safe Manning Certificate) adalah sertifikat yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk awak kapal
yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan
ketentuan nasional dan internasional yang menerangkan jumlah awak
kapal yang diwajibkan dan sertifikat keahlian.
10
e. Buku kesehatan ( Healthy book)
Buku yang diberikan kepada alat angkut kapal yang dilakukan
pemeriksaan kapal tim kantor kesehatan pelabuhan, yang dinyatakan
bahwa kapal bebas dari tanda-tanda kehidupan tikus.
f. Buku pelaut
Buku Pelaut adalah dokumen resmi negara yang dikeluarkan oleh
Pemerintah yang berisi identitas fisik Pelaut yang tidak berdasarkan
standar biometrik sidik jari dan bukan sebagai dokumen perjalanan dan
tidak dapat menggantikan paspor.
2.3 Pengertian Kapal
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia kapal adalah kendaraan
pengangkut penumpang dan kendaraan di laut (sungai dan sebagainya). Menurut
Undang – Undang Pelayaran Bab 1 No 36 menyebutkan bahwa kapal adalah jenis
kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakan dengan tenaga
agin, tenaga meknik, energy lainnya, di Tarik atau di tunda, temasuk kendaraan
yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat
apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah- pindah.
Menurut (Capt. R.P. Suyono,2007) Berdasarkan rutenya kapal dapat
dibagi menjadi tramper dan liner. Tramper adalah kapal dengan tujuan, rute dan
jadwal tidak tetap. Sedangkan liner kapal yang memiliki tujuan, rute, dan jadwal
yang tetap. Adapun berdasarkan jenisnya kapal dapat di bagi menjadi :
a. Conventional Liner vessel ( Kapal Barang biasa )
Kapal jenis ini melakukan pelayaran dengan jadwal tetap dan biaanya
membawa muatan umum (general cargo) atau barang dalam partai yang
tidak begitu besar.
b. Semi container/ pallet vessel
Jenis kapal ini dapat mengangkut muatan secara breakbulk, pre-slung, atau
unit-unit pre-pallet.
c. Full Container Vessel (Kapal Petikemas)
Kapal ini khusus dibuat untuk mengangkut petikemas (Container). Oleh
karena itu, kapal ini bisa ,mempunyai alat bongkar/muat sendiri dan dapat
11
juga memakai shore crane dan gantry crane dari darat untuk memuat dan
membongkar petikemas.
d. General Cargo breakbulk vessel
Menurut sejarahnya, kapal jenis ini yang mula mula beroperasi sebagai
kapal angkut serbaguna, sebelum ada kapal petikemas dan kapal kapal lain
yang dibuat demi efisiensi.
e. Passenger Ship (Kapal Penumpang)
Kapal penumpang adalah kapal yang digunakan untuk angkutan
penumpang. Untuk meningkatkan efisiensi atau melayani keperluan yang
lebih luas kapal penumpang dapat berupa kapal Ro – Ro,
f. Tug boat ( Kapal Tunda )
Kapal tunda dibuat agar dapat menari atau mendorong kapal atau
sesuatu yang mengapung
g. Tanker
Katagori kapal dengan sebuah geladak dimana terdapat tanki- tanki yang
tersusun secara integral maupun terpisah yang dilakukan untuk
mengangkut minyak maupun cairan kimia, ga cair dan sebagainya.
2.4 Pengertian Pelabuhan
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/ atau perairan dengan
batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun
penumpang, dan/ atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh
kapalyang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra – dan antar
moda transportasi. (Undang-undang pelayaran no. 16, tahun 2008)
1. Fungsi Pelabuhan
a. Gateway
Berasal dari kata pelabuhan atau port yang berasal dari kata Latin porta
telah bermakna sebagai pintiu gerbang Gateway. Pelabuhan berfingsi
12
sebagai Pintu yang dilalui orang dan barang ke dalam maupun keluar
pelabuhan yang bersangkutan.
b. Link
Dari batasan pengertian yang telah dipaparkan terdahu, keberadaan
pelabuhan pada hakikatnya memfasilitasi pemindahan barang muatan
antar moda transportasi darat, dan moda transportasi laut menyalurkan
barang masuk dan keluar daerah secepat dan seefesien mungkin.
c. Interface
Barang muatan yang diangkut via maritime transport setidaknya melintasi
area pelabuhan dua kali, yakni satu kali di pelabuhan muat dan stukali di
pelabuhan bongkar.
d. Industrial Entity
Pelabuhan yang diselenggarakan dengan baik akan bertumbuh dan akan
menyuburkan bidang uaha lain sehingga area pelabuhan menjadi zona
industrial terkait dengan kepelabuhannan. (Dr.D.A.Lasse, 2014)
2. Penanganan Dokumen Kapal Serta Contoh Beberapa Dokumen Kapal
Penanganan dokumen kapal adalah seluruh rangkaian proses pekerjaan
atau kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang dengan data dan petunjuk
untuk mengawasi dan melakukan pemeriksaan terhadap surat-surat
kelengkapan kapal yang datang di pelabuhan serta kapal yang akan berangkat
dari pelabuhan atau melakukan pelayaran. Dalam penanganan dokumen kapal
yang terdiri dari beberapa dokumen seperti:
a. Shipping Order
Yang juga disebut shipping Instruction (S/I) atau Booking Note, adalah
dokumen yang menjadi sumber dari semua jenis dokumen muatan kapal
niaga. Dalam dokumen Booking Note ini pengitim muatan menyatakan
kehendaknya secara tertulis untuk mengapalkan muatan tertentu dari
pelabuhan pemuatan tertentu dan ditujukkan kepelabuhan tujuan tertentu
(atau yang akan ditentukan kemudian), menggunakan kapal tertentu
(tepatnya sailing tertentu).
13
b. Cargo Manifest
Yaitu daftar muatan yang dimuat oleh kapal pada pelabuhan –
pelabuhan muatan dan akan dibongkar dipelabuhan – pelabuhan tujuan
masing – masing. Ada dua jenis manifest yang sering digunakan yaitu
Cargo Manifest dan Freight Manifest (dalam hal – hal tertentu sering
digabung menjadi Cargo & Freight Manifest).
c. Bill of lading (B/L)
Adalah bukti kepemilikan barang yang dikeluarkan oleh pengusaha
kapal atau agennya yang menyangkut barang bersangkutan di
pelabuhan yang berfungsi sebagai :
1) Tanda terima syah barang di kapal pelabuhan pemuatan yang
ditandatangani oleh nahkhoda atau agen pelayaran.
2) Perjanjian pengangkutan antara pengirim dan pengangkut
3) Sebagai bukti kepemilikan
d. Master receipt (Resi mualim)
Berdasarkan master receipt inilah pengirim barang menukarkan
dengan tanda terima yang syah yaitu B/L
e. Delivery order (D/O)
Adalah surat perintah pengangkutan untuk menyerahkan barang
kepada penerima (consignee)
f. Faktur penjualan barang
Dokumen ini membuktikan kebenaran bahwa eksportir secara syah
membeli barang yang dijual kepada si penjual atau importir
g. Polis dan asuransi laut (marine insurance police)
Adalah surat bukti tentang diasuransikannya barang yang dikirim
dengan kapal laut dari pelabuhan pemuatan yang dikeluarkan oleh
perusahaan asuransi. (Jembris S, 2014)
3. Prosedur Penanganan Dokumen Kapal
Prosedur penanganan dokumen kapal adalah suatu rangkaian kegiatan
atau suatu pekerjaan yang melibatkan orang lain, di mana terdapat
mekanisme atau cara yang teratur dan terarah. Dalam hal menangani dan
14
melayani pengurusan dokumen kapal serta surat – surat penting lainnya
yang dibutuhkan untuk pelayaran satu kapal dari awal hingga akhir seperti:
a. Memeriksa Shipping Order yang dibuat oleh perusahaan atau
agennya yang ditujukan kepada nakhoda atau perwira kapal untuk
memuat barang.
b. Memeriksa cargo manifest atau daftar muatan atau yang biasa juga
disebut sebagai kumpulan B/L
c. Memeriksa daftar pengapalan muatan atau Boat Note serta syarat –
syarat penting kapal lainnya
Memeriksa peralatan – peralatan kapal yang masih berfungsi atau
setidaknya oleh tim marine untuk kelancaran keberangkatan dan
kedatangan kapal oleh suatu daerah tertentu yang akan disinggahi oleh
kapal. (Jembris Sagisolo,dkk ,2014)
4. Pengertian Dasar Perusahaan Pelayaran
Menurut Suwarno (2011:127-130) Pelayaran dilihat dari kegiatannya ada dua
macam yaitu:
a. Pelayaran Niaga (Shipping Bussiness, commercial shipping atau merchant
marine) adalah usaha jasa dalam bidang penyedian ruangan pada angkutan
air atau angkutan laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang
dan barang dagang dari suatu pelabuhan asal (muat) kepelabuhan jasa
(bongkar) baik didalam negeri maupun luar negeri .
b. Pelayaran bukan Niaga yaitu pelayaran angkatan perang, dinas pos,
pelayaran dinas penambang, pelayaran penjaga pantai, pelayaran
hidrografi dan lain-lainnya.
Perusahaan pelayaran adalah badan usaha milik Negara atau swasta,
berbentuk perusahaan pelayaran, perusahaan Negara persero, Perseroan
Terbatas (PT) perseroan Comanditer (CV) dan lain – lain yang melakukan
usaha jasa dalam bidang penyedian ruangan kapal laut untuk kepentingan
mengangkut barang penumpang (orang), dan barang dagangan dari suatu
pelabuhan asal kepelabuhan tujuan baik didalam negeri maupun diluar
negeri.
15
Manfaat industri jasa perusahaan pelayaran sebagai jasa transportasi laut atau
shipping industri yaitu :
1) Place utility, yaitu barang menjadi lebih bermanfaat setelah dipindahkan
ketempat lain
2) Time utility, yaitu barang saat ini belum bermanfaat sekarang menjadi lebih
bermanfaat
3) Ownership utility, yaitu barang benar – benar dapat berada ditangan
pemiliknya.
5. Pihak – pihak yang terkait
Dalam menangani kegiatan clearence seorang agen akan berhadapan dengan
beberapa instansi, diantaranya :
a. Instansi Pemerintah
1) Syahbandar
Syahbandar adalah badan yang melaksanakan port clearance, yaitu
pemeriksaan surat-surat kapal, agar kapal dapat keluar masuk pelabuhan.
Syahbandar adalah penegak hokum dalam ketertiban bandar dan pengawas
keselamatan pelayaran. Kpal-kapal harus memiliki dokumen yang
menyatakan bahwa kapal layak laut serta telah memenuhi syarat dan
ketentuan keselamatan pelayaran.
2) Bea Cukai
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.10/1995 tentang
kepabeanan, Direktorat Bea Cukai berada yang berada di bawah
Departemen keuangan yang mengatur dan mengawasi dan mengawasi
kepabeanan di seluruh wilayah Indonesia. Jadi, secara umum tugas instansi
Bea dan Cukai adalah mengenakan pajak cukai terhadap barang atau
muatan yang mauk keluar daerah dimanapun pemerintah yang
mengenakan kewajiban untuk membayar bea.
3) Imigrasi
Direktorat Imigrasi adalah badan yang berada di bawah Departemen
Kehakiman. Di pelabuhan, instansi ini mempunyai tugas untuk :
16
Mengawasi keluar masuknya orang sesuai ketentuan dari keimigrasian,
memeriksa penumpang dan awak kapal dalam hal penumpang asing yang
hendak masuk atau keluar daerah hukum indonesia dalam hal ini akan
diperiksa paspornya apakah sudah memenuhi ketentuan, memeriksa paspor
ABK (anak buah kapal), memberikan immigration clearance.
4) Karantina Kesehatan Pelabuhan
Karantina Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah unit
pelaksana teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang berada
dibawah dan bertanggungjawan kepada Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Permenkes No. 356 Tahun 2011
pasal 1 ayat 1).
Karantina Kesehatan Pelabuhan memiliki tugas :
a) Melakukan pelayanan kesehatan
b) Memeriksa dan meneliti buku kesehatan, derating certificate, daftar
awal kapal dan penumpang
c) Memberikan health certificate dan health clearance
d) Mengawasi tumbuh – tumbuhan dan hewan yang dibawa keluar
masuk pelabuhan melalui kapal
e) Bila perlu melakukan karantina.
5) Sucofindo
Sucofindo (Supertintending Company Indonesia) merupakan bagian dari
Departemen yang bertugas menilai mutu, harga, dan jumlah harga dari
muatan yang keluar / masuk Indonesia. Disamping itu, Sucofindo juga
bertindak sebagai lembaga penelitian pemerintah mengenai jumlah dan
mutu dari muatan. Badan ini berhak mengeluarkan setifikat – setifikat
yang diperlukan.
Bila diperlukan, Sucopindo juga memeriksa keadaan muatan diluar negeri
yang diimpor ke indonesia, serta menyatakan harganya dan mutunya untuk
keperluan bea masuk. (Edy Hidayat N, dkk, 2009)
17
b. Perusahaan Swasta
Edy Hidayat N, (2009) menyebutkan perusahaan swasta yang melaksanakan
jasa kepelabuhanan terkait lalu lintas kapal, penumpang dan barang terdiri dari:
1) Perusahaan Pelayaran
Perusahaan pelayaran adalah perusahaan yang mengoperasikan kapal-kapal,
baik kapal milik sendiri maupun sewa (charter).
2) Perusahaan Bongkar Muat (PBM)
Perusahaan bongkar muat adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan
bongkar dan muat barang/petikemas ke kapal.
3) Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) dan Freight Forwader
Adalah perusahaan yang menyediakan jasa pengurusan barang-barang di bea-
cukai, pelayaran dan angkutan.
4) Perusahaan Angkutan Bandar
5) Perusahaan angkutan bandar adalah perusahaan yang mengadakan angkutan
barang dan manusia antara kapal dan daratan.
6) Perusahaan Angkutan Darat
Perusahaan angkutan darat adalah perusahaan angkutan barang yang
dibongkar/muat dari kapal.
7) Perbankan
Perbankan adalah perusahaan yang mengadakan jas perbankan untuk di
pelabuhan, terutama transaksi ekspor/impor barang.
8) Surveyor
Surveyor adalah perusahaan yang mensurvei mutu suatu keadaan barang atau
jasa.
9) Perusahaan Persewaan peralatan
Perusahaan persewaan peralatan adalah perusahaan yang menyewakan
peralatan bongkar/muat dan transport.
18
Beberapa pihak – pihak yang terkait dengan perusahaan pelayaran dalam
melaksanakan operasionalnya menurut (Suwarno, 2011) antara lain:
1. Shipper (pengirim barang) yaitu orang atau badan hukum, yang muatan kapal
laut untuk dikirim dari suatu pelabuhan tertentu (pelabuhaan pemuatan) untuk
diangkut ke pelabuhan tujuan.
2. Consignee (penerima barang), yaitu orang atau badan hukum yang berhak
menerima barang muatan kiriman shipper dari pelabuhan muat kepelabuhan
tujuan.
3. Carrier (pengangkut barang), yaitu perusahaan pelayaran yang melakukan
pengangkutan muatan dari pelabuhan muat ke pelabuhan tujuan dengan kapal
laut.
4. Forwarder atau ekspedisi muat kapal laut (EMKL),yaitu perusahaan yang
mengurus barang-barang muatan kapal laut dan dokumen untuk mengirim dan
menerima ke kapal dari gudang / lapangan penumpukan dipelabuhan sebagai
wakil pengirim atau penerima brang muatan kapal laut.
5. Perusahaan pergudangan yaitu, perusahaan yang melakukan usaha
penyimpanan barang muatan ke kapal laut didalam pelabuhan untuk
disampaikan dan dikirim kepada penerima.
6. Stevedoring atau perusahaan bongkar muat (PBM), yaitu perusahaan yang
berusaha untuk melakukan pemuatan dan pembongkaran barang – barang
muatan ke kapal laut, terkadang kegiatan tersebut dilakukan melalui tongkang.
7. Freight Forwarder adalah lembaga jasa pengurusan transportasi yang
mengkoordinasikan angkutan multimoda, sehingga terselenggara angkutan
terpadu sejak dari door ship sampai dengan door consignee, pelaksanaannya