Top Banner
AGAMA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHAESA
32

Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

Mar 10, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

AGAMA DAN KEPERCAYAAN TERHADAPTUHAN YANG MAHAESA

Page 2: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12
Page 3: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

B A B XIII

AGAMA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUJIANYANG MAHAESA

1. PENDAHULUANDalam Garis-garis Besar Haluan Negara antara lain

ditetapkan hal-hal sebagai berikut:a. Atas dasar kepercayaan bangsa Indonesia terhadap

Tuhan Yang Mahaesa maka perikehidupan beragamadan perikehidupan berkepercayaan terhadap TuhanYang Mahaesa didasarkan atas kebebasan menghayatidan mengamalkan Ketuhanan Yang Mahaesa sesuaidengan falsafah Pancasila.

b. Pembangunan agama dan kepercayaan terhadap TuhanYang Mahaesa ditujukan untuk pembinaan suasanahidup rukun diantara sesama umat beragama dansemua penganut kepercayaan terhadap Tuhan YangMahaesa serta meningkatkan amal dalam bersama-sama membangun masyarakat.Dalam hubungan ini maka dalam Repelita II

diusahakan untuk menambah dan meningkatkan kesadaran,penghayatan dan pengamalan agama dan kepercayaanterhadap Tuhan Yang Mahaesa sehingga tercipta manusiaIndonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa danyang cinta terhadap negara, bangsa, dan tanah airIndonesia.

Adapun penghayatan dan pengamalan ajaran agamadan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa diarahkankepada terwujudnya sikap hidup yang mendorong usahapembangunan dan sekaligus membantu mengatasi pelbagai

605

Page 4: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

masalah sosial budaya yang dapat menghambat kemajuanpembangunan itu sendiri.

Page 5: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

Selanjutnya diusahakan untuk menumbuhkan danmengembangkan motivasi yang hidup dalam masyarakatserta lembagalembaga keagamaan yang dijadikan dasardan modal kulturil untuk mendorong partisipasi umatberagama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan YangMahaesa dalam pembangunan nasional.

Adapun kebijaksanaan dan program-programpembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadapTuhan Yang Mahaesa diarahkan agar supaya berjalanserasi, saling melengkapi dan saling menunjang dengankebijaksanaan dan program-program pembangunan dibidang-bidang lain.

Kebijaksanaan umum pembangunan di bidang agama dankepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa dalam RepelitaII terutama diarahkan untuk :a. Meningkatkan dan menyempurnakan kegiatan-kegiatan

yang telah dirintis dalam. Repelita I denganmemanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam masatersebut.

b. Lebih mengintegrasikan usaha-usaha pembangunan dibidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YangMaha- esa dengan pembangunan di bidang-bidanglainnya, sehingga lebih dapat dirasakan sebagaibagian dari pemenuhan tujuan pembangunan, sertamenjawab kebutuhan hidup masyarakat pada umumnya.Untuk melaksanakan kebijaksanaan tersebut diambil

langkah-langkah sebagai berikut:a. Bimbingan kehidupan beragama dan berkepercayaan

terhadap Tuhan Yang Mahaesa.b. Pengembangan sarana kehidupan beragama dan

berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa.c. Peningkatan kerukunan hidup antara umat beragama

dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan YangMahaesa.

606

Page 6: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

d. Pendidikan dan latihan tenaga keagamaan.e. Penyempurnaan efisiensi dan effektivitas aparatur

pelaksanaan.

Page 7: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

2. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

a. Bimbingan kehidupan beragama dan berkepercayaanterhadap Tuhan Yang Mahaesa

Kegiatan bimbingan kehidupan beragama danberkepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa lebihdiintegrasikan dengan berbagai kegiatan pembangunanlainnya. Dengan demikian pemanfaatan berbagai saranakegiatan antara lain mass media, pembinaan senibudaya, pramuka dan lain-lain lebih mendapatperhatian. Untuk memungkinkan tercapainya sasarantersebut maka peningkatan mutu tenaga jurupenerangan dan bimbingan agama mendapat perhatian yanglebih besar. Kegiatan dilapangan ini diusahakan agarserasi dengan usaha pengembangan pembangunan sistimpenerangan yang menunjang usaha pembangunan. Kegiatanpenerangan dan bimbingan kehidupan beragama danberkepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa bagipegawai negeri dan anggota ABRI tetap dilanjutkan.

Sementara itu perhatian khusus diberikan kepadabimbingan dan pembinaan hidup beragama kepada pararemaja. Usaha tidak hanya sekedar diarahkan bagipenambahan jumlah kegiatan, akan tetapi perhatianlebih dipusatkan kepada usaha penemuan cara pendekatanyang efektif yang disesuaikan dengan tingkatpertumbuhan jasmaniah dan rohaniah para remaja sertaperkembangan lingkungan hidup sosial budaya padasetiap tahapan pembangunan.

Pembinaan dan bimbingan kehidupan beragama sudahharus dimulai sejak anak masih kecil dalam lingkungankeluarga. Oleh karena itu bimbingan dalam lingkunganrumah tangga mendapatkan perhatian utama.

Kepada kelompok masyarakat yang bersifat khusus,seperti narapidana, tahanan G 30 S/PKI, korban

607

Page 8: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

narkotika dan lain sebagainya diberikan bimbingandengan cara-cara pendekatan yang memungkinkantercapainya sasaran secara maksimal. Kegiatan dilapangan ini diusahakan mengaitkan dan menyera-sikannya dengan langkah dan kebijaksanaan di bidang-bidang

Page 9: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

pembangunan lainnya, seperti pembinaan hukum,pembangunan kesejahteraan sosial dan lain sebagainya.

Sementara itu dalam tahun 1974/75 telah diberikanbimbingan kehidupan beragama dan berkepercayaanterhadap Tuhan Yang Mahaesa terhadap kalanganmasyarakat suku terasing dan masyarakat transmigrandiberbagai daerah, yang meliputi kegiatan sebagaiberikut:(1) Penerangan dan dakwah agama Islam terhadap suku-

suku terasing di Mentawai, Kubu/Suku Anak Dalam(Sumsel), dan masyarakat transmigran di beberapadaerah serta ter-hadap para tahanan G 30 S/PKI diPulau Buru.

(2) Penerangan, bimbingan dan penyuluhan agamaKatholik dan Protestan terhadap suku-sukuterasing di daerah Sum-bar (Mentawai), Sumsel(Suku Kubu), Jawa Timur (Suku Tengger) dan Flores.

(3) Penerangan agama Hindu dan Budha terhadap sukuTenganan di Bali, Suku Tengger di Jawa Timur,masyarakat Sa-min di Jawa Tengah dan transmigrandi Lampung.Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan, tersebut di

atas dalam tahun 1974/75 telah diterbitkanbuku-buku/brosur penerangan agama sebanyak 1.937.900buah untuk agama Islam, 24.000 buah untuk agamaProtestan, 22.000 buah untuk agama Katholik, dan16.000 buah untuk agama Hindu dan Budha.

Dalam pada itu selama tahun 1974 telah diberikanbimbingan kehidupan beragama dan berkepercayaanterhadap Tuhan Yang Mahaesa terhadap 20.565 oranganggota, masyarakat suku terasing yang tersebar pada18 propinsi. Dibandingkan dengan tahun-tahunsebelumnya tampak bahwa usaha bimbingan agama dan

608

Page 10: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengalamipeningkatan. Dalam tahun 1972 misalnya jumlah anggotamasyarakat suku terasing yang dapat dijangkau dalamusaha bimbingan agama meliputi 7.550 orang, tahun 1973jumlah tersebut meningkat menjadi 18.250 orang dandalam tahun 1974 naik lagi menjadi 20.565 orang.

Page 11: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

b. Pengembangan sarana kehidupan beragama dan ber-kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa.

Kegiatan-kegiatan pengembangan sarana kehidupanberagama terutama meliputi tempat-tempat peribadatan,penyediaan kitab-kitab suci, literatur agama,pembinaan sarana peradilan agama, fasilitas peneranganagama, pembangunan balaibalai nikah dan pembinaansarana penunaian ibadah haji.

Pembangunan/rehabilitasi tempat-tempat peribadatanterutama dipusatkan kepada kelompok-kelompok masyarakatyang lemah sosial ekonominya yang tidak mungkin dapatmenyedia- kan sarana kehidupan beragama berupa tempatperibadatan yang layak. Kegiatan di lapangan inisekaligus diarahkan pula untuk mendorong pemanfaatantempat-tempat peribadatan tersebut sebagai pusatkegiatan keagamaan dan kemasyarakatan yang dapatmembangkitkan swadaya masyarakat.

Kecuali itu lebih mendapat perhatian pulapengembangan tempat-tempat peribadatan di daerah-daerah pedesaan yang diserasikan dengan pembangunandesa yang bersangkutan, daerah-daerah pemusatanperindustrian, daerah-daerah bekas basis G 30 S/PKI,daerah-daerah suku terasing, dan daerahdaerahtransmigrasi.

Dalam tahun pertama Repelita II telah diberikanbantuan untuk membangun atau merehabilitir 78 buahtempat peribadatan yang terdiri dari 64 buah mesjid, 6buah Gereja Protestan, 6 buah Gereja Katholik dan 2buah Pura. Tempat-tempat peribadatan yang diberikanbantuan untuk pembangunan atau rahabilitasi selamaRepelita I sebanyak 83 buah, sehingga nam-pak sekalipeningkatan kegiatan pada awal Repelita II. Bantu-an yang diberikan tetap berlandaskan pada prinsipbahwa pembangunan, perluasan dan pembinaan tempat-tempat peribadatan sejauh mungkin dilakukan olehmasyarakat sendiri.

Sementara itu pembangunan mesjid Istiglal

609511120

Page 12: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

dilanjutkan, sehingga pemanfaatannya untuk tempatperibadatan .dan berbagai kegiatan lainnya lebihdapat ditingkatkan. Perkembang-

Page 13: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

an tempat peribadatan secara keseluruhan dalam jangka waktu 1972 — 1974 dapat diikuti pada Tabel XIII — 1.

TABEL XIII — 1

JUMLAH TEMPAT-TEMPAT PERIBADATAN1972 — 1974

No. A G A M A 1972 1973 1974

1. I s l a m 375.879 387.720 391.8692. Protestam 16.690 17.565 18.9773. Katholik 4.085 4.555 *) 4.9344. Hindu 4.105 4.105 4.1055. Budha 605 605 1.500

J u m 1 a h 401.364 414.550 421.385

*) Angka diperbaiki.

Untuk meningkatkan penyediaan tempat, melaksanakantugas-tugas yang berhubungan dengan kegiatan Nikah,Talak, Rujuk (NTR) dan sarana pembinaan KeluargaSejahtera (P2A dan BP4) serta menunjang programKeluarga Berencana, dalam tahun 1974/75 telah dibangun16 buah Balai Nikah pada daerahdaerah yang jumlah NTRrelatif besar.

Sementara itu telah dibangun 6 buah gedungPeradilan Agama untuk pelayanan terhadap ummat Islamdalam bidang Hukum dan Peradilan menurut ajaran agamaIslam. Perhatian juga diberikan kepada pembinaansarana teknis, penyempurnaan pedoman kerja danpenataran pegawai pencatat nikah, hakim dan panitera

610

Page 14: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

pengadilan agama. Gambaran jumlah Nikah, Talak danRujuk dapat dilihat dalam Tabel XIII — 2.

Dalam usaha meningkatkan sarana kehidupanberagama, tersedianya kitab-kitab suci untuk ummatberagama memegang peranan penting. Dalam tahun 1974/75telah disediakan dan disebarkan sejumlah 43.525 buahkitab suci yang terdiri dari :

Page 15: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

(a) Kitab suci ummat Islam sebanyak 20.670 buah;(b) Kitab suci Injil Protestan sebanyak 9.555 buah;(c) Kitab suci Katholik sebanyak 9.600 buah;(d) Kitab suci Hindu/Budha 3.700 buah.

TABEL XIII — 2

JUMLAH NIKAH, TALAK DAN RUJUK1972 — 1974

No. 1972 1973 1974

1. Nikah 1.001.083 936.895 1.124.643

2. Talak 305.386 293.132 309.434

3. Rujuk 9.963 9.816 13.240

Di samping itu untuk meningkatkan mutu terjemahankitab suci dalam tahun 1974/75 telah dilanjutkankegiatan penterjemahan kitab-kitab suci yangdilakukan oleh para ahli dalam bidang bersangkutan.

Gambaran tentang pengadaan kitab suci selamaRepelita I dan tahun pertama Repelita II dapatdilihat pada Tabel XIII — 3.

TABEL XIII — 3

PENGADAAN KITAB-KITAB SUCI

A g a m a 1969/70 — 1973/74 1974/75 Jumlah

1.Islam 553.100 20.670 573.770

2.Protestan 55.331 9.555 64.8833.Katholik 16.887 9.600 26.4874.Hindu/Budha 32.812 3.700 36.512

J u m l a h 658.130 43.52 701.655611

Page 16: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12
Page 17: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

Selain dari pada peningkatan bantuan kepadatempattempat peribadatan, Balai Nikah dan PeradilanAgama serta pengadaan kitab-kitab suci, diberikanjuga bantuan kepada lembaga-lembaga keagamaan swastadan aliran-aliran Keper-cayaan terhadap Tuhan YangMahaesa. Bantuan tersebut berupa bantuan dana atauperalatan yang diperlukan maupun dalam bentukbimbingan untuk meningkatkan kegiatan lembaga-lembagatersebut.

Untuk meningkatkan fasititas dan pelayananperjalanan haji yang jumlahnya semakin meningkat,telah diberikan bantuan pembangunan asrama hajikepada daerah-daerah yang melaksanakanpembangunan asrama haji, dengan bantuan dankerjasama pihak swasta dan masyarakat setempat. Dalamtahun 1974/75 telah diberikan bantuan rehabilitasi danpembangunan asrama haji di kota pelabuhan Dumai danTeluk Betung. Peningkatan perjalanan jemaah hajidapat dilihat pada Tabel XIII — 4.

TABEL XIII — 4PERKEMBANGAN JEMAAH HAJI

1972 — 1974

No. Berangkat dengan 1972 1973 1974

1. Kapal Laut 16.039 16.505 16.508

2. Kapal Udara 6.305 23.449 52.779

J u m 1 a h 22.344 39.954 69.287

Tabel tersebut menunjukkan bahwa setiap tahunjumlah jemaah haji meningkat dengan pesat dan

612

Page 18: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

peningkatan tersebut terjadi pada penggunaan angkutankapal udara.

Sementara itu tampak pula dari Tabel XIII — 5bahwa dari 69.287 jemaah haji yang berangkatdari 11 kota pelabuh-

Page 19: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

an haji, sebanyak 64.823 jemaah haji diberangkatkandari 4 kota pelabuhan haji yaitu Jakarta 38.178jemaah, Surabaya 20.446 jemaah, Medan 4.838 jemaah,dan Ujung Pandang 1.361 jemaah.

TABEL XIII — 5

KOTA-KOTA PELABUHAN JEMAAH HAJI(Tahun 1974)

No. Kota Pelabuhan Jumlah jemaah haji

1.Jakarta 38.1782.Surabaya 20.4463.M e d a n 4.8384.S a b a n g 1765.Dumai 8246.Teluk Betung 7457.Samarinda/Balikpapan 6528.Semarang 9179.Mataram/Ampenan 772

10.Ujung Pandang 1.36111.Ambon 30512.Lain-lain 73

J u m l a h 69.287

Keterangan :

Jakarta, Surabaya dan Medan adalah kota pelabuhan untukjemaah haji dengan pesawat udara dan kapal laut. Sedangkan kotapelabuhan lainnya hanyalah untuk jemaah haji melalui kapallaut.

c. Peningkatan kerukunan hidup antara ummat beragamadan penganut kepercayaan terhadap Tuhan YangMahaesa.

613

Page 20: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

Usaha peningkatan kerukunan hidup antara ummat ber-agama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan YangMahaesa terutama dilakukan melalui :

Page 21: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

a. Dialog antara pemuka-pemuka ummat beragama;b. Pengembangan lebih lanjut kode etik pergaulan danpenyebaran agama serta membina usaha yang nyatadalam menghadapi masalah kemasyarakatan yang dapatdilakukan secara bersama-sama oleh para pemeluk ber-bagai agama;c. Memberikan bantuan untuk perkembangan lembaga-lem-baga keagamaan yang diarahkan bagi terbinanya suasanakehidupan antara agama yang serasi dan tertib;d. Memberikan bimbingan terhadap aliran-alirankepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa, sehinggabenar-benar menjurus kepada tata hidup dan sikapyang sesuai dengan Pancasila.

Dalam tahun pertama Repelita IIdiselenggarakan dialog antara pemuka-pemuka agamaantara lain di kota-kota Denpasar, Menado, Medan,Ujung Pandang, Banjarmasin, Pontianak, Palembang,Mataram dan lain-lain. Dengan dialog tersebut hal-halyang dapat merupakan hambatan dalam pembangunan dapatdihindarkan.

d. Pendidikan dan Latihan tenaga keagamaan.

Dalam tahun pertama Repelita II lebihdiintensifkan usaha pengumpulan data yang lebihlengkap dan dapat dipercaya tentang situasi lembagapendidikan agama baik yang berada dalam tanggung jawabPemerintah maupun yang diasuh oleh masyarakatsendiri. Data tersebut dijadikan bahan untukpenentuan langkah kebijaksanaan dan selanjutnya bagipembinaan pendidikan agama yang serasi dengan polapembangunan pendidikan nasional.

614

Page 22: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

Pembinaan pendidikan agama pertama-tama diarahkanuntuk meningkatkan mutu pendidikan agama sehinggamenjurus kearah tercapainya sasaran-sasaran pendidikandan pembinaan kehidupan keagamaan secara sekaligus.

Page 23: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

Dalam rangka ini maka masalah pengorganisasian,kurikulum, pengembangan sarana, dan lain-lainsebagainya menda-pat perhatian utama.

Peningkatan mutu guru agama dilakukan denganpena-taran guru agama yang disesuaikan denganperkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutanmasyarakat.

Pada tingkat pendidikan ibtidaiyah (tingkatsekolah dasar) telah diusahakan peningkatanmutu dan sarana pendidikan, baik untuk madrasahibtidaiyah negeri maupun swasta. Dalam tahun 1974/75telah direhabilitir dan diberikan peralatan sertabuku pelajaran kepada 9 Madrasah Negeri di Aceh,Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung dan JawaTengah. Dua buah diantaranya yaitu di Bukit Tinggidan Palembang merupakan Madrasah Teladan. Sementaraitu telah pula ditatar 2.000 orang guru agama sertapengadaan dan pendistribusian 113.650 buah bukupelajaran.

Dalam pada itu pada tahun 1974/75 telah diperluasatau dibangun serta diberikan peralatan kepada 4Madrasah Tsanawiyah yang merupakan proyek"percontohan di DKI Jaya, DI Aceh dan Nusa TenggaraBarat. Kecuali itu kepada 3 buah Madrasah Tsanawiyahswasta diberikan bantuan pembangunan. Untuk kebutuhanbuku bagi para guru dan murid telah disediakansebanyak 48.000 buah buku.

Untuk meningkatkan mutu Madrasah Aliyah telahdibangun Madrasah Teladan di Sulawesi Selatan yaitudi Watampone. Sementara itu di Jawa Barat (BabakanCiwaringin Cirebon) telah dibangun pula sebuahMadrasah Aliyah. Untuk memenuhi kebutuhan buku, telahdisediakan sebanyak 28.000 buah buku.

615

Page 24: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

Dalam rangka meningkatkan mutu pondok pesantrendalam tahun 1974/75 telah diberikan bantuan kepada42 pondok pesantren berupa buku-buku agama dan alatpendidikan ketrampilan (alat-alat pertanian,peternakan, pertukangan dan lain-lain) beserta bukupedoman penggunaannya. Agar menjadi lebih bermanfaat,bantuan tersebut didahului oleh penataran

Page 25: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

ketrampilan 359 tenaga-tenaga pelopor pembaharuanpondok pesantren yang bersangkutan. Setelah bantuantersebut diterima, diharapkan pesantren-pesantrenyang bersangkutan dapat menjadi pusat penataran bagipesantren-pesantren di daerah masing-masing. Dengandemikian pengetahuan ketrampilan antar pondokpesantren bagi daerah yang bersangkutan dapatberkembang, sehingga fungsi pondok pesantren sebagailem- baga sosial keagamaan dan lembaga pendidikanagama dapat ditingkatkan.

Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan guru danpeningkatan mutu guru agama, maka FGA mendapatperhatian pula. Dalam tahun 1974/75 telah dibangunatau diperluas serta diberikan peralatan bagi 26 buahP G A yang terdiri dari se-buah PGA Kristen, duabuah PGA Hindu dan 23 buah PGA Islam yangtersebar pada 15 propinsi.

Adapun jumlah lulusan P.G.A. IV tahun dan P.G.A.VI tahun dapat dilihat pada Tabel XIII — 6.

TABEL XIII — 6

JUMLAH LULUSAN PGA IV DAN VI TAHUN NEGERI

1972 — 1974.

No. U r a i a n 1972 1973 1974

1. PGA Negeri IV Tahun 5.302 5.691 8.7581.1. Laki-laki 3.191 3.425 5.107

1.2. Perempuan 2.111 2.266 3.6512. PGA Negeri VI Tahun 10.404 11.168 10.112

2.1. Laki-laki 6.182 6.636 6.1882.2. Perempuan 4.222 4.532 3.924

J u m l a h 15.706 16.850 18.870

616

Page 26: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

Selanjutnya untuk meningkatkan PembinaanPerguruan Tinggi Agama dalam tahun 1974/75 telahdilaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

Page 27: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

(1) Pembangunan atau rehabilitasi 7 buah gedung IAINberupa ruang kuliah dan prasarana serta pengadaanbukubuku perpustakaan sebanyak 5.500 buah.Ketujuh IAIN tersebut adalah IAIN di Jakarta,Yogyakarta, Semarang, Banjarmasin, Padang, Acehdan Surabaya.

(2) Kegiatan-kegiatan yang bersifat meningkatkan mutuPerguruan Tinggi Agama Negeri/IAIN antara laindengan menyelenggarakan Studi Purna Sarjana bagi50 dosen, penataran 50 dosen Agama, lokakaryatentang hukum Islam, dan seminar mengenai agamadan perkembangan Sosial.Dengan demikian diharapkan lambat laun jumlah

lulusan IAIN dari berbagai jurusan semakin bertambahdan dapat pula ditingkatkan mutunya. Perkembanganjumlah mahasiswa I.A.I.N. serta hasil lulusanI.A.I.N. dapat dilihat berturut-turut pada Tabel XIII— 7 dan Tabel XIII — 8.

TABEL XII — 7

PERKEMBANGAN JUMLAH MAHASISWA IAIN

1972-1974

No. Fakultas 1972 1973 1974

1. Tarbiah 7.554 8.200 8.863

2. Syariah 4.776 4.310 4.362

3. Ushuluddin 3.940 4.291 4.106

4. Da'wah 829 1.189 1.068

5. A d a b 769 832 847

617

Page 28: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

J u m 1 a h 17.868 18.822 *) 19.246

*) Angka diperbaiki.

Page 29: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

TABEL XIII — 8

JUMLAH LULUSAN LAIN

1972 — 1974

No. Fakultas 1972 1973 1974

SM SL SM SL SM SL

1. Tarbiyah. 783 157 730 256 731 4342. Syari'ah 205 97 239 129 618 1953. Ushuluddin 335 82 292 107 773 1394. Da'wah 6 33 — 79 135. A d a b 51 12 24 34 181 28

J u m l a h 1.380 348 1.318 526 2.382 809

Keterangan :SM = Sarjana Muda SL = Sarjana Lengkap

Page 30: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

Kecuali kegiatan-kegiatan tersebut di atas makauntuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga-tenaga administrasi dan teknis di bidang keagamaandalam tahun 1974/75 telah diadakan penataranterhadap 111 pejabat teras daerah, 50 tenaga dosen,1.616 tenaga-tenaga teknis Ditjen Bimas Islam(pegawai P3NTR, BP4, juru penerang, pemilik sekolah,guru agama, hakim dan panitera pengadilan agama), 850tenaga teknis Ditjen Bimas Protestan, 708 tenagateknis Ditjen Bimas Katholik dan 170 tenaga teknisDitjen Bimas Hindu/Budha.

e. Penyempurnaan effisiensi dan efektivitas aparatur pelaksanaan.

Untuk meningkatkan efektivitas dan effisiensipelaksana- an pembangunan di bidang agama telahditingkatkan penelitian di bidang keagamaan dilihatdari segi agama, sosiologi dan ekonomi untukmemberikan landasan bagi usaha-usaha bim- bingankegiatan dan dipergunakan bagi perencanaan pembangunandi bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YangMahaesa.

Dalam tahun 1974/75 telah dilaksanakan penelitianyang menyangkut masalah-masalah sebagai berikut:(1) Peranan Pendidikan Agama di Sekolah Umum.(2) Pola Pembinaan Tempat-tempat Peribadatan.(3) Selera membaca buku-buku agama dikalangan masyarakat.(4) Metode penerangan agama pada masyarakat umum.(5) Studi khusus mengenai pembinaan rokhani para

remaja, penerangan agama pada suku terasing,tahanan G 30 S/ PKI dan sebagainya.

619

Page 31: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12

Kecuali itu pengembangan dan penyempurnaanorganisasi serta administrasi mendapat perhatianutama.

Page 32: Bab-13-1975-cek 20090203164744 1812 12