9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Umum Dalam menyusun skripsi ini diperlukan landasan teori yang digunakan guna menunjang dan mendukung hasil penelitian yang ada. Berikut adalah teori – teori yang digunakan dalam penelitian dan pembahasan skripsi ini. 2.1.1 Sistem Sistem biasanya disebut juga sebagai kumpulan atau group dari sebuah bagian dan komponennya terhubung satu dengan lainnya. Tujuan utama dari sistem adalah adanya keteraturan dan keterkaitan antar setiap komponen yang ada di organisasi atau perusahaan tersebut. Menurut Djahir, (2015,p47). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta; Deepublish, bahwa sistem haruslah terdiri atas berbagai komponen atau elemen yang saling berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Gambar 2. 1 Karakteristik Sistem Sehingga dapat disimpulkan bahwa, sistem seharusnya merupakan sebuah kesatuan dari beberapa komponen yang saling berkaitan. Sehingga dengan adanya sistem, pekerjaan diharapkan lebih efisien dan efektif bagi organisasi atau perusahaan.
18
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Sistem - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2 ASLICHATUN NISA.pdfBahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. ... dijadikan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori – Teori Umum
Dalam menyusun skripsi ini diperlukan landasan teori yang digunakan guna
menunjang dan mendukung hasil penelitian yang ada. Berikut adalah teori – teori
yang digunakan dalam penelitian dan pembahasan skripsi ini.
2.1.1 Sistem
Sistem biasanya disebut juga sebagai kumpulan atau group dari sebuah bagian
dan komponennya terhubung satu dengan lainnya. Tujuan utama dari sistem adalah
adanya keteraturan dan keterkaitan antar setiap komponen yang ada di organisasi
atau perusahaan tersebut.
Menurut Djahir, (2015,p47). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta; Deepublish, bahwa sistem haruslah terdiri atas berbagai komponen atau
elemen yang saling berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh guna
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Gambar 2. 1 Karakteristik Sistem
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, sistem seharusnya merupakan sebuah
kesatuan dari beberapa komponen yang saling berkaitan. Sehingga dengan adanya
sistem, pekerjaan diharapkan lebih efisien dan efektif bagi organisasi atau
perusahaan.
10
2.1.2 Data dan Informasi
Seringkali data dan informasi disebutkan dengan arti yang sama karena banyak
orang menganggap bahwa informasi adalah data begitu juga sebaliknya. Sedangkan
dalam ilmu manajemen sistem informasi, data dan informasi memiliki artian yang
berbeda walaupun keduanya sangat berkaitan.
Menurut Tyoso, (2016,p21). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta;
Deepublish, bahwa informasi adalah pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang
meyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang
diketahui. Informasi bertumpu pada konteks dan pengetahuan umum si penerima
untuk kepentingannya. Sedangkan data adalah bahan mentah untuk memperoleh
informasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebelum adanya informasi diperlukannya
data-data untuk mendukung informasi terkait apakah valid atau tidak. Data
merupakan bahan mentah kemudian informasi adalah kumpulan data yang berkaitan.
2.1.3 Sistem Informasi
Dalam sebuah evaluasi atau pengukuran kinerja, tentunya ada hal yang akan
dijadikan bahan utama untuk dievaluasi, dalam hal penelitian, peneliti biasanya
mengevaluasi kinerja sistem yang ada pada perusahaan. Untuk itu berikut pengertian
sistem informasi yang selalu berkaitan dengan data dan informasi yang ada di
organisasi dan perusahaan.
Menurut Jeperson, (2014,p13). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta;
Deepublish, sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar yang dibutuhkan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sebuah
penyedia informasi yang berisi data dan informasi yang tujuannya memberikan data
atau informasi yang berguna untuk pengguna sistem. Sistem informasi juga
merupakan sebuah kesatuan antara inputan data, pemrosesan data serta apa yang
dihasilkan dari proses data tersebut dikenal dengan output data.
11
2.1.4 Komponen Sistem Informasi
Setelah mengetahui pengertian dari sistem informasi maka harus juga
diketahui mengenai komponen-komponen yang ada didalamnya sehingga jelas
sebuah sistem pasti memiliki komponen yang saling berkaitan dan membuat sistem
informasi dapat berjalan dengan baik.
Sistem informasi terdiri dari komponen-kompnen yang disebut dengan istilah
blok bangunan. Menurut Jeperson, (2014,p3). Konsep Sistem Informasi.
Yogyakarta; Deepublish, komponen sistem informasi terdiri dari :
Blok masukkan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input
disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen
dasar.
Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik
yang akan memanipulasi data input dan data tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
sudah diinginkan.
Blok keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
Blok teknologi (technology block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.
Teknologi terdiri dari unsur utama:
a. Teknisi (human ware atau brain ware)
12
b. Perangkat lunak (software)
c. Perangkat keras (hardware)
Blok basis data (database block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Blok kendali (control block)
Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana
alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan,
kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak-efisienan
dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan
untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat
dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
Sehingga dapat disimpulkan dari beberapa sumber dan referensi diatas bahwa
komponen sistem informasi merupakan penunjang dan berperan penting dalam alur
proses sistem informasi. Setiap komponen akan saling berinteraksi untuk
menghasilkan sistem yang baik, memberikan data dan informasi yang diperlukan
serta berjalan sesuai dengan ekspektasi awal pembentukan sistem informasi.
2.1.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Hamdi, (2014,p47). Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam
Pendidikan, Yogyakarta; Deepublish, menjelaskan bahwa penelitian mencakup
pengumpulan informasi tentang variabel yang ada dalam penelitian. Peneliti memilih
teknik dan pendekatan dalam pengumpulan data. Masing-masing metode memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri, dan pendekatan spesifik yang diambil harus
merupakan metode terbaik guna menjawab pertanyaan penelitian. Beberapa metode
yang lazim digunakan dalam pengumpulan informasi yaitu :
Kuisioner
Wawancara terencana
Tes
13
Observasi terencana
Inventarisasi
Skala rating
Ukuran biasa
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara khusus yang digunakan peneliti
dalam menggali data dan fakta yang diperlukan dalam penelitian. Teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian yaitu :
1. Pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
responden seperti : angket dan hasi test ujian, sedangkan angket adalah
serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan peneliti kepada responden
untuk mendapatkan jawaban secara tertulis.
2. Pengumpulan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari lembaga yang
berpengaruh dengan penelitian, buku pustaka dan sebagainya seperti :
Studi kepustakaan
Penulis berusahaan mengumpulkan informasi mengenai teori-teori yang
berkaitan dengan penelitian yaitu dengan membaca literatur atau buku
yang ada di perpustakaan
Pengambilan data dari luar tempat penelitian secara langsung seperti
pengambilan data dari lembaga sekitar tempat penelitian
Data-data dari Kabupaten, kecamatan dan dinas pendidikan setempat
untuk mendukung penelitian
Sehingga dapat disimpulkan bahwa banyak metode dalam penelitian yang
dapat menghasilkan solusi dan jawaban atas setiap permasalahan yang diteliti, tetapi
setiap metode atau teknik penelitian memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing sehingga penting bagi peneliti untuk menentukan dari awal metode apa yang
akan dipakai dalam sebuah penelitian dengan melihat situasi serta kondisi
permasalahan dalam organisasi tersebut, dengan begitu maka akan didapat hasil
yang dapat membantu perusahaan dalam mengatasi masalah yang ada.
14
2.1.6 Survey
Menurut Hamdi, (2014,p6). Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam
Pendidikan. Yogyakarta, Deepublish, mengungkapkan bahwa survei biasanya
digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar
orang terhadap topik atau isu-isu tertentu.
Karakteristik utama survei yaitu :
Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk
mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti
kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi
Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan umumnya
tertulis maupun lisan dari suatu populasi
Informasi diperoleh dari sampel bukan dari populasi
Tujuan utama dari survei adalah mengetahui gambaran umum karakteristik
dari populasi.
Dapat disimpulkan bahwa survei baik digunakan dalam penelitian disamping
metode ini cukup mudah, efisien, multi fungsi dan informasi dapat dengan cepat
didapat dari responden. Pertanyaan dapat di berikan oleh peneliti dalam bentuk lisan
maupun tulisan sehingga dengan metode ini dapat menjangkau responden dimana
saja.
2.1.7 Evaluasi
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, penting sekali mengadakan evaluasi
dikarenakan dengan adanya evaluasi, organisasi atau perusahaan tersebut akan dapat
membandingkan kinerja, mengukur kinerja dari sebuah sistem (evaluasi sistem).
Menurut Suardi, (2015,p204). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta;
Deepublish, evaluasi adalah suatu aktivitas yang bermaksud menentukan nilai
belajar pembelajaran (baik belumnya/tidaknya, berhasil belumnya/tidaknya,
memadai belum/tidak, belajar pembelajaran yang meliputi hasil belajar). Oleh karena
itu pengukuran adalah salah satu kegiatan yang ada dalam evaluasi, maka orang
yang mengevaluasi sebenarnya juga melakukan aktivitas pengukuran.
15
Sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses atau
keputusan akhir serta penilaian terhadap suatu hal melalui proses pengujian atau
tanpa pengujian.
2.2 Teori – Teori Khusus
Berangkat dari teori-teori umum yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian,
maka peneliti juga menjabarkan teori-teori khusus yang mendukung dalam
penelitian ini, dengan tujuan bahwa penelitian didasari landasan teori yang valid dan
menjadi acuan serta berguna dalam berjalannya proses penelitian nantinya.
2.2.1 Supply Chain Management
Saat ini banyak organisasi mulai mempelajari bagaimana peran supply chain
management dalam kegiatan proses bisnis yang ada, didasari dari berbagai fenomena
bahwa peran supply chain management sangat efektif jika di aplikasikan dalam
proses bisnis perusahaan saat ini, sehingga banyak perusahaan mulai berlomba-
lomba dalam implementasinya karena dengan implementasi supply chain dapat
mereduksi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan perusahaan jika di
implementasikan dengan baik.
Journal Peran Supply Chain Management dalam Sistem Produksi dan Operasi
Perusahaan yang ditulis oleh Widyarto, (2012,p93), mengemukakan bahwa Supply
chain merupakan salah satu upaya untuk mereduksi biaya penawaran produk
dibandingkan dengan tingkat harga yang bersaing dengan mengoptimalkan distribusi
material dari pemasok, aliran material dalam proses produksi sampai dengan
distribusi produk ke tangan konsumen.
Dengan mengetahui tentang apa itu supply chain management, apa dampak
dalam organisasi atau perusahaan, pastilah ada komponen-komponen atau rantai-
rantai yang mendukung dalam siklus supply chain management tersebut. Terdapat 3
macam komponen rantai supplai menurut Journal Peran Supply Chain Management
dalam Sistem Produksi dan Operasi Perusahaan yang ditulis oleh Widyarto,
(2012,p93), yaitu:
Rantai suplai hulu (Upstream Supply Chain) bagian upstream supply
chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para
penyalurannya dan koneksi mereka kepada penyalur mereka. Hubungan
para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari
16
asal material (contohnya biji tambang, pertumbuhan tanaman). Didalam
upstream supply chain, aktivitas utama adalah pengadaan