15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Software Aplikasi Menurut (Pressman, 2010, p9) software aplikasi adalah aplikasi yang berdiri sendiri untuk memecahkan masalah bisnis yang spesifik. Dalam hal aplikasi pemrosesan bisnis konvensional, software aplikasi digunakan untuk mengontrol fungsi bisnis dalam waktu nyata. Aplikasi software dibagi menjadi dua kelas yaitu : systems software dan applications software. Systems software terdiri dari program tingkat rendah yang berinteraksi dengan komputer pada tingkat dasar, contohnya sistem operasi, compiler, dan semua utilitas yang digunakan untuk mengelola sumber daya komputer. Sedangkan, application software contohnya adalah program database, word processors, dan spreadsheets. dapat diambil kesimpulan bahwa tanpa sistem operasi pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi di komputer mereka, kecuali program aplikasi booting. 2.1.1.1 Domain Aplication Software Berikut ini adalah tujuh kategori software komputer pada saat ini (Pressman, 2010, P7): • System Software - Kumpulan program yang ditulis untuk menyokong program lainnya.
33
Embed
BAB 2 LANDASAN TEORI 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01508-IF Bab2001.pdf · Dalam bentuknya yang paling sederhana, webapps dapat menjadi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
15
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Pengertian Software Aplikasi
Menurut (Pressman, 2010, p9) software aplikasi adalah aplikasi yang berdiri
sendiri untuk memecahkan masalah bisnis yang spesifik. Dalam hal aplikasi pemrosesan
bisnis konvensional, software aplikasi digunakan untuk mengontrol fungsi bisnis dalam
waktu nyata. Aplikasi software dibagi menjadi dua kelas yaitu : systems software dan
applications software.
Systems software terdiri dari program tingkat rendah yang berinteraksi dengan
komputer pada tingkat dasar, contohnya sistem operasi, compiler, dan semua utilitas yang
digunakan untuk mengelola sumber daya komputer.
Sedangkan, application software contohnya adalah program database, word processors,
dan spreadsheets. dapat diambil kesimpulan bahwa tanpa sistem operasi pengguna tidak
dapat menjalankan program aplikasi di komputer mereka, kecuali program aplikasi
booting.
2.1.1.1 Domain Aplication Software
Berikut ini adalah tujuh kategori software komputer pada saat ini
(Pressman, 2010, P7):
• System Software - Kumpulan program yang ditulis untuk menyokong program
lainnya.
16
• Application Software - Program stand-alone yang menyelesaikan kebutuhan
bisnis yang spesifik.
• Engineering/Scientific Software - Aplikasi yang berkarakteristik "number
crunching algorithm".
• Embedded Software - Berdampingan dengan sistem atau produk yang digunakan
untuk mengimplementasikan dan mengontrol fitur pada ende user dan untuk
sistem itu juga.
• Product-line software - Dirancang untuk menyediakan kemampuan spesifik agar
dapat digunakan pengguna-pengguna yang berbeda.
• Web Application - Disebut juga WebApps, software yang berpusat pada jaringan
ini berentang luas pada susunan aplikasi. WebApps dapat lebih dari himpunan
hypertext files yang mempresentasikan informasi menggunakan text dan gambar.
• Artificial intelligence software - Memanfaatkan nonnumerical algorithms untuk
menyelesaikan masalah kompleks yang tidak dapat diterima oleh analisis
sederhana.
2.1.2 Web Apps
Menurut Pressman (2010, p8) Aplikasi web yang disebut "webapps,"
adalah kategori perangkat lunak jaringan-sentris yang mencakup beragam
aplikasi. Dalam bentuknya yang paling sederhana, webapps dapat menjadi link hypertext
informatif yang menggunakan teks dan grafis yang terbatas. Namun, dengan munculnya
Web 2.0, webapps berkembang menjadi lingkungan komputasi canggih yang tidak hanya
17
menyediakan fitur stand-alone (berdiri sendiri), fungsi komputasi, dan konten kepada
pengguna akhir, tetapi juga terintegrasi dengan database perusahaan dan aplikasi bisnis
Pada 2.1.1 disebutkan web application adalah bagian dari kategori software yang
berbeda. WebApps meliputi segala hal mulai dari halaman web sederhana, sebagai contoh
aplikasi web yang membantu costumer menghitung biaya penyewaan mobil hingga
website komprehensif yang menyediakan layanan travel untuk pelaku bisnis dan
wisatawan. (Pressman, 2010, p10).
Berikut ini adalah atribut-atribut yang ditemukan dalam WebApps (Pressman, 2010, p11):
• Network Intensiveness
Suatu WebApps yang berdampingan dengan jaringan (network) harus melayani
kebutuhan komunitas atau klien.
• Concurrency
Jumlah pemakai WebApps dapat dalam jumlah yang banyak pada suatu waktu.
• Unpredictable Load
Jumlah user WebApps dapat berubah-ubah dalam hari ke hari.
• Performance
User WebApps tidak harus menunggu lama untuk waktu pemrosesan.
• Avaliability
Walaupun ekspektasi 100 persen itu tidak masuk akal, User WebApps populer
umumnya meminta akses yang berbasiskan 24/7/365 (Siklus kerja 24 jam, 7 hari
dalam satu tahun).
• Data Driven
18
Fungsi utama dari beberapa WebApps adalah untuk menggunakan hypermedia untuk
mempresentasikan gambar, teks, audio, video pada user.
• Content Sensitive
Kualitas dan estetika konten tetap menentukan kualitas dari WebApps.
• Continuous Evolution
Tidak seperti aplikasi konvensional yang berkembang melalui rangkaian release yang
terencana dan kronologis, WebApps berkembang secara terus menerus.
• Immediacy
WebApps sering memperlihatkan time-to-market dapat dalam hitungan beberapa hari
atau minggu.
• Security
Karena WebApps tersedia melalui akses network, susah untuk membatasi angka end
user yang memungkinkan akses ke aplikasi.
2.1.3 Web Browser
World Wide Web (WWW) atau yang lebih dikenal denga web, merupakan
penjelajahan halaman informasi yang sangat besar yang berada di dalam internet. Sebuah
browser, atau web browser, adalah software yang memungkinkan Anda untuk
menemukan dan mengakses berbagai informasi dari web. Informasi yang ada di dalam
web di presentasikan di dalam sebuah halaman web yang terbentuk dari sekumpulan teks,
grafik, gambar, suara, dan video. Dengan tambahan, halaman web dapat dapat berisi
hyperlink tertuju ke halaman web lain yang membuat user dapat mencari informasi lain
(Connolly and Begg, 2010, p 1028).
19
WWW bekerja berdasarkan tiga mekanisme, yaitu :
a. Protokol : Aturan standar yang digunakan untuk berkomunikasi pada jaringan
komputer. misalnya HTTP (Hypertext Transfer Protocol) yaitu protokol untuk www.
b. Alamat (Address) : www memiliki aturan penamaan alamat web yaitu URL (Uniform
Resource Locator) sebagai standar alamat internet.
c. HTML (Hypertext Markup Language) : digunakan untuk membuat dokumen yang
bisa diakses melalui internet.
Aplikasi Web pada awalnya hanya dibangun dengan menggunakan bahasa HTML,
pada perkembangan berikutnya, sejumlah script dan objek dikembangkan untuk
memperluas kemampuan HTML, seperti PHP
2.2 Teori Khusus
2.2.1 HTML
Menurut Connolly dan Begg (2010, p 1031) HTML atau HyperText Markup
Language adalah sistem untuk menandai atau tagging, sebuah dokumen sehingga
dapat di publikasikan di dalam sebuah web. HTML mendefinisikan apa yang di
kirimkan secara umum di dalam jaringan. Hypertext Markup Language (HTML)
merupakan bahasa yang digunakan untuk membuat suatu situs web atau Homepage.
Setiap dokumen dalam web ditulis dalam format HTML. Semua format dokumen,
hyperlink yang dapat di klik, gambar, dokumen multimedia dapat di isi dan
sebagainya didasarkan atas HTML.
2.2.2 PHP
20
Menurut Welling dan Thomson (2009, p2-3), "PHP adalah bahasa server-side
scripting yang dirancang untuk web. dalam suatu halaman HTML, kode PHP dapat
disisipkan yang kemudian akan di eksekusi setiap kali halaman itu dikunjungi. PHP
diinterpretasikan pada server web dan mengeluarkan HTML atau output lainnya yang
akan dilihat oleh pengunjung halaman itu."
PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada
server side, yang artinya semua sintaks yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan
pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja. PHP
merupakan software open source. PHP juga dapat berjalan lintas platform, yaitu
dapat digunakan dengan sistem operasi (windows dan linux) dan web server apapun
(misalnya : Apache).
2.2.3 CSS (Cascading Style Sheet)
Menurut Slamet Riyanto (2009, p.236) Cascading Style Sheet (CSS) merupakan
kumpulan kode-kode yang berurutan dan saling berhubungan untuk mengatur format /
tampilan suatu halaman HTML dan merupakan salah satu bahasa
pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web
sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.
CSS dapat mengendalikan gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel,
ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf,
spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah
bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya
21
CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang
berbeda.
2.2.4 UML
Menurut Whitten dan Bentley (2007, p430), Unified Modelling Languange
(UML) merupakan sekumpulan aturan atau ketentuan permodelan yang digunakan untuk
menentukan dan menggambarkan sebuah sistem software yang berhubungan dengan
objek. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam
memodelkan system yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam proses
pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan
pemodelan.
2.2.4.1 Use Case
Menurut Whitten & Bentley (2007, p246), Use Case merupakan diagram yang
menggambarkan interaksi antara sistem dengan hal-hal eksternal dari sistem dan user.
Use Case menjelaskan interaksi yang terjadi antara ‘aktor’ inisiator dari interaksi
sistem itu sendiri dengan sistem yang ada, sebuah use case di representasikan dengan
urutan langkah yang sederhana.
Aktor adalah sesuatu atau seseorang yang ada di luar sistem dan ikut berperan
serta dalam aktifitas sistem. Aktor bisa berupa: end user, perangkat hardware, bahkan
sistem yang lain. Setiap use case merupakan sebuah seri yang lengkap dari sebuah
event kejadian, di lihat dari sudut pandang aktor. Fokus dari sebuah use case adalah
menjelaskan bagaimana mencapai sebuah tujuan atau goal.
22
USE CASE DIAGRAM
Berikut elemen-elemen yang terdapat didalam Use Case Diagram :
1) Actor
Elemen aktor diumpamakan adalah sebuah peran dari user sebuah sistem.
Aktor ini bisa berupa human user atau bahkan bisa sebuah sistem yang lain.
Dalam diagram use case, elemen aktor di notasikan dengan notasi :
Gambar 2.1 Actor dalam Use Case
Karakterisitik dari sebuah aktor antara lain :
• Aktor merupakan elemen eksternal dari sistem
• Aktor berinteraksi dengan sistem, aktor boleh menggunakan fungsionalitas
dan menerima informasi kepada sistem.
• Aktor dapat berbentuk class, maka aktor bisa memiliki instance atau objek
yang merepresentasikan aktor yang lebih spesifik.
2) UseCase
Class Use Case digunakan untuk merepresentasikan unit fungsionalitas
atau pelayanan yang di berikan oleh sebuah sistem/bagian sistem, Use Case
dinotasikan dengan simbol elips atau oval. Dalam diagram, Use Case
digambar didalam simbol kotak yang merepresentasikan sistem. Use Case
memiliki karakteristik :
23
• Merupakan interaksi atau dialog antara sistem dan aktor, termasuk
pertukaran pesan dan aksi yang di lakukan oleh sistem.
• Sebuah use case diinisiasikan oleh aktor dan bisa melibatkan lebih dari
satu aktor.
• Use Case memiliki instance atau objek yang disebut dengan skenario yang
merepresentasikan interaksi yang spesifik.
Secara garis besar use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis
proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas
diagram untuk use case dan aktor. Aktor merepresentasikan orang yang akan
mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.
Use case merepresentasikan operasi-operasi yang di lakukan oleh aktor. Use case
digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan didalamnya. Aktor
yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case.
24
Gambar 2.2 Contoh Usecase Diagram(Sumber Whitten & Bentley 2007,p384)
2.2.4.2 Class Diagram
Menurut Whitten & Bentley (2007, p382) Class diagaram menggambarkan
sturktur dari sistem. Serta hubungan antara objek tersebut dengan objek lainnya.
Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan
layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram
menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan
satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
Class memiliki tiga area pokok, yaitu :
1. Nama
Merupakan nama dari sebuah kelas
2. Atribut
25
Merupakan properti dari sebuah kelas. Atribut melambangkan batas nilai yang
mungkin ada pada obyek dari class.
3. Operasi
Sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang dapat dilakukan oleh
class lain terhadap sebuah class.
Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut :
• Private
Tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
• Protected
Hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang
mewarisinya.
• Public
Dapat dipanggil oleh siapa saja.
• Package
Dapat dipanggil oleh instance sebuah class pada paket yang sama.
HUBUNGAN ANTAR CLASS
1. Asosiasi
Yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang
memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui
eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.
2. Agregasi
Yaitu hubungan yang menyatakan bagian dari class
26
3. Pewarisan
Hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan
mewarisi semua atribut dan metode class asalnya dan menambahkan
fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya.
Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
4. Hubungan dinamis
Rangkaian pesan (message) yang dipassing dari satu class kepada class lain.
Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence
diagram yang akan dijelaskan kemudian.
Gambar 2.3 Contoh Class Diagram (Sumber Whitten & Bentley 2007, p377)
27
2.2.4.3 Activity Diagram
Menurut Whitten & Bentley (2007, p390) activity diagram menggambarkan
berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-
masing alir berawal, keputusan decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana
mereka berakhir. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian
besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state
sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak
menggambarkan behavior internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem)
secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari
level atas secara umum. Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow
Diagram (DFD) pada perancangan terstruktur. Activity diagram dibuat berdasarkan
sebuah atau beberapa use case pada use case diagram.
28
Tabel 2.1 Notasi pada Activity Diagram
29
Gambar 2.4 Contoh Activity Diagram (Sumber : Whitten&Bentley 2007,p393)
2.2.4.4 Sequence Diagram
Menurut Whitten & Bentley (2007, p382), Sequence diagram menggambarkan
interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem(termasuk pengguna, display,
dan sebagainya) berupa pesan yang digambarkan terhadap urutan waktu tertentu.
Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi
horizontal(objek-objek yang terkait dalam suatu usecase). Sequence diagram biasa
digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang
30
dilakukan sebagai respons dari sebuah suatu kejadian untuk menghasilkan output
tertentu. Diagram ini juga menggambarkan urutan kejadian yang terjadi. Dan lebih
detail dalam menggambarkan aliran data, termasuk data atau behavior yang
dikirimkan atau diterima. Namun, diagram ini kurang mampu menjelaskan detail
dari sebuah algoritma, seperti loop, branching. Kumpulan dari diagram sequence