BAB I
BAB I
PENDAHULUANPembangunan merupakan usaha yang dilakukan seluruh
komponen bangsa dalam rangka meningkatkan taraf hidup. Pembangunan
memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak seperti masyarakat,
pemerintah, pihak swasta dan perguruan tinggi. Mahasiswa sebagai
bagian dari perguruan tinggi sekaligus sebagai anggota masyarakat
yang berupaya untuk ikut serta dalam proses perencanaan,
pelaksanaan serta pengawasan pembangunan. Permasalahan pelaksanaan
pembangunan perlu mendapat perhatian dari semua pihak untuk
memperoleh solusi yang terbaik dalam mewujudkan desa yang mandiri.
Pada pelaksanaan perwujudan desa yang mandiri tidak harus
ditanggung oleh Pemerintah Daerah saja, tetapi oleh semua pihak dan
semua lapisan masyarakat, tidak terkecuali civitas akademika.
Terkait dengan hal tersebut, mahasiswa ikut berperan serta untuk
menelaah dan merumuskan permasalahan dan potensi desa yang ada di
wilayah pedesaan serta merumuskan kegiatan-kegiatan pengabdian
masyarakat dibidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi melalui
Kuliah Kerja Nyata POSDAYA (KKN POSDAYA). Hal tersebut telah
diamanatkan dalam salah satu butir Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu
pengabdian kepada masyarakat, salah satunya diwujudkan dalam bentuk
Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN dilaksanakan untuk memberikan
kontribusi dalam membantu proses pembangunan di wilayah pedesaan.
Melalui kegiatan KKN, mahasiswa diharapkan mampu berperan sebagai
motivator, dinamisator, dan inspirator pembangunan terutama di
daerah pedesaan. Pelaksanaan kegiatan KKN meliputi berbagai
kegiatan dalam masyarakat baik fisik maupun non fisik, dirancang
dan disusun sebagai program kerja dan disesuaikan dengan situasi
dan kondisi lokasi KKN. Hal ini penting agar program yang
direncanakan dapat direalisasikan dan memberikan hasil yang
diinginkan.
Berdasarkan permasalahan di atas, KKN dilaksanakan di Desa
Kedunguter, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas diusahakan dapat
memecahkan permasalahan penting dalam usaha pengembangan desa serta
diupayakan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki desa untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Keberhasilan dari program
yang akan dilaksanakan memerlukan kerja sama dari seluruh komponen
masyarakat dan mahasiswa. A. Kondisi Umum Lokasi KKN
1. Keadaan Geografis
a. Letak dan Luas Wilayah.
Secara administratif Desa Kedunguter termasuk dalam wilayah
Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas. Desa Kedunguter memiliki
luas total 94.405,00 ha/m2. Desa Kedunguter terdiri dari 2
Dusun.Batas-batas wilayah Desa Kedunguter, Kecamatan Banyumas:
Sebelah Utara: Sungai Serayu
Sebelah Selatan: Ds. Danaraja
Sebelah Barat: Ds. Sudagaran
Sebelah Timur: Sungai Serayu
b. Topografi dan jenis tanaman.
Desa Kedunguter Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas mempunyai
lahan / wilayah yang sangat luas yaitu bangunan yaitu 56.036,00
Ha/m2 dan sawah sekitar 38.369,00 Ha/m2.
Sebagian besar lahan tersebut ditanami oleh tanaman padi dan
yang lainnya ditanami dengan jagung, kacang kedelai, kacang tanah,
kacang panjang, ubi-ubian, dan sayuran.
2. Keadaan Alam
Luas wilayahmenurut penggunaan persawahan: 97,00 Ha/m2, Luas
wilayah menurut penggunaan kuburan: 0,75 Ha/m2, Luas wilayah
menurut penggunaan perkantoran: 0,14 Ha/m2.Jarak Ibukota
Kecamatan
: 1 Km
Jarak Ibukota Kabupaten / Kotamadya
: 17 Km
Jarak Ibukota Provinsi
: 222 Km
Waktu tempuh ke Ibukota Kecamatan
: 5 Menit/0,08 jam
Waktu tempuh ke Kabupaten / Kotamadya
: 0,5 jam
3. Keadaan Demografi
a. Jumlah Penduduk
Desa Kedunguter pada Tahun 2012 memiliki 1041 KK dengan jumlah
penduduk 4283 jiwa yang terdiri dari 2039 laki-laki dan 2244
perempuan, Komposisi penduduk menurut usia dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.1. Distribusi Penduduk menurut UmurNo.No.UsiaJumlah
10 5196
26 13445
314 18263
419 25330
526 45777
646 57 507
758 keatas856
Sumber : Data Demografi Januari 2012
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan di Desa Kedunguter tergolong sedang. Hal ini
di lihat dari kependudukan menurut tingkat pendidikan di Desa
Kedunguter sebagian besar penduduk Desa ini adalah tidak tamat SD
93 orang, tamatan SD yaitu 582 orang, tamatan SLTP 583 orang,
tamatan SLTA 834 orang, tamatan Perguruan Tinggi 106 orang.
Sedangkan fasilitas pendidikan di desa Kedunguter terdiri dari PAUD
3 unit, TK 3 unit, SD 2 unit, TPQ 4 unit, SMP 1 Unit, SMU 1
unit
4. Keadaan Sosial Ekonomi
Mata pencaharian sebagian besar masyarakat di Desa Kedunguter
adalah karyawan perusahaan swasta. Jumlah masyarakat yang bekerja
sebagai petani adalah 122 orang, yang bekerja sebagai buruh adalah
112 orang, yang bekerja sebagai montir 20 orang, yang bekerja
sebagai peternak 20 orang, yang bekerja sebagai buruh migran ada 35
orang, yang bekerja sebagai POLRI 20 orang dan pensiunan 159 orang,
dan yang bekerja sebagai pengusaha kecil menengah 85 orang.
5. Sarana dan Prasarana
Desa Kedunguter mempunyai fasilitas sarana prasarana seperti :
Sarana Keagamaan
Sarana Pendidikan
Sarana Kesehatan
6. Potensi Desa
Sarana angkutan merupakan salah satu penunjang tercapainya
pemerataan pembangunan yang dilaksanakan untuk mencapai terciptanya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat, pertumbuhan ekonomi yang
sangat baik serta stabilitas nasional yang mantap dan dinamis.
Keadaan jalan yang beraspal mengakibatkan mobilitas dalam
kegiatan sehari-hari masyarakat menjadi tinggi, sehingga banyak
masyarakat Desa Kedunguter yang melakukan urbanisasi terutama kaum
muda. Sebagian besar penduduk Desa Kedunguter mencari kerja diluar
desa ke kota-kota besar untuk beberapa waktu bahkan beberapa tahun
dan kembali ke desa untuk menetap. Jalan beraspal bagi penduduk
Desa Kedunguter sangat membantu proses kehidupannya terutama bagi
para pedagang dan para pekerja yang mempunyai pekerjaan di luar
desa. 7. Pembangunan Kesehatan
Desa Kedunguter mempunyai infrastruktur kesehatan yang berperan
penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Infrastruktur
tersebut diantaranya adalah 7 posyandu yang terdiri dari Posyandu
Balita dan Posyandu Lansia. Puskesmas yang berada di Desa
Kedunguter dikepalai oleh Kepala Puskesmas Desa dan juga
bertanggungjawab terhadap kegiatan-kegiatan di Posyandu Balita
maupun Posyandu Lansia. Kepala Puskesmas Desa dalam melaksanakan
kegiatan kesehatan dibantu oleh beberapa kader kesehatan dan bidan
yang ada di tiap RW. Puskesmas atau bidan menyediakan kegiatan
berupa pengobatan sederhana untuk masyarakat desa. Selain itu
pelayanan seperti pemeriksaan kehamilan dan kelahiran, pelayanan KB
dan pemeriksaan Balita juga dapat dilakukan di Puskesmas dan bidan
tersebut. Posyandu di Desa Kedunguter telah mencapai tingkat
purnama yaitu 7 posyandu. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Posyandu
diantaranya adalah kegiatan 5 meja yang terdiri dari pendaftaran,
penimbangan, pengisian KMS, pelayanan KB dan imunisasi. Selain itu,
Posyandu juga melaksanakan program pemberian makanan tambahan (PMT)
berupa bubur kacang hijau kepada tiap balita yang datang ke
Posyandu tersebut. Selain itu Posyandu juga melakukan penyuluhan,
arisan, dan simpan pinjam. Posyandu Lansia melaksanakan kegiatan
berupa penyuluhan kesehatan, penimbangan badan dan pemeriksaan
tekanan darah bagi para anggotanya. Kegiatan tersebut bertujuan
untuk mengoptimalkan kondisi kesehatan para lansia yang berada di
wilayah tersebut.B. Latar Belakang Kegiatan KKN Secara Umum1. Dasar
Kegiatan
Pelaksanaan KKN Unsoed didasarkan pada :
a. Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept. 060/XII/1974 yang
disempurnakan dengan Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept.
109/J23/Kep/KN/1997.
b. Surat Keputusan Rektor Unsoed No Kept. 71/J23/PP/2002 tanggal
14 Maret tentang mata kuliah pengembangan kepribadian Unsoed. KKN
(UNO 113) merupakan salah satu mata kuliah pengembangan kepribadian
(MPKP) dan diwajibkan bagi mahasiswa Unsoed dengan bobot 3 SKS.
c. Buku Pedoman Unsoed 2004-2005, Bab III tentang system
pendidikan point F, disebutkan tugas akhir program sarjana meliputi
Praktek Kerja Lapangan (PKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), Seminar,
Skripsi, dan Ujian Pendadaran.
d. Tri Dharma Perguruan Tinggi2. Maksud dan Tujuan Pelaksanaan
KKN
a. Maksud pelaksanaan KKN
Maksud dari pelaksanaan KKN Unsoed adalah :
1) Meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan
dan kebutuhan memasyarakatkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna
melaksanakan pembangunan.
2) Meningkatkan relevansi materi kurikulum dengan realitas
pembangunan dalam masyarakat.
3) Media belajar memecahkan masalah yang muncul dalam masyarakat
melalui alternative yang paling sesuai dengan disiplin ilmu
masing-masing yang dimiliki.b. Tujuan pelaksanaan KKN
Tujuan dari diadakannya KKN adalah :
1) Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga,
melalui ketertiban dalam masyarakat yang secara langsung menemukan,
merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan
secara pragmatis dan interdisipliner.
2) Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu,
teknologi dan seni dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat gerak
serta mempersiapkan kader-kader pembangunan.
3) Perguruan Tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi tekno
struktural dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak
dan permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh masyarakat dalam
melaksanakan pembangunan. Dengan demikian lulusan Perguruan Tinggi
secara relatif menjadi lebih siap pakai dan terlatih dalam
menanggulangi permasalahan pembangunan secara lebih pragmatis dan
interdisipliner.
4) Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan
Pemerintah Daerah, Instansi Teknis dan Masyarakat, sehingga
Perguruan Tinggi dapat lebih berperan dan menyesuaikan kegiatan
pendidikan serta penelitian dengan tuntutan nyata dari masyarakat
yang sedang membangun.
5) Memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, tekhnologi, seni dalam
upaya menemukan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader-kader
pembangunan.
6) Perguruan tinggi dapat menghasilkan sarjana pengisi,
tekhnostruktur dalam masyarakat yang lebih memahami kondisi, gerak
dan permasalahan kompleks yang dihadapi masyarakat dalam
pembangunan.
Desa Kedunguter terdiri dari 3 RW, dalam pelaksanaannya sangat
tergantung dengan masyarakat dan pemerintah daerah setempat, dimana
mayoritas masyarakatnya adalah keluarga prasejahtera. Keadaan alam
di Desa Kedunguter Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas sebagian
besar dikembangkan dalam bidang pertanian dan sebagian besar lahan
dimanfaatkan untuk lahan pertanian.
Permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Kedunguter umumnya
menyangkut bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan dan pemberdayaan
lingkungan. Pada bidang kesehatan menyangkut masalah kesehatan
masyarakat antara lain, kurangnya kesadaran masyarakat untuk
menjaga kesehatannya serta memeriksakan kesehatan di Puskesmas atau
Posyandu. Disamping itu kurang tersedianya sarana dan prasarana
kesehatan meliputi kurang tersedianya tenaga kesehatan dan jauhnya
pelayanan kesehatan di Desa Kedunguter. Bidang ekonomi produksi,
permasalahan meliputi tidak adanya industri yang dapat membantu
dalam bidang pemasaran, sehingga perekonomian desa sulit untuk
berkembang dan sebagian besar penduduk desa hanya menggantungkan
kehidupan perekonomiannya dari sektor pertanian saja. Bidang
pendidikan memiliki permasalahan yaitu kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidikan tingkat menengah atau tinggi
serta jarak yang jauh menyebabkan kurangnya pemerataan dalam bidang
pendidikan. Permasalahan pada bidang pemberdayaan lingkungan
terletak pada kurangnya kesadaran masyarakat akan pemanfaatan waktu
luang yang dapat digunakan untuk membantu perekonomian
keluarga.
Berdasarkan permasalahan di atas dan potensi yang dimiliki, KKN
POSDAYA yang dilaksanakan di Desa Kedunguter Kecamatan Banyumas
Kabupaten Banyumas berusaha untuk merencanakan, mengelola,
mengevaluasi, dan memecahkan permasalahan kesehatan, ekonomi,
pendidikan dan pemberdayaan lingkungan dalam usaha memberdayakan
masyarakat guna mengembangkan potensi yang dimiliki desa terutama
di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan dan pemberdayaan
lingkungan untuk meningkatan kesejahteraan hidup, sehingga tercipta
masyarakat yang lebih sehat, sejahtera dan mandiri.
Peran serta, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, baik
masyarakat, pemerintah maupun swasta sangat menentukan keberhasilan
terwujudnya serangkaian program desa baik fisik maupun nonfisik
yang telah kami rencanakan.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN PEMBAHASANA. MATRIK REALISASI
PROGRAM KERJA
Matrik realisasi program kerja KKN Posdaya dilampirkan. B.
PELAKSANAAN PROGRAM DAN PEMBAHASAN PER BIDANG Pelaksanaan program
KKN POSDAYA di Desa Kedunguter baik program fisik maupun non fisik
dilakukan berdasarkan observasi dan perbincangan dengan masyarakat
desa. Adapun pelaksanaan program KKN POSDAYA di Desa Kedunguter
adalah sebagai berikut:1. BIDANG KELEMBAGAAN Non Fisik
a. Sosialisasi POSDAYA
Waktu pelaksanaan
: 18 Juli 2013 pukul 15.00 s/d selesaiTempat
: Aula Masjid ArdhussalamPenanggungjawab
: Hisyam AfiluddinProgram ini dilaksanakan sebagai respon atas
kekurangtahuan masyarakat di Desa Kedunguter terhadap apa dan
bagaimana Posdaya, sekaligus signifikansinya terhadap upaya
pemberdayaan masyarakat pada tataran pedesaan. Secara umum, ada
beberapa materi yang disampaikan dalam sosialisasi Posdaya
tersebut. Penekanan point-point ada pada latar belakang mengapa
Posdaya penting untuk berdiri di pedesaan, keuntungan apa saja yang
akan didapat jika Posdaya berdiri di desa, sampai pada
bidang-bidang yang melingkupi Posdaya yang terdiri dari empat
bidang. Pada dasarnya, pelaksanaan program ini adalah untuk
membangkitkan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya
pendirian Posdaya sampai pada partisipasi masyarakat jika Posdaya
sudah terbentuk nantinya.Faktor Pendukung
Pelaksanaan sosialisasi bertepatan dengan adanya rapat
Musyawarah Pembangunan Desa.
Faktor Penghambat
Terlalu mepetnya waktu yang tersedia, mengharuskan sosialisasi
Posdaya ini dilaksanakan tiga hari setelah keberadaan mahasiswa di
desa. Hal ini berimplikasi pada kurang maksimalnya persiapan yang
dilakukan, terutama dalam penyebaran undangan yang hanya
berdasarkan rekomendasi dari kepala desa saja. Waktu pelaksanaan
juga berbenturan dengan menjelang adzan maghrib saat bulan puasa,
sehingga berdampak pada kurang maksimalnya jumlah peserta yang
hadir.Rekomendasi Perbaikan Program
Seharusnya materi sosialisasi dipersiapkan secara matang dan
lebih awal.b. Rakor POSDAYAWaktu pelaksanaan
: 23 Juli 2013 pukul 16.00 s/d selesaiTempat
: Aula Balai Desa KedunguterPenanggungjawab
: Indra PratamaSalah satu syarat terbentuknya sebuah organisasi
adalah keberadaan pengurus. Pengurus berfungsi untuk menjalankan
rumah tangga organisasi kedepan. Rapat koordinasi desa ini
bertujuan untuk membicarakan tentang struktur Posdaya yang akan
dibentuk beserta kesedian orang-orang yang akan di tempatkan pada
jabatan-jabatan yang tersedia nantinya.Faktor Pendukung
Adanya rekomendasi pengurus Posdaya dari Bapak Kepala
Desa.Faktor Penghambat
Terlalu mepetnya waktu yang tersedia, mengharuskan rakor Posdaya
ini dilaksanakan empat hari setelah sosialisasi Posdaya di desa.
Hal ini berimplikasi pada kurang maksimalnya persiapan yang
dilakukan, terutama dalam penyebaran undangan yang hanya
berdasarkan rekomendasi dari kepala desa saja.Rekomendasi Perbaikan
Program
Untuk perbaikan program seperti ini selanjutnya yaitu melibatkan
bantuan pengurus Posdaya itu sendiri yang sebelumnya mahasiswa
sudah mengadakan koordinasi dengan pengurus Posdaya.
Fisik
a. Pembentukan Struktur Organisasi POSDAYA
Waktu pelaksanaan
: 18 Juli 2013Tempat
: Aula Masjid ArdhussalamPenanggungjawab
: Tenggara AnantaPelaksanaan kegiatan Rapat Pembentukan Posdaya
yang dilaksanakan 1 kali pada hari Kamis, tanggal 18 Juli 2013.
Kelompok sasaran para calon anggota dan pengurus Posdaya serta
tokoh masyarakat Desa Kedunguter bertempat di Aula Masjid
Ardhussalam. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan apa itu
Posdaya, fungsi dari Posdaya, dan bagaimana uuntuk membentuk
Posdaya. Setelah terbentuknya Posdaya ini diharapkan para calon dan
pengurus mengerti tentang Posdaya yang akan dibentuk dan yang akan
dijalankannya. Dilanjutkan dengan pembentukan kepengurusan POSDAYA
SATRIA MANDIRI. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk Posdaya
mulai dari perekrutan anggota, pembentukan pengurus dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan kepengurusan POSDAYA SATRIA MANDIRI.
Hasil dari Rapat Pembentukan Kepengurusan POSDAYA adalah sebagai
berikut:
Ketua
: Erlina Sekretaris
: Wiji Sugiharti Bendahara
: Untung Harsini Bidang Kesehatan
: Sunanti Bidang Pendidikan
: Naisah Bidang Kewirausahaan/ekonomi: Salamah Bidang
Lingkungan
: Widarto
Faktor Pendukung
Warga menyambut baik rapat pembentukan Posdaya karena dianggap
sebagai suatu langkah awal yang bagus untuk membangkitkan Posdaya
sehingga peserta rapat pun antusias yang ditunjukkan dengan
banyaknya usulan yang disampaikan untuk kemajuan posdaya
kedepannya.Faktor Penghambat
Faktor penghambat dari kegiatan ini adalah karena tidak semua
calon pengurus Posdaya menghadiri rapat. Rekomendasi Perbaikan
Program
Sebaiknya untuk program seperti ini kedepannya lebih
memperhatikan waktu yang tepat supaya dapat hadir semua dan sasaran
program ini terealisasi.
b. Penyusunan AD/ART dan SK PosdayaWaktu pelaksanaan
: 20 Juli 2013 pukul 15.00 s/d selesaiTempat:Posko KKN Posdaya
Desa Kedunguter
Penanggungjawab
: Anistiyani Rakhmah W.Salah satu kegiatan fisik dibidang
kelembagaan dalam pembentukan Posdaya adalah pembuatan AD/ART
POSDAYA SATRIA MANDIRI. Pembuatan AD/ART Posdaya dan Program Kerja
dilaksanakan dikuti oleh seluruh anggota Posdaya. Kegiatan ini
diperlukan sebagai tindak lanjut pembentukan Posdaya dan membahas
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, diharapkan dengan
terbentuknya AD/ART ini akan menjadi dasar kegiatan sehari-hari
dari Posdaya.
Dalam pelaksanaan penyuluhan ini terdapat faktor pendorong dan
penghambat antara lain:Faktor Pendukung
Adanya dukungan dari pihak Desa Kedunguter dan antusiasme dari
peserta rapat yang hadir.
Faktor Penghambat
Pemilihan waktu yang kurang tepat dan saat puasa yang kurang
mendukung sehingga tidak semua tamu undangan yang diharapkan datang
akan tetapi tidak datang.Rekomendasi Perbaikan Program
Sebaiknya untuk program seperti ini kedepannya lebih
memperhatikan waktu yang tepat supaya sasaran program ini dapat
hadir semua.c. Penyusunan Program Kerja POSDAYAWaktu
pelaksanaan
: 19 Juli 2013Tempat
: Aula Masjid ArdhussalamPenanggungjawab
: Anistiyani Rakhmah W.
Salah satu kegiatan fisik di bidang kelembagaan adalah
penyusunan program kerja POSDAYA SATRIA MANDIRI yang dilaksanakan
pada hari Jumat tanggal 19 Juli 2013, yang dikuti oleh seluruh
pengurus Posdaya. Pembuatan program kerja tim KKN POSADAYA Desa
Kedunguter merupakan salah satu upaya untuk membenahi kepengurusan
yang telah berjalan. Pembuatan program kerja tim KKN merupakan
kegiatan yang ditujukan kepada pengurus POSDAYA yang akan berjalan
nantinya. Dalam kegiatan ini Tim KKN Unsoed memaparkan
program-program kerja yang akan dilaksanakan selama 35 hari di Desa
Kedunguter yang meliputi bidang kelembagaan, kesehatan, pendidikan,
ekonomi, dan pemberdayaan lingkungan. Dari pemaparan tersebut para
pengurus Posdaya menyepakati dan menyambut baik program-program
yang akan dilaksanakan bahkan mereka juga sangat antusias untuk
memberikan program tambahan.Faktor Pendukung
Pembuatan program kerja tim KKN kepada pengurus Posdaya ini
berjalan dengan lancar karena pihak pengurus Posdaya secara terbuka
mennyampaikan kelemahan dan keinginan dari pengurus sehingga Tim
KKN lebih mudah untuk menentukan solusi untuk permasalahan yang
ada.Faktor Penghambat
Hambatan dari kegiatan sosialisasi program kerja tim KKN kepada
pengurus Posdaya adalah adanya beberapa pengurus yang tidak dapat
hadir sehingga kemungkinan masih ada aspirasi lain dari pengurus
yang belum bisa tersalurkan atau tersampaikan.
Rekomendasi Perbaikan Program
Sebaiknya untuk program seperti ini kedepannya lebih
memperhatikan waktu yang tepat supaya sasaran program ini dapat
hadir semua sehingga seluruh aspirasi dan ide-ide dapat
tersampaikan dalam penyusunan program kerja itu sendiri.
d. Pengadaan Sarana KKN POSDAYA
Waktu pelaksanaan
: 24 Juli 2013 Pukul 13.00 s/d selesaiTempat
: Posko KKN Posdaya Desa
KedunguterPenanggungjawab
: Angga Prasetya W.
Pengadaan sarana KKN Posdaya meliputi pembuatan plang sebagai
upaya publikasi, juga sebagai penunjuk eksistensi Posdaya di Desa
Kedunguter, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
pemasangan plang Posdaya di depan bangunan Posdaya atau secretariat
Posdaya. Tujuan dari program ini adalah pengadaan plang Posdaya
untuk dipasang di depan bangunan Posdaya sebagai upaya publikasi
juga penunjuk eksistensi Posdaya. Selain plang, pengadaan sarana
KKN Posdaya dilakukan dengan membuat logo dan stempel Posdaya
sebagai aspek legalitas juga tertib administrasi dalam sebuah
organisasi adalah suatu hal yang mutlak, tidak terkecuali dengan
Posdaya. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk memenuhi hal ini
adalah pembuatan stempel Posdaya. Tujuan dari program ini adalah
untuk mengadakan stempel Posdaya sebagai upaya tertib administrasi
ini.Faktor Pendukung
Persiapan bahan pembuatan plang yang matang serta dukungan warga
masyarakat Kedunguter sehingga mempermudah proses pembuatan dan
pemasangan plang dan desain stampel yang sudah dipersiapkan.Faktor
Penghambat
Terik matahari di bulan puasa pada saat pemasangan plang,
kemudian adanya beberapa plang yang hilang setelah pemasangan dan
letak tempat pembuatan stempel yang jauh dari tempat KKN menjadi
hambatan dalam pelaksanaan program ini.Rekomendasi Perbaikan
Program
Pemilihan waktu yang pas dalam pembuatan dan pemasangan plang,
serta perlunya pengecekkan plang secara berkala.Untuk mempermudah,
sebaiknya stempel dibuat sebelum keberangkatan ke lokasi KKN.2.
BIDANG KESEHATAN
Non Fisika. Penyuluhan Bahaya KosmetikWaktu pelaksanaan
: 21 Juli 2013 Pukul 16.00 s/d selesai
Tempat
: Aula Masjid Ardhussalam
Penanggungjawab
: Rianita Tiara
Penyuluhan yang dilakukan adalah mengenai bahaya kosmetik dengan
adanya campuran bahan atau zat kimia yang berbahaya bagi tubuh dan
kesehatan kulit. Penuluhan ini juga memberikan suatu cara atau
jalan keluar bagaimana mengecek suatu produk kosmetik yang
mengandung zat berbahaya ataupun yang tidak berbahaya dan juga
bagaimana cara untuk merawat tubuh dengan bahan-bahan yang alami
dan mengurangi sedikit demi sedikit menggunakan suatu produk yang
tidak alami.Faktor PendukungPersiapan yang matang dengan adanya
liflet yang berisi tentang bagaimana cara merawat tubuh yang baik
dan benar serta beberapa buah tangan berupa lulur mandi alami
membuat ibu-ibu lebih antusias menikmati materi penyuluhanFaktor
Penghambat
Waktu yang tidak memungkinkan untuk warga kususnya ibu-ibu dan
remaja wanita untuk kumpul mengikuti karena digunakan untuk urusan
dapur menjelang berbuka puasa. Rekomendasi Perbaikan
ProgramPemilihan waktu yang tepat, informasi tentang adanya
penyuluhan serta pentingnya pembicara dari berbagai narasumber yang
berkaitan dengan kesehatan kosmetik perlu di hadirkan agar lebih
tepat sasaran.b. Penyuluhan PHBS Waktu pelaksanaan
: 29 Juli 2013 dan 23 Agustus 2013Tempat
: SDN KedunguterPenanggung jawab
: Handika Rheza A.Penyuluhan merupakan salah satu upaya
pemberdayaan masyarakat, dilakukan dengan memberikan
informasi-informasi penting kepada mereka dan diharapkan dapat
menggerakkan serta mengubah pola pikir masyarakat ke arah yang
lebih maju. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua
perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar kesadaran sehingga
masyarakat atau anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri
dalam hal kesehatan. Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) di berikan kepada anak SD untuk mengajarkan PHBS. Penyuluhan
ini dilaksanakan bersamaan dengan penyuluhan menggosok gigi.
Faktor PendukungPihak sekolah langsung menerima kedatangan kami
dengan senang hati. Sekolah memberikan waktu luang untuk tim KKN
dapat memberikan penyuluhan kepada siswa-siswa kelas 2 dan 3. Hal
ini memudahkan dalam menyampaikan materi dan tepat sasaran karena
murid-murid diberitahu terlebih dahulu akan ada penyuluhan di esok
harinya. Selain itu, kegiatan penyuluhan PHBS di sekolah mendapat
sambutan baik dari pihak sekolah. Hal ini terlihat dari para murid
dan guru yang antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Mereka
mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali informasi lebih
dalam tentang PHBS.
Faktor PenghambatFaktor penghambat dari kegiatan ini yaitu
pemantauan yang kurang karena jumlah anak yang begitu banyak yaitu
kelas 2 dan 3 sehingga sulit untuk diarahkan. Usia anak yang masih
dini menyebabkan perlu adanya komunikasi yang baik dan penyampaian
materi yang komunikatif menyesuaikan umur anak. Apabila tidak
berhasil maka anak-anak cenderung tidak perhatian dan menjadi
gaduh. Ada beberapa anak yang asik bermain-main dengan temannya
sehingga tidak memperhatikan secara penuh materi penyuluhan yang
diberikan.
Rekomendasi Perbaikan ProgramPerlu dilakukan upaya untuk
mengatasi kendala atau hambatan yang ada misalnya dengan melakukan
kerjasama dengan pihak sekolah atau guru dalam melaksanakan
kegiatan ini. Saat ini penyuluhan PHBS baru dilakukan oleh tim KKN.
Program kesehatan khususnya PHBS diharapkan dapat berkelanjutan di
lingkungan sekolah dengan keikutsertaan para guru sebagai
penggeraknya. Perlu waktu yang lebih banyak, penyuluhan yang
menarik dan pendekatan yang intens supaya dapat lebih memotivasi
warga.c. Penyuluhan Pentingnya Kesehatan Gigi dan MulutWaktu
pelaksanaan
: 29 Juli 2013 dan 23 Agustus 2013Tempat
: SDN KedunguterPenanggung jawab
: Meitika Wahyu W.Penyuluhan pentingnya menggosok gigi harus
diberikan sejak dini mulai dari akibat tidak menggosok gigi dan
cara menggosok gigi yang benar. Penyuluhan ini bertujuan agar
sedini mungkin anak-anak dapat memahami dan mampu melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat serta mempraktikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Penyuluhan ini dilengkapi dengan visualisasi
cara menggosok gigi dan alat peraga gigi agar anak-anak lebih
antusias. Penyuluhan disampaikan oleh tim KKN POSDAYA UNSOED.
Kegiatan ini dilakukan mulai pukul 09.30-11.00 WIB. Faktor
PendukungMendapat bantuan sponsor dari uniliver sehingga bisa
membagikan leaflet gratis untuk menambah wawasan siswa-siswa SDN 2
batursariFaktor PenghambatFaktor penghambat dari kegiatan ini yaitu
pemantauan yang kurang karena jumlah anak yang begitu banyak
sehingga sulit untuk diarahkan. Usia anak yang masih dini
menyebabkan perlu adanya komunikasi yang baik dan penyampaian
materi yang komunikatif menyesuaikan umur anak. Apabila tidak
berhasil maka anak-anak cenderung tidak perhatian dan menjadi
gaduh. Ada beberapa anak yang asik bermain-main dengan temannya
sehingga tidak memperhatikan secara penuh materi penyuluhan yang
diberikan.
Rekomendasi Perbaikan ProgramPerlu dilakukan upaya untuk
mengatasi kendala atau hambatan yang ada misalnya dengan melakukan
kerjasama dengan pihak sekolah atau guru dalam melaksanakan
kegiatan ini. Perlu waktu yang lebih banyak agar pendekatan yang
intens supaya dapat lebih memotivasi warga.d. Penyuluhan Bahaya
Kanker ServiksWaktu pelaksanaan
: 24 Agustus 2013Tempat
: Aula Balai Desa KedunguterPenanggung jawab
: Handika Rheza A.Kanker serviks merupakan penyakit yang
diderita oleh kebanyakan kaum wanita. Kanker serviks terjadi dimana
sel normal di serviks berubah menjadi sel kanker. Perubahan ini
biasanaya memakan waktu 10-30 tahun sampai terjadi kanker. Oleh
sebab itu kami tim KKN memberikan penyuluhan mengenai kanker
serviks untuk melakukan deteksi dini sebelum terjadi kanker. Tujuan
kegiatan ini agar ibu-ibu atau kaum wanita pada umumnya dapat
mengetahui, menghindari dan mencegah kanker serviks secara
dini.Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah antusiasme warga yang
besar karena penampilan slide penyuluhan mengenai kanker serviks
disertai gambar kanker pada serviks, sehingga menarik dalam hal
penyampaian yang berdampak pada banyaknya ibu-ibu pkk, ibu-ibu yang
tergabung dalam perangkat desa ataupun ibu-ibu warga masyarakat
yang datang mengikuti banyak bertanya tentang hal yang mengenai
kanker serviks.
Faktor PenghambatPada kegiatan penyampaian penyuluhan kanker
serviks pada ibu-ibu dan masyarakat Desa Kedunguter tidak menemui
kendala atau hambatan.Rekomendasi Perbaikan ProgramMendapat masukan
agar penyampaianya disertai dengan lembar leflet agar bisa dibaca
atau di tempel dirumah.e. Penyuluhan Kesehatan di Posyandu
LansiaWaktu pelaksanaan
: 18 Agustus 2013Tempat
: Aula Balai Desa KedunguterPenanggung jawab
: Handika Rheza A. dan Meitika W.Kesehatan merupakan suatu hal
terpenting dalam kehidupan, karena kesehatan merupakan modal utama
untuk kita dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Dengan adanya
penyuluhan kesehatan bagi lansia agar mengingatkan kembali bahwa
semakin bertambahnya umur manusia maka kesehatan akan semakin
menurun dan semua fungsi bagian tubuh pun menurun pula, maka dari
itu upaya-upaya dalam menjaga agar dalam usia lanjut tetap sehat
dengan pemberian motifasi untuk selalu menjaga kesehatan, melakukan
kegiatan yang ringan-ringan, melakukan senam lansia dan banyak hal
laen yang penting.Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah antusiasme warga yang
berusia lansia sangat haus akan hal atau cara menjaga kesehatan,
karena mereka masih mempunyai tenaga untuk melakukan
kegiatan-kegiatan sehari-hari.Faktor PenghambatPada kegiatan
penyampaian penyuluhan kesehatan bagi lansia masyarakat Desa
Kedunguter tidak menemui kendala atau hambatan.Rekomendasi
Perbaikan ProgramPenyampaian materi dilakukan dengan sedikit
praktik agar ibu-ibu lansia lebih memahami materi yang diberikan
serta dapat melakukan dan mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Fisik
a. Praktik PHBS Tanggal pelaksanaan
: 2 Februari 2012
Tempat
: SDN 2 Batursari
Penanggung jawab
: Via Nurrohmawati
Praktik menggosok gigi merupakan salah satu upaya meralisasikan
materi yang diberikan pada saat penyuluhan serta mengukur sejauh
mana siswa-siswi SDN 2 batursari dapat memahami materi penyuluhan
dan dapat mempraktikannya. Kegiatan ini dilakukan mulai pukul
09.00-11.00 WIB. Faktor PendukungKegiatan PHBS mendapat bantuan
dari sponsor dari Uniliver berupa sabun lefboy, leaflet sehingga
mempermudah berjalannya praktik PHBS. Siswa-siswinya pun sangat
antusias akan kegiatan ini, terbukti banyak murid yang membawa
peralatan menggosok gigi dan mencuci tangan.
Faktor PenghambatPenghambat dalam kegiatan ini adalah cuaca yang
hujan dan sedang adanya kegiatan POPDA sehinga hanya dapat masuk
praktik PHBS hanya kelas 3 da 4 saja.
Rekomendasi Perbaikan ProgramPerlu dilakukan upaya untuk
mengatasi kendala atau hambatan yang ada misalnya dengan melakukan
kerjasama dengan pihak sekolah/guru dalam melaksanakan kegiatan
ini. Program kesehatan khususnya PHBS diharapkan dapat
berkelanjutan di lingkungan sekolah dengan keikutsertaan para guru
sebagai penggeraknya. Perlu waktu yang lebih banyak, penyuluhan
yang menarik dan pendekatan yang intens supaya dapat lebih
memotivasi siswa-siswi SDN 2 Batursari.b. Praktek Menggosok Gigi
Tanggal pelaksanaan
: 2 Februari 2012
Tempat
: SDN 2 Batursari
Penanggung jawab
: Via NurrohmawatiPraktik menggosok gigi merupakan salah satu
upaya meralisasikan materi yang diberikan pada saat penyuluhan
serta mengukur sejauh mana siswa-siswi SDN 2 batursari dapat
mempraktikannya. Kegiatan ini dilakukan mulai pukul 09.00-11.00
WIB.
Faktor PendukungKegiatan praktik menggosok gigi mendapat bantuan
dari sponsor dari Uniliver berupa sabun sikat gigi, pasta gigi,
gelas plastic, leaflet, famplet sehingga mempermudah berjalannya
praktik menggosok gigi. Siswa-siswinya pun sangat antusias akan
kegiatan ini, terbukti banyak murid yang membawa peralatan
menggosok gigi.
Faktor PenghambatFaktor penghambat dari kegiatan ini adalah
adanya siswa yang tidak membawa sikat gigi. Sebelum mengadakan
praktik menggosok gigi siswa diminta untuk membawa peralatan
menggosok gigi, namun ada saja siswa yang tidak membawa perlatan
menggosok gigi. Westafel yang sedang rusak menghambat praktik
menggosok gigi, sehingga diganti dengan menggunakan gelas
plastik.
Rekomendasi Perbaikan ProgramPihak sekolah menyarankan agar
setiap dua minggu sekali diadakan acara menggosok gigi bersama
sebagai acara kegiatan rutin bulanan.c. Pengukuran Tekanan Darah
Pada LansiaTanggal pelaksanaan
: 27 Februari 2012
Tempat
:Posyandu dukuh tengah desa Batursari
Penanggung jawab
: Hanifan Heru
Pengukuran tekanan darah merupakan salah cara mendeteksi
hipertensi atau hipotensi. Hipertensi adalah tekanan darah
persisten dengan tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan
diastolik di atas 90 mmHg. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada
pukul 09.00-11.00 WIB. Sasarannya adalah penduduk lansia, karena
lansia kurang memperhatikan kondisi kesehatannya. Sehingga
pengukuran dapat bermanfaat untuk dapat mengatur pola hidup agar
lebih baik.Faktor PendukungKegiatan ini dilakukan bersamaan dengan
kegiatan posyandu balita. Pada saat masyarakat antusias warga
sangat besar, dapat dilihat dengan banyak peserta yang mengikuti
acara ini.
Faktor Penghambat
Faktor yang dapat menghambat pengukuran adalah karena waktu yang
dipagi hari sehingga bertepatan dengan waktu kerja masyarakat desa
yang mayoritas adalah petani, jadi masyarakat yang datang mengikuti
kegiatan pengukuran tekanan darah tidak datang sekaligus datang
melainkan sedikit demi sedikit.
Rekomendasi Perbaikan ProgramPengukuran tekanan darah lebih
meluas diseluruh batursari
3. BIDANG PENDIDIKAN
Non Fisik
a.Bimbingan Belajar
Tanggal pelaksanaan
: 22 januari 13 Februari 2012
Tempat
: Posko KKN
Penanggung jawab
: Imas Agesti S.
Bimbingan diluar jam belajar sekolah sangatlah bermanfaat bagi
para siswa. Dengan hal tersebut bisa lebih mempermudah dalam
belajar. Sebagai contoh jika ada PR ( pekerjaan rumah) dari Guru
disekolah dapat dikerjakan bersama. Melatih para siswa untuk lebih
belajar mandiri dan menambah pengetahuan umum pula. Hal apapun bisa
dipelajari dalam bimbingan belajar ini.Faktor Pendukung Metode
pembelajaran yang dirancang menyenangkan dapat memberikan rasa
antusias dari para siswa. Apalagi Mahasiswa dan Mahasiswi dianggap
sebagai sosok yang anggap tahu dalam segala hal. Berbagai
pengetahuan disampaikan kemudian diajarkan pula cara belajar yang
praktis agar lebih mempermudah dalam belajar.
Faktor PenghambatKeadaan geografis didaerah ini berada pada
ketinggian. Tentunga suhunya begitu dingin dan cuaca yang terkadang
tidak bersahabat membuat siswa sekitar tidak berangkat bimbingan
belajar. Hal tersebut membuat khawatir para orang tua murid apabila
anaknya keluar rumah.
Rekomendasi Perbaikan ProgramMetode pembelajaran yang santai dan
menyenangkan dinilai lebih efektif dan lebih dipahami oleh siswa.
Sehingga segala pengetahuan yang disampaikan tersebut dapat lebih
mudah untuk dimengerti.
b.Pemberian Permainan Edukasi Anak
Tanggal pelaksanaan: 1 Februari 2012
Tempat
: PAUD Ulul Albab
Penanggung jawab: Hendry Brilyana Agusta
Masa belajar anak usia dini merupakan masa dimana anak mulai
belajar diluar rumah. Anak mulai diperkenalkan pendidikan formal
namun dikemas sesuai dengan porsi untuk anak usia dini. Banyak hal
yang membuat mereka dapat merasa nyaman dan menyenangkan dalam
pembelajaran. PAUD ini semestinya sangatlah penting bagi
perkembangan anak untuk dapat melangkah ke jenjang pendidikan
diatasnya. Setidaknya dengan PAUD dapat menjadi bekal dan menambah
pengetahuan anak agar nantinya tidak menemui kesulitan. Demi
menunjang jalannya proses pembelajaran di PAUD perlu adanya alat
peraga dalam penyampaian materi. Alat peraga ini menjadi
alternative dalam mempermudah siswa untuk bisa lebih memahami apa
yang telah disampaikan oleh Guru. Selain itu dapat menarik siswa
dalam kegiatan belajar mengajar dan tentunya lebih antusias.Faktor
Pendukung
Karena terbatasnya pengetahuan dalam mengajar PAUD yang biasanya
hanya menggunakan peralatan seadanya. Pembelajaran tersebut
cenderung monoton dan membosankan. Hal tersebut akan berimbas
terhadap siswa. Mereka cenderung kurang kreatif. Sehingga muncullah
inisiatif bagaimana kita dapat menarik siswa untuk lebih antusias
dalam belajar. Dengan demikian permainan edukasi anak ini dapatlah
lebih membantu dalam pembelajaran.
Faktor PenghambatBagi siswa permainan edukasi ini dianggap hal
baru jadi masih belum begitu terbiasa saja. Kemudian jumlahnya yang
masih terbatas sehingga pemakainya bergantian.
Rekomendasi Perbaikan Program Dengan adanya permainan edukasi
ini dapat lebih menunjang dalam proses pembelajaran. Sehingga hal
tersebut sangat tepat untuk pembelajaran anak usia dini yang berada
pada masa pengenalan pendidikan formal.
Fisik
a.Pelatihan Menari
Tanggal pelaksanaan
: 4 Februari 2012
Tempat
: PAUD Ulul Albab
Penanggung jawab
: Marya ulfahBerbagai variasi dalam pendidikan anak usia dini
tidak hanya terpaku belajar mengajar saja. Namun ketrampilan lain
pun sangat perlu diajarkan. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat
melatih rasa percaya diri yang dimiliki oleh tiap individu siswa.
Rasa percaya diri tersebut akan menjadi bekal mereka dalam terjun
dalam masyarakat nantinya. Ketrampilan menari disini berupa tari
kreatif bagi siswa PAUD agar lebih memiliki ide dan kreatifitas
dalam hal seni tari. Dengan diiringi musik instrument dan mereka
bisa mengikuti setiap gerakan tersebut. Disinilah terlihat
kreatifitas mereka yang awalnya merasa tidak percaya diri.Faktor
Pendukung Rasa semangat dari siswa PAUD tersebut sangatlah berperan
penting. Sehingga dapat mempermudah dalam penyampaiann tarian
tersebut. Kemudian tarian kreasi yang gerakannya sederhana tersebut
sangat mudah diterima.
Faktor Penghambat Masih adanya sebagian siswa PAUD yang diam dan
merasa malu dalam mengikuti gerakan tarian kreasi tersebut. Dan
tempat yang tidak begitu luas sehingga kurang maksimal dalam
mengikuti gerakan.
Rekomendasi Perbaikan Program Dengan adanya program ini
diharapkan bisa melatih kreatifitas guru dan siswa PAUD. Kegiatan
ini dapat di tampilkan dalam acara untuk khalayak umum. Dengan
maksud dapat menampilkan kreasi anak PAUD.
b.Pelatihan Menyanyi
Tanggal pelaksanaan
: 31 Januari 2012 3 Februari 2012
Tempat
: PAUD Ulul AlbabPenanggung jawab
: Marya UlfahMenyanyi menjadi suatu kegiatan yang biasa
dilakukan oleh siswa PAUD. Karena kegiatan ini sangat lah
menyenangkan bagi para siswa PAUD. Menyanyi dan menari menjadi
kegiatan yang rutin dalam setiap belajar. Karena hal tersebut
sangatlah efektif dan mudah diingat oleh para siswa. Sebagai contoh
: untuk bisa mengenal organ tubuh, bahasa inggris, nama alat
transportasi, dsb dikemas dalam sebuah nyanyian. Buktinya para
siswa pun dapat cepat memahami.
Telah diajarkan banyak nyanyian oleh Guru PAUD namun kami
mengajarkan nyanyian lain yang bisa memotivasi siswa PAUD dalam
belajar.Faktor PendukungSiswa yang begitu antusias dan suara yang
keras setidaknya dapat menunjukan bagaimana siswa sangat menikmati
pembelajaran tersebut. Faktor PenghambatSiswa yang masih malu untuk
bersuara keras. Mungkin karena siswa masih belum percaya diri dalam
mengikuti menyanyi tersebut. Selain itu sebagian siswa yang masih
belum hafal lagu tersebut. Siswa PAUD yang telah terkontaminasi
lagu dewasa masa kini. Padahal lagu tersebut tidak sesuai untuk
seusia siswa PAUD.Rekomendasi Perbaikan ProgramKegiatan ini harus
lebih dikembangkan dengan berbagai variasi lagu. Misal lagu
kebangsaan, lagu daerah, lagu anak anak dsb. Diharapkan dapat
menambah pengetahuan bagi siswa PAUD.
c.Pelatihan Komputer
Tanggal pelaksanaan
: 6 Februari 2012 11 Februari 2012
Tempat
: Posko KKN & SMP N 04 Sirampog
Penanggung jawab
: Henry Briliyana AgustaTeknologi masa kini sangat berkembang
pesat. Semakin maju peradaban manusia diiringi dengan kemajuan
teknologi yang ada. Kita pun hidup memanfaatkan berbagai teknologi.
Teknologi yang dimaksud disini adalah teknologi computer yang telah
dimanfaatkan untuk membantu kehidupan manusia mas kini. Sama halnya
dengan kehidupan pedesaan yang masih asing dengan teknologi
computer. Mungkin karena kurangnya keterjangkauan untuk lebih
mengenal teknologi ini. Padahal masa kini computer sangatlah
berperan di dunia kerja. Untuk itu kami menggalakkan pelatihan
computer bagi siswa SMP. Pengajaran computer ini masih dalam
penggunaan computer secara dasar. Faktor Pendukung
Rasa antusiasme para siswa SMP dalam pelatihan computer. Karena
mereka ingin belajar lebih tentang teknologi computer. Tidak hanya
terpaku teoritis saja namun praktek langsung.Faktor Penghambat
Pelatihan computer ini menggunakan laptop yang jumlahnya masih
terbatas namun antusiasme siswa SMP sangatlah besar. Masih ragu
dalam mengoperasikan computer tersebut dikarenakan siswa SMP baru
pertama kali menyentuh computer.
Rekomendasi Perbaikan Program Komputer sangatlah penting bagi
ketrampilan setiap individu. Karena ketrampilan ini menjadi bekal
di dunia kerja masa kini. Harusnya disekolah lebih memperhatikan
pelajaran informasi computer yang tidak hanya secara teoritis namun
lebih ke prakteknya.
d.Pemberian Karpet
Tanggal pelaksanaan
: 20 Februari 2012
Tempat
: PAUD Ulul Albab
Penanggung jawab
: Istiqo KurniantoDalam kegiatan belajar mengajar suasana
kondusif sangatlah diperlukan. Dalam hal sarana dan prasarana ini
menjadi sebuah polemic dalam pendidikan di Negara kita tercinta.
Pendidikan yang masih harus dinikmati dengan sebuah keterbatasan.
Padahal pendidikan sangatlah penting dalam setiap individu.
Disinilah akan terbentuk watak dan karakter dari seorang individu
dalam masa depannya nanti. Seperti yang terjadi di PAUD Ulul Albab
ini menemui keterbatasan. Dengan ruangan yang kecil dan seadanya
namun siswa PAUD memiliki semangat yang tinggi. Dalam segi ruangan
cukup memadai. Namun yang kami amati dari karpet yang masih
terbatas. Para siswa duduk seadanya hanya menggunakan meja kecil
dan begitu memperhatikan Guru yang sedang mengajar. Begitulah
sedikit potret mengenai keadaan saran dan prasarana pendidikan di
PAUD Ulul AlbabFaktor PendukungDengan keadaan yang demikian kami
tergugah untuk sedikit member bantuan berupa pembelian karpet
berukuran 3x7 m guna memberikan kenyamanan bagi siswa PAUD.Faktor
PenghambatHambatan yang krusial dalam pengadaan karpet in hanya lah
soal biaya. Mungkin dengan biaya yang terbatas ini hanya bisa
memberi karpet yang cukup layak.Rekomendasi Perbaikan Program
Prasarana dan sarana PAUD Ulul Albab ini mestinya menjadi tanggung
jawab bersama. Diharapkan PAUD ini bisa berjalan dengan semestinya
dan dapat memberikan pelayanan yang baik dalam proses
pembelajarannya. Peran serta pemerintah agar PAUD ini tidak hanya
berjalan sendiri.4. Bidang Ekonomi
Non Fisik
a. Koordinasi Ibu-Ibu Pengajian Tanggal pelaksanaan
: 31 Januari 2012
Tempat
: Desa Batursari
Penanggungjawab
: Chusnul Chotimah STujuan diadakannya koordinasi ibu-ibu adalah
untuk mengetahui lebih dalam mengenai kegiatan yang dilakukan oleh
ibu-ibu di desa Batursari yang dikhususkan pada ibu-ibu pengajian.
Manfaat dari kegiatan ini adalah membantu mahasiswa KKN untuk
mengetahui hamabatan apa saja yang di alami oleh ibu-ibui sehingga
memudahkan mahasiswa KKN untuk membuat program yang dapat membantu
menyelesaikan hambatan-hambatan tersebut.
Pada program kerja ini kami berusaha mengenali kegiatan para
ibu-ibu pengajian, seperti kapan saja akan dilaksanakan pengajian
dan kapan sekiranya kita bisa ikut melaksanakan program mahasiswa
KKN. Disini didapat kegiatan pengajian yang diadakan ibu-ibu 2 kali
dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa dan Jumat, dan nantinya
kegiatan akan kita ikut sertakan pada pengajian pada hari Jumat
yaitu tanggal 03 Februari 2012
Faktor PendukungKehadiranibu-ibu ke pengajian terbilang rajin
dan rutin sehingga kita tidak perlu mengkoordinasikan untuk
berkumpul lagi, antusiasme dari tiap ibu-ibu untuk berkomunikasi
akan kegiatan sangat tinggi.
Faktor Penghambat
Keterlambatan waktu hadir yang cukup lama sehingga mahasiswa KKN
menjadi susah untuk menyampaikan keseluruhan sitematis kegiatan
yang akan disajikan.
Rekomendasi Perbaikan Program
Perlu koordinasi dengan pemimpin pengajian untuk lebih
mendisiplinkan waktu.
b. Penyuluhan Kewirausahaan
Tanggal pelaksanaan
: 03 Februari 2012
Tempat
: Rumah warga desa Batursari
Penanggungjawab
: Erwin Muhammad Haydar
Tujuan dan manfaatnya yaitu pada dasarnya bidang perekonomian di
desa Batursari memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan.
Masih banyaknya sumber daya yang belum dimanfaatkan secara
maksimal, seperti sumber daya manusianya. Oleh karena itu tujuan
dari program penyuluhan kewirausahaan ini adalah untuk menyadarkan
masyarakat desa Batursari untuk menggunakan sumber daya yang memang
masih bisa diberdayakan guna meningkatkan perekonomian warga pada
khususnya dan desa Batursari pada umumnya.Sasaran dari penyuluhan
ini adalah ibu-ibu dan para remaja perempuan. Penyuluhan ini kami
berikan di rumah warga yang sedang ada perkumpulan ibu-ibu seperti
acara pengajian, karena lebih mudah berkumpul bersama ibi-ibu
dengan cara seperti ini. Faktor Pendukung
Faktor pendukung dari program ini adalah banyak waktu luang yang
dimiliki ibu-ibu disini untuk dimanfaatkan untuk berwira usaha dan
hasil pertanian yang lebih dari cukup untuk dimanfaatkan dan sangat
berpotensi untuk dijadikan bahan usaha olahan. contoh : kentang,
wortel, kol/kobis, muncang/daun bawang, dll.Faktor Penghambat
Faktor penghambat dari program ini adalah kurangnya semangat
pada tiap individu di desa batursari untuk berwirausaha, dan
cendrung cukup puas dengan keadaan perekonomian mereka yang
sekarang, sehingga susah untuk memulai kegiatan untuk mencari
pemasukan lebih.
Rekomendasi Perbaikan Program
Dalam kegiatan proses penyuluhan berlangsung sebaiknya diberikan
selingan humor sehingga proses penyampaian semakin menarik, tidak
membosankan, dan warga merasa lebih dekat dengan kita.c. Penyuluhan
Gemar Menabung
Tanggal pelaksanaan
: 04 Februari 2012
Tempat
: Desa Batursari
Penanggungjawab
: Chusnul Chotimah STujuan dari kegiatan ini antara lain untuk
menjelaskan manfaat dari menabung serta menanamkan sejak dini akan
pentingnya menabung.
Sasaran dari program ini adalah anak-anak usia dini yang sedang
mengikuti PAUD. Diakhir penyuluhan ini para siswa diminta membawa
peralatan yang akan berlanjut pada hari senin 06 Februari untuk
fisik dari menabung itu sendiri.
Faktor Pendukung
Factor pendukung dari kegiatan ini salahsatunya adalah
antusiasme yang sangat tinggi dari anak-anak itu sendiri untuk
mengikuti kegiatan ini, responnya juga sangat aktiv terbukti dari
banyaknya Tanya jawab yang dilakukan antara mahasiswa KKN dengan
para siswa PAUD dan ikut sertanya para tim pengajar dari PAUD yang
ikut membantu kelancaran dari Program ini.
Faktor PemghambatSalah satu factor penghambat dari kegiatan ini
antara lain bahasa yang digunakan, karena rata-rata siswa PAUD
masih menggunakan bahasa kromo, sedangkan mahasiswa KKN yang
memberi materi pula kurang bisa menggunakan bahasa jawa kromo.
Rekomendasi Perbaikan Program
Sebaiknya lebih mempersiapkan lagi cara penyampaiannya, karena
terkadang bahasa cukup berperan penting, Fisik
a. Demo Pembuatan Makanan Ringan Mi Soa Goreng SayuranTanggal
pelaksanaan
: 03 Februari 2012
Tempat
: Desa Batursari
Penanggungjawab
: Chusnul Chotimah STujuan dan manfaat dari kegiatan ini
dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mendukung
program peningkatan pemberdayaan masyarakat, sehingga bisa menekan
tingkat kemiskinan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakat
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 03 Februari bersamaan dengan
penyuluhan kewirausahaan dan dilaksanakan bersamaan dimaksudkan
agar kita dapat memancing hasrat warga dan menunjukan bagaiamana
mudahnya untuk memulai sebuah usaha ekonomi. Sasaran kegitan ini
adalah ibi-ibu di desa Batursari.Faktor Pendukung
Para peserta antusias dalam mengikuti acara dan jumlah yang
hadir cukup banyak.
Faktor PenghambatProses pembuatan yang memerlukan waktu cukup
lama sehingga ibi-ibu tidak fokus dan merasa jenuh dan jumlah
peralatan memasak yang terbatas.
Rekomendasi Perbaikan ProgramUntuk kedepannya dalam melaksanakan
program ini lebih baik dipisahkan dari program lainnya agar dalam
pelaksanaannya bisa disediakan waktu yang cukup banyak dan tidak
tersita waktunya oleh proker sebelumnya.b. Peraktek Pembuatan
Celengan Tanggal pelaksanaan
: 06 Februari 2012
Tempat
: Desa Batursari
Penanggung jawab
: Istiqo K.
Program ini merupakan kelanjutan dari Penyuluhan gemar menabung
yang diadakan pada hari sabtu 04 Februari 2012, setelah sukses
dengan penyuluhan yang mahasiswa KKN berikan, sekarang dilanjutkan
membuat sebuah tabungan dengan maksud dan tujuan agar para siswa
bisa lebih mengekspresikan dan mengasah kekreativititas mereka
untuk membuat sebuah tabungan yang cantik, yang akhirnya tabungan
yang sudah jadi itu akan digunakan oleh para siswa PAUD itu sendiri
untuk digunakan sebagai tabungan untuk dirumah. Adapun peralatan
yang digunakan kertas hias, gunting serta kardus bekas.
Faktor Pendukung
Semua siswa membawa peralatan yang sudah dihimbau pada hari
sabtu dan para guru turut membantu mengarahkan siswa-siswanya
Faktor Penghambat
Terdapat kesulitan dalam menempel hiasan dengan lem ke kardus
sehingga harus dibantu oleh guru untuk mengerjakannya.Rekomendasi
Perbaikan ProgramUntuk kedepannya agar lebih mencari peralatan yang
lebih mudah untuk digunakan para siswa PAUD.
5. Bidang Pemberdayaan Lingkungan
Non Fisik
a. Penyuluhan Pengelolaan dan Pengolahan sampah Organik dan
AnorganikTanggal pelaksanaan
: 24 agustus 2013Tempat
: Aula Balai Desa KedunguterPenanggung jawab
: Indra PratamaSampah adalah bahan yang terbuang atau dibuang
dari sumber hasil aktivitas maupun alam yang belum memiliki nilai
ekonomis. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya,sampah
dibedakan menjadi sampah anorganik dan sampah organik.
Tujuan dari Penyuluhan Pengelolaan dan Pengolahan sampah Organik
dan Anorganik yaitu membantu warga sekitar untuk dapat memanfaatkan
sampah, sedangkan manfaatnya yaitu mengetaahui perbedaan antara
sampah organik dan anorganik serta kegunaan yang dapat
dimanfaatkan. Materi penyuluhan dibawakan oleh Penyuluh dari BLH
(Badan Lingkungan Hidup).Faktor PendukungFaktor pendukung kegiatan
ini yaitu antusiasme warga masyarakat untuk mengetahui cara
berternak domba yang baik agar diperoleh hasil yang maksimal yang
didukung tetumbuhan dan sisa hasil pertanian yang melimpah.Faktor
PenghambatFaktor penghambat kegiatan ini antara lain pemadaman
listrik bergilir oleh PLN sehingga penyuluhan dilakukan menggunakan
genset, pemilihan waktu penyuluhan karena masyarakat yang sebagian
besar bekerja dari pagi dan pulang pada sore hari, malam hari
digunakan sebagai waktu beristirahat. Setelah acara shalat Dzuhur
yang sebelumnya telah disepakati oleh masyarakat ternyata kurang
mendapat komitmen nyata dari peserta sasaran program, jumlah
peserta yang hadir kurang dari setengah jumlah undangan.
Rekomendasi Perbaikan ProgramSebaiknya waktu penyuluhan
dilakukan pada waktu pagi hari sebelum masyarakat pergi ke ladang
karena padatnya rutinitas warga baik siang maupun malam hari
khususnya sasaran dalam kegiatan ini adalah para bapak.b.
Penyuluhan Tentang BioporiTanggal pelaksanaan: 24 Agustus
2013Tempat
: Aula Balai Desa KedunguterPenanggung jawab: ArinWilayah desa
Batursari merupakan hamparan lahan pertanian yang masih subur dan
memiliki potensi besar untuk menghasilkan produk pertanian. Untuk
menghasilkan produk pertanian yang berkualitas tinggi tentunya
memerlukan pengetahuan serta keterampilan di dalam melakukan
kegiatan pertanian. Oleh karena itu adanya penyuluhan pertanian
berwawasan lingkungan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada warga desa Batursari yang berkaitan dalam bidang pertanian.
Dalam hal ini diambil tema Pertanian Berwawasan Lingkungan yaitu
suatu rangkaian kegiatan pertanian yang ramah lingkungan, berarti
pertanian yang tidak merusak lingkungan dengan memanfaatkan
bahan-bahan dari alam sehingga mengurangi penggunaan bahan kimia
yang banyak mempunyai dampak negatif. Selain itu pertanian yang
menerapkan penggunaan bahan alami juga dapat menekan biaya produksi
yang tentunya dapat meringankan anggaran pengeluaran petani.
Kegiatan penyuluhan ini berjalan lancar, warga yang datang
sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Materi penyuluhan
yang diberikan menurut pada materi kegiatan belajar dalam
perkuilahan. Kegiatan ini dilakukan dengan konsep diskusi antar
mahasiswa dengan warga yang seluruhnya bermatapencaharian sebagai
petani.
Faktor PendukungFaktor pendukung kegiatan ini yaitu mayoritas
warga desa Batursari bekerja sebagai petani serta adanya permintaan
langsung dari perwakilan kelompok tani untuk melakukan kegiatan
bertani bersama yang bertujuan untuk saling bertukar ilmu di bidang
pertanian.
Faktor PenghambatPemilihan waktu penyuluhan yang hanya dapat
dilakukan pada waktu malam hari, dikarenakan warga desa mulai
bekerja di pagi hari dan selesai pada waktu sore hari sehingga
sedikit mengalami kesusahan untuk mengumpulkan warga.
Rekomendasi Perbaikan ProgramSebaiknya penyuluhan dilakukan
tidak pada waktu malam hari karena waktunya akan terbatas.
Fisik
a. Pembuatan Pupuk OrganikTanggal pelaksanaan: 24 Agustus
2013Tempat
: Aula Balai Desa KedunguterPenanggung jawab: Indra PratamaPupuk
merupakan salah satu komponen pertanian yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup tanaman. Pupuk berfungsi sebagai sumber makanan
bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Akan tetapi warga desa
biasa menggunakan pupuk kimia yang berdampak negatif, antara lain
dapat merusak tanah dan meracuni tanaman.
Pupuk organik yang dibuat sesuai dengan konsep penyuluhan yaitu
memanfaatkan bahan alam. Pupuk organik ini berbahan dasar sisa
tanaman dan dicampur dengan sampah sisa dapur, air, mikroba EM 4
dan kapur. Semua bahan tersebut ditimbun dalam tanah sedalam 20 cm
kemudian ditutup rapat dan didiamkan selama 1 bulan, 1 kali dalam
seminggu bahan pupuk tersebut diaduk agar tercampur rata.
Faktor PendukungFaktor pendukung dari kegiatan ini yaitu
banyaknya sisa tanaman yang terbuang dan tidak dimanfaatkan lagi
serta antusias dari warga yang ingin menggunakan bahan alami untuk
pertanian mereka, sehinggapupuk organik ini merupakan salah satu
alternatif. Faktor Penghambat
Faktor yang menjadi penghambat kegiatan ini adalah terbatasnya
waktu KKN yang hanya 35 hari sehingga tingkat kematangan pupuk
kurang maksimal.
Rekomendasi Perbaikan ProgramHimbauan untuk kegiatan ini adalah
waktu pelaksanaan pembuatan pupuk sebaiknya dilakukan pada awal
waktu KKN berlangsung6. Proker TambahanA. Penyuluhan P3KTanggal
pelaksanaan
: 3 Februari 2012
Tempat
: Ibu-ibu pengajian
Penanggung jawab
: Imas Pertolongan pertama ada kecelakaan atau yang biasa kita
singkat dengan P3K adalah suatu tindakan pertolongan pertama pada
suatu cedera untuk mencegah kematian dan keparahan penyakit sebelum
mendapatkan pertolongan lebih lanjut. P3K dilakukan pada pukul
15.00-16.00 WIB. Sasarannya adalah ibu-ibu rumah tangga/ ibu-ibu
pengajian.
Faktor PendukungKegiatan ini dilakukan bersamaan dengan
pengajian ibu-ibu setiap jumat badha sholat jumat. Pada saat
masyarakat antusias warga sangat besar, dapat dilihat dengan banyak
peserta yang mengikuti acara ini.
Faktor Penghambat
Faktor yang dapat menghambat penyuluhan P3K adalah menyusuaikan
dengan jadwal ibu-ibu pengajian yang kedatngannya sulit diprediksi
jumlah pesertanya.
Rekomendasi Perbaikan ProgramLakukan berbagai simulasi yang
berhubungan dengan P3K sehingga masyarakat lebih mudah mengetahui
cara dengan benar.B. Pemberian Vitamin ATanggal pelaksanaan
: 3 Februari 2012
Tempat
: PAUD Ulul Albab
Penanggung jawab
: KokoPemberian vitamin A diberikan kepada anak-anak/balita
bertujuan untuk mencegah terjadinya defisiensi vit A pada balita .
pemberian vit A dilakukan pada pukul 10.00-11.00 WIB.Faktor
PendukungKegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan belajar
mengajar anak-anak PAUD sehingga tidak perlu susah mengundang
anak-anak untuk diberikan vit A.
Faktor Penghambat
Faktor yang dapat menghambat pemberian vitamin A adalah
menyusuaikan dengan jadwal POSYANDU yang diadakan 1 bulan
sekali
Rekomendasi Perbaikan ProgramLakukan secara rutin minimal 1
minggu 1x sehingga anak-anak terhindar dari penyakit akibat
kekurangan vitamin A.
C. Penimbangan Berat Badan BalitaTanggal pelaksanaan
: 6 Februari 2012
Tempat
: PAUD Ulul Albab
Penanggung jawab
: MaryaPenimbangan berat badan dilakukan kepada anak-anak/balita
bertujuan untuk mengukur tumbuh kembang anak-anak PAUD dan
dilakukan pada pukul 10.00-11.00 WIB. Faktor PendukungKegiatan ini
dilakukan bersamaan dengan kegiatan belajar mengajar anak-anak PAUD
sehingga tidak perlu susah mengundang anak-anak untuk penimbangan
berat badan.
Faktor Penghambat
Faktor yang dapat menghambat penimbangan berat badan balita
adalah menyusuaikan dengan jadwal POSYANDU yang diadakan 1 bulan
sekali.
Rekomendasi Perbaikan ProgramLakukan secara rutin minimal 1
minggu 1x sehingga kita dapat mengetahui tumbuh kembang anak dengan
baik.
D. Penyuluhan Napza dan Rokok
Tanggal pelaksanaan: 4 Februari 2012
Tempat
: Siswa SMP 4 SirampogPenanggung jawab:Erwin NAPZA atau narkotik
dan zat aditif lainnya adalah zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan
karena selain menyebabkan ketagihan dapat pula merusak tubuh.
Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk mencegah para siswa untuk
tidak merokok dan menggunakan narkoba. Penyuluhan ini dapat
menambah pengetahuan parasiswa agar tahu bahaya narkoba dan
rokok.Factor Pendukung
Faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah pihak sekolah yang
sangat mendukung kegiatan dan tersedia prasarana pendukung untuk
penyuluhan napza.
Faktor PenghambatPada kegiatan penyampaian penyuluhan nafza
adalah siswa yang kurang tertarik dengan topik yang dibicarakan
sehingga kurang konsentrasi. Persiapan yang mendadak sehingga masi
banyak kekurangan sana sini.
Rekomendasi Perbaikan Program
Setelah penyuluhan ini dilaksanakan diharapkan pihak sekolah
ikut mendukung dengan membuat area bebas asap rokok disekolah.
E.Pembuatan Sempel Pupuk Organik
Tanggal Pelaksanaan : 3 Febuari 2012
Tempat : Posko KKN UNSOED
Penanggung Jawab : Iswan
Pupuk merupakan bahan sumber unsur hara yang secara sengaja
diberikan pada media tanam agar tanaman memperoleh kesehatan,
pertumbuhan dan produksi yang lebih baik. Pelaksanaan pembuatan
sampel pupuk organik ini bertujuan agar masyarakat mengetahui hasil
dari pembuatan pupuk curah. Pupuk curah merupakan pupuk yang
berbahan dasar kotoran sapi dengan campuran EM 4. Keunggulan dari
pupuk curah dibandingkan dengan pupuk lain yaitu pupuk ini berbahan
dasar organik yang aman bagi tanaman serta mudah didapatkan.
Kelebihan pupuk organik adalah memperbaiki struksur tanah,
meningkatkan daya serap tanah terhadap air, meningktkan kondisi
kehidupan di dalam tanah dan sebagai sumber zat makanan bagi
tanaman.
Faktor pendukung
Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan
utama yaitu kotoran ternak yang berada di sekitar pemukiman
penduduk.
Faktor penghambatFaktor penghambat dari kegiatan ini adalah
mencari cairan EM 4 yang tidak ada di sekitar pemukiman
warga.Rekomendasi Perbaikan Program
Sebaiknya program yang akan di buat harus di sesuaikan dengan
lingkungan sekitar dan bahan pendukung seperti EM 4 yang susah di
dapat, masyarakat harus beli keluar desa untuk membeli EM
4.F.Pemugaran Gapura Desa Batursari
Tanggal Pelaksanaan : 19-20 Febuari 2012
Tempat : Desa BatursariPenanggung Jawab : Chusnul Chotimah
S.Gapura merupakan salah satu bangunan penting yang berfungsi
sebagai penanda batas desa sekaligus sebagai pintu masuk desa.
Keberadaan gapura yang kurang terawat mengakibatkan berkurangnya
keindahaan desa. Oleh karena itu pemugaran gapura desa Batursari
ini sangat perlu dilakukan, agar siapa saja yang akan memasuki desa
Batursari dapat dengan jelas mengetahui bahwa mereka telah memasuki
desa Batursari. Faktor pendukung
Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah persiapan tim KKN
POSDAYA yang cukup matang. Faktor penghambatFaktor penghambat dari
kegiatan ini adalah kurangnya partisipasi masyarakat desa,jauhnya
took material untuk membeli bahan-bahan pemugaran gapura dan
terbatasnya dana. Rekomendasi Perbaikan Program
Sebaiknya masyarakat desa Batursari ikut berpartisipasi sehingga
akan mempercepat dan mempermudah proses pemugaran gapura desa
Batursari.BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata POSDAYA di Desa Batursari Kecamatan Sirampog Kabupaten brebes
yang dilaksanakan sejak tanggal 19 Januari - 22 Februari 2012
antara lain:
1. Secara umum program fisik maupun non fisik kegiatan KKN
Posdaya dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan bantuan dari
masyarakat.
2. Kegiatan KKN POSDAYA di Desa Batursari mendapat sambutan yang
baik dari masyarakat setempat yang diwujudkan dengan memberikan
dukungan moril maupun materil demi kelancaran pelaksanaan kegiatan
KKN POSDAYA.
3. Kepala Desa, Aparat Desa, Tokoh Masyarakat, serta para pemuda
mempunyai hubungan yang baik, loyalitas, dedikasi yang tinggi demi
membangun Desa Batursari menjadi lebih baik.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka Tim KKN mencoba memberikan
saran demi kemajuan Desa Batursari, yaitu sebagai berikut:
1. Perlu adanya tindak lanjut dari kegiatan KKN POSDAYA sehingga
masyarakat dapat mengembangkan lebih lanjut hasil dari
program-program kerja tim KKN POSDAYA, terutama kepada pengurus
POSDAYA berikutnya.
2. Perlunya pembinaan dan peningkatan pengetahuan dalam
kewirausahaan yang merupakan upaya untuk meningkatkan potensi
secara optimal para industri rumah tangga di Desa Batursari.
3. Perlunya pembinaan remaja dan karang taruna untuk menunjang
pembangunan Desa Batursari.
4. Perlunya penyuluhan dan peningkatan pengetahuan atau
ketrampilan tentang kesehatan sehingga masyarakat dapat mandiri
dalam bidang kesehatan.
5. Perlunya penuluhan dan peningkatan pengetahuan melalui
gerakan gemar membaca dan harus ditunjang oleh desa dengan mulai
merintis perpustakaan desa.
38